Oleh : kelompok 3
Putri Sudarmin
Jumriani
juliarti
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran allah SWT, shalawat dan salam tak
lupa pula saya curahkan kepada junjungan kita nabi besar muhammad SAW,
kepada keluarga, para sahabatnya tabiin dan tabiat hingga sampai kepada kita
sebagai ummatnya.
yang berjudul “TETRALOGI OF FALLOT” sebagai salah satu tugas kelompok mata
kuliah KMB 2. pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimah kasih kepada
dosen mata kuliah yang bersangkutan, yang telah memberikan arahan tugas ini
terselesaikan dengan baik, tidak lupa kepada teman – teman mahasiswa yang telah
Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata kesempurnaan. Semoga dengan adanya makalah ini bisa dijadikan
sebagai bahan kajian dan informasi kepada pihak – pihak yang akan
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan .......................................................................................................................
A. KONSEP MEDIS
a. Defenisi retinoblastoma .......................................................................
b. Etiologi .................................................................................................
c. Patofisiologi .........................................................................................
d. Manifestasi klinis ..................................................................................
e. Pemeriksaan penunjang ......................................................................
f. Penatalaksanaan ................................................................................
g. Komplikasi ............................................................................................
B. KONSEP KEPERAWATAN
a. Pengkajian ...........................................................................................
b. Diagnosa keperawatan ........................................................................
c. Intervensi .............................................................................................
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
bayi dan anak cukup tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang
juta maka diperkirakan akan lahir 50.000 bayi dengan penyakit jantung bawaan
tua terhadap penyakit jantung bawaan menjadi salah satu persoalan dalam
pendekatan studi kasus yaitu metode ilmiah yang bersifat mengumpulkan data,
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit tetralogi of vallot
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP MEDIS
a. Defenisi
Penyakit jantung bawaan terdiri dari berbagai jenis dan salah satunya
adalah tetralogi of fallot, yang mana tetralogi of fallot adalah suatu penyakit
sedangkan “mungkin” sudah terdapat sejak lahir berarti tidak selalu dapat
bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari
tentang waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir
kelainan jantung yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi
sebelum bayi lahir. Tetapi kelaianan jantung bawaan ini tidak selalu memberi
gejala segera setelah bayi lahir tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan
setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. (Bailliard
F, 2009)
b. Etiologi
di ketahui secara pasti. Diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen.
2. Faktor eksogen
terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan,
selesai. TOF lebih sering di temukan pada anak – anak yang menderita
sehingga terjadi sianosis (kulit berwarna ungu kebiruaan) dan sesak nafas.
Mungkin gejalah sianotik baru timbul di kemudian hari, dimana bayi mengalami
c. Patofisiologi
Proses pembentukan jaringan pada janin mulai terjadi pada hari ke -18
dan penyekatan ruang – ruang jantung serta pemisahan antara aorta dan arteri
jantung dapat terganggu jika selama masa kehamilan terjadi faktor – faktor
resiko. Kesalahan dalam pembagian trunkus dapat berakibat letak aorta yang
terdapatnya defek septum ventrikel. Dengan demikian, bayi akan lahir dengan
kelainan jantung dengan empat kelainan, yaitu defek septum ventrikel yang
besar, stenosis pulmonal infundibular atau valvular, dekstro pangkat aorta dan
bersamaan, maka:
akan tetapi apabila tekanan dari ventrikel kanan lebih tinggi dari
ventrikel kiri maka darah akan mengalir dari ventrikel kanan ke
sianosis.
karena pada tetralogi falot oksigenasi darah yang tidak adekuat di pompa ke
tubuh. Pada saat lahir, bayi tidak menunjukkan tanda sianosis, tetapi kemudian
setelah menangis atau setelah pemberian makan. Defek septum ventrikel ini
menuju ventrikel kiri. Pada Tetralogi fallot jumlah darah yang menuju paru
kurang oleh karena obstruksi akibat stenosis pulmonal dan ukuran arteri
pulmonalis lebih kecil. Hal ini menyebabkan pengurangan aliran darah yang
Sianosis terjadi oleh karena darah miskin O2 tampak lebih gelap dan berwarna
biru sehingga menyebabkan bibir dan kulit tampak biru. Apabila penurunan
mendadak jumlah darah yang menuju paru pada beberapa bayi dan anak
paroxymal dyspnoe, bayi atau anak menjadi sangat biru, bernapas dengan
menjadi sangat lelah dan pucat, kadang pasien menjadi kejang bahkan
segera, misalnya dengan salah satu cara memulihkan serangan spell yaitu
rata-rata besar. Pada pasien dengan tetralogy of fallot, diameter aortanya lebih
besdar dan norma, sedang ateri pulomernya lebih kecil dan normal. Gagal
jantung kongestif jarang terjadi karena tekanan di dalam ventrikel kiri dan
kanan sama besar akibat defek septum tersebut. Masalah utama dari
obtruksi anatomik terhadap aliran darah dari ventrikel kanan ke dalam arteri
Obstruksi paru
hipoksemia
sesak Serangan
- Ggn pola
nafas hipersianotik
Kelemahan tubuh
Resiko keterlambatan perkembangan
Bayi/anak cepat lelah
jika menetek,
berjalan, beraktifitas
- keletihan
d. Manifestasi klinis
2. Serangan hipersianotik
- Sianosis akut
kematian
3. Gagal tumbuh
Pada anak dengan kelainan jantung yang kecil atau ringan tidak
Serangan sianosis dan hipoksia atau yang di sebut “blue spell” terjadi
ketika kebutuhan oksigen otak melebihi suplainya. Episode biasanya terjadi bila
(Ruhyanudin, F, 2007)
e. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboraturium
2. Sinar X
3. EKG
cara:
g. Komplikasi
a. Pengkajian
1. Identitas
2. Pada kepala
- Inspeksi
- Palpasi
Inspeksi
persebarannya
Palpasi
mata teraba kenyal dan melenting. Bola mata yang teraba keras seperti
tahun.
4. Pemeriksaan hidung
Inspeksi
ujung hidung
Palpasi
ujung ketiga jari tengah. Normalnyaklien tidak mengeluh nyeri atau teraba
Inspeksi
- Lihat apakah ada darah atau sekret yang keluar (catat warna,
Palpasi
nyeri
Inspeksi
tercium segar.
disekitar bibir.
merah mudah).
mulut.
kurang.
Inspeksi
pembengkakan.
menonjol .
- Tortiolis : pada kondisi ini, leher akan miring ketempat yang sakit
Palpasi
derajat)
trakea.
Inspeksi
Inspeksi
Auskultasi
- Auskultasi dilakukan pada keempat kuadran abdomen.
- Bising usus normalnya terdengar 5-30 x/menit jika kurang dari itu
- Bunyi bising usus yang lebih dari normal, terasa nyeri, dan
Perkusi
- kaji kemampuan gerak daerah tumit dan kaki normalnya kaki dan
- kaji kekuatan otot kaki minta klien untuk mengankat kaki tahan
berdiri klien normal klien bisa berjalan dengan tegak dan kedua
b. Diagnosa
2. Keletihan
c. Intervensi
Batasan karakteristik
Dispnea
Ansietas
Gangguan muskuloskeletal
Hiperventilasi
NIC
menyedot lendir
pasien menunjukkan:
2. Keletihan
Batasan Karakteristik
Apatis
Gangguan konsentrasi
Kelelahan
Penurunan performa
biasanya
Ansietas
NIC
pasien menunjukkan :
Batasan Karekteristik
gangguan genetik
NIC
kebutuhan gizi
NOC
berdasarkan umur
deviasi ringan dari kisaran normal indeks masa tumbuh
d. Implementasi
pasien secara optimal dapat terlaksana dengan baik dilakukan oleh pasien itu
sendiri ataupun perawat secara mandiri dan juga dapat bekerjasama dengan
anggota tim kesehatan lainnya seperti ahli gizi dan fisioterapis. Perawat
memilih intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada pasien. Berikut ini
e. Evaluasi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pulmoner, dan hipertrofi ventrikel kanan. Penyebab tetralogi fallot terdiri dari 2
faktor, yaitu endogen dan eksogen. Anak dengan tetralogi fallot umumnya akan
mengalami keluhan sesak saat beraktivitas, berat badan bayi yang tidak
B. SARAN
agar dapat menelah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini,
kami juga mengharapkan sarn dan kritikan dari para pembaca sehingga kami
2009;4:2.
2(3):155 -62.
Winaya A. Tumbuh kembang anak pada penyakit jantung bawaan, dalam tumbuh