OLEH
NAMA : TOMMY LIM
NIM : 07011281520163
BAB IV – V ........................................................................................................ 10
i
BAB I - III
HAKEKAT KONSEP ADMINISTRASI DAN
ADMINISTRASI NEGARA
ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN
ILMU
PUBLIC ADMINISTRATION
1
RINGKASAN MATERI BAB I – III
1. Pengertian Administrasi / Pengantar
Secara etimologi administrasi berasal dari kata latin ‘ad’ dan ‘ministrare’ yang
berarti melaksanakan, menerapkan, kemudian pula berarti mengendalikan.
Bahasa Prancis lama menyebutnya ‘Administer’ yang terkadang diterjemahkan
menjadi management. Dan dalam hal ini ensiklopedia Amerikana menjelaskan
bahwa administrasi adalah pengendalian atau menejemen tentang urusan – urusan
eksklusif (pemerintahan).
Dalam bahasa Belanda terdapat pula istilah ‘Administratie’ yang diartikan
sebagai pemerintahan atau yang di kalangan sarjana hukum Indonesia diartikan
sebagau tata usaha, manajemen dari kegiatan organisasi dan manajemen dari
sumberdaya seperti financial, personel dan gudang.
Serta dalam bahasa Inggris Administrasi berasal dari kata administration atau to
administer yang di artikan sebagai To Manage (mengelola) atau To Direct
(menggerakkan).
Berikut Istilah – istilah pada zaman Romawi Kuno yang berhubungan dengan
administrasi :
1. Administer : Pembantu, abdi, kaki tangan, penganut
2. Administration : Pemberi bantuan, pemeliharaan, perlakuan, pelaksanaan,
pimpinan, pemerintahan, pengelolaan
3. Administro : Membantu, mengabdi, menguruskan, memimpin, memelihara dan
mengatur.
4. Administrator : Pengurus, pengelola, pemimpin.
Pada zaman Romawi Kuno yang sangat memegang peran sangat vital adalah
seorang administrator yang merupakan seorang yang mendapat kepercayaan untuk
melakukan tugas dari saorang pemilik kekayaan untuk mengurus semua kesatuan
harta kekayaan berikut dalam suatu organisasi.
Kesatuan harta kekayaan dan personil merupakan unir organisasi dan diurus
serta diselenggarakan sedemikian rupa sehingga masing – masing merupakan
administratio atau unit organisasi.
2
Dapat disimpulkan bahwa administrasi tidak dapat dilasanakan dengan aktivitas
individu yang dilakukan untuk dirinya sendiri yang tidak menyokong anggota lain.
Hal terpenting yang harus diingat bahwa administrasi tidak dapt terlaksana
hanya dengan adanya kerja sama namun dibutuhkan keteraturan secara formal
karena administrasi dan pelaksanaanya bersifat rasional.
Administrasi merupakan kegiatan yang memiliki sub-proses yang meliputi
planning, organizing, staffing, coordinating dan controlling. Untuk mencapai tujuan
administrasi yang sanget kompleks dibutuhkan beberapa aspek yaitu :
1. Dibutuhkan lebih banyak manusia yang terikat secara formal dengan pengeturan
tugas dan wewenang yang dimiliki.
2. Tenggung jawab yang seimbang dengan wewenang yang dimiliki.
3. Pelaksanaan kerja yang teratur.
4. Segala tugas dilaksanakan dengan pertimbangan dan pehitungan yang sanagat
matang agar hasil yang optimal dapat tercapai.
Administrasi mempunya fungsi yang terdiri dari lima unsur yaitu perencanaan,
pengendalian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai administrasi apabila memenuhi cirri
sebagai berikut :
Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang
Kerjasama dilakukan berdasarkan pembagian kerja yang terstruktur
Kerjasama dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan
sumberdaya – sumberdaya.
3
b. Administrasi dan Organisasi
Hubungan antara organisasi dan administrasi adalah organisasi menunjukan
struktur daripada administrasi dan manajemen menunjukan fungsinya.
Didalam administrasi itu, organisasi adalah struktur dari pada hubungan manusia
yang terjadi berdaasarkan wewenang maupun secara wajar dalam suatu sistem
administrasi.
Organisasi melihat administrasi dari keadaan statisnya. Dalam administrasi,
organisasi sangat penting karena akan lebih menunjukan kegiatan dari orang yang
diperintah terhadap yang memerintah.
4
4. Technical know-how
5. Prestasi administrasi
6. Peraturan hukum
Administrator membutuhkan efesiensi kerja yang berindikator pada keteraturan
kerja dan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang menjadi keputusan pegawai.
5. Pengertian Administrasi Secara Keseluruhan, Arti yang Sempit, dan Arti yang Luas.
Secara keseluruhan administrasi diartikan kegiatan membantu dalam mengelola
informasim mengelola manusia, mengelola harta benda kearah suatu ujuan yang
terhimpun dalam suatu organisasi.
Di Indonesia administrasi dipopulerkan sebagai tata usaha oleh Belanda dan
pemerintahan Hindia Belanda pada masa penjajahannya. Dipihak lain karena
penduduk pribumi hanya bekerja atau diberi pekerjaan dalam bidang tata usaha.
Tata usaha adalah kegiatan tentang pengurusan surat menyurat, tata buku,
penyelenggaraan arsip dam sebagainya yang berupa urusan kantor yang meliputi
kegiatan :
Korespondensi, rangkaian aktivitas berkenaan dengan pengiriman informasi
secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman
informasi.
Ekspedisi, aktivitas mencatat atau mendata setiap informasi yang dikirim atau
diterima, baik untuk kepentingan intern maupun ektern.
Pengarsipan, proses pengaturan dan penyimpanan informasi secara
sistematis sehingga dapat degan mudah ditemukan apabila diperlukan.
Informasi yang dimaksud dapat berupa warkat (records) yaitu catatan –
catatan tertulis atau bergambar yang memuat suatu keterangan tentang
suatu hal atau peristiwa yang digunakan untuk membantu ingatan.
Administrasi dalam arti yang sempit adalah pengawasan dan pencatatan data
dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan
serta memudahkannya memperoleh kembali secara keseluruhan dan dalam
hubungan satu sama lain
Administrasi dalam arti yang luas adalah kegiatan kelompok yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
5
6. Administrasi sebagai Seni dan Ilmu
a. Administrasi sebagai Ilmu
Ilmu administrasi dikenal dengan sebagai ilmu mulai berkembang pesat pada
saat Henry Fayol menulis ‘administration Industrielle et Generale’ pada tahun 1916
sehingga dia dianggap sebagai bapak administrasi ilmiah dan manajemen modern.
Ilmu administrasi yang seharusnya berupa teori – teori mengenai proses
pengolahan perusahaan yang sudah ada dasar – dasar mengenai pelajaran
administrasi, manajemen dan organisasi masuk ke Indonesia masuk ke Indonesia
pada tahun 1956.
Fenomena – fenomena yang menjadi kajian ilmu administrasi adalah:
1. Fenomena kerjasama yang dilakukan oleh dan bersifat publik menjadi pusat
kajian administrasi Negara.
2. Fenomena kerjasama yang bersifat privat yang menjadi kajian ilmu administrasi
niaga.
3. Fenomena antar negara serta antar invidu dan organisasi menjadi kajian ilmu
administrasi internasional.
Paham yang mengatakan administrasi sebagai ilmu adalah jika administrasi
dipandang sebagai suatu bidang studi atau lapangan penyelidikan ilmiah.
6
c. Objektif.
d. Analitis.
e. Dapat dibuktikan kebenarannya.
Administrasi harus bersifat empiris sebab esistensi, perkembangan, dan
penerapannya didasarkan atas pengamatan dan percobaan yang berdasarkan
kenyataan dan akal sehat.
Oleh karena itu yang menjadi inti dari pada administrasi sebagai ilmu/studi adalah
rangkaian tindakan yang rasional yang didefinisikan sebagai suatu tundakan yang
dipertimbangkan secara teliti untuk merealisasikan tujuan tertentu.
Dapat disimpulkan administrasi dapat dipandang sebagai ilmu karena
administrasi mempunyai sesosok subject matter yang tersusun dengan rapid an
terorganisir dengan baik, lebih jelas dikatakan bahwa administrasi merupakan ilmu
terapan.
Pengertian Publik
Publik berasal dari kata Public yang berarti umum , masyarakat atau warga
negara (menurut bahasa).
7
Secara keseluruhan public berarti sejumlah manusia yang memiliki kesamaan
berpiikir, perasaan, tindakan, harapan dan sikap yang benar dan baik
berdasarkan nilai-nilai dan norma yang mereka miliki.
Administrasi publik berarti proses dimana sumber daya dan personil publik
diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplementasikan,
dan megelola keputusan – keputusan dalam kebijakan publik.
Administrasi publik sebagai kombinasi antara teori dan praktek yang mencampuri
urusan manajemen dengan penapaian nilai – nilai normatif ditunjukann dengan
administrasi publik berusaha melembagakan praktek – praktek manajemen agar
sesuai dengan nilai efektivitas, efesiensi, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat
secara baik.
8
8. Dasar Administrasi Negara
Dasar administrasi negara adalah sesuai dengan dasar negara itu sendiri. Antara
dasar negara dan dasar administrasi negara tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Peran dari dasar administrasi negara terhadap tindakan administrator adalah
pedoman ke arah mana negara itu harus dikendalikan dan menjadi pegangan dalam
penyelesaian segala pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan negara.
9
BAB IV –V
CIRI – CIRI ADMINISTRASI NEGARA
PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI
NEGARA
10
RINGKASAN MATERI BAB IV – V
1. Ciri – Ciri Administrasi Negara
Dengan ilmu administrasi negara kita akan banyak dibantu tentang bagaimana
meningkatkan kemampuan aparatur di segi administratifnya. Ilmu administrasi
publik disamping memberikan teknik, sistem dan prosedur administrasi, juga
menunjukan tentang bagaimana caranya mengolah dan mengorganisasikan berbagai
macam energi sosial.
Administrasi publik mempunyai 7 kekhususan yang meliputi:
1. Kehadirannya tidak bisa dihindari.
2. Mengharapkan kepatuhan.
3. Mempunyai prioritas.
4. Mempunyai kekecualian.
5. Menajemen puncaknya adalah politik.
6. Kinerjanya sulit diukur.
7. Lebih banyak harapan diletakkan diatas pundak administrasi publik.
Berikut ini akan dicoba untuk menguraikan cirri – ciri yang dapat dipergunakan
untuk mengindetifikasi administrasi negara.
Memang dalam halnya administrasi negara berbeda dengan swasta. Perbedaan itu
antara lain:
1. Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara berdifat lebih urgen
dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan oleh organisasi – organisasi
swasta.
2. Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara pada umumnya bersifat
monopolin atau semi monopoli. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan tidak
bisa dibagi dengan organisasi – organisasi lain.
3. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat umum administrasi negara
dari administratornya relatif berdasarkan undang – undang dan peraturan. Ciri ini
memberikan warna legalities dari administrasi negara tersebut.
4. Administrasi negara dalam halnya memberikan pelayanan tidak disarkan dan
dikendalikan oleh pasar, tidak seperti yang terjadi dala, organisasi perusahaan
yang terikat oleh harga pasar dan untung rugi.
5. Usaha – usaha yang dilakukan administrasi negara terutama dalam negara
demokrasi ialah sangat tergantung pada penilaian masyarakat banyak. Itulah
sebabnya pelayanan yang diberikan administrasi negara hendaknya adil, tidak
memihak, proposional, bersih, dan mementingkan kepentingan orang banyak
dibandingkan kepentingan pribadinya.
11
Ciri – ciri administrasi negara lainnya yang dapat dipergunakan untuk
membedakan serta mendeskripsikan secara jelas dengan institusi – institusi lainnya
dan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Administrasi negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari
(unavoidable). Setiap orang selama hidupnya selalu berhubungan dnegan
administrasi negara. Mulai dari lahir sampai nanti meninggalkan dunia ini orang
tidak bisa melepaskan diri dari sentuhan kegiatan administrasi negara. Baik
warga negara ataupun warga negara asing tidak dapat lepas dari kegiatan dari
administrasi negara.
2. Administrasi negara memerlukan adanya kepatuhan. Dalam hal ini administrasi
negara mempunyai monopoli untuk mempergunakan wewenang dan kekuasaan
yang ada padanya untuk memaksa setiap warga negara mematuhi peraturan –
peraturan dan segala perundingan yang telah ditetapkan.
3. Administrasi negara mempunya prioritas. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan
oleh administrasi negara. Dari sekian banyaknya tersebut tidak laku semua
diborong olehnya. Prioritas diperlukan terhadap masyarakat, sebab jika tidak
dilakukan prioritas ini, akan terjadi adanya suatu kegiatan yang bisa dikerjakan
secara baikm dan ada pula yang dapat mencelakakan orang banyak.
4. Administrasi negara mempunyai ukuran yang tidak terbatas. Besar lingkup
kegiatan administrasi negara meliputi seluruh wilayah negara, didarat, dilaut dan
diudara. Dapat dibayangkan betapa besar lingkup kegiatan, dan hal tersebut sulit
diukur. Tidak ada organisasi lainnya yang dapat menandingi organisasi negara
dan tidak ada kegiatan administrasi dari organisasi lainnya yang sebesar
administrasi negara.
5. Pimpinan atas bersifat politis. Administrasi negara dipimpin oleh pejabat –
pejabat politik. Hal ini berarti bahwa pimpinan tertinggi dari administrasi dijabat
oleh pejabat yang dipilih atau diangkat berdasarkan ketentuan – ketentuan yang
berlaku.
6. Pelaksanaan administrasi negara sangat sulit diukur. Oleh karena administrasi
negara sebagian kegiatannya bersifat politis dan tujuan – tujuannya antara lain
untuk mencapai perdamaian, kedamaian, kebebasan, keamanan, kesehatan,
pendidikan, keadilan, kemakmuran, pertahanan, kemerdekaan, dan persamaan
maka hal tersebut sangat sulit diukur.
7. Banyak yang diharapkan dari administrasi negara, dalam hubungan ini akan
terdapat 2 standar penilaian, disatu pihak masyarakat menghendaki administrasi
negara berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dipihak lain
administrasi negara mempunya kemampuan, keahlian, dana, dan sumber –
sumber lain yang terbatas. Masyarakat banyak mengehndaki pejabat – pejabat
administrasi negara seharusnya berbuat melindungi kepentingan – kepentingan
orang banyak, bukan hanya pada satu golongan saja.
12
2. Pentingnya Studi Administrasi Negara
Pembahasan mengenai pentingnya studi administrasi negara akan memberikan
informasi tentang besarnya peranan administrasi negara dalam proses perubahan
sosial dan dalam kegiatan pembangunan nasional. Dapat dijelaskan inplementasi
seluruh aspek dan elemen administrasi negara dengan keberhasilan dengan kegiatan
yang di rencanakan.
Secara praktis studi administrasi negara bukan hanya berkenaan dengan soal
teknik, prosedur dan mekanis, tetapi yang lebih penting bahwa dengan adanya studi
administrasi negara :
1. Dapat dilakukan spesialisasi bidang – bidang kegiatan tertentu.
2. Mengetahui bagaimana harus mengoordinasikan dan melakukan supervise untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui kegiatan orang lain.
Dengan mempelajari administrasi negara, kita juga dapat mengetahui tujuan
administrasi negara, yaitu :
1. Mencari hal – hal yang sama dan hal – hal yang berbeda dalam sistem
administrasi negara.
2. Mempelajari karakter yang berbeda atau bersifat khusus dalam administrasi
negara.
3. Mempelajari cirri yang menonjol dari suatu sistem pemerintahan.
4. Memperoleh pengetahuan konsepsional.
5. Mengidentifikasi faktor – faktor cultural, politik, dan sosial untuk mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan struktur sistem pemerinthan.
6. Menentukan perubahan apa yang harus dulakukan / diperlukan untuk
menentukan tindakan apa yang harus dilakuakan untuk memperbaiki birokrasi.
13
BAB VI –VII
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
PUBLIK
PENDEKATAN – PENDEKATAN DALAM
ADMINISTRASI NEGARA
14
RINGKASAN MATERI BAB VI – VII
Buku yang ditulis oleh Nicolas Henry (1995) memberikan beberapa ruang lingkup
yang dapat dilihat dari topik – topik yang dibahas (selain perkembangan ilmu
administrasi publik itu sendiri), antara lain :
1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaan dengan model – model
organisasi dan perilaku birokrasi.
2. Manajemen pubik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu manajemen,
evaluasi program dan produktivitas, anggaran publik, dan manajemen sumber
daya manusia.
3. Implementasi, yaitu menyangkut pendekatan tergadap kebijakan publik dan
pelaksanaanya, privatisasi, administrasi antar pemerintahan dan etika birokrasi.
15
Kalau diteliti secara cermat, isi buku-buku diatas, maka aspek-aspek atau dimensi
strategis yang dibicarakan dalam administrasi publik atau yang paling menentukan
dari dinamika administasi publik adalah :
1. Dimensi kebijakan.
2. Dimensi organisasi.
3. Dimensi manajemen.
4. Dimensi moral dan etika.
5. Dimensi lingkungan.
6. Dimensi akuntabilitas kerja.
16
Dimesi Moral dan Etika memberikan tuntunan moral terhadap administrator tentang
apa yang salah dan apa yang benar, atau apa yang baik dan apa yang buruk.
Dimensi Lingkungan diibaratkan dengan suasana dan kondisi sekitar yang
mempengaruhi atau mewarnai organisasi, menajemen, kebijakan dan tanggung
jawab moral.
Dimensi Akuntabilitas Kerja yang menggambarkan bukti nyata tentang kehadiran dan
kegunaan riil dari administrasi publik didalam suatu negara.
Sebegitu luasnya ruang lingkup Ilmu Administrasi Publik sehingga dapat pula
mencakup ilmu-ilmu sosial lain terutama yang memiliki objek materialnya negara,
yaitu antara lain Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik, Hukum Tata Negara, dan Ilmu
Negara itu sendiri, serta Ilmu Filsafat yang menajdi sumber keilmuan.
Dengan demikian ruang lingkup administasi dengara itu dapat diuraikan sebagai
berikut :
Di bidang hubungan, peristiwa dan gejala pemerintahan yang banyak ditulis para
pakar pemerintahan, meliputi :
1. Administrasi Pemerintahan Pusat
2. Administrasi Pemerintahan Daerah
3. Administrasi Pemerintahan Kecamatan
4. Administrasi Pemerintahan Kelurahan
5. Administrasi Pemerintahan Desa
6. Administrasi Pemerintahan Kotamadya
7. Administrasi Pemerintahan Kota Administratif
8. Administrasi Departemen
9. Administrasi Non-Departemen
Di bidang kekuasaan yang banyak ditulis para pakar Ilmu Politik meliputi :
1. Administrasi Politik Luar Negeri
2. Administrasi Politik Dalam Negeri
3. Administrasi Partai Politik
4. Administrasi Kebijaksanaan Pemerintah
Di bidang kenegaraan yang banyak ditulis oleh pakar Ilmu Negara meliputi :
1. Tugas dan kewajiban negara
2. Hak dan kewenangan negara
17
3. Tipe dan bentuk negara
4. Fungsi dan prinsip negara
5. Unsur – unsur negara
6. Tujuan negara dan tujuan nasional
Di bidang pemikiran hakiki yang banyak ditulis oleh pakar Ilmu Filsafat meliputi :
1. Etika Administrasi Publik
2. Estetika Administrasi Publik
3. Logika Administrasi Publik
4. Hakekat Administrasi Publik
Di bidang ketatalaksanaan yang banya ditulis oleh pakar Ilmu Administrasi Publik
meliputi :
1. Administrasi Pembangunan
2. Administrasi Perkantoran
3. Administrasi Kepegawaian
4. Administrasi Kemiliteran
5. Administrasi Kepolisian
6. Administrasi Perpajakan
7. Administrasi pengadilan
8. Administrasi Kepenjaraan
9. Administrasi Perusahaan yang meliputi
a. Administrasi Penjualan
b. Administrasi Periklanan
c. Administrasi Pemasaran
d. Administrasi Perbankan
e. Administrasi Perhotelan
f. Administrasi Pengangkutan
18
Pertumbuh – kembangan dari perusahaan – perusahaan publik dan badan yang tidak
mengutamakan keuntungan, serta organisasi semi pemerintahan adalah hal yang
perlu dilihat pertanggungjawabannya.
Perhatikan gambar berikut ini :
Diantara para ahli administrasi negara tidak terdapat kesepakatan mengenai cara
pendekatan mana yang terbaik atau yang paling tepat dipergunakan dalam
administrasi negara.
Secara praktis seperti apa yang dikemukakan oleh Maurice Spiers, dapat
diklasifikasikan dalam 3 bentuk pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Matematik (mathematics approach)
b. Pendekatan Sumber Daya Manusia (human resouce approach)
c. Pendekatan Sumber Daya Umum (general resouce approach)
19
d. Pendekatan sistem sosial
e. Pendekatan matematik
f. Pendekatan teori keputusan
b. Pendekatan Empiris
Pendekatan empiris bermaksud untuk mengembangkan teori administrasi.
Asumsi yang dipergunakan ialah bahwa suatu pengamatan terhadap praktek –
praktek administrasi yang sukses dapat membekali seorang (calon) administrator
untuk mengelola secara efektif kegiatannya. Pendekatan empiris bertumpu pada
metode studi kasus dan metode perbandingan. Tujuannya adalah untuk
membentuk suatu generasilasi yang diangkat dari telaah kasus – kasus.
20
dipengaruhi oleh batas – batas biologis, fisik, dan sosial yang dapat diatasi hanya
dengan kerja sama.
e. Pendekatan Matematik
Pendekatan ini percaya bahwa administrasi adalah suatu proses logis. Karena itu
dapat dinyatakan dalam terminologi simbol – simbol matematika. Kegunaannya
adalah agar fungsi administrasi dapat menetapkan proses dan model – model
matematik yang dapat dipergunakan untuk meramal hasil.
Manfaat yang dapat dipetik dari pendekatan matematik ini antaralain
tuntutannya akan berpikir teratur, tuntutannya akan penetuan masalah secara
tepat, desakannya akan penggunaan sistematik dari metode logis, perhatiannya
akan ketetukuran hasil, kemampuannya untuk menangani masalah secara
mudah, dan keberhasilannya untuk mengurangi elemen subjektif dalam
administrasi.
21
BAB VIII–IX
ADMINISTRASI : PEMERINTAHAN DAN
SWASTA
POSISI ADMINISTRASI PUBLIK
22
RINGKASAN MATERI BAB VIII – IX
23
13. Pembelian. Di perusahaan, tanggung jawab biasanya disentralisasikan, tapi
pelaksanaan lebih dibagi – bagi pada pemerintah.
14. Kontrak. Semakin besar perusahaan, semakin besar kontrak – kontrak diadakan
untuk bagian – bagian dan pelayanan – pelayanan.
15. Dinas sipil. Sitem personal perusahaan besar menjadi mirip dengan
pemerintahan. Perusahaan – perusahaan memiliki kebebasan lebih besar dalam
hal mengangkat pegawai, pemecatan, dan penaikan gaji.
16. Perserikatan. Sistem perserikatan berkembang begitu cepat di pemerintahan
sehingga sekaarang hanya terdapat sedikit perbedaan antarab sector swasta dan
pemerintah.
17. Dinas – dinas lapangan. Perusahaan – perusahaan menghadapi kesulitan dalam
hal hubungan pusat lapangan, sama halnya dengan pemerintah.
18. Akuntabilias. Salah satu perbedaan anatara pemerintahan dan swasta adalah
besarnya akuntabilitas.
Akan terlihat perbedaan bahwa perbedaan pokok antara bidang usaha dan
bidang pemerintahan adalah bahwa perusahaan menikmati otonomi yang lebih
besar daripada sebuah bdan pemerintahan karena yang terakhir ini merupakan
bagian dan diawasi oleh mekanisme pemerintahan yang lebih besar.
24
Perbedaan Administrasi Negara dan Administrasi Niaga. Di bawah ini dijelaskan
ruang lingkup kegiatan antara administrasi negara dan administrasi swasta / niaga.
25
Ciri – ciri lain yang membantu menjelaskan perbedaan tersebut telah
dikemukakan oleh Allison, yaitu administrasi publik :
1. Kurang mendapat sentuhan pasar.
2. Kurang otonom, dan terlalu tergantung dari luar atau pengaruh formal.
3. Mendapat pengaruh politik yang sangat kuat, atau tergantung dukungan dari
luar.
4. Bersifat monopolistis.
5. Memberi dampak yang sangat luas.
6. Kegiatannya mendapat penilaian dari publik.
7. Mendapat harapan dari publik untuk bersikap adil, responsif, tanggung jawab
dan jujur.
8. Memiliki tujuan dan kriteria yang sangat kompleks, kurang jelas, dan tidak
mudah diukur.
9. Mendapat otoritas yang terbatas, lemah, dan para pejabat sering kali memiliki
keengganan untuk mendelegasi wewenang, dan terlalu di tekan secara politis.
10. Bersifat hati – hati dan akhirnya menjadi kaku dalam bertindak, mengalami
perubahan yang relatif cepat karena adanya pengangkatan dan penunjukan
personil baru.
11. Sulit menentukan insentif berdasarkan perorma kerja yang ada.
12. Memiliki orang – orang yang memiliki karakteristik yang variatif.
13. Memiliki orang – orang dengan tingkat kepuasan kerja dan komitmen yang
rendah terhadap organisasinya.
26
4. Ilmu Administrasi Publik dengan Geografi.
5. Ilmu Administrasi Publik dengan Sejarah.
6. Ilmu Administrasi Publik dengan Psikologi.
27
dilihat dari objek formilnya yang menjadi sudut pandang yang membedakan kedua
disipilin ilmu.
Ilmu Negara : Konstitusi, bersifat aturan yang baku.
Ilmu Administrasi Publik : Sistem pelayanan dan penyelenggaraan administrasi dan
organisasi publik itu sendiri.
28
3. Ilmu Bumi dan Ilmu Administrasi Negara
Faktor – faktor berdasarkan geografis, seperti perbatasan strategis, desakan
penduduk, daerah kepualauan dan lain – lain sangat memperngaruhi administrasi
publik. Kendati seluruh faktor – faktor tersebut terdapat dalam ilmu bumi.
Karenanya terdapat hubungan yang erat pula antara Ilmu Administrasi Publik dengan
Ilmu Bumi karena pengaruh tersebut dimaksud ditujukan pada Ilmu Administrasi
Publik terutama ekologinya.
29