Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Sigi


Mata Pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif
Kelas / Semester : X/1
Topik : Dasar-dasar mesin
Pertemuan ke- : 4-6
Alokasi Waktu : 12x @ 40 menit

A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denganpengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami dasar-dasar mesin
4.1 Menerapkan perhitungan dasar-dasar mesin

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:


1. Memahami dasar-dasar mesin
2. Memahami cara menerapkan perhitungan dasar-dasar mesin

D. Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat memahami dasar-dasar mesin
2. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat memahami cara menerapkan perhitungan dasar-dasar
mesin

E. Materi Ajar:
Dalam kegiatan belajar ini, pokok materi yang dipelajari sebagai berikut :
A. Sambungan tetap dan tidak tetap
Sambungan adalah suatu bentuk usaha rekayasa teknik untuk memenuhi tuntutan teknis berdasar
pertimbangan bahan atau pelaksanaan dalam pembuatan. Secara garis besar sambungan difungsikan
untuk mengikat suatu konstruksi mesin, baik secara permanen ataupun tidak permanen. Secara
sederhana ada beberapa jenis sambungan yang kita kenal, yakni sambungan baut, sambungan keeling,
sambungan las dan lainnya.
a. sambungan baut
Sambungan baut adalah salah satu bentuk sambungan tidak permanen. Sambungan ini dapat
dilepas atau dirakit kembali sesuai keadaan yang diinginkan.Dalam konstruksi mesin, baut dapat
kita bagi menurut fungsinya sebagai berikut :
a. baut untuk penjepit: baut tembus, baut tap, baut tanam
b. baut yang digunakan untuk hal khusus: baut fondasi, baut penahan, baut kait atau baut mata,
baut T, baut kereta
b. sekrup
Selain baut yang digunakan sebagai pengikat dengan aplikasi ulir, terdapat pengikat berdimensi
kecil, dengan aplikasi ulir untuk jenis beban yang kecil. Pengikatan ini lazim disebut sekrup.
Beberapa jenis sekrup dapat dipelajari sebagai berikut : sekrup mesin, sekrup penetap, sekrup
pengetap.
c. Mur
Pada umumnya mur berbentuk segi enam. Namun untuk pemakaian yang beragam dibualah
berbagai macam bentuk kepala mur, diantaranya : mur lingkaran, mur flens, mur tutup, mur
mahkota, mur kupu-kupu.
d. Sambungan keling
Sambungan keling termasuk jenis yang relative lebih dahulu dikenal manusia dibanding baut atau
las. Hal ini terjadi karena pembuatan keeling termasuk lebih mudah dan sederhana. Secara empiris,
paku keeling digunakan karena beberapa kelebihannya, yaitu :
1) Sambungan stabil sehingga konstruksi tahan terhadap getaran
2) Bagian yang disambung tidak berubah sifat mekanisnya karena proses penyambungan.
3) Dapat menyambung dengan mudah pelat yang cenderung tipis
4) Dapat digunakan pada sambungan dengan tekanan tinggi tanpa khawatir akan ada kebocoran.
Selain kelebihan, sambungan keeling juga memiliki kelemahan, yaitu :
1) Kekerasan paku keeling terbatas pada bahan yang masih mampu untuk ditekan
2) Timbulnya permukaan yang tidak rata pada bagian yang dikeling
3) Terdapat bagian mesin yang hilang untuk lubang keeling sehingga mengurangi kekuatannya
4) Perlunya proses pemanasan pada paku yang besar sebelum digunakan atau dibentuk.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan, sambungan kelling biasa digunakan untuk :
1) Sambungan untuk kekuatan, yaitu sambungan yang mengutamakan kekuatan.
2) Sambungan yang kuat dan rapat, maksudnya sambungan ini harus dapat menahan dua beban
baik tekanan maupun gaya yang lain agar tidak terjadi kebocoran dan kerusakan konstruksi.
Contohnya pada ketel uap dan tangki – tangki bertekanan tinggi.
3) Sambungan kedap, sambungan ini hanya memerlukan kekedapan atau kerapatan saja, tetapi
kekuatannya tidak menjadi hal yang utama karena tuntutan konstruksinya memang demikian.
Contohnya sambungan keeling pada pipa saluran buang, cerobong asap yang terbuat dari plat.
4) Sambungan yang tahan getaran contohnya pada semua bagian bodi pesawat terbang.
Bentuk paku keling: paku keling kepala bulat, paku keling kepala tirus, paku keling kepala persing,
paku keling silinder kepala datar.
e. Sambungan las
Sambungan las adalah sambungan yang mengikat dua buah logam sampai mencairnya dua bahan
yang disambung baik dengan bahan tambah ataupun tanpa bahan tambah. Proses pencairan yang
biasa terjadi menggunakan energi panas yang didapatkan dari listrik ataupun bahan bakar gas.
Pengelasan tidak terbatas pada logam besi dan besi cor, tetapi juga pada alumunium, magnesium,
tembaga, serta logam lainnya.
 Kelebihan Sambungan Las :
1) Proses penyambungan cepat karena tidak memerlukan pembentukan pengikat
2) Konstruksi yang dihasilkan dengan pengikatan las akan lebih ringan sekitar 20% dibanding
dengan keling ataupun baut
3) Fleksibilitas penyambungan cukup tinggi, cotohnya : pada sudut – sudut yang tidak
mungkin dikeling atau dibaut
4) Kekuatan las dapat dipilih sesuai dengan bahan tambah yang ada
5) Las juga dapat digunakan untuk perbaikan, cotohnya : perbaikan bagian yang berlubang,
retak, atau pecah.
 Kekurangan Sambungan Las
1) Terjadinya perubahan struktur logam pada bagian yang dekat dengan logam yang mencair
pada waktu pengelasan. Hal ini sering disebut dengan daerah efek panas
2) Karena menggunakan panas untuk melakukan pencairan dalam penyambungan, diperlukan
energi kalor yang tinggi
3) Terjadinya keropos pada bagian yang dilas apabila ada oksigen yang masuk pada logm cair
4) Percepatan korosi pada bagian yang dilas karena perubahan struktur logam saat pengelasan
5) Konstruksi dengan las sangat tidak cocok untuk bagian yang menerima getaran tinggi
Bentuk Sambungan Las: sambungan temu (butt joint), sambungan T (T-joint), sambungan sudut (fillet
joint), sambungan tumpang.
B. Gigi, rantai dan belt
Jenis – Jenis Roda Gigi
1. Roda Gigi Lurus (Spur Gear): Roda gigi jenis ini sangat sederhana bentuknya dan praktis
2. Batang Bergerigi (Gear Rack): Batang bergerigi merupakan jenis gigi lurus, tetapi berupa batang
yang berfungsi mengubah gerak berputar menjadi gerakan lurus.
3. Roda Gigi Heliks (Helical Gear): Roda gigi jenis ini mempunyai kemampuan memindahkan daya
yang lebig besar daripada roda gigi lurus dan tidak menimbulkan bunyi yang berisik
4. Roda Gigi Payung (Bevel Gear)
Roda jenis ini ada empat macam, yaitu :Roda gigi payung lurus, Roda gigi payung zero, Roda gigi
payung spiral, Roda gigi payung hypoid dan Roda cacing dan batang ulir cacing.
Komponen penerus daya fleksibel
1. Sabuk (Belt)
Sabuk merupakan komponen penerus daya fleksibel yang digunakan dari satu tempat ke tempat
lainnya yang terbuat dari campuran karet sintesis dan serat – serat.
Macam – macam sabuk :
a. Sabuk Datar: Sabuk Rata, Sabuk Beralur
b. Sabuk V (V-Belt)
c. Sabuk Pemindah Daya Gilir (Timing Belt)
2. Rantai (Chain)
Rantai adalah komponen penerus daya fleksibel yang terbuat dari logam. Sama halnya dengan
sabuk, rantai juga banyak digunakan pada kendaraan dan mesin – mesin di Industri.
Macam – macam rantai
a. Rantai gall: Jenis rantai ini tersusun atas kepingan – kepingan rantai yang disambung atau
dihubungkan dengan pen engsel.
b. Rantai bus: Rantai ini hampir sama dengan rantai gall, tetapi pada jenis ini ada penambahan
komponen ditengahnya berupa bus yang dapat berputar
c. Rantai bus rol: Jenis rantai ini mempunyai komponen lebih banyak daripada yang sebelumnya
d. Rantai Kait pen: Jenis rantai ini tersusun atas kepingan yang berbentuk seperti garpu dan
mempunyai kait untuk menyambung antar keping
e. Rantai morse: Jenis rantai ini tersusun atas kepingan rantai yang bentukunya bergerigi.

F. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/saintifik.
b. Ceramah.
c. Tanya jawab.
d. Penugasan.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Persiapan pembelajaran( 5 menit):
Guru menyiapkan dan mengecek kelengkapan alat seperti LCD, Laptop, File,dan media pembelajaran
lainnya.
I. Kegiatan Awal ( 15 menit ):
1. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan
kondisikehadiran peserta didik.
2. Peserta didik menyimak pengarahan guru tentang kompetensi dasar,indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

II. Kegiatan Inti ( 120 menit ):


Mengamati
Tayangan atau penjelasan tentang materi pokok

Menanya
Mengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau hal-hal yang berhubungan dengan
tayangan/penjelasan

Mengeksplorasi
Menyelesaikan sosl-soal terkait materi

Mengasosiasi
Membuat kesimpulan hubungan antara materi pokok dengan kejadian proses kerja mesin

Mengkomunikasikan
Mengaitkan perhitungan dengan kejadian pada teknik otomotif
III. Kegiatan Akhir ( 20 menit ):
1. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran tentang dasar-dasar mesin.
3. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
4. Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
5. Peserta didik merespons salam di akhir pembelajaran.

H. Alat, Bahan Dan Sumber Belajar


Alat: LCD, Laptop
Bahan: File
Sumber belajar:
a. Tayangan slide.
b. Buku PDTM SMK.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Proses:
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen Keterangan
No
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Religius Pengamatan Proses Lembar Hasil penilaian
2. Kejujuran Pengamatan nomor 1, 2 dan 3
3. Kedisiplinan untuk masukan
4. Tanggung pembinaan dan
jawab informasi bagi
5. Responsif Guru Agama dan
Guru PKn
.
2. Penilaian Hasil
Indikator Teknik Bentuk
Instrumen
Pencapaian Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Memahami dasar- Tes Tes uraian 1. Jelaskan apa itu gaya?
dasar mesin tertulis 2. Jelaskan mengenai momen
2. Memahami cara kopel!
3. Jelaskan mengenai sambungan
menerapkan
dan sebutkan contohnya!
perhitungan dasar- 4. Sebutkan jenis-jenis roda gigi!
dasar mesin 5. Jelaskan mengenai rantai dan
belt!

Penugasan Membuat makalah mengenai


sambungan (mur baut, las, dan
keling) dan mempresentasikannya!

3. Kunci Jawaban
Tes Uraian:
1. Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan perubahan keadaan suatu benda, baik dari keadaan diam
menuju bergerak atau sebaliknya.
2. Momen kopel adalah hasil kali antara gaya dengan jarak antara kedua gaya yang ada.
3. Sambungan adalah suatu bentuk usaha rekayasa teknik untuk memenuhi tuntutan teknis berdasar
pertimbangan bahan atau pelaksanaan dalam pembuatan. Sambungan difungsikan untuk mengikat
suatu konstruksi mesin, baik secara permanen ataupun tidak permanen.
4. Jenis – Jenis Roda Gigi: Roda Gigi Lurus (Spur Gear), Batang Bergerigi (Gear Rack), Roda Gigi
Heliks (Helical Gear), Roda Gigi Payung (Bevel Gear).
5. Rantai adalah komponen penerus daya fleksibel yang terbuat dari logam. Sedangkan Sabuk
merupakan komponen penerus daya fleksibel yang digunakan dari satu tempat ke tempat lainnya
yang terbuat dari campuran karet sintesis dan serat – serat.

4. Pedoman Penskoran
1. Soal no 1
a. Menyebutkan pengertian gaya, skor 1
b. Jawaban salah atau tidak menjawab, skor 0
2. Soal no 2
a. Menyebutkan pengertian momen kopel, skor 1
b. Jawaban salah atau tidak menjawab, skor 0
3. Soal no 3
a. Menyebutkan pengertian sambungan, skor masing-masing 2
b. Jawaban salah atau tidak menjawab, skor 0
4. Soal no 4
a. Menyebutkan jenis-jenis roda gigi, skor 4
b. Jawaban salah atau tidak menjawab, skor 0
5. Soal no 5
a. Menyebutkan pengertian rantai dan belt, skor 2
b. Menjelaskan masing-masing alat, skor masing-masing 1
c. Jawaban salah atau tidak menjawab, skor 0
Skor maksimal = 10
Nilai = (skor yang diperoleh x 10)

LEMBAR PENILAIAN PENUGASAN


Nama Aspek yang dinilai
No. Peserta
Isi makalah (50) Presentasi (35) Kerapihan (15) Jumlah Skor Predikat
Didik
1. A 40 30 15 85 B
2. B 38 25 12 75 B

Ket.
Skala Rentang Skor:
90 – 100 = A
75 – 89 = B
≤ 74 = C

5. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ):


Nilai ≥ 75peserta didik tuntas.
Nilai < 75peserta didik belum tuntas. Ditindaklanjuti dengan mengulang/perbaikan.

Mengetahui Sigi, Juli 2018


Kepala SMK Neg. 3 Sigi Guru Mata Diklat

Yoas M.A. Lallo, S.Pt., S.Kom ........................................................


Nip. 19731007 200012 1 002

Anda mungkin juga menyukai