Tatag 20091015103615 2312 0
Tatag 20091015103615 2312 0
*)
Tatag Wiranto
Prolog
Sejak awal 1990-an, Good Governance telah menjadi kredo baru dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Kendati demikian, masih terdapat beberapa
perbedaan penekanan, walaupun terdapat persamaan fokus dan ide utamanya.
UNDP, misalnya, memberikan penekanan khusus pada pembangunan manusia
yang berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, dan transformasi administrasi
publik (UN Report, 1998). Sementara itu, Bank Dunia lebih memberikan perhatian
pada pendayagunaan sumber daya sosial dan ekonomi bagi pembangunan.
Sedangkan Organisation for Economic Cooperation dan Development (OECD)
menekankan pada penghargaan hak-hak asasi manusia, demokrasi dan
legitimasi pemerintah.
1
masyarakat menggunakan hak suaranya untuk mempertahankan para politisi
yang mampu menunjukkan kinerja yang baik serta menjatuhkan pemerintahan
yang berunjuk prestasi buruk. Mandat elektoral yang kuat memberikan legitimasi
kepada pemerintah dan membantu menjamin kredibilitasnya, di samping
stabilitas dan prediktibilitas kebijakan yang diformulasikannya.
2
dihubungkan dengan badan/lembaga pemerintah pusat (walaupun setiap
departemen/lembaga dapat saja menyusun aturan atau standarnya
masing-masing).
3
negara berkembang. Secara umum, masyarakat dapat mengajukan keluhannya
secara langsung kepada lembaga ini, baik melalui surat maupun telepon. Di
beberapa negara, misalnya Inggris, Ombudsmen dilihat sebagai perluasan
kontrol parlemen terhadap eksekutif dan keluhan masyarakat disalurkan melalui
anggota parlemen. Pada hampir semua kasus, Ombudsmen melakukan tugas
investigatifnya tanpa memungut biaya dari masyarakat.
4
seharusnya dapat diakses secara luas antara lain meliputi anggaran, akuntansi
publik, dan laporan audit. Tanpa akses terhadap beragai informasi tersebut,
masyarakat tidak akan sepenuhnya menyadari apa yang dilakukan dan tidak
dilakukan pemerintah dan efektivitas media massa akan sedikit dibatasi. Ketiga,
adanya pendidikan sipil yang diberikan kepada warga negara, pemahaman
mereka akan hak dan kewajibannya, di samping kesiapan untuk
menjalankannya
5
Referensi
Polidano, C., “Why Bureaucrats Can’t Always Do What Ministers Want: Multiple
Accountabilities in Westminster Democracies.” Public Policy and
Administration 13, No. 1, Spring 1998, p 38.