Andre
Andre
ISKEMIK AKUT
Skripsi
Oleh :
30101507451
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2018
i
ii
SKRIPSI
ISKEMIK AKUT
Pembimbing II
Semarang, …………………………….
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Dekan,
PRAKATA
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang)”. Skripsi ini berperan sebagai paruh
Peneliti menghadapi banyak aral dan sekatan dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti berterima kasih karena adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
baik secara fisik maupun moral sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. Ika
Rosdiana, Sp.KFR dan dr. Hj. Ken Wirastuti, M.Kes., Sp.S. selaku dosen
selama penyusunan skripsi serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
Peneliti mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan peneliti.
selanjutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
INTISARI................................................................................................................ x
LAMPIRAN .......................................................................................................... 61
vi
DAFTAR SINGKATAN
IFN : Interferon
Ig : Imunoglobulin
IL : Interleukin
NO : Nitrit Oksida
SD : Standard Deviation
DAFTAR TABEL
47)…………… ..................................................................................................... 46
Tabel 4.3. Hasil pemeriksaan darah lengkap meliputi jumlah leukosit, neutrofil
Tabel 4.4. Kategori hasil penghitungan RNL subjek penelitian (n = 47) ........ 47
Tabel 4.6. Kategori lokasi infark hasil penghitungan volume infark terbesar
Tabel 4.7. Hasil hitung volume infark subjek penelitian (n = 47) ................... 49
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Patofisiologi stroke iskemik akut (diambil dari Brouns dan De Deyn,
2009)……….. ......................................................................................................... 7
Gambar 2.2. Mekanisme kaskade iskemik (diambil dari Gilgun-Sherki dkk., 2002)
................................................................................................................................. 9
fokal serebral pada model mencit (diambil dari Jin dkk., 2010)........................... 22
Gambar 4.1. Diagram tebar pola hubungan volume infark dan RNL subjek
............................................................................................................................... 51
Gambar 4.3. Diagram tebar pola hubungan volume infark dan RNL subjek
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
PENDAHULUAN
Hal tersebut menyebabkan terjadinya proses inflamasi pada daerah inti dan
dan mediator inflamasi terlibat dalam proses tersebut. Sel leukosit dan
dkk., 2013). Inflamasi lokal yang terjadi dapat mempengaruhi besar volume
1
2
dengan CT-Scan penting dilakukan untuk menilai lokasi dan volume infark
pada wilayah vaskular pada pasien stroke iskemik. Hal tersebut dilakukan
stroke iskemik akut yang dievaluasi dalam waktu 24 jam setelah awitan
infark nonlakunar pada pasien stroke iskemik akut yang ditegakkan melalui
volume infark pada pasien stroke iskemik akut di RS. DR. Moewardi
3
mengevaluasi pengaruh RNL darah tepi terhadap volume infark hasil CT-
Scan pasien stroke iskemik akut yang pernah menjalani rawat inap di Rumah
volume infark pada pasien stroke iskemik akut melalui hasil CT-Scan
pasien.
hubungan antara RNL darah tepi dengan volume infark hasil CT-Scan
iskemik akut.
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai infark fokal pada medula spinalis, retina, atau otak yang
atau
penyakit lain.
5
6
Gambar 2.1. Patofisiologi stroke iskemik akut (diambil dari Brouns dan
De Deyn, 2009)
Penurunan aliran darah ke otak mempengaruhi konskuensi
permanen.
disebut inti infark (ischemic core). Daerah sekitar inti infark yang
2.2.)
secara cepat. Selain itu, terjadi depolarisasi neuron dan glia yang
Deyn, 2009).
2.1.5. Eksitotoksisitas
berlebihan pada neuron lain sehingga ion Na+, Cl-, Ca2+, dan air
bebas dengan komponen jaringan lain yang berat picu kematian sel
dkk., 2012).
vaskular. NOS tipe I, NOS tipe III, dan spesies oksigen reaktif
sekunder setelah 24-72 jam infark. Pada fase ini terjadi infiltrasi
seperti IL-1β dan TNF-α untuk merekrut, mengaktivasi leukosit dan adhesi
Transforming Growth Factor-β (TGF-β) dan mediator lain bagi sistem saraf
pusat dan akan berubah menjadi fagosit setelah diaktivasi oleh kematian
dkk., 2010).
kemokin adalah komunikasi antar sel dan merekrut sel inflamasi pada
17
pertahanan sel. Migrasi leukosit dalam respon inflamasi dan respon imun
tersebut membantu infiltrasi leukosit selama stroke akut. Pada otak, IL-1β,
modulasi distrubusi sel imun, deferensiasi sel T helper dan aktivasi sel
sel yang tidak mendapatkan energi dalam waktu 5-10 menit akan
vaskular.
5. Apoptosis
Respon awal pada saat iskemia adalah ekspresi gen BCL-2 dan
menyebabkan apoptosis.
sel untuk bertahan dari nekrosis sel dan apoptosis (Deb dkk., 2010).
1. Daerah inti, terjadi nekrosis dan iskemia parah dengan aliran darah
dibawah 10-25%.
hidup dan berisiko mati dalam waktu jam. Neuron pada daerah ini
tepat waktu.
Area inti infark serebral dengan gangguan aliran darah hebat akan
mengalami cedera dan nekrosis dalam waktu 6-8 menit setelah terjadi stroke
Neuron menjadi eosinofilik dalam 2-8 jam pada sel yang membengkak saat
pada hitungan hari. Area yang mengalami iskemia berat akan terbentuk kista
tersebut sel yang rusak dibuang tetapi tidak terbentuk kistik. (Brouns dan
De Deyn, 2009).
Sel yang mengalami iskemia ringan akan timbul cedera sel. Cedera
terjadinya proses apoptosis sel. Proses tersebut berawal ketika inti dan
sel berpisah. Tanda khas pada apoptosis ini adalah terjadinya pembelahan
pada sistem imun seluler dan humoral menyebabkan kerusakan sel lebih
Hari pascaiskemia
iNOS. Mikroglia berperan sebagai sel fagosit dalam sistem saraf pusat.
23
jam setelah awitan. Neutrofil merupakan subtipe leukosit paling awal yang
sebagai berikut
tanpa adanya efek massa pada wilayah arteri yang sesuai pada
antara grey dan white matter menjadi tidak jelas (Kornienko dan
Pronin, 2009).
maksimal muncul pada 3-5 hari setelah awitan pada daerah iskemia.
Pronin, 2009).
(Yueniwati, 2016).
yang terdiri dari neutrofil dan eosinofil; basofil, sel mast, sel NK, sel Null,
Sel K, dan sel dendritik. Neutrofil adalah bagian terbesar dari leukosit dalam
sirkulasi darah. Sirkulasi neutrofil dalam darah hanya 7-10 jam sebelum
meningkat secara signifikan sejak awal awitan. Pada model hewan dengan
menit hingga beberapa jam setelah awitan dengan puncaknya setelah hari
ke-3 dan akhirnya digantikan oleh sel mononuklear pada hari ke-4-ke-6
1) VCAM-1.
28
3. Diapedesis dan,
subkelompok besar: limfosit B, limfosit T dan sel NK. Pada respon imun
29
spesifik, limfosit naif yang berasal dari sumsum tulang atau timus
berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel detektor dan sel memori yang
Rengganis, 2014).
sebagai sel memori. Setelah matang, sel B migrasi menuju kelenjar getah
Rengganis, 2014).
zona mantel dan centrum germinale folikel limfe. Subset limfosit T yaitu
mempertahankan self tolerance. Kadar sel NK dalam darah sebesar 10% dan
2014).
awitan inflamasi akut. Pada model tikus yang diinduksi iskemik fokal
menunjukkan terjadi infiltrasi sel T pada sekitar daerah infark dimulai hari
ke-3 dan terus meningkat hingga hari ke-7. Sel T (CD3+) meningkat 3-4 hari
neurologis pada studi ekperimental stroke pada mencit. Sel CD4+ TH1
proinflamasi IL-2, IL-12, Interferon-γ (IFN-γ), dan TNF-α. Sel CD4+ TH2
10, dan IL-13. Sitokin tersebut terutama IFN-γ berperan penting pada
bahwa sel Treg mampu mengatur fungsi efek sel T dan sekresi sitokin
produksi dari sel Treg, mencegah perluasan lesi tertunda dengan menekan
produksi sitokin proinflamasi seperti IFN-γ dan TNF-α selama fase awal
2010)
pada pasien dengan stroke iskemik akut hemispheric yang diinjeksi dengan
salah satu penanda proses inflamasi yang digunakan diteliti pada beberapa
bermigrasi ke daerah yang iskemik pada proses inflamasi akut setelah 6-24
mencapai puncaknya pada hari ke-7 setelah awitan stroke. Sel T limfosit
simptomatis.
Inflamasi (kadar
Kerusakan sel Cedera reperfusi
sitokin dalam
serum)
Volume Infark
34
Rasio Neutrofil-
Volume infark
Limfosit darah tepi
2.14. Hipotesis
Terdapat hubungan antara RNL darah tepi dengan volume infark hasil CT-
METODE PENELITIAN
3.2.1. Variabel
35
36
3.3.1. Populasi
2018.
3.3.2. Sampel
37
Scan kepala
transformasi hemorragik
{(Zα + 𝑍𝛽)2 }
𝑁= +3
1+𝑟 2
{0,5 𝐼𝑛 [1 − 𝑟]}
{(1,96 + 0,842)2 }
𝑁= +3
1 + 0,4
{0,5 𝐼𝑛 [1 − 0,4]}2
7,851
𝑁= +3
0,1788
𝑁 = 43,708 + 3
𝑁 = 46,708 ≈ 47
Keterangan:
1,96
= 0,842
mengukur volume infark pasien stroke iskemik akut yang rawat inap
Keterangan
T = tebal slice
akut yang pernah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan
3.5.1. Perencanaan
3.5.2. Pelaksanaan
pemeriksaan CT-Scan.
rumus:
Keterangan
T = tebal slice
3.5.3. Pelaporan
tabel
Alur Penelitian
Pencatatan data
Analisa data
Pelaporan hasil
penelitian
44
3.6.1. Tempat
Semarang.
Agung Semarang.
3.6.2. Waktu
2018.
data yang bersifat numerik dan uji Levene untuk mengetahui homogenitas
hubungan antara RNL darah tepi dengan volume infark hasil CT-Scan
Semarang pada bulan Juli – September 2018. Data merupakan data sekunder
yang diambil dari rekam medis pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang selama periode bulan Januari 2017 - Agustus 2018 dengan
Variabel n = 47
Jenis Kelamin
Laki-laki (%) 21 (44,7)
Perempuan (%) 26 (55,3)
Usia (Rerata ± SD) 59,45 ± 10,58
Leukosit (103/μL), Median (IQR) 9,89 (4,53)
Neutrofil (%), Median (IQR) 66,50 (21,9)
Limfosit (%), Median (IQR) 22,10 (16,5)
RNL, Median (IQR) 2,97 (5,39)
3
Volume Infark (mm ), Median (IQR) 436,80 (1279,67)
Lokasi infark
Superfisial (%) 13 (27,7)
Profunda (%) 31 (66,0)
Sirkulasi Posterior (%) 3 (6,4)
Daftar singkatan: SD, standard deviation; IQR, interquartile
Range; RNL, Rasio Neutrofil Limfosit
45
46
usia subjek penelitian 59,45 ± 10,58 tahun, dengan rerata usia pasien laki-
tabel 4.2. menunjukkan bahwa kejadian stroke iskemik akut paling banyak
103/μL dengan nilai minimum adalah 3,79 103/μL dan nilai maksimum
adalah 36,50 103/μL. Modus jumlah leukosit subjek penelitian adalah 8,53
103/μL.
dengan nilai minimum adalah 36,2% dan nilai maksimum adalah 92,7%.
dengan nilai minimum adalah 4% dan nilai maksimum adalah 57%. Modus
tabel 4.4.. RNL subjek penelitian paling banyak pada kisaran 1,65-3,3 yaitu
23 (48,94%) subjek. Rerata (SD) RNL subjek penelitian adalah 5,38 (5,06)
dengan nilai minimum 0,64 dan nilai maksimum 23,00. Modus RNL subjek
thalamus
yang dapat diukur subjek penelitian disajikan pada tabel 4.5.. Kategori
Lokasi infark subjek penelitian yang diukur volume paling banyak pada
tabel 4.6.. Rerata (SD) volume infark subjek penelitian adalah 5705,21
(18099,17) mm3 dengan nilai minimum adalah 87,36 mm3 dan nilai
100000
95000
90000
85000
80000
75000
70000
65000
60000
Volume Infark (dalam mm3)
55000
50000
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
0.0 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5 20.0 22.5 25.0
-5000
-10000
RNL
Gambar 4.1. Diagram tebar pola hubungan volume infark dan RNL subjek
penelitian (n = 47).
51
Diagram tebar diagram tebar pola hubungan volume infark dan RNL
subjek penelitian disajikan pada gambar 4.1.. Diagram tebar tersebut tidak
diketahui keeratan hubungan dari kedua variabel tersebut. Nilai antara RNL
dengan volume infark tersebar sangat luas sehingga belum dapat ditemukan
hubungan linier nya. Hal tersebut menyebabkan tidak dapat ditentukan nilai
4.2.. Outlier volume infark subjek penelitian adalah >1438,53 mm3. Data
yang termasuk outlier dihapus agar tidak didapatkan hasil yang bias. Data
1550
1500
1450
1400
1350
1300
1250
1200
1150
1100
1050
1000
Volume Infark (dalam mm3)
950
900
850
800
750
700
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25
RNL
Gambar 4.3. Diagram tebar pola hubungan volume infark dan RNL subjek
penelitian dengan outlier dihilangkan (n = 36)
53
Diagram tebar diagram tebar pola hubungan volume infark dan RNL
Sebaran data RNL dan volume infark tidak normal dengan uji
korelasi.
4.2. Pembahasan
kelamin subjek. Rerata usia subjek 59,45 ± 10,58 tahun, dengan rerata usia
penderita pria 62 tahun dan wanita 60 tahun. Hal tersebut tidak jauh berbeda
satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi pada stroke. Jenis kelamin
daripada perempuan.
Rerata (SD) RNL subjek penelitian ini adalah 5,38 ± 5,06. Hal
tersebut lebih besar dari batas normal RNL pada penelitian Forget dkk.
(2017) yang menyatakan rerata RNL subjek penelitian yang sehat adalah
54
1,65. Rerata RNL subjek penelitian ini lebih besar dari literatur berkaitan
volume infark. Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian Tokgoz dkk.
ukuran infark. Tokgoz dkk. juga menyatakan bahwa terdapat korelasi positif
antara volume infark dengan RNL dan peningkatan nilai RNL dalam
volume infark yang besar telah terdeteksi. Penelitian ini juga berbeda
hubungan sangat signifikan antara nilai RNL dengan volume infark yaitu
stroke iskemik akut pada pasien stroke iskemik akut di RS. DR. Moewardi
Surakarta.
bersifat cross-sectional di mana penyebab dan efek antara RNL dan volume
lebih tinggi dan didukung dengan jumlah sampel yang lebih banyak
terluas karena infark tersebut memiliki batas yang tegas dan dianggap
55
seluruh volume infark pada pasien karena sulitnya membaca seluruh infark
pada tiap hasil CT-Scan oleh petugas radiologi. Pada hasil CT-Scan subjek
tidak semua infark memiliki batas yang tegas, ukurannya terlalu kecil, dan
pada pasien stroke iskemik akut secara automatisasi oleh software komputer
CT-Scan sehingga dapat menghitung semua infark yang ada pada tiap hasill
dilakukan <24 jam setelah pasien masuk Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Hal ini sesuai penjelasan Kornienko dan Pronin (2009) yang menyatakan
bahwa pada 0-72 jam perawatan, gambaran CT-Scan tanpa kontras mungkin
normal atau menunjukkan tanda dense vessel atau kaburnya batas antara
grey dan white matter. Pada 24 jam setelah awitan, muncul proses demarkasi
<24 jam setelah pasien masuk Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
ini sesuai penjelasan Jin dkk. (2010) yang menyatakan bahwa kadar
puncaknya terjadi pada hari ke-3 yang kemudian digantikan oleh sel
iskemik akut.
Variabel luar tersebut adalah : penyakit lain yang menyertai antara lain
letak pembuluh darah yang terkena stroke yang terkait dengan mekanisme
stroke, dan faktor infeksi premorbid padahal infeksi sistemik dapat saja
5.1. Kesimpulan
1. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara RNL darah tepi dengan
2. hasil rerata RNL darah tepi pada pasien stroke iskemik akut pada
5.2. Saran
aplikasi NLR pada pasien stroke iskemik akut dengan metode yang
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, K. G. dan Iris Rengganis, 2014, Imunologi Dasar. Edisi XI. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI, Jakarta, 95-134.
Brouns, R., Ann De Smedt, Robbert-jan Van Hooff, Maarten Moens, Jacques De
Keyser, 2012, Biochemical pathways and their clinical applications in acute
ischemic stroke, Proceedings of the Belgian Royal Academia of Medicine,
1, 112–126.
Buck, B. H., David S Liebeskind, Jeffrey L. Saver, Oh Young Bang, Susan W. Yun,
Sidney Starkman, Latisha K. Ali, Doojin Kim, J. Pablo Villablanca, Noriko
Salamon, Tannaz Razinia, Bruce Ovbiagele, 2008, Early neutrophilia is
associated with volume of ischemic tissue in acute stroke, Stroke, 39(2),
355–359.
Deb, P., Suash Sharma, K.M. Hassan, 2010, Pathophysiologic mechanisms of acute
ischemic stroke: An overview with emphasis on therapeutic significance
beyond thrombolysis, Pathophysiology. Elsevier Ireland Ltd, 17(3), 197–
207.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2016, Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 112
Guo, Z. Shuhong Yu, Lulu Xiao, Xin Chen, Ruidong Ye, Ping Zheng, Qiliang Dai,
Wen Sun, Changsheng Zhou, Shuiping Wang, Wusheng Zhu, Xinfeng Liu,
2016, Dynamic change of neutrophil to lymphocyte ratio and hemorrhagic
transformation after thrombolysis in stroke, Journal of Neuroinflammation,
13(1),199.
Hamidi, B. L., 2017, Hubungan Rasio Neutrofil Limfosit Dengan Volume Infark
Pada Stroke Iskemik Akut Di Rs. Dr. Moewardi Surakarta. Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Jin, R., Guojun Yang, dan Guohong Li, 2010, Inflammatory mechanisms in
ischemic stroke: role of inflammatory cells, Journal of Leukocyte Biology.
The Society for Leukocyte Biology, 87(5), 779–785.
Rasad, S., 2016, Radiologi Diagnostik. Edisi kedua. Disunting oleh I. Ekayuda.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, Jakarta, 13
Tokgoz, S., Mehmet Kayrak, Zehra Akpinar, Abdullah Seyithanoğlu, Figen Güney,
Betigül Yürüten, 2013, Neutrophil Lymphocyte Ratio as a Predictor of
Stroke, Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases. Elsevier, 22(7),
1169.
Wang, P. Y., Chia-Hung Kao, Ming-Yan Mui, Shyh-Jen Wang, 1993, Leukocyte
infiltration in acute hemispheric ischemic stroke, Stroke, 24(2), 236.
Yueniwati, Y., 2016, Pencitraan pada Stroke. Edisi Pertama. Disunting oleh R.
Erlangga, UB Press, Malang, 13-208.
61
LAMPIRAN
Penyusunan
1.
Proposal
Pengajuan
2.
Proposal
Review
3.
Proposal
4. Revisi Proposal
Pengumpulan
5.
Data
Rekapitulasi
6.
Data
7. Analisa Data
Penyusunan
8.
Laporan
9. Ujian Skripsi
11. Penggandaan
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
64
LAMPIRAN
65
LAMPIRAN
Usia Pasien
Rasio Neutrofil
6 1,46 7,53 3,2400 2,17659 4,738
Limfosit
Valid N
6
(listwise)
Rasio Neutrofil
21 ,64 17,38 4,8671 4,45613 19,857
Limfosit
51-
Volume Infark 21 87,36 93170,17 6033,9776 20261,52136 410529247,928
60
Valid N
21
(listwise)
Rasio Neutrofil
14 1,24 23,00 6,5364 6,85195 46,949
Limfosit
61-
Volume Infark 14 119,61 8712,70 1723,2943 2973,04274 8838983,138
70
Valid N
14
(listwise)
Rasio Neutrofil
6 2,61 13,81 6,6367 4,13988 17,139
Limfosit
Valid N
6
(listwise)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk