Disusun oleh
Nama : Endang Suharyati, S.KM
Gelombang/angkatan :1/2
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Susukan
Sumber Kegiatan : Inisiatif personal dengan persetujuan atasan
Coach : H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA
Mentor : dr. H. Andi Ridwan
Telah diseminarkan
pada Hari Sabtu, Tanggl 20 Juli 2019
Coach, Mentor,
Penguji,
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Pembentukan jumanti junior sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik” dengan
baik dan tepat waktu.
Selama proses penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, banyak pihak yang
telah memberikan bantuan baik bantuan materil maupun moril berupa saran, bimbingan,
kritikan, semangat, masukan yang sangat berharga. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih
kepada :
1. Plt. Bupati Cirebon
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Jawa Barat
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Cirebon
4. Pembimbing (coach) Bapak Drs. H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA. yang
membimbing dengan penuh kesabaran, ketelitian, kecermatan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
5. Kepala Puskesmas Susukan sebagai mentor. yang membantu dan membimbing
rancangan aktualisasi ini dengan penuh semangat dan kesabaran dari awal hingga
akhir.
6. Penguji rancangan aktualisasi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dan saran selama seminar.
7. Widyaiswara Bapak H. Wisandana, SH., M.Si., Bapak Dr. Ir. H. Adang Kurniadi,
Bapak Drs. H. Cecep Fauzy Chaidir, MM.,M.Si., dan Ibu Dr. Ir. Dewi Yuliani, MT.,
yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk mengajar kami.
8. Para pelatih yang berasal dari anggota TNI yang telah memberikan ilmu, kedisiplinan,
kekompakan, kesetiakawanan kepada seluruh peserta didik.
9. Kedua orang tua yang selalu mendoakan hingga sampai pada tahap ini dan selalu
menjadi sumber kekuatan dan semangat bagi penulis.
10. Teman-teman Latihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang I tahun 2019, khususnya
rekan-rekan angkatan II yang selalu kompak dan saling mendukung,
11. Semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan
baik.
Cikole, 20 Juli 2019
Penulis,
Endang Suharyati, S. KM
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat ASN menurut undang-undang No
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Tugas dan fungsi pegawai ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan
publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagai pelayanan
publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa Indonesia. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional,
berkualitas, dan memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN untuk membentukan ASN yang profesional dan berintegritas, diperlukan adanya
Pendidikan dan Pelatihan Dasar, begitupun juga yang tercantum dalam Peraturan
Kepala LAN RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, dijelaskan juga bahwa salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat diangkat menjadi PNS adalah mengikuti
pendidikan dan pelatihan dasar.
Oleh karena itu Pemerintah kabupaten Cirebon bertekad untuk memiliki
ASN yang dapat mengaktualisasikan dan menghabituasi kode etik dan Nilai-nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti
korupsi yang selanjutnya disingkat ANEKA, bekerja sama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan
Pelatihan Dasar Bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menggunakan pola
pembelajaran yang diberikan selama pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan cara
pemberian materi dalam kelas (klasikal) dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN di unit kerja masing-masing.
Faktor-faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara lain
kepadatan vektor, kepadatan penduduk yang terus meningkat sejalan dengan
pembangunan kawasan pemukiman, urbanisasi yang tidak terkendali, meningkatnya
sarana transportasi, perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan
lingkungan. Pengendalian penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) telah diatur
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor
92 tahun 1994 tentang perubahan atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
581/MENKES/SK/1992, dimana menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan
gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selain penatalaksanaan penderita DBD
dengan memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan dan sumber daya, memperkuat
surveilans epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar
Biasa (KLB) DBD.
Manajemen pengendalian vektor secara umum diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/PER/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor. Cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan
pengendalian vektor penular (Aedes aegypti). Pengendalian vektor ini dapat dilakukan
dengan pelaksanaan kegiatan PSN 3M Plus. Upaya ini melibatkan lintas program dan
lintas sektor terkait melalui kegiatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Oleh karena itu
untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian DBD dan mencegah terjadinya
peningkatan kasus atau KLB, maka diperlukan adanya Juru Pemantau Jentik
(Jumantik) dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar
melakukan PSN dengan 3M plus. Berdasarkan Surat Edaran NOMOR
PM.01.11/MENKES/591/2016 menghimbau dan mendorong masyarakat, yang
dimulai dari seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara untuk melakukan upaya
pencegahan dan pengendalian penyalcit DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) 3M Plus dengan Gerakan 1 (satu) Rumah 1 (satu) Jumantik.
Penulis adalah seorang epidemiolog kesehatan yang menjadi pelayan publik
di fasilitas kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus mampu
mendukung dan mewujudkan visi Puskesmas Susukan “menjadi pusat pelayanan
kesehatan masyarakat yang bermutu” maka melalui pelatihan dasar ini dengan
membuat suatu kegiatan aktualisasi nilai dasar ANEKA, mengangkat isu tentang
pembentukan jumantik junior sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik
sebagaimana surat edaran Menkes pm 01.11/MENKES. 591.2016.
Saya sebagai Epidemiolog Kesehatan melalui rancangan aktualisasi ini
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara memberikan sosialisasi mengenai
DBD menggunakan metode cerita boneka tangan serta demonstrasi pemantauan jentik
beserta pemberantasannya karena karakteristik penyakit DBD dapat menyebabkan
kematian dan menimbulkan wabah, diharapkan melalui rancangan aktualisasi tersebut
yang akan mampu meningkatkan kewaspadaan dini dalam mencegah DBD serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada anak-anak sejak dini sehingga
menghasilkan ASN yang memberikan pelayanan yang bertanggung jawab,
profesional dan berintegrasi kepada masyarakat.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Melaksanakan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang diwujudkan dalam suatu
kegiatan di unit kerja masing-masing.
a. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan kegiatan aktualisasi untuk membentuk karakter ASN yang
profesional
2. Selalu mengedepankan akuntabilitas dalam tugas dan peran yang ditanggung
3. Memiliki semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugas
4. Menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat
5. Memiliki komitmen mutu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
6. Anti korupsi dalam menjalankan tugas
C. MANFAAT
Manfaat aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS, diantaranya adalah:
1. Diri Sendiri
Nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) terinternalisasi secara konsisten dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sehingga mendorong terwujudnya ASN
yang profesional dan berintegritas tinggi. Internalisasi ini dapat menciptakan
pelayanan publik yang berkualitas.
2. Organisasi
Meningkatnya pelayanan dan kinerja organisasi, serta mendukung terwujudnya
visi Puskesmas Susukan untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat
yang bermutu.
3. Masyarakat
Sebagai publik mendapatkan pelayanan yang bertanggung jawab, beritegritas dan
profesionaL.
D. Ruang Lingkup
Terdapat tiga ruang lingkup yang mendasari rancangan aktualisasi, yaitu:
- Berdasarkan dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
- Perintah atasan,
- Inovasi/inisiatif sendiri yang telah mendapat persetujuan atasan atau kombinasinya.
Gagasan pemecahan isu yang dalam rancangan aktualisasi ini adalah
“pembentukan jumantik junior sebagai pilot project terwujudnya 1 rumah 1 jumantik”
dan memuat kegiatan sebagai berikut:
a. Membentuk jumantik junior (SKP dan inovasi)
b. Menyusun faktor-faktor determinan DBD dengan metode fishbone (SKP dan
inovasi)
c. Melakukan mapping/spot map penyebaran kasus DBD antar desa (SKP dan
Inovasi)
d. Memberikan materi/penyuluhan DBD dengan metode dongeng menggunakan
boneka tangan (SKP dan inisiatif sendiri)
e. Melakukan demonstrasi/Praktek memantau jentik dan pemberantasannya (SKP
dan inovasi)
f. Melakukan evaluasi pemahaman materi dengan pemberian soal post test
(inovasi)
g. Membagikan buku saku materi DBD dan senter kepada para jumantik junior
(inovasi)
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. GAMBARAN UMUM
a. PROFIL PUSKESMAS SUSUKAN
Puskesmas susukan merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah
Kabupaten Cirebon. kondisi wilayah UPTD Puskesmas Susukan bervariasi antara
daerah pinggran aliran sungai dan beberapa wilayah lagi adalah wilayah persawahan
yang dapat ditanami padi dan palawija. Puskesmas Susukan terletak di Kecamatan
Susukan Kabupaten Cirebon yang terletak di bagian barat kabupaten Cirebon dengan
luas wilayah 2.479,700 km2 yang terdiri dari 7 Desa dengan 54 Blok / Dusun. Dengan
batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Wilayah UPTD Puskesmas Bunder
2. Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Ciwaringin
3. Sebelah Barat : Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka
4. Sebelah Timur : Kecamatan Arjawinangun.
Dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Susukan terdiri dari 7 Desa, 1
Puskesmas pembantu (Pustu Wiyong), memiliki 7 Poskesdes yang terdiri dari 4
Poskesdes dengan gedung mandiri dan 3 Poskesdes belum mempunyai gedung
mandiri, memiliki 56 Posyandu tersebar di 7 Desa dengan Strata Posyandu Purnama
19, Posyandu Madya 34 Posyandu, Pratama 3 Posyandu memiliki 7 TK, 22 SD, SMP
7 Sekolah dan SMA 4 Sekolah.
b. SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan yang menunjang pelaksanaan program kesehatan di UPTD
Puskesmas Susukan adalah Sebagai berikut :
1. Puskesmas Pembantu
Memiliki 1 buah Pustu yaitu Pustu Wiyong terletak di Desa Wiyong Kescamatan
Susukan
2. Puskesmas Keliling
Memiliki Pelayanan Pusling di 7 Pos di 7 Desa
3. Posbindu
Memiliki 7 Posbindu dengan Starata Posbindu Pratama
4. Poskesdes
memiliki 7 Poskesdes yang terdiri dari 4 Poskesdes dengan gedung mandiri dan 3
Poskesdes belum mempunyai gedung mandiri.
5. Poskestren
Memiliki 4 Poskestren dengan Strata Pratama
6. Posyandu
Memiliki 56 Posyandu dengan Strata Posyandu 3 Pratama, Purnama 19,
Posyandu Madya 34 Posyandu
70
60
50
40
30
20
10
0
Tersan Demam
Tifus Diare Diabete TBC
Influenz Hiperte Pneum gka Berdara
Diare perut Berdara s Paru
a nsi onia TBC h
klinis h Mellitus BTA (+)
Paru Dengue
Series1 65 10 0 0 29 13 23 10 0 0
MOTO PUSKESMAS
“ KESEHATAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”
e. STRUKTUR ORGANISASI
f. TUGAS DAN KEGIATAN EPIDEMIOLOG
Berdasarkan KEPMENPAN
TUGAS POKOK
Tugas pokok Epidemiolog Kesehatan yaitu melaksanakan kegiatan pengamatan,
penyelidikan, tindakan pengamanan, penanggulangan, penyebaran/penularan
penyakit dan faktor-faktor
KEGIATAN
1. Persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi kesehatan
2. Pengamatan epidemiologi kesehatan
3. Penyelidikan epidemiologi kesehatan
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.
5. Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
b. Penetapan isu
Dalam melakukan penetapan isu penulis menggunakan analisis kriteria USG
dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgensy adalah seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisa dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera
ditangani.
Tabel 3.2 Indikator Pengujian USG
No Masalah Urgency seriousness growth Total
1. Terjadinya peningkatan kasus 4 3 4 11
pneumonia secara signifikan
pada bulan maret 2019
2. Tingginya kasus penyakit tidak 4 3 3 10
menular (hipertensi dan
diabetes melitus)
3. Belum terbentuknya 1 rumah 1 5 4 4 13
jumantik
Tabel 3.3 Keterangan pemberian skor
Mendesaknya (M) / Gawat (G) / Perkembangan (P) /
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
Paling Mendesak = Fatal =5 Sangat =5
5 Cepat
Sangat Mendesak Sangat =4 =4
= Gawat Cepat
Mendesak =3 =3
4
Gawat Agak
Biasa =2 =2
= Cepat
Biasa
Tidak Mendesak 3 =1 =1
Biasa
Tidak
=
Gawat Lambat/
2
Tetap
=
1
2. Nasionalisme
Nasionalsime adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsasn.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah.
Setiap ASN wajib mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentingan nasional,memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang
kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, diantarnya:
Nilai Dasar Deskripsi
Nasionalisme
Religius Meyakini adanya tuhan yang mengatur kehidupan
manusia.
Toleransi Menghargai perbedaan yang melakat dalam diri setiap
manusia.
Percaya diri Keyakinan akan kemampuan pada diri sendiri.
Amanah Menjaga setiap kepercayaan yang dipercayakan.
Humanis Mewujudkan pergaulan yang memanusiakan manusia.
Tenggang rasa Menghargai perasaan orang lain.
Persamaan derajat Kesadaran bahwa setiap manusia memiliki
Saling menghormati Menghormati setiap orang tanpamempermasalahkan
perbedaan.
Tidak diskriminatif Tidak membedakan satu orang dengan orang lain dengan
latar belakang suku agama ras danantar golongan.
Cinta tanah air Mengabdi pada bangsa dan negara indonesia.
Rela berkorban Mengorbankan waktu dan kepentingan pribadi demi
kepentingan bangsa dan negara.
Mengutamakan Menempatkan kepentingan publik dalam prioritas utama.
kepentingan publik
Kerja sama Usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Menghargai orang lain Menghormati pihak lain dengan segala hal yang
melekat pada diri orang tersebut.
Kesederhanaan Sifat bersahaja atau tidak berlebih-lebihan.
Tolong menolong Saling membantu untuk meringankan beban satu sama
lain
Kerja keras Berusaha sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan.
Tidak Memaksakan Tidak egois dalam mengambil keputusan atau dalam
Kehendak melakukan tindakannya
Memelihara Ketertiban Menjaga keteraturan demi kepentingan bersama
Persamaan Derajat Bersikap bahwa semua manusia adalah sama tidak
mengkotak-kotakan
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengedepankan kepuasan pelanggan, memberikan layanan
yang menyentuh hati dan memberikan layanan prima. Berikut Nilai-nilai Dasar
Komitmen Mutu:
a. Efektivitas, yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi, yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur.
c. Inovasi, yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu, yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan
untuk pencapaian standar mutu.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalahsikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. Nilai-nilai dasar
anti adalah korupsi sebagai berikut:
a. Kejujuran, yaitu sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong
dan tidak curang.Kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk
tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak mencontek, tidak
melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran
secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam
menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak
hukum ataupun sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
b. Kepedulian, yaitu mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya. Secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan
dengan peduli terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi
bencana alam, serta turut membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat
tinggal maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam
maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
c. Kemandirian, yaitudapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap
sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena
tampa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
d. Kedisiplinan, yaituketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk
mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari
disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya
yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai
hal. Kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan
mengatur waktu dengan baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan
yang berlaku, mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan fokus pada
pekerjaan.
e. Tanggung Jawab, yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau
terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Seseorang yang
memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas
dengan lebih baik. Seseorang yang dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil
apa-pun itu dengan baik akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik,
mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan
yang diberikan.
f. Kesederhanaan, yaitu hidup sederhana, tidak hidup boros, tidak sesuai dengan
kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina
untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
g. Keberanian, yaitubentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya. Keberanian
sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin
matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika
pengetahuannya juga kuat.
h. Keadilan, yaitusama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Keadilan dari
sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas
dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan
adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar
hukum.
1.5 Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil kegiatan Keteraitan dengan Kontribusi terhadap visi Penguatan nilai organisasi
1 2 3 4 nilai5 ANEKA dan
6 misi 7
1 2 3 4 5 6 7
1 Membentuk jumantik Terbentuknya jumantik Menanamkan perilaku Pembentukan jumantik
junior : merekrut para junior untuk hidup bersih sejak dini junior dengan
siswa sekolah Dasar melaksanakan tugasnya kepada jumantik junior menerapkan nilai
untuk ikut berpartisipasi memantau jentik di dengan menerapkan nilai ANEKA menguatkan
dalam pemantauan jentik sekolah maupun di rumah. ANEKA dapat nilai organisasi yaitu
di sekolah maupun di membantu/kontribusi inovatif
rumahnya. terhadap Misi UPTD
Puskesmas Susukan
a. Melakukan konsultasi a. Adanya kesepakatan Etika publik: yaitu meningkatkan
dan meminta ijin kepada waktu untuk sopan,ramah, hormat kualitas sumber daya
Kepala Puskesmas konsultasi dengan Nasionalisme: manusia.
mentor, dalam menggunakan bahasa
berbicara dengan indonesia
mentor saya akan Whole of goverment:
lakukan dengan konsultasi
hormat, ramah,
sopan santun, dan
menggunakan
bahasa indonesia
yang baik.
a Melakukan wawancara
dengan pemegang program
DBD dan bidan desa
b Menganalisa data yang sudah
terkumpul
C Menginput data ke ms.
Office untuk pembuatan
fishbone
a Mengumpulkan data
sekunder dari puskesmas
b Mempersiapkan software epi
info
c Pembuatan peta kasus
4 Menyelenggarakan penyuluhan
DBD dengan metode dongeng
menggunakan boneka tangan
a Mengumpulkan/mencari
referensi bahan materi
penyuluhan DBD dari website
b Membuat materi penyuluhan
DBD dalam bentuk dongeng
c Menyiapkan boneka tangan
5 Melaksanakan
demonstrasi/Praktek memantau
jentik danpemberantasannya
a Menyiapkan perlengkapan:
senter, lembar pemantauan
jentik dan alat tulis
b Menyiapkan alat tulis untuk
pencatatan jentik
c Praktek memantau lokasi
tempat perkembangbiakan
jentik
c Menyusun laporan
a Mencari / mengumpulka
referansi materi dari website
dan buku
b Menyiapkan ms. Word untuk
pembuatan buku saku
c Menyiapkan senter