Anda di halaman 1dari 7

25 JULI 2019 MAKALAH AKUNTANSI

PEMERINTAH
BAB VI :
A. Akuntansi Pendapatan dan Piutang
B. Akuntansi Belanja Barang dan Jasa, Beban serta
persediaan

NAMA KELOMPOK :
1. Anna Tri Pujiningsih
2. Aulia Eka Putri
3. Erni Novitasari
4. Razyka Imayda
5. Wahyuningrum
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berkaitan dengan
“Akuntansi Pemerintahan” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan, yang akan digunakan
untuk memenuhi salah satu tugas Akuntansi yang dibimbing oleh Ibu Ajeng Pratiwi S. Pd.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.

Jakarta, 25 Juli 2019

Kelompok 6
DAFTAR ISI
ISI MATERI

A. Akuntansi Pendapatan dan Piutang


1. Akuntansi Pendapatan
a. Definisi
Pendapatan menurut SAP adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang
menambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang menjadi hak pemerintah daerah
dan tidak pperlu dibayar kembali oleh perintah daerah.
b. Klasifikasi pendapatan
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri 64 Tahu 2013.
1) Pendapatan asli daerah (PAD)
2) Pendapatan transfer
3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah
c. Prinsip akuntansi pendapatan daerah-LRA
1) Pendapatan (secara umum) diakui pada saat telah disetor ke rekening kas umum
daerah.
2) Koreksi atas pengambilan pendapatan yang sifatnya tidak berulang (non recurring)
atas pendapatan tahun berjalan, dicatat sebagai pengurang pendapatan, sedangkan
koreksi atas pengembalian pendapatan periode sebelumnya, dicatat sebagai belanja
tidak terduga yang mengurangi saldo anggaran lebih pada periode ditemukannya
koreksi.
3) Pengembalian yang sifatnya normal (sistemik) dan berulang (recurring) atas
penerimaan pendapatan periode berjalan atau sebelumnta dicatat sebagai pengurangan
pendapatan.
4) Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
d. Prinsip akuntansi pendapatan daerah-LO
Prinsip-prinsip akuntansi pendapatan-LO adalah sebagai berikut.
1) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
2) Klasifikasi pendapatan-LO menurut sumber pendapatan.
a) Pendapatan pajak – LO
b) Pendapatan bukan pajak – LO
c) Pendapatan hibah – LO
d) Pendapatan lainnya.
3) Pendapatan – LO diakui saat seperti berikut,
a) Timbulnya hak atas pendapatan.
Pendapatan-LO yang diakui saat timbulnya hak adalah sebagai berikut.
(1) Pendapatan yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah
selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b) Pendapatan direalisasi (adanya aliran masuk sumber daya ekonomi).
Untuk mengakui pendapatan-LO yang berupa hak yang telah diterima oleh
pemerintah tanpa didahului adanya penagihan.
4) Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto
e. Pencatatan pendapatan daerah-LRA di buku anggaran
Jurnal atas pendapatan-LRA dibuat dalam kaitannya pemerintah daerah sebgaai entitas
akuntansi anggaran. Pendapatan yang dicatat, hanya pendapatan yang diterima secara
tunai yang kode awalnya 4, 5, 6, dan 7. Semua pendapatan selalu dicatat di buku jurnal
finansial untuk menghasilkan LO.
Kode Uraian
Laporan Realisasi Anggaran
4 Pendapatan LRA
5 Belanja
6 Transfer
7 Pembiayaan

Contoh pencatatan realisasi pendapatan di buku jurnal.


Tanggal Kode Akun Nama Akun Debet Kredit
8/4/2015 3..... Estimasi perubahan SAL xxx
4..... Pendapatan LRA xxx

f. Pencatatan pendapatan daerah-LO


Pencatatan pendapatan LO dilakukan menggunakan buku jurnal finansial yang meliputi
kolom tanggal, kode dan nama akun, debit dan kredit, serta kolom keterangan. Semua
pendapatan dengan kode 8 dan 9 dicatat menggunakan mekanisme double entry untuk
nantinya menghasilkan laporan operasional.
Kode Uraian
Laporan Operasional
8 Pendapatan LO
9 Beban
Contoh : Jurnal penerimaan kas atas pajak dan langsung disetor ke kas daerah di buku
jurnal finansial.
Tanggal Kode Akun Nama Akun Debet Kredit
8/4/2014 3..... RK PPKD xxx
8..... Pendapatan LO xxx

g. Penyajian
Pendapatan LRA disajikan di LRA, sedangkan Pendapatan LO disajikan di Laporan
Operasional (LO).

2. Akuntansi Piutang
a. Definisi
Piutang adalah hak tagih pemerintah kepada pihak lain yang belum diterima
pembayarannya. Hak tagih tersebut bisa berasal dari kewenangan pemerintah daerah,
misalnya untuk memungut pajak daerah dan retrebusi daerah.
b. Jenis Piutang
1) Piutang pendapatan adalah piutang atas pendapatan pemerintah daerah yang berupa.
a) Piutang pajak
b) Piutang retrebusi
c) Piutang hasil kekayaan daerah yang terpisahkan
d) Piutang lain-lain PAD yang sah
e) Piutang transfer pemerintah pusat
f) Piutang bantuan kekayaan
g) Piutang hibah
h) Piutang pendapatan lainnya
2) Piutang lainnya, yang temasuk piutang lainnya adalah
a) bagian lancar tagihan jangka panjang
3) Pengakuan
a) Telah diterbitkan surat ketetapan
b) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan
c) Pencatatan Piutang
Pencatatan jurnal di buku jurnal finansial saat timbulnya hak tagih/piutang
d) Penyajian
1) Disajikan sebagai aset lancara di neraca sebesar nilai yang jatuh tempo dalam
tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 bulan ke depan berdasarkan surat
ketentuan penyelesaian yang ditentukan.
2) Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akandilunasi di atas 12 bulan
berikutnya.
3) Aset lancar juga diungkapkan pada CaLK.

Anda mungkin juga menyukai