Anda di halaman 1dari 9

Pengertian bantalan luncur

Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk


menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat
berlangsung dengan halus dan aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros
dengan beban besar.

Jenis-jenis bantal luncur

 Bantalan radial :
Dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah tegak lurus
terhadap sumbu poros.

 Bantalan aksial
Dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah sejajar dengan
sumbu poros
 Bantalan luncur khusus
Merupakan kombinasi dari bantalan radial dan bantalan aksial.

Bantalan luncur berdasarkan bahannya

 Bantalan satu bahan


Bantalan yang terbuat dari suatu jenis bahan saja seperti besi tuang
kelabu atau perungu. Jenis ini hanya digunakan pada motor dengan
beban ringan.
 Bantalan dua bahan
Bahan baja

Pendukung luar terbuat dari baja atau paduan Cuprum( Cu),


Plumbum ( Pb), Sn atau paduan alumunium. Permukaan luncur
terbuat dari paduan Pb -Sn. Jenis ini mempunyai sifat luncur yang
baik serta daya dukungnya lebih besar

 Bantalan tiga bahan


a. Pelindung luar terbuat dari baja
b. Pendukung terbuat dari paduan Cu, Pb, Sn. Tebal lapisan
>> 0,3 – 1,5 mm
c. Permukaan luncur terbuat dari logam putih (contoh :
paduan Pb, Sn10 secara galvanis. Tebal lapisan .. 0.01 –
0.03 mm
Apabila keausan permukaan luncur besar, maka pendukung
berfungsi sebagai permukaan luncur
Kjvbrkbejkbjebuibeib

Tipe bantalan luncur dan penerapannya

 Bantalan luncur silinder penuh, digunakan untuk poros-poros yang


ukuran kecil berputar lambat dan beban ringan.
 Bantalan luncur silinder memegas, digunakan pada poros-poros mesin
bubut, mesin frais dan mesin perkakas lainnya.
 Bantalan luncur belah, digunakan pada poros-poros ukuran sedang dan
besar seperti bantalan pada poros engkol, bantalan poros pada roda
kendaraan dan lain-lain.
 Bantalan insert, digunakan untuk poros dengan beban yang sering
berubah, misalkan bantalan poros engkol dari poros-poros presisi.
 Bantalan luncur sebagian, digunakan untuk poros yang berputar
lambat, beban berat tetapi tidak berubah-ubah. Misalkan bantalan pada
mesin-mesin perkakas kepala cekam.
 Bantalan bukan logam, digunakan untuk leher-leher poros yang
memerlukan pendingin zat cair dan tidak mendapat beban berat. Pada
lapisan juga berfungsi sebagai pelumas, bahan lapisan yang digunakan
yaitu karet, plastik dan ebonit.
 Bantalan luncur translasi, digunakan untuk blok-blok luncur gerak
lurus, seperti blok luncur pada batang torak mesin uap dan blok luncur
pada mesin produksi.
Bahan bantalan luncur

Bahan untuk bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut:


 Mempunyai kekuatan yang cukup (tahan beban dan kelelahan)
 Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu
besar atau terhadap perubahan bentuk yang kecil
 Mempunyai sifat anti las (tidak dapat menempel) terhadap poros
jika terjadi kontak dan gesekan antara logam dan logam
 Sangat tahan karat
 Dapat membenamkan kotoran atau debu kecil
 Murah harganya
 Tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur

Bahan untuk bantalan umum


a. Paduan tembaga, termasuk dalam golongan ini adalah perunggu,
perunggu fosfor, dan perunggu timah hitam.
b. Logam putih, termasuk dalam golongan ini adalah logam putih
berdasar Sn (yang disebut logam babit) dan logam putih berdasar
Pb.

Bahan untuk tanpa pelumasan

Bahan ini mengandung pelumas di dalamnya sehingga dapat


dipakaii sebagai bantalan yang melumasi sendiri. Bantalan semacam
ini dipakai bila tidak memungkinkan perawatan secara biasa, yaitu:

a. Jika letak bantalan tidak memungkinkan pemberian pelumas


dari luar

b. Jika bantalan mempunyai gerakan bolak-balik sehingga


kemungkinan terbentuknya lapisan minyak sangat kecil

c. Untuk alat-alat kimia atau pengolahan air

d. Untuk kondisi khusus seperti beban besar, temperatur tinggi,


temperatur rendah atau keadaan hampa.idrosta
Bantalan tanpa minyak dapat berupa:

a. Bantalan plastik

b. Bantalan logam yang diresapi minyak

c. Pelumas padat

Bantalan luncur hidostatik


Bantalan semacam ini dipakai sebagai bantalan utama pada mesin
perkakas presisi tinggi, misalnya pada meja putar bubut vertikal besar.
Bahan bantalan dapat berupa minyak atau udara. Dalam hal ini, minyak
atau udara dialirkan dengan tekanan ke dalam celah bantalan untuk
mengangkat beban dan menghindari keausan ataupenempelan pada mesin
berputar.

Bahan bantalan khusus


a. Bantalan Kayu, dipakai dalam mesin pengolahan makanan.
b. Bantalan Karet, dicampur dengan air sebagai pelumas, Bantalan
karet mempunyai koefisien gesek yang rendah. Bantalan karet juga
dapat meredam bunyi dan getaran.
c. Bantalan Grafit Karbon, merupakan bahan yang sepenuhnya dapat
melumasi sendiri dan bekerja pada temperatur tinggi.penambahan
serbuk babit, perak, atau tembaga dapat memperbaiki sifatnya
yang susah bereaksi sebagai bantalan.
d. Bantalan Permata, dipakai pada alat-alat ukur. Merupakan bantalan
dari batu akik seperti delima (ruby), dan batu nilam (sapphire).

Keuntungan bantalan luncur

1. Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban geser.


2. Dapat dibuat dan dipasang dengan mudah,
3. Mudah menggantinya bila aus,
4. Dapat meredam getaran dan tumbukan sehingga hampir tidak bersuara.
Kelemahan bantalan luncur

1. Memerlukan momen awal yang besar,


2. Pelumasannya agak rumit.

Pelumasan dan daya gesekan bantalan luncur


Bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar karena gesekannya
yang besar pada awal putaran. Sehingga sangat digunakan pelumasan pada
bantalan ini. Gesekan yang besar antara poros dengan bantalan menimbulkan efek
panas sehingga memerlukan suatu pendinginan khusus.

Cara pelumasan untuk bantalan luncur

Dalam pemilihan cara pelumasan sangat perlu diperhatikan kontruksi,


kondisi kerja dan letak bantalan. Tempat pelumasan dan lokasi, bentuk serta
kekasaran alur minyak, juga merupakan faktor-faktor penting.

 Pelumasan Tangan

Cara ini cocok digunakan untuk beban ringan, kecepatan rendah


atau kerja yang tidak terus-menerus. Kekurangannya bahwa aliran
pelumas tidak selalu tetap atau pelumasan menjadi tidak teratur.

 Pelumasan Tetes
Cara ini cocok digunakan untuk beban ringan dan sedang. Dari
sebuah wadah, minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap dan teratur
melalui sebuah katup jarum.

 Pelumasan Sumbu

Cara ini menggunakan sebuah sumbu yang dicelupkan dalam


mangkok minyak sehingga minyak terisap oleh sumbu tersebut.
Pelumasan ini dipakai seperti dalam hal pelumasan tetes.

 Pelumasan Percik

Dari suatu bak penampung, minyak dipercikkan.Cara ini


digunakan untuk melumasi torak dan silinder motor bakar torak yang
berputaran tinggi.

 Pelumasan Cincin

Pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros


sehingga akan berputar bersamaan dengan poros sambil mengangkat
minyak dari bawah.

 Pelumasan Pompa

Pelumasan pompa cocok digunakan untuk keadaan kerja dengan


kecepatan tinggi dan beban besar.di sini pompa digunakan untuk
mengalirkan minyak ke dalam bantalan yang sulit letaknya seperti
bantalan utama motor yang berputaran tinggi.

 Pelumasan Gravitasi

Pelumasan ini grafitasi dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi


pada kecepatan keliling sebesar 10-15 m/s. Caranya yakni dari sebuah
tangki yang diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya
beratnya.

 Pelumasan Celup
Sebagian bantalan dicelupkan dalam minyak. Cara ini cocok untuk
bantalan dengan poros tegak seperti pada turbin air. Disini perlu diberikan
perhatian pada besarnya gaya gesekan, karena tahanan minyak, kenaikan
temperatur dan kemungkinan masuknya kotoran atau benda asing.

Untuk mengurangi gesekan diantara bagian yang berputar digunakan


minyak pelumas yang dapat mengurangi keausan, panas dan kerugian daya
gesekan.

Faktor yang mempengaruhi kerugian daya gesekan

a. Ukuran bantalan luncur (diameter poros dan panjang bantalan )


b. Kelonggaran bantalan ©
c. Viskositas bahan pelumas (μ)
d. Kecepatan putaran poros (n)
e. Temperatur operasi bantalan
f. Beban normal bantalan (W)
g. Koefisien gesekan bantalan luncur (f)

Jenis-jenis gesekan
Berdasarkan efek pelumasan, gesekan dibagi atas 3 macam, yaitu :

a. Gesekan kering

Titik kontak antara bantalan & poros terjadi dibanyak tempat


Kondisi ini tidak pernah terjadi pada motor dengan sistem
pelumasan yang baik

b. Tingkat keausan tinggi

a. Titik kontak antara bantalan dan poros terjadi hanya


dibeberapa tempat.

b. Kondisi ini terjadi pada saat lapisan oli tidak sempurna


karena temperatur oli terlalu tinggi, tekanan oli kurang
(popa oli bekerja tidak baik)
c. Tingkat keausan rendah

c. Gesekan setengah cair

d. Gesekan cair

Anda mungkin juga menyukai