PENDAHULUAN
1
Pada populasi yang memiliki imunitas yang rendah atau pada usia tua
akan lebih mudah terjadi bentuk yang lebih berat dari skabies yang disebut
Norwegian skabies atau skabies berkrusta yang lebih menular dan susah untuk
diobati.3
Dari uraian singkat di atas, adalah menarik untuk membahas tentang
scabies di wilayah kerja Puskesmas Peureulak Barat
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pertama kali, dasar pengetahuan dasar penyakit ini diletakkan oleh Bapak
Dermatologi, Von Herbra. Sementara penemu tungau penyebabnya pertama kali
adalah Benomo. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis dan produknya pada
tubuh1,5, kerap dikenal juga dengan istilah budukan, gudik, dan gatal agogo5.
2.2 Etiologi
Morfologi
3
belakang dilengkapi dengan cambuk/rambut. Sedangkan pada jantan hanya
pasangan kaki ketiga saja yang berakhir dengan cambuk/rambut, pasangan kaki
keempatnya dilengkapi oleh ambulakral (perekat). Alat reproduksi betinanya
berbentuk celah pada bagian ventral tubuh, pada jantan alat reproduksinya
berbentuk huruf Y yang terletak diantara pasangan kaki keempat.2
2.3 Patogenesis
Kelainan kulit pada kondisi ini disebabkan oleh siklus hidup tungau yang
membentuk terowongan dan juga akibat garukan pasien. Gatal yang terjadi
disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau yang akan muncul
kira-kira satu bulan sesudah infestasi. Kelainan kulit yang muncul mirip
dermatitis dengan efloresensi papul, vesikel, dan urtika. Selain itu, karena garukan
muncul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder5.
4
Gambar 1.2 Patogenesis
2.4 Epidemiologi
5
kepadatan penduduk. Diantara faktor –faktor tersebut yang paling mempengaruhi
adalah faktor kepadatan penduduk.4
Keluhan yang umumnya dirasakan pada awal masa infestasi tungau pada penyakit
skabies adalah rasa gatal yang terjadi pada malam hari, cuaca panas dan badan
berkeringat. Rasa gatal biasanya dirasakan di sekitar lesi namun pada tahap kronis
maka rasa gatal dapat dirasakan hingga ke seluruh tubuh. Gatal ini disebabkan
karena sensitisasi kulit terhadap ekskret dan sekret tungau yang dikeluarkannya
pada saat membuat terowogan. Lesi pada kulit berupa terowongan halus sedikit
meninggi, berkelok-kelok dengan warna putih keabu-abuan. Di daerah yang
beriklim tropis jarang ditemukan terowongan. Biasanya Sarcoptes scabiei
memilih tempat tertentu untuk membuat terowongan seperti sela jari, pergelangan
tangan dan kaki, penis, areola mammae, umbilikus, dibawah payudara wanita dan
aksila.2
Pada dewasa, skabies jarang menyerang leher, muka, kulit kepala yang berambut,
punggung bagian atas, telapak kaki dan tangan, tetapi pada anak kecil dan bayi
daerah-daerah ini sering terinfestasi dan dapat pula menyerang seluruh badan.
Lesi kulit dapat berupa vesikel, papul, dan urtika. Berat ringannya kerusakan kulit
yang dialami tergantung pada derajat sensitisasi, lamanya infeksi, higiene
perorangan dan riwayat pengobatan sebelumnya. Pada tahap yang kronik, skabies
dapat mengakibatkan penebalan kulit (likenifikasi) dan berwarna lebih gelap
(hiperpigmentasi).2
Penularan terjadi melalui dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Adapun yang termasuk faktor internal adalah kebersihan diri, perilaku, dan yang
termasuk faktor eksternal adalah lingkungan, budaya dan sosial ekonomi.
6
Kebersihan Diri
Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang
dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku, kebersihan
kaki dan kebersihan genitalia. Banyak manfaat yang dapat di petik dengan
merawat kebersihan diri, memperbaiki kebersihan diri, mencegah penyakit,
meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan.
Kebersihan Kulit
Kebersihan individu yang buruk atau bermasalah akan mengakibatkan berbagai
dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak fisik yang sering dialami
seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit Kulit yang
pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit,
maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk melindungi permukaan
tubuh, memelihara suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit
juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar
ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh
didalammnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Penyakit kulit dapat
disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain. Salah satu
penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies.
Sabun dan air adalah hal yang penting untuk mempertahankan kebersihan kulit.
Mandi yang baik adalah : 1). Satu sampai dua kali sehari, khususnya di daerah
tropis. 2). Bagi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang
mengeluarkan banyak keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah selesai
kegiatan tersebut. 3). Gunakan sabun yang lembut. Germicidal atau sabun
antiseptik tidak dianjurkan untuk mandi sehari-hari. 4). Bersihkan anus dan
genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak bersih, sekresi normal dari anus
dan genitalia akan menyebabkan iritasi dan infeksi. 5). Bersihkan badan dengan
air setelah memakai sabun dan handuk yang sama dengan orang lain.
7
Kebersihan tangan dan kuku
Indonesia adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan tangan
untuk makan, mempersiapkan makanan, bekerja dan lain sebagainya. Bagi
penderita skabies akan sangat mudah penyebaran penyakit ke wilayah tubuh yang
lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan tangan dan kuku
sebelum dan sesudah beraktivitas. 1). Cuci tangan sebelum dan sesudah makan,
setelah ke kamar mandi dengan menggunakan sabun. Menyabuni dan mencuci
harus meliputi area antara jari tangan, kuku dan punggung tangan. 2). Handuk
yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci dan diganti setiap
hari. 3). Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga, hidung,
dan lain-lain saat menyiapkan makanan. 4). Pelihara kuku agar tetap pendek,
jangan memotong kuku terlalu pendek sehingga mengenai pinch kulit.
Kebersihan Genitalia
Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak kaum remaja
putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat garukan,
apalagi seorang anak tersebut sudah mengalami skabies diarea terterntu maka
garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit kulit skabies,
karena area genitalia merupakan tempat yang lembab dan kurang sinar matahari.
Salah satu contoh pendidikan kesehatan di dalam keluarga, misalnya bagaimana
orang tua mengajarkan anak cebok secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak
cebok harus dibasuh dengan air bersih. Caranya menyiram dari depan ke belakang
bukan belakang ke depan. Apabila salah, pada alat genital anak perempuan akan
lebih mudah terkena infeksi. Penyebabnya karena kuman dari belakang (dubur)
akan masuk ke dalam alat genital. Jadi hal tersebut, harus diberikan ilmunya sejak
dini. Kebersihan genital lain, selain cebok, yang harus diperhatikan yaitu
pemakaian celana dalam. Apabila ia mengenakan celana pun, pastikan celananya
dalam keadaan kering. Selain kebersihan genital, peningkatan gizi juga
merupakan hal yang penting untuk tumbuh kembang anak. Bila alat reproduksi
lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan
pertumbuhan jamur. Oleh karena itu seringlah menganti celana dalam.
8
Perilaku
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan untuk menerapkan
kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan berdaya guna baik
dirumah tangga, institusi-institusi maupun tempat-tempat umum. Kebiasaan
menyangkut pinjam meminjam yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit
menular seperti baju, sabun mandi, handuk, sisir haruslah dihindari.
Salah satu penyebab dari kejadian skabies adalah pakaian yang kurang bersih dan
saling bertukar-tukar pakaian dengan teman satu kamar.
Lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan
berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara
membersihkan jendela dan perabot santri, menyapu dan mengepel lantai, mencuci
peralatan makan, membersihkan kamar, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan asrama dari sampah.Penularan penyakit skabies
terjadi bila kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan tidak terjaga dengan
baik. Faktanya, sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh,
tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi buruk.
Ditambah lagi dengan perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di
kamar, tidak membolehkan pakaian santri wanita dijemur di bawah terik matahari,
dan saling bertukar pakai benda pribadi, seperti sisir dan handuk.
Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
Sehingga skabies sangat mudah berkembang pada tempat disela-sela tubuh karena
tidak dibersihkan. Padahal jika rajin mandi kemungkinan besar skabies akan susah
berkembang ditubuh manusia. Seharusnya jika sebagian budaya tidak
membolehkan mandi bagi orang yang sakit maka dapat dibersihkan dengan cara
mengelap bagian tubuh dengan handuk yang basah. Terutama pada tempat-tempat
yang mudah dihinggapi skabies.
9
Sosial Ekonomi
Kebersihan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
Yang menjadi penghambat saat pencegahan penyakit skabies adalah
keterlambatan atau kurangnya uang kebutuhan yang dikirim orangtua untuk para
santri selama diasrama tiap bulannya.
2.7. Diagnosis
Terdapat empat tanda kardinal skabies. Diagnosis dapat ditegakkan bila memnuhi
dua dari empat tanda kardinal.
1) Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
tungau penyebabnya lebih aktif di malam hari, suhu yang lebih lembab, dan
panas.
10
Gejala yang ditimbulkan pada infeksi scabies umunya tidak spesifik
karena lesi awal pada pasien biasanya berupa papul dan vesikel dengan gejala
subjektif berupa rasa gatal. Terlebih lagi umunya pasien datang ke rumah sakit
setelah terjadi infeksi sekunder sehingga sulit menilai penyakit yang mendasari
pada keluhan pasien. Sehingga pada kasus scabies dapat timbul beberapa
diagnosis banding diantaranya :1
1) Dermatitis
2) Prurigo
3) Pedikulosis korporis
4) Impetigo
5) Psoriasis
6) Folikulitis
Permetrin
11
parasit yang menyebabkan paralise parasit. Pengaplikasian parmetrin 5% juga
efektif untuk mengurangi ektoparasit serta mengurangi simptom.1
Sulfur
Emulsi Benzil-Benzoas
Krotamiton
Krotamiton 10% juga merupakan salah salah satu obat pilihan pada
penyakit skabies, Obat ini memiliki dua efek yaitu antiskabies dan antigatal.
12
Namun penggunaan krotamiton dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan iritasi pada pasien. 1
Terapi Non-medikamentosa
Pencegahan reinfeksi skabies pada orang yang sama dilakukan dengan mencuci
bersih semua barang pribadi penderita seperti pakaian, handuk, sprei, dan sarung
dengan menggunakan detergen dan dijemur di bawah terik matahari agar seluruh
tungau mati.
2.10 Prognosis
Ad sanationam : dubia
13