Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara


berkembang. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit
degeneratif, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer. Dari
seluruh penderita hipertensi, 90-95% hipertensi esensial atau hipertensi primer, yang
penyebabnya tidak diketahui. Jika tidak dilakukan penanggulangan hipertensi dengan baik
keadaan ini cenderung akan meningkat. Tiap tahunnya, 7 juta orang di seluruh dunia
meninggal akibat hipertensi. Problem kesehatan global terkait hipertensi dirasakan
mencemaskan dan menyebabkan biaya kesehatan tinggi. Tahun 2000 saja hampir 1 miliar
penduduk dunia menderita hipertensi. Jumlah ini diperkirakan akan melonjak menjadi 1,5
miliar pada 2025. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan
bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,7% artinya hampir 1 dari 3
penduduk usia 18 tahun ke atas menderita hipertensi.
Cara yang paling baik dalam menghindari komplikasi hipertensi adalah dengan
mengatur diet / pola makan seperti rendah garam (natrium), rendah kolesterol dan lemak
jenuh, meningkatkan komsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok.
Permasalahan saat ini masih ditemukan pasien hipertensi yang tidak patuh terhadap dietnya.
Kepatuhan pasien ditentukan oleh beberapa hal antara lain persepsi tentang kesehatan,
pengalaman mengobati sendiri, pengalaman dari terapi sebelumnya, lingkungan (teman dan
keluarga), adanya efek samping obat, keadaan ekonomi, dan interaksi dengan tenaga
kesehatan.
Diet bagi penderita hipertensi adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan
mempertahannya menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan
faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan
asam urat dalam darah. Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi
untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah
serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark
jantung.
Asupan natrium merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme timbulnya
hipertensi. Pengaruh asupan natrium terhadap hipertensi adalah melalui peningkatan volume
plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah, mengkonsumsi garam (natrium) menyebabkan haus
dan mendorong kita minum. Hal ini meningkatkan volume darah di dalam tubuh yang berarti
jantung harus memompa lebih giat sehingga tekanan darah naik. Karena masukan (input)
harus sama dengan pengeluaran (output) dalam sistem pembuluh darah, jantung harus
memompa lebih kuat dengan tekanan lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai