Anda di halaman 1dari 23

LSA

1. Lifeboat
LSA Code Chapter 4
Section 4.2

 Setiap lifeboat harus terkonstruksi dengan baik dan dapat


Solas Chapter III
mengambang serta dengan stabilitas yang baik, dapat dilihat dari
Regulation 16.1
freeboard yang cukup sehingga mampu membawa penumpang
rescue boat and
dengan kapasitas maksimalnya di arus laut, dan harus dapat
embarkation and
diluncurkan dengan aman pada kondisi trim 10° maupun 20°.
launching and
 Setiap lifeboat harus terbuat dari material yang sudah disetujui,
recovery
diendorse oleh perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah dengan
Chapter III
konten endorsenya adalah:
regulation 41
o Perusahaan pembuat lifeboat dan alamatnya.
persyaratan untuk
o Bulan dan tahun pembuatan.
lifeboat
o Jumlah penumpang/kru yang dapat dibawa.
 Setiap lifeboat harus bersertifikat, dimana isi dari sertifikatnya
adalah:
o Nomor approval sertifikat.
o Material dari konstruksi lambungnya.
o Total massa saat sudah penuh muatan.
o Perhitungan kekuatan penarik dari lifeboat.
 Setiap lifeboat harus memiliki kekuatan yang mencukupi untuk:

Waruna Training Center | 55


o Diluncurkan dengan aman saat lifeboat bermuatan penuh
o Dapat diluncurkan dengan aman dan dapat ditarik ketika
kapal bergerak maju kedepan dengan kecepatan 5 knot pada
air tenang.
 Jarak vertikal antara permukaan lantai dan interior dari tutup
kanopi lebih dari 50% luas lantai harus:
o Tidak kurang dari 1,3 m untuk lifeboat yang diizinkan untuk
membawa 9 penumpang atau kurang.
o Tidak kurang dari 1,7 m untuk lifeboat yang diizinkan
membawa 24 penumpang atau lebih.
o Tidak kurang dari jarak yang sudah diinterpolasikan diantara
1,3 m dan 1,7 m untuk lifeboat dengan penumpang di antara 9
dan 24 orang. Contoh bila ada 15 orang, maka jaraknya
menjadi 1,5 m.
 Tidak ada lifeboat yang diizinkan membawa penumpang lebih dari
150 orang. Jumlah dari penumpang yang diizinkan sama atau
kurang dari:
o Jumlah penumpang maksimum yang tertera dengan berat rata-
rata 75 kg untuk kapal penumpang dan 82,5 kg untuk kapal
muatan/tanker, semua menggunakan lifejacket, duduk pada
posisi normal dan tidak mengganggu kerja propulsi atau kerja
dari peralatan pada lifeboat tersebut.
o Untuk pengaturan ruang duduk sudah diatur pada seat
arrangement.
 Peralatan yang ada di dalam lifeboat adalah:
o 2 pengait (fall prventing device)
o Gayung apung dan dua ember (dipper)
o Petunjuk pertahanan hidup (survival life)
o Kompas operasional, pada lifeboat yang tertutup seluruhnya,
kompas menempel pada posisi steering.
o Jangkar laut yang ukurannya memadai dan tahan terhadap
getaran. (anchor ape)
o 2 tali penambat perahu dengan panjang tidak kurang dari jarak

Waruna Training Center | 56


antara posisi tempat penyimpanan lifeboat ke garis air pada
kondisi laut paling dangkal atau 15 m.
o 2 kapak pada setiap ujung dari lifeboat.
o 2 wadah kedap air yang berisi masing-masing 3 liter air tawar,
atau yang dapat memenuhi kebutuhan air minum sebanyak 2
hari.(fresh water)
o Timba tahan karat dengan tali temali.
o Cadangan makanan dengan total tidak kurang dari 10.000 kJ
untuk setiap orang. Setiap cadangan makanan dibungkus
dengan bungkus kedap udara dan disimpan pada wadah kedap
air.(food ration)
o 4 rocket parachute flare sesuai dengan persyaratan pada LSA
Code Section 3.1.(
o 6 hand flare sesuai dengan persyaratan pada LSA Code
Section 3.2.
o 2 smoke signal yang dapat mengambang.
o 1 senter tahan air yang bisa digunakan untuk mengirim sinyal
morse.
o 1 cermin yang dapat memantulkan cahaya pada siang hari
untuk kapal lain atau pesawat terbang.(daylight-signaling
mirror)
o 1 kopian dari sinyal life-saving sesuai dengan regulasi V/16
pada kartu tahan air atau pada wadah tahan air.
o 1 peluit atau peralatan sinyal bunyi lainnya.(whistle)
o Peralatan p3k dengan bungkus kedap air atau yang mampu
tertutup rapat s etelah digunakan.(first aid)
o Obat anti mabuk laut yang mencukupi untuk 48 jam atau tas
berisi obat anti mabuk untuk masing-masing orang.
o Tempat pisau agar pisau tetap pada tempatnya.
o 3 pembuka timah.
o 2 buah rescue quoits, terkait paling tidak selama 30 menit
pada tali mengambang.
o Bila lifeboat tidak secara otomatis menguras, maka harus
tersedia pompa manual atau pompa tangan untuk menguras.
Waruna Training Center | 57
o Satu set alat memancing.
o Pemadam kebakaran portable yang sudah disetujui.
o Lampu sorot dengan sudut horizontal serta vertikal sekitar 6°
dan intensitas cahayanya 2.500 cd dimana dapat bersinar
secara terus menerus tidak kurang dari 3 jam.
o Radar reflector, kecuali ada radar transporder tersimpan di
lifeboat.
o Pakaian pelindung panas, sesuai dengan section 2.5 dimana
pakaian pelindung ini berjumlah 10% dari jumlah penumpang
atau dua.(thermal protective AID)
 Bila menurut kebijakan administrasi/pemerintah yang menganggap
beberapa item tidak diperlukan untuk disediakan pada sekoci,
maka item tersebut dapat ditiadakan.

2. Rescue Boat

SOLAS Chapter III


Regulation 31.2

LSA Code Section


5.1

 Kapal muatan setidaknya membawa satu rescue boat yang sesuai


dengan persyaratan LSA Code Section 5.1. sebuah lifeboat bisa
diterima sebagai rescue boat, jika tersedia peluncuran dan
rancangan yang sesuai dengan persyaratan untuk rescue boat.
 Persyaratan LSA Code Section 5.1:
o 5.1.1 Persyaratan umum.
o 5.1.1.1 Kecuali yang ada pada bagian ini, semua rescue boat
harus memenuhi dengan persyaratan sesuai dengan LSA Code

Waruna Training Center | 58


paragraf 4.4.1 atau 4.4.7.4 termasuk paragraf 4.4.6.8 dan
4.4.7.6, 4.4.7.8, 4.4.7.10, 4.4.7.11 dan 4.4.9 kecuali itu, untuk
semua rescue boat, yang rata-rata mempunyai massa 82,5 kg
harus sesuai dengan paragraf 4.4.2.2.1.
o 5.1.1.2 Meskipun persyaratan dari paragraf 4.4.4 mengatur
material apung dari rescue boat harus dipasang pada bagian
luarnya, tapi harus tersedia perlindungan yang cukup untuk
melawan bahaya dan mampu menahan ledakan di paragraf
5.1.3.3.
o 5.1.1.3 Rescue boat boleh dari konstruksi yang kaku atau dari
konstruksi yang fleksibel atau bisa keduanya dan harus
memenuhi syarat dibawah ini:
1. Tidak boleh panjangnya kurang dari 3,8 m dan tidak boleh
lebih dari 8,5 m.
2. Mampu membawa setidaknya 5 orang dengan posisi
sedang duduk dan seorang yang berbaring pada tandu,
semua menggunakan immersion suit dan life jacket jika
diatur. Meskipun paragraf 4.4.1.5, tempat duduk kecuali
tempat duduk juru mudi, boleh tersedia di lantai, tetapi
harus tersedia jarak tempat duduk yang sesuai dengan
paragraf 4.4.2.2.2 menggunakan bentuk yang sama dengan
gambar di LSA cod, tetapi diubah keseluruhan panjangnya
1.190 mm untuk menyediakan perpanjangan kaki. Tidak
ada bagian dari jarak tempat duduk yang berada pada
pagar, transom atau bagian sisi kapal yang terapung.
o 5.1.1.4 Rescue boat yang merupakan sebuah kombinasi dari
kontruksi yang kaku atau yang fleksible harus sesuai dengan
persyaratan pada bagian ini yang memuaskan administrasi.
o 5.1.1.5 Kecuali rescue boat yang mempunyai sheer, rescue boat
harus tersedia dengan pelindung bagian bow yang diperpanjang
untuk kurang dari 15% panjangnya.
o 5.1.1.6 Setiap rescue boat harus tersedia bahan bakar yang
cukup, termasuk untuk digunakan pada range temperatur yang

Waruna Training Center | 59


diperkirakan sesuai dengan area dimana kapal beroperasi. Dan
mampu melakukan manouver pada kecepatan setidaknya 6 knot
dan mempertahankan kecepatannya selama setidaknya 4 jam
ketika ditumpangi dengan semua orang dan peralatan.
o 5.1.1.7 Rescue boat harus cukup mempunyai mobilitas dan
manuver di lautan untuk memungkinkan menyelamatkan orang
dari air, dapat menderek liferaft yang tebesar.

3. Inflatable Liferaft

LSA Code Chapter


III regulation 39

 Liferaft didesain untuk dapat menahan paparan selama 30 hari


berlayar di segala kondisi perairan.
 Liferaft didesain untuk dapat diluncurkan dari ketinggian 18 m
namun peralatan serta liferaft itu sendiri tetap dapat beroperasi
dengan baik.
 Jika liferaft disimpan di kapal pada ketinggian lebih dari 18 m,
maka setidaknya harus diadakan drop test untuk memastikan
liferaft dapat beroperasi dengan baik ketika diluncurkan.
 Liferaft harus mempunyai kanopi yang melindungi penumpang
dari paparan saat liferaft menyentuh ke permukaan air.
Persayaratan untuk kanopinya:
o Terinsulasi dari panas maupun dingin dimana ada dua lapis
material yang dipisahkan oleh udara atau yang lainnya yang
serupa,dimana ini juga berguna untuk mencegah akumulasi air
di ruang udara tersebut.
o Interiornya diwarnai demi kenyamanan para penumpangnya.
o Setiap tempat masuk dilengkapi dengan aransemen penutupan

Waruna Training Center | 60


yang efisien dan dapat disesuaikan sehingga dapat dibuka
dengan cepat oleh orang yang menggunakan immersion suit
dari dalam maupun luar liferaft,dan juga agar ada ventilasi
yang dapat membuat sirkulasi udara tetap terjaga,diluar dari
air laut,angin dan dingin.
o Dilengkapi setidaknya satu lubang untuk melihat keluar.
o Dilengkapi dengan tempat untuk memasang radar transponder Solas Chapter III
pada ketinggian setidaknya 1 m diatas garis air. regulation 26.2.5
 Tidak ada liferaft yang diperkenankan berkapasitas kurang dari 6
orang berdasarkan kalkulasi dan menurut persyaratan pada LSA
Code Section 4.2.3 dan 4.3.3. liferaft tidak didesain untuk dengan
mudah dipindahkan dari sisi satu ke sisi yang lainnya, dan total
massa dari liferaft berikut dengan muatan serta perlengkapannya
tidak lebih dari 185 kg.
 Dewi-dewi yang digunakan untuk liferaft harus memenuhi
persyaratan:
o Saat liferaft dalam kondisi muatan penuh, dewi-dewi harus
mampu menahan tumbukan lateral melawan sisi kapal yang
melaju dengan tumbukan kecepatan tidak kurang dari 3,5 m/s
dan juga saat dijatuhkan ke air dari ketinggian tidak kurang
dari 3 m tidak akan merusak fungsi dari liferaft itu sendiri.
o Mampu membawa liferaft sepanjang sisi dari dek embarkasi
dan menahannya dengan aman selama proses embarkasi.
o Penggunaan dewi-dewi dirancang agar dapat dimuati dengan
penuh oleh penumpang dalam kurun waktu kurang dari 3
menit sejak instruksi pada kapal diberikan.
 Perlengkapan yang harus tersedia pada liferaft adalah:
o Satu quoit (gelang lempar) yang dapat mengambang, dipasang
tidak kurang 30 m dari tali apung.
o Satu pisau yang bukan tipe lipat dan tersimpan di kantong
pada bagian luar kanopi di sekitar bagian dimana tali tambat
dipasang di liferaft.
o Untuk liferaft yang bermuatan tidak lebih dari 12 orang, ada 1

Waruna Training Center | 61


buah bailer(gayung). Dan untuk liferaft yang bermuatan 13
orang atau lebih, tersedia 2 buah bailer(gayung) .
o 2 buah jangkar laut dengan tambang tahan guncangan.
o 2 buah dayung.
o 3 timah pembuka dan sepasang gunting.
o Kotak p3k dengan bungkus tahan air dan dapat ditutup
kembali dengan rapat setelah digunakan.
o 1 peluit atau alat tiup yang serupa.
o 4 parasut flare roket sesuai dengan persyaratan pada section
3.1.
o 6 hand flare sesuai dengan persyaratan pada section 3.2.
o 2 buah smoke signals sesuai dengan persyaratan pada section
3.3.
o 1 buah senter elektrik yang tahan air dan mampu mengirimkan
sinyal morse.
o Radar reflector yang efisien, kecuali bila ada radar
transponder dipasang pada liferaft.
o 1buah cermin yang digunakan untuk memantulkan sinar
matahari pada siang hari agar terlihat oleh kapal di sekitarnya
atau pesawat terbang.
o 1 set alat pancing.
o Cadangan makanan yang mengandung tidak kurang dari
10.000 kJ untuk setiap orangnya (sama seperti aturan
cadangan makanan pada lifeboat).
o 1 buah wadah minuman anti karat.
o Obat-obatan anti mabuk laut secukupnya untuk kurang lebih
pelayaran selama 48 jam dan 1 buah tas berisi obat anti mabuk
laut untuk tiap penumpang liferaft.
o Instruksi bagaimana dapat bertahan hidup di dalam liferaft
dan laut bebas.
o Instruksi untuk tindakan cepat.
o Pakaian proteksi panas sesuai dengan persyaratan pada section
2.5.

Waruna Training Center | 62


4. Hydrostatic Release Unit (HRU)

SOLAS Chapter 3
Regulation 20.9.1

 Bila HRU dipasang pada perangkat yang mengambang


bebas,maka:
o Terbuat dari bahan yang kompatibel sehingga mencegah
kegagalan fungsi dari peralatan tersebut.
o Dapat melepas liferaft secara otomatis pada kedalaman lebih
dari 4 m.
o Mempunyai penguras/drain untuk mencegah akumulasi air
pada ruang hidrostatik saat unitnya berada pada posisi normal.
o Ada marking permanen pada bagian luar atau eksteriornya,
isinya tipe dan serial nomornya.
o Diperiksa setiap tahun.

5. Embarkation Ladder

SOLAS Chapter III


Regulation 11.7

 Tangga embarkasi harus memenuhi persyaratan LSA Code 6.1.6.


 Panjangnya yaitu dari dek ke sarat permukaan air yang terendah

Waruna Training Center | 63


pada saat kondisi berlayar pada semua kondisi trim hingga 10° dan
kemiringan hingga 20° atau salah satunya.
 Tangga embarkasi harus disediakan pada setiap stasiun embarkasi
atau disediakan pada setiap dua liferaft yang berdekatan yang
diluncurkan dari samping. Namun, administrasi dapat
mengizinkan tangga tersebut untuk diganti dengan peralatan
lainnya yang disetujui untuk akses ke liferaft ketika diatas air,
asalkan harus ada setidaknya satu tangga embarkasi di setiap sisi
kapal.
 Selain itu sarana embarkasi yang memungkinkan untuk dapat
diturunkan secara terkontrol dapat diizinkan untuk liferaft yang
berada di depan.
 Adapun persyaratan tangga embarkasi sesuai dengan LSA Code
6.1.6 adalah sebagai berikut:
1. Sebuah pegangan harus disediakan untuk memastikan
keselamatan dari dek ke kepala dari tangga dan sebaliknya.
2. Step dari tangga harus:
o Terbuat dari kayu, bebas dari mata kayu, harus halus dan
bebas dari sudut yang tajam atau dari material yang sesuai.
o Dilengkapi dengan permukaan yang tidak slip baik dengan
longitudinal grooving atau diaplikasikan dengan cat anti
slip yang disetujui.
o Panjangnya tidak boleh kurang 480 mm, lebar 115 mm dan
tebal 25 mm.
o Jaraknya tidak kurang dari 300 mm atau lebih dari 380 mm
terpisah dan dijamin sedemikian rupa sehingga tetap
horizontal.
3. Tali sisi tangga harus terdiri dari dua jenis tali manila dengan
ukuran tidak kurang dari 65 mm setiap lingkar tali.
Setiap tali harus kontinyu tanpa disambung bagian bawah di
atas step dari tangga.
Material lain bisa digunakan asalkan memiliki dimensi,
breaking strain (tegangan), weathering (pelapukan), stretching

Waruna Training Center | 64


(peregangan) dan gripping properties (daya cengkram) yang
setidaknya sesuai dengan tali manila.
Semua tali harus dijamin untuk tidak terurai.

6. Lifebuoy With Light & Smoke Signal - International LSA


Code 1996 Section
2.1.3
- SOLAS Chapter III
Regulation 7.1.3

 Berfungsi sebagai alat keselamatan jiwa di atas air bila terjadi


kondisi darurat atau kecelakaan.
 Diameter luar tidak boleh lebih dari 800 mm dan diameter
dalamnya tidak boleh kurang dari 400 mm.
 Terbuat dari material yang dapat mengapung.
 Lifebuoy dapat menyokong beban tidak kurang dari besi seberat
14,5 kg di air tawar dalam periode 24 jam.
 Massanya tidak kurang dari 2,5 kg.
 Akan meleleh setelah keseluruhan lifebuoy ada di dalam api
selama periode 2 detik.
 Bila dilengkapi dengan smoke signals atau self igniting lights,
massanya tidak kurang dari 4 kg.
 Dilengkapi grabline atau tali tangkap dengan diameter tidak
kurang dari 9,5 mm dan panjangnya tidak kurang dari 4 kali
diameter luar dari lifebuoy.
 Smoke signalnya memancarkan asap dengan warna yang terlihat
dan seragam, periodenya setidaknya 15 menit saat mengambang di
laut tenang.
 Tidak memicu ledakan atau memancarkan api apapun selama

Waruna Training Center | 65


waktu emisi dari pancaran sinyal.
 Smoke signal tidak tenggelam di arus laut.
 Smoke signal tetap menghasilkan asap sinyal saat benar-benar
tenggelam ke dalam laut setidaknya selama 10 detik.
 Pengujiannya adalah dengan drop test, yaitu dengan dijatuhkan
dari ketinggian 30 m di atas garis air. Apakah bila dijatuhkan dari
ketinggian tersebut akan mengurangi kapabilitas serta
mengganggu kinerja peralatan yang menempel pada lifebuoy
tersebut .
 dilengkapi dengan peralatan quick release arrangement.

7. Life Jacket & Life Jacket Light SOLAS Chapter III


Regulation 7.2

Persyaratan Life Jacket :


 Harus mampu menahan beban seberat 14,5 kg besi selama 24
jam.
 Harus disimpan pada tempat yang mudah dilihat dan lokasi
yang mudah di capai
 Tersedia untuk setiap orang dikapal
 Biasanya disimpan dalam kotak atau lemari dalam masing-
masing kabin penumpang dan ABK
 Dua buah life jacket cadangan disimpan dalam masinmg-
masing life boat.
 Jumlah life jacket ditambah 10 % pada kapal penumpang dan
direncanakan harus sesuai untuk anak.

Waruna Training Center | 66


 Lampu pada setiap life jacket:
o Mempunyai intensitas cahaya tidak kurang dari 0,75 cd bila
dilihat dari segala arah.
o Mempunyai sumber energi yang mampu membuat lampu
dapat menyala dengan intensitas 0,75 cd setidaknya selama 8
jam.
o Warna lampu yang menyala adalah putih.

8. Immersion Suit - SOLAS Chapter III


Regulation 7.3
- SOLAS Chapter III
Regulasi 20.7.2

 Terbuat dari material yang tahan air/waterproof.


 Immersion suit harus menutupi seluruh bagian tubuh kecuali
wajah.
 Ketika digunakan untuk melompat dari ketinggian tidak kurang
dari 4,5 m, tidak ada air yang masuk ke dalam immersion suit.
 Pengguna immersion suit diperbolehkan untuk:
o Menaiki atau menuruni tangga vertikal setidaknya 5 m
panjangnya.
o Untuk berenang dalam jarak dekat dan untuk menaiki sekoci.
o Untuk melompat dengan ketinggian tidak kurang dari 4,5 m

Waruna Training Center | 67


tanpa merusak immersion suit atau kemasukan air ke dalam
immersion suit.
 Bila pelayaran secara konstan pada daerah dengan kondisi
kemarau atau panas, maka penggunaan immersion suit dapat
dianggap tidak diperlukan.
 Immersion suit harus diperiksa setiap bulannya oleh kru kapal dan
air pressure test setiap tiga tahun sekali, untuk yang sudah lebih
dari 10 tahun harus dilakukan lebih sering.

10. Thermal Protective Aids LSA Code Chapter


II Section 2.5

 Thermal protective aid adalah alat pelindung thermal yang terbuat


dari bahan tahan air yang memiliki konduktansi thermal tidak
lebih dari 7.800 W/(m2.K) dan bila digunakan untuk menutupi
seseorang akan mengurangi konvektif dan evaporatif dari panas
tubuh yang hilang dari tubuh pemakainya.

Waruna Training Center | 68


 Thermal protective aid harus:
o Menutupi seluruh bagian tubuh pada semua ukuran pemakai
yang menggunakan life jacket kecuali wajah.
o Tangan juga harus tertutupi kecuali sarung tangan permanen
tersedia.
o Dapat dibongkar dan mudah digunakan tanpa bantuan di
survival craft dan rescue boat.
o Diizinkan pemakainya untuk dilepaskan saat di air tidak lebih
dari 2 menit, jika itu mengurangi kemampuan berenang.
o Thermal protective aid dapat berfungsi dengan baik jika
digunakan pada temperatur udara -30°C hingga +20°C.

11. Emergency Position In Radio Beacon (EPIRB) SOLAS Chapter IV


Regulation 8

 Gunanya adalah sebagai peringatan marabahaya, menunjukkan


kepada pihak SAR mengenai identitas kapal dan posisi terakhir
saat sinyal tersebut dikirimkan dan memberikan tanda bahwa
kapal tersebut dalam bahaya serta membutuhkan bantuan (SOLAS
Chapter IV Regulation 8).
 Registrasi EPIRB secara mandatory diperlukan, pada registrasi
tersebut tercatat 3 angka kode negara, dan negara (atau kapal
tersebut berbendera apa).
 Komponen pada EPIRB:
o Antena, harus berada pada posisi vertikal saat dioperasikan.
o Switch laut, agar EPIRB dapat secara otomatis beroperasi bila

Waruna Training Center | 69


kapal tenggelam.
o Switch aktifasi, untuk mengoperasikan EPIRB secara manual.
o Lanyard, talinya digunakan untuk menghubungkan EPIRB
dengan liferaft.
o Strobe light, saat EPIRB diaktifkan maka akan menyala dan
akan memberikan visual aidpada tim SAR.
o Batere internal yang dapat menjamin EPIRB dapat bertahan
setidaknya 48 jam.
o GPS (Global Positioning System) untuk memberikan posisi
pasti dari kapal yang mengirimkan sinyal tersebut agar tim
SAR dapat memulai bantuan dengan cepat.
 EPIRB beroperasi pada gelombang 406 MHz dan 121,5 MHz.
Gelombang 406 MHz digunakan untuk mencari lokasi tujuan
untuk mendeteksi korban jiwa, sementara gelombang 121,5 MHz
digunakan untuk homing oleh SAR saat mencoba menemukan
perangkat EPIRB yang memberikan sinyal tersebut dengan
peralatan pencari arah.
 EPIRB setiap tahunnya harus diperiksa, baik 3 bulan sebelum atau
3 bulan sesudah tanggal ulang tahunnya (anniversary date).

12. Search And Rescue Radar Transponder - SOLAS Chapter IV


Regulation 7.3
- SOLAS Chapter III
Regulation 6.2

 Fungsinya untuk memberikan sinyal melalui satelit kepada kapal


terdekat atau pelabuhan terdekat agar dapat memberikan bantuan.
 Sinyal yang diberikan adalah informasi nama kapal dan posisi

Waruna Training Center | 70


kapal saat SART tersebut diaktifkan dan bekerja pada frequensi 9
Ghz.
 Untuk kapal di atas 500 GRT, disyaratkan ada 2 unit SART. Untuk
kapal dibawah 500 GRT disyaratkan memiliki 1 unit SART.
 SART harus disimpan pada posisi dimana mudah didapatkan dan
segera digunakan dengan mudah bila terjadi kondisi darurat dan
diletakkan pada survival craft diluar liferaft sesuai dengan regulasi
31.1.4.
 Kapal yang membawa setidaknya dua radar transporder atau
SART dan dilengkapi dengan free fall lifeboat, radar
transpordernya harus diletakkan di dalam lifeboat itu sendiri dan
yang lainnya diletakkan pada navigation bridge untuk dapat
dengan mudah ditransfer ke dalam survival craft yang lain bila
terjadi kecelakaan.

13. Survival Craft Portable Radio IMO Annex 1

 Peralatan harus mudah dibawa dan mampu digunakan untuk


komunikasi antara survival craft, antara survival craft dan kapal,
antara survival craft dengan tim penyelamatan. Peralatan ini dapat
digunakan untuk komunikasi di kapal ketika dioperasikan pada
frekuensi yang sesuai.

Waruna Training Center | 71


 Peralatan paling tidak terdiri dari:
1. Sebuah transmitter dan receiver satu termasuk antena dan
baterai.
2. Sebuah control unit termasuk sebuah saklar transmisi.
3. Sebuah microphone dan pengeras suara.
 Peralatan harus:
1. Mampu dioperasikan oleh pesonil yang tidak mempunyai skill.
2. Mampu dioperasikan oleh personil yang memakai sarung
tangan.
3. Mampu beroperasi sendiri kecuali channel tertentu.
4. Tahan jatuh ke permukaan yang keras dari ketinggian 1 m.
5. Tahan air pada kedalaman 1 m untuk 5 menit.
6. Mempertahankan kekedapan air ketika terkena sebuah
goncangan panas 45°C ketika kondisi perendaman.
7. Tidak terlalu terpengaruh oleh air laut atau oli.
8. Tidak mempunyai proyeksi yang tajam yang dapat
membahayakan survival craft.
9. Ukuranya kecil dan ringan.
10. Mampu dioperasikan pada batas kebisingan seperti yang
ditemui di kapal atau di survival craft.
11. Tahan terhadap kerusakan yang disebabkan karena paparan
sinar matahari terlalu lama.
12. Warnanya bisa berupa warna kuning terang atau orange terang
atau ditandai dengan strip warna kuning atau orange di
sekitarnya.
 Peralatan ini harus mampu dioperasikan pada frekuensi 156,8 MHz
(VHF channel 16) dan paling tidak ada satu channel tambahan.
Semua channel harus digunakan untuk komunikasi pada frekuensi
tunggal saja.
 Indikator kontrol:
1. Sebuah tombol on/off harus tersedia dengan indikator positif
sehingga radio telepon dalam posisi hidup.
2. Receiver harus tersedia dengan pengaturan volume secara

Waruna Training Center | 72


manual dimana audio dapat divariasi.
3. Sebuah pengaturan mute dan sebuah tombol memilih channel
harus tersedia.
4. Pemilihan channel harus mudah dilakukan dan channel harus
jelas terlihat.
5. Harus dipastikan bahwa channel 16 telah dipilih di semua
kondisi lingkungan.
 Dapat menyala dalam waktu lima detik saat awal menyalakan.
 Daya tranmitter
Daya pancaran efektif dari transmitter harus minimal 0,25 w, jika
daya pancaran efektif melebihi 1 w maka tombol pengurangan
tegangan akan mengurangi daya hingga 1 w atau kurang. Ketika
peralatan ini digunakan untuk komunikasi di kapal, daya yang
dikeluarkan harus kurang dari 1 w pada frekuensi ini.
 Parameter dari receiver
Sensitivitas dari receiver harus sama atau lebih besar dari 2µv e.m.f.
untuk rasio dari SINAD yaitu 12 db pada output, ketahanan dari
interferensi receiver harus dibuat sedemikian rupa sehingga sinyal
yang diinginkan tidak terpergaruh oleh sinyal yang tidak diinginkan.
 Antena
Antena harus terpolarisasi secara vertikal dan sejauh mungkin, arah
sinyalnya harus searah bidang horizontal. Antena harus sesuai
dengan radiasi yang efisien dan menerima sinyal pada frekuensi
kerja.
 Receiver output
Suara harus cukup terdengar pada batas kebisingan di lingkungan
sekitar yang ditemui di kapal atau di survival craft. Pada kondisi
transmisi, output dari receiver harus dalam kondisi diam.
 Kondisi lingkungan
Peralatan ini harus dirancang dioperasikan pada temperature hingga
-20°C ke +55°C dan tidak berbahaya bila disimpan pada temperatur
-30°C hingga +65°C.
 Power supply

Waruna Training Center | 73


o Sumber tenaga harus diintegrasikan dengan peralatan. Untuk
tambahannya, peralatan juga tersedia sarana untuk dapat
dioperasikan dengan sumber listrik.
o Kapasitas sumber energinya harus cukup untuk operasi 8 jam
pada tenaga maksimal dengan siklus tugas 1:9. Siklus tugas ini
diartikan sebagai 6 detik transmisi, 6 detik penerimaan di atas
tingkat pembukaan saat diam dan 48 detik di bawah tingkat
pembukaan saat diam.
o Portable radio dua arah dapat dilengkapi dengan sebuah baterai
utama atau baterai sekunder. Baterai utama harus dapat dipakai
paling tidak 2 tahun. Dan jika baterai sekunder digunakan harus
diatur dalam keadaan terisisi penuh pada saat situasi darurat.
 Pada bagian luar ditempel instruksi manual secara singkat dan
tanggal kadaluarsa dari baterai utama.

14. Rocket Parachute Signal LSA Code Chapter


III Regulation 3.1

 Setiap rocket parachute signal harus:


o Terbungkus oleh casing yang tahan air/water resistant.
o Pada casingnya tercetak instruksi singkat mengenai cara
penggunaan dari rocket parachute signal itu sendiri.
o Didesain untuk tidak mengganggu kenyamanan dari
operatornya saat mengoperasikan peralatan tersebut bila
digunakan sesuai petunjuk penggunaannya.
o Terbakar dan berwarna merah terang.
o Terbakar secara seragam dengan intensitas tidak kurang dari

Waruna Training Center | 74


30.000 cd.
o Mampu terbakar dengan periode tidak kurang dari 40 detik.
o Tidak merusak parasut atau peralatan yang melekat saat
terbakar.

15. Hand Flare LSA Code Chapter


III Section 3.2

 Setiap hand flare:


o Terlindungi oleh bungkus/casing yang tahan air.
o Mempunyai petunjuk penggunaan hand flare dengan baik dan
benar.
o Memiliki pemantik api terintegrasi.
o Didesain untuk tidak menimbulkan ketidaknyamanan petugas
yang bertugas mengaktifkan hand flare akibat panas atau
residu yang menyala pada hand flare tersebut bila digunakan
sesuai petunjuk pengunaannya.
o Menyala dalam warna merah terang.
o Terbakar seragam dan intensitas cahayanya tidak kurang dari
15.000 cd.
o Memiliki periode pembakaran tidak kurang dari 1 menit.
o Dapat terus terbakar saat tenggelam di bawah air dengan
periode 10 detik dan kedalaman 100 mm.
o Harus diinspeksi secara berkala karena masa berlakunya dari
manufaktur 3 tahun.

Waruna Training Center | 75


16. Self Contained Line Throwing Unit - LSA Code Chapter
VII Section 7.1
- SOLAS Chapter III
Regulation 18

 Setiap line throwing unit harus:


o Mampu melemparkan tali dengan arah yang akurat.
o Tersedia setidaknya 4 proyektil dan mampu membawa tali
sejauh 230 m pada cuaca tenang/baik.
o Tersedia setidaknya 4 tali dengan masing-masing breaking
loadnya tidak kurang dari 2 kN.
o Mempunyai petunjuk penggunaan unit throwing line yang
baik dan benar.
o Diperiksa oleh kru secara berkala menurut tanggal jatuh
tempo sesuai dengan yang disyaratkan maker.
17. Smoke Signal LSA Code Chapter
III Section 3.3

 Smoke signal memancarkan asap dengan warna yang terlihat dan

Waruna Training Center | 76


seragam, periodenya setidaknya 15 menit saat mengambang di laut
tenang.
 Tidak memicu ledakan atau memancarkan api apapun selama
waktu emisi dari pancaran sinyal.
 Smoke signal tidak tenggelam di arus laut.
 Smoke signal tetap menghasilkan asap sinyal saat benar-benar
tenggelam ke dalam laut setidaknya selama 10 detik.
 Pengujiannya adalah dengan drop test, yaitu dengan dijatuhkan
dari ketinggian 30 m di atas garis air. Apakah bila dijatuhkan dari
ketinggian tersebut akan mengurangi kapabilitas serta
mengganggu kinerja peralatan tersebut.
 Dilengkapi dengan peralatan quick release arrangement.

Waruna Training Center | 77

Anda mungkin juga menyukai