Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PEMBENTUKAN JUMANTIK JUNIOR SEBAGAI PILOT PROJECT


TERWUJUDNYA 1 RUMAH 1 JUMANTIK
DI PUSKESMAS SUSUKAN KABUPATEN CIREBON

Disusun oleh
Nama : Endang Suharyati, S.KM
Gelombang/angkatan :1/2
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Susukan
Sumber Kegiatan : Inisiatif personal dengan persetujuan atasan
Coach : H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA
Mentor : dr. H. Andi Ridwan

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KABUPATEN CIREBON
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PEMBENTUKAN JUMANTIK JUNIOR SEBAGAI PILOT


PROJECT TERWUJUDNYA 1 RUMAH 1 JUMANTIK

NAMA : ENDANG SUHARYATI S.KM


NIP : 19960116 201903 2 001
UNIT KERJA : PUSKESMAS SUSUKAN KABUPATEN CIREBON

Telah diseminarkan
pada Hari Sabtu, Tanggl 20 Juli 2019
Coach, Mentor,

H. A. Yusuf Wibisana, SE., MMA Dr. H. Andi ridwan

NIP. 1963 1221 199202 1001 NIP. 19710223 200112 1 003

Penguji,

NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Pembentukan jumanti junior sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik” dengan
baik dan tepat waktu.
Selama proses penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, banyak pihak yang
telah memberikan bantuan baik bantuan materil maupun moril berupa saran, bimbingan,
kritikan, semangat, masukan yang sangat berharga. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih
kepada :
1. Plt. Bupati Cirebon
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Jawa Barat
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Cirebon
4. Pembimbing (coach) Bapak Drs. H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA. yang
membimbing dengan penuh kesabaran, ketelitian, kecermatan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
5. Kepala Puskesmas Susukan sebagai mentor. yang membantu dan membimbing
rancangan aktualisasi ini dengan penuh semangat dan kesabaran dari awal hingga
akhir.
6. Penguji rancangan aktualisasi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dan saran selama seminar.
7. Widyaiswara Bapak H. Wisandana, SH., M.Si., Bapak Dr. Ir. H. Adang Kurniadi,
Bapak Drs. H. Cecep Fauzy Chaidir, MM.,M.Si., dan Ibu Dr. Ir. Dewi Yuliani, MT.,
yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk mengajar kami.
8. Para pelatih yang berasal dari anggota TNI yang telah memberikan ilmu, kedisiplinan,
kekompakan, kesetiakawanan kepada seluruh peserta didik.
9. Kedua orang tua yang selalu mendoakan hingga sampai pada tahap ini dan selalu
menjadi sumber kekuatan dan semangat bagi penulis.
10. Teman-teman Latihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang I tahun 2019, khususnya
rekan-rekan angkatan II yang selalu kompak dan saling mendukung,
11. Semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan
baik.
Cikole, 20 Juli 2019
Penulis,

Endang Suharyati, S. KM
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3 Manfaat ........................................................................................................ 2
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................ 4
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS SUSUKAN
2.1 Letak Geografis ........................................................................................... 6
2.2 Tugas dan Fungsi ........................................................................................ 6
2.3 Visi dan Misi Puskesmas Susukan ........................................................... 7
2.4 Nilai-nilai Organisasi................................................................................... 8
2.5 Struktur Organisasi ..................................................................................... 9
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR ASN
3.1 Identifikasi Isu ........................................................................................... 12
3.2 Penetapan Isu ........................................................................................... 15
3.3 Gagasan Pemecahan Isu .............................................................................. 17
3.4 Landasan Nilai-nilai ANEKA ..................................................................... 19
3.5 Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)..................... 26
3.6 Rancangan Aktualisasi ................................................................................ 28
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ....................................................... 45
PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat ASN menurut undang-undang No
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Tugas dan fungsi pegawai ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan
publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagai pelayanan
publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa Indonesia. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional,
berkualitas, dan memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN untuk membentukan ASN yang profesional dan berintegritas, diperlukan adanya
Pendidikan dan Pelatihan Dasar, begitupun juga yang tercantum dalam Peraturan
Kepala LAN RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, dijelaskan juga bahwa salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat diangkat menjadi PNS adalah mengikuti
pendidikan dan pelatihan dasar.
Oleh karena itu Pemerintah kabupaten Cirebon bertekad untuk memiliki
ASN yang dapat mengaktualisasikan dan menghabituasi kode etik dan Nilai-nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti
korupsi yang selanjutnya disingkat ANEKA, bekerja sama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan
Pelatihan Dasar Bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menggunakan pola
pembelajaran yang diberikan selama pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan cara
pemberian materi dalam kelas (klasikal) dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN di unit kerja masing-masing.
Faktor-faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara lain
kepadatan vektor, kepadatan penduduk yang terus meningkat sejalan dengan
pembangunan kawasan pemukiman, urbanisasi yang tidak terkendali, meningkatnya
sarana transportasi, perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan
lingkungan. Pengendalian penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) telah diatur
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor
92 tahun 1994 tentang perubahan atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
581/MENKES/SK/1992, dimana menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan
gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selain penatalaksanaan penderita DBD
dengan memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan dan sumber daya, memperkuat
surveilans epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar
Biasa (KLB) DBD.
Manajemen pengendalian vektor secara umum diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/PER/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor. Cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan
pengendalian vektor penular (Aedes aegypti). Pengendalian vektor ini dapat dilakukan
dengan pelaksanaan kegiatan PSN 3M Plus. Upaya ini melibatkan lintas program dan
lintas sektor terkait melalui kegiatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Oleh karena itu
untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian DBD dan mencegah terjadinya
peningkatan kasus atau KLB, maka diperlukan adanya Juru Pemantau Jentik
(Jumantik) dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar
melakukan PSN dengan 3M plus. Berdasarkan Surat Edaran NOMOR
PM.01.11/MENKES/591/2016 menghimbau dan mendorong masyarakat, yang
dimulai dari seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara untuk melakukan upaya
pencegahan dan pengendalian penyalcit DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) 3M Plus dengan Gerakan 1 (satu) Rumah 1 (satu) Jumantik.
Penulis adalah seorang epidemiolog kesehatan yang menjadi pelayan publik
di fasilitas kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus mampu
mendukung dan mewujudkan visi Puskesmas Susukan “menjadi pusat pelayanan
kesehatan masyarakat yang bermutu” maka melalui pelatihan dasar ini dengan
membuat suatu kegiatan aktualisasi nilai dasar ANEKA, mengangkat isu tentang
pembentukan jumantik junior sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik
sebagaimana surat edaran Menkes pm 01.11/MENKES. 591.2016.
Saya sebagai Epidemiolog Kesehatan melalui rancangan aktualisasi ini
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara memberikan sosialisasi mengenai
DBD menggunakan metode cerita boneka tangan serta demonstrasi pemantauan jentik
beserta pemberantasannya karena karakteristik penyakit DBD dapat menyebabkan
kematian dan menimbulkan wabah, diharapkan melalui rancangan aktualisasi tersebut
yang akan mampu meningkatkan kewaspadaan dini dalam mencegah DBD serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada anak-anak sejak dini sehingga
menghasilkan ASN yang memberikan pelayanan yang bertanggung jawab,
profesional dan berintegrasi kepada masyarakat.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Melaksanakan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang diwujudkan dalam suatu
kegiatan di unit kerja masing-masing.
a. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan kegiatan aktualisasi untuk membentuk karakter ASN yang
profesional
2. Selalu mengedepankan akuntabilitas dalam tugas dan peran yang ditanggung
3. Memiliki semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugas
4. Menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat
5. Memiliki komitmen mutu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
6. Anti korupsi dalam menjalankan tugas

C. MANFAAT
Manfaat aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS, diantaranya adalah:
1. Diri Sendiri
Nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) terinternalisasi secara konsisten dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sehingga mendorong terwujudnya ASN
yang profesional dan berintegritas tinggi. Internalisasi ini dapat menciptakan
pelayanan publik yang berkualitas.
2. Organisasi
Meningkatnya pelayanan dan kinerja organisasi, serta mendukung terwujudnya
visi Puskesmas Susukan untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat
yang bermutu.
3. Masyarakat
Sebagai publik mendapatkan pelayanan yang bertanggung jawab, beritegritas dan
profesionaL.
D. Ruang Lingkup
Terdapat tiga ruang lingkup yang mendasari rancangan aktualisasi, yaitu:
- Berdasarkan dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
- Perintah atasan,
- Inovasi/inisiatif sendiri yang telah mendapat persetujuan atasan atau kombinasinya.
Gagasan pemecahan isu yang dalam rancangan aktualisasi ini adalah
“pembentukan jumantik junior sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik”
dan memuat kegiatan sebagai berikut:
a. Membentuk jumantik junior (SKP dan inovasi)
b. Menyusun faktor-faktor determinan DBD dengan metode fishbone (SKP dan
inovasi)
c. Melakukan mapping/spot map penyebaran kasus DBD antar desa (SKP dan
Inovasi)
d. Memberikan materi/penyuluhan DBD dengan metode dongeng menggunakan
boneka tangan (SKP dan inisiatif sendiri)
e. Melakukan demonstrasi/Praktek memantau jentik dan pemberantasannya (SKP
dan inovasi)
f. Melakukan evaluasi pemahaman materi dengan pemberian soal post test
(inovasi)
g. Membagikan buku saku materi DBD dan senter kepada para jumantik junior
(inovasi)
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. GAMBARAN UMUM
a. PROFIL PUSKESMAS SUSUKAN
Puskesmas susukan merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah
Kabupaten Cirebon. kondisi wilayah UPTD Puskesmas Susukan bervariasi antara
daerah pinggran aliran sungai dan beberapa wilayah lagi adalah wilayah persawahan
yang dapat ditanami padi dan palawija. Puskesmas Susukan terletak di Kecamatan
Susukan Kabupaten Cirebon yang terletak di bagian barat kabupaten Cirebon dengan
luas wilayah 2.479,700 km2 yang terdiri dari 7 Desa dengan 54 Blok / Dusun. Dengan
batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Wilayah UPTD Puskesmas Bunder
2. Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Ciwaringin
3. Sebelah Barat : Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka
4. Sebelah Timur : Kecamatan Arjawinangun.
Dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Susukan terdiri dari 7 Desa, 1
Puskesmas pembantu (Pustu Wiyong), memiliki 7 Poskesdes yang terdiri dari 4
Poskesdes dengan gedung mandiri dan 3 Poskesdes belum mempunyai gedung
mandiri, memiliki 56 Posyandu tersebar di 7 Desa dengan Strata Posyandu Purnama
19, Posyandu Madya 34 Posyandu, Pratama 3 Posyandu memiliki 7 TK, 22 SD, SMP
7 Sekolah dan SMA 4 Sekolah.

b. SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan yang menunjang pelaksanaan program kesehatan di UPTD
Puskesmas Susukan adalah Sebagai berikut :
1. Puskesmas Pembantu
Memiliki 1 buah Pustu yaitu Pustu Wiyong terletak di Desa Wiyong Kescamatan
Susukan
2. Puskesmas Keliling
Memiliki Pelayanan Pusling di 7 Pos di 7 Desa
3. Posbindu
Memiliki 7 Posbindu dengan Starata Posbindu Pratama
4. Poskesdes
memiliki 7 Poskesdes yang terdiri dari 4 Poskesdes dengan gedung mandiri dan 3
Poskesdes belum mempunyai gedung mandiri.
5. Poskestren
Memiliki 4 Poskestren dengan Strata Pratama
6. Posyandu
Memiliki 56 Posyandu dengan Strata Posyandu 3 Pratama, Purnama 19,
Posyandu Madya 34 Posyandu

c. KASUS 10 BESAR PENYAKIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


SUSUKAN
Grafik 2.1 10 besar penyakit di Puskesmas Susukan

10 PENYAKIT TERBESAR (KASUS BARU)


PUSKESMAS SUSUKAN
BULAN MEI 2019

70

60

50

40

30

20

10

0
Tersan Demam
Tifus Diare Diabete TBC
Influenz Hiperte Pneum gka Berdara
Diare perut Berdara s Paru
a nsi onia TBC h
klinis h Mellitus BTA (+)
Paru Dengue
Series1 65 10 0 0 29 13 23 10 0 0

d. VISI DAN MISI ORGANISASI


VISI
MENJADI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG
BERMUTU
MISI
1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
4. Meningkatkan kerja sama (kemitraan) dengan lintas program dan lintas sektor
terkait
5. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan puskesmas

TATA NILAI PUSKESMAS SUSUKAN


SIAP
 S : SANTUN, memberikan pelayanan kesehatan yang ramah dan
nyaman dengan senyum, salam dan sapa
 I : INOVATIF, memiliki ide kreatif serta memberi terobosan bagi
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
 A : AMAN, mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas
dan pengunjung
 P : PROFESIONAL, memiliki kompetensi dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

MOTO PUSKESMAS
“ KESEHATAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”

e. STRUKTUR ORGANISASI
f. TUGAS DAN KEGIATAN EPIDEMIOLOG
Berdasarkan KEPMENPAN
TUGAS POKOK
Tugas pokok Epidemiolog Kesehatan yaitu melaksanakan kegiatan pengamatan,
penyelidikan, tindakan pengamanan, penanggulangan, penyebaran/penularan
penyakit dan faktor-faktor
KEGIATAN
1. Persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi kesehatan
2. Pengamatan epidemiologi kesehatan
3. Penyelidikan epidemiologi kesehatan
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.
5. Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

A. IDENTIFIKASI, PENETAPAN DAN PEMECAHAN ISU


a. Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil diskusi dengan mentor UPTD Puskesmas Susukan dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Terjadinya peningkatan kasus pneumonia secara signifikan pada bulan maret
2019
Kasus pneumonia pada bulan maret 2019 meningkat signifikam jika
dibandingkan dengan 2 bulan sebelumnya yaitu januari dan februari 2019. Kasus
baru pneumonia pada bulan maret paling tinggi terjadi pada rentang usia 15-19
tahun.
2. Tingginya kasus penyakit tidak menular (hipertensi dan diabetes melitus)
Tingginya pasien penderita hipertensi ditunjukkan dengan penyakit tersebut
termasuk ke dalam 5 besar penyakit yang ada dipuskesmas susukan.
3. Belum terbentuknya 1 rumah 1 jumantik
Berdasarkan surat edaran Menkes pm 01.11/MENKES. 591.2016 jumantik
harus ada dalam satu rumah yang disepakati untuk melaksanakan kegiatan
pemantauan jentik di rumahnya.

Tabel 3.1 Identifikasi Dan Deskripsi Isu Serta Dampak


Isu yang teridentifikasi Deskripsi isu Dampak apabila isu tidak
ditindaklanjuti
Tingginya kasus pneumonia Peningkatan kasus baru Peningkatan akan terjadi
secara signifikan pada bulan pneumonia bulan januari- setiap bulan karena
maret 2019 februari direntang usia 5-9 pnemonia sangat mudah
tahun, bulan maret rentang ditularkan melalui udara
usia remaja 15-19 tahun dan
bulan mei pada usia 20-44
tahun.
Tingginya kasus penyakit Peningkatan kasus diabetes Akan terjadi komplikasi
diabetes melitus melitus pada bulan januari- yang menyebabkan beban
mei terjadi pada masyarakat hidup yang sangat berat
direntang umur 45 – 54 tahun. baik bagi individu maupun
keluarga juga pemerintah
karena akan berdampak
pada tingginya pembayaran
klaim BPJS karena
penyakit degeneratif.
Belum terbentuknya 1 rumah Belum adanya gerakan 1 Tidak terbentuknya self
1 jumantik Rumah 1 Jumantik dalam hal reliance pada masyarakat
ini adalah jumantik junior di dalam melakukan
lingkungan rumah tempat pemantauan jentik nyamuk
tinggalnya. serta PSN 3M Plus di
rumah masing-masing.

b. Penetapan isu
Dalam melakukan penetapan isu penulis menggunakan analisis kriteria USG
dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgensy adalah seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisa dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera
ditangani.
Tabel 3.2 Indikator Pengujian USG
No Masalah Urgency seriousness growth Total
1. Terjadinya peningkatan kasus 4 3 4 11
pneumonia secara signifikan
pada bulan maret 2019
2. Tingginya kasus penyakit tidak 4 3 3 10
menular (hipertensi dan
diabetes melitus)
3. Belum terbentuknya 1 rumah 1 5 4 4 13
jumantik
Tabel 3.3 Keterangan pemberian skor
Mendesaknya (M) / Gawat (G) / Perkembangan (P) /
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
Paling Mendesak = Fatal =5 Sangat =5
5 Cepat
Sangat Mendesak Sangat =4 =4
= Gawat Cepat
Mendesak =3 =3
4
Gawat Agak
Biasa =2 =2
= Cepat
Biasa
Tidak Mendesak 3 =1 =1
Biasa
Tidak
=
Gawat Lambat/
2
Tetap
=
1

c. Gagasan pemecahan masalah


Berdasarkan analisis USG diatas ditetapkan yang menjadi prioritas masalah
adalah belum terbentuknya 1 rumah 1 jumantik. Dari penetapan masalah yang
sudah ada penulis memiliki gagasan untuk melakukan pembentukan jumantik dari
siswa Sekolah Dasar yang dinamakan Jumantik Junior. Penyuluhan melalui media
berupa boneka tangan yang metode penyuluhannya berupa dongeng dengan
konten pengetahuan tentang DBD. Dengan menggunakan media boneka tangan,
disertai metode mendongeng atau bercerita anak-anak tidak akan bosan dan akan
dapat mudah dipahami. Hal ini mungkin sangat efektif untuk anak sekolah dasar
yang memang karakteristiknya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

3.4 Landasan Nilai-nilai ANEKA


Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan public serta perekat dan pemersatu bangsa harus memiliki nilai nilai
dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya nilai nilai dasar itu yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah keajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan, proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
b. Transparansi, yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan individu maupun kelompok /instansi.
c. Integritas, yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab, yaitu kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja, tanggung jawab
juga sebagai perwujudan dari kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan, yaitu kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal
baik menyangkut benda ataupun orang.
f. Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan, yaitu untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan, yaitu pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentangapa yang menjadi tujuan dan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi, yaitu sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu
sampai tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalsime adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsasn.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah.
Setiap ASN wajib mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentingan nasional,memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang
kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, diantarnya:
Nilai Dasar Deskripsi
Nasionalisme
Religius Meyakini adanya tuhan yang mengatur kehidupan
manusia.
Toleransi Menghargai perbedaan yang melakat dalam diri setiap
manusia.
Percaya diri Keyakinan akan kemampuan pada diri sendiri.
Amanah Menjaga setiap kepercayaan yang dipercayakan.
Humanis Mewujudkan pergaulan yang memanusiakan manusia.
Tenggang rasa Menghargai perasaan orang lain.
Persamaan derajat Kesadaran bahwa setiap manusia memiliki
Saling menghormati Menghormati setiap orang tanpamempermasalahkan
perbedaan.
Tidak diskriminatif Tidak membedakan satu orang dengan orang lain dengan
latar belakang suku agama ras danantar golongan.
Cinta tanah air Mengabdi pada bangsa dan negara indonesia.
Rela berkorban Mengorbankan waktu dan kepentingan pribadi demi
kepentingan bangsa dan negara.
Mengutamakan Menempatkan kepentingan publik dalam prioritas utama.
kepentingan publik
Kerja sama Usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Menghargai orang lain Menghormati pihak lain dengan segala hal yang
melekat pada diri orang tersebut.
Kesederhanaan Sifat bersahaja atau tidak berlebih-lebihan.
Tolong menolong Saling membantu untuk meringankan beban satu sama
lain
Kerja keras Berusaha sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan.
Tidak Memaksakan Tidak egois dalam mengambil keputusan atau dalam
Kehendak melakukan tindakannya
Memelihara Ketertiban Menjaga keteraturan demi kepentingan bersama
Persamaan Derajat Bersikap bahwa semua manusia adalah sama tidak
mengkotak-kotakan

3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengedepankan kepuasan pelanggan, memberikan layanan
yang menyentuh hati dan memberikan layanan prima. Berikut Nilai-nilai Dasar
Komitmen Mutu:
a. Efektivitas, yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi, yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur.
c. Inovasi, yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu, yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan
untuk pencapaian standar mutu.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalahsikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. Nilai-nilai dasar
anti adalah korupsi sebagai berikut:

a. Kejujuran, yaitu sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong
dan tidak curang.Kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk
tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak mencontek, tidak
melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran
secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam
menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak
hukum ataupun sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
b. Kepedulian, yaitu mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya. Secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan
dengan peduli terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi
bencana alam, serta turut membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat
tinggal maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam
maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
c. Kemandirian, yaitudapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap
sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena
tampa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
d. Kedisiplinan, yaituketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk
mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari
disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya
yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai
hal. Kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan
mengatur waktu dengan baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan
yang berlaku, mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan fokus pada
pekerjaan.
e. Tanggung Jawab, yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau
terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Seseorang yang
memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas
dengan lebih baik. Seseorang yang dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil
apa-pun itu dengan baik akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik,
mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan
yang diberikan.
f. Kesederhanaan, yaitu hidup sederhana, tidak hidup boros, tidak sesuai dengan
kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina
untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
g. Keberanian, yaitubentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya. Keberanian
sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin
matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika
pengetahuannya juga kuat.
h. Keadilan, yaitusama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Keadilan dari
sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas
dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan
adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar
hukum.
1.5 Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)

Berdasarkan Undang Undang Nomer 5 Tahun 2014 disebutkan bahwa:


1. Fungsi ASN berdasarkan Pasal 10 adalah sebagai Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
e. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
f. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara
g. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
2. Peran ASN dalam Pasal 12 disebutkan bahwa Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Kedudukan ASN berdasarkan Pasal 8 adalah sebagai unsur aparatur negara.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya.
B. MATRIKS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Puskesmas Susukan
Judul : Pembentukan jumantik junior melalui sosialisasi DBD (Demam Berdarah Dengue) dengan metode cerita boneka tangan
sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik.
Isu yang diangkat : Belum terbentuknya 1 rumah 1 jumantik sebagaimana surat edaran Menkes pm 01.11/MENKES. 591.2016.
Gagasan pemecahan isu : Sosialisasi dan demonstrasi tentang DBD serta pemberantasan sarang nyamuk.

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil kegiatan Keteraitan dengan Kontribusi terhadap visi Penguatan nilai organisasi
1 2 3 4 nilai5 ANEKA dan
6 misi 7
1 2 3 4 5 6 7
1 Membentuk jumantik Terbentuknya jumantik Menanamkan perilaku Pembentukan jumantik
junior : merekrut para junior untuk hidup bersih sejak dini junior dengan
siswa sekolah Dasar melaksanakan tugasnya kepada jumantik junior menerapkan nilai
untuk ikut berpartisipasi memantau jentik di dengan menerapkan nilai ANEKA menguatkan
dalam pemantauan jentik sekolah maupun di rumah. ANEKA dapat nilai organisasi yaitu
di sekolah maupun di membantu/kontribusi inovatif
rumahnya. terhadap Misi UPTD
Puskesmas Susukan
a. Melakukan konsultasi a. Adanya kesepakatan Etika publik: yaitu meningkatkan
dan meminta ijin kepada waktu untuk sopan,ramah, hormat kualitas sumber daya
Kepala Puskesmas konsultasi dengan Nasionalisme: manusia.
mentor, dalam menggunakan bahasa
berbicara dengan indonesia
mentor saya akan Whole of goverment:
lakukan dengan konsultasi
hormat, ramah,
sopan santun, dan
menggunakan
bahasa indonesia
yang baik.

b. Membuat Janji Kepada b. Terjadinya tatap muka Nasionalisme:


Kepala Sekolah dengan kepala sekolah menggunakan bahasa
untuk konsultasi indonesia
tentang rancangan Etika publik: sopan
aktualisasi dan adanya santun, ramah,
kesepakatan untuk hormat,
memulai kegiatan. mendengarkan dengan
Dalam berbicara saya sungguh-sungguh.
akan menggunakan Whole of goverment:
bahasa indonesia konsultasi
dengan hormat,
ramah, sopan santun
dan mendengarkan
masukan dengan
sungguh – sungguh.

c. Melakukan tatap muka c. Tatap muka dengan Etika publik: sopan


dan meminta ijin kepala kepala sekolah dan ramah, hormat
kepala sekolah meminta ijin untuk
memulai kegiatan,
saya akan menghadap
dengan hormat,
sopan, dan ramah.
d. Mengunjungi siswa d. Saya akan menemui Akuntabilitas :
calon jumantik siswa calon jumantik partisipatif.
untuk menjelaskan Etika publik:
kegiatan yang akan integritas tinggi dan
dilakukan dengan bertanggung jawab.
menunjukkan sikap
bertanggung jawab
dengan penuh
integritas tinggi dan
partisipatif.

e. Memilih siswa sebagai e. Saya akan memilih Nasionalime: tidak


ketua jumantik junior siswa calon jumantik diskriminatif
junior untuk Etika publik:
memimpin teman- integritas tinggi
temannya mengikuti Akuntabilitas :
kegiatan yang akan partisipatif.
dilaksanakan dengan
menunjukkan sikap
tidak diskriminatif,
berintegritas tinggi,
dan partisipatif.
Analisis dampak (prediksi):
Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam perancangan pembentukan jumantik junior, maka:
1. Tidak tercapainya kegiatan yang sudah direncanakan
2. Para siswa tidak akan turut serta berpartisipasi dalam pemantauan jentik
3. Tidak ada kesadaran dalam pengendalian jentik
2 Menyusun faktor- Tersusunnya data hasil Kegiatan ini kontribusi Penyusunan fishbone
faktor determinan identifikasi determinan dengan Misi Puskesmas dengan menerapkan nilai
DBD dengan metode DBD. Susukan ANEKA menguatkan
fishbone : mencari yaitumeningkatkan kerja nilai organisasi yaitu
dan memperinci sama dengan lintas inovatif
lebih jauh penyebab- program dan lintas
penyebab utama sektor terkait.
DBD
a. Melakukan wawancara a. Saya akan mencari Komitmen Mutu:
dengan pemegang informasi yang akurat akurat
program DBD dan dengan rasa tanggung Akuntabilitas:
bidan desa jawab dan amanah tanggung jawab
serta konsultasi dan Nasionalisme:
diskusi secara amanah, musyawarah
musyawarah untuk
mendapatkan data
yang informatif.

b. Menganalisa data yang b. Saya akan mengolah Akuntabilitas:


sudah terkumpul data dengan jujur dan tanggung jawab
penuh tanggung Nasionalisme: jujur
jawab.

c. Menginput data ke ms. c. Saya akan Akuntabilitas:


Office untuk mempersiapkan tanggung jawab
pembuatan fishbone software dan Nasionalisme: jujur
menginput data
dengan penuh
tanggung jawab dan
jujur.
Analisis dampak (prediksi):
Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam membuat fishbone, maka:
1. informasi yang didapat tidak akan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di masyarakat
2. Data tidak akurat
3 Menyusun Tersusunnya mapping Kegiatan ini kontribusi Melakukan mapping/spot
mapping/spot map penyebaran kasus DBD. dengan Misi Puskesmas map dengan menerapkan
penyebaran kasus DBD Susukan yaitu nilai ANEKA
antar desa : menyusun meningkatkan menguatkan nilai
informasi sebaran kasus penyediaan sarana dan organisasi yaitu inovatif
DBD untuk mengetahui prasarana kesehatan
sebaran wilayah rawan puskesmas.
menurut tempat.

a. Mengumpulkan data a. Saya akan mencari Komitmen mutu:


sekunder dari informasi yang akurat akurat
puskesmas dengan rasa tanggung Akuntabilitas:
jawab dan amanah. tanggung jawab
Nasionalisme:
amanah

b. Mempersiapkan b. Saya akan Akuntabilitas:


software epiinfo mempersiapkan tanggung jawab
software yang Anti korupsi: mandiri
diperlukan penuh
tanggung jawab dan
mandiri.
c. Pembuatan peta kasus c. Saya akan membuat Komitmen mutu:
peta kasus akurat
berdasarkan data yang Akuntabilitas:
akurat dan isinya tanggung jawab
dapat
dipertanggungjawab
kan

Analisis dampak (prediksi):


Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam mapping/spot map, maka:
1. Data yang dibuat tidak akan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di masyarakat
2. Isi data tidak akan bisa dipertanggungjawabkan

4 Menyelenggarakan terselenggaranya Memberikan penyuluhan Memberikan materi denga


penyuluhan DBD dengan penyuluhan dengan dan demonstrasi kepada metode cerita
metode dongeng metode dongeng jumantik junior di menggunakan boneka
menggunakan boneka menggunakan media Sekolah Dasar dengan tangan menguatkan nilai
tangan : komunikasi yang boneka tangan. menerapkan nilai organisasi yaitu inovatif
digunakan untuk ANEKA dapat
memperngaruhi dan membantu/kontribusi Pemberian penyuluhan
meyakinkan orang lain. terhadap Misi UPTD menggunakan bahasa
a. Mengumpulkan/menc a. Saya akan mencari Etika Publik: cermat, Puskesmas Susukan yang baik dan mudah
ari referensi bahan referensi materi teliti yaitu meningkatkan dimengerti, menguatkan
materi penyuluhan penyuluhan dengan kualitas sumber daya nilai organisasi, yaitu
DBD dari website cermat dan teliti. manusia. Santun.

b. Membuat materi b. Saya akan membuat Komitmen mutu: Penyuluhan dilakukan


penyuluhan DBD inovasi materi inovasi dengan sebaik-baiknya,
dalam bentuk penyuluhan menjadi Nasionalisme: cinta menguatkan nilai
dongeng sebuah cerita yang tanah air organisasi yaitu
menarik dan mudah Etika publik: Profesional.
dipahami profesional
menggunakan
bahasa indonesia dan
bersikap profesional.

c. Menyiapkan boneka c. Saya akan Akuntabilitas:


tangan mempersiapkan alat tanggung jawab
dan bahan yang
diperlukan dengan
penuh tanggung
jawab.

d. Membuat daftar hadir d. Saya akan Akuntabilitas:


peserta mempersiapkan alat tanggung jawab
dan bahan yang
diperlukan dengan
penuh tanggung
jawab.
e. Memberikan materi e. Saya akan Akuntabilitas:
penyuluhan DBD memberikan tanggung jawab
dengan metode cerita penyuluhan dengan Nasionalisme: cinta
dan media boneka penuh tanggung tanah air
tangan jawab dengan Etika publik: sopan
menggunakan Komitmen mutu:
bahasa Indonesia efektif, efisien
yang baik dan sopan
agar efektif dan
efisien serta isinya
dapat dipertanggung
jawabkan.
Analisis dampak (prediksi):
Jika nilai komitmen ANEKA tidak diterapkan dalam penyuluhan, maka:
1. Penyuluhan tidak efektif karena tidak dipersiapkan dengan baik
2. Metode yang digunakan tidak akan efektif dan efisien
3. Media yang digunakan tidak menarik

5 Melaksanakan Terlaksananya Kegiatan ini kontribusi Demonstrasi dilakukan


demonstrasi/Praktek demonstrasi/praktek dengan Misi Puskesmas dengan sebaik-baiknya,
memantau jentik dan memantau jentik dan Susukan menguatkan nilai
pemberantasannya : pemberantasan untuk yaitumeningkatkan kerja organisasi yaitu
suatu cara penyampaian membentuk self reliance sama dengan lintas Profesional.
materi dengan pada jumantik junior. program dan lintas
memperagakan suatu sektor terkait.
kegiatan kepada peserta
didik.
a. Menyiapkan a. Saya akan Akuntabilitas:
perlengkapan: senter, mempersiapkan alat tanggung jawab
lembar pemantauan dan bahan yang
jentik dan alat tulis diperlukan dengan
penuh tanggung
jawab.
b. Menyiapkan alat tulis b. Saya akan Akuntabilitas:
untuk pencatatan jentik mempersiapkan alat tanggung jawab
dan bahan yang
diperlukan dengan
penuh tanggung
jawab.

c. Praktek memantau c. Saya akan Akuntabilitas:


lokasi tempat mendampingi siswa tanggung jawab
perkembangbiakan jumantik junior dalam Nasionalisme:
jentik (kamar mandi, praktik memantau kerjasama
Vas bunga, ember, dll) jentik dengan Etika Publik: sopan,
tanggung jawab dan santun, ramah
menjalin kerjasama
yang baik dengan
siswa. Bersikap sopan
santun dan ramah
pada saat praktek
langsung.
Analisis dampak (prediksi):
Jika nilai akuntabilitas, etika publik dan nasionalisme tidak diterapkan dalam demonstrasi, maka:
1. Tidak terbentuknya self reliance
2. Metode yang digunakan tidak akan efektif dan efisien

6 Melakukan evaluasi Dilakukannya evaluasi Pemberian soal post test


pemahaman materi pemberian soal post test dengan menerapkan nilai
dengan pemberian soal untuk jumantik junior. ANEKA menguatkan
post test : memberikan nilai organisasi yaitu
pertanyaan berupa soal inovatif
pada saat materi telah
selesai diajarkan.
a. Pembuatan materi post a. Saya akan membuat Komitmen mutu:
test soal post test dengan inovasi
inovasi agar
memudahkan siswa
menjawabnya

b. Menganalisa hasil b. Saya akan Etika publik: cermat,


post test menganalisa hasil post teliti
test dengan cermat,
teliti dan penuh Akuntabilitas:
tanggung jawab agar tanggung jawab,
tidak terjadi
kesalahan.

c. Menyusun laporan c. Saya akan menyusun Anti korupsi : jujur,


laporan dengan jujur, transparan, tidak
transparan dan tidak memanipulasi data
memanipulasi data
untuk mendapatkan
hasil yang akurat.

Analisis dampak (prediksi):


Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam pemberian soal post test, maka:
1. Proses penilaian pemahaman siswa tidak akan terlaksana
2. Data yang diperoleh tidak akurat
7 Membagikan buku saku Pembagian cinderamata Kegiatan ini kontribusi Pembagian buku saku dan
materi DBD dan senter buku saku dan senter dengan Misi Puskesmas senter dengan
kepada para jumantik sebagai bahan Susukan yaitu menerapkan nilai
junior : pemberian pembelajaran dan praktek mendorong kemandirian ANEKA menguatkan
cinderamata sebagai di rumah. masyarakat untuk nilai organisasi yaitu
bahan ajar mandiri berperilaku bersih dan inovatif dan profesional.
dirumah. sehat.
a. Mencari / a. Saya akan mencari Komitmen mutu:
mengumpulka referansi referensi dari website efektivitas, efisiensi,
materi dari website dan dan buku dengan inovasi, kreatif
buku kreatif, efektif dan
efisien agar buku saku
mudah dipahami
siswa.

b. Menyiapkan ms. Word b. Saya akan Akuntabilitas:


untuk pembuatan buku menyiapkan software tanggung jawab
saku yang diperlukan
dengan penuh
tanggung jawab.
c. Menyiapkan senter c. Saya akan Akuntabilitas:
menyiapkan alat yang tanggung jawab
diperlukan dengan
penuh tanggung
jawab.

d. Membuat buku saku d. Saya akan merancang Komitmen mutu:


tentang DBD buku saku dengan inovasi, kreatif
kreatif dan inovatif
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
sehingga dapat mudah
dipahami oleh siswa.

e. Membagikan buku saku e. Saya akan Anti korupsi: adil


dan senter sebagai memberikan buku Akuntabilitas:
bahan praktek mandiri saku dan senter partisipatif
kepada jumantik
junior dengan adil,
dan partisipatif.
Analisis dampak (prediksi):
Jika nilai akuntabilitas dan komitmen mutu tidak diterapkan dalam pembagian buku saku dan senter, maka:
1. Pengumpulan materi tidak akan efektif
2. Proses pembagian buku saku tidak akan efektif
3. Praktek mandiri dirumah tidak akan terlaksana
3.7 Rencana Jadwal Aktualisasi
KEGIATAN Juli Agustus
No
22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 19 20 21 22 23 24 26 27

1 Membentuk jumantik junior


a Melakukan konsultasi dan
meminta ijin kepada Kepala
Puskesmas
b Membuat Janji Kepada
Kepala Sekolah
c Melakukan tatap muka dan
meminta ijin kepala kepala
sekolah
d Mengunjungi siswa calon
jumantik
e Memilih siswa sebagai ketua
jumantik junior
2 Menyusun faktor-faktor
determinan DBD dengan metode
fishbone

a Melakukan wawancara
dengan pemegang program
DBD dan bidan desa
b Menganalisa data yang sudah
terkumpul
C Menginput data ke ms.
Office untuk pembuatan
fishbone

3 Menyusun mapping/spot map


penyebaran kasus DBD antar
desa

a Mengumpulkan data
sekunder dari puskesmas
b Mempersiapkan software epi
info
c Pembuatan peta kasus

4 Menyelenggarakan penyuluhan
DBD dengan metode dongeng
menggunakan boneka tangan

a Mengumpulkan/mencari
referensi bahan materi
penyuluhan DBD dari website
b Membuat materi penyuluhan
DBD dalam bentuk dongeng
c Menyiapkan boneka tangan

d Membuat daftar hadir peserta

5 Melaksanakan
demonstrasi/Praktek memantau
jentik danpemberantasannya

a Menyiapkan perlengkapan:
senter, lembar pemantauan
jentik dan alat tulis
b Menyiapkan alat tulis untuk
pencatatan jentik
c Praktek memantau lokasi
tempat perkembangbiakan
jentik

6 Melakukan evaluasi pemahaman


materi dengan pemberian soal
post test

a Pembuatan materi post test

b Menganalisa hasil posttest

c Menyusun laporan

7 Membagikan buku saku materi


DBD dan senter kepada para
jumantik junior

a Mencari / mengumpulka
referansi materi dari website
dan buku
b Menyiapkan ms. Word untuk
pembuatan buku saku
c Menyiapkan senter

d Membuat buku saku tentang


DBD
e Membagikan buku saku dan
senter sebagai bahan praktek
mandiri

Anda mungkin juga menyukai