WIDYAWATI/32318431
TA 2018
ABSTRAK
Cyber crime merupakan dampak negatif dari kemajuan teknologi di seluruh bidang
kehidupan di era globalisasi. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
bagaimana pandangan Pancasila terhadap pemanfaatan Teknologi Informasi serta bagaimana
nilai-nilai Pancasila sebagai Weltanschauuung dapat menanggulangi arus Cyber crime.
Metode penulisan dari makalah ini berisi opini tentang Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa ditengah arus cyber crime.
Di tengah arus globalisasi, setiap insan satu dan lainnya saling berinteraksi tanpa
menghiraukan jarak. Teknologi komputer yang berbasis internet telah menciptakan dunia
baru yang disebut sebagai dunia maya atau cyber cpace yang tidak dapat dipungkiri
menimbulkan kejahatan di dunia maya. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia merupakan filter untuk menyerap pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini.
Bahkan dengan Teknologi informasi anak-anak bangsa akan semakin setia dan solid
mengakui dan menyakini kebenaran, dan keunggulan nilai-nilai Pancasila sepanjang masa.
Key words: Pancasila sebagai filsafat hidup, Era globalisasi, Cyber crime
DAFTAR ISI
2
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................6
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia ini manusia terlahir sebagai mahkluk sosial, yang artinya dalam menjalani
kehidupan tidak dapat terlepas dari sesamanya. Manusia membutuhkan orang lain dalam
berbagai aktivitasnya. Kondisi demikian ini mendorong manusia untuk selalu bersosialisasi
dan berinteraksi dengan sesamanya.
“Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno dalam ajarannya mengatakan, bahwa
manusia adalah zoon politicon, artinya bahwa manusia sebagai makhluk yang pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul bersama dengan sesama manusia
lainnya. Di samping sebagai makhluk sosial, manusia juga mempunyai status sebagai
makhluk individu. Sebagai makhluk individu manusia mempunyai watak,
pembawaan, kepentingan maupun kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Aristotelian yang menganggap bahwa manusia itu dari kodratnya hidup
bersama dengan yang lain (zoon politicon) sangatlah senada dengan gagasan
Soekarno bahwa pada dasarnya manusia Indonesia sejak dulu hidup bekerjasama
dalam kebersamaan dan keselarasan. zoon Politicon manusia Indonesia adalah gotong
royong.” (Dewantara, 2017:101)
Dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu Kesejahteraan Umum yang belandaskan
semangat gotong royong tidaklah mudah dimana dapat kita lihat dari kenyataan saat ini
bahwa ketika perbedaan pola pikir ataupun pendapat telah mengakibatkan berbagai benturan
dalam pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Di era globalisasi ini, benturan-benturan
tidak hanya saja terjadi dalam dunia nyata, yaitu ketika orang bertemu dan berbicara untuk
menuangkan buah pikirannya, tetapi berbagai benturan juga sering kita temui dalam dunia
maya, seperti media sosial. Bahkan tak jarang yang sering terjadi adalah para pembesar yang
di Negara ini dengan mudahnya saling melontarkan pendapat yang tidak lagi menghiraukan
nilai-nilai Pancasila. Sehingga diantara pembesar negara pun juga sering terjadi saling
mengolok bahkan mempidanakan karena cuitan atau buah pikiran yang tertulis didunia maya.
Dalam kondisi ini apabila tidak terselesaikan pada akhirnya akan mengancam kelangsungan
hidup masyarakat, ketertiban dan kemanan dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah Pancasila
sebagai pandangan hidup Bangsa atau weltanschauuung mempunyai fungsi dan peranan
penting dalam mengatasi gesekan yang timbul dalam kehidupan masyarakat serta sebagai
pedomandalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4
Saat ini teknologi merupakan sarana yang paling canggih dalam aktivitas kehidupan
manusia dimana setiap insan bisa saling berinteraksi tanpa memandang jarak bahkan
sekarang ini, teknologi memainkan peran yang sangat penting. Perangkat teknologi
computer, gadget dan internet telah menjadi pioneer alat kehidupan sehari-hari. Untuk itu
setiap negara harus mampu mendeteksi secara dini, mengendalikan, dan mengawasi
pergerakan manusia di dalam dunia maya agar tidak memanfaatkan teknologi untuk
menyebarkan pengaruh negatif yang dapat merongrong nilai-nilai sari pati Pancasila, yaitu
nilai gotong royong.
Perangkat teknologi komputer dan internet telah menciptakan dunia baru yang kita
kenal sebagai dunia maya atau cyber cpace, dimana didalamnya terdapat keberagaman warga
dunia maya yang disebut sebagai ‘netizen’. Media sosial meruapakan wahana dunia maya
untuk melakukan berbagai komunikasi, interaksi dan aktivitas ataupun gerakan. teknologi
Komputer ini juga menciptakan dampak positif dan negatif bagi tatanan hidup masyarakat,
sehingga Pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informasi selalu mengawasi
pergerakan yang terdapat dalam media social. Disinilah Peran Pancasila sebagai
Weltanschauuung bangsa Indonesia untuk mengatasi berbagai Gerakan melalui cyber space
dengan mengedepankan semangat gotong royong.
Dalam kenyataannya pemanfaatan teknologi juga menunjukkan fakta bahwa media
tersebut merupakan salah satu media pemersatu bangsa. Buktinya adalah ketika di antara
wilayah Negara ini terkena bencana , warga diwilayah lainnya yang telah melihat kejadian
tersebut bersatu padu, bergotong royong membantu para korban baik secara langsung
maupun tidak langsung. Akan tetapi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab teknologi
justru dimanfaatkan untuk menciptakan kerusakan nilai gotong royong yang menjadi ciri
khas Bangsa Indonesia dengan munculnya cyber crime.
“Cyber crime adalah salah satu sisi gelap dari kemajuan teknologi yang mempunyai
dampak negatif sangat luas bagi seluruh bidang kehidupan di era globalisasi.
Kejahatan ini merupakan tindak kejahatan melalui jaringan sistem komputer dan
sistem komunikasi baik lokal maupun global (internet) dengan memanfaatkan
teknologi informasi berbasis sistem komputer yang merupakan sistem elektronik yang
dapat dilihat secara virtual dengan melibatkan pengguna internet sebagai korbannya.
5
kartu ATM (Skimming ATM)”.http://anakbaikbaikk.blogspot.com/2016/09/pancasila-
dalam-masa-cyber-crime.html.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, Penulis merumuskan masalah dalam makalah ini yakni
bagaimana Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat menanggulangi cyber
crime yang tengah terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mendeskripsikan bagaimana pandangan Pancasila terhadap
pemanfaatan Teknologi Informasi dalam masyarakat sehari-hari.
b. Untuk mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai
Weltanschauuung dapat menanggulangi arus Cyber crime.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pancasila
6
“Secara etimologi, nama pancasila terdiri dari dua kata yang berasa dari bahasa
Sanskerta, yaitu pañca berarti lima dan śīla yang berarti prinsip, dasar atau asas. Jadi
secara harfiah, “Pancasila” dapat diartikan sebagai “lima dasar”. Pancasila adalah
filsafat negara yang lahir senagai ideologi kolektif atau cita-cita bersama seluruh
bangsa Indonesia yang mana merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh para pendahulu dan dituangkan dalam sistem yang tepat. (Dewantara,
11).
9
yang memanfaatkan teknologi komputer yang berbasis pada kecanggihan
perkembangan teknologi internet.
BAB III
ANALISA
11
yang hati nuraninya mati. Tindak kejahatan seperti cyber crime saat ini telah memasuki krisis
multi dimensi yang melibatkan anak-anak bangsa. Dengan mudahnya anak-anak bangsapun
di brain wash melalui terbukanya jaringan internet yang tidak mendidik dengan terbukanya
website pornografi dan kekerasan fisik maupun mental. Dari berbagai situs “cyber crime
itulah melahirkan perilaku masyarakat yang dengan mudah menampilkan, mengelu-elukan
identitas diri (pamer) atau dengan kata lain “ Show of identity” melalui media sosial yang
sering kali kita baca melalui status WA, FB maupun media sosial lainnya.
Pada akhirnya saat ini, Pemerintah melalui depkominfo mulai sedikit demi sedikit
melepaskan masalah kejahatan cyber crime dengan menutup website yang bersitus
pornografi, bahkan mengeluarkan UU IT anti Pornografi maupun kejahatan fisik dan mental.
Dimana setiap pelaku penyebar situs pornografi akan mendapatkan pidana. Melalui kebijakan
Pemerintah yaitu revolusi mental menjadikan Pancasila dapat tetap menjaga eksistensinya
dan mempengaruhi pelaku tindakan cyber crime, maka nilai-nilai yang tertuang dalam
Pancasila harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Seperti yang kita ketahui , sila pertama adalah sila yang berhubungan dengan moral
serta keyakinan pada manusia. Tanpa adanya keyakinan penuh akan ajaran agama, seseorang
dapat melakukan tindakan diluar norma. Website yang sedianya dapat berupa media yang
baik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik di tangan orang yang tidak ber-
akhlak. Hal ini menunjukkan lemahnya penjiwaan terhadap sila pertama, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Pada Dunia Maya seperti internet , banyak sekali orang-orang yang sengaja
menyebarkan doktrin sesat yang bisa mengganggu kehidupan beragama di Indonesia.
Bahkan ada pula ajaran sesat yang sengaja mengajak para pembaca nya untuk mengikuti
ajaran serta keyakinan sesat , dan tidak sedikit pula yang menjadi korban. Sehingga dengan
mengikuti aliran sesat banyak bom bunuh diri dimana-mana, yang sangat bertentangan
dengan sila pertama dan kedua.
Dampak negatif lain atas perkembangan teknologi tanpa kita sadari, seseorang bisa
saja saling menghujat satu sama lain lewat media yang diciptakan melalui teknologi
informasi. Padahal keberadaan Teknologi Informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
rasa kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh aktivis-aktivis sosial menggunakan media
website dalam membangun jaringannya maupun saat menggalang dana untuk kepedulian
bencana dan lain sebagainya sebagai wujud dari Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
12
Sebagai bangsa yang mempunyai ideology yang kuat serta pandangan hidup bangsa,
yaitu Pancasila. Dalam menanggapi perkembangan Teknologi Informasi harus sesuai dengan
ideology yang telah menjadi warisan dari para pendiri negara ini. Hal-hal yang tidak sesuai
dengan budaya yang telah ada seharusnya tidak diterima di negara ini. Dengan adanya
Pancasila dapat memilah mana yang sesuai dengan budaya yang ada, sehingga tidak
melunturkan budaya dan sifat Pancasilais bangsa ini. Sehingga, dengan mewarisi nilai-nilai
Pancasilais pelaku Cyber Crime pun juga akan menyadari kesalahnnya dan mendapatkan
kebijakan dari hasil tindakannya yaitu pidana yang sesuai.
Kebijakan Pemerintah RI mengenai revolusi mental dapat menumbuhkan sikap dan
perilaku masyarakat untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan pahlawan serta
menghargai sejarah . Seperti pesan Pahlawan Prof Moh Yamin yaitu “ cita-cita persatuan
Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan
yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
Sikap kepedulian akan sejarah akan menumbuhkan sikap patriotisme untuk
mempertahankan ciri khas Bangsa kita sesuai dengan pesan Prof Dr. Soeharso yaitu Right or
Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka
justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya. Saat ini Pemerintah sedang berusaha untuk
membenahi pola pikir masyarakat untuk menjiwai makna dari Pancasila dengan
menumbuhkan sikap gotong royong dan melemahkan sikap individualisme.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi Informasi merupakan sebuah sarana yang digunakan untuk mengolah data
(memproses , mendapatkan, menyusun, memanipulasi, mempublikasikan data) serta
menghasilkan informasi-informasi yang berkualitas. Perkembangan teknologi informasi
sudah mewabah di berbagai kalangan masyarakat dan berbagai aspek kehidupan.
Perkembangan teknologi informasi juga sudah menjadi tren memberikan pengaruh yang
13
signifikan terhadap budaya bangsa. Pengaruh atas kemajuan teknologi memberikan dampak
positif dan negative. Sebagai insan Pancasilais masyarakat harus pandai-pandai dalam
memanfaatkannya. Salah satu sebagai contohnya yaitu dengan perkembangan teknologi
informasi, sekarang muncul yang namanya internet, dengan internet kita dapat mengakses
informasi-informasi yang kita inginkan. Bahkan informasi yang berupa hal-hal negatifpun
dapat kita peroleh dari internet dengan mudah, Informasi negative yang disampaikan
merupakan tindakan Cyber crime. Sebagai manusia yang mempunyai pedoman Pancasila,
seharuskan internet dimanfaatkan untuk hal-hal positif dalam menunjang perkembangan
dunia pendidikan serta mewujudkan masyarakat dengan nilai-nilai Pancasilais.
Sebagai bangsa yang mempunyai ideology yang kuat, yaitu Pancasila. Dalam
menanggapi perkembangan Teknologi Informasi harus sesuai dengan ideology yang telah
menjadi warisan dari para pendiri negara ini. Hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya yang
telah ada seharusnya tidak diterima di negara ini. Dengan adanya Pancasila dapat memilah
mana yang sesuai dengan budaya yang ada, sehingga tidak melunturkan budaya dan sifat
Pancasilais bangsa ini yang dapat mengubah perilaku akibat informasi yang masuk karena
perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi saat ini. Termasuk pemanfaatan
tekhnologi untuk berbuat jahat dan tidak adil. Hal ini sesuai dengan pesan pahlawan bahwa
Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan
dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.
Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar
memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kejayaan Ibu Pertiwi."
B. Saran
Sebagai penyusun kepada para pembaca diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian
bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi, serta bisa mengambil hal-hal positif dari
efek globalisasi. Untuk itu kita harus tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar
negara sehingga bisa membantu pembangunan dan perkembangan Negara. Sebagai individu
yang berpendidikan dan bermoral Pancasila kita harus memanfaatkan perkembangan
teknologi yang sudah mengglobal di negara ini secara maksimal dan benar, tidak untuk
perbuatan yang menyimpang.
14
Daftar Pustaka
http://anakbaikbaikk.blogspot.com/2016/09/pancasila-dalam-masa-cyber-crime.html.
https://www.nesabamedia.com/pengertian-teknologi/
https://www.nesabamedia.com/pengertian-teknologi/
https://salamadian.com/perkembangan-pengertian-teknologi/.
http://chayankcantiek.blogspot.com/2011/05/pancasila-kewarganegaraan-tugas-4.html.
https://www.temukanpengertian.com/2013/02/pengertian-cybercrime.html)
16