Anda di halaman 1dari 17

Tugas Akhir M1 (profesional)

1. Bahwa sebuah negara merdeka niscaya memerlukan suatu dasar negara dan perumusan dasar
negara senantiasa disesuaikan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa tersebut, sehingga akan
diterima dan dengan mudah untuk diamalkan dalam hidup bermasyarakat dan dalam hidup
bernegara.

Tugas.
a. Diskusikan di kelompok anda tentang gagasan-gagasan the founding fathers dalam merumuskan
dasar negara Indonesia pada sidang BPUPKI dan rumuskan kesimpulan dari diskusi kelompok anda.
b. Buatlah kesimpulan kelompok diskusi anda tentang sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia.
c. Lima sila Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Diskusikan di kelompok anda,
seperti apa penjelasan yang dapat diberikan kepada siswa sehingga siswa dapat memahami
pernyataan di atas.
Jawab:

a. gagasan-gagasan the founding fathers dalam merumuskan dasar negara Indonesia pada
sidang BPUPKI
BPUPKI dibentuk pada tanggal 28 April 1945 di gedung ”Chuo sangi in” di Pejambon Jakarta
dan dilantik tanggal 29 April 1945. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat,
dan 2 wakil ketua adalah Icibangase (Jepang) dan R.P Soeroso (Indonesia). Jumlah anggota
BPUPKI sebanyak 62 0rang terdiri dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang perwakilan
Jepang (tanpa hak suara).
Sidang pertama BPUPKI berlangsung tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945 yang membahas Dasar
Negara. Ada 3 tokoh yang mengusulkan dasar Negara, yaitu : Mohammad Yamin, Soepomo
dan Ir. Soekarno. Dan ketiga tokoh tersebut kita kenal dengan julukan “the founding fathers”.

b. Sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara.


Ibarat sebuah bangunan maka dasar negara itu merupakan fondasinya, tanpa fondasi yang
kuat maka bangunan itu tidak akan kokoh dan mudah runtuh. Maka, dasar negar harus
disusun sekuat mungkin sebelum suatu Negara berdiri.
Pada sidang pertama BPUPKI usulan dasar Negara secara berurutan dikemukakan oleh 3
tokoh, yaitu :
1. Muhammad Yamin
Dalam pidatonya menyampikan usulan secara lisan tentang dasar Negara, yakni
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Dan secara tertulis menyampaikan usulan dasar Negara sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya
waratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945 menyampaikan usulan dasar Negara sebagai
berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
3. Ir. Soekarno, pada tanggal 1 juni 1945 mengusulkan rumusan dasar Negara yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan dasar Negara tersebut dinamakan Pancasila. Kelima sila tersebut dapat
diperas menjadi “Tri Sila” yaitu : Sosio-nasionalisme, sosio-demikrasi dan KeTuhanan.
Lalu dari “Tri Sila” tersebut dapayt diperas menjadi “Eka Sila” yaitu : Gotong Royong.
BPUPKI menghasilkan kesepakatan dasar Negara yang diberi nama Piagam jakarta atau
jakarta Charter.
Setelah BPUPKI dibubarkan, dibentuk lah PPKI untuk melanjutkan agenda persiapan
kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 18 agustus 1945, rumusan dasar Negara yang
tercantum dalam naskah “Piagam jakarta” oleh PPKI dalam sidangnya mengalami sedikit
perubahan yaitu merubah kalimat pada sila pertama yang berbunyi “KeTuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, diubah menjadi
“KeTuhanan Yang Maha Esa”.
Dengan demikian, rumusan dasar Negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah :
1. KeTuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

c. Lima sila Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia


Pancasila digali dari kebudayaan bangsa sendiri,maksudnya adalah nilai-nilai yang terkandung di
dalam pancasila tersebut berasal dari pola dan prinsip kehidupan masyarakat indonesia. Hal
tersebut dapat dilihat dari butir-butir pancasila,didalamnya terdapat nilai dan norma yang
terkandung dalam pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila(eka prasetia pancakarsa)
sesuai dengan ketetapan No. II/MPR/1978 tanggal 22 Maret 1978.
1. Sila pertama(tameng dan bintang): Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Sila kedua(rantai): Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
 Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
 Saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Menjunjung inggi nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,karena itu
dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Sila ketiga(pohon beringin): Persatuan Indonesia
 Menempatkan persatuan,kesatuan,kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan.
 Rela berkorba untuk kepentingan bangsa dan negara.
 Cinta tanah air dan bangsa.
 Bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air indonesia.
 Memajuka pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
4. Sila keempat(kepala banteng): Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentinngan
bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa,menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran
dan keadilan.
5. Sila kelima(padi dan kapas): Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Mengembagkan perbuatan-perbuatan yang luhur,yang mencerminkan sikap dan suasaa
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Bersikap adil.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
 Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak bersikap boros.
 Tidak bergaya hidup mewah.
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Menghargai hasil karya orang lain.
 Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berakar dari nilai budaya bangsa Indonesia, tentu
diharapkan akan lebih mudah dalam mengamalkan di dalam hidup bermasyarakat dan ak an terhindar
dari konflik karena perbedaan. Untuk itu sangat dibutuhkan kesadaran seluruh warga negara
mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Tugas.
a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup!
b. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh perilaku masyarakat
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
c. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah identifikasi faktor-faktor
penyebab dari masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Buatlah dalam
bentuk laporan.
d. Dengan hasil pengamatan pada tugas 1 di atas, diskusikan di kelompok anda, kemudian buat laporan
kelompok tentang upaya apa yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan keharmonisan sosial.
Jawab :

a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup.
Seperti kita ketahui bersama bahwa negara tanpa hukum maka akan hancur. Sebagaimana telah
kita ketahui bersama negara tanpa dasar bisa berarti bahwa negara tersebut tidak memiliki cita-cita,
visi dan misi, dasar hukum serta mekanisme kenegaraan yang jelas untuk menyejahterakan rakyat
sehingga dalam banyak hal negara tersebut lemah. Dari hal tersebut, kemungkinan terdekat yang
akan terjadi adalah meningkatnya jumlah pelaku kejahatan dan kekerasan sehingga memicu
kerusuhan.
Misalnya disini akan di bahas tentang akibat jika suatu negara tidak mempunyaidDasar negara yaitu
berakibat negara tersebut akan runtuh atau roboh sebab negara tersebut tidak memiliki tujuan dan
cita-cita yang jelas. Begitu Juga negara tersebut akan mudah sekali di hancurkan oleh negara lain,
bahkan rakyat di negara yang tidak memiliki sebuah dasar negara akan terpecah belah dan akan
mementingkan egonya diri sendiri. Selain daripada dasar negara maka banyak juga akibat jika suatau
negara tidak mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup sendiri adalah suatu prinsip atau asas
yang menjadi dasar tujuan hidup suatu bangsa atau Negara. Oleh sebab itu keberadaan sebuah
pandangan hidup bagi sebuah negara sangatlah penting. Untuk Indonesia sendiri, padangan
hidupnya ialah Pancasila yang menjadi pedoman hidup, petunjuk sekaligus sebagai sumber hukum
dari segala sumber hukum di Indonesia
Berikut ini merupakan beberapa poin yang berisi uraian atas dampak atau akibat yang terjadi pada
suatu negara yang tidak memiliki dasar negara yaitu :
1. Negara Tidak Memiliki Pedoman untuk Menyelenggarakan Kehidupan Bernegara
Dasar negara adalah ideologi beserta perangkat ideologisnya yang dijadikan patokan untuk
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dalam bernegara. Jika suatu negara tidak memiliki
dasar negara, maka bisa dikatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki pandangan, cita-cita, dan
nilai-nilai yang akan diusung bersama dalam kehidupan. Tanpa pedoman tersebut, lantas mau
dibawa kemana arah kehidupan masyarakat dalam negara tersebut? Sementara seburuk-buruknya
suatu paham atau ideologi negara selalu memiliki tujuan untuk mengarahkan kehidupan ke arah
yang lebih baik. Dengan kata lain, negara tanpa dasar negara akan berhenti di satu titik dan akan
selesai dalam waktu dekat.
2. Negara Tidak Memiliki Dasar Hukum yang Kuat
Dasar hukum berpijak dari dasar negara karena hanya dengan cara demikian maka produk hukum
dan undang-undang suatu negara tidak akan bertentangan dengan ideologi negara. Jika dasar
negara tidak ada, sebetulnya bisa saja suatu negara menciptakan suatu undang-undang dan
perangkat hukum negara. Namun demikian, undang-undang dan produk hukum tersebut bisa
dipertanyakan keabsahannya, yakni apakah produk tersebut mewakili kehidupan masyarakatnya?
Sementara itu fungsi hukum salah satunya adalah sebagai pengatur dan pembatas kebebasan
masyarakat dalam bertindak. Jikalau produk tersebut tidak berdasar atas dasar negara, maka
bagaimana produk hukum tersebut bisa melindungi segala bentuk tindakan dalam masyarakat? Apa
dasar larangan yang digunakan? Nilai-nilai dari mana yang diambil? Sekalipun bisa, maka ikatan
konseptual yang melatarbelakangi produk hukum tersebut tidaklah kuat karena tidak berpijak pada
suatu dasar tertentu.
3. Negara Tidak Memiliki Dasar Acuan untuk Membuat Visi dan Misi Kehidupan Bernegara
Visi dan misi suatu negara muncul karena adanya dasar negara terlebih dahulu yang dijadikan
pondasi utama untuk menegakkan berdirinya negara dan terselenggaranya kehidupan bernegara.
Tiap-tiap ideologi yang menjadi dasar negara akan memiliki arah serta visi dan misi yang berbeda.
Misalnya, negara yang memiliki ideologi kapitalis sebagai dasar negara akan mementingkan
kekuatan kapitalnya untuk membangun kehidupan masyarakat, ideologi komunis akan menekankan
kesetaraan sosial, dan ideologi agama radikal akan menyeragamkan segala perbedaan dalam
masyarakat menjadi satu nilai mutlak yang tak bisa dibantah kebenarannya. Apapun kelemahan dan
kelebihan ideologi masing-masing negara, setidaknya dengan dasar negara maka suatu negara akan
memiliki visi dan misi untuk menyelenggarakan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan idealnya
masing-masing.
4. Negara Rawan Krisis Sosial dan Kemanusiaan
Salah satu penyebab munculnya krisis sosial adalah karena negara tak memiliki kekuatan melalui
berbagai instrumen kenegaraannya untuk menciptakan situasi sosial yang kondusif. Bilamana suatu
negara tidak memiliki dasar negara, krisis sosial akan terjadi mulai dari munculnya benturan dari
latar belakang komunitas masyarakat yang berbeda-beda, hingga meningkatnya kasus kejahatan
dan kekerasan. Ancaman akan benturan perbedaan merupakan ancaman yang nyata mengingat hal
ini pun telah terjadi di negara yang memiliki dasar negara yang bagus sekalipun. Sebagai contoh, di
berbagai wilayah di Indonesia pada masa lalu sebelum datangnya bangsa kolonial, satu wilayah akan
berusaha menguasai wilayah lain, satu kerajaan akan berusaha memperlebar wilayah dan
kekuasaannya dengan cara menaklukkan wilayah lain. Hal tersebut terjadi karena tidak ada payung
nilai yang dijunjung bersama melalui satu sistem pemerintahan yang disepakati bersama. Kondisi
yang terpecah-pecah tersebut memudahkan bangsa kolonial masuk dan menguasai seluruh wilayah
Indonesia hingga pada tahun 1945, Soekarno dan segenap perwakilan anak bangsa pribumi dari
berbagai daerah mulai melakukan perlawanan dan membentuk negara kesatuan republik indonesia
yang dipersatukan di bawah naungan Pancasila sebagai dasar negara.
5. Negara Tidak Memiliki Identitas yang Jelas di Mata Dunia
Salah satu pembentuk karakter suatu negara adalah dasar negara yang mana dasar negara tersebut
dipergunakan sebagai landasan utama untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya, melalui dasar negara, suatu negara akan menanamkan nilai-nilai tertentu untuk
ditanamkan dalam masyarakat. Kiranya melalui hal inilah kemudian suatu masyarakat dalam negara
akan hidup dengan jalur kehidupan yang telah ditentukan oleh negara dan dengan demikian maka
karakter masyarakat akan terbentuk. Dari karakter yang tumbuh dalam masyarakat ini nantinya
akan terbentuk suatu kebudayaan yang khas dan inilah kiranya yang menjadi identitas suatu negara.
Lantas bagaimana dengan negara yang memiliki beragam latar belakang budaya masyarakat yang
berbeda-beda? Dasar suatu negara diciptakan dengan berbagai pertimbangan. Tentunya dasar
negara ini disusun oleh wakil-wakil dari berbagai kelompok masyarakat dengan berbagai latar
belakang yang berbeda sehingga dasar negara tersebut bisa memayungi segala jenis perbedaan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan demikian, dasar negara ini bisa diterima oleh semua
kalangan. Indonesia merupakan contoh negara yang berhasil menciptakan dasar negara dengan
situasi masyarakat seperti yang digambarkan tersebut. Dasar negara akan menjadi satu acuan nilai
yang bisa disepakati tanpa harus menyeragamkan segala perbedaan dalam masyarakat sehingga
negara tersebut akan tetap menjadi negara yang kaya akan keragaman. Kiranya, sebagai contoh,
Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan masyarakat.
6. Negara Rentan Terhadap Kehancuran
Hancurnya sebuah negara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni faktor internal, faktor
eksternal, dan bencana alam. Faktor internal salah satunya adalah gejolak sosial yang berujung pada
aksi makar karena ada kelompok-kelompok tertentu dalam suatu negara yang ingin menggulingkan
kekuasaan negara. Faktor eksternal bisa berupa serangan dari negara lain dan faktor bencana alam
tentunya karena negara tersebut dilanda bencana alam yang hebat yang memiliki dampak pasif. Jika
negara tidak memiliki suatu dasar negara yang bisa dijadikan acuan, maka negara tersebut akan
rentan terhadap kehancuran yang disebabkan oleh faktor internal. Intinya, suatu negara yang tidak
mempunyai pandangan hidup akan kesulitan memecahkan berbagai persoalan yang biasanya atau
sering di masyarakatnya, dan negara tersebut tidak akan bisa maju.
Jadi dapat disimpulkan jika sebuah Negara tak mempunyai pandangan hidup maka negara tersebut
akan menjadi bangsa yang RAPUH, sebab tidak mempunyai arah atau tujuan jelas yang hendak
dicapai. Sehingga negara tersebut gampang terombang-ambing dalam menghadapi bermacam-
macam persoalan yang sering muncul di masyarakat. Karena dengan memiliki pandangan hidup
sebuah negara akan mampu membangun negara sendiri dan lebih terarah.

b. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh perilaku
masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku masyarakat yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam
berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila merupakan
identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Pembiasaan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga.
Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila yang dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga yaitu :
a. Taat dan patuh terhadap orangtua
b. Menjalan Ibadah di Rumah
c. Menghormati orang tua dan saudara
d. Sopan dan santun kepada orang tua

2. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah.


Lingkungan sekolah merupakan tempat yang sangat strategis dalam membina dan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam perilaku keseharian siswa, dengan harapan kelak setelah lulus memiliki
kemampuan yang cukup untuk mengabdikan diri bagi bangsa dan negara.
Contoh perilaku/sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila:
a. Mentaati tata tertib sekolah
b. Mengerjakan tugas sekolah dari guru dengan baik
c. Tidak mencontek ketika ulangan
d. Berteman dengan semua teman sekolah tanpa membedakan suku bangsa dan agamanya

3. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan pergaulan.


Perilaku dalam pergaulan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila antara lain:
a. Menghargai pendapat teman
b. Tidak menyakiti hati teman
c. Selalu tolong-menolong terhadap teman yang mangalami musibah
d. Berkerja sama dengan teman untuk kerja bakti

4. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat


Lingkungan masyarakat merupakan aspek penting selanjutnya dalam pelaksanaan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dikarenakan lingkungan masyarakat
merupakan lingkup yang lebih luas dari anggota sebuah negara, yang
memegang peranan penting terhadap kelestarian pandangan hidup suatu negara. Perilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila lainnya dalam lingkungan masyarakat adalah:
a. Tidak mengganggu ibadah orang lain
b. Musyawarah dengan masyarakat untuk membangun lingkungan sekitar
c. Melakukan kerja bakti gotong royong
d. Melakukan poskamling pada malam hari
Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat Dalam kehidupan
masyarakat, setiap anggota masyarakat harus patuh dan taat pada norma-norma dan aturan yang
berlaku di dalam masyarakat tersebut. Sebagai masyarakat maka kita harus saling menghormati, dan
saling menghargai hak-hak asasi manusia, menghargai hak milik orang lain dan selalu menjaga hak
dan kewajiban kita sebagai masyarakat. Dan berikut ini beberapa perilaku yang mencerminkan nilai-
nilai yang terkandung di dalam pancasila dalam lingkungan masyarakat :
Saling menghormati dan memberikan toleransi antar umat beragama, rukun dengan tetangga yang
berbeda agama. Berbuat adil kepada tetangga, tidak membeda-bedakan
tetangga. Menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di masyarakat.Mematuhi norma-norma dan
aturan yang berlaku di dalam masyarakat.Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, ronda
malam dll.

Contoh perilaku yang tidak sesuai dengan nilai pancasila yaitu :


1. Ketuhanan yang maha esa
Contoh perilaku:
- memaksa orang lain untuk menganut agama atau kepercayaan kita
- menghambat umat beragama lain untuk melakukan kewajiban agamanya
- menghina agama lain

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


Contoh perilaku:
- berlaku tidak adil kepada teman
- bertindak diskriminatif
- menghina teman

3. Persatuan indonesia
Contoh perilaku:
- melakukan tindakan kudeta atau makar terhadap pemerintahan yang sah
- menghasut orang lain untuk melakukan tindakan diskriminatif
- melakukan tindakan diskriminatif
- menganggap diri sendiri yang paling penting

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan


Contoh perilaku:
- menghina sistem demokrasi pancasila
- memboikot pemilu
- sebagai anggota dewan tidak melakukan tugas dan kewajibannya

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia


- menekan pemerintah untuk tidak melakukan pembangunan di luar daerahnya tinggal
- menimbun kekayaan untuk diri sendiri

c. Identifikasi penyebab masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.


Faktor- faktor yang menyebabkan masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila adalah :
1. Membuka warung makan disiang siang hari saat bulan puasa faktor penyebab:
a.Kurang memahami ajaran agama masing-masing
b.Tuntutan ekonomi
2. Suka memfitnah orang lain dan menyebarkan hoaks faktor penyebabnya adalah:
a.Kurang etika, kurang teliti.membaca sumber berita
b.Kurangnya pendidikan agama
3. Membuang sampah sembarangan factor penyebabnya adalah:
a.Tidak adanya pola hidup bersih
b.Tidak adanya tempat pembuangan sampah
4. Tidak mau ngantri saat pencoblosan pemilihan umum faktor penyebabnya adalah:
a.Terlalu Individualisme
b.Tidak mengetahui aturan pemilu
5. Demo Anarkis faktor penyebabnya adalah:
a. Kurangnya pengetahuan tentang cara menyampaikan pendapat di muka umum
b. Mudah kena hasut dan di Adu domba oleh oknum tertentu.
6. Tidak mau membantu orang yang lagi susah faktor penyebabnya adalah:
a. Tidak ada jiwa sosial
b. Pola hidup yang kikir
c. Turang peka terhadap nasib orang lain.
7. Meminta sedekah dengan memaksa faktor penyebabnya adalah:
a. Rendahnya pendidikan
b.Kehidupan Ekonomi yang buruk
c. Hilangnya budaya malu
8. Tidak menjalankan printah agama yang di Anut faktor penyebabnya adalah:
a. Kurangnya pendidikan Agama
b. Suka bermalas-malasan
9. Membakar mercon saat orang lagi beribadah faktor penyebabnya adalah:
a. Kurangnya etika dan kekanak-kanakan
b.Kurangnya pendidikan agama
d. laporan kelompok tentang upaya apa yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan keharmonisan sosial

LAPORAN KELOMPOK
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR MASYARAKAT
SENANTIASA BERPERILAKU SESUAI DENGAN NILAI- NILAI
PANCASILA.

KELOMPOK IV PPG

1. RASMANTO
2. HADI INDRIANTO KOTO
3. DEWITRI ASTUTI GEA
4. HABIBI MARUNDURI
5. NIRWANA JULITA
6. UMMI KALSUM SEBAYANG

PROGRAM PPG ANGKATAN V PPKn


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang berpedoman pancasila, namun dikalangan masyarakat banyak

perilaku-perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, apalagi dengan

perkembangan zaman saat ini, masuknya teknologi, budaya asing, sehingga lambat laun

budaya bangsa itu terkikis dan banyak yang mengedepankan paham individualistik yang secara

tidak langsung bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut

Masyarakat tidak lagi mengenal yang namanya budaya gotong royong, hal ini terjadi tidak

hanya didaerah perkotaan saja akan tetapi daerah pedesaan sudah mulai mengikuti, maka di

sini perlu adanya semangat pembaharuan terhadap nilai-nilai Pancasila sehingga budaya

gotong-royong akan terus terpilihara.

Dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia yang menganut nilai-nilai Pancasila hendaknya

prilaku-perilaku dalam kehidupan sehari-hari selalu mencerminkan nilai-nilai Pancasila, dan

membuang jauh perilaku yang bertentangan dengan Pancasila tersebut karena ini merupakan

ancaman terhadap ideologi kita yaitu Pancasila. Seperti sikap acuh tak acuh dengan orang lain,

suka merendahkan, menebar kebohongan dan hoaks, mencela, mencaci dan menghujat ini

bukanlah warisan dari leluhur kita, namun belakangan ini banyak terjadi dikalangan

masyarakat kita Indonesia. Maka dari itu kami kelompok 1 mendiskusikan masalah”Upaya

yang harus dilakukan agar Masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila untuk menciptakan Keharmonisan Sosial”.

B. Tujuan Diskusi

Untuk mengetahui Upaya yang harus dilakukan agar Masyarakat senantiasa berperilaku

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan Keharmonisan Sosial.


BAB II

URAIAN DISKUSI

Ada sebelas Upaya yang bisa dilakukan agar Masyarakat sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila adalah dengan:

1. Pendidikan karakter sedini mungkin harus diterapkan dari tingkat sekolah terendah sampai
ke Perguruan Tinggi

2. Memperdalam materi-materi PPKn, Agama, BK, dan Seni Budaya disekolah mulai dari
tingkat sekolah yang terendah sampai pada tingkat Perguruan Tinggi

3. Membuat forum-forum diskusi, pembekalan, diklat dan pelatihan tentang wawasan


Nusantara di lingkungan masyarakat.

4. Meminta kepada pemangku kepentingan agar menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang


bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat seperti Aula, gedung serba guna Pos ronda
dsb.

5. Memupuk sikap toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada antar
kelompok masyarakat. Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok
masyarakat mempunyai hak dan kewajiban dalam bernegara.

6. Selalu memberikan contoh pada masyarakat untuk selalu memberi bantuan kepada tetangga
yang sedang dapat musibah.

7. Mengajak Masyarakat agar berpikir kritis dan kreatif terhadap cita-cita Bangsa.

8. Selalu melakukan rapat-rapat dan musyawarah mupakat untuk mengambil sebuah keputusan
dikalangan masyarakat.

9. Mengajak Masyarakat untuk bergotong royong membersihkan lingkungan dan tempat-


tempat Ibadah.

10. Membuat perlombaan 17 agustus dilingkungan masyarakat yang melibatkan seluruh


lapisan masyarakat Desa.

11. Mengusulkan kepada Pemangku kepentingan agar bertindak tegas bagi masyarakat yang
melakukan pelanggaran norma yang terjadi didalam Masyarakat.
BAB III

KESIMPULAN

Untuk mencapai sebuah masyarakat yang sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila, maka

semua elemen harus bersinergi antara Masyarakat, ulama, tokoh adat, tokoh agama, Guru dan

tentunya pemangku kepentingan. Apabila hanya pemangku kepentingan saja yang berusaha

sendiri untuk menerapkan nilai-nilai ini, maka hal ini sulit terwujud, begitu juga sebaliknya

kalau hanya satu kelompok masyarakat saja yang berusaha sendiri untuk mengembalikan

nilai-nilai Pancasila maka usaha tersebut akan sia-sia. Maka antara satu dengan yang lain

harus saling mengisi, membantu bahu membahu, tolong menolong, menopang yang lemah dan

saling memotivasi dan bersinergi sehingga masyarakat Indonesia kedepan betul-betul menjadi

Masyarakat yang mempunyai karekter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Negara Indonesia yang sangat besar dan sangat luas wilayahnya, serta sangat dinamis dalam
perkembangannya untuk mewujudkan cita-citanya. Namun, sangat dibutuhkan suatu landasan
yang kuat dalam pengelolaan negara, dan Pancasila menjadi jawabannya yakni sebagai dasar
negara Indonesia.

Tugas

Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam peraturan
perundang-undangan dan penyelenggara negara harus memedomani Pancasila dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Diskusikan dalam kelompok, dan buat laporan kerja kelompok.

a. Diskusikan dalam kelompok tentang perilaku penyelenggara negara yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Buat laporan hasil diskusi.

b. Buat klipping berita tentang perilaku menyimpang dari penyelenggara negara, buat analisismu
tentang perilaku menyimpang tersebut.

JAWABAN
a. Perilaku Penyelengara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila Penyelenggaraan Negara
Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terkandung prinsip
kedaulatan yang tercermin dalam pengaturan penyelenggaraan negara. Selain itu, dalam UUD 1945
memuat pengaturan kedaulatan hukum, rakyat dan negara. Hal ini karena di dalamnya mengatur
mengenai pembagian kekuasaan yang berdasarkan pada hukum, proses penyelenggaraan kedaulatan
rakyat, dan hubungan antar Negara Indonesia dengan negara luar. Untuk mencapai hakikat atau makna
terdalam dari Pancasila dilakukan pengkajian Pancasila secara filosofis. Berdasarkan analisis makna nilai-
nilai Pancasila diharapkan dapat diperoleh makna yang akurat dan memiliki nilai filosofis. Sehingga
penyelenggaraan negara harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang ada di dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu sebagai berikut :

1.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Pada sila pertama yang ada di dalam Pancasila berbunyi “KeTuhanan yang Maha Esa”. Bunyi sila
pertama yang ada di dalam pancasila ini bertujuan supaya setiap individu masyarakat Indonesia bisa
bebas memeluk agama sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing dan juga beribadah sesuai
agama dan bisa saling menumbuhkan rasa toleransi kepada agama lain. Sila pertama ini mengalami
pergantian karena negara Indonesia sendiri adalah negara yang tidak hanya menganut satu agama dan
kepercayaan saja. Namun sayangnya masih saja bisa terjadi beberapa pelanggaran entah itu disadari
atau tanpa disadari. Oleh karena itu kali ini kami akan memberikan informasi mengenai pelanggaran sila
pertama. contoh pancasila sebagai ideologi terbuka juga wajib kita pahami.

Contoh penyimpangan :

 Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada sila pertama jika
Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu contoh penyimpangannya adalah
tidak adanya sikap toleransi kepada agama lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.
 Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama : Tindakan kedua yang
menyimpang dari sila pertama adalah gerakan kelompok radikal yang mengatasnamakan
kegiatan menyimpang mereka dengan atas nama agama tertentu. Seperti misalnya saja
terorisme yang seringkali mengatasnamakan agama tertentu.
 Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah agama lain hanya
karena merasa terganggu atau karena konflik dan permasalahan lainnya.
 Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime pada agama
yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk ke dalam pelanggaran pancasila.

Contoh perilaku penyimpangan sila pertama :

 Bom Bali I : Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme yang
terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa
terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus.
Membunuh sekitar ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang
berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila
 Kasus Penistaan Agama oleh pejabat Negara.

Kasus penistaan agama ini dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab dipanggil
Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kasus ini bermula dari peristiwa
pada tanggal 27 September 2016, ketika Ahok berpidato saat kunjungan kerja di pulau Pramuka,
Kepualauan Seribu, yang dianggap menghiuna Agama Islam. Hingga akhirnya hakim
memutuskan beliau bersalah dan di vonis penjara 2 Tahun.

2. Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Pada sila kedua ini diharapkan masyarakat bisa hidup dengan adil dan sesuai dengan hakikat
manusia. Supaya kita bisa mengetahui apa saja pelanggaran pancasila maka berikut ini adalah daftar
pelanggaran pancasila sila kedua ini. Berikut list lengkapnya :

Contoh penyimpangan :

 Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia tidak dilakukan dengan
semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan sangatlah dilarang.
 Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah memperkejakan
anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk bekerja karena kewajiban mereka
adalah sekolah, terutama jika memperkerjakan anak di bawah umur dengan tidak wajar.
 Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus dalam ekonomi yang
akan merugikan orang-orang yang tidak mampu dan malah menguntungkan bagi kalangan kaum
atas.

Contoh kasus penyimpangan sila kedua :

 Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu kasus yang pernah ada
dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini adalah usaha pemerintah untuk
memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat
terutama yang berasal dari kalangan bawah karena merasa digenjot untuk membayar dan itu
sama saja seperti membuat rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang
mengemplang BLBI. Hal ini menimbulkan ketidakadilan
3. Sila ketiga adalah sila berbunyi “Persatuan Indonesia”

Memiliki makna penting yaitu mengutamakan persatuan seluruh bangsa Indoenesia yang berbeda dari
suku, agama, ras, dan budayanya. Dengan sila ini diharapakan jika Indonesia bisa bersatu walau
berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh kasus pelanggaran pancasilanya :

Contoh Penyimpangannya :

 Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku ras, semua suku tentu saja memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing.
Membandingkan dan mengangap suku lain remeh tentu saja merupakan salah satu pelanggaran
dari sila ini karena semuanya memang diciptakan berbeda untuk saling melengkapi.
 Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah mempersatukan Indonesia.
Jika terjadi perang suku tentu saja Indonesia akan terpecah dan mungkin tidak menjadi utuh
sehingga ini bisa menjadi salah satu pelanggaran pancasila.
 Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika ada seseorang yang
menjadi seorang provokator dari suku atau etnis tertentu yang bisa memcicu adanya perang
antar suku atau konflik panas

Contoh kasus penyimpangan sila ketiga :


 OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak tahun
1965 dan bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi
yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan ingin merdeka sendiri
karena merasa jika daerah mereka tidak ada hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini
termasuk pelanggaran sila ketiga karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.

4. Sila ke empat “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”. Pada sila keempat ini memiliki makna yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat
dan juga negara. Berikut adalah beberapa contoh penyimapangan dan juga kasus riilnya.

Contoh penyimpangan :

 Ketidakadilan bagi masyarakat : Sila keempat mengungkapkan akan lebih mementingkan


masyarakat daripada pemerintah itu sendiri. Namun nyatanya masih banyak penyimpangan dan
kekeliruan dalam hukum sehingga menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat.
 Melarang orang berpendapat : Contoh penyimpangan dari sila keempat ini adalah melarang
orang untuk berpendapat atau bahkan memboikotnya. Hal ini jelas berbeda dan bertentangan
dari silam keempat.
 Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku, ras, agama, dll : Poin ketiga ini
sangat nyata sedang terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan jika Indonesia ini memiliki
beragam suku namun masyarakatnya masih banyak yang belum bisa berkembang dengan baik.
Contohnya saja adanya larangan seseorang yang beragama dan suku minoritas yang dilarang
menduduki suatu jabatan hanya karena tidak seagama atau tidak satu suku.

Contoh kasus penyimpangan sila keempat :

Ketikdakadilan hukum : Penyimpangan kasus dari sila keempat ini adalah ketikdakadilan hukum bagi
pejabat dan kaum bawah. Buktinya beberapa tahun silam orang yang dikataka mencuri buah seperti
semangka dan kakao harus mendekam di balik jeruji besi mulai dari ancaman 1 hingga 5 tahun, hanya
karena mencuri kakao seharga 2000 rupiah saja. Sedangkan para pejabat yang sudah menelan uang
milik negara milyaran rupiah hanya ditahan selama 1-2 tahun bahkan tidak diselidiki. Hal ini memang
ironis tapi memang ada di Indonesia, merupakan salah satu pelangagran berat pancasila.

5. Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”.

Memiliki makna jika semua masyarakat Indonesia harus bisa hidup dengan adil. Namun nyatanya sampai
saat ini masih banyak sekali hal dilanggar. Berikut adalah contohnya :

Contoh penyimpangan :
 Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita lihat
bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah mengabdi pada negara
bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang ini
hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang
bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan bisa mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?
 Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah perlakuan yang tidak adil
kepada masyarakat mungkin karena perbedaan yang ada

Contoh kasus penyimpangan sila kelima :

Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini bisa dilihat dari
perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau mungkin sama-sama warga
Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua infrastruktur dibangun
merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan kotekan

1. Bentuk pelanggaran Pancasila dalam Penyelenggaraan Negara, salah satu contohnya adalah
pengaduan gugatan terhadap Undang-Undang (UU). Pengaduan gugatan Undang- Undang kepada
Mahkamah Konstitusi (MK) pada beberapa periode antara 2003-2012 ada ser 400 pengaduan.
Pengaduan tersebut terkait dengan adanya indikasi pelanggaran Nilai- Nilai Pancasila dalam Undang-
Undang yang dirancang

Dalam bidang politik


Perilaku politik seringkali ditampilkan melalui corak perilaku yang tidak menampilkan cukup
kecerdasan. Banyak masalah kehidupan berbangsa dan bernegara diselesaikan dengan pola perilaku
yang menampilkan ciri: kecerdasan rendah, emosionalitas tidak terkendali, interaksi sosial buruk, kurang
mengindahkan norma, aturan, values, cenderung menonjolkan kehebatan diri sendiri atau kelompok
sehingga akan menghambat penyesuaian diri dengan alam lingkungannya, beberapa contoh perilaku
penyelengaraan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila diantaranya:
 Melakukan hal – hal yang bertentangan dengan nilai agama selama menjalankan tugas sebagai
pejabat.
 Menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan sendiri.
 Pejabat di semua lapisan melakukan korupsi yang merugikan rakyat.
 Menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
 Penetapan kebijakan politik yang memihak pada kepentingan satu agama.

b. Klipping berita tentang perilaku menyimpang dari penyelenggara negara.


 Para wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat malah berperilaku tidak sewajarnya
Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg mencemaskan rakyat ketika
menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat,perang mulut sampai adu jotos itu diperagakan
di depan kamera, itulah yang di sebut kedewasaan di dalam demokrasi, kebebasan ber expresi dan
berpendapat benar-benar di terapkan oleh anggotra DPR,karena memang DPR itu adalah sebagai Wakil
rakyat. itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat.sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang
rapat di senayan dalam pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur.
2. Kasus Korupsi yang sering terjadi dan menimpa para penyelenggara Negara.

Kasus korupsi Gubernur Sultra Nur Alam menjadi 'terobosan' KPK berantas korupsi sumber daya alam.
vonis yang di berikan lebih rendah dari tuntutan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 18
tahun. Namun, dalam tuntutan terhadap Nur Alam, pertama kalinya KPK menggunakan kerusakan
lingkungan untuk menilai kerugian keuangan negara.

Analisis tentang perilaku menyimpang tersebut

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sebagai negara yang berideologi Pancasila, maka
sudah sepatutnya bahwa segala sendi kehidupan berasaskan Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan implementasi dari akar budaya bangsa. Sebagai warga negara yang baik,
maka kita harus selalu menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Begitu pula dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara, segala pelaksaanaannya harus berdasarkan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini diperlukan karena negara ada karena ada masyarakat dan
kebudayaannya, dan Pancasila lahir bersama dengan itu.Pancasila secara mendalam memang harus
terus digali
nilai dan makna filosofisnya dari berbagai bidang dan untuk seluruh rakyat Indonesia. Hal itu perlu
dilakukan,agar seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali dapat mengamalkan semua nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya secara murni dan konsekuen.
4. Implementasi nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab seluruh unsur bangsa Indonesia untuk
menuju kejayaan bangsa dan kemajuan negara, senantiasa menggelora dalam semangat kebangsaan
untuk dapat mewujudkan masyarakat adil dan makmur merata materil dan spiritual.

Tugas.
a. Diskusikanlah dalam kelompok tentang fenomena sikap para generasi muda termasuk siswa sekarang
ini yang semakin tidak bermoral, berperilaku menyimpang seperti kebrutalan gang motor, begal,
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. Rumuskan usulan tindakan dari kelompok
anda untuk mengatasinya.
b. Buatlah rancangan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi siswa melalui
ekstrakurikuler di sekolah.
c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan masyarakat yang makmur
berkeadilan dan kehidupan yang adil berkemakmuran.
Jawab

a. Diskusikanlah dalam kelompok tentang fenomena sikap para generasi muda termasuk siswa
sekarang ini yang semakin tidak bermoral, berperilaku menyimpang seperti kebrutalan gang motor,
begal, mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. Rumuskan usulan tindakan dari
kelompok anda untuk mengatasinya.

Fenomena perilaku menyimpang bagi generasi muda seperti kebrutalan gang motor, begal,
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya,ini merupakan ibarat sebuah gunung es, sudah
mengakar dan semakin hari semakin marak walaupun banyak usaha dan kegiatan untuk
mengatasinya.
Menurut kami faktor utama yang mempengaruhi perilaku menyimpang adalah diawali
dengan didikan dari rumah atau orang tua yang kurang tepat, kemudian lingkungan tempat tinggal
yang buruk, bisa juga karena kurangnya fasilitas yang tersedia,sehingga bakat dan minat mereka
tidak terarah dengan baik. Adapun upaya untuk mengatasi prilaku menyimpang tersebut kami
memberikan Rumusan usulan diantaranya yaitu :
a. Pendidikan dan Perhatian orang tua harus lebih maksimal,dengan memakai cara-cara
yang baik, memberikan kasih sayang yang tulus, sehingga seorang anak tersentuh
hatinya dan mau menerima saran dan masukan.
b. Pemerintah hendaknya menyediakan fasilitas dan ivent-ivent untuk menampung
bakat dan minat anak muda seperti sarana balapan motor, sirkuit atau yang lainnya,
sehingga nantinya disini bisa juga diselingi dengan pemberian materi arahan dan
masukan tentang berkendraan yang baik dan berkendara sesuai aturan lalu lintas.
c. Pihak pemangku kepentingan hendaknya membuat program pembekalan
keterampilan melalui diklat-diklat, pelatihan-pelatihan oleh beberapa lembaga,seperti
BLK, Perusahaan,atau pihak lain, sehingga membuka peluang mereka untuk mandiri
dan mempunyai keterampilan, dengan harapan kedepan mereka tidak lagi melakukan
begal demi memenuhi kebutuhan ekonominya.
d. Untuk Narkoba,solusinya adalah Pemerintah harus intensif memberikan penyuluhan
tentang bahaya mengkosumsi narkoba. Dan terus menerus membarantas dan
menangkap gembong narkoba, baik yang berskala kecil maupun berskala besar.
e. Berkenaan dengan pergaulan bebas, kita harus sering memberi pemahaman tentang
bahayanya pergaulan bebas. Pendidikan orang tua menjadi faktor utama untuk
mengatasinya, jangan pernah memberi izin dan kesempatan untuk mereka berpacaran
dan berduaan (harus tegas),selama ini fakta dilapangan ada beberapa oknum orang
tua memberi izin,membolehkan,bahkan memberi fasilitas anak mereka untuk bergaul
bebas.
Contoh: Di dalam sebuah keluarga ada mempunyai seorang anak perempuan,ketika
teman laki-laki anaknya datang oknum orang tua sengaja meninggalkan
mereka berdua, disinilah mereka menganggap diberi kebebasan untuk
bergaul.
f. Menyediakan banyak fasilitas olahraga juga bisa untuk mengatasi permasalahan
prilaku menyimpang para generasi muda.
g. Sekolah tentunya sangat berperan untuk mengatasi persoalan yang terjadi.
h. Pendidikan agama sangat penting ditanamkan sejak dini kepada anak-anak didik kita.
b. Buatlah rancangan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi siswa melalui
ekstrakurikuler di sekolah.
Rancangan Kegiatan Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi seluruh siswa:
i. Kema bakti, Pramuka
j. Lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan
k. Mengadakan lomba baca Alquran saat Hari besar agama
l. Lomba permainan daerah untuk memeriahkan 17 Agustus 1945
m. Anjangsana (Tanggap Sosial)
n. Mengadakan Turnamen Olahraga
o. Festival Seni, (tari daerah, musik dearah, lagu daerah,lagu nasional dll)

c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan masyarakat yang makmur
berkeadilan dan kehidupan yang adil berkemakmuran.
Menurut telaah kami:
Kehidupan masyarakat yang makmur berkeadilan adalah masyarakat yang sudah sejahtera,
yang mana kebutuhan sehari-harinya telah perpenuhi dan sudah merata diseluruh wilayah Indonesia,
semua pulau yang ada di Indonesia sudah tersentuh pembangunan Nasional.
Sedangkan Kehidupan yang adil berkemakmuran adalah suatu masyarakat dimana hak dan
kewajibannya sebagai warga Negara telah terpenuhi dan kesejahteraan telah dinikmati di seluruh
wilayah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai