Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) kepada bayi selama 6

bulan pertama dari kelahirannya, tanpa memberikan makanan tambahan lain.

Sebagaimana yang di jelaskan oleh Purwanti (2012) bahwa ASI eksklusif adalah

pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa

jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur

6 bulan. WHO (Word Health Organization) dan UNICEF menyarankan kepada setiap

ibu yang melahirkan untuk dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang

dilahirkannya. Pemberian ASI eksklusif kepada setiap bayi dapat mencegah

terjadinya infeksi dan diare pada anak serta menghemat pengeluaran pada keluarga

(WHO, 2003). WHO (2009) menyatakan sekitar 15% dari total kasus kematian anak

di bawah usia lima tahun di Negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI

tidak eksklusif.

Sejalan dengan hal itu sejak pemerintah Indonesia menandatangani konvensi

Deklarasi Innocenti pada tahun 1990, pemerintah Indonesia berusaha mendorong

penerapan ASI eksklusif di Indonesia, salah satunya terlihat dari PP RI No. 33 tahun

2012 dalam pasal 6 menyatakan “Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI

Eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya”. Selain itu ada banyak regulasi pemerintah

yang terkait dengan pemberian ASI eksklusif, beberapa diantaranya adalah;

Kepmenkes No. 450 th 2004 mengenai pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di

1
Indonesia, Kepmenkes No. 237 th 1997 tentang pemasaran pengganti ASI yang di

dalamnya terdapat pengaturan mengenai larangan menerima sampel atau sumbangan

susu formula bayi dan susu formula lanjutan atau menjadi ajangpromosi susu

formula.

Meskipun pemerintah Indonesia serius melakukan upaya kesuksesan

pemberian ASI eksklusif kepada setiap bayi, dalam penerapannya di lapangan

menunjukkan gagalnya praktek pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Menurut Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 hanya 15,3 % bayi yang berumur kurang

dari 6 bulan yang mendapatkan ASI secara eksklusif. Survey Demografi Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 dalam Amori (2007) hanya 8 % bayi Indonesia

yang mendapat ASI eksklusif 6 bulan. Selanjutnya Direktur Jenderal Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Slamet Riyadi Yuwono

menyebutkan berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun

2010 disampaikan bahwa hanya ada 33,6 % bayi berumur 0-6 bulan yang diberikan

ASI secara eksklusif (Kompas, 2012).

Di kota Kediri sendiri, khususnya di Puskesmas Mrican, data pada tahun 2018

menunjukkan penurunan presentase bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif

yaitu sebesar 14,9 %, dibandingkan data pada tahun 2017. Pada tahun 2018, jumlah

bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif sebesar 57,3% sedangkan pada

tahun 2017 sebesar 72,2%. Pada masing-masing kelurahan pada tahun 2018

presentasenya sebagai berikut : kelurahan Mrican 58,3%, kelurahan Dermo 56,1%,

kelurahan Ngampel 58,9%, dan kelurahan Gayam 55,6%. Dari data tersebut dapat

terlihat bahwa pemberian ASI Eksklusif ini belum mencapai mendekati target 100%

2
atau bisa dibilang belum menjadi perhatian utama masyarakat. Banyak faktor yang

dapat mempengaruhi hal ini dan memerlukan perhatian lebih dari tenaga kesehatan

agar meningkatkan kembali kesadaran masyarakat, khususnya ibu untuk memberikan

ASI Eksklusif. Program GEMAS (Gerakan Memberi ASI Eksklusif) diharapkan

dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pemberian ASI

Eksklusif.

1.2 Rumusan Masalah

Uraian ringkas dalam latar belakang tersebut menjadi dasar perumusan

masalah dalam mini proyek ini. Rumusan masalah tersebut adalah:

1. Bagaimana gambaran kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada

bayi usia 0-6 bulan di kelurahan Mrican?

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Mengetahui gambaran kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada

bayi usia 0-6 bulan di kelurahan Mrican.

2. Meningkatkan presentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan

di kelurahan Mrican.

1.4 Manfaat Hasil Kegiatan

1. Bagi Institusi

3
Laporan ini diharapkan dapat menambah wacana kepustakaan dan

informasi tentang gambaran kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif

pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan Mrican.

2. Bagi Masyarakat

Hasil program ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

gambaran kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-

6 bulan di kelurahan Mrican dan meningkatkan kesadaran pada ibu untuk

memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Hasil dari program ini dapat digunakan sebagai masukan dalam

memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemberian ASI

eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai