Anda di halaman 1dari 32

terlebih dahulu apa itu sistem hidroponik?

Sesuai namanya “hidro” itu artinya “air”, maka hidroponik adalah cara budidaya tanaman tanpa
mempergunakan media tanah, tetapi dengan memakai media air. Sistem hidroponik ini pun
mempunyai beberapa cara yang bisa Anda pilih menurut kemampuan dan modal yang dimiliki.

Anda hanya perlu mencukupi keperluan nutrisi terhadap unsur hara makro ataupun mikro untuk
pertumbuhan tanaman yang umumnya diperoleh dari tanah. Dapat dikatakan bahwa sistem
hidroponik ini mengganti tanah dengan air yang telah diberi nutrisi khusus sebelumnya.

Setelah mengetahui apa itu hidroponik, sekarang saatnya Anda mengetahui kekurangan hidroponik
dalam budidaya tanaman berikut ini.

 Investasinya di awal lumayan mahal.


 Memerlukan modal yang cukup besar, terlebih bila Anda berencana melakukannya dalam
skala besar. Modal tersebut untuk membeli alat-alat dan bahan yang diperlukan.
 Peralatan dan perawatannya masih jarang. Sistem hidroponik belum begitu memasyarakat
di Indonesia sehingga alat-alat khusus akan sulit didapatkan secara bebas. Begitu pula
dengan peralatan untuk pemeliharaan/perbaikannya.
 Memerlukan kecermatan lebih, hal ini disebabkan Anda mesti betul-betul mengawasi
nutrisi yang diberikan sampai taraf keasaman pH tanaman tersebut.
 Membutuhkan keterampilan tersendiri.

Adapun kelebihan hidroponik dibandingkan dengan pertanian biasa sebagai berikut.

 Tidak memerlukan tanah karena hidroponik tidak menggunakan tanah untuk media
tanamnya. Hal ini membuat lingkungan tempat bertanam menjadi bersih.
 Pertumbuhan tanaman jadi lebih pesat karena nutrisi yang diperlukan lebih mudah
terserap karena berbentuk cairan.
 Lebih efektif dalam penggunaan air kaena Anda tidak perlu menyiram tanaman.
 Tidak banyak memerlukan orang/tenaga kerja untuk membuat lahan, menanam, dan
melakukan pemanenan.
 Proses pemanenan hasil tanaman jadi semakin mudah.
 Hasil panen yang diperoleh oleh petani/pembudidaya tanaman lebih banyak.
 Menghemat ruangan/tempat.
 Higienis, sayuran atau buah yang dihasilkan akan lebih terjamin kebersihannya
dibandingkan dengan yang ditanam pada lahan sawah/perkebunan biasa.
 Lebih kecil risikonya terserang hama dan penyakit.
 Tidak bergantung pada cuaca.
 Lebih irit dan efektif dalam penggunaan pupuk.
Kelebihan, Kekurangan, Serta Manfaat
Hidroponik
Menanam secara hidroponik mempunyai kelebihan, kekurangan, serta manfaat yang
melimpah. Dan tentunya pada setiap teknik penanaman memiliki kekurangan masing-
masing namun kekurangan pada teknik-teknik tersebut dapat di atasi dengan mudah.
Seperti yang telah kita ketahui, hidroponik adalah cara pembudidayaan tanaman yang
hanya memanfaatkan air saja, jadi tidak menggunakan media tanah. Cara budidaya ini
dianggap efisien terlebih pada daerah yang kurang memiliki pasokan tanah. Didalam
proses hidroponik ini penekanan pada pemenuhan akan kebutuhan nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman terus di pacu dan kebutuhan akan air pada tanaman
hidroponik jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan
media tanah. Budidaya tanaman dengan hidroponik ini sendiri memiliki banyak manfaat
dan tentunya juga ada kelebihan tersendiri serta kekurangan yang dimilikinya. Untuk
mengenal lebih jauh tentang penanaman secara hidroponik ini dapat anda simak
secara langsung dibawah ini.

Macam Macam Hidroponik


Static Solution culture / kultur air statis
Cara hidroponik ini tidak menggunakan air yang mengalir dimana akar tanaman akan
terus tercelup oleh air dan diletakkan pada wadah yang penuh berisi larutan nutrisi. Di
Indonesia sendiri cara ini lebih dikenal dengan tehnik apung yang juga menggunakan
sistem sumbu. Ini adalah cara paling sederhana dari cara hidroponik lainnya. Untuk
wadah yang digunakan dapat disesuaikan dengan dengan ukuran tanaman. Dalam
skala kecil hidroponik dapat diletakkan pada wadah biasa seperti toples, gelas, ember,
bak, dan lain sebagainya. Penanaman hidroponik dengan sistem kultur air statis ini
sebelumnya pernah di bahas dalam artikel tentangcara menanam sayuran hidroponik.
Karena cara ini memang paling banyak digunakan dalam pembudidayaan sayuran.
Aeroponics

Contoh penanaman hidroponik secara Aeroponics.

Cara hidroponik ini adalah sistem yang membahasi akar tanaman secara berkala
dengan menggunakan butiran yang dilarutkan ke dalam nutrisi bertekstur halus. Cara
ini membutuhkan media dan juga tanaman yang dapat menggantung di udara. Berbagai
jenis tanaman daun telah sukses berkembang dengan menggunakan cara ini begitu
juga dengan perkecambahan biji, produksi tomat, dan juga produksi benih kentang.
Continuous flow solution culture seperti Nutrient film technique
(NFT) dan Deep flow technique (DFT)

Hidroponik sistem DFT sama dengan penanaman hidroponik secara NFT. Keduanya
mengandalkan air yang dialirkan pada wadah panjang yang disebut selokan. Selokan yang
dimaksud terbuat dari pipa. Dan tanaman tersebut dimasukkan pada lubang-lubang pipa
dengan pot pelastik.

Cara hidroponik ini hanya memerlukan air nutrisi saja sebagai medianya. Jadi metode
yang digunakan yaitu dengan cara meletakkan akar tanaman ke dalam lapisan air yang
lokasinya sangat dangkal. Perakaran ini nantinya dapat berkembang oleh nutrisi yang
ada di sekelilingnya.
Run to waste
Passive sub irrigation
Ebb and flow / flood and drain sub irrigation

Hidroponik ebb flow atau hidroponik pasang surut adalah salah satu sistem hidroponik yang
memanfaatkan prinsip pasang surut pada teknik irigasinya. Cara kerja sistem ini memiliki 2 fase
yaitu fase saat tanaman oleh larutan nutrisi hingga banjir (fase pasang) dan kemudian fase
penyurutan larutan nutrisi (fase surut).

Deep water culture


Bioponic
Bubbleponics
Kelebihan Tehnik Hidroponik
 Tidak memerlukan media tanah.
 Penggunaan pupuk lebih hemat.

 Penggunaan air lebih efisien.

 Air yang digunakan dapat terus bersirkulasi sehingga dapat digunakan untuk
keperluan lain seperti disirkulasikan ke dalam aquarium.

 Pengendalian dan pemberian nutrisi lebih mudah dan lebih efisien.

 Tidak menyebabkan polusi terhadap lingkungan.

 Memberikan hasil tanaman yang lebih banyak.

 Steril dan bersih.

 Hasil tanam mudah dipanen.

 Unsur hara dan pH lebih terjaga.

 Tidak membutuhkan lahan.

 Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

 Bebas dari gangguan hama dan penyakit.

 Media dapat digunakan hingga bertahun tahun.

 Pertumbuhan dan perkembangan tanaman lebih cepat.

Karena pot dan tanaman relatif lebih bersih maka dapat digunakan sebagai keperluan
hiasan dan interior di dalam rumah sehingga penempatan terhadap pot-pot
hidroponik ini jauh lebih leluasa. Meski banyak kelebihan yang dimiliki oleh tehnik
hidroponik ini rupanya tehnik ini juga tidak lepas dari kekurangan. Berikut ini adalah
kekurangan dari tehnik hidroponik.

Kekurangan Tehnik Hidroponik


 Modal lebih mahal.

 Perawatan perangkat hidroponik lebih sulit.

 Butuh keterampilan khusus untuk meramu nutrisi.

Jika dilihat dari kekurangannya tentunya kita dapat mengatasi hal tersebut dengan
mudah. Apabila modal yang dinyatakan lebih mahal maka kita tidak boleh setengah
setengah dalam mengerjakan budidaya hidroponik ini untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Dan apabila budidaya ini dapat berjalan dengan baik maka lama kelamaan
modal anda di awal dapat kembali dan justru mendapatkan keuntungan yang lebih.
Untuk masalah perawatan yang dikatakan lebih sulit dapat Anda atasi dengan cekatan
yaitu Anda tidak boleh bermalas-malasan untuk merawat dan memelihara tanaman
hidroponik ini agar hasil yang anda panen jauh lebih berkualitas. Kemudian kekurangan
yang terakhir yaitu telah disebutkan bahwa perlu keterampilan khusus untuk meramu
nutrisi. Sebenarnya nutrisi yang diperlukan untuk tanaman hidroponik ini dapat anda
beli secara instan dan memang di dalam meramu nutrisi tersebut diperlukan cara yang
tepat yaitu dosis yang digunakan harus pas dan cara meramu tersebut biasanya juga
sudah tertera pada bungkus produk nutrisi. Berikut ini adalah macam-macam nutrisi
yang dapat Anda gunakan.

Jenis Jenis Nutrisi Hidroponik

 Pupuk AB Mix

 Veggie Mix

 Flower Mix

 Fruit Mix

Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang pupuk untuk tanaman hidroponik yang
biasa tersedia di toko saprotan. Namun nutrisi untuk tanaman hidroponik pun dapat
anda buat sendiri dengan cara yang sangat mudah. Jadi apabila harga nutrisi instan
memiliki nilai jual yang sangat tinggi maka anda dapat membuat nutrisi sendiri dengan
harga yang lebih murah dan terjangkau. Berikut ini adalah cara membuat ramuan
hidroponik.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik

1. Formula Pertama

Bahan Formula Pertama

 Pupuk NPK 16 – 16 – 16 sebanyak 10 gram (dapat juga dengan menggunakan


jenis pupuk NPK Mutiarasebanyak 1 sendok makan).
 Pupuk KCL 10 gram (1 sendok makan).

 Pupuk Gandasil D 5 gram (dapat juga dengan menggunakan growmore


hijau sebanyak ½ sendok makan).

 Air sumur 10 liter (jika menggunakan air PDAM maka endapkan dahulu selama 10
hari).

 Gelas plastik 3 gelas.

 Timbangan

 Alat pengaduk

Cara Membuat Formula Pertama

1. Masukkan air ke dalam 3 gelas plastik dengan takaran ½ gelas.

2. Larutkan pupuk NPK dan pupuk KCL serta pupuk Gandasil di dalam gelas masing-
masing.

3. Campurkan semua larutan ke dalam ember dan tambahkan dengan air lalu aduk
hingga merata.

4. Jika sudah maka formula sudah siap untuk digunakan baik pada fase vegetatif
maupun fase generatif.

2. Formula Kedua

Bahan Formula Kedua

Komposisi A :

 Kalsium nitrat 1176 gram

 Kalium nitrat 616 gram

 Fe EDTA 38 gram

Komposisi B :

 Kalium dihidrofosfat 335 gram

 Ammonium sulfat 122 gram


 Kalium sulfat 36 gram

 Magnesium sulfat 790 gram

 Cupri sulfat 0,4 gram

 Zinc sulfat 1,5 gram

 Asam borat 4 gram

 Mangan sulfat 8 gram

 Amonium hepta molibat 0,1

 Wadah 2 buah

 Air secukupnya

Cara Membuat Formula Kedua

1. Larutkan kedua komposisi dengan wadah terpisah dengan menggunakan air masing-
masing sebanyak 5 liter lalu aduk hingga merata.

2. Campurkan kedua larutan ke dalam 9,6 liter air. Jika sudah maka formula dapat
langsung digunakan sebagai nutrisi tanaman hidroponik.

3. Formula Ketiga

Bahan Formula Ketiga

 Kotoran ayam atau kotoran kambing 1 karung

 Dedak atau bekatul ½ karung

 Jerami atau daun polong lamtoro 30 kg

 Gula merah 100 gram

 Bioaktivator (EM1, EM4, GP1) 50 ml

 Air bersih

 Wadah plastik / ember

 Selang aerator
 Botol plastik bekas

Cara Membuat Formula Ketiga

1. Beri lubang pada tutup wadah.

2. Iris jerami atau dedaunan kemudian campurkan dengan kotoran ayam atau kambing
dan juga dedak (untuk fase generatif dapat mengganti jerami dengan kulit buah /
limbah buah dan sekam padi).

3. Letakkan campuran pada wadah plastik dan tuang air dengan perbandingan dengan
organik 2 : 1.

4. Aduk campuran hingga merata dan larutkan bioktivator bersama gula merah dengan
air sebanyak 5 liter. Aduk hingga merata dan campurkan semua larutan tersebut.

5. Wadah di tutup hingga rapat dan masukkan selang kemudian isi botol plastik dengan
air sebanyak ¾ dan masukkan selang ke dalam botol.

6. Diamkan larutan hingga 10 hari dan jika sudah maka formula dapat langsung
digunakan sebagai nutrisi tanaman hidroponik.

Itulah beberapa cara pembuatan formula nutrisi tanaman hidroponik yang dapat anda
pilih salah satu sesuai dengan kemudahan proses pembuatannya. Banyak manfaat
yang dapat diperoleh dari budidaya tanaman secara hidroponik ini. Jadi dari tingkat
kesulitan yang terjadi, dengan menanam secara hidroponik juga akan memberikan
manfaat yang sangat berlimpah hanya dengan syarat sungguh sungguh dan tidak
setengah-setengah untuk mengerjakan budidaya ini. Baiklah berikut ini ada beberapa
manfaat yang dapat dirasakan setelah berkebun secara hidroponik.

Manfaat Budidaya Tanaman Hidroponik


Dengan menggunakan cara hidroponik ini hasil panen akan jauh melimpah dan berlipat
ganda sebab tidak ada hasil panen yang dibuang karena tehnik hidroponik ini membuat
tanaman lebih steril dan bersih. Pada hasil panen yang menggunakan media tanam
biasanya memerlukan teknik sortir pada saat panen jadi di pilah-pilah antara kondisi
tanaman yang baik dan tidak. Untuk tanaman yang kondisinya kurang baik biasanya di
buang jadi dapat dikatakan mubazir. Dengan tehnik hidroponik resiko kondisi tanaman
buruk itu sangat kecil sekali sebab kelebihan dari tehnik ini yaitu tidak mudah terserang
hama, gulma, dan penyakit.

Hasil panen dengan menggunakan tehnik hidroponik ini lebih renyah dan bergizi sebab
tehnik hidroponik bebaspestisida sehingga sangat sehat di konsumsi. Tehnik hidroponik
ini juga tidak membuat tanaman bergantung pada iklim sehingga meski hujan ataupun
kemarau tanaman dapat tumbuh dengan baik sehingga resiko terjadinya kerusakan
pada tanaman lebih sedikit.

Jika sudah mengetahui banyaknya manfaat dari sistem hidroponik ini tentu akan
membuat anda menjadi tertarik dan ingin tahu bagaimana cara menanam
menggunakan tehnik ini. Yang pertama kita harus tahu jenis tanaman apa saja yang
dapat di tanam pada media hidroponik ini. Berikut ini adalah jenis-jenis tanaman
hidroponik.

Jenis Tanaman Hidroponik


 Buah-buahan : tomat, melon, strawberry, timun, semangka, paprika, dan lain
sebagainya.

 Sayuran : selada, pakchoi, sawi, wortel, asparagus, brokoli, seledri, cabai, bawang
putih, bawang merah,bawang daun, dan lain sebagainya.

 Bunga : krisan, anggrek, kaladium, kaktus, gerberra, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa informasi mengenai tanaman hidroponik dengan berbagai macam


kelebihan dan banyak manfaat yang dapat Anda peroleh dari pembudidayaan tanaman
hidroponik ini. Dengan ulasan di atas tentunya Anda tahu bahwa kekurangan yang
terdapat pada tehnik budidaya ini dapat di atasi dengan mudah asal ada niat
bersungguh sungguh dan tentunya jangan setengah setengah dalam mengerjakan jika
Anda ingin mendapatkan hasil yang melimpah dengan menggunakan tehnik hidroponik
ini

Kelebihan dan Kekurangan Bercocok Tanam Hidroponik


July 13, 2015 Artikel, Teknologi No comments
Kelebihan dan Kekurangan Bercocok Tanam Hidroponik – Hidroponik berasal dari bahasa Yunani
yaitu hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai arti tersebut, bertanam secara hidroponik
merupakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Beberapa kelebihan
dan kekurangan sistem hidroponik dibandingkan dengan pertanian konvensional yaitu :
Kelebihan sistem hidroponik antara lain:
1. Penggunaan lahan lebih efisien
2. Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
3. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih
4. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
5. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah
Kekurangan sistem hidroponik antara lain:
1. Membutuhkan modal yang besar
2. Pada kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada media tanah
sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.
 OTA
DIY

C A R A M E M B U AT H I D R O P O N I K
WICK SYSTEM DARI BOTOL
BEKAS. SIMPEL!
4 J ULI 2019
Anda pasti sudah pernah mengenal sistem budidaya tanaman dengan cara hidroponik
bukan? Membuat hidropnik di rumah pun bisa dilakukan dari cara tersimpel, salah
satunya dengan wick system. Ayo, simak cara membuat hidroponik wick system yang
simpel di bawah ini, Sahabat 99!
Tidak usah langsung membuat dalam skala besar, cukup mulai dari langkah kecil
seperti dengan memanfaatkan sampah botol bekas.

Mau tahu cara simpel membuat hidroponik wick system?


Simak ulasannya di bawah ini yuk.
1. Bahan & Alat untuk Membuat Hidroponik
Wick System

 Botol bekas minuman ukuran 600 ml


 Gunting, pisau, atau cutter
 Sumbu, kain bekas, atau kain flanel sebagai pengalir nutrisi (wick system)
 Bibit tanaman yang sudah dikembangkan di media rockwool
 Air
 Nutrisi pupuk A & B (berbentuk cair atau bubuk). Anda bisa menemukannya di
toko khusus tanaman atau pertanian. Sesuaikan jenis nutrisi dengan tanaman
yang Anda pilih (sayur atau buah).
 Paku

Untuk bibit tanaman, bisa dengan mudah Anda peroleh di toko-toko khusus pertanian
atau secara online.
Sebelum dipindahkan ke media tanam hidroponik yang akan kita buat, kembangkan
dulu bibit tersebut dengan menggunakan rockwool.
Rockwool juga merupakan media tanam namun hanya cocok sebagai tempat
penyemaian bibit hingga tumbuh menjadi benih.
2. Cara Membuat Hidroponik Wick System
1. Potong botol minuman bekas menjadi dua dengan
menggunakan cutter, pisau, atau gunting. Pastikan ukuran botol bagian
bawah lebih besar daripada ukuran bagian atas.
2. Tuangkan air ke dalam bagian botol bawah lalu masukkan pupuk nutrisi A & B
sesuai takaran. Perbandingannya, masing-masing 5 ml untuk setiap liter air.
Sisihkan.
3. Lubangi permukaan pada bagian leher botol dengan menggunakan paku kecil
di beberapa titik. Lubangi juga bagian penutup botol sebagai jalur masuk
sumbu nantinya.
4. Masukkan sumbu, kain bekas, atau kain flannel ke dalam celah penutup botol
yang akan dibuat. Pastikan sumbu cukup panjang di kedua sisi agar dapat
menyerap air yang akan dituangkan dan juga mengenai bagian benih
tanaman. Lalu letakkan dengan posisi terbalik ke dalam botol yang telah
berisikan air.
5. Masukkan benih yang masih tertanam pada rockwool ke dalam bagian botol
yang telah dibalik.
6. Pastikan benih terkena dengan bagian sumbu yang sudah terbasahi dengan
larutan nutrisi dan air. Anda juga bisa menggunakan media tanam seperti
sekam bakar, batu bara merah yang telah dihancurkan, serta spon untuk
menjaga bentuk tanamanan agar tiduk mudah patah.
7. Letakkan botol di area yang ramah sinar matahari namun tidak rawan terkena
hujan agar benih tumbuh dengan baik.
8. Lakukan proses tersebut untuk membuat media tanam lainnya.

3. Jenis Bibit Hidroponik


Cukup banyak lho jenis tanaman dan tumbuhan untuk dibudidayakan dengan cara
hidroponik ini.
Contohnya saja selada, tomat, bayam, cabai, timun, kangkung, dan sawi.

Anda juga bisa menanam buah-buahan seperti stroberi, melon, dan semangka namun
diperlukan wadah dan lahan yang besar pula untuk menanamnya.

4. Perawatan Tanaman Hidroponik Wick System


Selain diletakkan pada tempat yang aman dari hujan, benih tanaman yang
dibudidayakan dengan cara hidroponik ini juga harus rutin diberikan nutrisi tambahan.

Pada minggu pertama penanaman, gunakan nutrisi A & B dengan takaran 5 ml + 5 ml


untuk tiap 1 liter air.

Lalu naikkan menjadi 6 ml + 6 ml campuran untuk tiap liter di minggu kedua.

Lanjutkan memberikan nutrisi hingga tanaman berkembang dan siap dipanen.

Cukup mudah bukan?

Hanya bermodal barang bekas, bahan-bahan simpel, serta ketekunan dan kecermatan,
Anda pun bisa menuai hasil tanaman yang banyak dan sehat.

Tidak ada salahnya untuk mencoba dari sekarang kok. Selamat berkarya!

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik


Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Buatan Sendiri
Bahan dan Alat:
 10 gr pupuk NPK 16-16-16
 10 gr pupuk KCL
 5 gr pupuk Gandasil D
 10 l air sumur / sungai (endapkan 10 hari jika menggunakan air ledeng)
 3 gelas plastik bekas air mineral
 1 ember berkapasitas 10 liter
 timbangan
 alat pengaduk
Cara membuat nutrisi hidroponik:
1. Isi ketiga gelas plastik dengan 100 ml air
2. Larutkan pupuk NPK, KCL, dan Gandasil ke dalam setiap gelas. Larutkan secara sempurna hingga
tidak ada endapan.
3. Campurkan ketiga larutan ke dalam ember.
4. Tambahkan air hingga mencapai 10 L. Aduk hingga tercampur semua.
Cara membuat nutrisi hidroponik di atas cocok untuk pertumbuhan tunas tanaman sayur hidroponik,
seperti sawi dan kangkung. Untuk cabe anda bisa mendambahkan 10 gr pupuk urea Untuk tanaman
lain, seperti tomat, terong dan menitumn anda bisa menambahkan 15-20 pupuk urea dalam larutan.
Untuk tahap pembungaan dan pembuahan, kurangi pupuk urea menjadi 50% dari takaran
sebelumnya, tambahkan 50% pupuk NPK, dan ganti pupuk Gandasil D dengan Gandasil B.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Alami


Bahan dan alat:
 30 kg jerami / dedaunan
 1 karung kotoran ayam / kambing
 1/2 karung dedak / bekatul
 100 gr gula merah
 50 ml bioaktivator (EM1, EM4 atau GP-1)
 ember kapasitas 100 L
 selang aerator transparan diameter 0,5 cm
 botol plastik air mineral volume 1 L
 air bersih
Cara membuat nutrisi hidroponik:
1. Tutup ember dengan diberi lubang sebesar selang.
2. Potong-potong halus jerami, campurkan dengan kotoran ayam dan dedak.
3. Masukkan campuran bahan organik tersebut ke dalam ember yang sudah kedap udara. Tambahkan
air dengan perbandingan 2 : 1.
4. Aduk campuran tersebut secara perlahan hingga semua larut.
5. Di tempat lain, larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter air. Aduk hingga rata.
6. Masukkan larutan bioktivator ke dalam ember plastik kedap udara. Tutup rapat ember.
7. Masukkan selang aerator pada tutup ember. Pada tahap ini, pastikan tidak ada celah di ember.
Anda bisa gunakan plester rekat.
8. Isi 3/4 botol plastik dengan air. Masukkan selang aerator sisi lainnya ke dalam botol. Proses ini akan
berlangsung secara anaerob.
9. Diamkan selama 7-10 hari. Larutan dikatakan berhasil apabila sudah tercium aroma hasil fermentasi
dari ember.
10. Setelah tahapan fermentasi selesai, saring larutan tersebut dengan saringan kain. Ampas larutan
yang telah di saring bisa anda gunakan untuk membuat pupuk organik padat.
Sekarang, anda telah mengetahui cara membuat nutrisi hidroponik buatan sendiri dan alami yang
bisa anda coba di rumah.

6 TEKNIK HIDROPONIK MUDAH


YA N G D A PAT D I L A K U K A N D I
RUMAH
2 1 APRIL 2 0 19

 45
 0
 0
 3
 3
 2
 53SHARES
5menit

Bercocok tanam sayur maupun buah dapat dilakukan dengan mudah menggunakan
hidroponik. Setidaknya ada 6 teknik hidroponik yang bisa Anda praktikkan sendiri di
rumah. Mau coba?

Bercocok tanam di rumah tentunya menjadi hal yang mengasyikkan. Selain membuat
rumah jadi lebih hijau, Anda juga akan mendapatkan udara yang lebih segar.

Sayangnya, keterbatasan lahan menjadi hambatan untuk seseorang bercocok tanam.


Anda mengalami hal yang sama?

Tak perlu bingung lagi!

Kini sudah banyak orang yang menggunakan tanaman hidroponik.

Percayakah Anda?

Budidaya menanam secara hidroponik ini akan jauh lebih hemat karena tidak perlu
menggunakan media tanam tanah dan juga hanya memerukan sedikit air.

Lebih lanjutnya, kali ini kita akan membahas lebih lajut mengenai apa itu budidaya
hidroponik hingga apa saja cara menanamnya.

Langsung saja, ini dia bahasannya:

Hidroponik Adalah…
Sebelum membahas lebih lanjut, satu hal yang perlu diketahui adalah pengertian detail
mengenai budidaya hidroponik.

Apakah Anda benar-benar sudah paham?

Nah, sebenarnya budidaya hidroponik adalah:


Menanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan
menggunakan air.

Meskipun mengguakan air, namun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.

Bisa dibilang kebutuhan airnya pun jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan
menanam di atas tanah.

Oleh karena itu…

Budidaya seperti ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menanam dengan praktis
dengan media tanam yang juga hemat.

Kini budidaya hidroponik juga sudah banyak diterapkan di berbagai rumah di Indonesia.

Mulai dari hidroponik skala kecil hingga skala besar.

Hidroponik skala kecil yaitu budidaya yang dilakukan di rumah-rumah, termasuk yang
Anda lakukan.

Selanjutnya, hidroponik skala besar di dalamnya terdiri dari budidaya yang digunakan
untuk bisnis.
Ada beberapa jenis tanaman yang cukup mudah dan menguntungkan ketika ditanam,
yaitu:

 Selada
 Tomat
 Paprika
 Terong jepang
 Timun jepang
 Melon

Nah, dari beberapa tanaman yang ada di atas ada yang mudah yaitu selada, tomat, dan
paprika.
Ini juga bisa Anda tanam sendiri di bagian depan rumah atau bahkan di balkon dengan
menggunakan paralon.

Tahukah Anda?

Ada enak sistem bercocok tanam hidroponik yang bisa Anda terapkan sendiri di rumah.

Lebih lanjutnya, berikut ini akan kita bahas bersama masing-masing metode dan teknik
hidropnik tersebut.

6 Teknik Hidroponik yang Sering Digunakan


1. HIDROPONIK SEDERHANA DI RUMAH: SISTEM
SUMBU (WICK)
Sistem ini merupakan sistem yang bisa dibilang paling sederhana, sehingga sangat
cocok bagi Anda yang baru memulai untuk bercocok tanam.

Selain mudah, bentuknya pun kecil dan risiko kegagalannya juga tergolong sangat
rendah.
Kenapa dinamakan sistem sumbu?

Ini berkaitan dengan cara bercocok tanam yang memberikan asupan nutrisi melalui
akar. Selanjutnya, nutrisi tersebut akan disalurkan melalui media dengan menggunakan
sumbu.

Ada beberapa media tanam dalam sistem ini, yaitu:

Arang, sekam, kerikil, sabut kelapa, dan media penompang selain tanah lainnya.

Anda bisa memilih salah satunya yang dirasa praktis dan tepat.

Tentu kita akan lebih mempertimbangkan jika mengetahui juga kelebihan dan
kekurangannya.

Kelebihan teknik hidroponik wick system adalah:


 Bahan yag dibutuhkan tergolong sangat murah
 Bentuknya sangat sederhana, sehingga sangat cocok untuk pemula;
 Tidak membutuhkan listrik seperti sistem menanam sistem budidaya
hidroponik lainnya;
 Sangat mudah untuk dipindahkan ke sudut manapun.

Kekurangan teknik hidroponik wick system adalah:


 Tidak bisa menanam terlalu banyak karena akan sulit untuk mengontrol pH
air;
 Sumbu kapiler terbatas menyalurkan nutrisi, sehingga hanya cocok untuk
tanaman yang tidak memerlukan banyak air.

2. BANYAK DIPAKAI PETANI – SISTEM IRIGASI


(FERTIGASI)
Banyak petani di dunia yang sudah sering menggunakan sistem budidaya hidroponik
yang satu ini.

Prinsip yang diusung dari sistem irigasi ini adalah meneteskan larutan nutrisi secara
terus-menerus sesuai dengan takaran yang dibutuhkan.

Sistem irigasi ini biasanya digunakan untuk menanam sayuran, seperti tomat, cabai,
paprika, terong, dan timun jepang.

Ada juga buah yang bisa ditanam, seperti stoberi dan melon.
Teknik yang satu ini juga dikenal dengan hemat biaya karena proses pemupukan hanya
dilakukan saat penyiraman.

Ada beberapa alat yang dibutuhkan untuk bercocok tanam menggunakan sistem irigasi,
yait u:

Pipa nutrisi, pompa, polybag, dripper, microtube, timer, nipper, dan wadah
penampungan nutrisi.
Melihat peralatannya cukup banyak, maka dibutuhkan juga ruangan yang cukup besar.

Ini dia kelebihan dari sistem irigasi:


 Pemberian nutrisi bisa disesuaikan dengan usia tanaman
 Akar jadi lebih mudah dan cepat untuk tumbuh
 Tanaman dijamin bersih dan bebas penyakit, sehingga kualitasnya lebih baik
 Bisa menjadi bisnis dengan penghasilan yang menjanjikan.

Sayangnya, ada beberapa kekurangan seperti:


 Harus menyiapkan modal besar
 Harus memiliki pengetahuan mengenai tata cara pemberian nutrisi sesuai
usia tanaman
 Harus dikontrol secara berkala
 Jika ada kesalahan sistem pengairan, pasti berpengaruh pada hasil pertanian.

3. TEKNIK HIDROPONIK PASANG SURUT (EEB &


FLOW)
Sistem yang satu ini membutuhkan pompa air yang selanjutnya diatur
menggunakan timer.
Bagaimana dengan sistem kerjanya?

Sistem pasang surut akan membanjiri wadah penampung yang berisi tanaman dengan
menggunakan air bernutrisi selama periode tertentu.

Proses pembanjiran ini akan terjadi apabila pompa air menyala, sedangkan jika mati
maka akan terjadi penyurutan.
Oleh karena itu, pompa air memiliki peran yang sangat penting dari sistem pasang surut
ini.

Kelebihan dari sistem hidroponik pasang surut:


 Sangat mudah dirawat dan dipantau karena tidak membutuhkan penyiraman
secara manual
 Persediaan oksigen akan lebih banyak dan jauh lebih baik.

Kekurangan sistem hidroponikpasang surut:


 Bergantung pada aliran listrik karena jika mati, maka pompa tak akan
berdungsi dan tidak bisa menutrisi tanaman
 Kualitas tanaman bisa berkurang setelah dipompa berkali-kali.

4. HIDROPONIK SISTEM NFT (NUTRIENT FILM


TECHNIQUE)
Berhubung namanya cukup panjang, maka kita sebut saja dengan singkatannya
yaitu sistemNFT.

Sistem yang dikembangkan di Inggris ini menempatkan tanaman pada aliran nutrisi
yang cukup dangkal, sehingga akar tak terendam sepenuhnya.
Meskipun demikian, nutrisi dan oksigen yang akan didapatkan oleh tanaman akan
sangat optimal.

Sistem NFT memiliki kelebihan seperti:

 Aliran air selalu stabil, sehingga tanaman bisa menyerap nutrisi dengan baik
dan proses fotosintesis pun akan sangat lancar
 Sangat cocok jika Anda menanam tanaman yang membutuhkan banyak air
 Masa tanam jadi jauh lebih singkat, dengan kata lain jadi lebih cepat tumbuh
 Pengontrolan nutrisi jadi lebih mudah karena ditempatkan dalam satu tempat
 Setiap tanaman akan mendapatkan komposisi nutrisi yang sama, sehingga
hasil pertanian jadi jauh lebih baik

Kalau itu kelebihannya, maka kekurangannya adalah:


 Perlengkapan yang dibutuhkan tergolong sangat mahal karena cukup banyak
komponen yang dibutuhkan
 Dibutuhkan ilmu yang cukup dan juga ketelitian ekstra, sehingga tidak cocok
dicoba untuk pemula karena berisiko gagal
 Sangat bergantung pada aliran listrik agar kondisi tanaman tetap stabil
 Sangat rentan terkena penyakit. Apabila ada salah satu tanaman yang
terinfeksi, maka kemungkinan akan menyebar cukup tinggi.

5. SISTEM RAKIT APUNG (WATER CULTURE)


Sistem yang satu ini merupakan salah satu cara bercocok tanam hidroponik modern.

Sesuai dengan namanya, cara menanam di media ini cukup mudah. Tanaman akan
diletakkan di atas styrofoam yang sudah dibolongi dan nantinya akan mengapung di
atas larutan nutrisi.
Penggunaan budidaya ini cocok untuk digunakan dalam skala kecil maupun skala
besar, termasuk untuk kebutuhan komersial.

Meskipun modern, sistem yang satu ini tidak akan memakan banyak biaya karena bisa
memanfaatkan bahan bekas.

Selain itu, media yang dibutuhkan pun tidak terlalu luas dan tanaman tidak akan rentan
layu.

Kelebihan sistem rakit apung adalah:


 Biaya yang dibutuhkan tidak banyak karena bisa memanfaatkan alat dan
bahan yang ada di rumah
 Alat dan bahan yang dibutuhkan cukup mudah ditemukan
 Perawatan sangat mudah
 Tidak terlalu bergantung pada suplai listrik, sehingga akan lebih menghemat
pengeluaran
 Air dan nutrisi yang dibutuhka lebih sedikit, sehingga akan jauh lebih hemat.

Di sisi lain, kekurangannya terdiri dari:


 Hanya bisa diaplikasikan di dalam ruangan
 Akar tanaman rentan membusuk karena terus tergenang

6. PENGEMBANGAN HIDROPONIK KONVENSIONAL –


SISTEM AEROPONIK
Seperti yang sudah tercatum pada subjudul, metode penanaman yang satu ini
merupakan pengembangan dari hidroponik kovensional.

Seperti apa metode penanamannya? Sesuai dengan namanya…

Cara bercocok tanam yang diterapkan yaitu dengan menyemprotkan nutrisi langsung
ke tanaman.

Aeroponik sendiri berasal dari kata aero yang artinya adalah udara dan phonic yang
artinya menanam.
Berdasarkan hal tersebut, Anda tidak membutuhkan wadah atau membuat aliran untuk
menyimpan larutan nutrisi.

Belum terbayang? Begini…


Pada intinya Anda tidak membutuhkan media tanam apapun dan akar tanaman akan
disemprot secara berkala menggunakan zat nutrisi berbentuk kabut.

Jangan salah, sistem yang satu ini dapat meningkatkan kualitas dari hasil
pertanian, lho!
Hasilnya sendiri dapat dirasakan langsung yaitu tanaman akan terasa lebih segar dan
juga enak.

Kelebihan aeroponik terdiri dari:


 Tidak membutuhkan area tanam yang luas, sehingga bisa dikembangkan oleh
siapapun
 Saat air dan nutrisi disemprotkan, nutrisi bisa saja mengandung oksigen lebih
banyak. Ini tentunya dibutuhkan oleh setiap tanaman
 Kemungkinan tersebar penyakit akan lebih minim karena akar tidak direndam
di dalam air, sehingga tak terhubung satu sama lain
 Tanaman akan mengandung gizi yang jauh lebih banyak jika dibandingkan
dengan sistem budidaya hidroponik lainnya.

Tentunya sistem yang satu ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
 Alat penyemprot nutrisi (sprinkler) cukup sulit didapatkan, terutama di kota
kecil dan pedesaan;
 Membutuhkan listrik saat menyemprotkan nutrisi. Jika listrik tidak ada, maka
suplai nutrisi akan terganggu dan berujung layu;
 Membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai tanaman karena sistem
yang satu ini cukup rumit;
 Membutuhkan biaya yang cukup tinggi;

Bagaimana?

Anda mungkin juga menyukai