Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,
Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,
Narasumber,
i
PRAKATA
ii
6. Wahju Widiarsih, ST.M.Pi selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I.
8. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan I.
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II khususnya
Angkatan I atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan
dukungannya.
10. Orang tuaku (Minto Prayitno dan Indriani ), kakakku (Ratna
Pravitasari), serta pendampingku ( Pulung Setiawan ) terima kasih
atas bantuan, fasilitas, dorongan dan doa yang tidak pernah putus.
Semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.
Edwina Hapsari
NIP. 199502032019022005
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 49
B. Rekomendasi .......................................................................... 50
C. Rencana aksi .......................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 53
BIODATA PENULIS ............................................................................... 55
LAMPIRAN.............................................................................................56
v
DAFTAR TABEL
1. Lampiran Kegiatan 1
2. Lampiran Kegiatan 2
3. Lampiran Kegiatan 3
4. Lampiran Kegiatan 4
5. Lampiran Kegiatan 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor
5 Tahun 2014 adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Seorang
pegawai ASN dituntut untuk memiliki integritas, bekerja secara profesional,
bersikap netral atau tidak terlibat dalam intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga dapat menjalankan fungsi, tugas , dan
perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa.
Berdasarkan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea keempat yaitu membentuk suatu Pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia, maka keberadaan ASN diharapkan dapat
mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia tersebut.
Dalam rangka mewujudkan ASN yang professional dan berkarakter, maka
setiap calon pegawai negeri sipil diwajibkan untuk menyelesaikan Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disebut dengan Diklat
Prajabatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun
2000 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Diklat prajabatan pola baru dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) kemudian
dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan aktualisasi nilai dasar
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi
tempat bekerja. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk membuat
kelima nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja, dalam hal ini yaitu pranata
laboratorium kesehatan terampil. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai
dasar ANEKA, tugas pokok dan fungsi, serta visi misi dalam organisasi.
9
Mangacu pada salah satu tugas dan fungsi ASN sebagai pelayan publik
yang profesional dan berkualitas maka untuk mewujudkan fungsi tersebut
diperlukan ASN yang mampu :
memahami tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh institusi;
berkompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya;
merencanakan target mutu layanan yang akan ditampilkan;
memahami karakter pelanggan yang akan dilayani;
menguasai teknik pelayanan prima;
melayani dengan hati, adil, serta merata;
menerima kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.
Hal tersebut yang memotivasi agar Puskesmas Pudakpayung dapat
memberikan pelayanan yang optimal seperti yang tertera pada visi Puskesmas
Pudakpayung yaitu Mewujudkan masyarakat hidup sehat dan mandiri. Namun
kondisi pelayanan laboratorium di Puskesmas Pudakpayung saat ini masih
kurang optimal khususnya pada tahap pra analitik dan pasca analitik. Tahap-
tahap pemeriksaan pra analitik meliputi : Persiapan pasien, pemberian identitas
spesimen, pengambilan spesimen, pengolahan spesimen, penyimpanan
spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium. Tahap pasca analitik adalah
tahap akhir pemeriksaan yang berupa lembar hasil pemeriksaan laboratorium.
Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan bahan penunjang atau penentu
diagnosis suatu penyakit. Tahap ini meliputi pembacaan hasil ( penghitungan,
pengukuran, identifikasi dan penilaian) dan pelaporan hasil. Kurang optimalnya
tahap pra analitik dan pasca analitik di laboratorium Puskesmas Pudakpayung
diantaranya : penulisan informed consent (persetujuan tindakan medik) belum
dilakukan karena keterbatasan waktu dan tenaga, hasil laboratorium masih
dilakukan secara manual yang dapat mengakibatkan dokter pengirim kurang
jelas dalam membaca hasil pemeriksaan laboratorium. Selain itu belum
tersedianya sarana informasi mengenai alur pemeriksaan laboratorium
sehingga banyak pasien yang masih kebingungan ketika datang ke
laboratorium. Oleh karena itu, penulis ingin mengangkat isu tentang pelayanan
laboratorium pada tahap pra analitik dan pasca analitik di Puskesmas
Pudakpayung demi mewujudkan pelayanan optimal yang berorientasi pada
10
kepuasan pasien maka diperlukan pengoptimalan pelayanan laboratorium di
Puskesmas Pudakpayung
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Belum Terlaksananya
pelayanan laboratorium dilakukannya penulisan
pada tahap pra analitik penulisan No.RM no.RM dan
dan pasca analitik di dan No.Register no.Register
Puskesmas Laboratorium pada Laboratorium
Pudakpayung blanko sebagai
Kota Semarang pemeriksaan dan identitas pasien
Sumber isu : hasil laboratorium dan
Pelayanan Publik, serta pengisian terlaksananya
Manajemen ASN inform consent pengisian
sebagai inform consent
persetujuan sebagai lembar
sebelum persetujuan
dilakukannya tindakan medis
tindakan medis
11
pada pasien Hasil
Penulisan hasil laboratorium
laboratorium masih menggunakan
dilakukan secara sistem
manual komputerisasi
Kurangnya Petugas
kepatuhan petugas laboratorium
laboratorium dalam patuh dalam
penggunaan APD menggunakan
(Alat Pelindung Diri APD demi
) kesehatan dan
Tidak tersedianya keselamatan
media informasi kerja
mengenai alur Tersedianya
pemeriksaan media informasi
laboratorium mengenai alur
pemeriksaan
laboratorium
untuk
memudahkan
pasien
12
2. PENETAPAN ISU
a. Metode APKL
Isu-isu yang ada menyangkut Manajemen ASN, Whole of Governance,
dan Pelayanan Publik yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan satu
isu yang akan diangkat menjadi isu utama yang akan menjadi dasar dari
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi. Program
Aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu dengan
melihat dari apakah isu tersebut aktual, merupakan isu yang
problematik, memenuhi kekhalayakan atau menyangkut kepentingan
bersama dan juga apakah isu tersebut layak untuk dipecahkan (APKL).
Secara lebih rinci, penjelasan terkait APKL adalah sebagai berikut:
1) Aktual
Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan akan
terjadi dalam waktu dekat.
2) Problematik
Isu yang merupakan masalah mendesak dan memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3) Kekhalayakan
Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan hanya untuk seseorang atau kelompok.
4) Kelayakan
Isu tersebut mengandung unsur logis, pantas, realitas, dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab di
instansi.
Dari kriteria yang telah dijelaskan di atas, maka isu – isu kontemporer
yang telah dikumpulkan akan melalui proses analisis berdasarkan APKL
untuk menentukan isu yang benar-benar aktual, mendesak, menyangkut
hidup orang banyak, dan layak untuk diselesaikan. Berikut tabel analisis
isu dengan metode APKL :
13
Tabel 1.2. Analisis Isu Berdasarkan APKL
Kriteria Keterangan
No. Identifikasi Isu
A P K L
Tidak
2. Tidak tersedianya sistem IPAL
+ + - + memenuhi
limbah cair yang sesuai
persyaratan
Dari hasil penapisan tersebut, didapatkan sebanyak dua isu kritikal yaitu :
1. Kurang optimalnya pelayanan laboratorium pada tahap pra analitik
dan pasca analitik di Puskesmas Pudakpayung Kota Semarang
2. Kurang lengkapnya parameter pemeriksaan laboratorium di
Puskesmas Pudakpayung Kota Semarang.
14
Tabel 1.3. Pemilihan isu melalui kriteria USG
Keterangan:
U (Urgency) : Seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas,dianalisis dan ditindaklanjuti.
S (Seriousness) : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
G (Growth) : Seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Skala likert 1-5 : 5 = sangat penting, 4 = penting,
3 = netral, 2 = tidak penting,
1 = sangat tidak penting
15
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjabaran idetifikasi isu dan penetapan isu yang
dilakukan, rumusan masalah dalam laporan aktualisasi dan habituasi ini
adalah, “Bagaimana pengoptimalan pelayanan laboratorium pada tahap
pra analitik dan pasca analitik di Puskesmas Pudakpayung Kota
Semarang ?”. Laporan aktualisasi dan habituasi ini dibuat sebagai upaya
mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dikenal dengan sebutan ANEKA.
Serta Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik, dan Whole
of Government (WoG) sebagai upaya optimalisasi pelayanan laboratorium
pada tahap pra analitik dan pasca analitik di Puskesmas Pudakpayung Kota
Semarang.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengoptimalkan pelayanan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
Pudakpayung Kota Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Untuk membentuk sumber daya manusia ASN yang memiliki karakter
sesuai dengan nilai- nilai dasar profesi ASN
b. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat yang bersifat
akuntabel, berjiwa nasionalisme, memiliki etika publik yang baik,
berorientasi pada komitemen mutu serta pribadi yang anti korupsi
berlandaskan spiritual accountability.
c. Untuk menyelesaikan persyaratan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan 1 di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah :
a. Bagi Peserta Latsar
Meningkatkan pemahaman nilai-nilai dasar ANEKA sebagai pedoman dalam
menjalankan profesi sebagai ASN.
1) Dapat menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai pedoman dalam
menjalankan profesi sebagai ASN di Puskesmas Pudakpayung
16
2) Dapat merubah pola pikir sehingga menjadi individu yang lebih
profesional, berkomitmen, beretika dan berintegritas.
3) Sebagai tempat belajar mengembang tugas dan tanggung jawab
sebagai abdi masyarakat
b. Bagi Puskesmas Pudakpayung
Laporan aktualisasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium
dengan kegiatan yang akan diaktualisasikan dan dihabituasikan agar
terwujudnya visi misi Puskesmas Pudakpayung.
c. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi yang optimal mengenai pelayanan di
laboratorium Puskesmas Pudakpayung
17
BAB II
A. Profil Organisasi
1. Gambaran Umum
Puskesmas Pudakpayung adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kota Semarang yang menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat. Puskesmas Pudakpayung selalu berkeinginan untuk
dapat melayani masyarakat dengan pelayanan yang sesuai dengan standar
pelayanan minimal. Pelayanan yang santun dan ramah tamah sesuai prinsip
3 S (senyum, sapa dan salam) adalah salah satu perilaku utama setiap
pegawai Puskesmas Pudakpayung dan hal ini merupakan kunci utama agar
setiap pasien terpuaskan.
Puskesmas Pudakpayung berdiri sejak tahun 1971 berlokasi di Jalan
Perintis Kemerdekaan, dan saat itu masuk wilayah Kabupaten Semarang .
Seiring dengan pemekaran wilayah Kota Semarang, Puskesmas
Pudakpayung menjadi puskesmas pembantu yang menginduk pada
Puskesmas Padangsari Kecamatan Banyumanik. Pada Tahun 1986
Puskesmas Pudakpayung pindah lokasi di Jl. Payung Asri RT 02 RW 01
Kelurahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik. Sejak tahun 1994 seiring
dengan perkembangan wilayah, Puskesmas Pudakpayung menjadi
Puskesmas Induk sampai dengan sekarang.
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting
tersebut antara lain:
a. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan
lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau
dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan
18
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan.
b. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal
ini puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
c. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam hal ini puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
19
Terletak dengan batas wilayah kerja :
Utara : Kelurahan Padangsari & Kel. Banyumanik
Selatan : Kab. Semarang
Barat : Kecamatan Gunungpati
Timur : Kelurahan Jabungan
f. Jenis Layanan
8 Persalinan Persalinan
20
NO JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN
21
3. Struktur Organisasi
a. Kepala Puskesmas Pudakpayung
Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, menyusun kebijakan,
membina, mengawasi, dan mengedalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan di Puskesmas Pudakpayung
b. Sub Bagian Tata Usaha
Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan serta
mengevaluasi di bidang ketatausahaan.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Melaksanakan sebagian tugas Puskesmas Pudakpayung sesuai
dengan keahlian yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya. Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya. Setiap Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior dan bertanggung jawab kepada Kepala.
22
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS PUDAKPAYUNG
TAHUN 2019
KEPALA PUSKESMAS
dr. FINA LUTFIYA RAHMI
Keuangan Administrasi
Fitriana P,SKM Andi Widodo
Perencanaan
Revo J, SKM, Nur Azis Rifai
drg. Sri Puji WA
Gunar Budi I, Isrofi
S.Gz
Rawat Inap Rawat Jalan Farmasi Laboratorium Gizi Promkes KIA/KB Kesling P2P Perkesmas Pengembangan Jaringan Jejaring
dr.Nirwana M, Rizki Tri Pramono, Gunar Fitriana P. Syariani Catur Widya Revo Muirah Fitriana P. Heny Indah Ayu S,
drg.Sri Puji WA, Karismaningru Am.AK Budi SKM Saragih A Juhannda SKM Pujiastuti, S.Kep, Ners
Heny Puji A, m, AMD I,S.Gz, , SKM AMKeb
A.Mkeb
23
d. Deskripsi Sdm, Sarpras, Dan Sumber Daya Lain
a. Keadaan Pegawai
Pegawai di Puskesmas Pudakpayung berjumlah 33 orang
yang terdiri dari 17 orang PNS, 8 orang CPNS, dan 8 orang
pegawai non ASN.
b. Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
4) Perawat Gigi
5) Bidan
6) Apoteker
7) Asisten Apoteker
8) Pranata Lab
9) Sanitarian
10) Penyuluh Kesmas
11) Nutrisionis
12) Epidemiolog
13) Rekam Medik
c. Sumber Daya Manusia Non Kesehatan
1) TU/Staff
2) Tenaga Kebersihan
3) Penjaga Malam
d. Peralatan
Bangunan Utama terdiri dari 12 Ruang, yaitu:
1) Ruang Pendaftaran
2) Ruang Poli Umum
3) Ruang Poli Gigi dan Mulut
4) Ruang Poli KIA – KB
5) Ruang Gizi dan Laktasi
6) Ruang Gawat darurat
24
7) Ruang Farmasi
8) Ruang Laboratorium
9) Ruang DOTS (TB paru dan Kusta)
10) Ruang Konsultasi Sanitasi
11) Ruang Konsultasi Berhenti Merokok
12) Ruang Kesehatan Remaja
25
C. Role Model
Gambar 3.2
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang
26
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
27
A. DAFTAR LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN KETERKAITAN DENGAN ANEKA
Kontribusi
Output/Hasil Penguatan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Dengan terhadap
Kegiatan Nilai-Nilai
ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1. Melakukan 1. Melakukan Nasionalisme Kegiatan penulisan Dengan
penulisan konsultasi Realisasi Diskusi (Sila ke-4) no.RM dan dilakukannya
no.RM ( rekam kepada atasan penulisan no.RM no.register penulisan
medis ) dan dengan sopan dan no.register Etika Publik laboratorium, no.RM dan
no.register lab dan santun labora-torium Sopan dan santun mendukung misi no.reg lab pada
pada blanko pada blanko Puskesmas blanko
permintaan dan 2. Melakukan permintaan dan Komitmen Mutu Pudakpayung yaitu permintaan
hasil kolaborasi dan hasil pemeriksaan Efektif dan efisien meningkatkan laboratorium
pemeriksaan koordinasi laboratorium pelayanan maka nilai
laboratorium mengenai 1. Mendapatkan kesehatan yang profesional,
kepatuhan persetujuan Akuntabilitas berkualitas karena dan yakin
(inovasi) penulisan no.RM dari atasa Kejelasan no.RM dan dapat
pada unit lain no.register diperkuat.
2. Terlaksananya laboratorium
3. Merancang koordinasi sebagia identitas
penulisan mengenai dari pasien.
no.register kepatuhan
laboratorium penulisan
dengan no.RM pada
koordinator blanko
laboratorium pemeriksaan
pada buku laboratorium
28
Kontribusi
Output/Hasil Penguatan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Dengan terhadap
Kegiatan Nilai-Nilai
ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
penerimaan
pasien dengan 3. Terlaksananya
jelas penulisan
no.register
laboratorium
pada buku
penerimaan
pasien.
2. Penulisan 1. Melakukan Nasionalisme Mendukung misi Dengan
informed consent diskusi dengan Realisasi Diskusi (Sila ke-4) Puskesmas dilakukannya
(lembar sopan dan penulisan Pudakpayung penulisan
santun kepada informed consent Etika Publik yaitu : informed
persetujuan
atasan dan pada pasien Sopan dan santun Meningkatkan consent maka
tindakan medis) koordinator sebelum dilakukan pelayanan menguatkan
sebelum tindakan medis kesehatan yang nilai organisasi
Anti korupsi
dilakukan 2. Penulisan berkualitas karena profesional,
informed 1. Mendapatkan Disiplin penulisan informed amanah dan
tindakan medis
consent persetujuan consent dapat yakin
(tugas pokok dilakukan terkait kegiatan meningkatkan (merupaan nilai
fungsi) terhadap pasien yang akan Akuntabilitas pelayanan - nilai
dengan disiplin dilakukan Konsistensi laboratorium pada Puskesmas
tahap pra analitik Pudakpayung)
3. Meletakkan dan 2. Terlaksananya .
menyimpan penulisan
lembar informed informed
consent di consent
berkas/
dokumen 3. Informed
29
Kontribusi
Output/Hasil Penguatan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Dengan terhadap
Kegiatan Nilai-Nilai
ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
laboratorium consent
secara tersimpan
konsisten. dengan rapi
pada berkas
laboratorium.
3. Menyelenggarak 1. Melakukan Pranata Nasionalisme Kegiatan ini Dengan
an diskusi bimbingan dan laboratorium lebih Konsultasi dan mendukung misi dilakukannya
kepada sesama konsultasi patuh dalam bimbingan (sila ke-4) Puskesmas edukasi kepada
kepada atasan menggunakan Pudakpayung petugas lab
pranata
dan koordinator APD saat bekerja yaitu : mengenai
laboratorium dengan sopan 1. Mendapatkan Etika Publik “Meningkatkan penggunaan
mengenai dan santun persetujuan Sopan dan santun pelayanan APD sehingga
kepatuhan dari atasan kesehatan yang kegaiatan ini
penggunaan 2. Melaksanakan dan Akuntabilitas berkualitas” dan dapat
APD (Alat diskusi tentang koordinator Konsistensi “Meningkatkan memperkuat
Pelindung Diri) kepatuhan pengetahuan, nilai
penggunaan 2. Terlaksananya Komitmen Mutu kemauan dan profesional
(inovasi) APD sebaga diskusi Inovatif kemampuan agar Di Puskesmas
bentuk mengenai hidup sehat” Pudakpayung.
kedisiplinan penggunaan Anti korupsi karena dengan
pada pranata APD Disiplin menggunakan APD
laboratoriun dapat
3. Terbentuknya meningkatkan
3. Membuat form form audit pelayanan dan
audit kepatuhan kepatuhan kesehatan petugas
penggunaan mengenai maupun
APD pada penggunaan masyarakat.
pranata APD
30
Kontribusi
Output/Hasil Penguatan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Dengan terhadap
Kegiatan Nilai-Nilai
ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
laboratorium
secara
konsisten dan
inovatif.
4. Membuat media 1. Berdiskusi 1. Mendapatkan Nasionalisme Mendukung salah Salah satu nilai
informasi dengan kepada persetujuan Diskusi (sila ke-4) satu misi Puskesmas
mengenai alur puskesmas dan terkait kegiatan Puskesmas Pudakpayung
pemeriksaan tim sarana yang akan Etika Publik Pudakpayung yaitu
laboratorium prasarana dilakukan Sopan dan santun yaitu : profesional
dengan sopan Meningkatkan dan unggul
(inovasi) dan santun 2. Terbentuknya Komitmen Mutu pengetahuan, dalam
desain alur Kreatif kemauan dan memberikan
2. Merancang pemeriksaan kemampuan agar pelayanan
desain alur laboratorium Akuntabilitas hidup sehat dapat diperkuat
pemerisaan yang jelas Kejelasan karena yang dengan
laboratorium disediakan memuat terlaksananya
dengan penuh Anti Korupsi pen getahuan kegiatan ini.
tanggungjawab 3. Tercetaknya alur Tanggungjawab tentang alur
dan kreativitas pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium labnoratorium.
3. Pencetakan alur
pemeriksaan 4. Terlaksananya
laboratorium pemasangan
alur
4. Pemasangan pemeriksaan
31
Kontribusi
Output/Hasil Penguatan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Dengan terhadap
Kegiatan Nilai-Nilai
ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
alur pemeriksaan laboratorium
laboratorium di di depan
depan laboratorium
laboratorium
32
B. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Setelah dilakukan pemecahan isu menjadi kegiatan dan menyusun tahapan kegiatan, maka diperlukan jadwal kegiatan dalam rangka
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi, sehingga kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal, adapun
jadwal kegiatan yang telah disusun tercantum dalam tabel 3.2
Membuat media informasi mengenai alur Foto kegiatan, foto alur pemeriksaan
4. pemeriksaan laboratorium Laboratorium
Pembuatan blanko hasil pemeriksaan laboratorium
5. dengan komputerisasi. Foto kegiatan , blanko hasil
33
C.ANTI SIPASI DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
No Kegiatan Kendala yang Mungkin Terjadi Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Membuat media informasi mengenai alur Sedikitnya waktu untuk membuat Memperbaiki manajemen waktu untuk dapat membuat alur
4. pemeriksaan laboratorium alur pemeriksaan laboratorium pemeiksaan laboratorium disaat lepas dinas atau saat ada waktu
tersebut. luang.
Pembuatan blanko hasil pemeriksaan Kehabisan kertas dan printer error
5. laboratorium dengan komputerisasi. sehingga memperlambat dalam Pengecekan berkala pada stok kertas dan kondisi printer
penyerahan hasil laboratorium
34
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI – HABITUASI
35
A. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR ANEKA
Hasil kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang telah
dilakukan, manfaat kegiatan, penguatan nilai-nilai organisasi
dijabarkan sebagai berikut:
1. KEGIATAN 1
Melakukan penulisan no.RM (rekam medis) dan no.register
laboratorium pada blanko permintaan dan hasil pemeriksaan
laboratorium
B. Nilai-Nilai Aneka
1. Nasionalisme
Melakukan konsultasi dengan atasan mengenai penulisan no.rekam
medis dan merancang no.register laboratorium telah menerapkan nilai
musyawarah untuk mencapai mufakat yang tercermin dalam
Pancasila sila ke-4, butir ke-2, dan ke-3.
2. Etika Publik
Nilai sopan santun diterapkan dalam koordinasi serta diskusi kepada
atasan dan unit lain mengenai penulisan no.rekam medis pada blanko
36
permintaan laboratorium.
3. Komitmen Mutu
Dengan terbentuknya no.rekam medis dan no.register laboratorium
pada blanko pemeriksaan dan hasil laboratorium menjadikan lebih
efektif dan efisien dalam penulisan identitas pasien.
4. Akuntabilitas
Penulisan no.register laboratorium sebagai penentu urutan data
pasien yang dituliskan secara jelas sehingga penulisan pada
balnko dan hasil pemerksaan dapat dilakukan secara konsisten.
1. Kendala/ Hambatan
Kesulitan dalam pengawasan pada poli umum/Gigi/KIA/MTBS
dalam penulisan no.RM pada blanko pemeriksaan laboratorium
37
2. KEGIATAN 2
Penulisan informed consent (lembar persetujuan tindakan
medis) sebelum dilakukan tindakan medis
B. Nilai-Nilai Aneka
2. Etika Publik
Nilai sopan santun diterapkan dalam diskusi kepada atasan mengenai
penulisan informed consent.
3. Anti Korupsi
Disiplin dalam penulisan informed consent sebelum dilakukan
tindakan medis dengan teratur dan tidak ada yang terlewatkan.
4. Akuntabilitas
Pranata laboratorium diharapkan selalu konsisten dalam
melakukan penulisan informed consent sebagai wujud dari
integritas umtuk melaksanakan kegiatan ini.
38
C. Kontribusi/ Manfaat Kegiatan Bagi Visi dan Misi Organisasi
1. Kendala/ Hambatan
Kehabisan lembar informed consent sehingga memperlambat tindakan
medis
2. Strategi Mengatasi Kendala
Pengecekan berkala dan mencetak lembar informed consent lebih
banyak
LAMPIRAN 2
39
3. KEGIATAN 3
Menyelenggarakan diskusi kepada sesama pranata
laboratorium mengenai kepatuhan penggunaan APD
(Alat Pelindung Diri)
B. Nilai-Nilai Aneka
2. Etika Publik
Diskusi mengenai kepatuhan penggunaan APD menerapkan nilai
kebersamaan dan rasa empati dalam upaya mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan terkena sampel infeksius.
3. Anti Korupsi
Disiplin dalam penggunaan APD saat bekerja di laboratorium yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
melindungi dari spesimen infeksius.
40
4. Akuntabilitas
Pranata laboratorium diharapkan selalu konsisten dalam
menggunakan APD pada saat bekerja.
5. Komitmen Mutu
Berpikir inovatif dalam mengoptimalkan kegiatan ini dengan
membuat form audit kepatuhan penggunaan APD
C. Kontribusi/ Manfaat Kegiatan Bagi Visi dan Misi Organisasi
1. Kendala/ Hambatan
Sulit melakukan pengawasan terhadap petugas laboratorium dalam
penggunaan APD
LAMPIRAN 3
41
4. KEGIATAN 4
Membuat media informasi mengenai alur pemeriksaan
laboratorium
B. Nilai-Nilai Aneka
2. Etika Publik
Nilai sopan santun diterapkan pada saat diskusi kepada atasan
mengenai pembuatan alur pembuatan laboratorium.
3. Komitmen Mutu
Berpikir inovatif dalam pembuatan alur pemeriksaan laboratorium
secara jelas dan kreatif sebagai media informasi kepada pasien
4. Akuntabilitas
Pranata laboratorium diharapkan selalu konsisten dalam
menggunakan APD pada saat bekerja.
5. Anti Korupsi
Bertanggung jawab dalam pembuatan alur pemeriksaan
42
laboratorium secara benar agar pelayanan laboratorium
terlaksana secara optimal dan pasien mendapatkan informasi
dengan jelas.
1. Kendala/ Hambatan
Sedikitnya waktu untuk membuat alur pemeriksaan laboratorium
tersebut.
LAMPIRAN 4
43
5. KEGIATAN 5
Pembuatan blanko hasil pemeriksaan laboratorium dengan
komputerisasi
B. Nilai-Nilai Aneka
2. Etika Publik
Menerapkan sikap cermat dan teliti saat pembuatan blanko hasil
pemeriksaan laboratorium sehingga pasien dan dokter mendapatkan
hasil dengan benar.
3. Komitmen Mutu
Pembuatan blano hasil laboratorium mewujudkan nilai perbaikan
berkelanjutan agar pelayanan pada tahap pasca analitik lebih
masimal.
4. Akuntabilitas
Pembuatan blanko hasil pemeriksaan laboratorium dilaksanakan
secara konsisten untuk mengurangi kesalahan pembacaan hasil
pemeriksaan.
44
C. Kontribusi/ Manfaat Kegiatan Bagi Visi dan Misi Organisasi
1. Kendala/ Hambatan
Kehabisan kertas dan printer error sehingga memperlambat dalam
penyerahan hasil laboratorium
LAMPIRAN 5
45
B. MATRIKS REKAPITULASI DAN HABITUASI ANEKA
Proporsi rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN ANEKA ditampilkan dalam tabel 4.6
46
Capaian nilai-nilai dasar ANEKA
Jumlah 5 5 5 4 3 22
47
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut :
a. Akuntabilitas sebesar 23%, nilai dasar Akuntabilitas diterapkan pada
5 kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai akuntabilitas yang paling
banyak digunakan adalah konsisten. Memalui penerapan nilai
akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan dan dilakukan terus
menerus dalam pekerjaan khususnya pada pelayanan laboratorium.
b. Nasionalisme sebesar 23%, nilai dasar Nasionalisme diterapkan pada
semua kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai nasionalisme yang
paling banyak diterapkan adalah musyawarah karena setiap kegiatan
diawali dengan musyawarah untuk mengambil keputusan atau
penyelesaian pada kegiatan tersebut.
c. Etika Publik sebesar 23%, indikator yang paling banyak terdapat
dalam nilai Etika Publik yang diaplikasikan dalam kegiatan yaitu sikap
sopan dan santun karena dalam melaksanakan seluruh kegiatan
selalu melibatkan atasan atau rekan kerja lain untuk membantu dalam
penyelesaian kegiatan aktualisasi sehingga sikap sopan dan santun
perlu diterapkan pada semua kegiatan.
d. Komitmen Mutu sebesar 18%, nilai dasar Komitmen Mutu diterapkan
sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelayanan laboratorium dengan
mengedepankan kreatif serta inovatif..
e. Anti Korupsi sebesar 13%, nilai dasar Anti Korpusi yang diterapkan
adalah disiplin dan tanggungjawab, karena sebagai pranata
laboratorium kesehatan yang bertanggung jawab terhadap tugas dan
pekerjaan masing – masing serta memiliki kedisiplinan sehingga
pemeriksaan laboratorium pasien berjalan dengan baik dan terhindar
dari berbagai kendala.
48
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas
Pudakpayung Kota Semarang dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi). Kegiatan Aktualisasi menghasilkan lima (5) kegiatan.
Seluruh kegiatan dilakukan mulai tanggal 12 April 2019 sampai
dengan 20 Mei 2019. Kegiatan aktualisasi ini mampu meningkatkan
kinerja peserta latsar cpns dalam menjalankan tugas dan fungsinya
di instansi unit kerja, dan seluruh kegiatan dapat mendukung visi
dan misi instansi unit kerja. Kelima kegiatan aktualisasi dan
habituasi yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
49
membantu dalam mencapai visi dan misi Puskesmas
Pudakpayung Kota Semarang serta dapat memperkuat nilai-
nilai organisasi.
B. REKOMENDASI
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang
dilandasi semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA
terbukti memberikan dampak positif, baik untuk pribadi maupun
institusi yaitu Puskesmas Pudakpayung Kota Semarang. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan
secara berkelanjutan.
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar
ANEKA pada setiap aktivitas kerja sebagai upaya mewujudkan
pribadi PNS yang professional dan berkarakter.
3. Untuk Institusi
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh
seluruh PNS yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai
landasan berorganisasi dan tata kelola unit kerja, agar visi misi
dan tujuan Puskesmas Pudakpayung Kota Semarang dapat
tercapai dengan lebih baik.
50
C. RENCANA AKSI
Kontribusi Hasil
Kegiatan yang Akan Terhadap Visi, Misi, Nilai
No Nilai-nilai Dasar
Dilanjutkan Organisasi
ANEKA
51
Kontribusi Hasil
Kegiatan yang Akan Terhadap Visi, Misi, Nilai
No Nilai-nilai Dasar
Dilanjutkan Organisasi
ANEKA
52
DAFTAR PUSTAKA
53
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II. Jakarta; Lembaga
Administrasi Negara
54
BIODATA PENULIS
A. Identitas Diri
Nama Edwina Hapsari
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat, tanggal lahir Semarang, 3 Februari 1995
Kewarganegaraan Indonesia
Status Perkawinan Belum Menikah
Tinggi, berat badan 153 cm, 55 kg
Kesehatan Baik
Agama Islam
Jl.Bledak Kantil IV/38 Rt.04 Rw.06,
Alamat Lengkap Tlogosari Kulon, Pedurungan,
Semarang.
Telepon / HP 085640112272
E-mail Edwina.hapsari@yahoo.com
B. Riwayat Pendidikan
2002 – 2007 SDN Tlogosari Kulon 06 Semarang
2007 – 2010 SMPN 15 Semarang
2010 – 2013 SMAN 2 Semarang
2013 – 2016 Poltekkes Kemenkes Semarang
55
LAMPIRAN
56
LAMPIRAN KEGIATAN 1
58
Penulisan no.RM dan no.register laboratorium pada buku penerimaan
pasien secara urutan dimulai tanggal 18 April 2019 dan seterusnya.
59
Realisasi penulisan No.RM ( Rekam Medis ) pada blanko pemeriksaan
laboratorium oleh unit lain telah dilakukan.
60
Realisasi penulisan no.register laboratorium pada blanko
hasil pemeriksaan telah dilakukan
61
LAMPIRAN KEGIATAN 2
62
Lembar depan pada informed consent yang telah terisi dan
ditandatangani pasien dan petugas laboratorium
63
Lembar belakang pada informed consent yang telah terisi dan
ditandatangani pasien dan petugas laboratorium
64
Meletakan dan menyimpan lembar informed consent yang telah terisi
pada dokumen/berkas laboratorium
65
LAMPIRAN KEGIATAN 3
67
Setelah dilakukannya audit kepatuhan penggunaan
APD, sehingga pranata laboratorium saat bekerja
menggunakan APD dengan lengkap (jas lab, masker,
handscoon, alas kaki khusus/sendal lab)
68
LAMPIRAN KEGIATAN 4
69
Membuat desain alur pemeriksaan laboratorium pada tanggal
27/04/2019 di Ruang Laboratorium
Desain alur pemeriksaan laboratorium yang telah jadi dan siap untuk
di cetak
70
Nota/kwitansi menceta alur
pemerisaan laboratorium pada tanggal
08/05/2019 di Indoprinting
71
Foto sebelum pemasangan alur
pemeriksaan laboratorium di depan
laboratorium
72
LAMPIRAN KEGIATAN 5
73
Blanko hasil pemeriksaan yang telah jadi dan siap untuk
di print
74
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium lama yang masih di
tulis secara manual/ tangan
75
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium lama yang masih di
tulis secara manual/tangan
76
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium baru /
secara komputerisasi
77
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium baru /
secara komputerisasi
78