Anda di halaman 1dari 31

RANGKUMAN BUKU PENGANTAR

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


BAB I – IX

OLEH
NAMA : TOMMY LIM
NIM : 07011281520163

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
DAFTAR ISI
BAB I – III .................................................................................................... 1

1. Pengertian Administrasi / Pengantar ................................................................ 2


2. Dasar Munculnya Gejala yang disebut Administrasi ........................................ 2
3. Hubungan Administrasi dengan Manajemen, Organisasi, dan Government ... 3
4. Upaya – Upaya yang dilakukan Pelaku Administrasi ........................................ 4
5. Pengertian Administrasi secara Keseluruhan, Arti yang Sempit dan Luas ........ 5
6. Administrasi sebagai Seni dan Ilmu .................................................................. 6
7. Pengertian Administrasi Negara / Publik .......................................................... 7
8. Dasar Administrasi Negara................................................................................. 9

BAB IV – V ........................................................................................................ 10

1. Ciri – Ciri Administrasi Negara .......................................................................... 11


2. Pentingnya Studi Administrasi Negara ............................................................. 13

BAB VI – VII ...................................................................................................... 14


1. Ruang Lingkup Administrasi Negara ................................................................. 15
2. Pendekatan – Pendekatan dalam Administrasi Negara ................................... 19

BAB VIII – IX ..................................................................................................... 22

1. Administrasi : Pemerintahan dan Swasta ......................................................... 23


2. Posisi Administrasi Publik .................................................................................. 26

i
BAB I - III
 HAKEKAT KONSEP ADMINISTRASI DAN
ADMINISTRASI NEGARA
 ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN
ILMU
 PUBLIC ADMINISTRATION

1
RINGKASAN MATERI BAB I – III
1. Pengertian Administrasi / Pengantar
Secara etimologi administrasi berasal dari kata latin ‘ad’ dan ‘ministrare’ yang
berarti melaksanakan, menerapkan, kemudian pula berarti mengendalikan.
Bahasa Prancis lama menyebutnya ‘Administer’ yang terkadang diterjemahkan
menjadi management. Dan dalam hal ini ensiklopedia Amerikana menjelaskan
bahwa administrasi adalah pengendalian atau menejemen tentang urusan – urusan
eksklusif (pemerintahan).
Dalam bahasa Belanda terdapat pula istilah ‘Administratie’ yang diartikan
sebagai pemerintahan atau yang di kalangan sarjana hukum Indonesia diartikan
sebagau tata usaha, manajemen dari kegiatan organisasi dan manajemen dari
sumberdaya seperti financial, personel dan gudang.
Serta dalam bahasa Inggris Administrasi berasal dari kata administration atau to
administer yang di artikan sebagai To Manage (mengelola) atau To Direct
(menggerakkan).
Berikut Istilah – istilah pada zaman Romawi Kuno yang berhubungan dengan
administrasi :
1. Administer : Pembantu, abdi, kaki tangan, penganut
2. Administration : Pemberi bantuan, pemeliharaan, perlakuan, pelaksanaan,
pimpinan, pemerintahan, pengelolaan
3. Administro : Membantu, mengabdi, menguruskan, memimpin, memelihara dan
mengatur.
4. Administrator : Pengurus, pengelola, pemimpin.
Pada zaman Romawi Kuno yang sangat memegang peran sangat vital adalah
seorang administrator yang merupakan seorang yang mendapat kepercayaan untuk
melakukan tugas dari saorang pemilik kekayaan untuk mengurus semua kesatuan
harta kekayaan berikut dalam suatu organisasi.
Kesatuan harta kekayaan dan personil merupakan unir organisasi dan diurus
serta diselenggarakan sedemikian rupa sehingga masing – masing merupakan
administratio atau unit organisasi.

2. Dasar Munculnya Gejala yang Disebut Administrasi


Seperti yang dikemukakan oleh Arisoteles manusia itu adalah zoon politicon
atau manusia yang hidup bermasyarakat, yang selalu ingin , mau tak mau, suka atau
tidak suka akan bergabung dengan manusa lainnya.
Munculnya gejala yang disebut administrasi karena adanya keinginan untuk
memenuhi dua unsure penting yaitu tujuan dan kegiatan kerja sama. Administrasi
dapat bergerak di bidang swasta, pemerintahan sipil, maupun militer dan dimana
saja sepanjang masih ada kerja sama didalamnya.

2
Dapat disimpulkan bahwa administrasi tidak dapat dilasanakan dengan aktivitas
individu yang dilakukan untuk dirinya sendiri yang tidak menyokong anggota lain.
Hal terpenting yang harus diingat bahwa administrasi tidak dapt terlaksana
hanya dengan adanya kerja sama namun dibutuhkan keteraturan secara formal
karena administrasi dan pelaksanaanya bersifat rasional.
Administrasi merupakan kegiatan yang memiliki sub-proses yang meliputi
planning, organizing, staffing, coordinating dan controlling. Untuk mencapai tujuan
administrasi yang sanget kompleks dibutuhkan beberapa aspek yaitu :
1. Dibutuhkan lebih banyak manusia yang terikat secara formal dengan pengeturan
tugas dan wewenang yang dimiliki.
2. Tenggung jawab yang seimbang dengan wewenang yang dimiliki.
3. Pelaksanaan kerja yang teratur.
4. Segala tugas dilaksanakan dengan pertimbangan dan pehitungan yang sanagat
matang agar hasil yang optimal dapat tercapai.
Administrasi mempunya fungsi yang terdiri dari lima unsur yaitu perencanaan,
pengendalian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai administrasi apabila memenuhi cirri
sebagai berikut :
 Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang
 Kerjasama dilakukan berdasarkan pembagian kerja yang terstruktur
 Kerjasama dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan
sumberdaya – sumberdaya.

3. Hubungan Antara Administrasi dengan Manajemen, Organisasi dan Government.


a. Administrasi dan Manajemen
Administrasi dan manajemen memiliki persamaan antara proses
pelaksanaannya yaitu pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Manajemen
berperan menjadi suatu rangkaian tindakan dnegan maksud untuk mencapai
hubungan kerjasama yang rasionil dalam suatu sitem administrasi.
Administrasi berwujud kegiatan kelompok manusia yabg bersifat kerjasama
dengan titik berat pengamatannya pada perilaku manusia – manusia yang
melakukan kerjasama tersebut.
Administrasi dan manajemen dapat dibedakan dari penggunaan kedua istilah
tersebut dari segi ilmiah, administrasi digunakan untuk hal yang menyangkut
kegiatan pemerintahan dan manajemen condong kearah pengorganisasian
perusahaan. Manajemen melihat administrasi dalam keadaan dinamisnya atau
bergeraknya.
Administrasi bukanlah hanya kegiatan manajemen dari seorang atau lebih
manajer, melainkan aktivitas atau kegiatan setiap kelompok, baik kelompok yang
meiliki kedudukan sebagai pemimpin atau sebagai kelompok yang dipimpin.

3
b. Administrasi dan Organisasi
Hubungan antara organisasi dan administrasi adalah organisasi menunjukan
struktur daripada administrasi dan manajemen menunjukan fungsinya.
Didalam administrasi itu, organisasi adalah struktur dari pada hubungan manusia
yang terjadi berdaasarkan wewenang maupun secara wajar dalam suatu sistem
administrasi.
Organisasi melihat administrasi dari keadaan statisnya. Dalam administrasi,
organisasi sangat penting karena akan lebih menunjukan kegiatan dari orang yang
diperintah terhadap yang memerintah.

c. Government (pemerintahan) dan Administrasi


Government dan administrasi terutama administrasi public tentu memiliki
perbedaan, government adalah penerapan otoritas yang dilakukan oleh pejabat
pemerintahan dan lebih menititik beratkan pada kekuasaan dan administrasi public
merupakan implementasi atau penerapan kebijakan umum dari perangkat dan
pejabat – pejabat pemerintahan dan lebih menitikberatkan kepada jalannya
kekuasaan government.
Peran administrasi dalam lapangan pemerintahan yakn merealisasikan
keputusan – keputusan yang telah dibuat dilapangan politik yang merupakan fase
pertama yang telah menentukan jalan yang harus ditempuhb oleh kehidupan
Negara.

4. Upaya – Upaya yang Dilakukan Pelaku Administrasi


Dalam mengelola kekayaan dalam suatu organisasi admninistrator mengadakan
kegiatan pemeliharaan inventaris, sistem pembukuan, barang, sistem korespondensi
dan sebagainya.
Tentunya seorang administrastor harus menjalankan tugas dan tanggung jawab
dari seorang magister, administrator harus melakukan administer (melayani,
menaati) sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh magister sambil ia
melakukan Administrare (menyelenggarakan tata usaha yaitu registrasi,
dokumentasi, inventarisasi, pembukuan, korespondensi dan pengarsipan) untuk
mempertanggung jawabkan kegiatan yang dilakukannya.
Dalam menyelenggarakan organisasi, administrator perlu menggerakkan
personil pula, administrator harus melakukan kegiatan yang dinamakan administe
yaitu kegiatan memimpin, mengatur, menggerakkan, dan pemanfaatan faktor –
fakor sumberdaya yang sudah direncanakan.
Administrator mempunyai kecakapan yang dibatasi faktor – faktor sebagai
berikut :
1. Disiplin sosial
2. Pengetahuan ilmiah
3. Sistem komunikasi

4
4. Technical know-how
5. Prestasi administrasi
6. Peraturan hukum
Administrator membutuhkan efesiensi kerja yang berindikator pada keteraturan
kerja dan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang menjadi keputusan pegawai.

5. Pengertian Administrasi Secara Keseluruhan, Arti yang Sempit, dan Arti yang Luas.
 Secara keseluruhan administrasi diartikan kegiatan membantu dalam mengelola
informasim mengelola manusia, mengelola harta benda kearah suatu ujuan yang
terhimpun dalam suatu organisasi.
 Di Indonesia administrasi dipopulerkan sebagai tata usaha oleh Belanda dan
pemerintahan Hindia Belanda pada masa penjajahannya. Dipihak lain karena
penduduk pribumi hanya bekerja atau diberi pekerjaan dalam bidang tata usaha.
 Tata usaha adalah kegiatan tentang pengurusan surat menyurat, tata buku,
penyelenggaraan arsip dam sebagainya yang berupa urusan kantor yang meliputi
kegiatan :
 Korespondensi, rangkaian aktivitas berkenaan dengan pengiriman informasi
secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman
informasi.
 Ekspedisi, aktivitas mencatat atau mendata setiap informasi yang dikirim atau
diterima, baik untuk kepentingan intern maupun ektern.
 Pengarsipan, proses pengaturan dan penyimpanan informasi secara
sistematis sehingga dapat degan mudah ditemukan apabila diperlukan.
Informasi yang dimaksud dapat berupa warkat (records) yaitu catatan –
catatan tertulis atau bergambar yang memuat suatu keterangan tentang
suatu hal atau peristiwa yang digunakan untuk membantu ingatan.
 Administrasi dalam arti yang sempit adalah pengawasan dan pencatatan data
dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan
serta memudahkannya memperoleh kembali secara keseluruhan dan dalam
hubungan satu sama lain
 Administrasi dalam arti yang luas adalah kegiatan kelompok yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.

5
6. Administrasi sebagai Seni dan Ilmu
a. Administrasi sebagai Ilmu
Ilmu administrasi dikenal dengan sebagai ilmu mulai berkembang pesat pada
saat Henry Fayol menulis ‘administration Industrielle et Generale’ pada tahun 1916
sehingga dia dianggap sebagai bapak administrasi ilmiah dan manajemen modern.
Ilmu administrasi yang seharusnya berupa teori – teori mengenai proses
pengolahan perusahaan yang sudah ada dasar – dasar mengenai pelajaran
administrasi, manajemen dan organisasi masuk ke Indonesia masuk ke Indonesia
pada tahun 1956.
Fenomena – fenomena yang menjadi kajian ilmu administrasi adalah:
1. Fenomena kerjasama yang dilakukan oleh dan bersifat publik menjadi pusat
kajian administrasi Negara.
2. Fenomena kerjasama yang bersifat privat yang menjadi kajian ilmu administrasi
niaga.
3. Fenomena antar negara serta antar invidu dan organisasi menjadi kajian ilmu
administrasi internasional.
Paham yang mengatakan administrasi sebagai ilmu adalah jika administrasi
dipandang sebagai suatu bidang studi atau lapangan penyelidikan ilmiah.

Landasan Pendekatan Ilmiah Administrasi:


1. Landasan Ontologi, adanya objek yang dimati diluar dari subjek yang mengamati.
Objek yang diamati ilmu administrasi adalah kegiatan dan dinamika kerja sama
sekelompok orang yang terorganisir untuk mencapai tujuan yang diinginkan
sebagai fenomena sosial.
2. Landasan epistimoligi, yaitu pendekatan yang digunakan dan bagaimana
menerapkan metode ilmiah yang berkenaan dengan cara untuk mengamati
sesuatu.
Pendekatan yang digunakan administrasi dalam mempelajari dan mengamati
objek yaitu pendekatan proses, pendekatan sistem, pendekatan perilaku dan
pendekatan kontingensi.
Metode yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis fenomena
administratif adalah metode analisis deskriptif, analisis komparatif dan analisis
khusus.
3. Landasan Aksiologis, yaitu tujuan atau sasaran yang hendak dicapai.

Konsep Ilmu Administrasi:


Ilmu administrasi mengajarkan konsep kerja yang efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan.
Sifat yang dimiliki administrasi untuk disebut sebagai ilmu adalah:
a. Empiris.
b. Sistematis.

6
c. Objektif.
d. Analitis.
e. Dapat dibuktikan kebenarannya.
Administrasi harus bersifat empiris sebab esistensi, perkembangan, dan
penerapannya didasarkan atas pengamatan dan percobaan yang berdasarkan
kenyataan dan akal sehat.
Oleh karena itu yang menjadi inti dari pada administrasi sebagai ilmu/studi adalah
rangkaian tindakan yang rasional yang didefinisikan sebagai suatu tundakan yang
dipertimbangkan secara teliti untuk merealisasikan tujuan tertentu.
Dapat disimpulkan administrasi dapat dipandang sebagai ilmu karena
administrasi mempunyai sesosok subject matter yang tersusun dengan rapid an
terorganisir dengan baik, lebih jelas dikatakan bahwa administrasi merupakan ilmu
terapan.

b. Administrasi sebagai Seni


Untuk merealisasikan administrasi sebagai seni, dibutuhkan Art of
Administration oleh seorang administrator agar mereka mampu mengatur persoalan
keseluruhannya, membaginya dalam bidang – bidang pekerjaan, menetapkan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab terhadap bawahannya sehingga setiap unit dapat
melakukan kerja dengan efisien.
Kemampuan administrator dalam mepergunakan seni yang disebut
keterampilan admnisitratif yaitu pengalaman kemahiran, kecerdikan, pengalaman,
firasat dan penerapan pengetahuan secara sestematis dalam suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Seni administrasi bias di dapatkan karena
pembawaan kodrat, pendidikan dan latihan serta pengalaman.

7. Pengertian Administrasi Negara / Publik


Administrasi umum dapat dibedakan menjadi dua spesies yaitu:
a. Administrasi Publik
b. Administrasi Niaga
Perbedaan yang paling mendasar diantara kedua proses administrasi ini adalah
administrasi niaga berusaha mencari keuntungan sedangkan administrasi publik
tidak mencari keuntungan,
Administrasi publik lebih bersifat memberikan pelayanan kepada publik dan
berusaha memenuhi kepentingan umum.

Pengertian Publik
 Publik berasal dari kata Public yang berarti umum , masyarakat atau warga
negara (menurut bahasa).

7
 Secara keseluruhan public berarti sejumlah manusia yang memiliki kesamaan
berpiikir, perasaan, tindakan, harapan dan sikap yang benar dan baik
berdasarkan nilai-nilai dan norma yang mereka miliki.
 Administrasi publik berarti proses dimana sumber daya dan personil publik
diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplementasikan,
dan megelola keputusan – keputusan dalam kebijakan publik.
 Administrasi publik sebagai kombinasi antara teori dan praktek yang mencampuri
urusan manajemen dengan penapaian nilai – nilai normatif ditunjukann dengan
administrasi publik berusaha melembagakan praktek – praktek manajemen agar
sesuai dengan nilai efektivitas, efesiensi, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat
secara baik.

Definisi Administrasi Publik berdasarkan Kategori – Kategori.


a. Kategori politik, administrasi publik dianggap sebagai ‘what government does’
atau apa yang pemerintahan lakukan, baik secara langsung atau tidak. Sebagai
suatu tahapan siklus pembuatan kebijakan publik, implementasi kepentingan
publik, dan sebagai kegiatan yang dibutuhkan secara kolektif karena tidak dapat
dilakukan secara individu.
b. Ketegori hukum atau legal, administrasi publik dilihat sebagai penerapan hukum
(law in action), sebagai regulasi, sebagai kegiatan pemberian sesuatu dari
penguasa kepada rakyatnya.
c. Kategori manajerial, administrasi adalah fungsi eksekutif dalam pemerintahan,
sebagai bentuk spesialis dalam manajemen dan sebagai suati seni bukanlah
suatu ilmu.
d. Kategori profesi mata pencaharian, administrasi negara merupakan suatu bentuk
okupasi di sektor publik.

Makana Penting Berkenaan dengan Hakekat Administrasi Publik.


 Bidang tersebut berkenaan dengan dunia eksekutif.
 Berkenaan dengan formulasi dan implementasi kebijakan publik.
 Berkaitan dengan berbagai masalah manusiawi dan usaha kerjasama untuk
mengerjakan tugas – tugas pemerintah.
 Diarahkan untuk menghasilkan public goods and service.
 Memiliki aspek terotitis dan praktis.

8
8. Dasar Administrasi Negara
Dasar administrasi negara adalah sesuai dengan dasar negara itu sendiri. Antara
dasar negara dan dasar administrasi negara tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Peran dari dasar administrasi negara terhadap tindakan administrator adalah
pedoman ke arah mana negara itu harus dikendalikan dan menjadi pegangan dalam
penyelesaian segala pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan negara.

Hubungan Interaktif antara Administrasi Negara dengan Lingkungan Sosial.


1. Administrasi negara mempengaruhi lingkungan
Kebijakan dan tindakan yang ditempuh administrasi negara bisa mempengaruhi
atau merubah unsur-unsur lingkungan.
2. Lingkungan sosial mempengaruhi administrasi negara
Kenyataan menunjukan bagaimana unsur lingkungan dapat mempengaruhi
efektifitas administrasi negara.

Perbadaan Administrasi Negara di Indonesia dengan Negara Lain.


Dalam administrasi negara Indonesia tidak menganut faham sekularisme,
melainkan berdasar kepada pedoman pancasila untuk mencegah daripada
penyimpangan dari aparatur negara yang merupakan Abuse of Power
(penyalahgunaan kekusaan).

9
BAB IV –V
 CIRI – CIRI ADMINISTRASI NEGARA
 PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI
NEGARA

10
RINGKASAN MATERI BAB IV – V
1. Ciri – Ciri Administrasi Negara
Dengan ilmu administrasi negara kita akan banyak dibantu tentang bagaimana
meningkatkan kemampuan aparatur di segi administratifnya. Ilmu administrasi
publik disamping memberikan teknik, sistem dan prosedur administrasi, juga
menunjukan tentang bagaimana caranya mengolah dan mengorganisasikan berbagai
macam energi sosial.
Administrasi publik mempunyai 7 kekhususan yang meliputi:
1. Kehadirannya tidak bisa dihindari.
2. Mengharapkan kepatuhan.
3. Mempunyai prioritas.
4. Mempunyai kekecualian.
5. Menajemen puncaknya adalah politik.
6. Kinerjanya sulit diukur.
7. Lebih banyak harapan diletakkan diatas pundak administrasi publik.

Berikut ini akan dicoba untuk menguraikan cirri – ciri yang dapat dipergunakan
untuk mengindetifikasi administrasi negara.
Memang dalam halnya administrasi negara berbeda dengan swasta. Perbedaan itu
antara lain:
1. Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara berdifat lebih urgen
dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan oleh organisasi – organisasi
swasta.
2. Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara pada umumnya bersifat
monopolin atau semi monopoli. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan tidak
bisa dibagi dengan organisasi – organisasi lain.
3. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat umum administrasi negara
dari administratornya relatif berdasarkan undang – undang dan peraturan. Ciri ini
memberikan warna legalities dari administrasi negara tersebut.
4. Administrasi negara dalam halnya memberikan pelayanan tidak disarkan dan
dikendalikan oleh pasar, tidak seperti yang terjadi dala, organisasi perusahaan
yang terikat oleh harga pasar dan untung rugi.
5. Usaha – usaha yang dilakukan administrasi negara terutama dalam negara
demokrasi ialah sangat tergantung pada penilaian masyarakat banyak. Itulah
sebabnya pelayanan yang diberikan administrasi negara hendaknya adil, tidak
memihak, proposional, bersih, dan mementingkan kepentingan orang banyak
dibandingkan kepentingan pribadinya.

11
Ciri – ciri administrasi negara lainnya yang dapat dipergunakan untuk
membedakan serta mendeskripsikan secara jelas dengan institusi – institusi lainnya
dan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Administrasi negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari
(unavoidable). Setiap orang selama hidupnya selalu berhubungan dnegan
administrasi negara. Mulai dari lahir sampai nanti meninggalkan dunia ini orang
tidak bisa melepaskan diri dari sentuhan kegiatan administrasi negara. Baik
warga negara ataupun warga negara asing tidak dapat lepas dari kegiatan dari
administrasi negara.
2. Administrasi negara memerlukan adanya kepatuhan. Dalam hal ini administrasi
negara mempunyai monopoli untuk mempergunakan wewenang dan kekuasaan
yang ada padanya untuk memaksa setiap warga negara mematuhi peraturan –
peraturan dan segala perundingan yang telah ditetapkan.
3. Administrasi negara mempunya prioritas. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan
oleh administrasi negara. Dari sekian banyaknya tersebut tidak laku semua
diborong olehnya. Prioritas diperlukan terhadap masyarakat, sebab jika tidak
dilakukan prioritas ini, akan terjadi adanya suatu kegiatan yang bisa dikerjakan
secara baikm dan ada pula yang dapat mencelakakan orang banyak.
4. Administrasi negara mempunyai ukuran yang tidak terbatas. Besar lingkup
kegiatan administrasi negara meliputi seluruh wilayah negara, didarat, dilaut dan
diudara. Dapat dibayangkan betapa besar lingkup kegiatan, dan hal tersebut sulit
diukur. Tidak ada organisasi lainnya yang dapat menandingi organisasi negara
dan tidak ada kegiatan administrasi dari organisasi lainnya yang sebesar
administrasi negara.
5. Pimpinan atas bersifat politis. Administrasi negara dipimpin oleh pejabat –
pejabat politik. Hal ini berarti bahwa pimpinan tertinggi dari administrasi dijabat
oleh pejabat yang dipilih atau diangkat berdasarkan ketentuan – ketentuan yang
berlaku.
6. Pelaksanaan administrasi negara sangat sulit diukur. Oleh karena administrasi
negara sebagian kegiatannya bersifat politis dan tujuan – tujuannya antara lain
untuk mencapai perdamaian, kedamaian, kebebasan, keamanan, kesehatan,
pendidikan, keadilan, kemakmuran, pertahanan, kemerdekaan, dan persamaan
maka hal tersebut sangat sulit diukur.
7. Banyak yang diharapkan dari administrasi negara, dalam hubungan ini akan
terdapat 2 standar penilaian, disatu pihak masyarakat menghendaki administrasi
negara berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dipihak lain
administrasi negara mempunya kemampuan, keahlian, dana, dan sumber –
sumber lain yang terbatas. Masyarakat banyak mengehndaki pejabat – pejabat
administrasi negara seharusnya berbuat melindungi kepentingan – kepentingan
orang banyak, bukan hanya pada satu golongan saja.

12
2. Pentingnya Studi Administrasi Negara
Pembahasan mengenai pentingnya studi administrasi negara akan memberikan
informasi tentang besarnya peranan administrasi negara dalam proses perubahan
sosial dan dalam kegiatan pembangunan nasional. Dapat dijelaskan inplementasi
seluruh aspek dan elemen administrasi negara dengan keberhasilan dengan kegiatan
yang di rencanakan.
Secara praktis studi administrasi negara bukan hanya berkenaan dengan soal
teknik, prosedur dan mekanis, tetapi yang lebih penting bahwa dengan adanya studi
administrasi negara :
1. Dapat dilakukan spesialisasi bidang – bidang kegiatan tertentu.
2. Mengetahui bagaimana harus mengoordinasikan dan melakukan supervise untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui kegiatan orang lain.
Dengan mempelajari administrasi negara, kita juga dapat mengetahui tujuan
administrasi negara, yaitu :
1. Mencari hal – hal yang sama dan hal – hal yang berbeda dalam sistem
administrasi negara.
2. Mempelajari karakter yang berbeda atau bersifat khusus dalam administrasi
negara.
3. Mempelajari cirri yang menonjol dari suatu sistem pemerintahan.
4. Memperoleh pengetahuan konsepsional.
5. Mengidentifikasi faktor – faktor cultural, politik, dan sosial untuk mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan struktur sistem pemerinthan.
6. Menentukan perubahan apa yang harus dulakukan / diperlukan untuk
menentukan tindakan apa yang harus dilakuakan untuk memperbaiki birokrasi.

13
BAB VI –VII
 RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
PUBLIK
 PENDEKATAN – PENDEKATAN DALAM
ADMINISTRASI NEGARA

14
RINGKASAN MATERI BAB VI – VII

1. Ruang Lingkup Administrasi Negara


Harus diakui bawah cakupan atau ruang lingkup administrasi Negara sangatlah
kompleks tergantung dari perkembangan kebutuhan atau dinamika masalah yang
dihadapi masyarakat. Salah satu cara untuk melihat cakupan material atau ruang
lingkup praktis administrasi publik dari suatu Negara adalah dengan mengamati jenis
lembaga- lembaga depatemen (kementrian) dan non-departemen yang ada.
Dikatakan oleh Chander dan Plano (1988:3) bahwa apabila kehidupan manusia
menjadi semakin kompleks permasalahannya maka apa yang dikerjakan pemerintah
atau administrasi public juga akan semakin kompleks.
Untuk melihat garis besar ruang lingkup teoritis administrasi public pada saat
sekarang ini, maka isi – isi buku teks administrasi publik yang populer dapat dijadikan
dasar.

Buku yang ditulis oleh Nicolas Henry (1995) memberikan beberapa ruang lingkup
yang dapat dilihat dari topik – topik yang dibahas (selain perkembangan ilmu
administrasi publik itu sendiri), antara lain :
1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaan dengan model – model
organisasi dan perilaku birokrasi.
2. Manajemen pubik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu manajemen,
evaluasi program dan produktivitas, anggaran publik, dan manajemen sumber
daya manusia.
3. Implementasi, yaitu menyangkut pendekatan tergadap kebijakan publik dan
pelaksanaanya, privatisasi, administrasi antar pemerintahan dan etika birokrasi.

Suatu teks yang sangat komprehensif yaitu “Handbook of Public Administrastion”


oleh James L. Perry menguraikan bab-babnya sebagai berikut :

1. Berbagai tantangan bagi administrasi public dan bagaimana administrasi public


seharusnya menyesuaikan diri.
2. Sistem administrasi dan organisasi.
3. Usaha memperkuat hubungan dengan badan legislatif, badan-badan yang
diangkat atau dipilih dan dengan masyarakat.
4. Bagaimana menyusun kebijakan dan program-program secara sukses.
5. Administrasi perpajakan dan anggaran yang efektif.
6. Manajemen sumber daya manusia.
7. Bagaimana memperbaiki operasi dan pelayanan public.
8. Bagaiamana praktek administrasi yang professional dan etis.

15
Kalau diteliti secara cermat, isi buku-buku diatas, maka aspek-aspek atau dimensi
strategis yang dibicarakan dalam administrasi publik atau yang paling menentukan
dari dinamika administasi publik adalah :

1. Manajemen factor lnternal dan eksternal.


2. Pengaturan struktur organisasi agar kewenangan dan tanggung jawab, termasuk
perilakunya sesuai kondisi dan tuntutan lingkungan.
3. Respon secara benar terhadap kebutuhan, kepentingan dan aspirasi masyarakat
dalam bentuk pembuatan keputusan atau kebijakan publik.
4. Pengaturan moral dan etika melalui kode etik agar semua penggunaan
kemampuan, kompetensi dan profesi tidak disalahgunakan untuk kepentingan
duluar kepentingan administrasi publik.
5. Pengenalan karakteristik lingkungan dimana administrasi publik itu beroperasi,
baik dalam konteks lingkungan hubungan antara lembaga negara, lembaga
swasta, masyarakat dan lingkungan lain seperti lingkungan politik, ekonomi,
sosial budaya.
6. Akuntabilitas kenerja, yaitu suatu janji kepada publik yang harus dipenuhi atau
ditepati dan dapat dipertanggungjawabkan melalui berbagai kegiatan pelayanan
atau pemberian barang-barang publik.

Dengan kata lain, ruang lingkup administrasi publik meliputi dimensi-dimensi


strategis berikut :

1. Dimensi kebijakan.
2. Dimensi organisasi.
3. Dimensi manajemen.
4. Dimensi moral dan etika.
5. Dimensi lingkungan.
6. Dimensi akuntabilitas kerja.

Dimensi Kebijakan menyangkut proses pembuatan keputusan untuk penentuan


tujuan dan cara atau alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Proses
tersebut dapat dianalogikan dengan sistim kerja otak manusia yang memberikan
arahan atau tujuan dari tindakan.
Dimensi Organisasi berkenaan dengan pengaturan struktur dan hirarki yang meliputi
pembentukan unit, pembagian tugas antar unit, pentetapan prosedur, aturan dan
standar untuk mencapai tujuan organisasi.
Dimensi Manajemen menyangkut proses bagaimana kegiatan – kegiatan yang telah
dirancang dapat diimplementasikan (digerakan, diorganisir dan dikontrol) untuk
mencapai tujuan organisasi melalui prinsip – prinsip tertentu. Manajemen ini dapat
dianalogikan sebagai jantung atau penggerak dari sebuah organisasi untuk mencapai
tujuannya.

16
Dimesi Moral dan Etika memberikan tuntunan moral terhadap administrator tentang
apa yang salah dan apa yang benar, atau apa yang baik dan apa yang buruk.
Dimensi Lingkungan diibaratkan dengan suasana dan kondisi sekitar yang
mempengaruhi atau mewarnai organisasi, menajemen, kebijakan dan tanggung
jawab moral.
Dimensi Akuntabilitas Kerja yang menggambarkan bukti nyata tentang kehadiran dan
kegunaan riil dari administrasi publik didalam suatu negara.

Sebegitu luasnya ruang lingkup Ilmu Administrasi Publik sehingga dapat pula
mencakup ilmu-ilmu sosial lain terutama yang memiliki objek materialnya negara,
yaitu antara lain Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik, Hukum Tata Negara, dan Ilmu
Negara itu sendiri, serta Ilmu Filsafat yang menajdi sumber keilmuan.
Dengan demikian ruang lingkup administasi dengara itu dapat diuraikan sebagai
berikut :
Di bidang hubungan, peristiwa dan gejala pemerintahan yang banyak ditulis para
pakar pemerintahan, meliputi :
1. Administrasi Pemerintahan Pusat
2. Administrasi Pemerintahan Daerah
3. Administrasi Pemerintahan Kecamatan
4. Administrasi Pemerintahan Kelurahan
5. Administrasi Pemerintahan Desa
6. Administrasi Pemerintahan Kotamadya
7. Administrasi Pemerintahan Kota Administratif
8. Administrasi Departemen
9. Administrasi Non-Departemen

Di bidang kekuasaan yang banyak ditulis para pakar Ilmu Politik meliputi :
1. Administrasi Politik Luar Negeri
2. Administrasi Politik Dalam Negeri
3. Administrasi Partai Politik
4. Administrasi Kebijaksanaan Pemerintah

Di bidang peraturan perundang-undangan yang banyak ditulis pakar Ilmu Hukum


Tata Negara meliputi :
1. Landasan Idiil
2. Landasan Konstitusional
3. Landasan Operasional

Di bidang kenegaraan yang banyak ditulis oleh pakar Ilmu Negara meliputi :
1. Tugas dan kewajiban negara
2. Hak dan kewenangan negara

17
3. Tipe dan bentuk negara
4. Fungsi dan prinsip negara
5. Unsur – unsur negara
6. Tujuan negara dan tujuan nasional

Di bidang pemikiran hakiki yang banyak ditulis oleh pakar Ilmu Filsafat meliputi :
1. Etika Administrasi Publik
2. Estetika Administrasi Publik
3. Logika Administrasi Publik
4. Hakekat Administrasi Publik

Di bidang ketatalaksanaan yang banya ditulis oleh pakar Ilmu Administrasi Publik
meliputi :
1. Administrasi Pembangunan
2. Administrasi Perkantoran
3. Administrasi Kepegawaian
4. Administrasi Kemiliteran
5. Administrasi Kepolisian
6. Administrasi Perpajakan
7. Administrasi pengadilan
8. Administrasi Kepenjaraan
9. Administrasi Perusahaan yang meliputi
a. Administrasi Penjualan
b. Administrasi Periklanan
c. Administrasi Pemasaran
d. Administrasi Perbankan
e. Administrasi Perhotelan
f. Administrasi Pengangkutan

Administrasi penjualan, periklanan, pemasaran, perbankan dan penangkutan sanagt


sulit dibedakan kepemilikannya, milikn organisasi pemerintahan atau swasta,
sulitnya mencari perbadaannya karena begitu tingginya mutu pelayanan umum di
negara tersebut, selain itu karena ada pemerintahan yang mensponsori perusahaan,
badan hukum serta lembaga kemanusiaan yang tidak mencari untung.
Untuk itu dilihat apakah perusahaan tersebut memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Apakah kepemilikan dari perusahaan tersebut pribadi (swasta) atau milik negara
(BUMN)
2. Apakah kadar kepemilikannya melebihi 50% swasta atau pemerintah
3. Apakah merupakan subjek bagi ketetapan kontrol pemerintah atau swasta
4. Apakah merupakan subjek lain untuk aksi pada budget oleh musyawarah dalam
proses pendermaan atau tidak sama sekali.

18
Pertumbuh – kembangan dari perusahaan – perusahaan publik dan badan yang tidak
mengutamakan keuntungan, serta organisasi semi pemerintahan adalah hal yang
perlu dilihat pertanggungjawabannya.
Perhatikan gambar berikut ini :

MURNI SEMI BUKAN


ADMINISTRASI ADMINISTRASI ADMINISTRASI
PUBLIK PUBLIK PUBLIK

2. Pendekatan – Pendekatan dalam Administrasi Negara

Diantara para ahli administrasi negara tidak terdapat kesepakatan mengenai cara
pendekatan mana yang terbaik atau yang paling tepat dipergunakan dalam
administrasi negara.
Secara praktis seperti apa yang dikemukakan oleh Maurice Spiers, dapat
diklasifikasikan dalam 3 bentuk pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Matematik (mathematics approach)
b. Pendekatan Sumber Daya Manusia (human resouce approach)
c. Pendekatan Sumber Daya Umum (general resouce approach)

Robert Presthus mengemukakan pendekatan yang berbeda, ia memandang


administrasi negara sebagai satu aktivitas manusia yang berkaitan dengan
pengaturan manusia dan barang yang diperlukan untuk mencapai tujuan – tujuan
yang kolektif, yang melibatkan berbagai ilmu – ilmu sosial. Dalam perjalanan waktu
pendekatan yang berlaku menurut penulis buku ”Public administration” ini adalah :
a. Pendekatan manajerial
b. Pendekatan psikologis
c. Pendekatan politis
d. Pendekatan sosiologis

Sementara itu C. L. Sharma keika membahas administrasi negara sebagai suatu


bidang studi mengajukan enam cara pendekatan yang terdiri dari :
a. Pendekatan proses administrasi
b. Pendekatan empiris
c. Pendekatan perilaku manusia

19
d. Pendekatan sistem sosial
e. Pendekatan matematik
f. Pendekatan teori keputusan

Penjelasan yang diberikan oleh Sharma terhadap keenam pendekatan tersebut


adalah sebagai berikut.
a. Pendekatan Proses Administrasi
Pendekatan ini memandang administrasi sebagai suatu proses kerja yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan – tujuan usaha. Pendekatan ini
berkembang dari analisis logis terhadap aktivitas – aktivitas manusia yang
sebenarnya merupakan suatu yang esensial dalam upaya pemanfaatan sumber
daya manusiawi dan materi dengan tujuan untuk mencapai hasil – hasil yang
diharapkan.
Aktivitas ini kemudian dianalisis, diidentifikasi dan diorganisasikan, serta
menetapkan subproses dari proses administrasi. Pendekatan proses administrasi
kadang kala juga disebut dengan pendekatan opersaional, karena secara esensial
ia berusaha untuk menganalisis segudang aktivitas adminstrator dalam kerangka
untuk mengidentifikasi fungsi – fungsi dasar administrasi.

b. Pendekatan Empiris
Pendekatan empiris bermaksud untuk mengembangkan teori administrasi.
Asumsi yang dipergunakan ialah bahwa suatu pengamatan terhadap praktek –
praktek administrasi yang sukses dapat membekali seorang (calon) administrator
untuk mengelola secara efektif kegiatannya. Pendekatan empiris bertumpu pada
metode studi kasus dan metode perbandingan. Tujuannya adalah untuk
membentuk suatu generasilasi yang diangkat dari telaah kasus – kasus.

c. Pendekatan Perilaku Manusia


Pendekatan ini percaya bahwa perilaku manusia adalah penggerak utama
aktivitas yang diorganisasikan. Karena itu pemahaman mengenai perilaku
manusia akan menuntun kita pada inti dari administrasi. Pendekatan perilaku
mengungkapkan pentignya arti dari aspek manusia sebagai elemen utama
administrasi.

d. Pendekatan Sistem Sosial


Pendekatan ini memandang administrasi sebagai suatu sistem sosial, yakni
sistem dari jaringan hubungan kultural. Memanfaatkan konsep – konsep
sosiologi, pendekatan inti berusaha untuk mengidentifikasi berbagai kelompok
sosial, menemukan hubungan kultural, dan unuk mengitregasikannya kedalam
suatu sitem sosial. Pendekatan ini percaya bahwa manusia dan lingkungannya

20
dipengaruhi oleh batas – batas biologis, fisik, dan sosial yang dapat diatasi hanya
dengan kerja sama.

e. Pendekatan Matematik
Pendekatan ini percaya bahwa administrasi adalah suatu proses logis. Karena itu
dapat dinyatakan dalam terminologi simbol – simbol matematika. Kegunaannya
adalah agar fungsi administrasi dapat menetapkan proses dan model – model
matematik yang dapat dipergunakan untuk meramal hasil.
Manfaat yang dapat dipetik dari pendekatan matematik ini antaralain
tuntutannya akan berpikir teratur, tuntutannya akan penetuan masalah secara
tepat, desakannya akan penggunaan sistematik dari metode logis, perhatiannya
akan ketetukuran hasil, kemampuannya untuk menangani masalah secara
mudah, dan keberhasilannya untuk mengurangi elemen subjektif dalam
administrasi.

f. Pendekatan Teori Keputusan


Pendekatan ini memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi nyata dari
administrasi. Keputusan atau desisi adalah metode rasional untuk meilih sesuatu
tindakan berdasarkan alternatif – alternatif yang memungkinkan.
Adalah benar bahwa pembutan keputusan adalah karakteristik administrasi, dan
merupakan fungsi vital dari dan dalam setiap organisasi.

21
BAB VIII–IX
 ADMINISTRASI : PEMERINTAHAN DAN
SWASTA
 POSISI ADMINISTRASI PUBLIK

22
RINGKASAN MATERI BAB VIII – IX

1. Manajemen Bisnis dan Administrasi Negara


Baik pemerintahan maupun perusahaan besar beroperasi di lingkungan sosial
yang sama. Dengan demikian tidak dapat dihindari bahwa kekuatan – kekuatan
sosial akan memperngaruhi keduanya. Ada pengaruh tekonologi terhadap bentuk
dan problema manusia, makin meningkatnya jumlah kaum awam dalah hirarki yang
membawa kearah kemusykilan dan impersonalitas.

Butir - Butir Perbandingan.


Mungkin cara terbaik untuk memahami persamaan antara dunia usaha dan dunia
pemerintahan dan apa perbedaanya adalah dengan mebuat suati daftar
perbandingan.
1. Motif Keuntungan. Dalam dunia usaha keuntungan dapat diukur dengan sebaik –
baiknya karena ada pedomannya. Di pemerintahan kadangkala keuntungan itu
tidak dapat diukur.
2. Fiksi dunia usaha. Kebebasan manajerial dan kebijakan dunia usaha jauh lebih
besar dari dunia pemerintahan. Perusahaan mempunya kesempatan lebih besar
untuk menjadi lebih efesien dan inovatif
3. Perusahaan – perusahaan perseroan.
4. Kelompok Penekan. Aktivitas kelompok penekan lebih kuat dalam pemerintahan
dari pada dunia usaha.
5. Spesialisasi. Terdapat lebih banyak spesialisasi dalam dunia usaha dari pada
pemerintahan.
6. Kekuasaan. Setelah perusahaan - perusahaaan menjadi besar dan bersifat
transnasional, mereka semakin berkuasa.
7. Politik. Perusahaan juga sangat bersifat politis seperti perusahaan perminyakan
yang berada di luar negeri, politik pemerintahan juga semakin nyata untuk
memperebutkan kekuasaan dan jabatan.
8. Peraturan. Dunia usaha juga menerima aturan dari pemerintahan, namun jauh
lebih banyak lagi peraturan dari administrator – administrator pemerintah.
9. Dewan Direksi. Dalam dunia usaha, kebanyakan inisiatif adalah dari manajemen
yang digaji, dewan direksi hanya memeriksa atau menyetujui dan tidak
menyetujui.
10. Otoritas terakhir. Pada umumnya eksekutif perusahaan mepunyai otoritas
terakhir daripada eksekutif politik.
11. Organisasi. Perusahaan - perusahaan lebih luwes mengubah organisasi mereka
dari pada pemerintahan.
12. Keuangan. Pejabat – pejabat keuangan memiliki kekuasaan lebih besar di
perusahaan dari pada di pemerintah.

23
13. Pembelian. Di perusahaan, tanggung jawab biasanya disentralisasikan, tapi
pelaksanaan lebih dibagi – bagi pada pemerintah.
14. Kontrak. Semakin besar perusahaan, semakin besar kontrak – kontrak diadakan
untuk bagian – bagian dan pelayanan – pelayanan.
15. Dinas sipil. Sitem personal perusahaan besar menjadi mirip dengan
pemerintahan. Perusahaan – perusahaan memiliki kebebasan lebih besar dalam
hal mengangkat pegawai, pemecatan, dan penaikan gaji.
16. Perserikatan. Sistem perserikatan berkembang begitu cepat di pemerintahan
sehingga sekaarang hanya terdapat sedikit perbedaan antarab sector swasta dan
pemerintah.
17. Dinas – dinas lapangan. Perusahaan – perusahaan menghadapi kesulitan dalam
hal hubungan pusat lapangan, sama halnya dengan pemerintah.
18. Akuntabilias. Salah satu perbedaan anatara pemerintahan dan swasta adalah
besarnya akuntabilitas.

Akan terlihat perbedaan bahwa perbedaan pokok antara bidang usaha dan
bidang pemerintahan adalah bahwa perusahaan menikmati otonomi yang lebih
besar daripada sebuah bdan pemerintahan karena yang terakhir ini merupakan
bagian dan diawasi oleh mekanisme pemerintahan yang lebih besar.

Daya Tarik Pelayanan Umum


Mungkin perbedaan pokok antara dunia usaha dan dunia administrasi negara
terletak pada pandangan. Artinya pemerintah yang penuh dengan pelayanan dan
jarang mendapatkan keuntungan – keuntungan, melaksanakan program yang tidak
pernah dilakukan oleh swasta dan ia tetap bertahan dengan tugasnya.

Evolusi Manajemen Swasta – Pemerintahan


Dari semenjak mula, manajemen swasta dan pemerintahan telah berinteraksi
satu sama lain. Berjilid-jilid buku telah membahas mengenai masalah ini.
Banyak peradaban masa lalu termasuk Cina, Mesir dan Babylonia tidak saja
mengembangkan efektivitas organisasi dan menajerial tingkat tinggi tapi dalam
beberapa hal menulis lika liku menganai masalah itu. Lika liku ini terdengan cukup
modern terutama dalam pembahasan mereka mengenai pemantapan kerjasama
jarak jauh.
Sebelumnya, sekitar abad ke-18 berbagi akibat Revolusi Industri, manajemen
modern yang terasa pada masa itu mulai terasa pentingnya. Di Eropa Daratan,
administrasi negara dan administrasi perusahaan keduanya berkembang dari
fakultas – fakultas hukum, sedangkan di Inggris bidang ini tetap ada pada tradisi
filsafat dan pengajaran sejarah.

24
Perbedaan Administrasi Negara dan Administrasi Niaga. Di bawah ini dijelaskan
ruang lingkup kegiatan antara administrasi negara dan administrasi swasta / niaga.

ADMINISTRASI NEGARA ADMINISTRASI NIAGA/SWASTA

Administrasi negara bertujuan


Administrasi niaga bertujuan
memberikan pelayanan yang sebaik
memperoleh untung sebesar –
– baiknya kepada masyarakat. (public
besarnya (profit motive)
sevice)
Administrasi negara dalam
Administrasi niaga dalam pencapaian
pencapaian tujuannya dilakukan
tujuannya dilakukan dengan
dengan berdasarkan
kebijaksanaan yang bersifat
ketentuan/peraturan perundang-
menguntungkan (tidak sangat terikat
undangan yang berlaku (legalistic
dengan yang telah di tetapkan)
approach)
Administrasi negara dalam
kegiatannya mengutamakan Administrasi niaga tidak selalu terikat
kebenaran sesuai prosedur yang dengan prosedur yang berlaku. Tetapi
telah ditentukan (birokrasi- mengutamakan hasil yang dicapai.
bureaucracy)
Administrasi negara cara kerjanya
Administrasi swasta cara kerjanya
dianggap kurang begitu efisien (in-
sangat efisien (efficient)
efficient)

Administrasi negara bersifat


Administrasi niaga dalam kegiatannya
monopoli karena sifatnya
adalah persaingan bebas (free
mengutamakan kepentingan umum
competition)
(no competition)
Administrasi niaga dalam kegiatannya
Administrasi negara dalam
tidak mempertimbangkan bagi
kegiatannya ditujukan bagi
kepentingan kesejahteraan rakyat
kepentingan kesejahteraan rakyat
tetapi memperhitungkan kepentingan
banyak (social welfare)
kesejahteraan individu atau kelompok

Administrasi publik mempunyai ciri – ciri yang khas yang membedakannya


dengan administrasi niaga, meskipun banyak prinsip yang cukup relatif sama.
Dapat disimpulkan bahwa pemerintahan dan swasta sangat berbeda orientasinya.
Perbedaan pokoknya terletak pada pihak yang dilayani. Pemerintah melayani
kepentingan publik sementara swasta melayani kepentingan swasta / pribadi.
Perbadaan ini yang kerap menjadi konflik dimana pemerintah sering kali tidak
memahami swasta dan swasta tidak mengerti tentang pemerintah.

25
Ciri – ciri lain yang membantu menjelaskan perbedaan tersebut telah
dikemukakan oleh Allison, yaitu administrasi publik :
1. Kurang mendapat sentuhan pasar.
2. Kurang otonom, dan terlalu tergantung dari luar atau pengaruh formal.
3. Mendapat pengaruh politik yang sangat kuat, atau tergantung dukungan dari
luar.
4. Bersifat monopolistis.
5. Memberi dampak yang sangat luas.
6. Kegiatannya mendapat penilaian dari publik.
7. Mendapat harapan dari publik untuk bersikap adil, responsif, tanggung jawab
dan jujur.
8. Memiliki tujuan dan kriteria yang sangat kompleks, kurang jelas, dan tidak
mudah diukur.
9. Mendapat otoritas yang terbatas, lemah, dan para pejabat sering kali memiliki
keengganan untuk mendelegasi wewenang, dan terlalu di tekan secara politis.
10. Bersifat hati – hati dan akhirnya menjadi kaku dalam bertindak, mengalami
perubahan yang relatif cepat karena adanya pengangkatan dan penunjukan
personil baru.
11. Sulit menentukan insentif berdasarkan perorma kerja yang ada.
12. Memiliki orang – orang yang memiliki karakteristik yang variatif.
13. Memiliki orang – orang dengan tingkat kepuasan kerja dan komitmen yang
rendah terhadap organisasinya.

2. Posisi Administrasi Publik


Untuk menentukan posisi administrasi publik dalam khazahnah ilmu – ilmu sosial
haruslah dicari benang – merahnya sehingga kemandiriannya semakin tampak. Yaitu
melalui perhubungan administrasi publik dengan disiplin ilmu lain, sekaligus melihat
persamaan dan perbedaannya.
Ada dua jenis kelompok ilmu – ilmu sosial yang dapat dibedakan dalam
perhubungan ini yaitu perhubungan sesasama ilmu kenegaraan dan kedua
perhubungan dengan ilmu non kenegaraan.
Ilmu-ilmu kenegaraan yang akan dilihat perhubungannya adalah :
1. IImu Administrasi Publik dengan Ilmu Pemertintahan.
2. Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Negara.
3. Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Politik.
4. Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Hukum Tata Negara.

Ilmu-Ilmu non kenegaraan yang akan dilihat perhubungannya adalah :


1. Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Filsafat.
2. Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Ekonomi.
3. Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Sosiologi.

26
4. Ilmu Administrasi Publik dengan Geografi.
5. Ilmu Administrasi Publik dengan Sejarah.
6. Ilmu Administrasi Publik dengan Psikologi.

Objek Materia dan Forma Ilmu – Ilmu Kenegaraan

Nama Disiplin Objek Objek


No
Ilmu Pengetahuan Materia Forma
Pelayanan publik, organisasi
1 Ilmu Administrasi Publik Negara
publik, kebijaksanaan publik.
Hubungan pemerintahan, gejala-
2 Ilmu Pemerintahan Negara gejala pemerintahan, peristiwa
pemerintahan
Kekuasaan, Partai politik, grup
3 Ilmu Politik Negara penekan, kepentingan
masayarakat.
Hukum, peraturan perundang-
4 Ilmu Hukum Tata Negara Negara undangan, konstitusi dan
konvensi.
Pertumbuh-kembangan negara,
5 Ilmu Negara Negara sifat dan hakekat negara, bentuk
dan teori negara.
Keterangan:
Objek forma bersifat khusus dan spesifik karena merupakan pusat perhatian suatu
disiplin ilmu pengetahuan.
Objek materia bersifat umum karena merupakan topik yang dibahas secara global
tentang pokok persoalan.

A. Perhubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-Ilmu Kenegaraan.


1. Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Administrasi Publik
Yang membedakan Ilmu Pemerintahan dengan Ilmu Administrasi Publik adalah
cara pendekatannya (technical approach).
Ilmu pemerintahan cenderung lebih melaksanakan antara lain :
a. Pendekatan legalistik (keadaan aturan yang berlaku)
b. Pendekatan empirik (keadaan nyata di lapangan)
c. Pendekatan formalistik (keadaan ketentuan resmi)
Jadi Ilmu Pemerintahan sebenarnya menjembatani antara Ilmu Administrasi
Publik dengan Ilmu Politik.

2. Ilmu Negara dan Ilmu Administrasi


Hubungan antara Ilmu Negara dan Ilmu Administrasi publik sangatb erat karena
objek materilnya sama – sama negara itu sendiri, sedangkan untuk membedakannya

27
dilihat dari objek formilnya yang menjadi sudut pandang yang membedakan kedua
disipilin ilmu.
Ilmu Negara : Konstitusi, bersifat aturan yang baku.
Ilmu Administrasi Publik : Sistem pelayanan dan penyelenggaraan administrasi dan
organisasi publik itu sendiri.

3. Ilmu Politik dan Ilmu Administrasi Negara


Penetapan kebijaksanaan adalah fungsi politik yang dijalankan pemerintah, dan
pelaksanaanya fungsi administrasi yang dijalankan oleh pemerintah. Politik
melahirkan kebijaksanaan atau melahirkan keinginan negara, sementara administrasi
diartikan sebagai hal yang harus berhubungan dengan penyelenggaraan
kebijaksanaan kehendak negara.

4. Hukum Tata Negara dan ilmu Administrasi Publik


Legitimasi seseorang dalam hukum tata negara apabila seorang administrator
publik yang dianggap menduduki jabatan serta memiliki kewenangan secara
legitimasi, ybs. Telah benar – benar mengalami pengangkatan. Jadi dengan begitu
yang bersangkutan dapat dainggap absah mengaku jabatannya dan sah menjalankan
administrasinya. Ini kemudia menimbulkan berbagai rekayasa manusia dalam
pelaksanaan administrasi publik.
Di dalam pendemokrasian, legitimasi administrasi diimbangi dengan adanya
pembagian kewenangan berdasarkan hukum tata negara.

B. Perhubungan Administrasi Publik dengan Ilmu – Ilmu Non-Kenegaraan


1. Ilmu Filsafat dan Ilmu Administrasi Publik
Apabila kita berbicara tentang administrasi publik secara filsafati, maka para
administrator publik mulai dari presiden sampai dengan kepala desa adalah mereka
yang menjalankan roda administrasi publik sehingga dalam cara kebijaksanaan
pengambilan keputusan administrasi skala prioritas dan alternatif pilihan berangkat
dari pengkajian kebenaran itu sendiri. Dengan demikian pengalokasian nilai mengacu
pada mana yang benar dan mana yang tidak benar. Hal ini karena administrator
sebagai pemegang wewenang penyelenggaraan pelayanan publik.

2. Sosiologi dan Ilmu Administrasi Publik


Akan tanggapan terhadap Ilmu Administrasi Publik bagi para ahli sosiologi, gejala
– gejala yang yang timbul dalam pelayanan dari satu kelompok orang yang
menyelenggarakan publik terhadap berbagai kelompok rakyat banyak yang diam
dilayani, dipandang sebagai suatu usaha penataan masyarakat.
Jadi dalam hal ini pemerintah juga dianggap sebagai kelompok manusia. Hanya
bedanya pemerintah merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan
untuk mengatur dan memerintah.

28
3. Ilmu Bumi dan Ilmu Administrasi Negara
Faktor – faktor berdasarkan geografis, seperti perbatasan strategis, desakan
penduduk, daerah kepualauan dan lain – lain sangat memperngaruhi administrasi
publik. Kendati seluruh faktor – faktor tersebut terdapat dalam ilmu bumi.
Karenanya terdapat hubungan yang erat pula antara Ilmu Administrasi Publik dengan
Ilmu Bumi karena pengaruh tersebut dimaksud ditujukan pada Ilmu Administrasi
Publik terutama ekologinya.

4. Sejarah dan Ilmu Administrasi Publik


Halnya hubungan dengan administrasi publik pada umumnya sejarah sebenarnya
adalah berbagai sistem administrasi, pada berbagai negara pada zaman masa
lampau, sedangkan administrasi publik yang ada dewasa ini akan menjadi sejarah
bagi hari – hari yang akan datang.

5. Psikologi dan Ilmu Administrasi Publik


Pengetahuan kejiwaan sangat diperlukan dimanapun dan kapanpun diadakan
penyelidikan administrasi publik secara ilmiah. Hal ini memperlihatkan eratnya
hubungan antara administrasi publik dengan Ilmu jiwa, bahkan lebih jauh dari pada
itu. Diperlukan penggabungan antara keduanya. Yaitu psikologi administrasi publik
untuk kajian bagaimana memotivasi masyarakat agar tunduk dan rela berkormab
demi kepentingan negara.

29

Anda mungkin juga menyukai