Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA

DI RW V KELURAHAN SIDOKARE KECAMATAN SIDOARJO

Judul : Hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja di RW V Kelurahan Sidokare
Kecamatan Sidoarjo

Kata kunci : Pola Asuh, Kenakalan Remaja

Penulis Jurnal : Lutfiah Nur Aini. Program Studi Keperawatan AKPER Dian Husada Mojokerto

Waktu Penelitian : Juni 2011

Penelaah jurnal : Kelompok 5

Tanggal telaah : 29 Agustus 2018

I. Deskripsi Jurnal

A. Pendahuluan
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang memberikan pengaruh sangat besar
bagi tumbuh kembangnya remaja. Dengan kata lain, secara ideal perkembangan remaja
akan optimal apabila mereka bersama keluarganya. Faktor yang mempengaruhi kenakalan
remaja antara lain: identitas, control diri, jenis kelamin, harapan terhadap pendidikan dan
nilai-nilai di sekolah, proses keluarga, pengaruh teman sebaya, kelas sosial ekonomi,
kualitas lingkungan sekitar. Sehingga peran keluarga sangat penting untuk mencegah
terjadinya kenakalan remaja, dengan usaha menciptakan keluarga yang harmonis, terbuka
dan jauh dari kekacauan sehingga anak lebih sering dirumah dan dekat dengan orang tua,
memberikan kebebasan berpendapat dalam batas-batas wajar, menanamkan tanggung
jawab, saling berbagi pengalaman, cerita, informasi sehingga mereka dapat memilih figur
dan sikap yang cocok untuk dijadikan pegangan dalam bertingkah laku.
B. Tujuan Utama Penulisan
Untuk megetahui hubungan pola asuh orang tua, dengan kenakalan remaja di RW V
Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo .
C. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan desain korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan
korelatif antar variabel. Sedangkan untuk jenis penelitian yang digunakan adalah analitik
Cross Sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga sampel
dalam penelitian ini sebanyak 40 orang responden terdiri dari 26 orang laki-laki dan 14
orang perempuan yang memenuhi kriteria penelitian.
D. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian dengan responden sebanyak 40 orang remaja didapatkan hasil bahwa
terdapat (65%) 26 remaja dengan pola asuh otoriter dan (5%) 2 remaja dengan pola asuh
permisif. Jumlah kenakalan remaja terdapat (82,5%) 33 remaja tergolong nakal dan
(17,5%) 7 orang remaja yang tergolong tidak nakal.Terdapat hubungan antara pola asuh
orang tua dengan kenakalan remaja dimana kenakalan remaja terjadi lebih banyak pada
keluarga dengan pola asuh otoriter. Dan hasil korelasi pola asuh orang tua dan kenakalan
remaja menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pola asuh orang tua maka semakin
positif perilaku remaja.
E. Kesimpulan Jurnal
Kesimpulan dari jurnal ini bahwa dari semua orang tua di RW V Kelurahan Sidorake
Kecamatan Sidoarjo sebagian besar orang tua menggunakan pola asuh otoriter, dan
cenderung mempengaruhi kenakalan remaja yang ada di RW V Kelurahan Sidorake
Kecamatan Sidoarjo . Berarti semakin tinggi tingkat pola asuh orang tua yang otoriter,
maka tingkat kenakalan remaja juga akan semakin tinggi.

II. Telaah Jurnal

1. Fokus Utama Penelitian


Pola asuh orang tua merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan anak dan
salah satu faktor terpenting yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Pola asuh
yang salah dapat menyebabkan remaja menentang orang tua, bahkan menjadi remaja
yang nakal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua
dengankenakalan remaja di RW V Kelurahan Sidorake Kecamatan Sidoarjo Kota
Kabupaten Sidoarjo pada bulan Juni 2011, sampel sebanyak 40 orang diambil dengan
proses sampling. Variabel independen yaitu pola sauh orang tua dan variabel dependen
adalah kenakalan remaja. Data diambil dengan menggunakan kuisioner tertutup. Data
analisis menggunakan uji Speraman’s rho. Hasil penelitian ini didapatkan orang tua
remaja RW V Kelurahan Sidorake Kecamatan Sidoarjo yang menggunakan pola asuh
otoriter sebanyak 65% , pola asuh demokratis 30%, dan pola asuh permisif 5%, remaja
yang nakal yaitu 33 remaja (82,5%) Sedangkan 7 remaja7 remaja 17,5 % tergolong
remaja yang tidak nakal.
2. Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian
1) Gaya Penulisan
a. Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian,
hasil penelitian, kesimpulan dan saran serta daftar pustaka.
b. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah
dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana
penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

2) Penulis
a. Penulis dalam penelitian ini berasal dari AKPER Dian Husada Mojokerto.
b. Gelar akademik dari penulis tidak dicantumkan
c. Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka
berasal, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang
yang mereka teliti.
3) Judul
“ HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KENAKALAN
REMAJA DI RW V KELURAHAN SIDOKARE KECAMATAN
SIDOARJO”

a) Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa
yang akan diteliti.
4) Abstrak
Kelebihan:
a. Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian,
tujuan penelitian, metode dan hasil yang didapatkan.
b. Mencantumkan kata kunci
3. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
a. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah Untuk megetahui hubungan pola asuh orang tua, dengan
kenakalan remaja di RW V Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo.
b. Konsistensi logis
Laporan penelitian dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan saran , daftar pustaka.
c. Literatur review
Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan
membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang
didapatkan oleh penulis.
d. Sampel
Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga sampel dalam
penelitian ini sebanyak 40 orang responden terdiri dari 26 orang laki-laki dan 14
orang perempuan yang memenuhi kriteria penelitian. Populasi remaja di RW V
Kelurahan Sidorake Kecamatan Sidoarjo
Hasil Penelitian
e. Pembahasan
Pada pembahasan penulis menggunakan beberapa literature review sebagai
pembanding untuk memperkuat hasil penelitian tentang dampak pola asuh orang
tua terhadap kenakalan remaja.
f. Kesimpulan dan saran
1.Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
2. Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.
3. Peneliti tidak memberikan saran pada penelitiannya.

4. Kelebihan dan kekurangan penelitian


Kelebihan:
 Elemen-elemen yang digunakan oleh penulis sudah baik dan lengkap yaitu elemen yang
memperngaruhi tingkat kepercayaan penelitian dan elemen yang mempengaruhi kekuatan
penelitian.
 Penelitian sudah menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
kenakalan anak remaja akibat pola asuh orang tua.
 Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas sesuai dengan isi tabel.
 Penulis sudah menggunakan daftar pustaka yang terbaru yaitu buku dengan tahun terbit
tahun 2002,2003, 2004, 2007 dan selebihnya sebelum tahun 2000.
 Penulis melakukan penelitian dengan responden sebanyak 40 orang dan menggunakan 3
variabel sehingga dapat menemukan hubungan yang signifikan terhadap masalah yang
diteliti.

Kelemahan:
 Jurnal belum mempunyai saran.
 Variabel penelitian pada jurnal perlu ditambah untuk memperkuat hasil penelitian lebih
akurat, misalnya variabel yang menunjukkan remaja yang tergolong nakal atau tidak
nakal.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi anak remaja menjadi nakal dan faktor-faktor yang
mempengaruhi orang tua berperilaku menerapkan pola asuh otoriter tidak dijelaskan oleh
peneliti.
5. Manfaat penelitian yang didapat pada jurnal ini bagi kesehatan yaitu:
1. Memberikan sumber referensi bagi para peneliti berikutnya dalam melakukan
penelitian dalam hal yang sama.
2. Memeberikan pemahaman kepada orang tua tentang pola asuh terhadap anak remaja
yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang perkembangan kepribadian dan
tingkah laku anak.
3. Memberikan pemahaman kepada petugas kesehatan menegenai faktor-faktor yang
dapat menyebabkan kenakalan pada remaja yang berkaitan tentang pola asuh orang tua
yang otoriter.
4. Petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang dampak yang
terjadi pada anak remaja jika mendapatkan pola asuh yang salah.
5. Publikasi penelitian ini mengajak pihak-pihak terkait untuk memberi perhatian yang
serius terhadap pola asuh orang tua terhadap anak remaja dapat mempengaruhi
kepribadian dan tingkah laku anak remaja

III. Telaah Jurnal dikaitkan dengan Konsep Keperawatan

1. Pengkajian
I. Identitas Umum Keluarga
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pengkajian fokus keluarga dengan anak usia remaja (Supratjitno 2004) meliputi :
a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
c. Bagaimana perilaku anak selama dirumah
d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan orang tua, saudara-saudaranya
dengan teman sekolah dan lingkungan sekitarnya.
e. Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah.
f. Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak.
g. Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kalli, berapa lama dan
dimana.
h. Apa kebiasaan anak dirumah.
i. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri
j. Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak.
k. Siapa yang menjadi figure bagi anak.
l. Seberapa besar peran orang tua untuk menjadi figure bagi anak.
m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

Fokus pengkajjian diatas mempunyai hubungan pada telaah jurnal “ Hubungan pola
asuh orang tua dengan kenakalan remaja di RW V Kelurahan Sidokare Kecamatan
Sidoarjo”

Data yang dapat ditemukan adalah:

 Pola Asuh
Pola asuh orang tua yang otoriter terdapat pada 26 anak temaja dan pola asuh
orang tua yang permisif, terdapat pada 2 anak remaja.
Pola asuh otoriter dimaksudkan seperti orang tua tidak pernah berunding
kepada anak-anaknya untuk menentukan peraturan dan orang tua memaksakan
peraturan yang dibuatnya untuk anak. Semua keputusan dan aturan yang
diterapkan adalah mutlak berasal dari orang tua.

 Kenakalan Remaja
Terdapat sebanyak 33 anak remaja yang tergolong nakal dan 7 orang anak yang
tergolong tidak nakal. Pada masa remaja adalah masa yang paling rawan pada
proses kehidupan dan merupakan masa yang paling mengkhawatirkan bagi
orang tua

 Hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja


Dari hasil penelitian jurnal bahwa pola asuh orang tua yang otoriter terhadap
anak remaja mengakibatkan anak remaja menjadi nakal dibuktikan oleh 26
anak remaja tergolong nakal dimana 26 anak remaja tersebut mendapatkan
pola asuh orang tua yang otoriter. Dan peneliti menyimpulkan pola asuh orang
tua yang otoriter memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian anak dan hal ini akan lebih diperburuk oleh
lingkungan sekitar yang kurang mendukung seperti lingkungan tempat tinggal
dan sekolah.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada masalah pola asuh orang tua terhadap kenakalan
remaja adalah
 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
 Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
 Defisit Pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga serta pertumbuhan
dan perkembangan remaja dalam keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajannya informasi
mengenai pertumbuhan dan perkembangan biopsikososial pada anak remaja
serta masalahnya

IV. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Pada saat anak beranjak remaja maka keluarga mempunyai peranan yang penting dalam
perkembangan anak yang harus dikerjakan dan apabila tugas perkembangan ini tidak diselesaikan
maka tentu saja akan mengakibatkan terganggunya perkembangan keluarga pada pada tahap ini,
baik untuk keluarga secara utuh maupun kepada setiap individu terutama pada anak remajanya.
Adapun tugas perkembangan tersebut meliputi: memberikan kebebasan tanggung jawab yang
seimbang kepada remaja, mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga, membina
hubungan yang harmonis serta melakukan perubahan proses peran didalam keluarga terkait dengan
perkembangan keluarga pada saat ini. Telaah jurnal diatas kaitannya dengan asuhan keperawatan
dapat ditemukan data dan masalah yang berhubungan dengan perkembangan keluarga dengan anak
remaja, dimana pola asuh orang tua yang bersifat otoriter yaitu orang tua masih memakai
pengambilan keputusan sepihak tanpa mengajak anak remajanya untuk bersikusi bersama.
Sehingga dapat dilihat bahwa orang tua belum mengerti tugas dan perkembangan keluarganya.

Saran

 Keluarga
Diharapkan keluarga mengetahui tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja,
peran dan tanggung jawab orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang
kepribadian anak remaja.
 Perawat
Diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan asuhan keperawatan
keluarga dengan anak remaja agar dapat menerapkan dan memberikan pelayanan yang
efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalami masalah yang ditimbulkan oleh
kebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan anak usia remaj.

Anda mungkin juga menyukai