Tugas Akhir M1 KB1 (Profesional) + Laporan Poin D
Tugas Akhir M1 KB1 (Profesional) + Laporan Poin D
1. Bahwa sebuah negara merdeka niscaya memerlukan suatu dasar negara dan perumusan dasar
negara senantiasa disesuaikan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa tersebut, sehingga akan
diterima dan dengan mudah untuk diamalkan dalam hidup bermasyarakat dan dalam hidup
bernegara.
Tugas.
a. Diskusikan di kelompok anda tentang gagasan-gagasan the founding fathers dalam merumuskan
dasar negara Indonesia pada sidang BPUPKI dan rumuskan kesimpulan dari diskusi kelompok anda.
b. Buatlah kesimpulan kelompok diskusi anda tentang sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia.
c. Lima sila Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Diskusikan di kelompok anda,
seperti apa penjelasan yang dapat diberikan kepada siswa sehingga siswa dapat memahami
pernyataan di atas.
Jawab:
a. gagasan-gagasan the founding fathers dalam merumuskan dasar negara Indonesia pada
sidang BPUPKI
BPUPKI dibentuk pada tanggal 28 April 1945 di gedung ”Chuo sangi in” di Pejambon Jakarta
dan dilantik tanggal 29 April 1945. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat,
dan 2 wakil ketua adalah Icibangase (Jepang) dan R.P Soeroso (Indonesia). Jumlah anggota
BPUPKI sebanyak 62 0rang terdiri dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang perwakilan
Jepang (tanpa hak suara).
Sidang pertama BPUPKI berlangsung tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945 yang membahas Dasar
Negara. Ada 3 tokoh yang mengusulkan dasar Negara, yaitu : Mohammad Yamin, Soepomo
dan Ir. Soekarno. Dan ketiga tokoh tersebut kita kenal dengan julukan “the founding fathers”.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berakar dari nilai budaya bangsa Indonesia, tentu
diharapkan akan lebih mudah dalam mengamalkan di dalam hidup bermasyarakat dan ak an terhindar
dari konflik karena perbedaan. Untuk itu sangat dibutuhkan kesadaran seluruh warga negara
mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Tugas.
a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup!
b. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh perilaku masyarakat
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
c. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah identifikasi faktor-faktor
penyebab dari masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Buatlah dalam
bentuk laporan.
d. Dengan hasil pengamatan pada tugas 1 di atas, diskusikan di kelompok anda, kemudian buat laporan
kelompok tentang upaya apa yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan keharmonisan sosial.
Jawab :
a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup.
Seperti kita ketahui bersama bahwa negara tanpa hukum maka akan hancur. Sebagaimana telah
kita ketahui bersama negara tanpa dasar bisa berarti bahwa negara tersebut tidak memiliki cita-cita,
visi dan misi, dasar hukum serta mekanisme kenegaraan yang jelas untuk menyejahterakan rakyat
sehingga dalam banyak hal negara tersebut lemah. Dari hal tersebut, kemungkinan terdekat yang
akan terjadi adalah meningkatnya jumlah pelaku kejahatan dan kekerasan sehingga memicu
kerusuhan.
Misalnya disini akan di bahas tentang akibat jika suatu negara tidak mempunyaidDasar negara yaitu
berakibat negara tersebut akan runtuh atau roboh sebab negara tersebut tidak memiliki tujuan dan
cita-cita yang jelas. Begitu Juga negara tersebut akan mudah sekali di hancurkan oleh negara lain,
bahkan rakyat di negara yang tidak memiliki sebuah dasar negara akan terpecah belah dan akan
mementingkan egonya diri sendiri. Selain daripada dasar negara maka banyak juga akibat jika suatau
negara tidak mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup sendiri adalah suatu prinsip atau asas
yang menjadi dasar tujuan hidup suatu bangsa atau Negara. Oleh sebab itu keberadaan sebuah
pandangan hidup bagi sebuah negara sangatlah penting. Untuk Indonesia sendiri, padangan
hidupnya ialah Pancasila yang menjadi pedoman hidup, petunjuk sekaligus sebagai sumber hukum
dari segala sumber hukum di Indonesia
Berikut ini merupakan beberapa poin yang berisi uraian atas dampak atau akibat yang terjadi pada
suatu negara yang tidak memiliki dasar negara yaitu :
1. Negara Tidak Memiliki Pedoman untuk Menyelenggarakan Kehidupan Bernegara
Dasar negara adalah ideologi beserta perangkat ideologisnya yang dijadikan patokan untuk
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dalam bernegara. Jika suatu negara tidak memiliki
dasar negara, maka bisa dikatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki pandangan, cita-cita, dan
nilai-nilai yang akan diusung bersama dalam kehidupan. Tanpa pedoman tersebut, lantas mau
dibawa kemana arah kehidupan masyarakat dalam negara tersebut? Sementara seburuk-buruknya
suatu paham atau ideologi negara selalu memiliki tujuan untuk mengarahkan kehidupan ke arah
yang lebih baik. Dengan kata lain, negara tanpa dasar negara akan berhenti di satu titik dan akan
selesai dalam waktu dekat.
2. Negara Tidak Memiliki Dasar Hukum yang Kuat
Dasar hukum berpijak dari dasar negara karena hanya dengan cara demikian maka produk hukum
dan undang-undang suatu negara tidak akan bertentangan dengan ideologi negara. Jika dasar
negara tidak ada, sebetulnya bisa saja suatu negara menciptakan suatu undang-undang dan
perangkat hukum negara. Namun demikian, undang-undang dan produk hukum tersebut bisa
dipertanyakan keabsahannya, yakni apakah produk tersebut mewakili kehidupan masyarakatnya?
Sementara itu fungsi hukum salah satunya adalah sebagai pengatur dan pembatas kebebasan
masyarakat dalam bertindak. Jikalau produk tersebut tidak berdasar atas dasar negara, maka
bagaimana produk hukum tersebut bisa melindungi segala bentuk tindakan dalam masyarakat? Apa
dasar larangan yang digunakan? Nilai-nilai dari mana yang diambil? Sekalipun bisa, maka ikatan
konseptual yang melatarbelakangi produk hukum tersebut tidaklah kuat karena tidak berpijak pada
suatu dasar tertentu.
3. Negara Tidak Memiliki Dasar Acuan untuk Membuat Visi dan Misi Kehidupan Bernegara
Visi dan misi suatu negara muncul karena adanya dasar negara terlebih dahulu yang dijadikan
pondasi utama untuk menegakkan berdirinya negara dan terselenggaranya kehidupan bernegara.
Tiap-tiap ideologi yang menjadi dasar negara akan memiliki arah serta visi dan misi yang berbeda.
Misalnya, negara yang memiliki ideologi kapitalis sebagai dasar negara akan mementingkan
kekuatan kapitalnya untuk membangun kehidupan masyarakat, ideologi komunis akan menekankan
kesetaraan sosial, dan ideologi agama radikal akan menyeragamkan segala perbedaan dalam
masyarakat menjadi satu nilai mutlak yang tak bisa dibantah kebenarannya. Apapun kelemahan dan
kelebihan ideologi masing-masing negara, setidaknya dengan dasar negara maka suatu negara akan
memiliki visi dan misi untuk menyelenggarakan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan idealnya
masing-masing.
4. Negara Rawan Krisis Sosial dan Kemanusiaan
Salah satu penyebab munculnya krisis sosial adalah karena negara tak memiliki kekuatan melalui
berbagai instrumen kenegaraannya untuk menciptakan situasi sosial yang kondusif. Bilamana suatu
negara tidak memiliki dasar negara, krisis sosial akan terjadi mulai dari munculnya benturan dari
latar belakang komunitas masyarakat yang berbeda-beda, hingga meningkatnya kasus kejahatan
dan kekerasan. Ancaman akan benturan perbedaan merupakan ancaman yang nyata mengingat hal
ini pun telah terjadi di negara yang memiliki dasar negara yang bagus sekalipun. Sebagai contoh, di
berbagai wilayah di Indonesia pada masa lalu sebelum datangnya bangsa kolonial, satu wilayah akan
berusaha menguasai wilayah lain, satu kerajaan akan berusaha memperlebar wilayah dan
kekuasaannya dengan cara menaklukkan wilayah lain. Hal tersebut terjadi karena tidak ada payung
nilai yang dijunjung bersama melalui satu sistem pemerintahan yang disepakati bersama. Kondisi
yang terpecah-pecah tersebut memudahkan bangsa kolonial masuk dan menguasai seluruh wilayah
Indonesia hingga pada tahun 1945, Soekarno dan segenap perwakilan anak bangsa pribumi dari
berbagai daerah mulai melakukan perlawanan dan membentuk negara kesatuan republik indonesia
yang dipersatukan di bawah naungan Pancasila sebagai dasar negara.
5. Negara Tidak Memiliki Identitas yang Jelas di Mata Dunia
Salah satu pembentuk karakter suatu negara adalah dasar negara yang mana dasar negara tersebut
dipergunakan sebagai landasan utama untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya, melalui dasar negara, suatu negara akan menanamkan nilai-nilai tertentu untuk
ditanamkan dalam masyarakat. Kiranya melalui hal inilah kemudian suatu masyarakat dalam negara
akan hidup dengan jalur kehidupan yang telah ditentukan oleh negara dan dengan demikian maka
karakter masyarakat akan terbentuk. Dari karakter yang tumbuh dalam masyarakat ini nantinya
akan terbentuk suatu kebudayaan yang khas dan inilah kiranya yang menjadi identitas suatu negara.
Lantas bagaimana dengan negara yang memiliki beragam latar belakang budaya masyarakat yang
berbeda-beda? Dasar suatu negara diciptakan dengan berbagai pertimbangan. Tentunya dasar
negara ini disusun oleh wakil-wakil dari berbagai kelompok masyarakat dengan berbagai latar
belakang yang berbeda sehingga dasar negara tersebut bisa memayungi segala jenis perbedaan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan demikian, dasar negara ini bisa diterima oleh semua
kalangan. Indonesia merupakan contoh negara yang berhasil menciptakan dasar negara dengan
situasi masyarakat seperti yang digambarkan tersebut. Dasar negara akan menjadi satu acuan nilai
yang bisa disepakati tanpa harus menyeragamkan segala perbedaan dalam masyarakat sehingga
negara tersebut akan tetap menjadi negara yang kaya akan keragaman. Kiranya, sebagai contoh,
Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan masyarakat.
6. Negara Rentan Terhadap Kehancuran
Hancurnya sebuah negara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni faktor internal, faktor
eksternal, dan bencana alam. Faktor internal salah satunya adalah gejolak sosial yang berujung pada
aksi makar karena ada kelompok-kelompok tertentu dalam suatu negara yang ingin menggulingkan
kekuasaan negara. Faktor eksternal bisa berupa serangan dari negara lain dan faktor bencana alam
tentunya karena negara tersebut dilanda bencana alam yang hebat yang memiliki dampak pasif. Jika
negara tidak memiliki suatu dasar negara yang bisa dijadikan acuan, maka negara tersebut akan
rentan terhadap kehancuran yang disebabkan oleh faktor internal. Intinya, suatu negara yang tidak
mempunyai pandangan hidup akan kesulitan memecahkan berbagai persoalan yang biasanya atau
sering di masyarakatnya, dan negara tersebut tidak akan bisa maju.
Jadi dapat disimpulkan jika sebuah Negara tak mempunyai pandangan hidup maka negara tersebut
akan menjadi bangsa yang RAPUH, sebab tidak mempunyai arah atau tujuan jelas yang hendak
dicapai. Sehingga negara tersebut gampang terombang-ambing dalam menghadapi bermacam-
macam persoalan yang sering muncul di masyarakat. Karena dengan memiliki pandangan hidup
sebuah negara akan mampu membangun negara sendiri dan lebih terarah.
b. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh perilaku
masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku masyarakat yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam
berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila merupakan
identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Pembiasaan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga.
Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila yang dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga yaitu :
a. Taat dan patuh terhadap orangtua
b. Menjalan Ibadah di Rumah
c. Menghormati orang tua dan saudara
d. Sopan dan santun kepada orang tua
3. Persatuan indonesia
Contoh perilaku:
- melakukan tindakan kudeta atau makar terhadap pemerintahan yang sah
- menghasut orang lain untuk melakukan tindakan diskriminatif
- melakukan tindakan diskriminatif
- menganggap diri sendiri yang paling penting
LAPORAN KELOMPOK
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR MASYARAKAT
SENANTIASA BERPERILAKU SESUAI DENGAN NILAI- NILAI
PANCASILA.
KELOMPOK IV PPG
1. RASMANTO
2. HADI INDRIANTO KOTO
3. DEWITRI ASTUTI GEA
4. HABIBI MARUNDURI
5. NIRWANA JULITA
6. UMMI KALSUM SEBAYANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah Negara yang berpedoman pancasila, namun dikalangan masyarakat banyak
perkembangan zaman saat ini, masuknya teknologi, budaya asing, sehingga lambat laun
budaya bangsa itu terkikis dan banyak yang mengedepankan paham individualistik yang secara
Masyarakat tidak lagi mengenal yang namanya budaya gotong royong, hal ini terjadi tidak
hanya didaerah perkotaan saja akan tetapi daerah pedesaan sudah mulai mengikuti, maka di
sini perlu adanya semangat pembaharuan terhadap nilai-nilai Pancasila sehingga budaya
membuang jauh perilaku yang bertentangan dengan Pancasila tersebut karena ini merupakan
ancaman terhadap ideologi kita yaitu Pancasila. Seperti sikap acuh tak acuh dengan orang lain,
suka merendahkan, menebar kebohongan dan hoaks, mencela, mencaci dan menghujat ini
bukanlah warisan dari leluhur kita, namun belakangan ini banyak terjadi dikalangan
masyarakat kita Indonesia. Maka dari itu kami kelompok 1 mendiskusikan masalah”Upaya
yang harus dilakukan agar Masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
B. Tujuan Diskusi
Untuk mengetahui Upaya yang harus dilakukan agar Masyarakat senantiasa berperilaku
URAIAN DISKUSI
Ada sebelas Upaya yang bisa dilakukan agar Masyarakat sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila adalah dengan:
1. Pendidikan karakter sedini mungkin harus diterapkan dari tingkat sekolah terendah sampai
ke Perguruan Tinggi
2. Memperdalam materi-materi PPKn, Agama, BK, dan Seni Budaya disekolah mulai dari
tingkat sekolah yang terendah sampai pada tingkat Perguruan Tinggi
5. Memupuk sikap toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada antar
kelompok masyarakat. Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok
masyarakat mempunyai hak dan kewajiban dalam bernegara.
6. Selalu memberikan contoh pada masyarakat untuk selalu memberi bantuan kepada tetangga
yang sedang dapat musibah.
7. Mengajak Masyarakat agar berpikir kritis dan kreatif terhadap cita-cita Bangsa.
8. Selalu melakukan rapat-rapat dan musyawarah mupakat untuk mengambil sebuah keputusan
dikalangan masyarakat.
11. Mengusulkan kepada Pemangku kepentingan agar bertindak tegas bagi masyarakat yang
melakukan pelanggaran norma yang terjadi didalam Masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Untuk mencapai sebuah masyarakat yang sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila, maka
semua elemen harus bersinergi antara Masyarakat, ulama, tokoh adat, tokoh agama, Guru dan
tentunya pemangku kepentingan. Apabila hanya pemangku kepentingan saja yang berusaha
sendiri untuk menerapkan nilai-nilai ini, maka hal ini sulit terwujud, begitu juga sebaliknya
kalau hanya satu kelompok masyarakat saja yang berusaha sendiri untuk mengembalikan
nilai-nilai Pancasila maka usaha tersebut akan sia-sia. Maka antara satu dengan yang lain
harus saling mengisi, membantu bahu membahu, tolong menolong, menopang yang lemah dan
saling memotivasi dan bersinergi sehingga masyarakat Indonesia kedepan betul-betul menjadi
3. Negara Indonesia yang sangat besar dan sangat luas wilayahnya, serta sangat dinamis dalam
perkembangannya untuk mewujudkan cita-citanya. Namun, sangat dibutuhkan suatu landasan
yang kuat dalam pengelolaan negara, dan Pancasila menjadi jawabannya yakni sebagai dasar
negara Indonesia.
Tugas
Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam peraturan
perundang-undangan dan penyelenggara negara harus memedomani Pancasila dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Diskusikan dalam kelompok, dan buat laporan kerja kelompok.
a. Diskusikan dalam kelompok tentang perilaku penyelenggara negara yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Buat laporan hasil diskusi.
b. Buat klipping berita tentang perilaku menyimpang dari penyelenggara negara, buat analisismu
tentang perilaku menyimpang tersebut.
JAWABAN
a. Perilaku Penyelengara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila Penyelenggaraan Negara
Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terkandung prinsip
kedaulatan yang tercermin dalam pengaturan penyelenggaraan negara. Selain itu, dalam UUD 1945
memuat pengaturan kedaulatan hukum, rakyat dan negara. Hal ini karena di dalamnya mengatur
mengenai pembagian kekuasaan yang berdasarkan pada hukum, proses penyelenggaraan kedaulatan
rakyat, dan hubungan antar Negara Indonesia dengan negara luar. Untuk mencapai hakikat atau makna
terdalam dari Pancasila dilakukan pengkajian Pancasila secara filosofis. Berdasarkan analisis makna nilai-
nilai Pancasila diharapkan dapat diperoleh makna yang akurat dan memiliki nilai filosofis. Sehingga
penyelenggaraan negara harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang ada di dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu sebagai berikut :
Contoh penyimpangan :
Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada sila pertama jika
Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu contoh penyimpangannya adalah
tidak adanya sikap toleransi kepada agama lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.
Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama : Tindakan kedua yang
menyimpang dari sila pertama adalah gerakan kelompok radikal yang mengatasnamakan
kegiatan menyimpang mereka dengan atas nama agama tertentu. Seperti misalnya saja
terorisme yang seringkali mengatasnamakan agama tertentu.
Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah agama lain hanya
karena merasa terganggu atau karena konflik dan permasalahan lainnya.
Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime pada agama
yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk ke dalam pelanggaran pancasila.
Bom Bali I : Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme yang
terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa
terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus.
Membunuh sekitar ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang
berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila
Kasus Penistaan Agama oleh pejabat Negara.
Kasus penistaan agama ini dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab dipanggil
Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kasus ini bermula dari peristiwa
pada tanggal 27 September 2016, ketika Ahok berpidato saat kunjungan kerja di pulau Pramuka,
Kepualauan Seribu, yang dianggap menghiuna Agama Islam. Hingga akhirnya hakim
memutuskan beliau bersalah dan di vonis penjara 2 Tahun.
Pada sila kedua ini diharapkan masyarakat bisa hidup dengan adil dan sesuai dengan hakikat
manusia. Supaya kita bisa mengetahui apa saja pelanggaran pancasila maka berikut ini adalah daftar
pelanggaran pancasila sila kedua ini. Berikut list lengkapnya :
Contoh penyimpangan :
Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia tidak dilakukan dengan
semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan sangatlah dilarang.
Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah memperkejakan
anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk bekerja karena kewajiban mereka
adalah sekolah, terutama jika memperkerjakan anak di bawah umur dengan tidak wajar.
Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus dalam ekonomi yang
akan merugikan orang-orang yang tidak mampu dan malah menguntungkan bagi kalangan kaum
atas.
Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu kasus yang pernah ada
dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini adalah usaha pemerintah untuk
memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat
terutama yang berasal dari kalangan bawah karena merasa digenjot untuk membayar dan itu
sama saja seperti membuat rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang
mengemplang BLBI. Hal ini menimbulkan ketidakadilan
3. Sila ketiga adalah sila berbunyi “Persatuan Indonesia”
Memiliki makna penting yaitu mengutamakan persatuan seluruh bangsa Indoenesia yang berbeda dari
suku, agama, ras, dan budayanya. Dengan sila ini diharapakan jika Indonesia bisa bersatu walau
berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh kasus pelanggaran pancasilanya :
Contoh Penyimpangannya :
Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku ras, semua suku tentu saja memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing.
Membandingkan dan mengangap suku lain remeh tentu saja merupakan salah satu pelanggaran
dari sila ini karena semuanya memang diciptakan berbeda untuk saling melengkapi.
Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah mempersatukan Indonesia.
Jika terjadi perang suku tentu saja Indonesia akan terpecah dan mungkin tidak menjadi utuh
sehingga ini bisa menjadi salah satu pelanggaran pancasila.
Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika ada seseorang yang
menjadi seorang provokator dari suku atau etnis tertentu yang bisa memcicu adanya perang
antar suku atau konflik panas
4. Sila ke empat “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”. Pada sila keempat ini memiliki makna yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat
dan juga negara. Berikut adalah beberapa contoh penyimapangan dan juga kasus riilnya.
Contoh penyimpangan :
Ketikdakadilan hukum : Penyimpangan kasus dari sila keempat ini adalah ketikdakadilan hukum bagi
pejabat dan kaum bawah. Buktinya beberapa tahun silam orang yang dikataka mencuri buah seperti
semangka dan kakao harus mendekam di balik jeruji besi mulai dari ancaman 1 hingga 5 tahun, hanya
karena mencuri kakao seharga 2000 rupiah saja. Sedangkan para pejabat yang sudah menelan uang
milik negara milyaran rupiah hanya ditahan selama 1-2 tahun bahkan tidak diselidiki. Hal ini memang
ironis tapi memang ada di Indonesia, merupakan salah satu pelangagran berat pancasila.
Memiliki makna jika semua masyarakat Indonesia harus bisa hidup dengan adil. Namun nyatanya sampai
saat ini masih banyak sekali hal dilanggar. Berikut adalah contohnya :
Contoh penyimpangan :
Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita lihat
bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah mengabdi pada negara
bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang ini
hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang
bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan bisa mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?
Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah perlakuan yang tidak adil
kepada masyarakat mungkin karena perbedaan yang ada
Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini bisa dilihat dari
perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau mungkin sama-sama warga
Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua infrastruktur dibangun
merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan kotekan
1. Bentuk pelanggaran Pancasila dalam Penyelenggaraan Negara, salah satu contohnya adalah
pengaduan gugatan terhadap Undang-Undang (UU). Pengaduan gugatan Undang- Undang kepada
Mahkamah Konstitusi (MK) pada beberapa periode antara 2003-2012 ada ser 400 pengaduan.
Pengaduan tersebut terkait dengan adanya indikasi pelanggaran Nilai- Nilai Pancasila dalam Undang-
Undang yang dirancang
Kasus korupsi Gubernur Sultra Nur Alam menjadi 'terobosan' KPK berantas korupsi sumber daya alam.
vonis yang di berikan lebih rendah dari tuntutan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 18
tahun. Namun, dalam tuntutan terhadap Nur Alam, pertama kalinya KPK menggunakan kerusakan
lingkungan untuk menilai kerugian keuangan negara.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sebagai negara yang berideologi Pancasila, maka
sudah sepatutnya bahwa segala sendi kehidupan berasaskan Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan implementasi dari akar budaya bangsa. Sebagai warga negara yang baik,
maka kita harus selalu menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Begitu pula dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara, segala pelaksaanaannya harus berdasarkan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini diperlukan karena negara ada karena ada masyarakat dan
kebudayaannya, dan Pancasila lahir bersama dengan itu.Pancasila secara mendalam memang harus
terus digali
nilai dan makna filosofisnya dari berbagai bidang dan untuk seluruh rakyat Indonesia. Hal itu perlu
dilakukan,agar seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali dapat mengamalkan semua nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya secara murni dan konsekuen.
4. Implementasi nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab seluruh unsur bangsa Indonesia untuk
menuju kejayaan bangsa dan kemajuan negara, senantiasa menggelora dalam semangat kebangsaan
untuk dapat mewujudkan masyarakat adil dan makmur merata materil dan spiritual.
Tugas.
a. Diskusikanlah dalam kelompok tentang fenomena sikap para generasi muda termasuk siswa sekarang
ini yang semakin tidak bermoral, berperilaku menyimpang seperti kebrutalan gang motor, begal,
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. Rumuskan usulan tindakan dari kelompok
anda untuk mengatasinya.
b. Buatlah rancangan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi siswa melalui
ekstrakurikuler di sekolah.
c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan masyarakat yang makmur
berkeadilan dan kehidupan yang adil berkemakmuran.
Jawab
a. Diskusikanlah dalam kelompok tentang fenomena sikap para generasi muda termasuk siswa
sekarang ini yang semakin tidak bermoral, berperilaku menyimpang seperti kebrutalan gang motor,
begal, mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. Rumuskan usulan tindakan dari
kelompok anda untuk mengatasinya.
Fenomena perilaku menyimpang bagi generasi muda seperti kebrutalan gang motor, begal,
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya,ini merupakan ibarat sebuah gunung es, sudah
mengakar dan semakin hari semakin marak walaupun banyak usaha dan kegiatan untuk
mengatasinya.
Menurut kami faktor utama yang mempengaruhi perilaku menyimpang adalah diawali
dengan didikan dari rumah atau orang tua yang kurang tepat, kemudian lingkungan tempat tinggal
yang buruk, bisa juga karena kurangnya fasilitas yang tersedia,sehingga bakat dan minat mereka
tidak terarah dengan baik. Adapun upaya untuk mengatasi prilaku menyimpang tersebut kami
memberikan Rumusan usulan diantaranya yaitu :
a. Pendidikan dan Perhatian orang tua harus lebih maksimal,dengan memakai cara-cara
yang baik, memberikan kasih sayang yang tulus, sehingga seorang anak tersentuh
hatinya dan mau menerima saran dan masukan.
b. Pemerintah hendaknya menyediakan fasilitas dan ivent-ivent untuk menampung
bakat dan minat anak muda seperti sarana balapan motor, sirkuit atau yang lainnya,
sehingga nantinya disini bisa juga diselingi dengan pemberian materi arahan dan
masukan tentang berkendraan yang baik dan berkendara sesuai aturan lalu lintas.
c. Pihak pemangku kepentingan hendaknya membuat program pembekalan
keterampilan melalui diklat-diklat, pelatihan-pelatihan oleh beberapa lembaga,seperti
BLK, Perusahaan,atau pihak lain, sehingga membuka peluang mereka untuk mandiri
dan mempunyai keterampilan, dengan harapan kedepan mereka tidak lagi melakukan
begal demi memenuhi kebutuhan ekonominya.
d. Untuk Narkoba,solusinya adalah Pemerintah harus intensif memberikan penyuluhan
tentang bahaya mengkosumsi narkoba. Dan terus menerus membarantas dan
menangkap gembong narkoba, baik yang berskala kecil maupun berskala besar.
e. Berkenaan dengan pergaulan bebas, kita harus sering memberi pemahaman tentang
bahayanya pergaulan bebas. Pendidikan orang tua menjadi faktor utama untuk
mengatasinya, jangan pernah memberi izin dan kesempatan untuk mereka berpacaran
dan berduaan (harus tegas),selama ini fakta dilapangan ada beberapa oknum orang
tua memberi izin,membolehkan,bahkan memberi fasilitas anak mereka untuk bergaul
bebas.
Contoh: Di dalam sebuah keluarga ada mempunyai seorang anak perempuan,ketika
teman laki-laki anaknya datang oknum orang tua sengaja meninggalkan
mereka berdua, disinilah mereka menganggap diberi kebebasan untuk
bergaul.
f. Menyediakan banyak fasilitas olahraga juga bisa untuk mengatasi permasalahan
prilaku menyimpang para generasi muda.
g. Sekolah tentunya sangat berperan untuk mengatasi persoalan yang terjadi.
h. Pendidikan agama sangat penting ditanamkan sejak dini kepada anak-anak didik kita.
b. Buatlah rancangan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi siswa melalui
ekstrakurikuler di sekolah.
Rancangan Kegiatan Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi seluruh siswa:
i. Kema bakti, Pramuka
j. Lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan
k. Mengadakan lomba baca Alquran saat Hari besar agama
l. Lomba permainan daerah untuk memeriahkan 17 Agustus 1945
m. Anjangsana (Tanggap Sosial)
n. Mengadakan Turnamen Olahraga
o. Festival Seni, (tari daerah, musik dearah, lagu daerah,lagu nasional dll)
c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan masyarakat yang makmur
berkeadilan dan kehidupan yang adil berkemakmuran.
Menurut telaah kami:
Kehidupan masyarakat yang makmur berkeadilan adalah masyarakat yang sudah sejahtera,
yang mana kebutuhan sehari-harinya telah perpenuhi dan sudah merata diseluruh wilayah Indonesia,
semua pulau yang ada di Indonesia sudah tersentuh pembangunan Nasional.
Sedangkan Kehidupan yang adil berkemakmuran adalah suatu masyarakat dimana hak dan
kewajibannya sebagai warga Negara telah terpenuhi dan kesejahteraan telah dinikmati di seluruh
wilayah Indonesia.