Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN SOAL TES PILIHAN GANDA KOMPETENSI

SISTEM STARTER DAN PENGISIAN PROGRAM KEAHLIAN


TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELAS XII

Deni Widyantoro
Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang
Boenasir
Email: drsbunasir@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang
Karsono
Email: karsono50@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

Abstract
This research aim to get the problem of tes of double helix of interest of system
of starter and admission filling owning good quality, through problem development of
pursuant to problem analysis qualitative and quantitative. Research method used by
descriptive method, this research there no sampel of because research conducted
represent the good research population. Problem fulfilling conditions analyse qualitative
as well as after conducted by a quantitative analysis own the level of problem difficulty
range from 0,30 up to 0,70, different energy of bigger problem than 0,30, distraktor
selected by 5% from entire competitor tes, and above reliabilitas problem 0,50. Problem
consistence of between tes 1 and tes 2 calculated by using formula of correlation of
product moment, if rhitung of bigger than rtabel with the level signifikansi 5% problem is
consistence. Problem of Tes of double helix to be made by a evaluation appliance ought
to be conducted by development of problem tes by analysis of problem item qualitative
and quantitatively before used to measure the achievement of result of learning student.

Kata kunci: pengembangan, tes pilihan ganda, sistem starter dan pengisian.

PENDAHULUAN pendidikan mempunyai peranan yang sangat


Komponen dalam pembelajaran yang penting dalam mengukur prestasi hasil
meliputi tujuan pembelajaran, proses belajar siswa, tes yang baik perlu
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran memperhatikan tingkat kesukaran soal, daya
merupakan kesatuan yang tidak dapat beda soal, efektifitas distraktor dan
dipisahkan. Proses belajar mengajar termasuk reliabilitas tes. Sesuai dengan perkembangan
penguasaan materi selalu akan berorientasi dalam dunia pendidikan maka alat evaluasi
kepada tujuan pembelajaran. Apakah tujuan yang digunakan harus sesuai dengan
pembelajaran tercapai atau tidak, baru akan kurikulum yang berlaku saat itu. Begitu juga
terjawab setelah diadakan evaluasi dengan kualitas dari alat evaluasi diharapkan harus
persyaratan memperhatikan tujuan memperhatikan tingkat kesukaran soal, daya
pembelajaran dan materi pelajaran. Evaluasi beda soal, efektifitas distraktor dan
merupakan suatu tindakan yang dilakukan reliabilitas soal. Oleh karena itu, soal-soal
oleh evaluator terhadap suatu peristiwa atau kompetensi sistem starter dan pengisian
kejadian. Alat yang digunakan sebagai sarana sebagai salah satu alat evaluasi harus
untuk menentukan nilai adalah tes. Tes pada diketahui bagaimanakah kualitas soal-
umumnya digunakan untuk menilai dan soalnya.
mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil Pada penelitian ini peneliti
belajar kognitif berkenaan dengan mengembangkan soal-soal tes pilihan ganda
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan kompetensi sistem starter dan pengisian kelas
pendidikan dan pembelajaran saat itu. XII program keahlian teknik mekanik
Tes sebagai alat evaluasi dalam otomotif di SMK Negeri 1 Rembang melalui

14
Deni Widyantoro, Boenasir, Karsono; Pengembangan Soal Tes Pilihan Ganda 15

analisis kualitatif dan kuantitatif. Hal itu mengukur dan mengetahui seberapa jauh
dilakukan karena berdasarkan observasi awal kemampuan siswa.
penelitian, soal-soal pilihan ganda Berdasarkan uraian latar belakang di
kompetensi sistem starter dan pengisian pada atas, maka permasalahan yang akan diungkap
SMK Negeri 1 Rembang belum memenuhi dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
kriteria sebagai soal yang baik. Menurut hasil kualitas butir –butir soal tes pilihan ganda
wawancara dengan beberapa guru program kompetensi sistem starter dan pengisian kelas
keahlian teknik mekanik otomotif, diperoleh XII pada SMK Negeri 1 Rembang apabila
keterangan bahwa soal-soal pilihan ganda ditinjau dari segi analisis kualitatif dan
kompetensi sitem starter dan pengisian yang kuantitatif soal. Tujuan penelitian ini adalah
diberikan kepada siswa kelas XII belum untuk mendapatkan soal tes pilihan ganda
pernah dilakukan analisis soal secara kompetensi sistem starter dan pengisian kelas
kualitatif dan kuantitatif, karena tidak ada XII program keahlian teknik mekanik
data yang menunjukkan hasil dari analisis otomotif di SMK Negeri 1 Rembang yang
soal-soal tersebut. Dari hal inilah penulis memiliki kualitas yang baik melalui
ingin mengembangkan kualitas alat evaluasi pengembangan soal melalui analisis butir
(soal-soal tes pilihan ganda kompetensi soal secara kualitatif dan analisis soal secara
sistem starter dan pengisian) yang digunakan kuantitatif.
pada kelas XII program keahlian mekanik
otomotif di SMK Negeri 1 Rembang dengan METODE PENELITIAN
melalui analisis soal secara kualitatif dan Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif. deskriptif. Kegiatan studi deskriptif meliputi
pengumpulan data, analisis data, interpretasi
Pada waktu memberikan evaluasi
data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang
kepada siswa, dengan menggunakan tes
didasarkan pada penganalisisan data tersebut
berupa pilihan ganda biasanya mengalami
(Subana, 2005: 27). Populasi merupakan
kesulitan dalam pembuatan atau perancangan
seluruh subjek penelitian yang akan dikenai
soal pilihan ganda. Soal yang dibuat harus
generalisasi dari penelitian tersebut
menyangkut masalah-masalah apa yang akan
(Suharsimi Arikunto, 1989: 102). Dalam
diukur dan mendefinisikan secara persis
penelitian ini tidak ada sampel, karena jenis
aspek-aspek yang diukur tersebut, dan soal
penelitian yang dilakukan merupakan
tes dapat mengungkapkan kemampuan yang
penelitian populasi. Populasi yang diambil
diharapkan. Untuk itu harus mengetahui
adalah semua siswa kelas XII program
tingkat reliabilitas terhadap butir-butir soal
keahlian teknik mekanik otomotif di SMK
tersebut, sehingga soal yang nanti akan
Negeri 1 Rembang. Pada saat peneliti
diberikan dapat menentukan sampai seberapa
melakukan observasi awal, populasi siswa
jauh kemampuan yang dapat dicapai oleh
kelas XII program keahlian teknik mekanik
siswa dalam proses belajar mengajar.
otomotif di SMK Negeri 1 Rembang, terdiri
Perlunya dilakukan pengembangan terhadap
dari 104 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas.
soal - soal tes pilihan ganda kompetensi
Metode pengumpulan data dalam
sistem starter dan pengisian kelas XII pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan
SMK Negeri 1 Rembang sebelum soal
tersebut diberikan kepada siswa melalui
analisis soal secara kualitatif dan kuantitatif. Tabel 1. Daftar populasi penelitian
Siswa seharusnya mendapatkan evaluasi tes No Kelas Jumlah Siswa
pilihan ganda kompetensi sistem starter dan 1 XII TMO A 36 siswa
pengisian yang sesuai dengan apa yang telah 2 XII TMO B 34 siswa
diberikan dalam proses belajar mengajar, dan 3 XII TMO C 34 siswa
soal-soal tes tersebut benar-benar bisa Jumlah Populasi 104 siswa

ISSN:1412-1247
16 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI 2009

metode tes. Metode tes yang akan digunakan Tabel 2. Kriteria skor judgement
adalah tes tertulis, yaitu dengan bentuk Ahli
objektif pilihan ganda yang soal-soalnya Soal Tidak sesuai Sangat
dibuat oleh peneliti berdasarkan kurikulum sesuai sesuai
kelas XII program keahlian teknik mekanik 1 2 3
otomotif di SMK Negeri 1 Rembang untuk
kompetensi sistem starter dan pengisian. XII SMK Negeri 1 Rembang) yang memilki
Pembuatan soal tes pilihan ganda tersebut nilai median 2 atau 3. Sedangkan yang
berpedoman pada tabel spesifikasi cara memiliki nilai median 1 tidak bisa dipakai
pembuatan soal. Pembuatan soal tes pilihan untuk diujikan. Penilaiannya adalah dengan
ganda kompetensi sistem starter dan memberikan skor seperti pada tabel 2.
pengisian untuk kelas XII program keahlian Dengan melihat dan mengurutkan
mekanik otomotif pada SMK Negeri 1 skor yang diberikan oleh ke-3 orang ahli,
Rembang. akan diketahui nilai mediannya. Soal yang
Berikut adalah langkah dalam memiliki nilai median 2 atau 3 bisa diujikan
menyusun soal tes pilihan ganda sesuai terhadap responden atau siswa, sedangkan
dengan tabel spesifikasi cara pembuatan soal. soal yang memiliki nilai median 1 tidak bisa
Dilihat dari segi isi materi pelajaran untuk diujikan terhadap responden atau siswa.
masing masing indikator diberi bobot sebagai Analisis kuantitatif dengan mengukur
berikut: indikator I = 10 %, indikator II = 15 beberapa variabel yaitu, taraf kesukaran soal,
%, indikator III = 20%, indikator IV = 25%, daya pembeda soal, efektifitas distraktor dan
indikator V = 15 %, indikator VI = 10%, dan reliabilitas soal. Tingkat kesukaran
indikator VII = 5 % (prosentase berdasarkan berdasarkan seberapa banyak peserta tes
bobot indikator materi kompetensi sistem dapat menjawab benar pada soal yang
starter dan pengisian). Adapun dari segi taraf diberikan (Sumarna, 2004:12). Menurut
berpikirnya, taraf pengetahuan diberi bobot Suharsmi (2002: 208) taraf kesukaran soal
24%, taraf pemahaman 23%, taraf aplikasi diukur dengan menggunakan rumus :
18%, taraf analisis 14%, taraf sintesis 11%,
dan taraf evaluasi 10%. Pengambilan
kompetensi pada materi pembelajaran B
berdasarkan silabus SMK Negeri 1 Rembang P =
JS
program keahlian teknik mekanik otomotif
kompetensi sistem starter dan pengisian. Dengan p kurang dari 0,30 soal sukar,
Metode analisis data dilakukan p lebih besar dari sama dengan 0,30 sampai
sebagai berikut : Analisis Soal, dengan kurang dari samadengan 0,70 soal sedang,
analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis dan p lebih besar dari 0,70 soal mudah.
kualitatif dilakukan dengan cara soal pilihan Menurut Sumarna (2004: 47) sebaiknya
ganda yang sudah dibuat berdasarkan tabel tingkat kesukaran soal adalah berkisar antara
spesifikasi, kemudian diberikan kepada 3 0,30 sampai denga 0,70.
orang ahli (3 orang guru teknik mekanik Daya pembeda dihitung atas dasar
otomotif kelas XII SMK Negeri 1 Rembang) pembagian kelompok menjadi dua bagian,
untuk mengetahui dan dipilih mana soal tes yaitu kelompok atas yang merupakan
pilihan ganda kompetensi sistem starter dan kelompok peserta tes yang berkemampuan
pengisian yang sesuai untuk diujicobakan tinggi dengan kelompok bawah yaitu
pada kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang. kelompok peserta tes yang berkemampuan
Soal yang bisa dipakai untuk diujikan adalah rendah. Kemampuan tinggi ditunjukkan
soal yang setelah dilakukan judgement dengan perolehan skor yang tinggi dan
terhadap ahli (3 guru mekanik otomotif kelas kemampuan rendah ditunjukkan dengan

ISSN:1412-1247
Deni Widyantoro, Boenasir, Karsono; Pengembangan Soal Tes Pilihan Ganda 17

perolehan skor yang rendah. Menurut Kelley dihitung dengan menggunakan rumus
(1939), Crocker dan Algina (1986) yang korelasi product moment (Arikunto, 2002:78)
paling stabil dan sensitif serta paling banyak sebagai berikut:
digunakan adalah dengan menentukan 27%
kelompok atas dan 27 % kelompok bawah. ΝΣΧΥ − (ΣΧ )(ΣΥ )
rxy =
Daya beda dihitung dengan rumus :
{ΝΣΧ 2
}{
− (ΣΧ ) ΝΣΥ 2 − (ΣΥ )
2 2
}
D=
∑ A − ∑B Apabila nilai korelasi product
moment lebih besar dari rtabel pada taraf
nA nB signifikansi 5% dan N= 18 harga rtabel =
0,468 maka test 1 dan test 2 adalah konsisten.
Soal yang baik adalah soal yang
memiliki daya beda di atas 0,30 (Sumarna,
2004: 47). Soal pilihan ganda yang HASIL PENELITIAN
digunakan menggunakan 5 option jawaban Berdasarkan analisis kualitatif dari 40
(A, B, C, D, dan E). Satu diantaranya adalah butir soal, diperoleh sebanyak 32 soal
jawaban betul, dan sisanya adalah distraktor. termasuk soal yang bisa diujikan kepada
Distraktor dinyatakan telah dapat siswa dan 8 soal termasuk soal yang belum
menjalankan fungsinya dengan baik apabila bisa diujikan kepada siswa. Hasil ujicoba
distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah soal test 1 (32 soal) diperoleh hasil, soal
dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes dengan kategori indeks kesukaran mudah
(Sudijono, 2006: 411). Soal yang baik adalah sebanyak 13 soal, soal dengan kategori
soal yang distraktornya sudah dipilih oleh indeks kesukaran sedang sebanyak 18 soal,
5% dari seluruh peserta tes. Reliabilitas tes dan soal dengan kategori indeks kesukaran
dalam penelitian ini diuji dengan sukar sebanyak 1 soal. Jadi secara
menggunakan rumus Kudder Richardson 20 keseluruhan bahwa hasil uji coba soal (test 1)
(KR-20) menurut Sumarna (2004: 114) memiliki indeks kesukaran sedang. Untuk
adalah sebagai berikut: daya beda soal, sebanyak 8 soal termasuk
dalam kategori jelek hal ini dikarenakan daya
pembeda soal kurang dari 0,30. Sedangkan
⎡ k ⎤⎡s −∑pq⎤
2 soal yang termasuk kategori baik dengan
r11=⎢ ⎥⎢ 2 ⎥ tingkat daya pembeda soal di atas 0,30
⎣k−1⎦⎣⎢ s ⎦⎥ adalah sebanyak 24 soal. Hasil analisis tes 1
menunjukkan ada 21 soal yang sudah
Apabila masih ditemukan soal-soal memiliki distraktor baik, karena masing-
pilihan ganda yang belum memenuhi kriteria masing distraktor pada setiap soal sudah
sebagai soal yang tidak baik (soal jelek) dipilih oleh lebih dari samadengan 5%
maka dilakukan lagi test berikutnya dengan peserta tes. Sedangkan 11 soal memiliki
tidak mengikutsertakan soal-soal yang jelek distraktor jelek, karena ada beberapa
dan dilakukan analisis soal secara kuantitatif, distraktor pada setiap soal yang belum dipilih
sampai benar-benar didapatkan soal-soal oleh 5 % dari peserta tes. Pada perhitungan
yang memiliki kriteria sebagai soal yang baik reliabilitas soal pilihan ganda kompetensi
berdasarkan taraf kesukaran soal, daya system starter dan pengisian dapat
pembeda soal, efektifitas distraktor dan digolongkan reliabel, besarnya koefisien
reliabilitas soal. Konsistensi soal merupakan korelasi r11 adalah 0,861, karena r11 lebih
tingkat kesesuaian antara hasil test 1 dengan besar dari 0,50 (Surapranata, 2004: 114)
test 2. Konsistensi soal ini untuk mengetahui sehingga soal-soal test 1 termasuk dalam
apakah skor jawaban pada test 1 memiliki kategori reliabel.
korelasi dengan test 2. Konsistensi soal Berdasarkan hasil rekapitulasi soal

ISSN:1412-1247
18 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI 2009

soal-soal tes pilihan ganda kompetensi sistem program keahlian Teknik Mekanik Otomotif
starter dan pengisian pada siswa SMK kelas XII di SMK negeri 1 Rembang tahun
program keahlian Teknik Mekanik Otomotif pelajaran 2008/2009, bahwa 18 soal
kelas XII di SMK negeri 01 Rembang tahun termasuk dalam kategori soal-soal yang baik
pelajaran 2008/2009 bahwa sebanyak 14 soal sehingga layak digunakan karena memiliki
tidak diapat dipakai atau tidak baik karena tingkat kesukaran yang berkisar antara 0,30
tidak memenuhi peryaratan dengan melihat sampai dengan 0,70, daya pembeda soal
tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, lebih besar daripada 0,30, distraktor sudah
efektifitas distraktor, dan reliabilitas tes. dipilih lebih dari 5% oleh peserta tes dan
Sedangkan 18 soal termasuk dalam kategori dengan reliabilitas tes diatas 0,50. Jadi semua
soal-soal yang baik sehingga layak soal (18 soal) dalam test-2 termasuk dalam
digunakan. kategori soal yang baik atau layak dipakai.
Karena dalam test-1 masih Pada konsistensinya untuk 18 butir soal tes
didapatkan 14 soal yang tidak baik atau tidak pilihan ganda kompetensi sistem starter dan
layak dipakai, maka 14 soal tersebut dibuang. pengisian adalah termasuk soal yang
Untuk mendapatkan soal-soal yang baik konsisten, karena nilai korelasi product
maka 18 soal yang sudah dalam kategori baik moment (r xy = 0,48368) lebih besar dari rtabel
tersebut akan dilakukan test yang kedua. = 0,468 pada taraf sinifikansi 5% dan N=18.
Test-2 dilakukan pada responden yang sama
dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama PEMBAHASAN
dari test-1 dengan soal-soal yang termasuk
Pengembangan soal dilakukan dengan
dalam kategori sebagai soal yang baik dari
cara analisis butir soal secara kualitatif dan
analisis soal pada test-1 yakni sebanyak 18
kuantitatif. Analisis soal secara kualitatif
soal tes pilihan ganda kompetensi sistem
pada penelitian ini dilakukan dengan
starter dan pengisian program keahlian teknik
melakukan judgement atau meminta
mekanik otomotif kelas XII di SMK Negeri 1
pendapat terhadap 3 orang ahli (guru teknik
Rembang.
mekanik otomotif) untuk mengetahui
Taraf kesukaran pada tes 2 (18 soal) berfungsi atau tidaknya sebuah soal dan
yang memiliki tingkat kesukaran sedang layak atau tidaknya sebuah soal sebelum
sebanyak 18 soal, tidak terdapat soal dengan diujikan kepada siswa. Setelah dilakukan
tingkat kesukaran sukar ataupun mudah. Jadi analisis kualitatif terhadap 40 butir soal tes
secara keseluruhan bahwa semua soal pada pilihan ganda kompetensi sistem starter dan
hasil test 2 diperoleh hasil soal yang pengisian SMK Negeri 1 Rembang yang
termasuk dalam kategori tingkat kesukaran dibuat oleh peneliti berdasarkan tabel
sedang. Berdasarkan analisis bahwa secara spesifikasi cara pembuatan soal, diperoleh
keseluruhan (18 soal) daya pembeda soalnya soal yang layak untuk diujikan kepada siswa
adalah lebih besar dari 0,30, sehingga semua sebanyak 32 soal dan sisanya 8 soal adalah
soal termasuk dalam kategori baik. Semua soal yang belum layak untuk diujikan kepada
soal sudah memiliki distraktor baik, karena siswa. Analisis kualitatif yaitu berupa
masing-masing distraktor pada setiap soal penelaahan yang dimaksudkan untuk
sudah dipilih oleh lebih dari 5% peserta tes. menganalisis soal ditinjau dari segi teknis,
Besarnya koefisien korelasi r11 adalah 0,684, isi, dan editorial. Analisis kualitatif lainnya
karena r11 lebih besar dari 0,50 (Surapranata, dapat juga dikategorikan dari segi materi,
2004:114), sehingga soal-soal test 2 termasuk konstruksi, dan bahasa. Hal ini berarti 32 soal
dalam kategori reliabel. tes pilihan ganda kompetensi sistem starter
Berdasarkan hasil rekapitulasi soal dan pengisian adalah soal yang sudah
soal-soal tes pilihan ganda kompetensi sistem memenuhi persyaratan analisis kualitatif soal,
starter dan pengisian pada siswa SMK sedangkan 8 soal belum memenuhi

ISSN:1412-1247
Deni Widyantoro, Boenasir, Karsono; Pengembangan Soal Tes Pilihan Ganda 19

persyaratan analisis kualitatif soal setelah beda soal yang baik. Salah satu tujuan
soal tersebut dilakukan judgement terhadap 3 analisis kuantitatif soal adalah untuk
orang ahli (guru teknik mekanik otomotif menentukan dapat tidaknya suatu soal
SMK Negeri 1 Rembang). membedakan kelompok dalam aspek yang
Selain melakukan analisis kualitatif diukur sesuai dengan perbedaan yang ada
terhadap soal, perlu juga dilakukan analisis dalam kelompok itu. Indeks yang digunakan
kuantitatif soal yang meliputi tingkat dalam membedakan antara peserta tes yang
kesukaran soal, daya pembeda soal, berkemampuan tinggi dengan peserta tes
efektifitas distraktor, dan reliabilitas tes. Soal yang berkemampuan rendah adalah indeks
tes pilihan ganda kompetensi sistem starter daya pembeda. Indeks ini menunjukkan
dan pengisian yang layak diujikan atau baik kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi
berdasarkan analisis kualitatif soal, yaitu 32 tes secara keseluruhan. Dengan demikian
soal tersebut harus dilakukan analisis soal daya pembeda soal adalah daya dalam
secara kuantitatif. Hal itu dilakukan, karena membedakan antara peserta tes yang
untuk mengetahui sejauh mana soal dapat berkemampuan tinggi dengan peserta tes
membedakan antara peserta tes yang yang berkemampuan rendah (Surapranatha,
kemampuannya tinggi dalam hal yang 2004: 23). Mengetahui daya pembeda soal itu
didefinisikan oleh kriteria dengan peserta tes penting sekali, sebab salah satu dasar untuk
yang kemampuannya rendah (Surapranatha, menyusun butir-butir soal tes hasil belajar
2004:10). adalah adanya anggapan, bahwa kemampuan
antara testee yang satu dengan testee yang
Soal tes pilihan ganda yang berjumlah
lain itu berbeda-beda, dan bahwa butir-butir
32 butir soal tersebut dilakukan analisis
soal tes hasil belajar itu haruslah mampu
secara kuantitatif dengan diujikan terhadap
memberikan hasil tes yang mencerminkan
104 siswa. Hasil analisis kuantitatif untuk
adanya perbedaan-perbedaan kemampuan
tingkat kesukaran soal menyebutkan bahwa;
yang terdapat di kalangan testee tersebut
sebanyak 1 soal termasuk dalam kategori
(Sudijono, 2006: 386).
soal dengan tingkat kesukaran sukar, 18 soal
dengan tingkat kesukaran sedang, dan 13 soal Hasil analisis kuantitatif untuk
dengan tingkat kesukaran mudah. Menurut efektifitas distraktor diperoleh, bahwa dari 32
Sumarna Surapranatha (2004: 47) soal yang soal tes pilihan ganda, yang memiliki
baik adalah soal dengan tingkat kesukaran distraktor baik adalah 21 soal dan yang
yang sedang. Bermutu atau tidaknya soal tes memiliki distraktor jelek sejumlah 11 soal.
hasil belajar dapat diketahui dari derajat Distraktor dinyatakan telah dapat
kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing menjalankan fungsinya dengan baik apabila
butir soal tersebut. Butir-butir soal tes hasil distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah
belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes
soal yang baik, apabila butir-butir soal (Sudijono, 2006: 411). Soal yang baik adalah
tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula soal yang distraktornya sudah dipilih oleh
terlalu mudah dengan kata lain derajat 5% dari seluruh peserta tes. Dari 32 soal
kesukaran soal adalah sedang atau cukup yang dilakukan analisis fungsi distraktor,
(Sudijono, 2006: 370). Dilihat dari taraf didapatkan 21 soal yang memiliki distraktor
kesukaran soal, dari 32 butir soal yang baik. Karena distraktor atau pengecoh dari 21
memiliki taraf kesukaran yang baik adalah soal tersebut dipilih lebih dari samadengan 5
sebanyak 18 butir soal. % oleh peserta tes. Sedangkan sebanyak 11
Hasil analisis kuantitatif untuk daya soal belum memiliki distraktor yang baik,
beda soal diperoleh 8 soal termasuk dalam karena distraktor atau pengecoh belum
kategori soal dengan daya beda soal jelek dan dipilih oleh 5% dari peserta tes.
24 soal termasuk kategori soal dengan daya Tujuan utama dari pemasangan

ISSN:1412-1247
20 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI 2009

distraktor pada setiap butir soal adalah, agar analisis kuantitatif butir soal didapatkan soal
dari sekian banyak testee yang mengikuti tes yang baik berdasarkan analisis kuantitatif
hasil belajar ada yang tertarik atau soal adalah sebanyak 18 soal. Karena 18
terangsang untuk memilihnya, sebab mereka butir soal tersebut sudah memenuhi indeks
menyangka bahwa distraktor yang mereka taraf kesukaran yang baik, memiliki daya
pilih itu merupakan jawaban betul. Jadi beda yang baik, distraktor sudah bisa
mereka terkecoh, menganggap bahwa menjalankan fungsinya dengan baik, dan
distraktor yang terpasang pada soal itu nilai koefisien reliabilitasnya tinggi.
sebagai kunci jawaban soal, padahal bukan. Sebaliknya didapatkan 14 butir soal yang
Tentu saja, makin banyak testee yang termasuk dalam kategori sebagai soal yang
terkecoh, maka kita dapat menyatakan bahwa jelek. Hal ini di karenakan 14 butir soal
distraktor itu makin dapat menjalankan tersebut belum memenuhi persyaratan untuk
fungsinya dengan sebaik-baiknya (Sudijono, menjadi soal yang baik dilihat berdasarkan
2006: 410). Distraktor baru dapat dikatakan analisis kuantitatif soal.
telah dapat menjalankan fungsinya dengan Dari analisis kuantitatif terhadap 32
baik, apabila distraktor tersebut telah butir soal, ternyata masih didapatkan soal
memiliki daya rangsang atau daya tarik yang termasuk dalam kategori sebagai soal
demikian rupa, sehingga testee yang yang jelek sebanyak 14 butir soal. Untuk itu
khususnya berkemampuan rendah merasa 14 butir soal tersebut sebaiknya diperbaiki
bimbang dan ragu-ragu sehingga pada atau dibuang, dalam penelitian ini 14 butir
akhirnya mereka menjadi terkecoh untuk soal tersebut dibuang. Untuk mendapatkan
memilih distraktor sebagai jawaban betul. soal tes pilihan ganda yang memiliki kualitas
Sebab mereka mengira bahwa distraktor yang yang baik maka 18 butir soal yang sudah
mereka pilih itu adalah kunci jawaban soal, baik berdasarkan analisis kuantitatif tersebut
padahal bukan. diujikan kembali kepada 104 siswa dalam
Reliabilitas tes pada 32 soal adalah jangka waktu yang tidak terlalu lama dari tes
0,861, tes dengan nilai reliabilitas sebesar yang pertama. Hal ini dilakukan juga untuk
0,861 berarti tes sudah dapat dikatakan mengetahui konsistensi soal, adakah korelasi
reliabel. Karena menurut Surapranatha atau tingkat kesesuaian antara hasil test 1
(2004: 114), soal yang baik adalah soal yang dengan test 2.
koefisien reliabilitasnya di atas 0,50. Dengan Setelah dilakukan test yang ke 2 dan
koefisien reliabilitas sebesar 0,861 itu pada dilakukan analisis kuantitatif terhadap 18
akhirnya dapat kita nyatakan bahwa tes hasil soal tes pilihan ganda yang termasuk dalam
belajar bentuk pilihan ganda dengan kategori soal yang baik pada test 1, ternyata
menyajikan 32 butir soal dan diikuti oleh 104 diperoleh bahwa 18 butir soal tersebut
siswa tersebut sudah memiliki reliabilitas tes termasuk dalam kategori sebagi soal yang
yang tinggi, sehingga dapat dinyatakan pula baik. Karena setelah dilakukan analisis
bahwa tes hasil belajar itu sudah memiliki kuantitatif untuk tes yang ke 2, diketahui
kualitas yang baik. bahwa 18 butir soal tersebut memiliki taraf
Berdasarkan analisis kuantitatif soal, kesukaran yang baik, memiliki daya
dapat diketahui bahwa soal yang baik pembeda soal yang baik, memiliki distraktor
menurut Surapranatha (2004:47) adalah soal yang baik, dan nilai koefisien reliabilitas juga
dengan taraf kesukaran berkisar antara 0,30 tinggi. Karena menurut Sumarna
sampai dengan 0,70, daya pembeda soal Surapranatha (2004:47) soal yang baik
lebih besar daripada 0,30, distraktor atau adalah soal dengan taraf kesukaran berkisar
pengecoh lebih besar dari samadengan 5%, antara 0,30 sampai dengan 0,70, daya
dan memiliki nilai reliabilitas diatas 0,50. pembeda soal lebih besar daripada 0,30,
Jadi dari 32 soal yang telah dilakukan distraktor atau pengecoh lebih besar dari

ISSN:1412-1247
Deni Widyantoro, Boenasir, Karsono; Pengembangan Soal Tes Pilihan Ganda 21

samadengan 5%, dan memiliki nilai dan pengisian agar menggunakan soal tes
reliabilitas diatas 0,50. Dengan demikian 18 pilihan ganda ini di dalam mengetes para
butir soal tes 2 tersebut sudah memenuhi siswa-siswinya.
peryaratan sebagai soal yang baik
berdasarkan analisis kuantitatif soal. Untuk DAFTAR PUSTAKA
menghitung konsistensi 18 soal tersebut Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar
digunakan rumus korelasi product moment Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
dan didapatkan nilai rxy=0,48368. Karena Aksara
nilai rxy=0,48368 lebih besar dari rtabel=0,468 Azwar, Saifuddin. 2006. Reliabilitas dan
pada taraf signifikansi 5% dan N=18 berarti Validitas. Bandung: Alfabeta
18 butir soal tes pilihan ganda yang diberikan Joesmani. 1988. Pengukuran Dan Evaluasi
pada test 1 dan test 2 adalah konsisten. Dalam Pengajaran. Jakarta:
Berdasarkan uraian diatas, maka Depdikbud
dapat disimpulkan bahwa dari 40 butir soal Mugiarso, H. 2004. Bimbingan dan
tes pilihan ganda kompetensi sistem starter konseling. Semarang: UPT MKK
dan pengisian pada SMK Negeri 1 Rembang UNNES
setelah dilakukan pengembangan soal dengan Munaf, Syambasri. 2001. Evaluasi
cara melakukan analisis butir soal secara pendidikan Fisika. Bandung: FMIPA
kualitatif dan analisis secara kuantitatif, yang UPI
termasuk dalam kategori sebagai soal yang Nasoetion, Noehi.1993. Materi Pokok
baik adalah sebanyak 18 butir soal dan 22 Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
butir soal termasuk dalam kategori sebagai IPA. Jakarta: Depdikbud
soal yang jelek. Soal tes pilihan ganda yang Subana, M. 2005. Dasa-Dasar Penelitian
berjumlah 18 butir soal tersebut adalah Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
termasuk soal yang konsisten. Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
SIMPULAN DAN SARAN Persada
Berdasarkan analisis butir soal secara Sudjana, Nana. 2000. Teknologi Pengajaran.
keseluruhan, soal yang termasuk dalam Bandung: Sinar Baru
kategori sebagai soal yang baik adalah 18 ----------------, 1990. Penilaian Hasil Proses
butir soal (45%) dan soal yang termasuk Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
dalam kategori sebagai soal yang jelek Rosdakarya.
adalah 22 butir soal (55%). Soal pilihan Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian.
ganda (18 butir soal) yang diberikan pada test Bandung: Alfabeta
1 dan test 2 adalah soal yang konsisten, Surapranata, Sumarna. 2004. Validitas,
karena nilai rxy= 0,48368 lebih besar dari Reliabilitas, dan INTERPRETASI
0,468 pada taraf signifikansi 5% dan N=18. HASIL TES Implementasi kurikulum
Soal tes pilihan ganda yang akan dijadikan 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya
alat evaluasi seharusnya dilakukan Team Toyota Astra Motor. 1994. NEW STEP
pengembangan soal tes dengan cara analisis 1 Training Manual. Jakarta: PT.
butir soal secara kualitatif dan secara Toyota Astra Motor
kuantitatif sebelum digunakan untuk Thoha, M. Chabib. 2001. Teknik Evaluasi
mengukur prestasi hasil belajar siswa. Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Untuk guru kompetensi sistem stater Persada.

ISSN:1412-1247

Anda mungkin juga menyukai