Anda di halaman 1dari 97

BUKU PANDUAN TRAINING SURPAC

PT.PETROSEA TBK

WISMA ANUGRAHA
Jl. Taman Kemang 32B, Kemang
Jakarta 12730
Phone: +62 21 7183225
Fax: +62 21 7183266
SURPAC 2010

DAFTAR ISI

A. BAB I – PENDAHULUAN Halaman


A.1. Pendahuluan 4
A.2. Persyaratan Install Surpac 4
A.3. Instalasi Surpac 4
B. BAB II – KONSEP SURPAC
B.1. Surpac Licensing 9
B.2. Surpac Interface 11
B.3. Menu Structure 15
B.4. Graphic 16
B.5. String 18
B.6. String Editing 19
B.7. File Tools 20
B.8. Advanced GUI Operations 29
B.9. Extension Data pada Surpac 33
C. BAB III - DTM SURFACES
C.1. Pendahuluan 35
C.2. Konsep Pemodelan Surfaces (DTM) 35
C.3. Ketentuan DTM 38
C.4. Cara Membuat Model DTM (Create DTM Graphical vs. File-based) 39
C.5. Viewing DTMs 45
C.6. Perhitungan Volume (DTM Volume Calculations) 51
C.7. Applying a boundary string to trim a DTM 54
C.8. Sectioning a DTM 57
C.9. Draping a String Over a DTM 63
C.10. Image Draping 65
C.11. DTM / DTM Intersections 68
D. BAB III - CONTOH CARA – CARA PENGUNAAN SURPAC
D.1. Cara Membuat New Layer 71
D.2. Cara Meng Convert File 72
D.3. Cara Mengimport File CSV ke String files Surpac 73

2|P a g e
SURPAC 2010

D.4. Cara Mendigitise 75


D.5. Cara Viewing String Data 76
D.6. Cara Menganti Display String 77
D.7. Cara Mengetahui Bearing and Distance 79
D.8. Cara Membuat DTM dalam Layer dan Files 80
D.9. Cara Mengetahui Elevasi (Z) Minimum dan Maximum 82
D.10. Cara Mengubah Clockwise menjadi anticlockwise pada string 83
D.11. Cara Menghitung Net Volume 85
D.12. Cara Menghitung Volume Cut dan Fill 89
D.13. Menghitung Volume air dalam Pit 91

3|P a g e
SURPAC 2010

BAB I
PENDAHULUAN

A.1. PENDAHULUAN

Buku panduan Supac Foundation ini kami buat untuk membantu User (pengguna)
mengetahui lebih mudah dalam mengopresikan software tambang Surpac dengan benar.
Dengan adanya Buku Panduan Surpac Foundation ini diharapkan akan mempermudah dalam
:
1. Menginstalasi dan starting
2. Mengetahui Licensing System
3. Mengetahui Komponen dasar dari Surpac Interface
4. Memasukkan jenis-jenis komponen data dalam grahic/memory
5. Menggunakan Menu System
6. Mengoperasikan Surpac function Tools

A.2. PERSYARATAN INSTALASI SURPAC


Dalam melakukan Instalasi Surpac dapat menggunakan Windows XP/Vista dan memiliki
persyaratan minimum Personal Computer (PC) dan Notebook sebagai berikut :
Minimum PC configuration
Processor: Pentium IV 2.0 GHz or better
RAM: 512 MB minimum
Hard Disk Capacity 60 GB recommended min.
Graphics Super VGA with minimum 128 MB of video memory
Recommended Hardware
Processor: Pentium IV 3.0 GHz or better
Memory RDRAM 2 GB or more
Hard Disk Capacity 100 GB or better
Graphics Super VGA with minimum 128MB of video memori

A.3. INSTALASI SURPAC

4|P a g e
SURPAC 2010

Masukkan CD Master ke dalam CD room komputer atau Notebook kemudian ikuti panduan
berikut ini berdasarkan gambar di bawah ini

Click Install

5|P a g e
SURPAC 2010

6|P a g e
SURPAC 2010

Kemudian siap untuk di Install dan Click Install, setelah selesai penginstalan maka Icon
Surpac akan terlihat Destop, kita dapat menekan double click untuk membuka software
tambang surpac, kemudian dapat membuka file tutorial dari folder demo data, kemudian
dibuka atau ditarik pada grahic pada contoh file Pit.dtm berikut gambar di bawah ini adalah
tampilan interface dari Surpac .

7|P a g e
SURPAC 2010

8|P a g e
SURPAC 2010

BAB II
KONSEP SURPAC

B.1. SURPAC LICENSING

Dalam software tambang Surpac ini memiliki Licensing System (none,local,network) yang ini
di gunakan sebagai sistem keamanan (security), click pada file – Licensing dapat
diperhatikan dengan mengikuti panduan pada gambar di bawah .

1. Licencing sistem NONE (No Licencing) adalah bahwa setiap user hanya dapat
mengetahui dan mendisplay contoh data-data (tutorial data) yang ada pada surpac,
setiap module tutorial pemodelan yang ada pada surpac seperti geology database,
blockmodelling dapat di tampilkan tanpa harus menggunakan Sentinen (Dongel)
namun untuk memasukan data dan mengolah dalam membuat pemodelan tidak
dapat dilakukan.

9|P a g e
SURPAC 2010

2. Licencing sistem LOKAL ,menggunakan Surpac Sentinel (dongel) berbentuk flasdisk


yang dimasukkan pada USB PC/Notebook. Dalam Local licencing (Dongel) terdapat
No token, waktu expired, max user serta Module-module surpac yang active yang
berbeda sesuai dengan pembelian module surpac. Berikut dapat di perhatikan pada
gambar di bawah ini.

3. Licencing Network juga mengunakan Sentinel (dongel) yang dipasang pada Server,
server akan memparalelkan licensing tersebut untuk semua komputer atau admin
valid lisence pada komputer yang diparalelkan. Berikut dapat diperhatikan pada
gambar di bawah ini.

10 | P a g e
SURPAC 2010

B.2. SURPAC INTERFACE

Tampilan Surpac Interface yang ada pada Surpac memiliki 10 bagian terdiri dari :
1. Menus
2. Toolbars
3. File Navigator
4. Preview Pane
5. Legend Pane
6. Graphic
7. Properties Pane
8. Layer Pane
9. Status Bar
10. Message Window

11 | P a g e
SURPAC 2010

1. Menu
Tampilan Menu pada Surpac dapat dipilih sesuai dengan Functional yang berbeda-
beda sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan , untuk menampilkannya dan
mengaturnya dapat hanya dengan mengclick/tekan pada mouse sebelah kanan pada
Menu maka akan terlihat setiap Menu module yang beda untuk di tampilkan dapat di
perhatikan dengan panduan gambar berikut ini :

12 | P a g e
SURPAC 2010

2. Toolbars
Toolbar Surpac mempermudah dalam mengacces functional surpac hanya dengan di
click saja pada tampilan toolbar tanpa harus searching melalui main menu.
3. File Navigator
File Navigator fungsinya sama dengan Windows explorer, software tambang Surpac
memiliki directory/file based sistem untuk membantu dalam mengatur dan membuat
proses penyimpanan data-data, new folder, cutting,copying dan juga delete files.

13 | P a g e
SURPAC 2010

4. Message Window
Message window Surpac akan menunjukkan setiap informasi (x,y,z dan deskrispsi)
,peringatan (warning) dan error message. Dalam proses pembuatan model sangatlah
penting untuk memperhatikan message window untuk mengikuti setiap langkah
proses pemodelan.

5. Status Bar
Status bar akan menunjukkan coordinate position pada Cursor (mouse), desain
string number dan desain gradient juga menunjukkan Geology Database dan Block
Model database telah apabila telah dibuka atau diload pada grahic. , perhatikan
pada gambar berikut

14 | P a g e
SURPAC 2010

6. Graphic
Graphic Surpac adalah tempat menampilkan interface dalam 3 dimensi (X,Y dan Z
coordinate), cara menampilkannya dengan double Click (hold)/ tekan dan tahan
(drag) sampai pada graphic dan juga dengan double click pada file.
a. Gunakan Mouse bagian kiri untuk memutar tampilan gambar
b. Gunakan Mouse bagian kanan untuk ZOOM IN dan OUT
c. Gunakan Mouse bagian tengah atau keduanya untuk mengeser tampilan gambar

B.3. MENU STRUCTURE

Main Structure Surpac banyak terdapat stucture yang berbeda-beda, menu structure ini di
bagi menjadi 12 sub menus sebagai berikut :
1. File fungsinya hampir sama dengan Window contohnya : Open , Close,Save,
Importing, Expoting,Converting dan Licencing.
2. Edit fungsinya untuk melakukan pengeditan 3 dimensional polyline data disebut
string dalam surpac contohnya : Edit, select point dan delete dll.
3. Create fungsinya untuk membuat point dan string informasi contohnya : Create –
Digites – Digitsed by mouse at location.
4. Display fungsinya untuk merubah bagaimana kita akan menampilkannya contohnya:
Display-Dispaly Properties - Ubah Stringa atau point. Click pada point atau string
untuk mengetahui informasi
5. View fungsinya berhubungan dengan untuk mengkontrol graphic viewport
contohnya View -Zoom in dan out, View – view data option –view along the string.
6. Inquire fungsinya untuk memperoleh informasi lebih spesifik mengenai data yang di
load pada Graphic.contohnya Inquire – Segment properties atau point properties.
7. File Tools fungsinya untuk menampilkan files yang kita miliki yang akan dalam
graphic setelah dilakukan pengeditan contohnya : Transformation,Filtering,Maths,
Summary.
8. Surfaces fungsinya untuk membentuk pemodelan surfaces, clip atau intersect DTM,
Create section from DTM, drape string over DTM
9. Plotting fungsinya untuk memplot data untuk dapat di print dalam kertas juga
terdapat fasilitas untuk melakukan edit title block,grids dan Sheet size.

15 | P a g e
SURPAC 2010

10. Customise fungsinya untuk melakukan pengunaan setting Surpac contohnya untuk
mengubah graphic back ground colour dengan memilih Customise – Default
Settings, Menu dan Toolbars juga dapat di modifikasi dengan memilih Customise –
Menu/toolbars.
11. Help merupakan fasilitas untuk mengetahui arti-arti tertentu pada surpac .
12. Application Menu merupakan fungsi yang berhubungan dengan Module yang ada
pada Surpac contohnya : Block Model, Geology Database, Surface
Desain,Geostatistic Solid, Survey, Minesched dan Blast Desain.

B.4. GRAPHIC

Dalam penggunaan Graphic pada Surpac kita dapat mengatur dan membuka banyak file
dalam graphic dan mengaktifkannya untuk melakukan proses editing, juga dapat di
memunculkan banyak tampilan graphic, dapat diperhatikan pada panduan gambar di bawah
ini.

16 | P a g e
SURPAC 2010

Untuk melakukan pengaktifan file dapat di click kanan pada Graphic Layer.

17 | P a g e
SURPAC 2010

B.5. STRING

Data yang disimpan pada Surpac menggunakan extension string files (str), dalam satu string
akan terdapat 1 point atau lebih, dalam point tersebut terdapat nilai x,y dan z koordinat atau
disebut juga dengan istilah northing , easthing dan elevation.
String ini dikenali dengan menggunakan sistem penomoran (angka), Surpac dapat
menampilkan string number range 1-32000, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
mengenal informasi yang ada pada string contohnya Untuk string 100 (warna kuning) dapat
diatur sebagai Ramp pada Pit.str/Pit .DTM dan berikut penciriaan dari number string .
1. String Type
 Open String (String terbuka)
 Closed String (string tertutup) dimana point yang pertama dan terakhir akan
bersama
 Spot Height merupakan random point yang disatukan dalam satu string
contohnya drillhole string dimana point akan acak.
2. String Description
Selain menyimpan koordiant string juga dapat menyimpan informasi deskripsri
(D1,D2 dll) Surpac memiliki deskripsi maksimal dengan 100 deskripsi.

18 | P a g e
SURPAC 2010

3. String Direction
Arah string di bagi menjadi dua clockwise (searah jarum jam) dan anticlockwise
(berlawanan arah jarum jam) hal ini perlu diperhatikan dalam perhitungan area dan
volume.
4. String structure
Setiap string memilki record dalam bentuk X,Y,Z dan D1, record kordinat tersebut
saling berhubungan satu dengan yang lain.
Setiap kolom dipisahkan dengan comma, record pada string files terdiri dari nilai 0
yang artinya batas akhir dari string dan segment.contoh files buka file Bench105.str

B.6. STRING EDITING

Dalam melakukan pemodelan di Surpac kita memerlukan proses string editing, kita dapat
melakukan dengan menggunakan Mouse atau Digitising table dalam melakukan proses
editing , dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini.

19 | P a g e
SURPAC 2010

Proses editing string hal yang sering di lakukan biasanya adalah Join ( mengabungkan
segment pertama dan kedua sehinga terbentuk menjadi satu segment), Close (menutup
segment yang masih terbuka), Break line (memutuskan satu point di antara 2 point yang ada
dalam string).

B.7. FILE TOOLS

File tools adalah module yang menampilkan fungsi manipulasi dan memciptakan data-data
string files. Pemodelan yang sering di gunakan adalah sebagai berikut:
1. String Maths fungsinya untuk memanipulasi string files (X, Y, Z dan Description).
Dapat diperhatikan contoh penggunaan string maths pada panduan gambar di bawah
ini :

20 | P a g e
SURPAC 2010

21 | P a g e
SURPAC 2010

Setelah diapply maka posisi X dan Y akan di berubah menjadi Y dan X.

2. Applying a Boundary String fungsinya untuk memasukan boundry (batas) pada string
files . contoh penggunaan applying dapat di perhatikan pada gambar di bawah ini:

22 | P a g e
SURPAC 2010

23 | P a g e
SURPAC 2010

Maka akan terlihat files string telah berada di dalam boundry files.

3. Classifying String fungsinya untuk menentukan dan menampilkan string files


berdasarkan pengkelompokan X, Y ,Z dan D1 yang ada pada string files , berikut
contoh pemakaian file tools nya :

24 | P a g e
SURPAC 2010

25 | P a g e
SURPAC 2010

26 | P a g e
SURPAC 2010

Berdasarkan gambar diatas kita telah mengkelompokkan Point deskripsi


berdasarkan warna yang berbeda-beda.

4. 2D Transform fungsinya untuk memindahkan dari satu koordinat ke koordinat yang


lain, berikut contoh pengunaanya pada gambar di bawah ini:

27 | P a g e
SURPAC 2010

Terlihat ada 2 file string data,

28 | P a g e
SURPAC 2010

Maka akan terlihat bahwa file pit yang berada sebelah kanan telah berpindah pada daerah ke
posisi sebelah kiri.

B.8. ADVANCED GUI OPERATIONS

Penggunaan Graphic Unit Interface Operations dalam Surpac terdiri dari:

29 | P a g e
SURPAC 2010

1. Customising Menus, kita dapat memilih Menu mana yang akan digunakan dalam
menciptakan pemodelan, cara untuk memperoleh customising menu dengan meng
Click kanan pada Menu dapat diperhatikan pada panduan gambar sebagai berikut :

30 | P a g e
SURPAC 2010

Maka akan terlihat module surface desain telah muncul pada main menu dengan
mengulangi cara tersebut kita dapat melakukan customising files pada Main menu
kita.
2. Customising Toolbars dan Buttons , kita dapat memunculkan toolbars dan buttons
dengan bebas dapat diperhatikan pada gambar berikut :

Maka toolbar akan muncul pada menu toolbars

3. Creating Profile Kita juga dapat membuat profile yang kita inginkan berikut cara
menggunakannya

31 | P a g e
SURPAC 2010

Kemudian berikan nama pada profile yang kita inginkan dan diapply saja.

32 | P a g e
SURPAC 2010

B.9. EXTENSION DATA PADA SURPAC

Dalam Surpac ada beberapa jenis files extension sebagai berikut:


1. Pit. Str : Str files merupakan extension yang paling utama yang terdiri dari Garis dan
point (x,y,z dan d1) dan akan di bedakan dengan menggunakan warna string dan
number string.
2. Pit.dtm : DTM files adalah Digital Terrain Model file atau dengan bahasa software
yang sering di gunakan adalah wire – frame, file DTM ini di Generate dari STR file
yang akan menampilkan Permukaan (surface) dan Solid DTMs (permukaan padat)
untuk membuka DTM di perlukan file STR.
3. Surpac.ddb : DDB file di gunakan sebagai extension dalam Drillhole Database yang
kita bentuk dalam surpac., untuk menampilkan drillhole kita hanya tinggal membuka
dile DDB.
4. Block_model.mdl : MDL file adalah extension yang di gunakan pada database block
model.
5. Viewbalst.pf : PF file, file extension yang di gunakan untuk Plot, File PF dapat dibuka
dalam surpac dan akan di load dalam File Plot Window, dimana setiap user dapat
mengedit dan membuat elemen plotting yang berbeda-beda.
6. Demo.Tcl : TCL adalah extension file yang sering di sebut dengan Macro, di gunakan
untuk membuat dan merekam setiap langkah dalam pembentukan model.TCL script
dapat diedit dengan mudah .
7. Topo2.dxf : DXF, DWG, DGN,DM,SHP,DGD dan lain-lainnya.beberapa format data
extension tersebut merupakan data yang sama dan dapat di buka di graphic surpac di
kenal juga dengan Data Plugins.
8. Ring.ssi : SSI file ini terdiri informasi penggaturan warna untuk string dan DTM dan
juga warna spesifikasi jenis string yang kita inginkan.

33 | P a g e
SURPAC 2010

34 | P a g e
SURPAC 2010

BAB III
DTM SURFACES

C.1. PENDAHULUAN

Bab ini akan memberikan panduan bagaimana mengerjakan dan menggunakan pemodelan
surfaces. Manfaat yang akan diperoleh pada bahasan panduan DTM surface (digital terrain
model) sebagai berikut :
1. Mempelajari tipe file Str (string) dan Dtm (Digital Terrain Model)
2. Mempelajari bagaimana membentuk surfaces (DTM).
3. Mengetahui bagaimana menciptakan, menampilkan dan memanipulasi bentuk
surface atau Digital Terrain Model (DTM) dalam surpac
4. Mengetahui cara perhitungan volume surface to surface.

C.2. KONSEP PEMODELAN DTM SURFACES (DTM)

Digital Terrain Model adalah pengabungan garis – garis (string) yang saling berdekatan, dtm
di bentuk dengan kombinasi string lines atau pengabungan point – point yang ada dalam
string , dapat diperhatikan pada flowchart pembentukkan DTM di bawah ini :

35 | P a g e
SURPAC 2010

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa proses pengabungan terjadi dengan tidak dengan
adanya overlapping triangles, software surpac akan memilih pada keadaan triangles yang
saling berdekatan yang akan di bentuk atau ditutup menjadi suatu permukaan (surfaces)

Pembentukkan model Surfaces (DTM ) ini di gunakan oleh surpac untuk menampilkan secara
visual 3D dan menghitung volume surfaces. Surpac akan melakukan pemodelan DTM seperti

36 | P a g e
SURPAC 2010

Natural Topography, Lithologi ,bedrock/overburden dan water tables (level permukaan air)
dan lain-lainnya.
DTM yang dibentuk melalui string data yang terdiri dari point-point dan DTM ini tidak
menyimpan data X,Y,Z dan deskripsi seperti yang dimiliki oleh string (str). Oleh sebab itu
apabila file DTM tidak akan dapat ditampilkan pada graphic tanpa berdampingan dengan
data string (str).

Apabila surface (DTM) akan di gunakan pada proses selanjutnya seperti perhitungan volume,
DTM harus dalam bentuk object 1 dan trisolation 1, object dan trisolation adalah warna
object yang pertama kali terbentuk dengan warna coklat dengan tidak melakukan pergantian
object/warna.
Nomenclature
Object dan trisolation seperti yang di jelaskan diatas bahwa DTM yang kita bentuk pada
Surpac di golongkan menjadi 3 bagian dan memakai sistem penomoran untuk menampilkan
warna surface (DTM) atau disebut juga dengan sistem analogus

1. String = Object
2. Segment = Trisolation
3. Point = Triangle

37 | P a g e
SURPAC 2010

4. Object number DTM pada Surpac ini memiliki batas (range) 1-32000

C.3. KETENTUAN DTM SURFACES

Surpac DTM memiliki ketentuan sebagai berikut :


1. DTM tidak dapat dimodelkan dengan bentuk vertical surfaces atau overhangs
(tergantung)
2. DTM Surpac akan selalu membentuk satu layer (lapisan)
3. Pemodelan DTM harus dibedakan antara spot heights dan breakline

Breakline string merupakan perpotongan yang terjadi pada string contohnya ini sering terjadi
pada pemodelan crest pada pit, fault pada model geologi, contour dalam pit. Untuk itu kita
perlu melakukan string sebagai breakline dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :

38 | P a g e
SURPAC 2010

Spot Height string adalah string yang acak (random) yang dihubungkan dengan satu garis
string contohnya adalah point hasil survey (randomly survey) dan Collar Lubang bor
(borehole collar). Ketika melakukan pemodelan surfaces (DTM) sangatlah penting
memisahkan string agar tidak terjadi breakline dengan memasukkan string number yang
bersifat spot height sehingga pembentukan surface DTM dapat dilakukan dengan bentuk
sebenarnya. perhatikan pada gambar di bawah ini:

C.4. 2 CARA MEMBUAT DTM (Create DTM Graphical vs File-based)

Digital Terrain Model (DTM) di bentuk dengan 2 cara:


1. Create in Layer, pemodelan ini dibentuk pada layer graphic Surpac dan di save secara
manual
2. Filed Based Tools, pemodelan DTM di lakukan dengan mencari file string yang akan

39 | P a g e
SURPAC 2010

dibentuk DTM, disimpan dengan otomatis disertai dengan report creation time.
Dapat di perhatikan pada panduan gambar di bawah ini:

Graphical Creation
Open the file topo1.str in Graphics
From the Surfaces menu,select Create DTM from layer.

Click Apply on the form to create a DTM surface.


Since the data you are working on is a copy of the original data, the file must always be saved
after the DTM creation.
From the File menu, select Save, then String/DTM, to save the DTM file
Enter the data as shown below, and then click Apply.

40 | P a g e
SURPAC 2010

Because the string file and dtm already exist, you will be asked if you wish to replace them.
Click Yes.

Hasil yang terbentuk pada DTM topo. adalah sebagai berikut :

File based DTM creation

41 | P a g e
SURPAC 2010

Open salah satu conoth pit_sbb_a3.str menggunakan file based DTM creation option. Kita
akan menggunakan fungsi ini untuk mendemonstrasikan pengaruh penggunaan string
sebagai. Open Surfaces menu, select DTM File functions, and then Create DTM from string
file.
Fill in the form as shown below,then click Apply.

Note: The Strings to act as break lines checkbox is NOT ticked


Apabila kita menghendaki melakukan pemotongan DTM (clip a DTM) menggunakan boundry
string, data boundry string dibentuk DTM gunakan fungsi Clip DTM from boundary string di
bawah DTM file functions menu.

42 | P a g e
SURPAC 2010

Open the file pit1.dtm dalam Graphic akan terlihat DTM sperti gambar berikut. :

Dari hasil pembentukkan DTM akan terlihat bahwa Pit. Dtm tidak menampilkan bentuk pit
tidak rapi untuk itu kita mengulangi pembentukkan DTM dengan menggunakan String
sebagai breakline
From the Surfaces menu, select DTM File functions, then Create DTM from string file.
This time ensure that the checkbox for Strings to act as break lines is ticked.
Fill in the form as shown below and click Apply.

43 | P a g e
SURPAC 2010

Open the file pit1.dtm in Graphics. You should see something similar to that shown below:

44 | P a g e
SURPAC 2010

C.5. VIEWING DTM’S

1. Menampilkan DTM dengan Warna (Colour a DTM by Elevation)

Dapat mengikuti panduan sebagai berikut:


Open the file pit1.dtm by dragging it into Graphics.
From the Display menu, select DTM with colour banding to display colour contours.
Untuk menampilkan warna DTM surpac sebaiknya memperhatikan banding type, banding
type menggunakan interval angka untuk menampilkan warna berbeda, banding type ini di
bedakan sebagai berikut :
• specifying the number of bands
• setting the band width
Masukkan parameter yang ada pada panduan gambar di bawah ini dan Apply.

Kita dapat mengolongkan warna display DTM setiap 10 meter sebagai berikut:
• blue 0 to 10 meters
• green 10 to 20 meters
• yellow 30 to 40 meters
• red 40 to 50 meters and then the colors repeat and so we have
• blue 80 to 100 meters and so on…
Hasil DTM surface akan terlihat di bawah ini:

45 | P a g e
SURPAC 2010

Jika kita menampilkan langkah pembuatan warna DTM dan editing dapat menggunakan
macro (tcl):

2. Cara menampilkan bentuk dari DTM (Creating a Fly-through Movie)

Kita akan mendigitise satu string sebagai panduan untuk mengikuti dan menggunakan fungsi
View Along String, fungsi ini sangat baik dalam melihat hasil pembentukan DTM. Perhatikan
panduan gambar sebagai berikut :

Reset graphics by clicking on the icon.


Drag and drop the file eom_pit.dtm into Graphics.

46 | P a g e
SURPAC 2010

Pertama kita tampilkan Color Banding dan clicks Apply.

47 | P a g e
SURPAC 2010

Isikan nilai contoh parameter, then click Apply.

Kemudian Digitise sepanjang DTM yang kita inginkan ( You will now digitise the line that you
wish to fly along. The first step is to set the string number for any digitising that will be done.

On the status bar at the bottom of the screen, click on the design string icon .)
Set the string number to 500, and then click Apply.

Untuk melakukan digitizing harus terlebih dahulu membentuk layer yang baru.
On the toolbar, select the layer selection box, and click on the <new layer> option.
Enter the name of the new layer as shown below, then click Apply.

48 | P a g e
SURPAC 2010

The digitised string will be placed into this layer.


Langkah terakhir sebelum memulai dengan menggunakan garis kita harus memberitahukan
surpac untuk membuat Snap dengan mengganti dengan Option Triangle.

Sekarang kita dapat melakukkan digitise pada garis yang telah kita buat dan setiap kali kita
akan menampilkan fly-movie kita hanya perlu melakukan digitising kembali pada garis.

Setelah dilakukan digitising kemudian save file sebagai fly1.str kemudian lakukan
penghalusan smoth string sehingga lengkungan string akan lebih rapi(smoth).
(From the Edit menu, select String, then smooth. Fill in the form as shown below, and then
click Apply.)

49 | P a g e
SURPAC 2010

Save kembali sekarang kita dapat menampilkan/run View along string function. From the
View menu, select Data view options, and then View along a string.

Pilih along string option bagian kiri, ditengah gunakan lebar camera 100, (Camera Z offset
value of 20 to lift the camera 20m above the ground and a Max frame distance as 5. The
bigger this distance, the faster the camera will move along the string.
Click on the Apply button and then click on the first point of the fly string).

50 | P a g e
SURPAC 2010

Setiap akan menampilkan animasi kembali click Zoom All, dan kemudian kembali pada View
along string function.

C.6. PEHTUNGAN VOLUME (DTM Volume Calculations)

1. Create a boundary string

Kita akan memperhatikan cara membuat string pada pit yang akan di gunakan untuk
memperhitungkan volume.
String Boundry ini akan digunakan sebagai :

• Untuk memperhitungkan material Volume Cut and Fill.


• Menemukan perpotongan (intersection) antara dua
• Menemukan tempat dimana Pit surfaces berpotongan dengan Natural surfaces.

Ada dua cara untuk membentuk boundry string dalam Surpac dengan menggunakan metode
filed based dan metode graphic based , metode filed based tidak harus menampilkan DTM
dalam graphic juga secara otomatis akan di save dalam format data string sedangkan dengan

51 | P a g e
SURPAC 2010

menggunakan Graphic metode perlu melakukan proses save kembali setelah mengenerate
antara 2 DTM

2. File-based method

Dapat di perhatikan dengan panduan gambar dibawah ini:


Open the files pit1.dtm and topo1.dtm in graphics.
(Note that the pit extends past the natural topography. To determine the volume of the pit,
we need to define the boundary where the topography cuts the pit design; otherwise our
volume estimates will be incorrect. We do this by creating a boundary string of the
intersection between both DTMs).

Dari Surfaces menu, pilih DTM File functions, kemudian Line of intersection between two
DTMs. Setelah kita memiliki boundry string, boundry string tersebut akan di gunakan untuk
mengelompokkan surface (dtm) pada perhitungan volume.
Isikan nama data DTM yang kita inginkan untuk membentuk perpotongan string
(intersection) kemudian temukan output data string yang telah kita buat , lengkapi contoh
data seperti pada panduan gambar di bawah ini dan click apply :

52 | P a g e
SURPAC 2010

Setelah proses ini selesai kan di tandai dengan informasi pada message window surpac dan
string intersection akan akan terlihat pada graphic surpac .
3. Graphics-based method
Proses dengan menggunakan Graphic based method haruslah menampilkan kedua DTM
dalam satu layer graphic melalui cara ini kita akan dapat melihat intersection antara 2 dua
DTM
Open topo1.dtm and pit1.dtm in graphics
From the Surfaces menu, select Clip or intersect DTMs, then Line of intersection between
two DTMs.Complete the form as shown below, then click Apply.

Hasil intersection string akan sama dengan dengan menggunakan fungsi file based hanya
intersection string akan terlihat pada graphic dan perlu di lakukkan proses penyimpanan
kembali (save) seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

53 | P a g e
SURPAC 2010

C.7. APPLYING A BOUNDARY STRING TO TRIM A DTM

Fungsi ini menggunakan boundry string untuk melakukan pemotongan (trim) DTM didalam
dan diluar DTM. Boundry string ini haruslah string dengan segment yang tertutup dapat
bersifat segment clockwise atau anticlockwise.

1. File Based Method

Pertama kita lihat dan buka menu fungsi applying a boundary string to trim a DTM
menggunakan cara filed based data :
From the Surfaces menu, select DTM File functions, then Create DTM from string file. Fill in
the form as shown below, then click Apply.

54 | P a g e
SURPAC 2010

Dalam proses ini kita akan menggunakan string yang sama untuk memotong (clip) DTM
disebabkan kita menggunakan string boundry dan DTM secara bersamaan dalam satu layer
kita tidak perlu melakukan penyimpanan (save) data DTM yang telah di clip.
Buka data back1665.dtm dengan dragging pada Graphics. Kita akan melihat DTM yang telah
di Clip pada string data back1665.str.

2. Cara Metode Graphics based

Metode Graphic dilakukan dengan menampilkan DTM dan boundry string dalam graphic
dengan layer yang sama. Dapat diperhatikan pada panduan gambar dibawah ini :
Open the string file lev1665.str by dragging it into Graphics
Rotate the image within graphics to view the file. It should look like the image below:

This represents the pickup of some underground workings.


From the Inquire menu, select Segment properties, and select a number of points on the
string, note that the pillars are all anti-clockwise and the drives are all clockwise.
From the Surfaces menu, select Create DTM from layer and Apply the confirmation form.

55 | P a g e
SURPAC 2010

Save the resultant DTM to a file lev1665.dtm.

From the Surfaces menu, select Clip or intersect DTMs, then Clip DTM with string.
Select a point on the string to perform the clipping operation. Save the resultant data to DTM
file lev1665.dtm.

56 | P a g e
SURPAC 2010

C.8. SECTIONING A DTM

Fungsi ini akan memberikan petunjuk cara menggunakan section DTM secara horizontal,
vertical dan incline. Section DTM ini menggunakan kordinate X,Y,Z secara 3 Dimensi dengan
memasukkan interval pada minimum dan maksimum.
1. Create DTM sections

Open the file pit1.dtm by dragging it into Graphics. From the Create menu, select Section
axis by coordinates. Fill in the form as shown below to create a section axis line

From the Surfaces menu, select Create sections from DTM. Fill in the form as shown below
and click Apply

57 | P a g e
SURPAC 2010

Then fill in the next form or accept values from previously defined section axis line) to define
the axis line and click Apply.

Masukkan nilai kordinat awal dan akhir yang kita inginkan sebelum proses section DTM ,
DTM yang akan disection secara tegaklurus (perpendicular), hasil proses section DTM ini di
beri nama dengan data DTM menjadi dtm_section7000 sampai dtm_section7600 dengan
interval 100 meter data section ini akan otomatis disimpan (save). Pada gambar graphic di
bawah ini adalah garis bantu untuk melakukan section pada DTM dan hasil section dalam
string (str).

58 | P a g e
SURPAC 2010

Segment yang kita hasilkan dengan menggunakan fungsi Create sections from DTM akan
menghasilkan segment dan string number yang sama.

Kita juga dapat menggukan section DTM dengan fungsi file-based sectioning . dimulai
dengan membuka Menus Surface – DTM file Function – Create Section from DTM seperti
pada panduan gambar di bawah ini :

59 | P a g e
SURPAC 2010

2. Create DTM contours

Kita akan mempelajari bagaimana melakukan section pada pit dengan ketinggian permukaan
(elevasi) yang berbeda dengan interval 10 meter pada data pit1.dtm.
Panggil data pit1.dtm pada graphic. Kita akan membuat kontur pit dengan interval
ketinggian berbeda dengan setiap 10 meter. Untuk menampilkan minimum dan maksimum
elevasi dapat menggunakan 2D grid pada contoh data pit1.dtm dengan minimum dan
maksimum 45 dan 245 meter, perhatikan panduan gambar di bawah ini:

Apabila kita menginginkan string yang telah kita section, ganti dan aktifkan layer section
kemudian di simpan (save).

3. Contour Extract

60 | P a g e
SURPAC 2010

Fungsi extracts contour dari surface DTM di bentuk dengan menyisipkan line segment
disepanjang DTM dengan segment yang saling menyambung. Kontur yang di bentuk akan
langsung terlihat pada data DTM yang asli (original data).
Kontur ini dapat digunakan untuk plotting atau perhitungan volume atau membuat polygon
perpotongan (intersection) pada data string yang berbeda. Jika akan digunakan pada
perhitungan volume atau polygon intersection, segment yang pada kontur tersebut haruslah
segment tertutup,perhatikan pada panduan gambar di bawah ini :

From the Contouring menu, select Contour DTM file. Fill in the form as shown below , then
click Apply.

Fill in the form as shown below and click Apply.

61 | P a g e
SURPAC 2010

Interval: Kontur yang akan dibentuk akan memberikan interval informasi minimum dan
maksimum elevasi.

Range: Kontur yang akan dibentuk dengan menggunakan range angka decimal yang lebih
terperinci contohnya 147,5 -149,5 dengan interval 2 meter, cara ini di gunakan apabila kita
menginginkan ketinggian permukaan (elevasi) dengan angka decimal.

Define the plot enhancement requirements

Create index contour file


Jika kita menginginkan kontur untuk plotting, kita dapat memasukkan Index contour (kontur
dengan spesifik interval) dengan menggunakan warna yang berbeda pada kontur. Contohnya
dengan 2 interval meter maka indeks contour akan adalah 10,20,30 dll.
Index contour ini dapat disimpan (save) dalam bentuk format string yang memudahkan untuk
melakukan proses plotting dengan warna yang berbeda.

Produce contour annotations


Jika kita memilih untuk melakukan contour annotations maka data string akan membuat
label yang contour, posisinya ditengah string dengan nilai kontur yang berbeda. String 1

62 | P a g e
SURPAC 2010

dalam annotation string akan mewakili sebagai data annotasi sedangkan string 2 akan
sebagai annotation index contour.

C.9. DRAPING A STRING OVER DTM

Buka data topo1.dtm tarik dan tahan pada graphic juga buka data dhcollar1.str dalam
graphics. Dari Customise menu, pilih Display properties, kemudian Strings and points.
Ganti metode string spot height menjadi marker seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini. .

drillhole collars berada pada elevasi 300 meter


Untuk mengetahui elevasi yang tepat pada data drill hole kita dapat menggunakan fasilitas
drape fungsi drape ini akan menyatukan string drill collar pada elevasi 300 meter pada
topograpi yang sebenarnya.

63 | P a g e
SURPAC 2010

From the Surfaces menu, select Drape string over DTM.


Click on one of the markers to select the string to drape over the DTM. Ensure that you
uncheck
the Interpolate New Points checkbox in the form presented.

Hasilnya akan terlihat pada gambar di bawah ini string telah menyatu dengan topograpi yang
sesungguhnya.

64 | P a g e
SURPAC 2010

C.10. IMAGE DRAPING

Fungsi Image Draping akan membantu dalam menempelkan format gambar GIF, jpeg, tif, png
atau bmp yang dapat digabungkan atau ditempelkan secara langsung terhadap DTM.
Cara teknik sangat berguna dalam :
• Menempelkan photo udara (an aerial photograph) telah di scan menjadi suatu image
gambar, surpac akan menempelkan pada DTM sehingga photo permukaan akan
semakin nyata.
• Untuk menempelkan Model solid bijih (ore body) dengan tekstur batuan yang sesuai
dengan gambar/image telah kita peroleh dilapangan.
Cara ini haruslah diperhatikan dengan baik bagaimana mencocokan point terhadap gambar
(image) kalau tidak gambar (image) tidak akan cocok dengan DTM. Control kordinat
sebaiknya disimpan dalam format data (rgf) untuk memudahkan dalam menampilkan
kembali, perhatikan panduan gambar dibawah ini:

Open the file eom_pit.dtm by dragging it to graphics.


From the File menu, select Images, then Drape an Image file over a DTM.
Pilih Select the triangle of interest.
Select a triangle on the trisolation to which the image file is to be applied to display the

65 | P a g e
SURPAC 2010

Drape Image over a DTM or Trisolation form as shown below:

Dalam proses ini dilakukkan pencocokan data antara gambar (image) dengan surfaces DTM
dengan memasukkan beberapa parameter seperti kordinat nilai X dan Y sehingga gambar
photo udara akan sesuai dengan surface DTM. Minimum pencocokan dilakukan dengan 3
point minimum dan 100 point maksimum . Masukkan data yang akan di buat untuk
pencocokan (registrastion). Pencocokan ini digunakan untuk memudahkan penempelan
(drapping) gambar (image) pada surface DTM
1. Image file
Data gambar dengan photo udara dapat digabungkan dan di tempel pada surface DTM
menggunakan 2 metode
a. Metode Registering the image.
Metode ini menggunakan data image akan ditempelkan pada setiap sisi-sisi DTM
yang berbeda dengan menggunakan kontrol mouse dalam mencocokan point.
Metode ini sangat cocok untuk menempelkan image yang bersifat photoudara pada
DTM
b. Tiling the image
Metode ini di gunakan untuk menempelkan image/gambar dengan tekstur material

66 | P a g e
SURPAC 2010

pada model solid contohnya ore bodies, metode ini menggunakan 2 variasi :
c. Define registration points by
Ketika point yang di registrasikan kita menggunakan mouse pada lokasi image. Untuk
menemukan kordinat point registrasi di DTM kita dapat melakukannya dengan
menggunakan graphic, keyboard,transmission colour, ambient colour, image colour
filter, dan Image and Real World coordinates for registration points.
 Graphics
Cara ini menggunakan mouse untuk memilih lokasi untuk memasukkan point ke
DTM .

 Keyboard
Kordinat akan dimasukan pada form yang ada, metode ini diprioritaskan dengan
menggunakan data survey yang telah diketahui kordinatnya.
 Transmission color
Tekstur warna image dapat di transfer dengan menggunkan transmission warna yang
lebih terperinci. Dengan cara ini warna akan lebih jelas atau terang sebaiknya
memilih warna abu-abu untuk kualitas yang lebih jelas.
Lengkapi Drape Image over a DTM or Trisolation form dan kemudian click Apply untuk
menempelkan image/gambar (gif). Lakukan pencocokan dengan melakukkan Digitise the
registration point # in viewport 2 Click point yang dibutuhkan pada gambar dan tekan mouse
untuk menemukan kordinat image. Setelah digitising pada DTM kemudian tempelkan pada
image/gambar. (the coordinates of the registration in the Define coordinates for image

67 | P a g e
SURPAC 2010

registration point form, you will be prompted to digitise another registration point. When
sufficient registration points have been defined, press Escape to display the Review
registration point coordinates form) Lengkapi Review registration point coordinates form
dan pilih Apply to untuk drape gambar/image diantara trisolation segment yang dipilih.

C.11. DTM INTERSECTIONS

1. Upper triangles of 2 DTMs

Fungsi ini menggunakan 2 DTM dalam membuat satu DTM yang baru, kita akan melihat
kombinasi DTM yang mewakili topographi dan waste stockpile. Dengan menempelkan DTM
waste dump berada diatas topographi dtm, Perhatikan pada panduan gambar di bawah ini :
Panggil data topo_dump1.dtm dan dump1.dtm, satukan 2 DTM menjadi satu layer
appending represent a topographic surface and a dump surface model.
From the Surfaces menu, select Clip or intersect DTMs, then Upper triangles of 2 DTMs.
The DTM/dtm Upper Results Storage form is displayed.

Masukan nama data baru yang akan di bentuk contohnya combined_surface, warna nomor 1
dan nama layer tidak boleh sama dengan layer sebelumnya.

68 | P a g e
SURPAC 2010

Kemudian lakukan picking pada setiap DTM, hasilnya akan terjadi penggabungan antara 2
DTM dengan ditandai dengan informasi Calculations are completed.

2. Lower triangles of 2 DTMs

Fungsi ini menggabungkan 2 DTM, dengan meletakkan waste dump dtm pada bagian bawah
topography dtm. Dimana dtm yang paling bawah akan menjadi input data.
Kita akan melihat kombinasi contoh menggunakan fungsi ini :
Open the two DTMs called topo1.dtm and pit1.dtm, appending them both into the same
layer.

69 | P a g e
SURPAC 2010

3. Create solid by intersecting 2 DTMs

Fungsi ini menggunakan 2 DTM sebagai data input untuk membentuk solid model (3DM).
Perhatikan panduan gambar di bawah ini :
Buka dua DTM topo1.dtm dan pit1.dtm, dalam satu layer yang aktif
From the Surfaces menu, select Clip or intersect DTMs, then create solid by intersecting 2
DTMs

Dengan mennekan (picking) pada setiap DTM maka model solid akan terbentuk, kita harus
memastikan bahwa topograhi dtm adalah bagian teratas dan pit dtm yang paling bawah
setelah selesai kita dapat melakukan perhitungan volume solid. Hasil model solid ini akan
mewakili material didalam pit, dpat di lihat pada gambar di bawah ini.

Dari Menu Solids , pilih Menu Solids tools kemudian Report volume of solids pada pit

70 | P a g e
Surpac 2010

BAB IV
CONTOH CARA – CARA PENGUNAAN SURPAC

D.1. CARA MEMBUAT NEW LAYER


File – New - Layer, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah
ini

71 | P a g e
Surpac 2010

Maka akan telah terbentuk file new layer

D.2. CARA MENCONVERT FILE


File – Convert-Apply, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

72 | P a g e
Surpac 2010

73 | P a g e
Surpac 2010

Maka akan terlihat file yang telah di convert ke DXF/DWG autocad

D.3. CARA MENGIMPORT FILE CSV KE STRING FILES


File – Import – Data From many files, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

74 | P a g e
Surpac 2010

Hasil files import dari Csv ke string files.


D.4. CARA MENDIGTISE
Create – Digitise – Properties – Digitise at mouse location, dapat di perhatikan pada gambar-
gambar di bawah ini

75 | P a g e
Surpac 2010

Contoh hasil digitise pada surpac

D.5. VIEWING STRING DATA


Open file Topo str –Display – String – With String Number, dapat di perhatikan pada gambar-
gambar di bawah ini

76 | P a g e
Surpac 2010

77 | P a g e
Surpac 2010

D.6. CARA MENGANTI DISPLAY STRING


File – Display – Display Properties - String and Points, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di
bawah ini

78 | P a g e
Surpac 2010

79 | P a g e
Surpac 2010

D.7. CARA MENGETAHUI BEARING AND DISTANCE


File – Inquire – Bearing and Distance between 2 points, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di
bawah ini

Maka akan terlihat pada message window untuk Bearing dan jarak antara 2 point adalah 336 dan 7
mtr.

80 | P a g e
Surpac 2010

D.8. CARA MEMBUAT DTM DALAM LAYER DAN FILES


Surfaces – Create DTM in Layer – save as, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

Create DTM dalam Files


Surfaces – DTM Files Function – Create DTM from Files, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di
bawah ini

81 | P a g e
Surpac 2010

82 | P a g e
Surpac 2010

Finish

D.9. CARA MENGETAHUI ELEVASI (Z) MINIMUM DAN MAXIMUM


Inquire – Report layer extents, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

Click

83 | P a g e
Surpac 2010

Maka akan terlihat Zmin dan Max, pada layer Graphic Zmin : 14 dan Zmax : 93.934

D.10. CARA MENGUBAH CLOCKWISE MENJADI ANTICLOCKWISE PADA STRING


File Tools – Change direction – apply, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

Open files Lev 100.str,mengubahnya

84 | P a g e
Surpac 2010

Akan terlihat pada segment tersebut masih terlihat Anti-clockwise, sehingga perlu di ubah

85 | P a g e
Surpac 2010

Kemudian apply

D.11. CARA MENGHITUNG DENGAN FUNGSI NET VOLUME


Surfaces – Volume – Net Volume, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

Ambil contoh file topo.dtm dan Pit.dtm

86 | P a g e
Surpac 2010

Masukan parameter sesuai dengan gambar panduan

Buat nama pada volume yang akan di hitung

87 | P a g e
Surpac 2010

Maka akan terlihat volume pada pit dibawah ini

Dapat juga di lakukan perhitungan volume berdasarkan elevasi atau perbench.

88 | P a g e
Surpac 2010

Masukan interval elvasi yang di inginkan Apply

89 | P a g e
Surpac 2010

Maka akan terlihat volume perelevasi.

D.12. CARA MENGHITUNG DENGAN FUNGSI VOLUME CUT AND FILL


Surface – Volume – Cut and Fill, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

90 | P a g e
Surpac 2010

91 | P a g e
Surpac 2010

D.13. CARA MENGHITUNG VOLUME AIR DALAM PIT


Surfaces – Volume- Volume Solid, dapat di perhatikan pada gambar-gambar di bawah ini

Buat new layer pada level/boundry air pada Pit, Setelah di gitise maka di save menjadi Boundry_air ,
dan kemudian buat DTM surfaces pada

92 | P a g e
Surpac 2010

Buat suatu boundry yang akan dibuat pada elevasi kondisi air pada pit

Kemudian di apply dan Di gitise pada bagian luar bagian luar

93 | P a g e
Surpac 2010

94 | P a g e
Surpac 2010

Kemudian bentuk solid untuk

95 | P a g e
Surpac 2010

96 | P a g e
Surpac 2010

Akan telah telah terlihat volume air didalam pit

97 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai