Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

MODUL 6
KEHILANGAN TEKANAN PADA PIPA

A. KEHILANGAN TEKANAN PADA PIPA

1. PENDAHULUAN

Penerapan Prinsip Mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang industri, transportasi
maupun bidang keteknikan lainnya. Namun dalam penggunaannya selalu terjadi
kerugian energi. Dengan mengetahui kerugian energi pada suatu sistem yang
memanfaatkan fluida mengalir sebagai media, akan menentukan tingkat efisiensi
penggunaan energi.

Bentuk-bentuk kerugian energi dalam aliran fluida antara lain dijumpai pada aliran dalam
pipa. Kerugian-kerugian tersebut diakibatkan oleh adanya gesekan dengan dinding,
perubahan luas penampang, sambungan, katup-katup, belokan pipa dan kerugian-
kerugian khusus lainnya.

2. PERSAMAAN DARCY

Prinsip kehilangan energi akibat gesekan (friksi) dalam saluran pipa dapat dijelaskan
pada persamaan Darcy-Weisbach berikut.

dimana:
hf = kehilangan energi (m)
f = faktor gesekan, yang tergantung dari angka Reynolds (diagram Moody), diameter,
dan kekasaran pipa
L = panjang pipa (m)
v = kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s)
d = diameter pipa (m)
g = gaya gravitasi

Dapat diperhatikan bahwa kehilangan energi berbanding lurus dengan kecepatan aliran
(hf : v 2), dan kehilangan energi berbanding terbalik dengan diameter pipa (hf : 1/d).
Semakin besar kecepatan aliran dalam pipa, semakin besar juga kehilangan energi.
Semakin kecil diameter pipa, maka semakin besar kehilangan energi. Artinya, dengan
debit aliran yang sama, dengan diameter pipa yang semakin kecil, kehilangan energi
akan menjadi semakin besar.

Diagram Moody telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan aliran fluida


didalam pipa dengan menggunakan faktor gesekan pipa (f) dari rumus Darcy-Weisbach.

1
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

Gambar 1. Diagram Moody

Cara membaca Diagram Moody:

2
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

f transisi
laminer turbulen

0,038 /D=0,05

/D=0,01

2000 5.105 Re
2700

Untuk aliran laminer dimana bilangan Reynold kurang dari 2000, faktor gesekan
dihubungkan dengan bilangan Reynold, dinyatakan dengan rumus:

Contoh Soal

Hitung kehilangan tenaga karena gesekan di dalam pipa sepanjang 1500 ft dan
diameter 8 in, apabila air mengalir dengan kecepatan 6,56 ft/s. Koefisien gesekan Darcy
– Weisbach f = 0,02.

Penyelesaian

Diketahui

 Panjang pipa : L = 1500 ft


 Diameter pipa : D = 8 in = 2/3 ft
 Kecepatan aliran : V = 6,56 ft/s
 Koefisien gesekan : f = 0,02

Kehilangan tenaga dihitung dengan rumus berikut :

3
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

3. PERSAMAAN DAN NOMOGRAM HAZEN WILLIAM

Selain rumus diatas, untuk menghitung kehilangan energi dapat digunakan rumus
Hazen William sebagai berikut:

(pers. 1)

Dimana:
Q = Debit aliran dalam pipa (liter/detik)
L= panjang pipa (meter)
C= Koefisien kekerasan pipa dari Hazen William

Kecepatan aliran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(pers.2)
Dimana:
v = kecepatan aliran, dalam m/detik
C = koefisien Hazen William untuk pipa
R = jari-jari pipa, dalam m
S = slope / kemiringan hidrolis, dalam m/m

Debit aliran dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(pers. 3)
Dimana:
Q = debit air dalam pipa, dalam m3/detik
C = koefisien Hazen William untuk pipa
D = diameter pipa, dalam m
S = slope / kemiringan hidrolis, dalam m/m

Tabel 1. Koefisisen C dari Hezen William

4
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

5
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

B. GRADIEN HIDROLIKA

1. PENDAHULUAN

Dengan menghitung (energi) tekanan air pada suatu aliran air di dalam pipa kita dapat
mengetahui (energi) tekaanan air pada titik tersebut. Dengan demikian bila kita akan
menghitng (energi) tekanan air sepanjang pipa, dapat dibayangkan berapa ratus kali kita
harus menghitung (energi) tekanan air tersebut.
Hal ini dapat dipermudah bila kita memahami gradien hidrolika. Selain itu gradien
hidrolika ini dapat juga digunakan untuk lebih mudah mengidentifikasi masalah-masalah
tekanan yang mungkin ada dalam sistem perpipaan. Dalam pelajaran ini akan dibahas
mengenai gradien hidrolika aliran air dalam pipa.

2. GARIS GRADIEN HIDROLIKA

Seperti kita ketahui air yang mengalir dalam pipa mempunyai 3 (tiga) bentuk energi,
yaitu :
▪ Energi tekanan
▪ Energi ketinggian
▪ Energi kecepatan

Garis tekanan merupakan garis yangmenggambarkan besarnya tekanan air pada titik
tersebut. Garis tekanan ini umumnya disebut garis gradien hidrolika atau garis
kemiringan hidrolis. Jarak vertikal antara pipa dengan garis gradien hidrolika
menunjukkan tekanan air dalam pipa. Energi kecepatan ini relatif kecil sekali, sehingga
untuk perhitungan hidrolika pada pipa yang lebih panjang 10 meter, energi kecepatan ini
sering diabaikan. Dengan demikian garis gradien hidrolika ini sering dianggap
menunjukkan energi air total.

Pada perhitungan hidrolika untuk aliran air dalam pipa dikenal istilah tinggi tekan
(pressure head), yaitu tekanan air dibagi berat jenis air

P Tekanan air
H= =
𝑊 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟

Bagaimana dengan garis gradien hidrolika pada aliran terbuka ?


Garis gradien hidrolika pada saluran terbuka adalah sama/berimpit denga garis
permukaan air.

Contoh Pembuatan Garis Gradien Hidrolika

Misalkan suatu reservoir penyimpanan air terletak dia ats bukit (lihat gambar di bawah).
Permukaan air teratas dalam reservoir adalah 100 m di atas pemukaan air laut. Pipa
transmisi ke kota berdiameter 200 mm, dengan panajang 5 km dan berada pada
ketinggian 50 m di atas permukaan laut apda perbatasan kota (b). Berapa besarnya
pressure head dalam pipa diperbatasan kota (B):

6
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

i. Jika tidak ada aliran dalam pipa ?


ii. Jika aliran dalam pipa sebesar 30 l/detik
iii. Gambarkan garis energi

Penyelesaian

Perhitungan titik pada kedua ujung sistem tersebut :


Titik A- Permukaan air dalam reservioar
Titik B-Pusat pipa transmisi di perbatasan kota

Gunakan persamaan titik pada kedua ujung sistem tersebut:


vA2/2g+PA/W+hA = v B/2g+Pb/W+HB+(f.L.V2/D.2g) ...................... (1)
sekarang v A =0
PA=0
hA-ha=50

i. Jika tidak ada aliran, maka tidaka da kecepatan di dalam pipa sehingga v A=0 dan
kerugian gesekan =0

Persamaan (1) menjadi :


0+0+50= 0+Pa/W+0+0
Pa/W=50
Maka,pressure head pada titik B=50 m

ii. Jika alirannya sebesar 30 l/det


Menggunakan Q=AxV
𝜋𝑥0,2𝑥𝑣
0,03 = = 𝑥𝑉
4
0,03=0,03xV

Kecepatan dalam pipa v=1 m/detik

Menggunakan persamaan (1):

0,032𝑥5000𝑥12
0+0+50 = 12/2g+Pa/W+
0,2𝑥210

50=0,05+Pa/W+40, Sehingga Pa/w=9,95


Maka pressure head pada titik B=9,95
Kita dapat gamabrkan kedua situasi ini dalam diagram

Anda mungkin juga menyukai