Hidrofonik 1
Hidrofonik 1
Sesuai namanya “hidro” itu artinya “air”, maka hidroponik adalah cara budidaya tanaman tanpa
mempergunakan media tanah, tetapi dengan memakai media air. Sistem hidroponik ini pun
mempunyai beberapa cara yang bisa Anda pilih menurut kemampuan dan modal yang dimiliki.
Anda hanya perlu mencukupi keperluan nutrisi terhadap unsur hara makro ataupun mikro untuk
pertumbuhan tanaman yang umumnya diperoleh dari tanah. Dapat dikatakan bahwa sistem
hidroponik ini mengganti tanah dengan air yang telah diberi nutrisi khusus sebelumnya.
Setelah mengetahui apa itu hidroponik, sekarang saatnya Anda mengetahui kekurangan hidroponik
dalam budidaya tanaman berikut ini.
Tidak memerlukan tanah karena hidroponik tidak menggunakan tanah untuk media
tanamnya. Hal ini membuat lingkungan tempat bertanam menjadi bersih.
Pertumbuhan tanaman jadi lebih pesat karena nutrisi yang diperlukan lebih mudah
terserap karena berbentuk cairan.
Lebih efektif dalam penggunaan air kaena Anda tidak perlu menyiram tanaman.
Tidak banyak memerlukan orang/tenaga kerja untuk membuat lahan, menanam, dan
melakukan pemanenan.
Proses pemanenan hasil tanaman jadi semakin mudah.
Hasil panen yang diperoleh oleh petani/pembudidaya tanaman lebih banyak.
Menghemat ruangan/tempat.
Higienis, sayuran atau buah yang dihasilkan akan lebih terjamin kebersihannya
dibandingkan dengan yang ditanam pada lahan sawah/perkebunan biasa.
Lebih kecil risikonya terserang hama dan penyakit.
Tidak bergantung pada cuaca.
Lebih irit dan efektif dalam penggunaan pupuk.
Kelebihan, Kekurangan, Serta Manfaat
Hidroponik
Menanam secara hidroponik mempunyai kelebihan, kekurangan, serta manfaat yang
melimpah. Dan tentunya pada setiap teknik penanaman memiliki kekurangan masing-
masing namun kekurangan pada teknik-teknik tersebut dapat di atasi dengan mudah.
Seperti yang telah kita ketahui, hidroponik adalah cara pembudidayaan tanaman yang
hanya memanfaatkan air saja, jadi tidak menggunakan media tanah. Cara budidaya ini
dianggap efisien terlebih pada daerah yang kurang memiliki pasokan tanah. Didalam
proses hidroponik ini penekanan pada pemenuhan akan kebutuhan nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman terus di pacu dan kebutuhan akan air pada tanaman
hidroponik jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan
media tanah. Budidaya tanaman dengan hidroponik ini sendiri memiliki banyak manfaat
dan tentunya juga ada kelebihan tersendiri serta kekurangan yang dimilikinya. Untuk
mengenal lebih jauh tentang penanaman secara hidroponik ini dapat anda simak
secara langsung dibawah ini.
Cara hidroponik ini adalah sistem yang membahasi akar tanaman secara berkala
dengan menggunakan butiran yang dilarutkan ke dalam nutrisi bertekstur halus. Cara
ini membutuhkan media dan juga tanaman yang dapat menggantung di udara. Berbagai
jenis tanaman daun telah sukses berkembang dengan menggunakan cara ini begitu
juga dengan perkecambahan biji, produksi tomat, dan juga produksi benih kentang.
Continuous flow solution culture seperti Nutrient film technique
(NFT) dan Deep flow technique (DFT)
Hidroponik sistem DFT sama dengan penanaman hidroponik secara NFT. Keduanya
mengandalkan air yang dialirkan pada wadah panjang yang disebut selokan. Selokan yang
dimaksud terbuat dari pipa. Dan tanaman tersebut dimasukkan pada lubang-lubang pipa
dengan pot pelastik.
Cara hidroponik ini hanya memerlukan air nutrisi saja sebagai medianya. Jadi metode
yang digunakan yaitu dengan cara meletakkan akar tanaman ke dalam lapisan air yang
lokasinya sangat dangkal. Perakaran ini nantinya dapat berkembang oleh nutrisi yang
ada di sekelilingnya.
Run to waste
Passive sub irrigation
Ebb and flow / flood and drain sub irrigation
Hidroponik ebb flow atau hidroponik pasang surut adalah salah satu sistem hidroponik yang
memanfaatkan prinsip pasang surut pada teknik irigasinya. Cara kerja sistem ini memiliki 2 fase
yaitu fase saat tanaman oleh larutan nutrisi hingga banjir (fase pasang) dan kemudian fase
penyurutan larutan nutrisi (fase surut).
Air yang digunakan dapat terus bersirkulasi sehingga dapat digunakan untuk
keperluan lain seperti disirkulasikan ke dalam aquarium.
Karena pot dan tanaman relatif lebih bersih maka dapat digunakan sebagai keperluan
hiasan dan interior di dalam rumah sehingga penempatan terhadap pot-pot
hidroponik ini jauh lebih leluasa. Meski banyak kelebihan yang dimiliki oleh tehnik
hidroponik ini rupanya tehnik ini juga tidak lepas dari kekurangan. Berikut ini adalah
kekurangan dari tehnik hidroponik.
Jika dilihat dari kekurangannya tentunya kita dapat mengatasi hal tersebut dengan
mudah. Apabila modal yang dinyatakan lebih mahal maka kita tidak boleh setengah
setengah dalam mengerjakan budidaya hidroponik ini untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Dan apabila budidaya ini dapat berjalan dengan baik maka lama kelamaan
modal anda di awal dapat kembali dan justru mendapatkan keuntungan yang lebih.
Untuk masalah perawatan yang dikatakan lebih sulit dapat Anda atasi dengan cekatan
yaitu Anda tidak boleh bermalas-malasan untuk merawat dan memelihara tanaman
hidroponik ini agar hasil yang anda panen jauh lebih berkualitas. Kemudian kekurangan
yang terakhir yaitu telah disebutkan bahwa perlu keterampilan khusus untuk meramu
nutrisi. Sebenarnya nutrisi yang diperlukan untuk tanaman hidroponik ini dapat anda
beli secara instan dan memang di dalam meramu nutrisi tersebut diperlukan cara yang
tepat yaitu dosis yang digunakan harus pas dan cara meramu tersebut biasanya juga
sudah tertera pada bungkus produk nutrisi. Berikut ini adalah macam-macam nutrisi
yang dapat Anda gunakan.
Pupuk AB Mix
Veggie Mix
Flower Mix
Fruit Mix
Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang pupuk untuk tanaman hidroponik yang
biasa tersedia di toko saprotan. Namun nutrisi untuk tanaman hidroponik pun dapat
anda buat sendiri dengan cara yang sangat mudah. Jadi apabila harga nutrisi instan
memiliki nilai jual yang sangat tinggi maka anda dapat membuat nutrisi sendiri dengan
harga yang lebih murah dan terjangkau. Berikut ini adalah cara membuat ramuan
hidroponik.
1. Formula Pertama
Air sumur 10 liter (jika menggunakan air PDAM maka endapkan dahulu selama 10
hari).
Timbangan
Alat pengaduk
2. Larutkan pupuk NPK dan pupuk KCL serta pupuk Gandasil di dalam gelas masing-
masing.
3. Campurkan semua larutan ke dalam ember dan tambahkan dengan air lalu aduk
hingga merata.
4. Jika sudah maka formula sudah siap untuk digunakan baik pada fase vegetatif
maupun fase generatif.
2. Formula Kedua
Komposisi A :
Fe EDTA 38 gram
Komposisi B :
Wadah 2 buah
Air secukupnya
1. Larutkan kedua komposisi dengan wadah terpisah dengan menggunakan air masing-
masing sebanyak 5 liter lalu aduk hingga merata.
2. Campurkan kedua larutan ke dalam 9,6 liter air. Jika sudah maka formula dapat
langsung digunakan sebagai nutrisi tanaman hidroponik.
3. Formula Ketiga
Air bersih
Selang aerator
Botol plastik bekas
2. Iris jerami atau dedaunan kemudian campurkan dengan kotoran ayam atau kambing
dan juga dedak (untuk fase generatif dapat mengganti jerami dengan kulit buah /
limbah buah dan sekam padi).
3. Letakkan campuran pada wadah plastik dan tuang air dengan perbandingan dengan
organik 2 : 1.
4. Aduk campuran hingga merata dan larutkan bioktivator bersama gula merah dengan
air sebanyak 5 liter. Aduk hingga merata dan campurkan semua larutan tersebut.
5. Wadah di tutup hingga rapat dan masukkan selang kemudian isi botol plastik dengan
air sebanyak ¾ dan masukkan selang ke dalam botol.
6. Diamkan larutan hingga 10 hari dan jika sudah maka formula dapat langsung
digunakan sebagai nutrisi tanaman hidroponik.
Itulah beberapa cara pembuatan formula nutrisi tanaman hidroponik yang dapat anda
pilih salah satu sesuai dengan kemudahan proses pembuatannya. Banyak manfaat
yang dapat diperoleh dari budidaya tanaman secara hidroponik ini. Jadi dari tingkat
kesulitan yang terjadi, dengan menanam secara hidroponik juga akan memberikan
manfaat yang sangat berlimpah hanya dengan syarat sungguh sungguh dan tidak
setengah-setengah untuk mengerjakan budidaya ini. Baiklah berikut ini ada beberapa
manfaat yang dapat dirasakan setelah berkebun secara hidroponik.
Hasil panen dengan menggunakan tehnik hidroponik ini lebih renyah dan bergizi sebab
tehnik hidroponik bebaspestisida sehingga sangat sehat di konsumsi. Tehnik hidroponik
ini juga tidak membuat tanaman bergantung pada iklim sehingga meski hujan ataupun
kemarau tanaman dapat tumbuh dengan baik sehingga resiko terjadinya kerusakan
pada tanaman lebih sedikit.
Jika sudah mengetahui banyaknya manfaat dari sistem hidroponik ini tentu akan
membuat anda menjadi tertarik dan ingin tahu bagaimana cara menanam
menggunakan tehnik ini. Yang pertama kita harus tahu jenis tanaman apa saja yang
dapat di tanam pada media hidroponik ini. Berikut ini adalah jenis-jenis tanaman
hidroponik.
Sayuran : selada, pakchoi, sawi, wortel, asparagus, brokoli, seledri, cabai, bawang
putih, bawang merah,bawang daun, dan lain sebagainya.
C A R A M E M B U AT H I D R O P O N I K
WICK SYSTEM DARI BOTOL
BEKAS. SIMPEL!
4 J ULI 2019
Anda pasti sudah pernah mengenal sistem budidaya tanaman dengan cara hidroponik
bukan? Membuat hidropnik di rumah pun bisa dilakukan dari cara tersimpel, salah
satunya dengan wick system. Ayo, simak cara membuat hidroponik wick system yang
simpel di bawah ini, Sahabat 99!
Tidak usah langsung membuat dalam skala besar, cukup mulai dari langkah kecil
seperti dengan memanfaatkan sampah botol bekas.
Untuk bibit tanaman, bisa dengan mudah Anda peroleh di toko-toko khusus pertanian
atau secara online.
Sebelum dipindahkan ke media tanam hidroponik yang akan kita buat, kembangkan
dulu bibit tersebut dengan menggunakan rockwool.
Rockwool juga merupakan media tanam namun hanya cocok sebagai tempat
penyemaian bibit hingga tumbuh menjadi benih.
2. Cara Membuat Hidroponik Wick System
1. Potong botol minuman bekas menjadi dua dengan
menggunakan cutter, pisau, atau gunting. Pastikan ukuran botol bagian
bawah lebih besar daripada ukuran bagian atas.
2. Tuangkan air ke dalam bagian botol bawah lalu masukkan pupuk nutrisi A & B
sesuai takaran. Perbandingannya, masing-masing 5 ml untuk setiap liter air.
Sisihkan.
3. Lubangi permukaan pada bagian leher botol dengan menggunakan paku kecil
di beberapa titik. Lubangi juga bagian penutup botol sebagai jalur masuk
sumbu nantinya.
4. Masukkan sumbu, kain bekas, atau kain flannel ke dalam celah penutup botol
yang akan dibuat. Pastikan sumbu cukup panjang di kedua sisi agar dapat
menyerap air yang akan dituangkan dan juga mengenai bagian benih
tanaman. Lalu letakkan dengan posisi terbalik ke dalam botol yang telah
berisikan air.
5. Masukkan benih yang masih tertanam pada rockwool ke dalam bagian botol
yang telah dibalik.
6. Pastikan benih terkena dengan bagian sumbu yang sudah terbasahi dengan
larutan nutrisi dan air. Anda juga bisa menggunakan media tanam seperti
sekam bakar, batu bara merah yang telah dihancurkan, serta spon untuk
menjaga bentuk tanamanan agar tiduk mudah patah.
7. Letakkan botol di area yang ramah sinar matahari namun tidak rawan terkena
hujan agar benih tumbuh dengan baik.
8. Lakukan proses tersebut untuk membuat media tanam lainnya.
Anda juga bisa menanam buah-buahan seperti stroberi, melon, dan semangka namun
diperlukan wadah dan lahan yang besar pula untuk menanamnya.
Hanya bermodal barang bekas, bahan-bahan simpel, serta ketekunan dan kecermatan,
Anda pun bisa menuai hasil tanaman yang banyak dan sehat.
Tidak ada salahnya untuk mencoba dari sekarang kok. Selamat berkarya!
45
0
0
3
3
2
53SHARES
5menit
Bercocok tanam sayur maupun buah dapat dilakukan dengan mudah menggunakan
hidroponik. Setidaknya ada 6 teknik hidroponik yang bisa Anda praktikkan sendiri di
rumah. Mau coba?
Bercocok tanam di rumah tentunya menjadi hal yang mengasyikkan. Selain membuat
rumah jadi lebih hijau, Anda juga akan mendapatkan udara yang lebih segar.
Percayakah Anda?
Budidaya menanam secara hidroponik ini akan jauh lebih hemat karena tidak perlu
menggunakan media tanam tanah dan juga hanya memerukan sedikit air.
Lebih lanjutnya, kali ini kita akan membahas lebih lajut mengenai apa itu budidaya
hidroponik hingga apa saja cara menanamnya.
Hidroponik Adalah…
Sebelum membahas lebih lanjut, satu hal yang perlu diketahui adalah pengertian detail
mengenai budidaya hidroponik.
Meskipun mengguakan air, namun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.
Bisa dibilang kebutuhan airnya pun jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan
menanam di atas tanah.
Budidaya seperti ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menanam dengan praktis
dengan media tanam yang juga hemat.
Kini budidaya hidroponik juga sudah banyak diterapkan di berbagai rumah di Indonesia.
Hidroponik skala kecil yaitu budidaya yang dilakukan di rumah-rumah, termasuk yang
Anda lakukan.
Selanjutnya, hidroponik skala besar di dalamnya terdiri dari budidaya yang digunakan
untuk bisnis.
Ada beberapa jenis tanaman yang cukup mudah dan menguntungkan ketika ditanam,
yaitu:
Selada
Tomat
Paprika
Terong jepang
Timun jepang
Melon
Nah, dari beberapa tanaman yang ada di atas ada yang mudah yaitu selada, tomat, dan
paprika.
Ini juga bisa Anda tanam sendiri di bagian depan rumah atau bahkan di balkon dengan
menggunakan paralon.
Tahukah Anda?
Ada enak sistem bercocok tanam hidroponik yang bisa Anda terapkan sendiri di rumah.
Lebih lanjutnya, berikut ini akan kita bahas bersama masing-masing metode dan teknik
hidropnik tersebut.
Selain mudah, bentuknya pun kecil dan risiko kegagalannya juga tergolong sangat
rendah.
Kenapa dinamakan sistem sumbu?
Ini berkaitan dengan cara bercocok tanam yang memberikan asupan nutrisi melalui
akar. Selanjutnya, nutrisi tersebut akan disalurkan melalui media dengan menggunakan
sumbu.
Arang, sekam, kerikil, sabut kelapa, dan media penompang selain tanah lainnya.
Anda bisa memilih salah satunya yang dirasa praktis dan tepat.
Tentu kita akan lebih mempertimbangkan jika mengetahui juga kelebihan dan
kekurangannya.
Prinsip yang diusung dari sistem irigasi ini adalah meneteskan larutan nutrisi secara
terus-menerus sesuai dengan takaran yang dibutuhkan.
Sistem irigasi ini biasanya digunakan untuk menanam sayuran, seperti tomat, cabai,
paprika, terong, dan timun jepang.
Ada juga buah yang bisa ditanam, seperti stoberi dan melon.
Teknik yang satu ini juga dikenal dengan hemat biaya karena proses pemupukan hanya
dilakukan saat penyiraman.
Ada beberapa alat yang dibutuhkan untuk bercocok tanam menggunakan sistem irigasi,
yait u:
Pipa nutrisi, pompa, polybag, dripper, microtube, timer, nipper, dan wadah
penampungan nutrisi.
Melihat peralatannya cukup banyak, maka dibutuhkan juga ruangan yang cukup besar.
Sistem pasang surut akan membanjiri wadah penampung yang berisi tanaman dengan
menggunakan air bernutrisi selama periode tertentu.
Proses pembanjiran ini akan terjadi apabila pompa air menyala, sedangkan jika mati
maka akan terjadi penyurutan.
Oleh karena itu, pompa air memiliki peran yang sangat penting dari sistem pasang surut
ini.
Sistem yang dikembangkan di Inggris ini menempatkan tanaman pada aliran nutrisi
yang cukup dangkal, sehingga akar tak terendam sepenuhnya.
Meskipun demikian, nutrisi dan oksigen yang akan didapatkan oleh tanaman akan
sangat optimal.
Aliran air selalu stabil, sehingga tanaman bisa menyerap nutrisi dengan baik
dan proses fotosintesis pun akan sangat lancar
Sangat cocok jika Anda menanam tanaman yang membutuhkan banyak air
Masa tanam jadi jauh lebih singkat, dengan kata lain jadi lebih cepat tumbuh
Pengontrolan nutrisi jadi lebih mudah karena ditempatkan dalam satu tempat
Setiap tanaman akan mendapatkan komposisi nutrisi yang sama, sehingga
hasil pertanian jadi jauh lebih baik
Sesuai dengan namanya, cara menanam di media ini cukup mudah. Tanaman akan
diletakkan di atas styrofoam yang sudah dibolongi dan nantinya akan mengapung di
atas larutan nutrisi.
Penggunaan budidaya ini cocok untuk digunakan dalam skala kecil maupun skala
besar, termasuk untuk kebutuhan komersial.
Meskipun modern, sistem yang satu ini tidak akan memakan banyak biaya karena bisa
memanfaatkan bahan bekas.
Selain itu, media yang dibutuhkan pun tidak terlalu luas dan tanaman tidak akan rentan
layu.
Cara bercocok tanam yang diterapkan yaitu dengan menyemprotkan nutrisi langsung
ke tanaman.
Aeroponik sendiri berasal dari kata aero yang artinya adalah udara dan phonic yang
artinya menanam.
Berdasarkan hal tersebut, Anda tidak membutuhkan wadah atau membuat aliran untuk
menyimpan larutan nutrisi.
Jangan salah, sistem yang satu ini dapat meningkatkan kualitas dari hasil
pertanian, lho!
Hasilnya sendiri dapat dirasakan langsung yaitu tanaman akan terasa lebih segar dan
juga enak.
Tentunya sistem yang satu ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
Alat penyemprot nutrisi (sprinkler) cukup sulit didapatkan, terutama di kota
kecil dan pedesaan;
Membutuhkan listrik saat menyemprotkan nutrisi. Jika listrik tidak ada, maka
suplai nutrisi akan terganggu dan berujung layu;
Membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai tanaman karena sistem
yang satu ini cukup rumit;
Membutuhkan biaya yang cukup tinggi;
—
Bagaimana?