Bahan : Penelitian
Lokasi : Pankreas
a. Perbaikan rerata jumlah sel penyusun pulau langerhans (sel α, β, dan δ) mendekati
jumlah rerata sel penyusun pankreas pada kelompok tikus normal
b. Bentuk sel yang regular (bulat atau polihedral), nukleus bulat-lonjong, batas antar sel
jelas, tidak mengalami hipertrofi maupun nekrosis
c. Diameter pulau langerhans 0,1-0,2 mm
Bahan : Penelitian
Lokasi : Pankreas
a. Rerata jumlah sel penyusun pulau langerhans (sel α, β, dan δ) lebih rendah dibandingkan
jumlah rerata sel penyusun pankreas pada kelompok tikus normal
b. Bentuk sel yang irregular, nukleus mengalami fragmentasi, batas antar sel tidak jelas,
mengalami hipertrofi atau nekrosis
c. Diameter pulau langerhans < 0,1 mm
Bahan : Penelitian
Lokasi : Pankreas
Diagnosa Klinik : Diabetes Mellitus tipe 2
Keterangan Klinik : Tikus diabetes mellitus yang diberi terapi fraksi etanol
ekstrak buah pare
a. Perbaikan rerata jumlah sel penyusun pulau langerhans (sel α, β, dan δ) mendekati
jumlah rerata sel penyusun pankreas pada kelompok tikus normal
b. Bentuk sel yang regular (bulat atau polihedral), nukleus bulat-lonjong, batas antar sel
jelas, tidak mengalami hipertrofi maupun nekrosis
c. Diameter pulau langerhans 0,1-0,2 mm
Bahan : Penelitian
Lokasi : Pankreas
Keterangan Klinik : Tikus diabetes mellitus yang diberi terapi fraksi etil asetat
ekstrak buah pare
a. Perbaikan rerata jumlah sel penyusun pulau langerhans (sel α, β, dan δ) mendekati
jumlah rerata sel penyusun pankreas pada kelompok tikus normal
b. Bentuk sel yang regular (bulat atau polihedral), nukleus bulat-lonjong, batas antar sel
jelas, tidak mengalami hipertrofi maupun nekrosis
c. Diameter pulau langerhans 0,1-0,2 mm
Bahan : Penelitian
Lokasi : Pankreas
Keterangan Klinik : Tikus diabetes mellitus yang diberi terapi fraksi n-heksan
ekstrak buah pare
Bahan : Penelitian
Lokasi : Pankreas
d. Rerata jumlah sel penyusun sel langerhans ±200 sel (sel β>60%)
e. Bentuk sel yang regular (bulat atau polihedral), nukleus bulat-lonjong, batas antar sel
jelas, tidak mengalami hipertrofi maupun nekrosis
f. Diameter pulau langerhans 0,1-0,2 mm