Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) harus
meningkatkan kompetensi, kinerja atau produktifitas kerja dan integritas.
Maka Lembaga Adminstrasi Negara (LAN) sebagai penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan kompetensi manejerial ASN, untuk
mengembangkan kompetensi kepemimpinan melalui Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (Diklat Pim III) dikuatkan dengan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negera Nomor 12 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat
III, disebutkan bahwa salah satu mata diklat dari agenda merancang
perubahan adalah benchmarking ke Best Practice.
Kegiatan benchmarking merupakan bagian integral dariprogram
kurikuler Diklat Pim III. Kegiatan ini merupakan penerapan dari materi
pembelajaran melalui upaya identifikasi, adopsi dan adaptasi untuk
mengimplementasikan hasil pengamatan dari lokasi benchmarking di
Instansi tempat bekerja masing-masing.Sehingga Benchmarking merupakan
upaya yang dilakukan untuk melihat posisi suatu organisasi dengan
mencoba mengukur dan membandingkan organisasinya sendiri dengan
organisasi yang lainnya, sehingga dapat diperoleh kualitas kinerja yang
lebih unggul dan kompetitif.

Melalui kegiatan benchmarking, peserta diklat akan dapat melihat


sejauh mana teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat
diterapkan dan diimplementasikan dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan pubik.

Berpedoman pada ketentuan LAN di atas maka Badan Kepegawaian


dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jambipada
pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkata XII tahun 2019,

1
melaksanakan agenda diklat yaitu benchmarking ke best practicedengan
lokus salah satunya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Jakarta Selatan DKI Jakartayang dilaksanakan selama 5
(lima) hari kerja dari tanggal 15Juli sampai dengan 20Juli 2019.
Pelaksanaan Benchmarking ke Best Practice diharapkan selain
mampu mengidentifikasi Inovasi pada masing -masing lokus juga
diharapkan dapat memahami Konsep Diagnostic Reading, Self Mastery,
Inovasi dan Tim Efektif dalam pengidentifikasian Inovasi yang telah
dilaksanakan pada masing-masing Lokus.

1.2. Tujuan

Tujuan benchmarking secara umum adalah agar peserta mampu


mengadopsi dan mengadaptasi best practice pengelolaan progam dengan
mengidentifikasi best practice pengelolaan program, menyusun lesson learn
dari best practice, mengadopsi dan mengadaptasi best practice dariDinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jakarta Selatan
Provinsi DKI Jakarta.
Secara khusus tujuan benchmarking di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
adalah:
1. Mengenal lebih dekat tugas pokok dan fungsi, aspek perencanaan,
program inovasi, sistem pelayanan dan hambatan pada instansi yang
dikunjungi,
2. Mengindentifikasi best practice di tempat yang dikunjungi sebagai
sumber inspirasi,
3. Melihat keberhasilan penerapan inovasi yang dicapai,
4. Menganalisa best practise untuk diadopsi dan dimodifikasi pada instansi
asal peserta Diklat Pim III.

2
1.3. Manfaat

Manfaat benchmarking ke best practice adalah untuk meningkatkan


kemampuan peserta Diklat Pim TK. IIIAngkatan XII Prov. Jambi
mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best
practice dalam pengelolaan program.
Manfaat benchmarking ke best practice secara khusus adalah:
1. Dapat mengadopsi/adaptasi aspek perencanaan, program inovasi, sistem
pelayanan dan hambatan pada instansi yang dikunjungi,
2. Teridentifikasinya best practice di tempat yang dikunjungi sebagi
sumber inspirasi,
3. Mendiskipsikan keberhasilan yang dicapai best practise yang
dikunjungi, dan
4. Mendiskripsikan best practise untuk diadopsi/diadaptasi.

3
BAB II
DESKRIPSI LOKUS BENCHMARKING

2.1 Gambaran UmumDPM PTSP Pemerintah Kota Administrasi Jakarta


Selatan.
DPMPTSP mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,
pengendalian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Pelayanan Perizinan
oleh Kantor DPMPTSP, Satuan pelaksana PTSP Kecamatan dan Satuan
Pelaksana Kelurahan, serta pelayanan dan penandatanganan perizinan dan non
perizinan serta dokumen administrasi yang menjadi kewenangannya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 DPM


PTSP menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pelaksanaan program kerja dan anggaran DPM PTSP.


b. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan PTSP sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
c. Pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelayanan perizinan
dan non perizinan serta dokumen administrasi oleh Kantor PTSP, Satuan
pelaksana PTSP Kecamatan dan Satuan Pelaksana PTSP Kelurahan
d. Penerimaan berkas permohonan perizinan dan non perizinan serta dokumen
administrasi sesuai kewenangannya
e. Penelitian/pemeriksaan berkas permohonan perizinan dan non perizinan
serta dokumen administrasi sesuai kewenangannya
f. Penelitian teknis / pengujian fisik permohonan perizinan dan non perizinan
serta dokumen administrasi.
g. Penandatangan dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai
kewenangannya
h. Penyerahan dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai kewenangannya
i. Pengelolaan arsip dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai
kewenangannya
j. Penetapan dan pemberian sanksi terhadap penyalahgunaan izin dan non izin
serta dokumen administrasi sesuai kewenangannya
k. Pengelolaan system teknologi informasi penyelenggaraan PTSP
l. Pelayanan dan penyelesaian pengaduan / keluhan atas pelayanan PTSP

4
m. Pelayanan dan penyelesaian pengaduan / keluhan masyarakat atas
penyelenggaraan pelayanan perizinan PTSP,serta pengaduan/ keluhan
pelayanan Satuan Pelaksana PTSP di Kecamatan dan Satuan Pelaksana
PTSP Kelurahan yang tidak dapat diselesaikan di Kantor PTSP
n. Pengelolaan Kepegawaian, keuangan, barang, ketatausahaan dan kearsipan
BPTSP
o. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi BPTSP

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Susunan Organisasi BPMTSPKota Jakarta Selatan, terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Wakil Kepala Badan;
c. Sekretariat, terdiri dari 4 (empat) Sub bagian;
d. Bidang terdiri dari 5 (lima).
e. Kantor PTSP terdiri dari :
1. Kepala Kantor
2. Kepala Subbagian Tata Usaha
3. Tim Administrasi;
4. Tim Teknis;
f. Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi
g. Satuan Pelaksana PTSP Kelurahan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

5
2.2 Gambaran UmumDinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Jakarta Selatan.

a. Susunan Organisasi

Struktur OrganisasiDPM - PTSP Kota Jakarta Selatan

Jumlah pegawaiDPM-PTSP seluruhnya80 orang yang terdiri dari 40 orang


PNS, Non PNS /CRO 25 Orang, Tenaga PJLP 15 Orang.

6
b. Visi dan Misi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu
pemilihan kepala daerah. Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih seharusnya menggambarkan arah pembangunan atau kondisi
masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5
(lima) tahun sesuai misi yang diemban.
c.
Berdasarkan pengertian diatas, maka Visi Kota Jakarta Selatan 2016-
2021 adalah:

“ SOLUSI PERIZINAN WARGA JAKARTA ”

Secara fisolosofis visi tersebut dapat dimaknai sebagai berikut:

Memberikan pelayanan prima dan berkualitas kepada warga/ masyarakat


Kota Jakarta dengan beragam solusi dan informasi denganpemanfaatan
media elektronik.

Misi Pembangunan jangka menengah Kota Jakarta Selatan 2016-


2021 selama lima tahun kedepan sebagai komitmen untuk mencapai visi,
sebagai berikut:

1. Melakukan pembinaan dan pengembangan aparatur DPM PTSP


sesuai konsistensi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/ Non perizinan secara
professional.
3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat
pelayanan.
4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis Quick Response.
5. Menyediakan sarana dan prasarana kerja yang memadai.

MOTTO :“SOLUSI, EMPATI, TEGAS, INOVASI DAN HANDAL”

7
a. Gambaran Pelayanan di DPM-PTSP.

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas Penanaman


Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(DPM-PTSP) Kota Jakarta Selatan
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas
apa saja sumber daya yang dimiliki DPMPTSP dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsinya, Kinerja Pelayanan DPM-PTSPKota Jakarta Selatan yang
menunjukan tingkat capaian kinerja DPMPTSP berdasarkan sasaran/target
Renstra DPM PTSP periode sebelumnya, dan berisi tentang Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan DPMPTSP di Pemerintah Kota Jakarta
Selatan.

8
BAB III
ANALISIS BEST PRACTICE

3.1. ANALISIS BEST PRACTICE BERDASARKAN MATERI AGENDA


PERUBAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PIM TK III.

Sebagai bahan untuk adaptasi dan adopsi, analisis dari hasil observasi
pada locus Benchmarking ini bila dikaitkan dengan agenda pembelajaran
kurikulum Diklatpim TK. III yang terdiri dari 5 (lima) agenda pembelajaran
yaitu: 1) agenda penguasaan diri (self mastery); 2) agenda diagnosa
perubahan (diagnostic reading); 3) agenda inovasi; 4) agenda tim efektif dan
5) agenda proyek perubahan, dengan uraian sebagai berikut:

PENERAPAN DALAM PROSES


NO AGENDA
PERUBAHAN

1. Penguasaan Diri (Self DPM PTSPJakarta Selatan dalam


Mastery) mengimplementasikan nilai-nilai ini
adalah agar peserta mampu dapat terlihat pada beberapa hal
mengaktualisasikan sebagai berikut :
wawasan kebangsaan, a. Komitmen dan intergritas dimulai
semangat nasionalisme, daripimpinan tertinggi sampai ke
integritas, akuntabilitas dan tingkat staf paling bawah.
etika dalam mengelola b. Ketaatan dan Konsisten terhadap
pelaksanaan tugas dan kebijakan Pemerintah Provinsi dan
fungsi di instansinya. Pemerintah Kota.
c. Mengembangkan nilai-nilai
kebangsaan dalam peningkatan
disiplin dan ethos kerja pegawai
serta menghargai masyarakat
dalam pelayanan publik.
d. Menerapkan etika professional dan
tranparansi pelayanan publik.

9
2. Diagnosa Perubahan DPM PTSPJakarta Selatan dalam
(Diagnostic reading) mengimplementasikan agenda ini
adalah mampu dapat terlihat dalam hal sebagai
mengidentifikasi akar berikut :
permasalahan pada a. pelayananyang baik juga
pengelolaan tugas dan dipengaruhi oleh komitmen dan
fungsi instansinya mulai perilaku aparatur, serta tingkat
dari isu perubahan sampai pengetahuan dan
dengan identifikasi kesadaranaparatur.
permasalahan serta dapat b. Mampu membaca tuntutan dan
menyusun solusinya. kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan perizinan yang baik dan
prima,serta memanfaatkan
kemajuan teknologi yang
berkembang dimasyarakat sebagai
sarana dalam menciptakan
perubahan.
3. Inovasi DPM PTSPJakarta Selatandalam
adalah kemampuan mengimplementasikan agendainovasi
membuat terobosan inovasi ini sebagai tindak lanjut dari visi dan
pengelolaan program misi “Terwujudnyainovasi dalam
instansinya. memberikan Solusi Pelayanan bagi
Masyarakat Jakarta Selatan”
Oleh karena itu, Seluruh pihak yang
ada di DPM PTSP Jakarta Selatan
secara bersama-sama memiliki
komitmen untuk menerapkan inovasi
tersebut.

4. Tim Efektif DPM PTSPJakarta Selatan dalam


Merupakan kemampuan mengimplementasikan agenda ini
menata ulang jejaring kerja dibekali pula dengan ketersediaan

10
personal dan organisasi sumber daya manusia sebagai tim
untuk efektifitas efektif. Langkah-langkah yang
pengelolaan program dilakukan antara lain:
a. Membentuk tim teknis IT untuk
mengoperasikan aplikasi.
b. Membentuk tim pengawas.
c. Membangun jejaring kerjasama
dengan instansi dan lembaga
terkait Dari Kepala OPD yang
memiliki Perizinan hingga
Kecamatan dan Kelurahan.
5. Proyek Perubahan DPM PTSP KotaJakarta Selatan dalam
mengimplementasikan agenda ini
adalah dengan mengacu Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik; Peraturan
Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Tentang Pelayanan Publik dan
menerbitkan Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan mempedomani
PergubNo. 47 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.
DPM PTSP juga membuat
programGOES TO MALL, GOES TO
HOSPITAL. Serta Aplikasi On Line
BEST WIBE SITE, selanjutnya
membuat program layanan AJIB
(Antar Jemput Izin Bermotor) sebagai
langkah mudah pengurusan izin.

11
3.2. ANALISI BEST PRACTICE BERDASARKAN JENIS ATAU AREA
INOVASI

NO JENIS / AREA BENTUK INOVASI YANG DITERAPKAN

1 INOVASI Beberapa inovasi proses yang sudah diterapkan oleh


PROSES DM PTSP KotaJakarta Selatan yaitu:
a. Mobile Service Unit
b. Best Wibe Lite

2 INOVASI Inovasi yang berkaitan dengan metode yang telah


METODE diterapkan oleh DPM PTSPJakarta Selatandengan
cara melakukan sosialisasi ke OPD dan
Kecamatan.
3 INOVASI Terkait dengan produk, beberapa inovasi yang sudah
PRODUK diterapkan oleh DPM PTSP Jakarta Selatan adalah:
a. Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB)
b. Goes To Mall
c. Goes To Hospital
d. Aplikasi Online
4 INOVASI Bentuk inovasi paradigma yang telah
PARADIGMA dikembangkan oleh DPM PTSP KotaJakarta
Selatanadalah menjalankan Visi dan Misi
Walikota yaitu SETIA dengan konsep Pelayanan
Cepat Warga Jakarta.
5 INOVASI Bentuk inovasi teknologi yang telah
TEKNOLOGI dikembangkan oleh DPM PTSP KotaJakarta
Selatan antara lain adalah membangun Aplikasi
Online BEST WIBE SITE.
6 INOVASI Bentuk inovasi struktur yang telah dikembangkan
STRUKTUR oleh DPM PTSP Kota Jakarta Selatanadalah
ORGANISASI meningkatkan Disiplin Pegawai melalui absensi
Digital.

12
7 INOVASI Bentuk inovasi hubungan yang dikembangkan
HUBUNGAN oleh DPM PTSP KotaJakarta
Selatanadalahdengan menciptakan Pelayanan
yang lebih efektif dari konsep online ke
paperless.Agar pelayanan perizinan menjadi lebih
efektif dan efisien.
8 INOVASI SDM a. Pelatihan bagi Pegawai – Pegawai di DPMPTSP.
b. perubahan mindset pegawai tentang teknis
pelayanan perizinan.
c. Requitment tenaga/staf OPD Stakeholder untuk
dilakukan pelatihan khusus terkait PERIZINAN.

3.3. ANALISIS BEST PRACTICE BERDASARKAN KANVAS INOVASI


Analisis inovasi “Terwujudnya profesional dalam manajemen
Perizinan”, secara kanvas inovasidapat digambarkan sebagai berikut:
No Inovasi Bidang :
“Terwujudnya Profesional dalam Pelayanan Perizinan”
1 Mitra kerja a. OPD perizinan/Kecamatan/Kelurahan
2 Kegiatan utama Peningkatan Pelayanan Perizinan
3 Sumber daya a. Seluruh PNS dan PJSP (Non PNS) Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu.
4 Nilai yang a. Meningkatkan sistem pelayanan perizinan
ditawarkan berbasis IT (Sistem APLIKASI, dan jaringan
Online).
b. Penyelengaraaan dan kemudahan sistim
pelayanan pengurusan perizinan seperti dengan
slogan ” URUS IZIN SENDIRI ITU MUDAH”
c. Efektifitas Pembinaan Pegawai PTSP.
5 Hubungan klien Terwujudnya Sistem Pelayanan Perizinan secara
Praktis Mudah dan kompetitif.

13
6 Pelayanan a. Pelayanan Administrasi Perizinan.
b. DM PTSP Kota Jakarta Selatan berupaya untuk
menyusun standar pelayanan minimal (SPM)
bagi kegiatan DPM PTSP.
c. Melayani dengan setia.
7 Target klien Tercapainya Sistim Administrasi Perizinan yang
berbentuk Service Axcelent
8 Unsur biaya APBD Kota Jakarta Selatan
9 Imbalan Pelayanan yang diperoleh pegawaiberupa: lebih
cepat, pasti dan terstruktur dalam satu pintu.
10 Resiko 1. Penolakan Stake Holder dalam penghimpunan
seluruh perizinan ke kantor DPM PTSP.
2. Pegawai DPM PTSP menjemput bola terhadap
konsumen yang menggunakan pelayanan AJIB.
11 Legalitas a. Peraturan Per UU No 25 Tahun 2009.
b. Peraturan Pemerintah 96 Tahun 2012.
c. Peraturan Daerah No 12 Tahun 2013.
d. Peraturan Gubenrnur No 47 Tahun 2017
11 Akuntabilitas a. Tidak adanya kebocoran penerimaan
pendapatan.
b. Tersedianya data yg lengkap dan akurat;
c. Penilaian Indeks Pelayanan Masyarakat.
d. Tranparansi pengawasan.
13 Sustainbilitas a. Sistem Teknologi Informasi sudah terbangun
dengan baik dan berkelanjutan.
b. Sosialisasi secara terus menerus kepada
Pegawai
c. Regulasi yang lengkap.
d. Pengembangan aplikasi secara dinamis.

14
Dari hasil brenchmaking ini Peserta Diklat Kepemimpinan TingkatIII
Tahun 2019ke DPMPTSPJakarta Selatan, disarankan sebagai
berikut:Meningkatkan Pelayanan Perizinan pegawai DPMPTSP ( tenaga
pelayaanan ) dan tenaga ahli ( Administrasi dan perizinan ).

15
BAB IV
BEST PRACTICE INDIVIDUAL

Berdasarkan hasil pengamatan di locus Benchmarking dan hasil analisis


Best Practice pada BAB II dan BAB III, maka dapat digambarkan analisis yang
dikaitkan dengan area perubahan 10 (sepuluh) peserta dari kelompok IIini sebagai
bahan adopsi dan adaptasi, sebagai berikut:

Nilai Best Practice dari


Locus Brencmarking yang
No Nama Peserta Area Perubahan
dapat diadopsi dan
diadaptasikan
1 Tesar Arlin, SE Self Mastery  Kepemimpinan dan
Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Penataan dan Kepastian
Tim Efektif dalam hal Regulasi.
 Koordinasi yang baik
 Optimal dalam membangun
Mitra Kerja dan Tim
Efektif
 Berorientasi pada
pelayanan publik yang
optimal.

2 M. Fajri, SE. ME Self Mastery  Kepemimpinan dan


Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Penataan dan Kepastian
Tim Efektif dalam hal Regulasi.
 Optimal dalam membangun
Mitra Kerja dan Tim
Efektif
 Membangun dan
mengembangkan aplikasi

16
secara berkesinambungan.
 membangun kompetensi,
integritas dan konsistensi.
 Berorientasi pada
pelayanan publik yang
optimal
3 Ibie Patria, Self Mastery  Kepemimpinan dan
S.St.Pi Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 Sistem pengawasan dan
monitoring yang baik
 Berorientasi pada kualitas
pelayanan masyarakat
 Pemanfaatan teknologi
informasi
4 Agus Salim, SE. Self Mastery  Kepemimpinan dan
ME Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 Berorientasi pada kualitas
pelayanan masyarakat
 Pemanfaatan teknologi
informasi
 Membangun dan
mengembangkan aplikasi
secara berkesinambungan
 SDM yang berkompeten
dan konsisten

17
5 Edy Suprapto, Self Mastery  Kepemimpinan dan
S.Sos Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 SDM yang berkompeten
dan konsisten
 Penerapan system
pengawasan yang baik dan
konsisten.
6 Alfian, S. Hut Self Mastery  Kepemimpinan dan
Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 Pemanfaatan teknologi
informasi untuk efektifitas
monitoring, evaluasi dan
pelaporan.
 Membangun dan
mengembangkan aplikasi
secara berkesinambungan
 SDM yang berkompeten,
berintegritas dan konsisten
 Efisiensi penggunaan
kertas
7 Zenhendri.B, Self Mastery  Kepemimpinan dan
Diagnosa Reading
S.Sos.M.Si Komitmen
Inovasi
Tim Efektif  Optimal dalam membangun
Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 Pemanfaatan teknologi

18
informasi
 SDM yang berkompeten
dan konsisten
8 Dedi Susandi, ST Self Mastery  Kepemimpinan dan
Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 Pelaksanaan sosialisasi
dengan pemanfaatan media
dan stakeholder secara
optimal.
 SDM yang berkompeten,
berintegritas dan konsisten
9 Said Saipul Self Mastery  Kepemimpinan dan
Hampa, SH Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 Pemanfaatan teknologi
informasi
 Membangun dan
mengembangkan aplikasi
secara berkesinambungan
 Menyediakan data yang
lengkap, akurat dan mudah
diakses secara online
 SDM yang berkompeten,
berintegritas dan konsisten
 Interkoneksi data secara
host to host dengan
stakeholder terkait

19
10 Daruqotni, S.IP Self Mastery  Kepemimpinan dan
Diagnosa Reading Komitmen
Inovasi  Optimal dalam membangun
Tim Efektif Mitra Kerja atau Tim
Efektif.
 SDM yang berkompeten,
berintegritas dan konsisten
 Efisiensi penggunaan
kertas dalam pelaporan
keuangan

20
BAB V
5.1 ADOPSI DAN ADAPTASI BEST PRACTICE

Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian yang ada di Lokus Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jakarta Selatan
maka dapat kami simpulkan hal-hal yang dapat di adopsi dalam rencana
penyusunan rancangan proyek perubahan kami kedepan sebagai berikut :
1. Komitmen dan Integritas dalam bekerja.
2. Integritas pegawai.
3. Menjadikan masalah sebagai pengungkit Inovasi.
4. Memobilisasi stakeholders hingga menjadi promoters.
5. Membangun jejaring Kerja/ kolaborasi.
6. Semangat untuk berinovasi.
7. Penerapan Rewards dan Punishment.
8. Semangat kerja dalam menyelesaikan tugas.
9. Bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan (legalitas).
10. Dari inovasi yang ada diantaranya dapat kita adopsi untuk unit kerja
pada Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

21
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, DPM PTSP KotaJakarta


Selatanmembuat beberapa inovasi yang dapat mengelola
berbagaisumberdaya nyasecara efektif dan efisien untuk menyelesaikan
berbagai tantangan perubahan pelayananan Perizinan melalui program dan
aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat sistim pelayanan
perizinan dan Non perizinan sehinggamemberikan kepuasan kepada
Masyarakat Jakarta Selatan.

6.2 Saran
1. Metoda dan proses yang dilakukan oleh DPM PTSP Kota Jakarta
Selatan kiranya dapat menjadi acuan dalam menyusun Proyek
Perubahan Peserta Diklat PIM III Angkatan XII Tahun 2019.
2. Bagi peserta yang ada kaitanya dengan inovasi lokus tersebut dapat
diterapkan pada Unit kerja masing-masing

22
LEMBAR PENGESAHAN
PAPARAN SEMINAR BENCHMARKING
DIKLAT PIM III ANGKATAN XIII KELOMPOK II TAHUN 2019
PROVINSI JAMBI

LOCUS

DINASPENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU


PINTU KOTA JAKARTA SELATAN

Telah diseminarkan pada Tanggal 17Juli 2019


Bertempat di Aula Hotel BEST WASTERN Mangga Dua Jakarta
Nama – nama Kelompok Il :

1. Tesar Arlin 1_________________


2. M. Fajri, SE. ME 2._________________
3. Ibie Patria, S.St.Pi 3_________________
4. Agus Salim, SE. ME 4__________________
5. Edy Suprapto, S.Sos 5_________________
6. Alfian, S.Hut 6__________________ o

7. Zenhendri B, S.Sos. M.Si 7_________________


8. Dedi Susandi, ST 8__________________
9. Said Saipul Hampa, SH 9_________________
10. Daruqotni, S.IP 10_________________

Mengetahui, Disetujui,
Kepala BPSDM Provinsi Jambi Pembimbing

H. M. ISKANDAR NASUTION, SH. M.Si Ir. Asnofidal, M.M


Pembina Utama Madya Pembina Utama Muda
NIP. 19650331 199403 1 006 NIP.19631106 198993 1 003

23
24
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
ridho-Nya penulis selaku peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. III
Angkatan XII Tahun 2019 dapat menyelesaikan Laporan Benchmarking Best Practice.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–


besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan Laporan Benchmarking Best Practice dan juga tak lupa kepada Widya
Iswara Yth. Bapak Ir. ASNOFIDAL. MM selaku Pembimbing/Coach penulis.

Penulis menyadari bahwa Laporan Benchmarking Best Practice ini masih


memiliki kekurangan baik dari segi teknik penulisan maupun substansinya. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca
dalam rangka penyempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta Selatan, 17 Juli 2019


Penulis

KELOMPOK II

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar______________________________________________ i
LembarPengesahan _________________________________________ ii
Daftar Isi __________________________________________________ iii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 LatarBelakang ..............................................................................1
1.2 Tujuan ..........................................................................................2
1.3 Manfaat ……………………………… ............................................3

II. DESKRIPSI LOCUS .............................................................................4


2.1 GambaranUmum..........................................................................6
2.2 SusunanOrganisasi ......................................................................6

III. ANALISIS BEST PRACTICE ........................................................... ....9


3.1. Analisis Best Practice BerdasarkanMateri Agenda Perubahan.. 9
3.2. Analisis Best Practice BerdasarkanJenis.....................................12
3.3. AnalisisBerdasarkanKanvasInovasi .............................................13

IV. BEST PRACTICE INDIVIDUAL ..........................................................16

V. ADOPSI DAN ADAPTASI BEST PRACTICE ..................................21


VI. Kesimpulan Dan Saran ......................................................................22
6.1 Kesimpulan ..................................................................................22
6.2 Saran ...........................................................................................22

Rancangan Proposal Proyek perubahan Diklatpim IV Angkatan IX ii


Laporan BenchMarking To Best Practice 3

Anda mungkin juga menyukai