Bagi yang sudah biasa tentu hal ini mudah. Namun bagi yang pertamakali harus membuat perencanaan
pekerjaan infrastruktur dan harus membuat RAB mungkin masih bingung. Tulisan ini kiranya sedikit
membantu memberikan gambaran perencanaan pembangunan rabat.
Perencanaan infrastruktur didasarkan kepada survey lapangan. Untuk mengetahui kondisi sebenarnya,
kondisi yang ada dari lokasi yang akan dibangun.
Survey lapangan harus dilakukan dengan teliti. Bukan hanya menyangkut ukuran, tetapi juga situasi
dilapangan.
Misalnya objek jalan yang akan dibangun rabat panjang 300 m. Sepanjang jalan tersebut berapa gorong-
gorong, berapa tegakan pohon yang mungkin harus ditebang untuk memenuhi lebar yang direncanakan.
Dan masih banyak lagi tentunya.
Pada tulisan ini hanya menyajikan pembahasan RAB rabat dalam kondisi normal, tanpa
memperhitungkan hal-hal dilapangan seperti yang saya sebutkan di atas.
Supaya mudah kita ambil contoh saja, misalnya kita hendak membangun rabat dengan panjang 300 m,
lebar jalan yang akan dibangun 2,5 m dengan tebal rabat 12 cm.
Pertama dilakukan adalah membuat gambar denah berdasarkan hasil survey, dan pengukuran antar
patok dilapangan.
Selanjutnya membuat gambar disain teknis/ gambar rabat. Dalam hal ini saya membuat contoh gambar
potongan melintang. Contoh gambar sebagai berikut :
Baca Juga
Seperti yang sudah saya jelaskan pada tulisan sebelumnya. Langkah pertama menyusun RAB yaitu
lakukan identifikasi pekerjaan. Misalnya pada pekerjaan rabat, terdiri dari 3 item pekerjaan sbb:
Pekerjaan Pengurugan
Analisa satuan
Tiga langkah utama itulah yang akan kita kerjakan dalam menyusun RAB.
Langkah Pertama
Menghitung volume
= 300 x 2
Volume 1 = 600 m’
Volume 2 = 117,3 m’
Langkah Kedua
Perlu diperhatikan pada pembuatan rabat penggunaan bekisting setidaknya bisa digunakan tiga kali
pakai. Maka sebelum menghitung analisa pekerjaan silahkan bagi dahulu volume bekisting sebenarnya
dengan 3 (tiga).
Asumsi pemakaian bekisting papan dan paku dapat digunakan tiga kali pakai.
Kebutuhan bahan/material dan tenaga kerja maupun koefisien mengacu kepada Analisa
Kimpraswil/BMCK/SNI sesuai standar analisa yang disyaratkan.
Jadi selanjutnya hanya tinggal menghitung perkalian volume yang sudah dihitung pada langkah pertama
dengan nilai koefisien.
Hasilnya didapat jumlah volume bahan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Seperti diperlihatkan tabel
dibawah ini