Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMASANGAN COLLAR NECK

NAMA : SENTHYA LATUMAERISSA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN TUAL
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“Pemasangan Collar neck”
Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalahini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada
1. Ketua program studi keperawatan tual
2. Para dosen program studi keperawatan tual
3. Teman-teman RPL prodi keperawatan tual, dan
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis
sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Langgur, 15 Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Collar Neck/Servikal Collar...........................................
2.2 Macam-macam Collar Neck.............................................................
2.3 Tujuan...............................................................................................
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi.............................................................
2.5 SOP..................................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Muttaqin (dalam Arizona, 2016) menyatakan bahwa susunan tulang
pada manusia terdiri dari berbagai macam tulang di antaranya tulang vertebra
(servikal, torakal, lumbal, sakral, koksigis). Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang
yaitu C1 atau atlas, C2 atau axis, C3, C4, C5, C6 dan C7. Apabila cidera pada
bagain servikal akan mengakibatkan terjadinya trauma servikal.di mana trauma
servikal merupakan keadaan cidera pada tulang bekalang servikal dan medulla
spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, sublukasi atau frakutur vertebra
servikalisdan di tandai kompresi pada medulla spinal daerah servikal.
Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh seorang perawat
untuk melindungi cidera servikal agar tidak terjadi cidera tambahan adalah
dilakukannya fiksasi pada bagian leher atau pemasangan servical collar/ collar
neck. Karena dampak trauma servikal dapat mengakibatkan berbagai hal seperti
syok neurogenik, syok spinal, hipoventilasi, gangguan pada pernafasan, gangguan
fungsi saraf pada jari-jari tangan, otot bisep, otot trisep, dan otot- otot leher.
Akibat atau dampak lebih lanjut dari trauma servikal yaitu kematian.
Pemasangan collar neck adalah memasang alat neck collar untuk
immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang
banyak digunakan adalah SOMI Brace(Sternal Occipital Mandibular
Immobilizer). Nam nada juga yang menggunakan Xcollar extrication Collar yang
dirancang untuk mobilisasi (pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaaan
ke ruang medis). Namun, pada prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangan
hamper sama. (Yekti, 2016)
Dari uraian diatas kelompok tertarik untuk membahas makalah tentang
pemasangan collar neck atau servikal collar.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemasangan collar neck/
servikal collar pada pasien trauma servikal.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mangetahui dan memahami pengertian dan macam
macam collar neck.
b. Mahasiswa mengetahui dan memahami tujuan pemasangan collar
neck.
c. Mahasiswa mengetahui dan memahami indikasi dan kontra
indikasi pemasangan collar neck.
d. Mahasiswa mengetahui dan memahami prosedur pemasangan
collar neck.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Collar Neck/Servikal Collar


2.1.1 Pengertian
Collar neck cervicalcollar atau neck brace adalah alat medis ortopedik (ilmu
bedah tulang) untuk menyangga kepala dan leher pasien. Alat ini digunakan agar
bagian leher dan kepala untuk membatasi gerakannya agar tidak memperburuk
keadaan kesehatan kepala dan leher yang ada. Yang paling sering kita lihat, bahwa
collar neck sering digunakan untuk pasien cedera leher dan kepala. Pada pasien
dengan cedera leher dan kepala ini, ada kemungkinan terjadi fraktur atau patah
tulang belakang bagian leher. Patah tulang leher ini adalah kondisi yang sangat
serius karena dapat mencederai lebih lanjut pada sumsum tulang belakang (korda
spinalis) yang berisi serabut saraf. Serabut saraf tulang leher ini yang mengatur
gerakan anggota badan sampai otot-otot pernapasan. Maka dari itu jika terjadi
cedera saraf, kemungkinannya dapat lumpuh seluruh tangan dan kaki sampai
berisiko terjadi kematian. Maka dari itu pasien perlu ditopang lehernya agar tetap
dalam posisi teramannya sampai dapat dikonfirmasi apakah benar ada patah
tulang dengan pemeriksaan sinar-x atau roentgen.

2.1.2 Macam-macam Collar Neck


Pemasangan collar neck adalah memasang alatuntuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak digunakan
adalah SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Namun ada juga
yang menggunakan Xcollar Extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi
(pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaan ke ruang medis). Namun
pada prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangannya hampir sama.

2.1.3 Tujuan Pemasangan Collar Neck


Pemasangan cervical collar adalah memasang alat cervical collar untuk
immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Pasien-pasien trauma
seringkali mengalami trauma di daerah servikal. Trauma di daerah servikal akan
berakibat buruk bila juga mengenai sumsum tulang belakang. Sehingga, sangatlah
penting untuk segera melakukan immobilisasi secara efektif pada kasus trauma
servikal yang tidak stabil.

Tujuan pemasangan cervical collar:


1. Mencegah pergerakan tulang servikal yang patah
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang servikal dan corda spinalis
3. Mengurangi rasa nyeri

Tujuan pemasangan cervical collar adalah untuk immobilisasi dengan jalan


menjaga kepala dalam posisi netral dan agar tidak terjadi gerakan kepala dan leher
ke segala arah. Pemakaian cervical collar melakukan pembatasan gerak
(membidai) kepala dan leher baik untuk terapi ataupun profilaksis. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka peralatan yang digunakan harus sesuai dengan
prinsip dasar kasus orthopedi yaitu melakukan immobilisasi pada persendian
diatas dan dibawah daerah yang dicurigai mengalami trauma. Agar dapat
digunakan pada kondisi diluar rumah sakit), peralatan untuk immobilisasi servikal
haruslah mudah dibawa dan mudah digunakan dan dapat menjamin bebasnya
jalan nafas.

2.1.4 Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan Collar Neck


Cervical collar digunakan pada kasus-kasus trauma kepala dan leher.
Apabilamekanisme trauma tidak diketahui, pasien harus dilakukan imobilisasi
untuk mencegahterjadinya injuri potensial pada tulang servikal. Mekanisme injuri
yang paling sering yaknipada kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan
terjadinya hiperfleksi danhiperekstensi. Pasien dibawah pengaruh alkohol atau
obat-obatan tidak mampu mengenaligejala trauma tulang belakang yang mereka
alami, sehingga harus secara rutin dilakukan immobilisasi. Semua pasien yang
tidak sadar harus dilakukan immobilisasi untuk mencegah memburuknya trauma
tulang belakang yang sudah terjadi. Semua pasien trauma yang sadar dan
mengeluh nyeri pada tulang belakang, parestesia, kelemahan dan
kelumpuhanharus dilakukan immobilisasi dengan sangat hati-hati untuk
mencegah cedera sekunder tulang belakang. Imobilisasi juga dipertimbangkan
untuk dilakukan pada pasien dengan keterbatasan kemampuan berbicara dan
gangguan pendengaran yang akan mempengaruhi kemampuan pasien
mengkomunikasikan dan mempersepsikan rasa nyeri.
Kegunaan dari cervical collar:

1. Melindungi jalan nafas dengan cara membatasi gerakan fleksi pada pasien-
pasien yang patensi jalan nafasnya dapat terganggu bila posisi rahang dan
lehernya tidak dipertahankan.
2. Mengurangi gerakan tulang servikal, terutama gerakan fleksi, juga gerak
rotasi,lateral, dan ekstensi.
3. Menyangga berat kepala saat pasien dalam posisi duduk dan membantu
mempertahankan agar tulang servikal tetap pada satu garis pada saat
pasien diposisikan berbaring.
4. Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi kepala
dan leher yang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat tambahan.
Imobilisasi yang lengkap terjadi bila pasien telah dipasang long spine
board, namun prosedur pemasangan cervicalcollar dilakukan terlebih
dahulu sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.

Kontra indikasi pemasangan cervical collar :

Ada beberapa keadaan dimana cervical collar tidak perlu digunakan:

1. Adanya pembedahan pada jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi dan


trakeostomi) membutuhkan modifikasi teknik imobilisasi servikal.
2. Dislokasi servikal yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas
anatomi dapat mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar
buatan pabrik. Pada kasus seperti ini, bisa dilakukan imobilisasi servikal
yang dimodifikasi seperti horse collar atau mempertahankan posisikan
secara manual tanpa melakukan traksi.
3. Edema servikal yang hebat (misalnya akibat dari trauma atau perdarahan
trakea).Pada kondisi ini, apabila dipasang cervical collar akan
menghalangi pertukaran udara, mengurangi perfusi serebral atau
meningkatkan tekanan intrakranial.
4. Adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti pisau,
pecahan kaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk melakukan
imobilisasi dengan menggunakan cervical collar.
2.1.5 Prosedur Pemasangan Collar Neck
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALUKU
STANDARD No. Revisi :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal Terbit :
PEMASANGAN COLLAR
SERVIKAL Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas /


Pelaksana :
Perawat, dosen
Pengertian Pemasangan alat neck collar untuk immobilisasi
leher (mempertahankan tulang servikal)
Indikasi 1. Pasien cedera kepala disertai penurunan
kesadaran
2. Adanya jejas daerah klavikula ke arah cranial
3. Biomekanika trauma yang mendukung
4. Patah tulang leher
Tujuan 1. Mencegah pergerakan tulang serviks yang
patah
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang
serviks dan spinal cords
3. Mengurangi nyeri
Persiapan tempat dan alat 1. Neck collar sesuai ukuran
2. Handscoon
Persiapan pasien 1. inform consent
2. berikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
3. posisi pasian terlentang dengan posisi leher
segaris / anatomi
Persiapan lingkungan 1. Menutup sampiran
2. Lingkungan aman dan nyaman
Pelaksanaan 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menggunakan handscoon
3. Pegang kepala dengan cara satu tangan
memegang bagian kanan kepala mulai dari
mandibula ke arah temporal, begit juga bagian
sebelah kiri dengan tangan yang lain dengan
cara yang sama
4. Petugas lainnya memasukkan neck collar
secara perlahan ke bagian belakang leher
dengan sedikit melewati leher
5. Lekukkak bagian neck collar yang berlekuk
tepat pada dagu
6. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
Sikap 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan hati-hati
Evaluasi 1. Catat tindakan yang dilakukan dan respon
klien
2. Pastikan pemasangan neck collar tidak terlalu
kuat atau tidak terlalu loggar
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Collar neck cervicalcollar atau neck brace adalah alat medis
ortopedik (ilmu bedah tulang) untuk menyangga kepala dan leher pasien.
Alat ini digunakan agar bagian leher dan kepala untuk membatasi
gerakannya agar tidak memperburuk keadaan kesehatan kepala dan leher
yang ada.Tujuan pemasangan cervical collar ialah mencegah pergerakan
tulang servikal yang patah, mencegah bertambahnya kerusakan tulang
servikal dan corda spinalis, mengurangi rasa nyeri, melindungi jalan nafas
dengan cara membatasi gerakan Mengurangi gerakan tulang servikal,
terutama gerakan fleksi, juga gerak rotasi,lateral, dan ekstensi.
Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi
kepala dan leheryang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat
tambahan. Imobilisasi yang lengkapterjadi bila pasien telah dipasang long
spine board, namun prosedur pemasangan cervicalcollar dilakukan terlebih
dahulu sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.

Kontra indikasi pemasangan cervical collar , adanya pembedahan


pada jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi dan trakeostomi), dislokasi
servikal yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas anatomi dapat
mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar buatan pabrik,
edema servikal yang hebat (misalnya akibat dari trauma atau perdarahan
trakea), adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti
pisau, pecahan kaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk
melakukan imobilisasi dengan menggunakan cervical collar.

DARTAR PUSTAKA

Arizona, K. 2016. Makalah Trauma Servikal. (Online),


(https://id.scribd.com/document/320011648/Makalah-Fraktur-Cervical) diakses
pada 15 Juli 2019
Yekti, M. 2018. Prosedur Pemasangan Neck Collar.(Online),
(https://id.scribd.com/doc/252436284/Prosedur-Pemasangan-Neck-Collar) diakses
pada 15 Juli 2019
Angel, R. 2015. Prosedur Pelepasan Helm Dan Pemasangan Neck Collar.
(Online) (https://dokumen.tips/documents/prosedur-pelepasan-helm-dan-
peasangan-neck-collar.html) diakses 15 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai