Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NILAI-NILAIDASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN II
Oleh:
Coach Mentor,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ini dapat tersusun
dengan baik. Kegiatan aktualisasi ini berada di Agenda IV Habituasi pada Kurikulum dan
Penyelenggaraan Pelatihan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan para peserta
pelatihan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang diajarkan selama
periode on campus pada kegiatan pelayanan sehari-hari di unit kerja masing-masing nantinya.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun. sangat diharapkan
untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Semoga dengan laporan rancangan
aktualisasi ini penulis dapat terus meningkatkan kinerjanya sebagai Aparatur Sipil Negara di
satuan kerja nantinya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan laporan rancangan aktualisasi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ibu dr. Zubaidah Elvia, MPH sebagai Direktur Utama RS Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang, karena telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Latsar CPNS
golongan III angkatan II Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018,
2. Ibu dr. Iriyanti Ismail, M. Kes sebagai Direktur Pelayanan RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang, karena telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Latsar
CPNS golongan III angkatan II Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018,
3. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid sebagai Kepala Bapelkes Batam, karena
telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Latsar CPNS golongan III angkatan II
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018,
4. Ibu Ns. Syamrina M. Aris, S.ST, S.Kep, M.Kes selaku coach yang selalu memberikan
bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.
5. Bapak Hendriansyah, SKM, MM selaku mentor yang memberikan dukungan serta
memberi masukan kepada penulis selama pendidikan latsar.
6. Seluruh staf pengajar Latsar CPNS golongan III angkatan II Bapelkes Batam yang
telah memberikan banyak kesempatan pada penulis untuk belajar, bekerja dan
mengabdikan ilmu selama penulis menjalankan Latsar CPNS golongan III angkatan II
ini,
7. Rekan-rekan peserta Diklat latsar Golongan II, Golongan III Angkatan I dan II
Kemenkes RI- Bapelkes Batam, yang dengan semangat dan tujuan yang sama selalu
bahu-membahu dalam melewati proses pendidikan,
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis
selama Latsar CPNS golongan III angkatan II.
Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi sesama demi kemajuan generasi
ASN sebagai agent of change untuk memajukan bangsa dan negara.
Batam, 12 Mei 2018
Penulis
Tabel 1.1 Sumber daya manusia RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang …... 6
Tabel 1.2 Analisis pemilihanisu dengan menggunakan metode USG ………… 14
Tabel 3.1 Jumlah, jenis kegiatan dan sumber kegiatan ………………………. 44
Tabel 3.2 Tabel Rancangan Kegiatan Aktulasisasi …………………………… 45
Tabel 3.3 Tabel Jadwal Kegiatan …………………………………………….. 67
iii
DAFTARGAMBAR
41
BAB I
PENDAHULUAN
42
menjadi calon PNS (CPNS). CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1
tahun, dan dalam periode tersebut harus melewati proses pendidikan dan pelatihan
dasar terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS seperti tercantum dalam Peraturan
Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016Tentang Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
dilakukan sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil yang
diharapkan memiliki nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi. Serta memahami pentingnya pelayanan publik
yang optimal, managemen ASN dan Whole of Government.Maka disusunlah
aktualisasi ini sebagai salahsatu syarat untuk dapat menyelesaikan pelatihan dasar
CPNS.
43
1.1.4 Tahapan Aktualisasi
Aktualisasi dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi isu-isu yang
ada di tempat kerja dan menganalisanya untuk mendapatkan isu terpilih
menggunakan USG (Urgency, Seriousness and Growth). Kemudian menentukan
langkah-langkah kegiatan dalam rangka menyelesaikan isu yang telah dipilih.
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi serta melihat aspek
pelayanan publik manajemen ASN dan Whole of Government. Kegiatan ini akan
dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei 2018 sampai dengan tanggal 21 September
2018 di lingkungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kusta dr. Rivai
Abdullah Palembang.
2. Data Monografi
Kode Rumah Sakit : 1671072
45
Fasilitas umum : Guest House, Aula, Gedung
Serba Guna, Parkir, Mushola, Kantin.
1 S2 / Magister 20
2 S1 / Sarjana 61
3 DokterSpesialis 14
4 DokterUmum&Dokter Gigi 22
5 Apoteker 3
6 D4 (Diploma IV) 3
8 SMA / SPK 80
9 SMP 1
10 SD 13
4. Fasilitas
a. Instalasi Rawat Darurat 24 Jam
b. Instalasi Rekam Medik
c. Instalasi Rawat Jalan
Klinik Kusta
Klinik Kulit dan Kelamin
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Kebidanan dan Kandungan
Klinik Bedah
46
Klinik syaraf
Klinik Mata
Klinik Gigi
Klinik Anak
Klinik Anestesi
d. Instalasi Rawat Inap
Rawat Inap Kusta
Rawat Inap Penyakit Dalam
Rawat Inap Bedah
Rawat Inap Anak
Rawat Inap Kebidanan
ICU
e. Ruang Operasi
f. Instalasi Patologi Klinik
g. Instalasi RadiologiInstalasi Gizi
h. Instalasi Farmasi
i. Instalasi CSSD
j. Instalasi Rehabilitasi Medik (Pelayanan Fisioterapi, Pelayanan Protesa,
Pelayanan Okupasi Terapi, Pelayanan Psikologi)
k. Instalasi Rehabilitasi Karya dan Sosial Medik (Pelayanan Rumah
Singgah dan Pelayanan Terapi Karya)
l. Instalasi Sanitasi dan Kesling Ruamah Sakit
m. Instalasi Laundry
n. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
o. Instalasi Pemulasaran Jenazah
p. Fasilitas Penunjang (Ambulance, IPAL, Incenerator, Halaman Parkir,
Gedung Serba Guna, Aula, Tower Hotspot)
1.1.6 Visi, Misi, Nilai dan Motto RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
Visi :
“Terwujudnya Rumah Sakit Kusta yang Mandiri dan Produktif Tahun 2019”
Misi :
47
1. Meningkatkan pelayanan kusta dan kesehatan lainnya secara komprehensif
dan terpadu.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kusta dan
kesehatan lainnya.
4. Meningkatkan dan memenuhi sarana dan prasarana.
5. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana.
Tata Nilai :
"Komitmen, Integritas, Profesional, Responsibility, dan Keteladanan"
Motto :
K : Komitmen
U : Usaha
W : Wajib Membantu
A : Akuntabilitas
T : Transparan
48
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RS KUsta Dr. Rivai Abdullah palembang
Sebagai staf fungsional medis dokter umum penulis berada dibawah naungan
komite medik. Pada saat ini ditugaskan sebagai dokter di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang.
a. Direktur Utama dibantu oleh Direktur Pelayanan dan Direktur
Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum, masing-masing
membawahi :
1. Direktur Pelayanan membawahi :
Bidang Medis
Bidang Keperawatan
Bidang Rehabilitasi
2. Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia & Umum membawahi :
Bagian Keuangan
49
Bagian Sumber Daya Manusia
50
3. Tanggal 24-28 September 2018 evaluasi aktualisasi di Balai Pelatihan
Kesehatan (Bapelkes) Batam.
51
seluruh PNS, baik jabatan struktural maupun fungsional sesuai dengan rencana
kerja organisasi yang kemudian dinilai oleh atasan langsung.
Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Skor 5 : Sangat USG
Skor 4 : USG
Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG
53
Berdasarkan hasil analisis USG, isu nomor tiga yaitu Optimalisasi sistem
triase oleh tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kusta
Dr. Rivai Abdullah Palembang. Artinya, isu nomor tiga merupakan isu prioritas
yang harus dicarikan solusinya. Dilihat dari Urgency-nya, isu nomor tiga penting
untuk segera dicarikan solusinya karena sistem triase sangat diperlukan untuk
untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan
kedaruratan dalam rangka mencegah kematian dan kecacatan lebih lanjut. Serta
optimalnya sistem triase dalam suatu rumah sakit menunjukkan mutu pelayanan
rumah sakit tersebut.
54
kondisi pasien lain yang lebih gawat, maka IGD akan memprioritaskan pasien
yang kondisinya lebih gawat daripada pasien yang datang dahulu tersebut.
Triase adalah proses pengambilan keputusan yang kompleks dalam rangka
menentukan pasien mana yang berisiko meninggal, berisiko mengalami
kecacatan, atau berisiko memburuk keadaan klinisnya apabila tidak mendapatkan
penanganan medis segera, dan pasien mana yang dapat dengan aman menunggu.
Prinsip yang dianut adalah bagaimana agar pasien mendapatkan jenis dan kualitas
pelayanan medik yang sesuai dengan kebutuhan klinis (prinsip berkeadilan) dan
penggunaan sumber daya unit yang tepat sasaran (prinsip efisien).
Tujuan dari triage dimanapun dilakukan, bukan saja supaya bertindak
dengan cepat dan waktu yang tepat tetapi juga melakukan yang terbaik untuk
pasien. Ketepatan dalam menentukan kriteria triase dapat memperbaiki aliran
pasien yang datang ke unit gawat darurat, menjaga sumber daya unit agar dapat
fokus menangani kasus yang benar-benar gawat, dan mengalihkan kasus tidak
gawat darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Hak pasien sebagaimana tercantum dalam UU No 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit salah satunya adalah pasien berhak memperoleh layanan kesehatan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional dan
memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi. Pemenuhan hak pasien dapat terwujud bila didukung
dengan sistem, SDM, serta fasilitas yang baik sesuai standar. Dokter dan
paramedis yang bertugas di IGD dituntut untuk dapat melakukan triase secepat
dan setepat mungkin agar mampu mampu memberikan pelayanan dengan kualitas
tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut, mencegah berkembangnya
atau meluasnya penyakit sehingga pasien dapat berfungsi kembali dalam
masyarakat, mengurangi risiko kecacatan, menurunkan risiko kematian serta
menurunkan risiko adanya tuntutan hukum dari pasien maupun keluarga pasien
Belum optimalnya system triase tidak hanya berdampak pada pasien itu
sendiri tetapi juga berdampak pada penyedia layanan karena ketepatan triase
berkaitan erat dengan kualitas pelayanan kesehatan yang ada disuatu rumah sakit.
Di satuan kerja RS kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang yang terjadi
adalah sistem triase sudah ada namun dalam pelaksanaannya seringkali pasien
ditempatkan tidak sesuai dengan skala prioritasnya serta belum terdapatnya label
penamaan ruangan di IGD sehingga peserta merasa diperlukan optimalisasi
55
sistem triase oleh tenaga kesehatan untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu.
Isu yang diangkat berkaitan dengan manajemen ASN.
Dalam sistem triase di IGD, aktor yang terlibat adalah tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter umum dan perawat yang bertugas
jaga di IGD. Dalam perananannya di IGD, tenaga kesehatan dan dokter jaga IGD
adalah orang yang pertama kali menerima pasien, dan akan mengklasifikasikan
pasien sesuai dengan keilmuannya dan diaplikasikan dengan sistem triase.
BAB II
NILAI – NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN SERTA
PERAN SERTA PNS DALAM NKRI
56
mengacu pada ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Adapun detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam
ANEKA adalah sebagai berikut
2.1.1. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
57
Hasil yang adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil
dan inovatif.Dalam konteks ini, setiap individu/ kelompok/institusi dituntut
untuk bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta
selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai
hasil yang maksimal.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi.
59
dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS.
c. Laporan Kinerja yaitu berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) yang berisi perencanaan dan perjanjian kinerja pada
tahun tertentu, pengukuran dan analisis capaian kinerja, serta akuntabilitas
keuangan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel diperlukan beberapa
aspek diantaranya:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
2.1.2. NASIONALISME
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
60
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan
berpikir tidak lagi sektoral dangan mental blocknya, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara. Nilai-nilai
yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik (kepublikan) menjadi nilai
dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Untuk itu pegawai ASN harus
memahami dan mampu mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme
serta wawasan kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai
bidangnya masing-masing.Aktualisasi nasionalisme dan dalam pelaksanaan fungsi
dan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara, yakni terkait dengan fungsinya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik yang berintegritas, dan
pemersatu bangsa dan negara.
Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus
memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral dan golongan.Untuk itu pegawai ASN harus memiliki
karakter kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap
langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan
tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Mereka harus
bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.Untuk itu integritas menjadi penting
bagi setiap pegawai ASN.Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,
keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
Adapun fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara,
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan
NKRI.
2.1.3. ETIKA PUBLIK
61
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik
dan kode perilaku ASN yakni:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan peundang-
undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiriatau orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
63
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai
Negeri Sipil
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
65
Gambar 2.1 Lima pilar manajemen mutu
66
b. Harga infrastruktur lebih tinggi (Golden and Picci, 2005)
c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan (Gupta, Davoodi, and Alonso-Terme, 2002).
d. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro,1995) dan karenanya
menurunkan pertumbuhan ekonomi
e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negative terhadap arus
investasi asing (Shang, ADB)
f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relatif rendah
selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi
(Campos dan Pradhan, ADB)
A. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggapbelum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN
1. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada
tugasyang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
68
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang
yaitu pejabat karir tertinggi.
3. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawaiASN sangat
penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadinya isu putradaerah yang hampir terjadi dimana-mana
sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan
oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen
ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
69
C. Hak dan Kewajiban ASN
Hak dan kewajiban ASN Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan
yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik
pribadi maupun umum. Dapat diatikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau
layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik ,
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel,
maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut :
71
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas
asn;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
pegawai asn.
72
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah satu cara melakukan
WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga stingkat
lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikan.
c. Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di
luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus
tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
d. Koalisi sosial
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar
sektor atau lembaga,tanpa perlu mebentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi.
73
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang
dikenail dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
1. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status
kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas
barang, termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, izin trayek, izin
usaha, akta, sertifikat yanah dan lain-lain;
2. Pelyanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagkerjaan,
perhubungan dan lain-lain.
3. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain.
4. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.
77
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
78
Palembang
3. Telaah SOP sistem triase IGD RS Kusta Dr. SKP
Rivai Abdullah Palembang
4. Persiapan materi sosialisasi sistem triase Tugas kreatif
IGD
5. Perumusan soal pre test dan post test Tugas kreatif
6. sosialisasi sistem triase yang baik kepada Tugas kreatif, SKP
tenaga kesehatan di IGD RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembangdan pembagian soal
evaluasi sosialisasi
Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
Identifikasi isu : Sistem triase yang baik sangat diperlukan untuk mencegah
kecacatan dan kematian, dalam pelaksanaannya sistem triase
di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang belum optimal
karena penempatan pasien belum sesuai dengan kriteria
kegawatdaruratan serta belum terdapatnya pelabelan nama
ruangan di IGD
.Isu yang diangkat : Belum optimalnya sistem triase oleh tenaga kesehatan di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
79
Dampak jika isu : Sistem triase belum dilaksanakan dengan optimal, dapat
tidak diatasi memberikan dampak berupa:
1. Meningkatkan perburukan penyakit bagi pasien
2. Meningkatkan resiko kecacatan bagi pasien
3. Pasien yang cacat menjadi beban bagi keluarga
4. Meningkatkan risiko kematian
5. Meningkatkan kemungkinan adanya tuntutan hukum dari
pasien maupun keluarga pasien
80
3.2. Target Pertama
Tabel 3.2 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Koordinasi dengan kepala a. Membuat undangan rapat Surat undangan diterima Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
bidang pelayanan medik, koordinasi - Kejelasan dengan misi RS Kusta menguatkan nilai-nilai
Kepala Instalasi IGD, kepala Membuat isi surat undangan jelas dr. Rivai Abdullah RS Kusta dr. Rivai
ruangan, dan mentor mengenai dan singkat Palembang yaitu: Abdullah Palembang
pelaksanaan “Optimalisai - Kerja keras Meningkatkan kualitas yaitu:
sistem triase oleh tenaga Bekerja keras sampai undangan dan kuantitas sumber Komitmen, integritas,
kesehatan di IGD RS Kusta Dr. diterima daya manusia. Profesional,
Rivai Abdullah Palembang” - Tanggung jawab Responsibility
Bertanggung jawab sampai Mengembangkan
undangan dicetak pendidikan, pelatihan,
dan penelitian di bidang
Komitmen Mutu kusta dan kesehatan
- Efektif lainnya.
Memeriksa kembali isi undangan
agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (efektivitas)
- Efisien
Mencetak undangan sesuai
dengan jumlah peserta rapat yang
akan diundang
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
81
Misi Organisasi
Etika Publik
- Sopan
Menjalankan rapat dengan sopan
- Jujur
Mengisi absensi rapat dengan
jujur
Komitmen Mutu
- Efektifitas
Menggunakan waktu rapat
dengan efektif sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
82
Misi Organisasi
Anti Korupsi
- Dispilin
Memulai rapat dengan tepat
waktu
Nasionalisme
- Hormat
Meminta persetujuan kepada
kepala bidang pelayanan medik
merupakan salah satu tindakan
menghormati atasan
Etika Pubik
- Sopan
Meminta izin kepada kepala
bidang pelayanan medik dengan
sopan dan ramah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
83
Misi Organisasi
2 Pengumpulan data tentang fakta a. Menginformasikan jadwal Jadwal kegiatan diterima Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
sistem triase di IGD RS Kusta Dr. kegiatan kepada kepala oleh kepala instalasi IGD - Kejelasan misi RS Kusta Dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Rivai Abdullah Palembang instalasi IGD dan tenaga Membuat janji dengan peserta Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
kesehatan IGD RS Kusta Etika Publik yaitu: Abdullah Palembang
Dr. Rivai Abdullah - Sopan yaitu:
Palembang Menginformasikan jadwal Meningkatkan pelayanan Komitmen, Integritas,
kegiatan dengan sopan dan kusta dan kesehatan Profesional,
santun lainnya secara Responsibility
komprehensif dan terpadu.
84
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
85
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
3 Telaah SOP sistem triase IGD RS a. Meminta izin kepada kepala Surat izin Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
Kusta Dr. Rivai Abdullah inslalasi IGD untuk - Kepercayaan misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Palembang melakukan telaah SOP Pada saat meminta perizinan dan Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
sistem triase IGD RS Kusta dukungan akan menyakinkan yaitu: Abdullah Palembang
Dr. Rivai Abdullah kepada kepala instalasi IGD agar yaitu:
Palembang dapat percaya terhadap rencana Meningkatkan pelayanan "Komitmen, Integritas,
kegiatan yang akan dilakukan kusta dan kesehatan Profesional,
- Tanggung Jawab lainnya secara Responsibility,
Dengan melakukan pencarian komprehensif dan terpadu. keteladanan
SOP terkait sistem triase yang
sesuai Meningkatkan kualitas
Nasionalisme dan kuantitas Sumber
- Hormat Daya Manusia
Meminta persetujuan kepada kepala
kepala instalasi IGD merupakan
salah satu tindakan menghormati
atasan
Etika Publik
- Sopan Santun
Meminta izin dengan sopan
kepada kepala instalasi IGD
86
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
c. Mengumpulan referensi dari literatur Akuntabilitas
- Kerja keras
jurnal mengenai sistem triase
Bekerja keras untuk mencari
IGD
referensi data yang valid
- Kejelasan
Mengumpulkan referensi dari
sumber yang jelas
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap
kebenaran referensi yang dicari
Komitmen Mutu
- Teliti
Proses pengumpulan literatur
baik melalui jurnal, text book,
dll dilakukan dengan teliti,
lengkap dan jelas
Anti Korupsi
- Mandiri
Mengumpulkan sendiri literatur
dan bahan yang ada
87
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
d. Menganilisis kesesuaian SOP SOP yang sesuai Etika Publik
berkoordinasi dengan kepala - Sopan Santun
instalasi IGD Berikap sopan kepada kepala
instalasi IGD saat berkoordinasi
dalam menganalisis SOP secara
musyawarah dan kekeluargaan
Nasionalisme
- Kerjasama
Berkoordinasi dengan kepala
instalasi IGD dalam
menganalisis SOP
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Menganalisis kesesuaian SOP
dimaksudkan untuk
meningkatkan mutu pelayanan
kepada pasien
Anti Korupsi
- Disiplin
Menganalisis kesesuaian SOP
dengan tepat waktu
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
88
4 Persiapan materi sosialisasi sistem a. Mencari referensi mengenai Literatur Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
- Kerja keras
triase IGD sistem triase IGD misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Bekerja keras untuk mencari Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
referensi data yang akurat
yaitu: Abdullah Palembang
- Kejelasan
yaitu:
Mencari referensi data yang
Meningkatkan pelayanan "Komitmen, Integritas,
valid dari sumber yang jelas
kusta dan kesehatan Profesional,
lainnya secara Responsibility,
Komitmen Mutu komprehensif dan terpadu. keteladanan
- Teliti
Proses pengumpulan literatur Meningkatkan kualitas
baik melalui jurnal, text book, dan kuantitas Sumber
dll dilakukan dengan teliti, Daya Manusia
lengkap dan jelas
Optimalisasi pemanfaatan
Anti Korupsi sarana dan prasarana
- Mandiri
Mengumpulkan sendiri literatur
dan bahan yang ada
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
89
Komitmen Mutu
- Kreatif
Menyusun draft materi soasialisasi
yang menarik dan mudah dipahami
dengan teliti dan cermat
c. Mendiskusikan draft materi Materi sosialisasi Akuntabilitas
sosialisasi bersama mentor - Integritas
dan role model Membuat materi sosialisasi
sesuai dengan referensi dan
hasil konsultasi dengan mentor
dan role model
- Tanggung jawab
Dapat
mempertanggungjawabkan
draft materi sosialisasi yang
telah dibuat sebelumnya
Nasionalisme
- Kerja sama
Bekerjasama dalam
penyusunan draft materi
sosialisasi
- Menghargai pendapat
Menerima masukan dari
mentor dan role model
selama proses diskusi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
No Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
90
Etika Publik
- Sopan
Besikap sopan selama proses
diskusi
d. Mencetak materi sosialisasi Print out materi sosialisasi Akuntabilitas
- Tanggung Jawab
Mencetak materi sosialiasi
sesuai dengan draft yang telah
dibuat
Komitmen Mutu
- Cermat dan teliti
Memeriksa kembali materi
sosialisasi yang sudah dicetak
- Efisiensi
Mencetak materi sosialisasi sesuai
dengan kebutuhan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
91
5 Perumusan soal pre test dan post a. Mencari referensi literatur Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
- Kerja keras
test pertanyaan terkait sistem misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
triase Bekerja keras untuk mencari Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
referensi data yang valid
yaitu: Abdullah Palembang
- Kejelasan
yaitu:
Mencari referensi data yang
Meningkatkan pelayanan "Komitmen, Integritas,
valid dari sumber yang jelas
kusta dan kesehatan Profesional,
- Tanggung jawab lainnya secara Responsibility,
Bertanggung jawab terhadap
komprehensif dan terpadu.
kebenaran referensi yang dicari
Meningkatkan kualitas
Komitmen Mutu dan kuantitas Sumber
- Teliti Daya Manusia
Proses pengumpulan literatur
baik melalui jurnal, text book,
dll dilakukan dengan teliti,
lengkap dan jelas
Anti Korupsi
- Mandiri
Mengumpulkan sendiri literatur
dan bahan yang ada
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
92
b. Merancang draft soal Draft soal evaluasi Akuntabilitas
- Kerja keras
evaluasi
Bekerja keras untuk mencari
referensi data yang akurat
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap
draft soal evaluasi yang telah
dibuat
Komitmen Mutu
- Teliti
Menyusun soal dengan teliti
berdasarkan referensi yang ada
Etika Publik
- Sopan
Besikap sopan selama proses
diskusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
93
d. Mencetak soal evaluasi Print out soal evaluasi Komitmen Mutu
- Teliti
Memeriksa kembali materi
sosialisasi yang sudah dicetak
- Efisiensi
Mencetak materi soal evaluasi
sesuai dengan kebutuhan
6 sosialisasi sistem triase yang baik a. Mengatur jadwal Jadwal kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
kepada tenaga kesehatan di IGD sosialisasi sistem triase - Keadilan misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
RS Kusta Dr. Rivai Abdullah yang baik Pembuatan jadwal kegiatan tiak Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
Palembangdan pembagian soal bersamaan dengan kegiatan lain yaitu: Abdullah Palembang
evaluasi sosialisasi Meningkatkan pelayanan yaitu:
Komitmen Mutu kusta dan kesehatan Komitmen, Integritas,
- Efektifitas lainnya secara Profesional,
Mencari waktu yang disepakati komprehensif dan terpadu. Responsibility, dan
bersama agar semua dapat Keteladanan
mengikuti kegiatan sosialisasi Mengembangkan
pendidikan, pelatihan, dan
penelitian di bidang kusta
dan kesehatan lainnya.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
94
b. menginformasikan Undangan Akuntabilitas Optimalisasi pemanfaatan
kegiatan yang akan - Bertanggung jawab sarana dan prasarana
dilakukan kepada tenaga Membuat undangan berdasarkan
kesehatan di IGD RS Kusta waktu yang telah disepakati
Dr. Rivai Abdullah
Palembang Komitmen Mutu
- Efektif
Pesan dari undangan dimengerti
oleh tenaga kesehatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
95
- Kejelasan
Menyampaikan sosialisasi
dengan jelas dan mudah
dipahami
- Partisipatif
Sosialisasi kepada tenaga
kesehatan dilakukan sebagai
bentuk partisipasi tenaga
kesehatan untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab dalam
informasi yang diberikan
kepada tenaga kesehatan
Nasionalisme
- Menghargai pendapat
Sosialisasi dilakukan dengan
diskusi 2 arah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Etika Publik
- Sopan
Menyampaikan materi
96
sosialisasi dengan cara yang
sopan
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Sosialisasi diharapkan dapat
menambah pemahaman
tenaga kesehatan mengenai
sistem triase yang baik
Anti Korupsi
- Mandiri
Sosialisasi dilakukan sendiri
e. Melaksanakan post test Nilai post test Akuntabilitas
kepada tenaga kesehatan - Kejelasan
tentang sistem triase Menjelaskan cara pengisian
post test secara jelas
- Bertangguang jawab
Mengawasi pelasanakan post
test dengan penuh tanggung
jawab
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
7 Pemasangan label ruangan di IGD a. Mencari referensi tentang Label nama ruangan Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
RS kusta Dr. Rivai Abdullah sistem pelabelan di IGD - Kerja keras misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Palembang Membuat label penamaan Bekerja keras untuk mencari Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
ruangan IGD referensi data yang valid yaitu: Abdullah Palembang
97
- Kejelasan yaitu:
Mencari referensi data yang Meningkatkan pelayanan Profesional,
valid dari sumber yang jelas kusta dan kesehatan Responsibility,
- Tanggung jawab lainnya secara Keteladanan
Bertanggung jawab terhadap komprehensif dan terpadu
kebenaran referensi yang dicari
Meningkatkan dan
Komitmen Mutu memenuhi sarana dan
- Teliti prasarana.
Proses pengumpulan literatur
baik melalui jurnal, text book,
dll dilakukan dengan teliti,
lengkap dan jelas
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
98
Mencetak materi soal evaluasi
sesuai dengan kebutuhan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
8 Evaluasi sosialisasi SOP dan a. Mengamati sistem triase Data ( Dokumentasi Foto) Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
penerapannya di IGD RS Kusta IGD setelah dilakukan - Tanggung jawab misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Dr. Rivai Abdullah Palembang sosialisasi Mempertanggungjawabkan hasil Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
pengamatan di IGD yaitu: Abdullah Palembang
Etika Publik yaitu:
- Teliti Meningkatkan pelayanan Komitmen, Integritas,
Melakukan pengamatan kusta dan kesehatan Profesional,
keadaan di IGD dengan teliti lainnya secara Responsibility,
Anti Korupsi komprehensif dan terpadu Keteladanan
- Jujur
Fakta dilapangan tidak ditambahi Meningkatkan kualitas
99
dan dikurangi dan kuantitas Sumber
Daya Manusia.
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap
hasil analisis data
- Jujur
Menganalisis data secara jujur
berdasar fakta yang ada
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Nasionalisme
- Kerjasama
Berkoordinasi dengan kepala
instalasi IGD dalam
menganalisis data
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Menganalisis semua data yang
ada untuk meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien
100
Anti Korupsi
- Disiplin
Menganalisis data dengan tepat
waktu
c. Membuat laporan hasil Laporan Akuntabilitas
kegiatan Kerja Keras
Bekerja keras dalam penyelesaian
laporan hasil kegiatan
Tanggung Jawab
Laporan hasil dibuat dengan
tanggung jawab dan integritas tinggi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Komitmen mutu
- Teliti
Membuat laporan dengan teliti
Anti Korupsi
- Jujur
Membuat laporan berdasarkan
fakta yang ada
101
sebelum dicetak agar tidak
terjadi salah cetak agar terjadi
efisiensi kertas
Berorientasi pada mutu
Laporan ini akan diteruskan ke
unit kerja yang terlibat untuk
perbaikan
102
pelaksanaan mentor mengenai
“Optimalisai sistem pelaksanaan
triase oleh tenaga “Optimalisai sistem
kesehatan di IGD triase oleh tenaga
RS Kusta Dr. Rivai kesehatan di IGD RS
Abdullah Kusta Dr. Rivai
Palembang” Abdullah Palembang”
c. Meminta izin kepada Surat izin pelaksanaan
kepala bidang pelayanan kegiatan
medik terkait kegiatan
yang akan dilakukan di
IGD
d. Membuat laporan hasil Notulensi rapat
rapat
2 Pengumpulan data a. Menginformasikan Jadwal kegiatan
tentang fakta sistem jadwal kegiatan kepada diterima oleh kepala
triase di IGD RS Kusta kepala instalasi IGD dan instalasi IGD
Dr. Rivai Abdullah tenaga kesehatan IGD
Palembang RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
b. Melakukan pengamatan Data Fakta di IGD
sistem triase di IGD RS tentang penempatan
Kusta Dr. Rivai pasien sesuai
Abdullah Palembang prioritasnya
103
Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang
b. Meminjam dokumen SOP SOP yang berlaku
kepada kepala instalasi
IGD
c. Mengumpulan referensi literatur
dari jurnal mengenai
sistem triase IGD
104
soal evaluasi
d. Mencetak soal evaluasi Print out soal evaluasi
6 sosialisasi sistem triase a. Mengatur jadwal Jadwal kegiatan
yang baik kepada tenaga sosialisasi sistem triase
kesehatan di IGD RS yang baik
Kusta Dr. Rivai b. menginformasikan Undangan
Abdullah Palembangdan kegiatan yang akan
pembagian soal evaluasi dilakukan kepada
sosialisasi tenaga kesehatan di
IGD RS Kusta Dr.
Rivai Abdullah
Palembang
105
d. Mencetak label ruangan Print out label ruangan
yang telah dibuat
e. Menempel label Dokumentasi foto
ruangan sesuai lokasi
8 Evaluasi sosialisasi SOP a. Mengamati sistem Data ( Dokumentasi
dan penerapannya di triase IGD setelah Foto)
IGD RS Kusta Dr. Rivai dilakukan sosialisasi
Abdullah Palembang b. Melakukan pengolahan Data analisis
data dan analisis dari
semua data yang
diperoleh
c. Membuat laporan hasil Laporan
kegiatan
d. Mencetak hasil laporan Print out laporan
e. Melakukan tahap Habituasi
kegiatan kembali
sehingga menjadi
habituasi
106
BAB IV
KESIMPULAN
107
DAFTAR PUSTAKA
108