Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

DEPUTI BIDANG REFORMASI BIROKRASI, AKUNTABILITAS


APARATUR, DAN PENGAWASAN
PADA ACARA
LAUNCHING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH
(SIMDA) TENTANG SAKIP

KEMENTERIAN PANRB, JAKARTA

Jakarta, 25 Februari 2019

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua
Yang kami hormati,
• Bapak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi;
• Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
• Kepala Lembaga Administrasi Negara;
• Inspektur Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan;
• Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
• Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri;
• Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas
• Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan;
1
• Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di
lingkungan BPKP, LAN, Setwapres, Setkab, Kantor Staf
Presiden, BPPT, KPK dan Kementerian PANRB;
• Bapak/Ibu Sekretaris daerah provinsi dan kepala Bappeda
provinsi atau yang mewakili;
• Bapak/Ibu Sekretaris daerah kabupaten/kota dan kepala
Bappeda kabupaten/kota atau yang mewakili;
• Seluruh pejabat dan hadirin tamu undangan

Dihari yang berbahagia ini, marilah kita memanjatkan puja dan puji

syukur ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah

melimpahkan ridho, rakhmat, barokah, serta berbagai karunia

nikmat dan sehat kepada kita semua sehingga kita dapat hadir

pada acara Launching Sistem Informasi Manajemen Daerah

tetang SAKIP.

Tamu undangan yang yang kami hormati,

Salah satu permasalahan yang terjadi saat ini adalah kurangnya

perhatian pemerintah daerah dalam menyelaraskan antara sistem

perencanaan, sistem penganggaran, dan sistem manajemen

kinerja. Sehingga yang terjadi adalah besarnya anggaran

2
ditetapkan tanpa mengetahui hasil apa yang akan dicapai.

Padahal seharusnya setiap rupiah yang dianggarkan, harus jelas

apa output dan outcome-nya, atau sering kita sebut dengan

Anggaran Berbasis Kinerja.

Pada kenyataannya, ketiga sistem tersebut terkesan berjalan

pada koridor masing-masing dan tidak mempunyai hubungan satu

dengan lainnya. Bahkan, saat ini ketiga mekanisme tersebut

memiliki aplikasi sistem informasi berbasis elektroniknya sendiri-

sendiri yang tidak terintegrasi, yang sering kali disebut e-planning,

e-budgeting, dan e-SAKIP, atau e-Performance. Hal ini berpotensi

menimbulkan inefisiensi dan inefektivitas dalam penggunaan

anggarannya.

Hadirin yang berbahagia

Dapat kami laporkan, bahwa dalam rangka mewujudkan

efektivitas yang sistemik, Kementerian PANRB Bersama dengan

BPKP melalui Nota Kesepahaman dan perjanjian kerjasama pada

tanggal 16 Mei 2018 sepakat untuk mendorong pengintegrasian

3
antara perencanaan, penganggaran, dan manajemen kinerja

berbasis sistem informasi.

Kemitraan Kementerian PANRB dan BPKP ini tidak dilakukan

serta merta, akan tetapi karena BPKP telah memiliki Sistem

Informasi Manajemen Daerah (Simda Keuangan) yang telah

digunakan oleh lebih dari 365 pemerintah kabupaten/kota. Simda

Keuangan telah berhasil membantu pemerintah daerah dalam

rangka pengelolaan anggaran yang akuntabel dan penerapan

standar akuntansi pemerintah berbasis akrual sehingga

membantu pencapaian tingkat Opini BPK terhadap Laporan

Keuangan Pemerintahan Daerah.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Hasil penandatangan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja

Sama tersebut pada hari ini telah berhasil terbangun Sistem

Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) SAKIP yang

mengintegrasikan antara sistem perencanaan, sistem

penganggaran, dan sistem manajemen kinerja. Dengan demikian

kita sudah membangun e-performance based budgeting yang

4
tidak lain adalah perwujudan anggaran berbasis kinerja yang telah

diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara.

Dengan penerapan SIMDA SAKIP maka pemerintah daerah

diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi

penggunaan anggaran secara sistemik karena anggaran akan

benar-benar dialokasikan kepada pencapaian kinerja

pembangunan daerah.

Bapak Menteri PANRB, Kepala BPKP, Para Pejabat, dan

tamu undangan yang saya hormati,

Kami sangat optimis bahwa sistem ini akan semakin lebih

bermanfaat terutama untuk menekan potensi pemborosan

anggaran yang dimungkinkan terjadi di pemerintah daerah.

Sistem ini juga akan mampu merubah paradigma pembagian

anggaran yang biasanya hanya bagi-bagi kue dan atau tidak ada

skala prioritas, akan menjadi berbasis prioritas serta logic model.

Kami yakin, tingkat efisiensi atas penggunaan anggaran akan

5
yang tahun ini sebesar 65,15 Triliun akan dapat ditingkatkan di

tahun yang akan datang.

Kami menyadari bahwa sistem ini masih baru, dan mungkin nanti

dalam pelaksanaannya akan terdapat pembaruan-pembaruan

yang bersifat penyempurnaan. Hasil penyempurnaan membuat

aplikasi akan semakin berkembang lebih baik, serta user friendly.

Oleh karena itu, kami juga menunggu masukan dan saran dari

Saudara-saudara terhadap aplikasi ini untuk membuat menjadi

lebih sempurna.

Sebagai penutup laporan ini, saya mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Kepala BPKP beserta Tim atas

kerja sama dan kerja keras yang telah berhasil membangun

aplikasi ini. Selanjutnya, kami mohon perkenan Bapak Menteri

Bersama dengan Kepala BPKP untuk memberikan arahan serta

meresmikan SIMDA SAKIP yang sudah dinanti pemerintah

daerah.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala meridhoi semua niat baik yang

kita lakukan.

6
Terima kasih, Bilahi Taufiq wal Hidayah, Wassalammu’alaikum wr

wb.

Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan


Pengawasan

Muhammad Yusuf Ateh

Anda mungkin juga menyukai