Anda di halaman 1dari 1

Cara Budidaya Oyong atau Gambas :

a. Syarat Tumbuh
Oyong dapat tumbuh dimana saja, namun tanaman oyong membutuhkan daerah dengan iklim yang panas, memiliki ketersediaan air
yang cukup sepanjang musim, memiliki suhu sekitar 18°C hingga 24°C, serta memiliki kelembaban sekitar 50% hingga 60%.

Tanah yang baik untuk menanam gambas atau oyong ini adalah tanah yanhg subur, gembur, mengandung banyak humus, memiliki
aerasi dan drainase yang baik, serta memiliki pH atau derahat keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,8. Jenis tanah yang baik untuk
menanam tanaman oyong adalah tanah liat berpasir seperti tanah aluvial, latosol dan padsolik merah kuning.

b. Persiapan Benih Oyong


Benih oyong dapat diperoleh dari buah oyong yang telah tua berwarna cokelat, kering dan bijinya berwarna hitam. Biji dikeluarkan dari
buah kemudian di biji dikeringkan hingga kadar airnya menjadi 8% saja setelah kering biji disimpan dalam tempat yang rapat dengan
diberi abu sekam. Jika tidak mau ribet anda dapat membeli benih bibit oyong yang berkualitas di toko pertanian.

c. Persiapan Lahan Tanam


Lahan tanam yang akan digunakan untuk budidaya oyong diolah terlebih dahulu. Bersihkan lahan dari gulma ataua tanaman
pengganggu lainnya. Setelah bersih, lakukan penggemburan pada tanah lahan dengan cara di cangkul atau di bajak. Kemudian buatlah
bedengan dengan ukuran lebar sekitar 80 cm hingga 100 cm dengan tinggi dan panjang bedengan dapat disesuaikan dengan kondisi
lahan tanam. Jarak antar bedengan yaitu sekitar 2 hingga 2,5 meter.

Apabila derajat keasaman atau pH tanah kurang dari 5,5 maka segera lakukan pengapuran menggunakan dolomit atau kapur pertanian
pada saat 7 hingga 10 hari sebelum melakukan pemupukan dasar.

d. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos, Urea, TSP, dan KCl. Apabila menggunakan
Urea, TSP, dan KCl maka gunakan dengan perbandingan sekitar 1 : 2 : 1. Lakukan pemupukan dasar secara merata pada bedengan,
selanjutnya ratakan dengan tanah atau tutup bagian atasnya dengan tanah. Diamkan selama sekitar 7 hingga 10 hari, sebelum
dilakukan pemasangan mulsa.

e. Penanaman Gambas atau Oyong


Bedengan yang telah siap selanjutnya dipasang mulsa plastik agar gulma tidak tumbuh dan juga kelembaban tanah tetap terjaga.
Setelah dipasang mulsa plastik, buatlah lubang tanam sebanyak 1 hingga 2 baris dalam satu bedengan, apabila hanya satu baris,
maka bedengan dibuat dibagian tengah bedengan yang telah diberi mulsa dengan jarak antar lubang tanam sekitar 70 cm hingga 80
cm, apabila 2 baris maka beri jarak antar lubang dalam satu baris sekitar 70 cm hingga 80 cm dan jarak antar baris dapat disesuaikan
yang penting jangan terlalu dekat.

Benih yang telah disiapkan bisa langsung ditanam dalam lahan tanam atau melalui persemaian terlebih dahulu. Benih yang akan
ditanam sebaiknya di kecambahkan dahulu agar nantinya tanaman oyong dapat tumbuh bersamaan, caranya kulit benih pada bagian
tunas tumbuh diretakkan menggunakan gunting kuku atau yang lainnya. Setelah itu rendam dalam air hangat kuku selama sekitar 10
jam dengan tambahan sedikit ZPT. Tiriskan kemudian bungkus dengan kain yang lembab. Jika sudah berkecambah, tanamlah benih
tersebut pada lahan tanam, setiap lubang tanam di beri 1 benih dengan posisi tunas akar berada pada bagian bawah dan tutup kembali
dengan tanah tipis saja. Jika tanah pada lahan kering maka lakukan penyiranaman hingga tanah basah. Bila perlu taburkan nematisida
di sekitar benih yang ditanam untuk menghindari serangan hama.

f. Pemasangan Ajir atau Lanjaran


Karena tabnaman oyong merambat, maka perlu dilakukan pemasangan ajir atau lanjaran. Pemasangan lanjaran ini biasa dilakukan
saat sesudah penanaman selesai.

g. Penyulaman Tanaman
Setelah tanaman oyong berumur seminggu setelah tanam, lakukan pengontrolan. Jika ada tanaman yang mati atau tidak tumbuh
dengan baik maka segera lakukan penyulaman atau mengganti tanaman tersebut dengan tanaman yang baru.

h. Penyiraman Tanaman
Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan tanaman jangan sampai tanaman kekeringan atau kekurangan air, karena apabila kekuranagan
air maka bunga dan buah oyong bisa jadi rontok dan apabila tumbuh maka memiliki bentuk buah yang tidak normal.

i. Penyiangan Lahan
Lakukan penyiangan atau pengendalian gulma dan tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman.

j. Pemupukan Susulan Tanaman


Pemupukan susulan pertama dilakukan pada saat tanaman gambas atau oyong telah berumur sekitar 10 hari setelah tanam kemudian
pemupukan berikutnya dilakukan setiap seminggu sekali. Biasanya pemupukan tersebut dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK,
ZA,TSP dan KCl dengan dosis yang diberikan sesuai dengan anjuran.

k. Hama Penyakit Yang Sering Menyerang


Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman gambas atau oyong antara lain oteng-oteng, pengerek daun, ulat grayak, ulat
tanah, bekicot, jangktik , lalat buah, bercak daun, layu fusarium dan antraknosa. Semua hama dan penyakit tersebut dapat diatasi
dengan melakukan penyemprotan insektisida dan juga fungisida dengan dosis sesuai anjuran.

l. Pemanenan Oyong atau Gambas


Gambas atau Oyong ini dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 40 hingga 70 hari setelah tanam. Setelah pemanenan pertama,
dapat terus dilakukan pemanenan secara berulang yaitu setiap 2 hari sekali.

Demikian artikel pembahasan tentang”12 Panduan Lengkap Cara Budidaya Oyong (Gambas) Agar Hasil Panen Melimpah“, semoga
bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai