Anda di halaman 1dari 72

Laporan

Tata Kelola
Perusahaan
Meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik tata kelola
perusahaan dengan komitmen penuh seluruh jajaran dan didukung
dengan ketersediaan infrastruktur maupun struktur tata kelola lainnya
yang ditinjau secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya
dengan aturan dan praktek GCG terkini dalam rangka memperkuat
fondasi perusahaan sebagai pemain industri timah skala global
Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

178 Laporan Tata Kelola


Perusahaan

PT TIMAH berupaya
meningkatkan kualitas
penerapan praktek terbaik
GCG bukan hanya untuk
mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku
semata, namun juga sebagai
upaya melakukan inovasi dan
penyempurnaan pengelolaan
secara berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas
penerapan prinsip-prinsip GCG.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

179

Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik


PT TIMAH berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG bukan hanya untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku semata, namun juga sebagai upaya
melakukan inovasi dan penyempurnaan pengelolaan secara berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG. Upaya tersebut bertujuan pada diperolehnya berbagai
kelebihan dari penerapan praktek terbaik GCG tersebut, meliputi:

• Memaksimalkan nilai Perseroan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan


kepentingan seluruh pemangku kepentingan;
• Meningkatkan daya saing Perseroan baik secara nasional maupun internasional, dan
mendorong tercapainya kesinambungan Perseroan melalui pengelolaan yang didasarkan pada
prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban, serta kesetaraan dan
kewajaran;
• Mendorong setiap organ di Perseroan agar melandaskan setiap proses pengambilan keputusan
dan tindakan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang
berlaku;
• Mendorong timbulnya kesadaran akan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap semua
pemangku kepentingan dan kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan; dan
• Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi
nasional secara berkesinambungan.

Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan


PT TIMAH menerapkan sistem dan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh kegiatan
operasionalnya berlandasan kepada sistem perundangan yang mengatur kegiatan usaha, meliputi:
Undang-Undang RI No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang RI No 19
Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.
PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penetapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012.

Selain itu PT TIMAH memperhatikan best practise penerapan GCG yang berlaku di industri maupun
perkembangan terkini, seperti: Principles of Corporate Governance oleh Organization for Economic
Co-Operation and Development (OECD); ASEAN Corporate Governance Scorecard dan Pedoman
Umum GCG Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)

Bagi PT TIMAH, implementasi sistem tata kelola perusahaan yang baik merupakan wujud kepatuhan
Perseroan terhadap Keputusan Menteri BUMN No.117M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002,
yang menjelaskan penerapan praktik tata kelola yang baik demi mencapai tujuan jangka panjang
Perseroan. Proses tata kelola perusahaan di PT TIMAH selanjutnya berpedoman pada Peraturan
Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang penerapan praktik-praktik GCG.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

180 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan


Komitmen PT TIMAH untuk menerapkan praktek terbaik Good Corporate Governance (GCG) selain tertuang dalam
pernyataan Misi dan Tata Nilai Perusahaan, juga tercermin dari tekad seluruh jajaran, termasuk manajemen untuk
menerapkan GCG dalam kegiatan sehari-hari sebagaimana tertuang dalam penandatanganan pakta integritas dan
kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan dan Kode Etik Perusahaan. Tindakan tersebut menyiratkan komitmen
bahwa penerapan praktek-praktek terbaik GCG diawali dari Top Manajemen, dalam hal ini Board of Directors
(BOD) dan Board of Commissioners (BOC) dan diikuti oleh seluruh jajaran di bawahnya.

Sebagai wujud komitmen manajemen beserta seluruh jajaran pelaksana dalam meningkatkan kualitas penerapan
best practises GCG, PT TIMAH telah merealisasikan berbagai kegiatan terkait GCG, meliputi:

• Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang
Pengesahan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate Governance PT TIMAH (Persero)
Tbk;
• Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang
Pencegahan Praktek Nepotisme di Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk;
• Pelaksanaan revisi dan pengesahan Board Manual, buku panduan hubungan kerja antara Direksi dan Dewan
Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk;
• Penandatanganan beberapa lembar pengesahan mengenai: Buku Tata Cara Pelaporan Pelanggaran Kode
Etik dan Peraturan Perusahaan, Lembar Pengesahan Buku Tata Kelola Perusahaan, Lembar Pengesahan
Buku Etika Bisnis;
• Penyusunan dan penerapan kebijakan tentang Pelarangan Gratifikasi dan penjelasan teknisnya;
• Penilaian berkala terhadap kualitas penerapan GCG dan melakukan upaya perbaikannya sesuai rekomendasi
penilai independen;
• Pemberitahuan kepada pihak ekternal dan para pemangku kepentingan mengenai tekad PT TIMAH untuk
meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG pada seluruh aspek pengelolaan perusahaan.

Penilaian Kualitas Penerapan Tata Kelola


Guna mendapatkan umpan balik guna meningkatkan kualitas penerapan di masa mendatang, PT TIMAH akan
melakukan asesmen kualitas penerapan GCG yang telah dijalankan perbaikan yang perlu dilaksanakan dimasa
mendatang. Melalui penilaian tersebut akan dapat pula diketahui perkembangan peningkatan kualitas penerapan
prinsip GCG secara berkesinambungan.

Melalui program penilaian (assessment) kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut, akan terlihat sejauh
mana perkembangan penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dilakukan. Termasuk perbaikan-perbaikan yang
perlu dilaksanakan di masa mendatang.

Untuk tahun 2014, PT TIMAH membentuk Tim internal perusahaan untuk melakukan pre-asesmen GCG
berdasarkan parameter GCG BUMN sesuai SK Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang
Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN. Hasil
atau nilai yang dicapai perusahaan yaitu 75,67 dengan kategori BAIK.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

181

CAPAIAN TAHUN 2014


ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR/PARAMETER BOBOT PENJELASAN *
SKOR % CAPAIAN

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola


I 7,00 4,37 62,49 Cukup Baik
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 79,41 7,15 79,41 Baik
III Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 79,59 27,86 79,59 Baik
IV Direksi 80,05 28,02 80,05 Baik
V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 91,93 8,27 91,93 Sangat Baik
VI Aspek Lainnya 0 0 0
SKOR KESELURUHAN 75,67 75,67 75,67
KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG BAIK

Selain penilaian yang dilakukan tim internal, PT TIMAH menggunakan hasil asesmen yang dilakukan oleh
pihak eksternal berkompeten sebagai rujukan, yakni asesmen yang dilakukan melalui ajang CGPI (Corporate
Government Perception Index) yang secara rutin dilaksanakan oleh IICG (The Indonesian Institute For Corporate
Governance).

Hasilnya menunjukkan, dalam kurun waktu 2011 – 2013, implementasi GCG PT TIMAH menunjukkan perbaikan,
seperti ditunjukan pada tabel berikut.

Tahapan Penilaian 2013 Skor 2013 Skor 2012 Skor 2011

1 Self Asessment 21,95 12,87 11,44


2 Sistem Dokumentasi 32,83 26,16 13,76
3 Makalah 11,05 9,79 10,05
4 Observasi 14,27 28,99 40,43
TOTAL 80,10 77,81 75,68

Rencana Peningkatan Kualitas Penerapan GCG


Sesuai dengan hasil penilaian internal maupun eksternal tersebut dan selaras dengan komitmen seluruh jajaran
untuk bersama-sama meningkatkan kualitas penerapan GCG, PT TIMAH telah menyusun beberapa kegiatan
utama untuk meningkatkan kualitas implementasi GCG di tahun 2015, yakni:
• Melakukan asesmen independen oleh pihak ketiga yang terpilih untuk mengukur implementasi GCG yang
sudah dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2014. Proyeksi kegiatan asesmen sebagai berikut :
-- Proses logistik dilakukan pada bulan Januari 2015;
-- Kegiatan asesmen dilakukan pada bulan Mei setelah RUPS dilakukan dengan perkiraan selama 1 bulan
oleh mitra terpilih;
-- Melakukan tindak lanjut atas laporan atau rekomendasi yang dibuat oleh asesor GCG, diantaranya
dengan melengkapi dokumen yang belum dimiliki oleh perusahaan;
• Mengikuti CGPI Award 2014. Target nilai yang ingin dicapai adalah 85 dengan kategori SANGAT TERPERCAYA.
• Melakukan koodinasi dengan Diklat P2SDM terkait sosialisasi dan internalisasi GCG. Koordinasi meliputi
penyusunan materi GCG yang lebih terukur, jadwal serta target jumlah peserta pelatihan.
• Melanjutkan pembuatan draft SK Direksi atas penjabaran atas aturan pemerintah yang baru dan terkait
dengan organ perusahaan.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

182 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Penghargaan Eksternal Terkait Implementasi GCG


Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG, membuat PT TIMAH
memperoleh penghargaan dari pihak eksternal yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap upaya peningkatan
kualitas penerapan GCG, yakni:
• Best Role of Stakeholders pada ajang The 6th IICD Corporate Governance Conference and Award yang
diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) didukung Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Asosiasi Emiten Indonesia;
• Penghargaan dari The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) pada CGPI 2013 Indonesia Most
Trusted Companies Award, mendapatkan predikat Trusted Company (Perusahan Terpercaya);
• Best CSR Report on Annual Report dari NCSR pada tanggal 10 Desember 2014; dan
• Sri Kehati Index dari Yayasan Sri Kehati pada tanggal 11 Desember 2014.

Pedoman, Struktur Dan Kebijakan Tata Kelola


Pedoman
Sistem tata kelola Perseroan diatur dan dijelaskan dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH. Buku
Pedoman ini memandu seluruh praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan dalam ruang lingkup Perseroan,
dengan pendekatan komprehensif dan terinci. Penyusunan Buku Pedoman ini dilandasi pada lima prinsip tata
kelola yang baik, yakni transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban.

Buku Pedoman ini mengatur struktur tata kelola Perseroan, menjelaskan interaksi antara Dewan Komisaris dan
Direksi beserta organ-organ lainnya, serta menjelaskan hubungan koordinasi antara Direksi dengan komite-komite
di bawah Dewan Komisaris, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Investasi, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan
Pengawasan Internal Perseroan.

Seiring dengan komitmen Perseroan untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG agar sesuai
dengan perkembangan terkini, PT TIMAH telah melakukan peninjauan dan merevisi beberapa aturan yang terdapat
dalam Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk terdahulu. Proses revisi dan peninjauan
tersebut kini telah selesai dan Buku Pedoman Tata Kelola atau Code of Corporate Governance terbaru telah
disahkan melalui penerbitan SKB Dewan Komisaris dan Direksi.

Struktur Tata Kelola [G4-34]


Sebagaimana salah satu BUMN, Struktur tata kelola PT TIMAH terdiri atas organ utama, yakni Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), sebagai forum internal tertinggi, dan dua organ lainnya yang bertindak sebagai
pelaksana dan pengawas atas setiap keputusan yang diambil oleh RUPS. Organ lainnya tersebut adalah Dewan
Komisaris sebagai pengawas dan Direksi sebagai pelaksana operasional Perseroan atas keputusan-keputusan
RUPS.

Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing dapat membentuk unit-unit pendukung sesuai perannya. Dewan
Komisaris membentuk Komite-komite spesifik dengan tugas mendukung peran pengawasan yang dijalankan
sesuai kebutuhan. Direksi dapat membentuk unit-unit kerja sesuai bidang-bidang kegiatan operasional yang
relevan dalam mendukung peran pengelolaan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan Perseroan.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

183

RUPS dilakukan secara periodik, tahunan maupun sesuai kebutuhan, dan diselenggarakan dalam rangka melakukan
evaluasi dan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Evaluasi kinerja keduanya dilakukan berdasarkan
ukuran kinerja yang disepakati baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun pengelolaan lingkungan. Melalui RUPS
juga dapat diputuskan berbagai hal-hal penting bagi pengembangan perusahaan di masa mendatang. Struktur
tata kelola yang memisahkan peran pengawasan dan pelaksanaan kegiatan operasional tersebut menegaskan
komitmen penerapan asas independensi dari masing-masing organ Perseroan dalam menjalankan fungsinya.

Bagan Struktur Tata Kelola TIMAH

RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham)

DIREKSI DEWAN KOMISARIS


PT. TIMAH (PERSERO) Tbk. PT. TIMAH (PERSERO) Tbk.
• Sekertaris Perusahaan
• Satuan Pengawasan Internal
• Auditor Eksternal
KOMITE
• Satuan Kerja Manajemen
• Komite Audit
Risiko & Investasi
• Komite SDM & Resiko Usaha

SATUAN KERJA PERUSAHAAN

Kebijakan-Kebijakan Tata Kelola Perusahaan


Untuk mendukung penerapan praktek terbaik GCG, PT TIMAH telah memiliki berbagai kebijakan yang menjadi
pedoman bagi seluruh jajaran di perusahaan dalam menerapkan praktek terbaik tata kelola melalui implementasi
seluruh prinsip-prinsip dasar GCG. Beberapa diantara kebijakan tersebut adalah Buku Pedoman Tata Kelola atau
Code of Corporate Governance, Pedoman Etika (Code of Conduct), Board Charter (Tata laksana Kerja Pengurus
Perusahaan), Charter Komite SDM & RU, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit, Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko, dan lain-lain.

Selain Kebijakan yang mengatur peran dan tanggung jawab struktural, PT TIMAH juga telah memiliki berbagai
aturan dan kebijakan yang mengatur kegiatan operasional, seperti Kebijakan Pelaporan Pelanggaran, Kebijakan
Manajemen Risiko, Kebijakan Manajemen Kinerja, Kebijakan tentang Pelarangan Gratifikasi, Kebijakan Larangan
Berpolitik di lingkup Perseroan dan lain sebagainya. Berbagai kebijakan dan aturan operasional tersebut senantiasa
dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis PT TIMAH dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

184 Laporan Tata Kelola Perusahaan

TRANSPARANSI INDEPENDENSI

PERTANGGUNGJAWABAN KEWAJARAN

AKUNTABILITAS

• Kepatuhan pada undang-undang dan prinsip korporasi yang sehat


• Praktik Tata Kelola pertambangan yang Baik dan ramah lingkungan
• Manifestasi tanggung jawab sosial secara wajar

• Penyampaian informasi pada publik


• Penerbitan Laporan tahunan dan keuangan secara berkala
• Forum hubungan investor

• Dewan Komisaris dan Direksi independensi dalam pengambilan keputusan


• Masukan dan konsultan dan anggota komite yang independen

• Penerapan perlakuan secara bagi semua pemangku kepentingan


• Pemeliharaan hubungan baik dengan karyawan
• Evakuasi kinerja secara objektif dan imparsial

• Kejelasan dan pemisahan fungsi dan tanggung jawab tiap unit kerja
• Pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai rencana bisnis dan anggaran
• Penunjukan Auditor Eksternal

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

185

Implementasi Tata Kelola Perusahaan


Sebagai wujud dari komitmen bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi, PT TIMAH konsisten menerapkan
asas-asas GCG pada seluruh tahapan operasional secara integral sebagaimana ditunjukan pada bagan berikut.
Perseroan mendorong seluruh jajaran karyawan untuk semakin memahami dan menumbuhkan kesadaran
dalam melaksanakan prinsip-prinsip dasar GCG dan menyampaikan laporan implementasinya secara berkala.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Perseroan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa
penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan kerja selalu selaras dengan perubahan ketentuan
perundang-undangan dan praktik terbaik GCG terkini.

Rapat Umum Pemegang Saham


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi
Perseroan, wadah dari para pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya dalam pengambilan keputusan
yang penting bagi kelanjutan investasinya dan bagi pengembangan Perseroan, yang kemudian dapat disetujui
sebagai kebijakan resmi Perseroan.

Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki wewenang untuk memutuskan, antara lain: pengangkatan dan
pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, nilai kompensasi bagi Komisaris dan Direksi, evaluasi
kinerja Perseroan dalam tahun buku, persetujuan rencana kerja dan investasi dan nilai dividen dibagikan.

RUPS terbagi menjadi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan setahun sekali,
dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham.

Sesuai Pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa RUPS Tahunan wajib
dilaksanakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir, PT TIMAH telah melaksanakan RUPS Tahunan
& RUPS Luar Biasa untuk Tahun Buku 2013 pada tanggal 25 Maret 2013 di Jakarta. Dalam penyelenggaraan RUPS
dimaksud, PT TIMAH menjamin hak seluruh pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suaranya dalam
RUPS dengan hak suara sesuai jumlah kepemilikan saham. Namun demikian keputusan RUPS selalu diambil
berdasarkan rekap suara mayoritas para pemegang saham.

Keputusan dan Tindak Lanjut Hasil Rapat Umum Pemegang Saham


Beberapa keputusan penting yang dihasilkan dari penyelenggaran RUPS dan RUPSLB di tahun 2014 lalu diuraikan
pada penjelasan berikut.

Keputusan dan Tindak Lanjut Hasil RUPS


Agenda 1
• Menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama tahun Buku 2013
termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2013.
• Mengesahkan Laporan Keuangan Peseroan Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja,
Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers International Limited (PwC), dengan
pendapat ‘wajar tanpa pengecualian’ sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (vollediq acquite et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan
dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

186 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Agenda 2
• Mengesahkan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013, termasuk Laporan Keuangan
yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers
International Limited (PwC) yang menyatakan opini: ‘wajar dalam semua hal yang material’. Dengan tingkat
efektivitas penyaluran sebesar 27,63% dan tingkat pengembalian/kolektibilitas pinjaman sebesar 41,65%,
sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (vollediq acquite et
decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Agenda 3
• Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun Buku 2013 sebesar Rp515.076.000.000 sebagai
berikut:
-- Sebesar 55% dari laba bersih atau sejumlah Rp283.291.800.000 dibagikan sebagai dividen tunai.
-- Sebear 45% dari laba bersih atau sejumlah Rp231.784.200.000 sebagai Laba ditahan.
• Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembayaran dividen sesuai ketentuan
dan perundangan yang berlaku.
Catatan:
Dividen tunai dibagikan kepada:
-- Pemerintah Indonesia sebesar 65% atau Rp184.139.670.000
-- Pemegang saham publik 35% atau Rp99.152.130.000, yang berarti senilai Rp56,29 persaham.
• Pembagian saham dividen tunai tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 dengan tahapan sesuai
peraturan yang berlaku.

Agenda 4
Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem yang dibagikan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2013, menetapkan besarnya gaji Direksi dan honorarium Dewan
Komisaris serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun buku 2014.

Catatan:
Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Nomor 24/Tbk/DK-01/2014 perihal Penetapan Penghasilan Direksi
dan Dewan Komisaris tahun 2014 sebagai tindak lanjut keputusan RUPS ini.

Agenda 5
• Menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers
International Limited (PwC) untuk melaksanakan jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak
Perusahaan Tahun buku 2014 serta Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014.
• Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk:
a) Menunjuk KAP Pengganti apabila Kantor Akuntan yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau
melaksanakan tugasnya karena sebab apapun termasuk di dalamnya apabila belum ada kesepakatan
mengenai kondisi persyaratan penunjukan ataupun honorarium yang telah ditunjuk berdasarkan
ketentuan dan peraturan pasar modal.
b) Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorarium maupun KAP Pengganti.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

187

Catatan:
Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Nomor 52/Tbk/DK-01.2.3.4.5/2014 perihal Persetujuan
Penunjukan KAP untuk melaksanakan jasa audit Laporan Keuangan Tahunan tahun buku 2014
sebagai tindak lanjut keputusan RUPS ini.

Keputusan dan Tindak Lanjut Hasil RUPSLB


Agenda 1
• Menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari Kapitalisasi Agio Saham maksimum
senilai Rp120.736.968.750 di mana setiap Pemegang Saham yang memiliki 544 saham lama
dengan nilai nominal Rp50 akan memperoleh 261 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp50.

Catatan:
Direksi telah merealisasikan pembagian saham bonus tersebut pada tanggal 7 Mei 2014.

• Menyetujui peningkatan Modal disetor dan ditempatkan Perseroan dari 5.033.020.000 saham
atau sebesar Rp251.650.000.000 menjadi sebanyak-banyaknya 7.447.759.375 saham atau
setara dengan Rp372.387.968.750.
• Memberi kuasa kepada Direksi untuk:
-- Menentukan jadwal dan merealisasikan pembagian saham bonus.
-- Membuat akta Notaris Peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan
setelah pembagian saham bonus dan nama tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan.

Catatan:
Direksi telah merealisasikan penambahan modal dimaksud dengan membuat Akta Notaris No.
35 mengenai perubahan kondisi dimaksud.

Agenda 2
• Menyetujui perubahan pasal-pasal tertentu dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan
pelaksanaan pembagian bonus dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
• Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik bersama-
sama maupun sendiri-sendiri untuk memohon persetujuan dan melaporkan perubahan
Anggaran Dasar kepada pihak yang berwenang.
Catatan:
Direksi telah merealisasikan perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada pasal-pasal yang
berhubungan dengan penambahan modal dimaksud.

Agenda 3
• Menyetujui pengalihan tugas Tuan Suhendro dari Komisaris menjadi Komisaris Independen
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan
sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 23 Juni 2011.
• Menyetujui pemberhentian dengan hormat:

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

188 Laporan Tata Kelola Perusahaan

-- Tuan M.Lobo Balia : sebagai Komisaris


-- Tuan Bingrosalto L. Tobing : sebagai Komisaris Independen
-- Tuan Suryadi Saman : sebagai Komisaris Independen
-- Terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya
selama baktinya sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
• Menyetujui pengangkatan :
-- Tuan Eko Prasojo : sebagai Komisaris
-- Tuan Mochtar Husein : sebagai Komisaris
-- Tuan Abd. Hudarni Rani : sebagai Komisaris
-- Terhitung sejak ditutupnya RUPS ini, sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ke-5 (kelima) setelah
tanggal pengangkatan, namun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota
Dewan Komisaris sewaktu-waktu.
• Dengan demikan, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini menjadi sebagai
berikut:
a. Tuan Insmerda Lebang : sebagai Komisaris Utama / Independen
b. Tuan Suhendro : sebagai Komisaris Independen
c. Tuan Erfi Triassunu : sebagai Komisaris
d. Tuan Eko Prasojo : sebagai Komisaris
e. Tuan Mochtar Husein : sebagai Komisaris
f. Tuan Abd. Hudarni Rani : sebagai Komisaris

Agenda 4
• Menyetujui penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT Tambang Timah ke dalam Perseroan dan menyetujui
Rancangan Penggabungan Perseroan tersebut.
• Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menindaklanjuti keputusan rapat
dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Catatan:
Direksi telah merealisasikan perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada pasal-pasal yang berhubungan dengan
penggabungan perusahaan dan membuat akta notariel sehubungan hasil-hasil rapat tersebut diatas.

Proses Pemanggilan dan Pelaksanaan RUPS


Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83, serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996
tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan proses sebagai berikut:
• Pemberitahuan ke OJK pada tanggal 7 Februari 2014 melalui Surat No.035.PWJ/TBK/UM-030/2014-S0
• Pengumuman di media Bisnis Indonesia dan Investor Daily, pada tanggal 21 Februari 2014
• Pemanggilan yang diiklankan melalui media Bisnis Indonesia dan Investor Daily, pada tanggal 10 Maret 2014

RUPST 2014 dihadiri oleh 76,72% dari seluruh saham yang diterbitkan. Pengumuman hasil RUPS dilakukan pada
tanggal 28 Maret 2014 ke Bapepam-LK dan BEI, serta diiklankan melalui media Bisnis Indonesia dan Investor
Daily, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

189

DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan. Dewan Komisaris berkomitmen untuk
bertindak secara profesional dan penuh integritas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberi masukan
kepada Direksi, yang meliputi tindakan pencegahan, perbaikan, hingga pemberhentian sementara.

Ketentuan Umum
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”),
seluruh perusahaan berdasarkan hukum Indonesia harus memiliki Dewan Komisaris yang bertugas untuk
melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. Selanjutnya Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, menyebutkan masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan
5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Ketentuan lainnya menyebutkan seluruh anggota Komisaris Perusahaan BUMN, termasuk PT TIMAH (Persero)
Tbk, dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah, badan
usaha milik swasta, dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; dan/atau jabatan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

Board Manual (Board Charter) Dewan Komisaris


Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk menerapkan praktek terbaik GCG, PT TIMAH memiliki Board
Manual Dewan Komisaris, atau Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris sehari-hari. Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris merupakan acuan bagi Dewan Komisaris
dalam menjalankan tugasnya dan sebagai dasar pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Dewan Komisaris.
Buku Panduan tersebut menjabarkan tugas, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, pembagian kerja, waktu
kerja, etika kerja, rapat, struktur organisasi, dan pelaksanaan tugas berkaitan dengan RUPS. Buku Panduan ini
telah menjalani peninjauan dan revisi agar sesuai dengan perkembangan peraturan perundangan terkini maupun
praktek GCG terkini.

Dewan Komisaris juga berpedoman kepada Anggaran Dasar, Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dewan
Komisaris dan Direksi dan Peraturan Perundangan lain yang berlaku dalam dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai organ pengawasan dan penasehatan terhadap manajemen Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengelolaan serta menilai kerja
Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan kriteria yang jelas;
2. Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Kontrak
Manajemen, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
3. Mewakili kepentingan Pemegang Saham dalam melaksanakan kegiatan pengawasan dan bertanggung jawab
kepada RUPS;
4. Menyusun pembagian tugas antara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman
masing-masing anggota;

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

190 Laporan Tata Kelola Perusahaan

5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;
6. Merekomendasikan Auditor Eksternal kepada RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor
Eksternal;
7. Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku;
8. Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada Pemegang Saham;
9. Mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru kepada Pemegang Saham;
10. Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan, serta melaporkannya
kepada RUPS;
11. Melaporkan hasil pengawasan dan penilaian kinerja Perseroan serta tugas dan tanggung jawabnya kepada
RUPS minimal setahun sekali.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan serta prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Anggota Dewan Komisaris juga harus beritikad baik, berhati-hati,
serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk:
1. Melihat buku, surat, serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, dan
memeriksa kekayaan Perseroan;
2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan;
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
rapat Dewan Komisaris;
6. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
8. Membentuk Komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
Perseroan;
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika
dianggap perlu;
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; serta
12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

191

Independensi Dewan Komisaris


Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Komisaris lainnya,
Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen. Keberadaaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong
terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan
diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.

PT TIMAH memiliki komposisi Dewan Komisaris sebanyak enam orang, yang mewakili pemegang saham minoritas,
bertujuan mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif, serta menjalankan prinsip
kesetaraan dan kewajaran dalam memperjuangkan berbagai kepentingan, termasuk pemilik saham minoritas dan
pemangku kepentingan lainnya.

Untuk menghindari benturan kepentingan yang dapat menghambat tugasnya secara mandiri dan kritis, serta
dimungkinkan untuk pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat, maka tidak ada anggota Dewan
Komisaris Perseroan yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif
pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau jabatan lainnya yang berpotensi berbenturan
kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap sebagai anggota dan pengurus partai
politik dan atau calon anggota legislatif.

Komposisi Dewan Komisaris


Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan enam orang, dengan dua anggotanya merupakan Komisaris
Independen. Dewan Komisaris diketuai oleh seorang Komisaris Independen, yang kedudukannya setara dengan
masing-masing anggota lainnya.

Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sejak awal tahun 2014 hingga tanggal 25 Maret 2014 adalah sebagai
berikut.

Komposisi Dewan Komisaris 1 Januari 2014 s/d 25 Maret 2014


Nama Tanggal Lahir Jabatan Tanggal Pengangkatan

Insmerda Lebang 27 Desember 1949 Komisaris Utama (Independen) 12 Juni 2008


Marwansyah Lobo Balia 7 April 1953 Komisaris 20 Mei 2009
Bingrosalto L. Tobing 10 September 1953 Komisaris Independen 20 Mei 2009
Suhendro 29 April 1952 Komisaris 23 Juni 2011
Erfi Triassunu 29 Oktober 1956 Komisaris 19 April 2012
Suryadi Saman 8 Desember 1965 Komisaris Independen 19 April 2012

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris


Pada tanggal 25 Maret 2014 sesuai dengan keputusan RUPSLB telah terjadi perubahan komposisi Dewan
Komisaris, dimana tiga orang anggota komisaris yakni: Tuan Marwansyah Lobo Balia, Tuan Bingrosalto L. Tobing
dan Tuan Suryadi Saman telah mengakhiri tugasnya. Sementara Tuan Suhendro yang sebelumnya bertugas
sebagai Komisaris, ditugaskan untuk menjadi Komisaris Independen.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

Laporan Tata Kelola Perusahaan


192

Pada saat yang bersamaan, RUPSLB memutuskan untuk mengangkat tiga orang anggota Komisaris baru, yakni:
Tuan Eko Prasojo, Tuan Mochtar Husein dan Tuan Abd Hudarni Rani. Sehingga komposisi Dewan Komisaris
Perseroan selanjutnya menjadi sebagai berikut.

Komposisi Dewan Komisaris 25Maret 2014 s/d 31 Desember 2014


Nama Tanggal Lahir Jabatan Tanggal Pengangkatan

Insmerda Lebang 27 Desember 1949 Komisaris Utama (Independen) 12 Juni 2008


Suhendro 29 April 1952 Komisaris Independen 23 Juni 2011
Erfi Triassunu 29 Oktober 1956 Komisaris 19 April 2012
Eko Prasojo 21 Juli 1970 Komisaris 25 Maret 2014
Mochtar Husein 24 Februari 1958 Komisaris 25 Maret 2014
Abd Hudarni Rani 20 November 1950 Komisaris 25 Maret 2014

Riwayat Anggota Dewan Komisaris


Profil masing-masing anggota Dewan Komisaris terdapat pada bagian Profil Anggota Dewan Komisaris pada sub
Bab Profil Anggota Dewan Komisaris pada halaman 302 Laporan ini.

Program Kerja dan Realisasi Program Kerja


Dewan Komisaris Perseroan senantiasa bersikap proaktif dalam mengawasi kinerja Direksi dan memberikan
masukan kepada Direksi. Pengawasan ini mengacu pada implementasi atas rekomendasi dari Dewan Komisaris
bagi Direksi, termasuk melalui komite-komite yang dibentuk.

Program Kerja Dewan Komisaris selama tahun 2013 meliputi bidang pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia,
cadangan dan mineral, operasi produksi, pengembangan usaha, pemasaran, pengamanan aset, tanggung jawab
sosial, lingkungan hidup, dan pascatambang.

Laporan program kerja yang meliputi tugas pengawasan dan penasehatan Dewan Komisaris atas kinerja tahun
buku 2014 akan disampaikan pada saat RUPS tahun buku 2014, yang akan dilakukan tentatif pada bulan Maret
2015.

Rapat dan Kehadiran Rapat


Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat, baik diselenggarakan di
Kantor Pusat di Pangkalpinang, di Kantor Perwakilan Jakarta maupun di tempat lain, dengan rincian sebagai
berikut:
• Rapat Internal sebanyak 4 (empat) kali
• Rapat Gabungan sebanyak 11 (sebelas) kali

Tata cara dan Ketentuan mengenai kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar
Perusahaan Pasal 22 tentang Rapat Dewan Komisaris. Adapun rekapitulasi frekuensi dan tingkat kehadiran setiap
anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

193

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris


Jumlah Rapat
Frekuensi Persentase (%)
Rapat Kehadiran Kehadiran
Nama Rapat Intern
Gabungan

(A) (B) (A) (B) (A) (B)

Insmerda Lebang 4 11 3 11 75% 100%


Suhendro 4 11 4 11 100% 100%
Erfi Triassunu 4 11 2 6 50% 55%
Eko Prasojo* 2 8 1 6 50% 75%
Mochtar Husein* 2 8 1 5 50% 63%
Hudarni Rani* 1 4 1 3 100% 75%
M. Lobo Balia* 2 3 2 3 100% 100%
Bing Tobing* 2 3 1 3 50% 100%
Suryadi Saman* 2 3 2 3 100% 100%
Keterangan:
*EKO PRASOJO, MOCHTAR HUSEIN: Setelah RUPSLB 25 Maret 2014.
*HUDARNI RANI: Setelah RUPSLB 25 Maret 2014 sd. Tgl 22 September 2014.
*M.LOBO BALIA, BING TOBING, SURYADI SAMAN Sebelum RUPSLB 25 Maret 2014.
Persentasi dihitung berdasarkan masa aktif.

Remunerasi Dewan Komisaris

Kebijakan Penetapan Remunerasi


Penetapan besaran remunerasi Dewan Komisaris dilakukan mengacu pada ketentuan yang termuat dalam Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2010 sebagaimana telah diperbaharui dengan PER-04/
MBU/2013 tentang perubahan atas PER-07/MBU/2010 yang selanjutnya telah diperbaharui kembali dengan PER-
04/MBU/2014 tertanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, besaran penghasilan Dewan
Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Adapun komponen penghasilan Dewan
Komisaris Perseroan terdiri dari: Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja.

Dalam implementasinya, Sistem remunerasi di Perseroan didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk kinerja masing-
masing individu sebagaimana diukur dari pencapaian atas Indeks Kinerja KPI (Key Performance Indicators) dan
kinerja Perseroan. Kebijakan remunerasi ini bertujuan untuk memastikan setiap individu yang bekerja di Perseroan
dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Perseroan juga memberikan kompensasi bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi diberikan dalam bentuk tantiem, sementara bagi para manajer senior dan
eksekutif lain di jajaran manajemen diberikan dalam bentuk bonus dan insentif dengan nilai yang proporsional.

Uraian lebih detail mengenai dasar penetapan komponen Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan pada sub
bahasan “Kebijakan dan Prosedur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi”.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

194 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Besaran Remunerasi Dewan Komisaris


Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, total besaran remunerasi bagi seluruh anggota Dewan Komisaris untuk
tahun operasional 2014 yang terdiri dari satu Komisaris Utama dan 5 (lima) anggota Komisaris di tahun 2014
sebesar Rp7,88 miliar. Pajak atas remunerasi Dewan Komisaris menjadi tanggungan masing-masing anggota
Komisaris.

Adapun gambaran total remunerasi anggota Dewan Komisaris per tahun untuk tahun buku 2014 adalah sebagai
berikut.

Honorarium & tunjangan Tantiem Pajak


Dewan Komisaris Gaji, Tunjangan, Total
Net Net
Tantiem

Insmerda Lebang 853.280.000 363.636.366 427.967.600 1.644.883.966


Suhendro 682.720.000 327.272.727 338.646.500 1.348.639.227
Erfi Triassunu 682.720.000 327.272.727 336.910.700 1.346.903.427
Eko Prasojo /
682.720.000 327.272.727 246.632.700 1.256.625.427
M. Lobo Balia
Mochtar Husein /
682.720.000 327.272.727 249.289.300 1.259.282.027
Bing Tobing
Hudarni Rani /
522.707.500 327.272.727 172.312.450 1.022.292.677
Suryadi Saman
Total 4.106.867.500 2.000.000.000 1.771.759.250 7.878.626.750

Pelatihan Anggota Dewan Komisaris


Perseroan menyediakan program pelatihan untuk mendukung upaya peningkatan pengetahuan para anggota
Dewan Komisaris mengenai informasi-informasi perkembangan industri pertambangan terkini, khususnya
tambang dan pemasaran timah, strategi korporasi, risk management maupun pengetahuan bidang management
korporasi lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Beberapa program pelatihan
yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2014 tercantum pada tabel berikut.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris


Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, tidak ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan.

Daftar kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Kepemilikan Saham Perseroan

Insmerda Lebang Komisaris Utama (Independen) -


Suhendro Komisaris Independen -
Erfi Triassunu Komisaris -
Eko Prasojo Komisaris -
Mochtar Husein Komisaris -
Abd Hudarni Rani Komisaris -

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

195

DIREKSI
Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola
Perseroan agar seluruh sumber daya yang dimiliki berfungsi secara maksimal, profitabilitas operasional meningkat
dengan hasil akhir membaiknya nilai Perseroan secara berkesinambungan. Untuk mencapainya, masing-masing
dari anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenangnya, namun pelaksanaan tugas tersebut tetap merupakan tanggung jawab bersama.

Panduan Kerja Direksi (Board Manual)


PT TIMAH memiliki Panduan Kerja Direksi / Board Manual sebagai pedoman Direksi dalam menjalankan peran
dan fungsi pengelolaan perusahaan serta mengelola hubungan dengan Dewan Komisaris. Panduan Kerja
tersebut berisi petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas
secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, menjadi acuan
bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi
Perusahaan.

Garis besar isi Pedoman Kerja Direksi dan Tata Kerja Direksi mencakup:
1. Ketentuan umum jabatan anggota Direksi
2. Tugas dan wewenang Direksi
3. Hak dan kewajiban Direksi
4. Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi
5. Pelaksanaan tugas pengurusan perseroan oleh Direksi
6. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan Direksi
7. Rapat Direksi

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi


Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 18 ayat (22) perihal Tugas dan wewenang Direksi menyebutkan bahwa
pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan
pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi.

Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:

Umum
Direksi bertugas memimpin dan mengelola Perseroan, memelihara dan mengurus aset Perseroan serta mewakili
Perseroan di dalam maupun di luar urusan pengadilan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban
melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perusahaan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab serta mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

Pelaksanaan tugas menjadi tanggung jawab kolegial Direksi, sekalipun masing-masing anggota Direksi memiliki
wewenang spesifik sesuai bidang tugasnya. Kolegial berarti bahwa dalam menjalankan tugasnya tersebut masing-
masing anggota Direksi kemudian dapat mempertanggungjawabkannya secara bersama di hadapan forum RUPS.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

196 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Selain atas pengelolaan usaha Perusahaan, Direksi juga bertanggung jawab atas untuk mengarahkan strategi
Perusahaan dan segenap karyawan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kinerja ekonomi, sosial,
dan lingkungan Perusahaan dievaluasi secara berkala berdasarkan, antara lain, indikator-indikator yang telah
ditentukan oleh Perusahaan, hasil penilaian dari badan penilai eksternal, keharmonisan dengan masyarakat, serta
tidak adanya pengajuan tuntutan dari masyarakat terkait aspek-aspek tersebut.

Direksi diharapkan senantiasa bersikap terbuka terhadap saran ataupun masukan lain yang membangun demi
menjadikan Perusahaan sebagai BUMN yang teladan dalam hal keterbukaan menerima pendapat. Karyawan
Perusahaan dapat menyampaikan saran dan pendapat dalam lingkup internal melalui Ikatan Karyawan Timah
(IKT). Pihak eksternal dapat menyampaikan saran ataupun masukan lain melalui Sekretaris Perusahaan. Para
pemegang saham dapat menyampaikan arahan dan rekomendasi mereka dalam RUPS. Setiap individu yang
menyampaikan pendapatnya kepada Perusahaan dijamin kerahasiaannya.

Khusus
Selain tugas yang bersifat umum tersebut, Direksi memiliki tugas khusus, meliputi:
• Tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
-- Memastikan pelaksanaan keputusan yang dibuat pada RUPS;
-- Menyusun Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP) dan rencana kerja lainnya serta perubahannya untuk disampaikan guna
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris;
-- Menyelenggarakan RUPS berdasarkan permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang
mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham yang dikeluarkan dengan hak
suara yang sah;
-- Menyampaikan laporan tahunan setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat
5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
• Tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan Akuntansi dan Laporan Tahunan
-- Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan praktek yang
umum berlaku bagi perusahaan;
-- Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan prinsip-prinsip pengendalian
internal, terutama dalam hal pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan;
-- Menyiapkan Laporan Tahunan termasuk laporan keuangan.
• Tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan manajemen risiko dan pengendalian.
-- Mengelola proses manajemen risiko termasuk memitigasi risiko potensial.
-- Memastikan adanya suatu sistem pengendalian yang efektif untuk: meyakinkan keandalan dan integritas
informasi, penjagaan atas aset perusahaan, penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien.
• Membuat struktur organisasi, tugas dan menetapkan tanggung jawab yang jelas termasuk pengangkatan
manajemen;

Adapun uraian spesifik dan ringkas tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama
Berlaku sebagai primus interpares dalam melakukan koordinasi antara berbagai anggota Direksi dalam menjalankan
kegiatannya, dan juga bertanggung jawab menetapkan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan terhadap

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

197

pengelolaan Perseroan, kepatuhan pada hukum, komunikasi Perseroan, dan hubungan dengan para pemegang
saham.

Direktur Operasi
Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek-aspek produksi, yang
mencakup pengembangan dan perencanaan, aspek eksplorasi, serta aspek kesehatan dan keselamatan kerja
dan lingkungan hidup.

Direktur Keuangan
Bertugas menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan Perseroan dalam aspek keuangan, yang
mencakup anggaran, perbendaharaan, penyelenggaraan kegiatan akuntansi, penyusunan laporan keuangan,
perpajakan, sistem informasi manajemen, dan pengelolaan aset non operasional.

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia


Bertugas mengendalikan dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek pengelolaan sumber daya manusia,
yang mencakup perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pengembangan kompetensi, pendidikan dan pelatihan,
organisasi, layanan umum, kesejahteraan, aspek administrasi Perseroan, aspek tanggung jawab sosial, serta
aspek hukum Perseroan.

Direktur Niaga
Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek-aspek pemasaran dan
logistik.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha


Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam fungsi perencanaan dan
pengembangan usaha serta pengembangan teknologi.

Independensi Direksi
Sesuai dengan Pedoman GCG Perseroan, komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa hingga memudahkan
dan memungkinkan proses pengambilan keputusan yang efektif, cepat, dan independen. Independen berarti
tidak mengandung kepentingan yang dapat mengurangi atau mengganggu kemampuan Direksi untuk bertugas
secara mandiri dan kritis.

Berdasarkan aturan tersebut Perseroan menetapkan 20% dari jumlah anggota Direksi harus berasal dari kalangan
di luar BUMN yang bersangkutan dan bebas dari pengaruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang
saham pengendali Perseroan.

Sebagaimana halnya Dewan Komisaris, anggota Direksi Perseroan dilarang merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau
anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif, dan atau jabatan lainnya yang berpotensi
berbenturan kepentingan.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

198 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Komposisi Direksi
Direksi PT TIMAH beranggotakan enam orang, diketuai oleh seorang Direktur Utama, yang kedudukannya setara
dengan masing-masing anggota lainnya.

Adapun Komposisi Direksi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Nama Tanggal Lahir Jabatan Tanggal Pengangkatan

Sukrisno 27 April 1953 Direktur Utama 19 April 2012


Dadang Mulyadi 14 Juni 1958 Direktur Niaga 19 April 2012
Purwijayanto 21 Januari 1960 Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha 19 April 2012
Akhmad Rosidi 5 April 1962 Direktur Keuangan 19 April 2012
Abrun Abubakar 3 Juli 1964 Direktur Sumber Daya Manusia & Umum 19 April 2012
Ahmad Subagdja 26 Maret 1960 Direktur Operasi 19 April 2012

Profil Anggota Direksi


Profil masing-masing anggota Direksi terdapat pada bagian Profil Anggota Direksi pada Sub Bab “Profil Direksi di
halaman 305 Laporan ini.

Rapat dan Hasil Rapat Direksi


Sepanjang tahun 2014 Direksi menyelenggarakan 56 kali rapat, baik di Kantor Pusat di Pangkalpinang maupun di
tempat lain, dengan rincian sebagai berikut:
• Rapat Intern (sesama anggota Direksi) sebanyak 45 kali
• Rapat Gabungan (bersama Dewan Komisaris dan pihak lainnya) sebanyak 11 kali.
Kehadiran anggota Direksi dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 19 tentang Rapat Direksi,
termasuk tentang persyaratan pengambilan keputusan yang sah.

Rekapitulasi Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi, 2014

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi

Jumlah Rapat
Frekuensi Persentase (%)
Rapat Kehadiran Kehadiran
Nama Rapat Intern
Gabungan
(A) (B) (A) (B) (A) (B)

Sukrisno 45 11 44 11 98% 100%


Akhmad Rosidi 45 11 43 11 96% 100%
Purwijayanto 45 11 42 11 93% 100%
Ahmad Subagja 45 11 43 10 96% 91%
Abrun Abubakar 45 11 43 11 96% 100%
Dadang Mulyadi 45 11 44 11 98% 100%

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

199

Hasil Rapat Direksi


Rapat-rapat Direksi dan Rapat Gabungan tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting berkaitan dengan
operasional Perseroan, mencakup bidang:
• Bidang Strategis
• Bidang Operasional Penambangan
• Sumber Daya Manusia
• Manajemen Risiko
• Tata Kelola Perusahaan

Mekanisme dan Kebijakan Suksesi Direksi


Untuk mempersiapkan regenerasi pucuk pimpinan Perusahaan di masa mendatang, PT TIMAH telah memiliki
kebijakan dan program internal sebagaimana tercermin program Talent Management. Dalam program tersebut,
para karyawan potensial yang masuk ke dalam Talent Pool akan mendapat kesempatan untuk mengikuti program
pelatihan atau aktivitas terkait bidang manajemen, strategi bisnis, perencanaan strategis, analisis risiko dan
potensi bisnis, analisis kinerja operasional dan keuangan serta berbagai program sejenis lainnya.

Manakala perusahaan membutuhkan penggantian kepemimpinan, PT TIMAH akan mengajukan kandidat internal
dari peserta Talent Pool yang difasilitasi oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi dari
Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha. Hasil pemilihan kandidat internal tersebut kemudian diajukan
kepada Kementrian BUMN untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan untuk dipilih menjadi pimpinan Perusahaan.

Program Peningkatan Kompetensi Direksi


Selama tahun 2013, anggota Direksi berpartisipasi dalam pelatihan, seminar, lokakarya, baik di dalam Perusahaan
maupun di luar, untuk meningkatkan kompetensi manajerial maupun operasional dalam mengemban tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing. Rincian kegiatan peningkatan profesionalisme dan kompetensi anggota
Direksi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel Kegiatan Pelatihan Direksi, 2014

Sukrisno
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan

"Launch of the Corporate


04 Februari Shangrila-Ballroom Hotel,
1 Governance Roadmap and OJK
2014 Jakarta
Corporate Governance Manual"
Seminar Prospek Ekonomi
17 Oktober Indonesia 2015; Peluang dan Grand Ballroom , Hotel Grand
2 Komite Ekonomi Nasional
2014 Tantangannya " dari Komite Hyatt, Jakarta
Ekonomi Nasional
Kompas 100 CEO Forum dgn
07 November tema"Visi Presiden Membangun Ballroom Four season Hotel,Jl
3 Kompas
2014 Indonesia Hebat: Kebijakan HR Rasuna Said, Jakarta
Ekonomi Nasional 2014-2019
PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) bekerja sama dengan
"CEO Networking 2014 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
06 Desember Opportunities and Challenges PT Kustodian Sentral Efek Nusa Dua Hall 5, Bali Nusa Dua
4
2014 Toward ASEAN Economic Indonesia (KSEI), PT Kliring Convention Center, Bali
Community 2015" Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI) dan Asosiasi Emiten
Indonesia (AEI)

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

200 Laporan Tata Kelola Perusahaan

(Purwijayanto)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan

Sebagai pembicara di Seminar Fakultas Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan


1 01 April 2014
Mining Fair 2014 Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Workshop on Tin and Industrial
Hotel Aston Soll Marina
2 03 Juni 2014 Minerals Processing untuk ESDM & ASEAN
Pangkalpinang
ASOMM

(Abrun Abubakar)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan

Hotel Pomelotel Jl. Dukuh Patra


1 09 Mei 2014 Training Kolaborasi Babel The La Tofi School of CSR
Raya No. 28, kuningan Jakarta
Workshop Pengelolaan Dana
The Trans Luxury Hotel
2 25 Juni 2014 Pensiun di BUMN berdasarkan BUMN
Bandung
UU No. 13 dan PSAK 24

(Akhmad Rosidi)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan

Workshop Keasdepan EP-3


23 Oktober dalam Rangka Penyampaian
1 BUMN Hotel Inna Garuda Yogyakarta
2014 Share Holder Aspiration
Penyusunan RKAP 2015
Seminar CEO Networking
06 Desember dg tema "Opportunities and Nusa Dua Hall 5, Bali Nusa Dua
2 IDX
2014 Challenges Toward ASEAN Convention Center, Bali
Economic Community 2015"

(Dadang Mulyadi)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan

Workshop Implementasi IFRS Hotel Aston Primera, Pasteur


1 09 Mei 2014 BUMN News
di BUMN Bandung
Workshop on Tin and Industrial
Hotel Aston Soll Marina Hotel
2 03 Juni 2014 Minerals Processing untuk ESDM & ASEAN
Pangkalpinang
ASOMM

(Ahmad Subagdja)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan

27 Februari Hotel Panorama Regency


1 Workshop Reklamasi Hutan Kementerian Kehutanan
2014 Batam

Penilaian Kinerja Direksi


Kinerja Direksi dinilai secara kolektif pada setiap periode tertentu, berdasarkan tolak ukur unjuk kerja utama (Key
Performance Indicators - KPI) sesuai Surat Kementerian BUMN No.S-08/S.MBU/2013, tanggal 16 Januari 2013
menjelaskan bahwa KPI pada BUMN disusun menggunakan kerangka Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
yang terdiri dari 5 (lima) perspektif pengukuran kinerja usaha. Lima perspektif tersebut adalah: 1. Efektivitas
Produk dan Proses, 2. Fokus Pelanggan, 3. Fokus Tenaga Kerja, 4. Kepemimpinan, tata kelola dan tanggung
jawab kemasyarakatan dan, 5. Keuangan dan Pasar.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

201

KPI untuk penilaian Direksi, sesuai arahan pemegang saham pengendali, kemudian dijabarkan dalam rincian
sebagai berikut:

Bobot Audited Estimasi Audited Nilai KPI


No. Persfektif KPI Satuan
% 2013 2014 2014 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Laba atau Rugi bersih (net profit) 7 Rp. Juta 515.102 696.938 637.954 6,41
Keuangan dan Pasar Aset bersih (Ekuitas) 5 Rp. Juta 4.892.110 5.245.815 5.608.242 5,35
1 3-5 Total Biaya 5 Rp. Juta 5.023.401 6.671.963 6.446.113 5,17
(26%) Volume Penjualan Logam 5 MTon 23.187 26.810 26.907 5,02
Kapitalisasi Pasar 4 Rp. Juta 8.052.832 9.059.436 9.160.737 4,04

26 25,99

Fokus Pelanggan Kepuasan Pelanggan 10 % 75 80 77 9,63


2 2-3 Pengaduan (complaint) pelanggan 10 skor 0 3 0 10,50
(20%)

20 20,13

Volume Produk logam 5 MTon 23,718 27.940 27.550 4,93


Efektivitas Produk
Kualitas Logam 4 % 100 100 100 4,00
dan Proses
3 Inovasi Proses Bisnis 4 skor 1 1 4 4,20
3-5
Investasi (Capital Expenditure) 4 Rp. Juta 453,297 1.309.000 434.815 1,33
(22%)
Lingkungan Hidup (PROPER) 5 rating Biru Biru Biru 5,00

22 19,46

Fokus Tenaga Kerja Keselamatan Kerja 4 jumlah fatality 5 0 5 0,00


4 2-3 Efektifitas kemitraan serikat pekerja-manajemen 6 jumlah keluhan IKT 0 0 2 0,00
(16%) Produktivitas 6 Ton produk / kary 5 5,98 6,10 6,12

16 6,12

Kepemimpinan, Tata Nilai GCG 6 skor 78 80,10 80,10 6,01


kelola dan Tanggung Skor Malcom Baldridge / KPKU 5 skor 444 460 445 4,83
5 Jawab Sosial Penyaluran Dana CSR 5 Rp. Juta 35,573 47.300 30.638 3,24
3-5
(16%)

16 14,08

TPTAL BOBOT 100 85,77

Catatan :
Untuk perusahaan dalam industri yang mayoritas bisnis utamanya ada dalam industri yang pertumbuhannya relatif lambat (0% - 5%)

Pelaksana Assessment Direksi


Pelaksana asesmen kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris, selanjutnya forum Rapat Umum Pemegang Saham
dan Kementerian BUMN. Pelaksanaan asesmen adalah evaluasi kinerja per tiga bulanan dan penyampaian
pertanggungjawaban dalam RUPST yang diselenggarakan minimal satu tahun sekali.

Kepemilikan Saham Direksi


Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, kepemilikan saham Perseroan oleh masing-masing anggota Direksi,
tidak melebihi persentasi sebesar 2% (dua persen) dari modal disetor dan ditempatkan PT TIMAH (Persero) Tbk.
Kepemilikan saham tersebut dilakukan hanya bertujuan investasi jangka panjang, dan dilakukan sesuai dengan
koridor peraturan perundangan yang berlaku.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

202 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Daftar kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.

Nama Jabatan Kepemilikan Saham Perseroan

Sukrisno Direktur Utama 500.000 lembar


Dadang Mulyadi Direktur Niaga 14.797 lembar
Purwijayanto Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha 14.797 lembar
Akhmad Rosidi Direktur Keuangan 14.797 lembar
Abrun Abubakar Direktur Sumber Daya Manusia & Umum 14.797 lembar
Ahmad Subagdja Direktur Operasi nihil

Kebijakan, Prosedur Penetapan Serta Struktur Remunerasi Komisaris Dan Direksi


Dalam rangka menetapkan gaji/honorarium untuk tahun 2014 dan tantiem untuk tahun buku 2013, Dewan
Komisaris telah menyampaikan surat usulan kepada Menteri Negara BUMN No.18/Tbk/DK-01.2/2014. Usulan
tersebut sebagai tindak lanjut keputusan RUPS tertanggal 25 Maret 2014, berdasarkan hasil kajian Komite SDM
& RU yang mengacu kepada Surat Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN No. S-266/MBU/
D1/2012 tanggal 8 Juni 2012 perihal hal Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris serta sesuai dengan
Permen BUMN No.PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Sesuai usulan tersebut Gaji/ Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 serta Tantiem tahun 2013
telah ditetapan oleh Menteri Negara BUMN melalui surat No. S-167/MBU/D1/2014 tanggal 11 April 2014 perihal
Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2014, sebagai berikut:

Gaji / Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 ditetapkan sama dengan gaji/honorarium tahun 2013,
yaitu:
1. Direktur Utama : Rp107.500.000
2. Direktur : Rp 96.750.000
3. Komisaris Utama (Independen) : Rp 53.330.000
4. Komisaris : Rp 42.670.000

Gaji / Honorarium
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan besaran gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris adalah:
• Kompleksitas pengelolaan perusahaan
• Kondisi persaingan usaha
• Perbandingan dengan industri sejenis
• Faktor penyesuaian industri tahun 2010
• Inflasi (Faktor penyesuaian inflasi)
• Formula yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ MBU/2010, yakni:
- Gaji/Honorarium = Gaji/Honorarium Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian Inflasi x
Faktor Jabatan

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

203

Untuk merefleksikan keadilan dan kewajaran dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, maka besaran Faktor
Jabatan untuk Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama (Independen), dan Komisaris Perusahaan ditentukan
sebagai berikut:
Jabatan Bobot
• Direktur Utama 100%
• Direksi 90%
• Komisaris Utama (Independen) 50%
• Komisaris 40%

Tantiem
Total tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp10.000.000.000,-
yang dibagi untuk Direktur Utama, anggota Direksi, Komisaris Utama (Independen), dan anggota Dewan Komisaris,
dengan komposisi masing-masing 100%, 90%, 40% dan 36%, serta proporsional dengan masa bakti yang
bersangkutan selama tahun 2013.

Tunjangan & Fasilitas


Tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 mengacu kepada tunjangan dan fasilitas
yang ditetapkan dalam surat Menteri Negara BUMN No. S-167/MBU/ DI/2014 tanggal 11 April 2014 hal Penetapan
Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2014.

Selain gaji/honorarium sebagaimana dijelaskan di atas, Dewan Komisaris dan Direksi juga mendapatkan tunjangan
dan fasilitas, sebagai berikut:

Tabel Hubungan Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali
Tujuan/Fasilitas Direksi Dewan Komisaris

Tunjangan hari raya keagamaan √ √


Tunjangan komunikasi √ √
Tunjangan purna jabatan √ √
Tunjangan pakaian √ √
Tunjangan perumahan √
Tunjangan biaya utilitas √
Fasilitas kendaraan √
Fasilitas kesehatan √ √
Fasiltas perkumpulan profesi √ √
Fasilitas bantuan hukum √ √
Fasilitas rumah jabatan √
Fasilitas keanggotaan klub √
Fasiltas biaya representasi √

Adapun Garis Besar Rincian Remunerasi Direksi 2014, terdapat pada halaman selanjutnya.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

204 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Gaji & Tunjangan Tantiem Pajak Total


Gaji, Tunjangan, &
Direksi Net Net
Tantiem

Sukrisno 1.863.250.000 909.090.909 1.095.720.800 3.868.061.709


Dadang Mulyadi 1.789.500.000 818.181.818 1.024.284.800 3.631.966.618
Purwijayanto 1.789.500.000 818.181.818 1.023.416.900 3.631.098.718
Ahmad Subagdja 1.789.500.000 818.181.818 1.022.549.000 3.630.230.818
Akhmad Rosidi 1.789.500.000 818.181.818 1.022.549.000 3.630.230.818
Abrun Abubakar 1.789.500.000 818.181.818 1.023.416.900 3.631.098.718
Total 10.810.750.000 5.000.000.000 6.211.937.400 22.022.687.400

Bagan Prosedur Penentuan Direksi - Dewan Komisaris


Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut.

Komite SDM dan Risiko Usaha

Memperhatikan rekomendasi
Konsultan Independen dalam Rekomendasi
menetapkan dasar penentuan Konsultan Independen
remunerasi

Komite SDM dan R U Menetapkan dasar dan pertimbangkan


remunerasi mencakup:
- PerMen BUMN no PER-07/MBU/ 2010
tgl 27 Des 2010 Pasal 5
Mengusulkan dasar dan
- Hasil survey remunerasi
besaran remunerasi
- Tugas dan tanggung jawab KPI Direksi
- Kompetensi dan pengalaman
- Kemampuan/Kesehatan Perusahaan

Dewan Komisaris

Membahas usulan Konarba dan PSDM


dan mengusulkan besaran remunerasi
kepada Pemegang Saham Serie A

Rapat Umum Pemegang Saham

Melimpahkan wewenang kepada Dewan


Komisaris untuk melaksanakan ketentuan
besaran gaji dan tantiem Direksi sesuai arahan
Pemegang Saham Serie A

Dewan Komisaris

Menjalankan ketentuan besaran gaji dan


tantiem anggota Direksi sesuai mandat.

Dewan Komisaris

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

205

Hubungan Direksi Dengan Dewan Komisaris


Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris dilaksanakan dengan dilandasi rasa saling menghormati dan
menghargai tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing. Dewan Komisaris dan Direksi bekerja sama
dalam menentukan arah dan tujuan Perseroan sebagaimana tercermin dalam visi dan misi Perseroan. Dalam visi
dan misi ini terkandung komitmen Perseroan terhadap keberlanjutan usahanya, termasuk juga tanggung jawab
sosialnya.

Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas berbagai kebijakan bisnis,
sosial, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga mengikuti pelatihan dan seminar
yang menyangkut aspek bisnis, sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam rangka mengemban tugas dan tanggung
jawabnya dengan lebih baik.

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi sama-sama dipilih dan ditetapkan oleh RUPS setelah diseleksi oleh
Menteri BUMN melalui uji kelaikan dan kepatutan. Untuk memastikan independensi dalam pelaksanaan tugas
dan menghindarkan adanya potensi benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan, tidak ada hubungan
keuangan dan hubungan keluarga antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali.

Tabel Hubungan Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali

Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan

Pemegang Pemegang
Nama BOC BOD Saham BOC BOD Saham
Pengendali Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Dewan Komisaris (BOC)


Insmerda Lebang √ √ √ √ √ √

Suhendro √ √ √ √ √ √

Erfi Triassunu √ √ √ √ √ √

Eko Prasojo √ √ √ √ √ √

Mochtar Husein √ √ √ √ √ √
Abd Hudarni Rani √ √ √ √ √ √
Direksi (BOD)
Sukrisno √ √ √ √ √ √

Dadang Mulyadi √ √ √ √ √ √

Purwijayanto √ √ √ √ √ √

Akhmad Rosidi √ √ √ √ √ √

Abrun Abubakar √ √ √ √ √ √
Ahmad Subagdja √ √ √ √ √ √

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

206 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Rapat Bersama Dewan Komisaris Dan Direksi


Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan guna membahas berbagai agenda menyangkut
rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang membutuhkan persetujuan Dewan
Komisaris. Rapat ini juga merupakan salah satu bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan
periodik Direksi serta memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.

Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak
serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Jika ada anggota Komisaris yang memiliki benturan
kepentingan, yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk ikut memberikan suara dan penjelasan mengenai hal
tersebut dicatat pada risalah rapat. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan
Direksi ditetapkan dalam Board Charter.

KOMITE-KOMITE KOMISARIS

Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memastikan
efektivitas sistem pengendalian internal dan sistem audit di semua lini Perseroan. Dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya, Komite Audit menjunjung tinggi lima prinsip GCG sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
di atas, dan bertindak secara profesional dan independen untuk kepentingan Perseroan dan para pemangku
kepentingan.

Secara struktural, Komite Audit berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite
lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite Audit berkoordinasi dengan Satuan
Pengawasan Internal (SPI).

Dasar pembentukan dan pelaksanaan kegiatan Komite Audit meliputi:


• UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.
• UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
• Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN
• UU No. 19/2003 tentang BUMN
• Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M- MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN
• Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/ MBU/2006 tentang Komite Audit bagi BUMN – Pedoman dan
Pelaksanaan Kerja Komite Audit
• Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/ PM/2004
• Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
• Keputusan Direksi BEJ No. Kep-339/ BDJ/07-2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat
Ekuitas di Bursa
• Surat Keputusan Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk No. 06/Tbk/SK/DK-01.2.3.4.5.6/2010

Piagam Komite Audit telah diubah dan disempurnakan beberapa kali, yang terakhir berdasarkan Keputusan
Dewan Komisaris No. 03/Tbk/Kep/DK-01.2.3.4.5.6/2013 tanggal 2 September 2013, tentang Penetapan Piagam
(Charter) Komite Audit PT TIMAH (Persero) Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

207

Independensi Komite Audit


Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite Audit Perseroan
patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini:
• Bebas dari pengaruh Direksi, Satuan Pengawasan Internal, serta Akuntan Publik dan dengan demikian hanya
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
• Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Komisaris, anggota Direksi maupun
dengan pemegang saham pengendali Perseroan.
• Bukan merupakan Pemegang Saham, Komisaris, Direktur atau karyawan dari Perusahaan yang memiliki
hubungan afiliasi, keuangan maupun bisnis dengan Perseroan.
• Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau
calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
• Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
• Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perseroan.
• Bukan merupakan karyawan Perseroan dalam satu tahun terakhir.
• Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau non audit
kepada Perseroan dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.
• Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Independensi di atas kertas bermaterai pada saat pengangkatan
sebagai anggota Komite Audit, yang diperbarui setahun sekali.

Kode Etik Anggota Komite Audit.


Seluruh Anggota Komite Audit diwajibkan untuk:
• Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan standar profesi dalam bertugas.
• Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan jujur, objektif, dan independen semata-mata untuk
kepentingan Perseroan.
• Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
serta yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perseroan.
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai
anggota Komite.
• Menaati Standar Etika Perseroan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun
tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit


Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komite Audit sesuai pedoman kerjanya adalah sebagai berikut:
• Menelaah kualitas informasi keuangan Perseroan dan pemenuhan persyaratan tata kelola perusahaan yang
baik sebelum dipublikasikan;
• Menelaah independensi dan kualitas pekerjaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal;
• Berkomunikasi dengan Satuan Pengawasan Internal untuk membahas temuan dan isu pengendalian internal
dalam proses penyusunan laporan keuangan dan hasil tinjauan atas laporan keuangan;
• Mendorong penerbitan laporan audit yang berkualitas dan tepat waktu;

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

Laporan Tata Kelola Perusahaan


208

• Mendorong terciptanya budaya pengawasan di dalam Perseroan; serta


• Melaksanakan penugasan khusus dari Dewan Komisaris.

Persyaratan Keanggotaan dan Komposisi Komite Audit


Komposisi Komite Audi Perseroan terdiri dari tiga anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris Independen
yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Anggota lainnya merupakan pihak independen yang
bukan karyawan PT TIMAH dalam satu tahun terakhir, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di
lingkungan Perseroan pada periode yang sama.

Seluruh individu anggota Komite Audit Perseroan selalu memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan
reputasi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite Audit. Dalam Piagam Komite Audit juga diatur Masa
Jabatan Anggota Komite Audit serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite Audit.

Kinerja setiap Anggota Komite Audit dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang
telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat
kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perseroan.
Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama (Independen) setidaknya setahun sekali
berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.

Komposisi anggota Komite Audit Perseroan terdiri dari 4 orang, diketuai oleh Komisaris Independen, sebagai
berikut.

Komposisi Anggota Komite Audit 1 Januari 2014 s/d 7 Mei 2014


Nama Jabatan Tanggal Pengangkatan

Bingrosalto L. Tobing Ketua 30 Mei 2012


Suhendro Anggota 30 Mei 2012
Setiawan Kriswanto Anggota 30 Mei 2012
Herry Siswanto Anggota 30 Mei 2012

Komposisi Anggota Komite Audit 7 Mei 2014 s/d 31 Desember 2014

I. SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT


Dasar Hukum Tanggal
Jabatan Masa Tugas
Penunjukan Pengangkatan

Kep. Dekom
Komisaris Independen/ 2 tahun sejak tanggal
Suhendro No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Ketua Komite Audit ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
Kep. Dekom
Komisaris/ Anggota 2 tahun sejak tanggal
Mochtar Husein No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Komite Audit ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
Kep. Dekom
2 tahun sejak tanggal
Herry Siswanto Anggota Komite Audit No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
Kep. Dekom
2 tahun sejak tanggal
Wawan Gunawan Anggota Komite Audit No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

209

Profil Anggota Komite Audit


Profil masing-masing anggota Komite Audit Perseroan terdapat pada sub bagian “Profil Anggota Komite-Komite
di bawah Dewan Komisaris” pada halaman 302 Laporan ini.

Rapat dan Kehadiran Rapat Komite Audit,


Periode 1 Januari 2014 - 7 Mei 2014
Rapat
Komite Audit Presentase
Jenis Rapat Jumlah Rapat Total Kehadiran

Intern 2 2 100%
Bing Tobing*
Lainnya 9 6 67%
Intern 2 2 100%
Setiawan Kriswanto*
Lainnya 9 8 89%
Intern 2 2 100%
Suhendro
Lainnya 9 8 89%

Periode 7 Mei 2014 - 31 Desember 2014


Rapat
Komite Audit Presentase
Jenis Rapat Jumlah Rapat Total Kehadiran

Intern 1 1 100%
Suhendro
Lainnya 34 34 100%
Intern 1 1 100%
Mochtar Husein
Lainnya 34 12 35%
Intern 1 1 100%
Wawan Gunawan
Lainnya 34 33 97%
* Bing Tobing sampai dengan RUPS tanggal 25 Maret 2014.
* Setiawan Kriswanto diberhentikan dengan hormat sesuai Kep. Dekom
No.02/Tbk/Kep/DK01.2.3.4.5.6/2014 tanggal 7 Mei 2014 perihal
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit.

Laporan Singkat Kegiatan Komite Audit Tahun 2014


Selama tahun 2014 Komite Audit Perseroan merealisasikan beragam program dan kegiatan, mencakup:
a. Umum
Kegiatan ini terdiri dari penyelesaian kegiatan yang bersifat umum di tahun 2014 termasuk juga tugas carry
over dari tahun 2013. Adapun kegiatan tersebut adalah:
1. Evaluasi Program Kerja KA tahun 2013
2. Penyusunan Laporan Kegiatan Komite Audit 2013
3. Usulan Program Kerja Tahun 2014
4. Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2015
5. Pembahasan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2014 - 2018
6. Hubungan kerja Induk dengan anak perusahaan
7. Melakukan review materi untuk persiapan RUPS untuk tahun buku 2013
8. Membahas isu-isu strategis yang ada di induk maupun anak perusahaan.
9. Membahas Term Of Reference (TOR) pengadaan dan pelaksanaan pengadaan jasa Kantor Akuntan
Publik (KAP) untuk Laporan Keuangan 2014.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

210 Laporan Tata Kelola Perusahaan

b. Pengawasan (Oversight) terhadap Pelaporan Keuangan


Melakukan review Laporan Keuangan triwulanan, tengah tahunan, dan tahunan yang disampaikan ke Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mendorong Manajemen untuk memperbaiki dan
mempercepat jadwal penerbitan laporan keuangan. Adapun bentuk kegiatannya seperti:
• Melakukan beberapa pertemuan dengan Satuan Kerja (Satker) Akuntansi bersamaan dengan Satuan
Pengawasan Internal (SPI) dan juga Kantor Akuntan Publik (KAP) PWC, dalam rangka oversight atas
proses penyusunan dan kecukupan pengungkapan laporan keuangan perusahaan tahun 2013 (LKT).
• Melakukan beberapa pertemuan dengan Satuan Kerja CSR & PKBL bersamaan dengan Satuan
Pengawasan Intern (SPI) dan juga Kantor Akuntan Publik (KAP) PWC, dalam rangka oversight atas
proses penyusunan dan kecukupan pengungkapan laporan keuangan perusahaan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2013 (LKT).
• Review Laporan Keuangan bulanan sebagai masukan untuk rapat Dewan Komisaris.

c. Pengawasan (Oversight) Terhadap Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern (SPI)


Melakukan beberapa pertemuan dengan SPI, dalam rangka oversight atas progres kegiatan SPI seperti
pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT), pemantauan tindak lanjut hasill audit auditor
ekstern maupun intern, dan memberi masukan atas revisi piagam SPI.
Selain itu juga membahas hal-hal lain terkait pelaksanaan tugas SPI, seperti:
1. Tindak lanjut atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
2. Hasil temuan SPI yang signifikan dan pemeriksaan oleh SPI.
3. Permasalahan yang muncul di anak-anak perusahaan.
4. Revisi Internal Audit Charter.

Catatan atas kinerja SPI:


SPI akan mengajukan kembali (revisi) SPI Charter, dan telah dilakukan pembahasan dengan Komite Audit,
terkait dengan cakupan kewenangan pemeriksaan kepada Anak Perusahaan dalam rangka pelaksanaan
fungsi pengawasan dan manajemen risiko.

d. Pengawasan (Oversight) Terhadap Pelaksanaan tugas Auditor Eksternal / Kantor Akuntan Publik (KAP)
Melakukan pertemuan dan komunikasi lainnya dengan Eksternal Auditor, SPI maupun Satker Keuangan
dalam rangka oversight terhadap perkembangan pelaksanaan audit.

Melakukan pembahasan atas realisasi audit tahun 2013 dan memberikan masukan dalam penetapan auditor
(jasa audit) untuk pemeriksaan laporan keuangan tahun 2014, baik untuk Perseroan maupun Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), selain itu juga memberikan pendapat atas penunjukkan KAP untuk
keperluan audit laporan Keuangan Triwulan 1 (Maret 2014) dalam rangka pemenuhan syarat penggunaan Nilai
Buku atas aset Perseroan dan Anak Perusahaan terkait merger TINS dengan TT.

e. Evaluasi Kinerja tahun 2014


Komite menyiapkan analisis atas laporan hasil kinerja bulanan yang disampaikan oleh Direksi, sebagai bahan
masukan bagi Dewan Komisaris dalam rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Adapun hal-
hal yang dilaporkan antara lain:
- review atas persediaan logam timah, bijih timah, backlog, terak timah, dan solder
- review atas kinerja produksi bijih timah, logam timah dan produk lainnya.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

211

f. Pembahasan atas Kegiatan Lainnya


1. Penggabungan Usaha PT Tambang Timah (Anak Perusahaan) ke dalam PT TIMAH Tbk
2. Penggabungan Usaha PT Timah Eksplomin (Anak Perusahaan) ke dalam PT Timah Investasi Mineral
(Anak Perusahaan)
3. Pembentukan Anak Perusahaan untuk mengelola rumah sakit
4. Rencana pembentukan anak perusahaan pengelola properti.
5. Penjualan saham milik PT TIMAH Tbk di PT Timah Eksplomin (TE) dalam rangka penggabungan TE ke
dalam TIM
6. Penghapusan/Pemindahtanganan barang inventaris milik PT TIMAH Tbk eks KSO Timah-SAKA Buton
7. Investasi TIM dalam PT TBBE
8. Divestasi kepemilikan saham TAJ oleh PT Timah Tbk dan TIM.
9. Proyek Pengembangan Usaha (PU) yang masih belum mendapatkan kejelasan statusnya dan masih
menjadi beban PT TIMAH Tbk seperti: tanker PAL, tin chemical, GPS, tin solder, SAKA, Asuransi Jiwa
Tugu Mandiri (AJTM), Kobatin, dll.
10. Belum tuntasnya perkembangan project Myanmar.

Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (Ksdm & Ru)
Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (SDM & RU) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris untuk membantu memenuhi tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan proses nominasi,
remunerasi, dan pengembangan sumber daya manusia serta pengawasan, evaluasi, dan pengelolaan risiko
usaha di Perusahaan. Kegiatan Komite SDM & RU dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan Perusahaan
dalam membina sumber daya manusianya dan mengelola risiko usaha yang dihadapinya, dalam rangka menjaga
keunggulan kompetitifnya.

Komite SDM & RU dibentuk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT TIMAH (Persero)
Tbk tanggal 19 April 2012. Dalam menjalankan kegiatannya, Komite SDM & RU menggunakan Piagam Komite
SDM & RU yang disahkan 1 Juni 2012 sebagai panduan utamanya.

Secara struktural, Komite SDM & RU berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-
komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite SDM & RU berkoordinasi
terutama dengan Satuan Kerja Sumber Daya Manusia dan Manajemen Risiko & Investasi.

Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite SDM & RU dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-
undangan, antara lain:
• UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
• UU No. 19/2003 tentang BUMN
• UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
• Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN
• Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada
Badan Usaha Milik Negara.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

212 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Persyaratan dan Evaluasi Kinerja


Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (SDM & RU) PT TIMAH terdiri dari tiga orang anggota, dengan
salah satunya merupakan Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite SDM & RU. Anggota
lainnya merupakan individu yang ahli dan kompeten, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di
lingkungan Perusahaan pada periode yang sama.

Individu Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH telah memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan
reputasi. Ketiga jenis persyaratan ini diatur selengkapnya dalam Piagam Komite SDM & RU. Dalam Piagam Komite
SDM & RU juga diatur masa jabatan Anggota Komite SDM & RU, yakni dua tahun, serta prosedur pengangkatan
dan pemberhentian Anggota Komite SDM & RU.

Kinerja setiap Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi,
tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perseroan.
Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama (Independen) setidaknya setahun sekali
berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.

Honorarium dan pembebanan biaya untuk menunjang kegiatan Komite SDM & RU ditetapkan dan disetujui
oleh Dewan Komisaris. Anggota Komite SDM & RU juga diberikan program pelatihan dan pengembangan untuk
meningkatkan kompetensi mereka.

Independensi Komite SDM&RU


Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite SDM & RU PT TIMAH
senantiasa mematuhi persyaratan independensi, sebagai berikut:
• Anggota Komite SDM & RU yang kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai
hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ke samping ataupun hubungan
yang timbul karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi.
• Anggota Komite SDM & RU yang bukan anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga
sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan
yang timbul karena perkawinan dengan anggota Komite lain di lingkungan Dewan Komisaris yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
• Bersedia melaporkan kepemilikan sahamnya di PT TIMAH (Persero) Tbk dan perusahaan lain termasuk
keluarganya secara berkala.
• Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau
calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
• Tidak memiliki hubungan usaha yang baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
PT TIMAH (Persero) Tbk.
• Bukan merupakan karyawan kunci PT TIMAH (Persero) Tbk dalam satu tahun terakhir.
• Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perseroan.
• Tidak keberatan/ bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis berkaitan dengan persyaratan
independensi sebagaimana yang tercantum di atas.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

213

Kode Etik Anggota Komite SDM & RU


Seluruh Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH diwajibkan untuk:
• Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan standar profesi dalam bertugas.
• Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan jujur, objektif, dan independen semata-mata untuk
kepentingan Perseroan.
• Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
serta yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perseroan.
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai
anggota Komite.
• Menaati Standar Etika Perseroan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun
tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selalin honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya.

Tugas Dan Tanggung Jawab Komite SDM & RU


Tugas Komite SDM & RU terkait fungsi pengawasan terhadap aspek sumber daya manusia adalah melakukan
pemantauan terhadap praktik dan kebijakan nominasi, remunerasi, dan pengelolaan SDM sesuai praktik-praktik
terbaik dan ketentuan perundangan yang berlaku. Tanggung jawab ini meliputi:
• Membahas hal-hal terkait penyusunan cetak biru pengelolaan SDM jangka menengah dan jangka panjang
sesuai Visi, Misi, dan Nilai Perseroan bersama Manajemen;
• Memberi pendapat dan rekomendasi kepada Direksi melalui Dewan Komisaris dalam hal pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian pejabat senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi;
• Berdiskusi dengan Satuan Kerja SDM dan memberi rekomendasi bagi penyempurnaan kebijakan dan sistem
pengelolaan SDM Perseroan, yang meliputi perencanaan tenaga kerja, penerimaan dan seleksi karyawan,
pemberian kompensasi dan imbal jasa, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, serta perencanaan
suksesi dan talenta;
• Mengevaluasi tingkat kompetitif gaji, tunjangan dan fasilitas serta tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris
dan memberikan rekomendasi penyesuaiannya kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
• Memastikan laporan pengendalian dan pengembangan SDM telah disusun sesuai kebijakan yang ditetapkan
Direksi dan Dewan Komisaris serta peraturan perundangan yang berlaku;
• Menelaah hal-hal lain terkait pengelolaan SDM, termasuk struktur organisasi, jaminan kesehatan dan
kesejahteraan bagi karyawan dan pensiunan Perseroan.

Tugas Komite SDM & RU terkait fungsi pengawasan terhadap risiko usaha dan investasi adalah melakukan
pemantauan terhadap pengelolaan risiko dan investasi sesuai peraturan perundangan, serta mendorong
terwujudnya pelaksanaan sistem pengelolaan risiko terpadu dan budaya kehati-hatian dan sadar risiko di dalam
Perseroan. Tanggung jawab ini meliputi:
• Mengevaluasi pedoman tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko & Investasi (SKMRI) untuk meyakinkan tidak
terdapat pembatasan oleh manajemen yang menghalangi SKMRI dalam menjalankan fungsinya secara
optimal sesuai ketentuan perundangan yang berlaku;
• Memberi pendapat dan rekomendasi kepada Direksi melalui Dewan Komisaris dalam pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian Kepala SKMRI serta mengevaluasi rencana kerja tahunan SKMRI;
• Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi SKMRI, termasuk koordinasi pelaporan dan komunikasi kepada
Komite SDM & RU;

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

214 Laporan Tata Kelola Perusahaan

• Mengevaluasi hasil penelaahan SKMRI yang signifikan disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
untuk perhatian Komite SDM & RU dengan segera dan berdiskusi dengan SKMRI untuk membahas hasil
penelahaan tersebut;
• Memastikan kepada Dewan Komisaris bahwa manajemen telah melakukan tindak lanjut yang diperlukan atas
rekomendasi bagi SKMRI;
• Melalui Dewan Komisaris dapat meminta Direksi menugaskan SKMRI untuk melakukan penelaahan
khusus/tujuan tertentu risiko usaha dan investasi apabila terdapat indikasi akan terjadi kerugian besar dan
penyimpangan usaha yang berdampak adanya tuntutan hukum pada suatu pelaksanaan kegiatan operasional
dan investasi.

Komite SDM & RU juga melaksanakan tugas khusus berdasarkan penugasan Dewan Komisaris, yang mencakup
namun tidak terbatas pada penelaahan dugaan adanya kerugian akibat kesalahan/penyimpangan dalam
pengelolaan risiko dan investasi Perseroan.

Komposisi Komite Sumber Daya Manusia & RU


Susunan keanggotaan Komite SDM & RU yang berlaku hingga akhir 2014 adalah berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. 03/Tbk/KEP/DK-01.2.3.4.5.6/2014 tanggal 7 Mei 2014 tentang Perubahan Susunan
Keanggotaan KSDM & RU Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk.

Komposisi Komite SDM & RU Periode 1 Januari s/d 7 Mei 2014


Nama Jabatan Tanggal Pengangkatan

Marwansyah Lobo Balia Ketua 30 Januari 2013


Suryadi Saman Anggota 30 Januari 2013
Abdurrohman M. Sastra Anggota 30 Januari 2013
Yanto Anggota 30 Januari 2013

Komposisi Komite SDM & RU Periode 7 Mei s/d 31 Desember 2014

I. SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT


Dasar Hukum
Nama Jabatan Masa Tugas Tanggal Pengangkatan
Penunjukan

Kep. Dekom
Komisaris/ Ketua 2 tahun sejak tanggal
Eko Prasojo No. 03/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Komite SDM dan RU 01.2.3.4.5.6/2014 ditetapkan

Anggota Komite SDM Kep. Dekom Masa kerja belum


Abd. Hudarni Rani No. 03/Tbk/Kep/DK- selesai karena 7 Mei 2014
dan RU 01.2.3.4.5.6/2014 mengundurkan diri

Abdurrohman M. Anggota Komite SDM Kep. Dekom 2 tahun sejak tanggal


No. 03/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Sastra dan RU ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014

Anggota Komite SDM Kep. Dekom 2 tahun sejak tanggal


Yanto No. 03/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
dan RU ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

215

Rapat dan Kehadiran Rapat Komite SDM & RU


Sepanjang tahun 2014, Komite SDM & RU menyelenggarakan total 39 (tiga puluh sembilan) kali rapat, yang terdiri
dari:
• Rapat Internal Komite SDM & RU
• Rapat dengan Komite Audit dan Satuan Kerja

Rekapitulasi Rapat dan Kehadiran Rapat Anggota Komite SDM & RU, 2014.
Periode 1 Januari 2014 - 7 Mei 2014
Rapat
Komite SDM RU Presentase
Jenis Rapat Jumlah Rapat Total Kehadiran

Intern 4 3 75%
M Lobo Balia*
Lainnya 6 3 50%
Intern 4 4 100%
Suryadi Saman*
Lainnya 6 5 83%
Intern 4 4 100%
Abdurrohman M Sastra
Lainnya 6 6 100%
Intern 4 4 100%
Yanto
Lainnya 6 5 83%

Periode 7 Mei 2014 - 31 Desember 2014


Rapat
Komite SDM RU Presentase
Jenis Rapat Jumlah Rapat Total Kehadiran

Intern 1 0 0%
Eko Prasojo
Lainnya 28 18 64%
Intern 1 1 100%
Abdurrohman M Sastra
Lainnya 28 28 100%
Intern 1 1 100%
Yanto
Lainnya 28 28 100%
Intern 1 1 100%
A Hudarni Rani*
Lainnya 8 7 25%
NOTE :
*Bpk. M. Lobo Balia dan Bpk. Suryadi Saman sampai dengan RUPS tanggal 25 Maret 2014.
*Bpk. A Hudarni Rani sampai dengan tanggal 22 September 2014

Laporan Kegiatan Komite SDM & RU


Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Komite SDMRU sebagai Organ Pendukung Dewan Komisaris telah
melaksanakan kewajibannya untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi terkait dengan :
1. Oversight tata kelola perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk proses
Nominasi dan Remunerasi.
2. Oversight pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

216 Laporan Tata Kelola Perusahaan

3. Oversight Pelaksanaan Manajemen Risiko dan investasi.


4. Perubahan/penyempurnaan panduan Pedoman Kerja (Charter) Komite SDMRU.
5. Membahas penyempurnaan sistem pengelolaan dan pengembangan SDM.
6. Melakukan pembahasan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris meliputi gaji/Honorarium Direksi dan
Dewan Komisaris Tahun 2014 serta Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013.
7. Melakukan pembahasan penyempurnaan sistem pengelolaan dan pengembangan Manajemen Risiko
berbasis ISO 31000.
8. Melakukan oversight dan monitoring program CSR dan Pasca Tambang.
9. Melakukan oversight atas proses Manajemen Risiko, termasuk prognosa dan mitigasi risiko pada tahap
penyusunan RKAP dan RJPP.
10. Melakukan pembahasan atas kegiatan lainnya bersama Komite Audit :
a) RJPP 2014-2018 dan RKAP 2015
b) Pembahasan atas usulan Direksi untuk beberapa aksi korporasi :
Ø Penggabungan usaha (merger) PT Timah (Persero) Tbk dan PT Tambang Timah.
Ø Penggabungan usaha PT Timah Investasi Mineral dan PT Timah Eksplomin.
Ø Pendirian Perseroan Terbatas Pengelola Rumah Sakit.
Ø Pendirian Perusahaan Bidang Pertambangan dan Trading (Singapura).
Ø Pelepasan Aset Non-Operasional proyek KSO PT Timah (Persero) tbk dengan PT Sarana Karya
(SAKA) di Buton dan beberapa lahan dan bangunan yang sudah tidak digunakan Perusahaan di
Bangka Belitung, Kepri dan beberapa daerah lain.
c) Penyempurnaan Board Manual dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
a) Berpartisipasi memberikan masukan dalam penilaian Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) CGPI 2014.
d) Rencana investasi/proyek, antara lain rencana hilirasi timah termasuk mineral ikutan timah,
pengembangan usaha non-timah (pengembangan pertambangan nickel, batubara dan bijih besi) serta
bisnis berbasis kompetensi.
11. Pemantauan Risiko Usaha dan Investasi atas hasil Identifikasi dan Evaluasi Risiko oleh Satker MRUI, antara
lain :
a) Kondisi pengembangan cadangan bijih timah yang “Ekonomis”, eksplorasi di wilayah laut dan upaya
mendapatkan cadangan baru di Luar Negeri.
b) Kondisi peralatan produksi milik perusahaan, berkaitan dengan karakteristik cadangan yang semakin
sulit dikerjakan oleh peralatan yang sudah ada.
c) Kondisi operasi produksi yang sebagian besar dilakukan melalui pola kerjasama dengan “Mitra” dan
“Masyarakat”.
d) Kondisi kemampuan perusahaan untuk melakukan penambangan sendiri sehingga ketergantungan
kepada mitra bisa dikurangi secara bertahap.
e) Kondisi tahap dan proses produksi dalam upaya peningkatan kemampuan peralatan dan pengamanan
hasil produksi.
f) Kompetensi Sumber Daya Manusia sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam rangka peningkatan
kapabilitas organisasi.
g) Pengembangan usaha melalui program optimalisasi kegiatan usaha Anak Perusahaan dan proyek baru.
h) Dampak dari implementasi Undang-undang Nomor 4/2009 serta kebijakan dan regulasi Pemerintah
yang harus ditaati oleh Perusahaan. Secara nasional masalah ini juga sedang dikaji oleh Pemerintah,
salah satu upaya dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 23/2014 yang mulai berlaku bulan
Oktober 2014.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

217

i) Perubahan lingkungan strategis global yang menimbulkan kesulitan dalam melakukan “forecasting”
terhadap harga, supply dan demand logam timah serta komoditi bahan baku lainnya termasuk bahan
bakar.

Evaluasi terhadap “Corporate Risk Matrix Product” tiap Direktorat dalam rangka implementasi prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dan Good Mining Practice (GMP), sehingga visi dan misi perusahaan dapat
diwujudkan pada tahun 2018 sesuai RJPP.

SEKRETARIS PERUSAHAAN
Perseroan membentuk Sekretariat Perusahaan sebagai bentuk komitmen terhadap penerapan praktek terbaik
Tata Kelola Perusahaan, selain sebagai wujud kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Pasar Modal.

Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi struktural di bawah Direksi dan bertanggung jawab langsung
kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi serta tanggung jawab untuk menyusun kebijakan,
melakukan perencanaan, dan mengendalikan komunikasi Perusahaan dan kesekretariatan Direksi, membina
hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, serta menjamin keterbukaan dan tersedianya akses informasi.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK IX.14 tentang pembentukan Sekretaris


Perusahaan serta Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/ M-MBU/2002 tentang
Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik Negara, serta yang terakhir adalah
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Emiten Publik, tugas dan tanggung
jawab serta kewajiban Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
• Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnyaperaturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
• Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang- undangan di bidang Pasar Modal;
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang meliputi:
-- keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan
informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;
-- penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat
waktu;
-- penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
-- penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan
Komisaris; dan
-- pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
• Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan
pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan,
dan pemangku kepentingan lainnya.

Agung Nugroho
Sekretaris Perusahaan

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

218 Laporan Tata Kelola Perusahaan

• Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun mengenai pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan kepada Direksi dan ditembuskan kepada
Dewan Komisaris.

Sementara bagi Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan uraian singkat pelaksanaan fungsi
sekretaris perusahaan dan informasi mengenai pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti Sekretaris
Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, yang berbunyi “Dalam rangka meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti pendidikan
dan/atau pelatihan” pada laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Profil Sekretaris Perusahaan


Agung Nugroho menjabat Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 30 April 2012, berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. 658/ Tbk/SK-0000/2012-S8. Lahir tanggal 26 April 1969 dan memegang gelar Magister dari IPMI.
Memulai karirnya di PT TIMAH seusai mengenyam pendidikan D3 di Politeknik Universitas Sriwijaya di tahun 1992.
Posisi yang pernah dijabat di Perusahaan sebelum menjadi Sekretaris Perusahaan antara lain adalah Eksekutif
Pemasaran Wilayah Eropa & AS dan Kepala Perwakilan Indometal (London) Ltd., Kepala Pemasaran & Kepala
Perdagangan PT TIMAH (Persero) Tbk.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris Perusahaan


Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
penerbitan siaran pers dan surat keterbukaan informasi, dan juga kegiatan lainnya yang berkaitan dengan tindakan
Perusahaan serta hubungan dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Rekapitulasi Kegiatan Sekretaris Perusahaan, 2014

Nama Kegiatan Jumlah Kegiatan Periode Tanggal Pelaksanaan

Pelaporan

Rilis Kinerja Usaha Perusahaan 4 Kali Tahun Buku 2013 14 Februari 2014
Triwulan I 30 Juni 2014
Semester I 23 Juli 2014
Triwulan III 30 Oktober 2014
Laporan Keuangan 4 Kali Tahun Buku 2013 14 Februari 2014
Triwulan I 30 Juni 2014
Semester I 23 Juli 2014
Triwulan III 30 Oktober 2014
Laporan iklan laporan keuangan 2 Kali Tahun Buku 2013 21 Februari 2014
Tengah Tahun 2014 24 Juli 2014
Laporan Eksplorasi 12 Kali Per Bulan Sebelum Tanggal 10
Laporan tahunan 2013 1 Kali Per Tahun 3 Maret 2014
Rencana Pelaksanaan RUPS 1 Kali Per Tahun 14 Februari 2014
Laporan Iklan Pengumuman RUPS 1 Kali Per Tahun 21 Februari 2014
Laporan Iklan Panggilan RUPS 1 Kali Per Tahun 10 Maret 2014
Laporan Iklan Hasil RUPS 1 Kali Per Tahun 27 Maret 2014
22 Agustus 2014
Laporan Hasil Pelaksanaan Paparan Publik 2 Kali Per Tahun
22 September 2014

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

219

Nama Kegiatan Jumlah Kegiatan Periode Tanggal Pelaksanaan

AKSI KORPORASI
RUPS Tahunan 1 Kali Per Tahun 25 Maret 2014
20 Agustus 2014
Paparan publik 2 Kali Per Tahun
17 September 2014
HUBUNGAN INVESTOR
Kunjungan lapangan 2 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014
Kunjungan perusahaan 29 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014
Roadshow 4 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014
Konferensi investor 1 Kali Per Tahun 28 Agustus 2014

SISTIM PENGENDALIAN INTERNAL


Tujuan
PT TIMAH menerapkan kegiatan pengendalian internal dengan mengacu pada pada kerangka yang diakui secara
internasional, yakni COSO ERM framework (Internal Environment, Objective Settting, Event Identification, Risk
Assessment, Risk Response, Control Activities, Information & Communication and Monitoring). Upaya tersebut
dilakukan agar Perseroan mendapatkan keyakinan yang memadai dalam menjaga dan mengamankan aset PT
TIMAH, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek
kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.

Tujuan Perseroan menerapkan Sistem Pengendalian Internal, mencakup:


• Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam seluruh
kegiatan operasional.
• Memastikan tersedianya informasi relevan dibidang keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat
waktu yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan.
• Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha, melalui peningkatan efektivitas dan efisisiensi
dalam pengelolaan asset dan sumber daya lainnya serta dalam melindungi Perseroan dari risiko kerugian.
• Meningkatkan efektivitas budaya risiko pada seluruh jajaran organisasi secara menyeluruh.
• Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-
hatian.

Komponen Pengawasan Internal


Satuan Pengawasan Internal bertugas sebagai pelaksana Sistim Pengendalian Internal dalam memberikan
keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan Perusahaan terkait dengan:
• Keandalan dari laporan keuangan;
• Efektivitas dan efisiensi operasi;
• Ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan; dan
• Pengamanan aset.

Kerangka Sistem Pengendalian Intern Berbasis COSO


Sistem Pengendalian Internal terdiri atas komponen yang telah dikembangkan oleh Committee of Sponsoring
Organizations (COSO) dan ditetapkan sebagai standar SPI oleh INTOSAI (International Organization of Supreme

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

220 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Audit Institutions). Lima komponen pengendalian internal meliputi lingkungan pengendalian (Control Environment),
penilaian risiko (Risk Assessment), aktivitas pengendalian (Control Activities), informasi dan komunikasi (Information
and Communication), dan pemantauan (Monitoring), sebagai berikut:

• Pengendalian Lingkungan
Aspek ini secara signifikan menetapkan corak organisasi Perseroan dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orang dalam Perseroan, sehingga Manajemen senantiasa mengembangkan dan
meningkatkan integritas, nilai, etika, dan kompetensi karyawan; filosofi dan gaya manajemen; struktur
organisasi; pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; partisipasi Dewan Komisaris dan/ atau Komite Audit
dalam pengawasan; serta kebijakan dan praktik alokasi sumber daya manusia.

• Pengelolaan risiko
Aspek ini mencakup identifikasi dan analisis risiko yang relevan dalam upaya mencapai tujuan Perseroan,
dan membentuk dasar dalam melaksanakan pengelolaan risiko. Penilaian risiko dilakukan dengan cara audit
berbasis risiko dalam menentukan program kerja pemeriksaan tahunan.

• Aktivitas pengendalian
Aspek ini mencakup kebijakan dan prosedur yang menjamin dilaksanakannya berbagai arahan dari
manajemen, mengacu pada Evaluasi Unjuk Kerja Bersama (EUKB) dan Indikator Kinerja Utama (KPI).

Informasi dan komunikasi


Aspek ini terkait dengan identifikasi, perolehan dan pertukaran informasi, dalam bentuk dan waktu yang
memungkinkan setiap elemen Perseroan melaksanakan tanggung jawab masing-masing. Kebijakan akuntansi,
pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan, daftar akun, serta memo juga menjadi bagian komponen ini.

• Pemantauan
Aspek ini mencakup proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalianinternal baik secara insidentil
maupun sepanjang waktu, termasuk pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Internal.

Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal


Pengendalian internal dipantau, dan jika perlu, dibenahi agar kualitasnya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, meliputi penilaian
atas rancangan dan pengoperasian pengendalian. Pemantauan yang efektif meliputi:

• Pemantauan berkelanjutan (Ongoing Monitoring).


• Evaluasi terpisah (Separate Evaluation).
• Pelaporan kelemahan atau kekurangan kepada komite audit yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan.

Metode pemantauan yang logis dan memadai atas kegiatan pengendalian dilakukan melalui pemeriksaan yang
akan menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA). Metode rapat bulanan unjuk kinerja atau EUKB juga merupakan
salah satu metode pemantauan kegiatan pengendalian. Temuan pemeriksaan atau review lainnya dibahas dan
ditindaklanjuti segera dengan auditor dan sistem informasi manajemen audit.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

221

tSatuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan Unit Audit Internal sebagai pelaksana Sistem Pengendalian
Internal, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT TIMAH (Persero) Tbk. SPI dibentuk atas dasar
Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan juga Keputusan
Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN.

Satuan Pengawasan Internal mempunyai fungsi utama memberikan keyakinan dan melaksanakan konsultasi
yang independen dan objektif, dengan tujuan meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan dan
anak Perusahaan dalam berbagai kinerja (keuangan, ekonomi, sosial, dan lingkungan), melalui pendekatan yang
sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses
tata kelola perusahaan.

Sesuai dengan Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam-LK) No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, SPI telah melakukan penyesuaian
dan penyempurnaan Piagam Unit Audit Internal yang merupakan pedoman dan panduan pelaksanaan tugas-
tugas SPI.

Pelaksanaan fungsi SPI dilandaskan pada Piagam Satuan Pengawasan Internal (Internal Audit Charter), yang
disahkan oleh Komisaris Utama (Independen) dan Direktur Utama pada 2012. Internal Audit Charter memuat misi,
kedudukan, personel, tugas dan tanggung jawab, wewenang, program kerja tahunan (PKT), laporan hasil audit
(LHA) dan laporan evaluasi tindak lanjut (ETL). Adapun fungsi SPI mencakup pelaksanaan audit dari jenis-jenis
kegiatan berikut:

• Pemeriksaan Kinerja (Audit Kinerja)


Bertujuan untuk memastikan tercapainya peningkatan nilai perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi
penyebab tidak tercapainya target eksplorasi, produksi, pemasaran, reklamasi, PKBL, dan CSR. Pemeriksaan
dilakukan dengan skala prioritas pada kegiatan yang berisiko tinggi berkaitan dengan kebijakan manajemen
dan strategi Perusahaan dalam mengantisipasi perubahan situasi usaha.

• Pemeriksaan Sistem dan Prosedur (Audit Proses)


Bertujuan untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup pemeriksaan
meliputi ketaatan terhadap tata cara dan tata laksana kegiatan yang telah dibakukan (Standard Operating
Procedures) serta kepatuhan terhadap ketentuan dan norma- norma keselamatan dan kesehatan kerja.

• Pemeriksaan Persediaan dan Pengadaan (Audit Logistik)


Bertujuan untuk memastikan nilai ekonomis dari persediaan dan pengadaan barang maupun jasa. Ruang
lingkup pemeriksaan meliputi pengelolaan persediaan bahan dan barang gudang, serta proses pengadaan
barang dan jasa dengan mengacu pada ketepatan kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu sesuai kebutuhan
Perusahaan.

• Pemeriksaan Keuangan (Audit Keuangan)


Bertujuan untuk memastikan efektivitas pengelolaan keuangan Perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan
meliputi kesesuaian Laporan Keuangan dengan bukti dan data pendukung serta ketaatannya terhadap
Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan sistem administrasi keuangan yang berlaku di
Perusahaan.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

222 Laporan Tata Kelola Perusahaan

• Pemeriksaan Khusus (Audit Khusus)


Bertujuan untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang kembali, atau untuk melengkapi data dan
informasi yang diperlukan lebih lanjut dalam proses hukum. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi kasus-kasus
khusus yang terindikasi penyimpangan (fraud), atas permintaan Direktur Utama atau Dewan Komisaris.

Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan secara independen dengan produk akhir berupa rekomendasi
atau saran perbaikan, yang disampaikan kepada Direktur Utama. Pelaksanaan fungsi tersebut merupakan
penjabaran dari misi satuan kerja SPI, yaitu:

• Memastikan terlaksananya strategi, kebijakan, program kerja, sistem, dan prosedur pada seluruh kegiatan
dalam menunjang tercapainya tujuan Perusahaan.
• Mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang efektif dan efisien serta patuh terhadap peraturan
perundang- undangan yang berlaku dalam pelaksanaan seluruh kegiatan Perusahaan.

Pengangkatan dan Profil Kepala SPI


Kepala SPI diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Pengangkatan Kepala SPI harus dilakukan
dengan persetujuan Komisaris Utama.

Kepala SPI PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini adalah Ardiansyah, yang mulai menjabat sejak bulan Oktober tahun
2013.

Adapun profil Kepala SPA adalah sebagai berikut.

Ardiansyah, Kepala SPI.


Lahir di Muara Kelingi tahun 1970. Diangkat sebagai Kepala Satuan
Pengawasan Internal sejak tanggal 1 Oktober 2013. Bergabung dengan
PT TIMAH sejak 1993, dan sempat menjabat sebagai Kepala Bidang
Administrasi Unit Timah Kundur, Kepala Teknologi Informasi, dan Kepala
Akuntansi. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas
Sriwijaya pada tahun 1993, dan gelar Magister Manajemen dari IPMI pada
2003.

Struktur dan Kedudukan SPI


Berdasarkan Keputusan Bapepam-LK No. 496/BL/2008 Peraturan
No.IX.1.7, Satuan Pengawasan Internal dikepalai oleh seorang Kepala
Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

Ardiansyah
Kepala SPI

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

223

Adapun Struktur Organisasi SPI adalah sebagai berikut.

SATUAN
PENGAWAS
INTERNAL

BIDANG
AUDITOR
PERENCANAAN &
MONITORING
SENIOR

BIDANG
PERENCANAAN & AUDITOR
MONITORING

PENGOLAHAN AUDITOR
DATA
JUNIOR

SEKSI
ASISTEN
AUDITOR TATA USAHA

Kedudukan Satuan Pengawasan Intern:


a. Satuan Pengawasan Internal (SPI) dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang bertanggungjawab langsung
kepada Direktur Utama.
b. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
c. Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala SPI, apabila Kepala SPI tidak memenuhi persyaratan sebagai
auditor Internal atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas sebagaimana diatur dalam Pedoman
Pelaksanaan Kerja ini.
d. Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala SPI segera diberitahukan kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
e. Kepala SPI membawahi beberapa auditor internal yang membantu pelaksanaan tugas pengawasan.

SDM dan Kualifikasi Audit


Kepala SPI membawahi auditor internal yang membantu pelaksanaan tugas pengawasan dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala SPI.

Personel SPI terdiri dari Auditor Senior, Auditor, Auditor Junior, dan Asisten Auditor yang ditetapkan berdasarkan
SK Direksi Nomor: 261/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 14 Maret 2012 tentang Perubahan dan Penetapan Kembali
Struktur Organisasi PT TIMAH (Persero) Tbk. Jumlah auditor internal SPI disesuaikan dengan besaran dan tingkat
kompleksitas kegiatan usaha. Seluruh personel SPI adalah karyawan organik PT TIMAH (Persero) Tbk.

Jumlah personil SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja yang diaudit. Pada tahun 2014 telah terjadi
perubahan komposisi personel karena adanya penambahan karyawan tetap sejumlah 3 (tiga) orang mutasi dari
satker lain. Per 31 Desember 2014, jumlah personil SPI adalah 17 orang.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

224 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Adapun personalia dan sertifikasi audit yang dimiliki adalah sebagai berikut.

No Personel Jabatan Pendidikan Tambahan Serifikasi


1 Ardiansyah Ka SPI S1 Akutansi S2 (MM) PIA
2 Esther Bura Kabid Perencanaan dan S1 Hukum S2 (MBA) PIA
3 Burhan Hutabarat Monitoring S1 Ekonomi S2 (MBA) PIA
4 Taufik Auditor Senior S1 Akutansi QIA
5 Defryanto Auditor Junior S1 Akutansi PIA
6 Dendy Priyandi Auditor Junior S1 Akutansi PIA

7 Anggun Wulandari Auditor Junior S1 Akuntansi PIA

8 Katrin Marpaung Pj. Auditor Junior S1 Manajemen PIA

9 Nella Otista Patricia Pj. Auditor Junior S1 Akuntansi PIA

10 Azis Wiratama Pj. Auditor Junior D3 Informatika PIA

11 Sofiyan B Dachlan Pj. Asisten Auditor S1 Ekonomi -


12 Wenny Tria Anggraeni Asisten Auditor S1 Ekonomi -
13 Firyanti Asisten Auditor D3 Administrasi -
14 Syaful Rofik Juru Tata Usaha D3 Elektro
15 Yasmin Maulana Auditor Yunior D3 Polman
Juru Pada Perencanaan dan
16 Agung Sagita S1 Akutansi
Monitoring
17 Iwan Ramadhani PKWT S1 Akutansi S1 Ak

Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah mengikutsertakan para personel SPI dalam sejumlah pelatihan dalam
rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka. Pelatihan-pelatihan yang diikuti meliputi:
• Audit Internal tingkat lanjutan II diikuti 5 (lima) orang
• Auditor hukum
• Fraud Auditing
• Audit Internal tingkat lanjutan I diikuti 2 (dua) orang
• Pengukuhan PIA (Profesional Internal Audit) diikuti 2 (dua) orang
• Audit Intern Tk dasar I diikuti 3 (tiga) orang.
• Audit Intern Tk dasar II diikuti 2 (dua) orang
• Audit Operasional
• Audit kecurangan
• Lead Audit diikuti 6 (enam) orang
• MTDP

Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal


Tugas-tugas SPI adalah sebagai berikut:
• Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKT) berdasarkan skala prioritas risiko
atau Risk Based Audit (RBA).
• Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan
teknologi informasi dan organisasi Perseroan.
• Melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan prosedur kerja baku atau Standard Operating Procedures (SOP)
pada seluruh kegiatan di induk maupun anak perusahaan, dalam upaya mencapai tujuan secara ekonomis,
efisien dan efektif.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

225

• Melakukan penilaian kinerja pada bidang-bidang eksplorasi, operasi produksi, pemasaran, keuangan,
pengadaan, sumber daya manusia, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup.
• Melakukan pemeriksaan khusus, apabila diperlukan dan atas permintaan Direktur Utama.

Sedangkan Tanggung jawab SPI mencakup hal-hal sebagai berikut:


• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen.
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama.
• Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.
• Menyimpan dan mendokumentasikan seluruh data informasi dan laporan hasil audit.

Prinsip dan perilaku Satuan Pengawasan Intern :


1. Integritas (Integrity)
Satuan Pengawasan Internal memiliki integritas dengan membangun kepercayaan (trust) yang menjadi dasar
untuk membuat pendapat (judgement) yang handal :
a. Bekerja dengan jujur, tekun dan bertanggung jawab.
b. Mematuhi hukum dan mengungkapkan informasi yang diatur oleh hukum dan profesi.
c. Tidak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum atau kegiatan apapun yang mencemarkan profesi
Satuan Pengawasan Intern atau perusahaan.
d. Menaruh hormat dan ikut berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan yang etis dan telah sesuai
dengan hukum (legitimate).

2. Objektivitas (objectivity)
Satuan Pengawasan Internal menunjukkan objektivitas yang tinggi sesuai dengan standart dalam
mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang
diperiksa.

Pengawasan intern melakukan penilaian secara seimbang (balanced) dengan memperhatikan semua keadaan
yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau orang lain, dalam membuat pendapat
(judgement).
a. Tidak terlibat dalam aktivitas yang dapat mengurangi atau dianggap mengurangi objektivitas Satuan
Pengawasan Intern dalam melakukan penilaian, termasuk dalam aktivitas atau hubungan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
b. Tidak menerima apapun yang dapat melemahkan atau dianggap melemahkan pertimbangan profesional.
c. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, yang apabila tidak diungkapkan dapat
menyebabkan distorsi pelaporan atas aktivitas yang diperiksa

3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Satuan Pengawasan Internal menjaga kerahasiaan atas informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan
informasi tersebut tanpa otorisasi yang berwenang kecuali terdapat kewajiban hukum atau profesi untuk
mengungkapkan informasi tersebut :
a. Bertindak hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh pada saat pelaksanaan
tugas

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

226 Laporan Tata Kelola Perusahaan

b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan pribadi atau dengan cara apapun yang bertentangan
dengan hukum atau mengganggu pencapaian sasaran perusahaan yang etis dan berlegitimasi.

4. Kompetensi (Competency)
Satuan Pengawasan Intern menggunakan pengetahuan , keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pemeriksaan.
a. Hanya terlibat dalam pemeriksaan apabila memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang
diperlukan dalam pemeriksaan tersebut
b. Melaksanakan fungsi pengawasan Internal sesuai dengan standar pelaksanaan fungsi Satuan
Pengawasan Internal
c. Secara berkesinambungan meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pekerjaan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan SPI


• Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan menyusun Program Kerja Tahunan (PKT) menggunakan metodologi berbasis
risiko yang memuat rencana kegiatan pengawasan internal, khususnya kegiatan bersifat assurance berupa
audit operasional dan audit ISO, yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) SPI. Penyusunan PKT mempertimbangkan hari kerja yang tersedia dalam satu tahun serta jumlah dan
kualifikasi personel yang tersedia.

Untuk tahun 2014, direncanakan kegiatan assurance yang dituangkan dalam PKT 2014 sebanyak 10 (sepuluh)
kegiatan dan 5 (lima ) Audit ISO. Juga dijadwalkan rencana kegiatan lainnya berupa stocktaking bijih, logam,
dan mineral ikutan, serta stocktaking di Anak Perusahaan yang direncanakan setiap akhir semester dan tutup
tahun (dua kali setahun)serta pelaksanaan audit non PKT.

• Pelaksanaan
Satuan Pengawasan Intern (SPI) melaksanakan kegiatan-kegiatan Pengawasan Internal didasarkan pada
“Piagam SPI” yang telah disahkan Direktur Utama, yang mencakup 2 (dua) kategori utama kegiatan, yakni;
kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif.

Pelaksanaan dan realisasi kegiatan SPI sebagaimana direncanakan dalam PKT tahun 2014 adalah sebagai
berikut

a. Realisasi Program Kerja Tahunan (PKT) 2014


64%

Keterangan :

9 Kegiatan PKT

2014
36% 5 Audit ISO

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

227

b. Pelaksanaan Audit Non PKT :


Pelaksanaan pemeriksaan Non PKT berdasarkan permintaan Direksi, permintaan Unit kerja serta hasil
pengamatan langsung oleh SPI tentang perlunya segera dilakukan pemeriksaan untuk perbaikan. Dalam
tahun 2014 pemeriksaaan Non PKT ini telah dilakanakan sebanyak 7 (tujuh) objek pemeriksaan.

Pemantauan
Pengendalian internal harus dipantau dan jika perlu, dibenahi agar kualitasnya tetap bisa dipertahankan bahkan
ditingkatkan. Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, meliputi
penilaian atas rancangan dan pengoperasian pengendalian. Pemantauan yang efektif biasanya meliputi:

• Pemantauan berkelanjutan (ongoing monitoring).


• Evaluasi terpisah (Separate Evaluation).
• Pelaporan kelemahan atau kekurangan kepada Komite Audit.

Metode pemantauan yang logis dan memadai atas kegiatan pengendalian dilakukan melalui pemeriksaan yang
akan menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA). Metode rapat bulanan unjuk kinerja atau EUKB juga merupakan
salah satu metode pemantauan kegiatan pengendalian.

Penyelesaian segera terhadap temuan pemeriksaan atau reviu lainnya melalui mekanisme pembahasan tindak
lanjut dengan auditor dan sistem informasi manajemen audit.

Pengendalian
Aktivitas-aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dapat menyakinkan bahwa petunjuk yang
dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Perseroan memiliki mekanisme review dari pejabat tinggi atau manajer
senior untuk mengawasi pencapaian suatu unit/satuan kerja terhadap rencana yang telah ditetapkan. Mekanisme
review oleh manajemen dalam bentuk Evaluasi Unjuk Kerja Bersama (EUKB) yang merupakan hasil review manajer
atas pekerjaan bawahannya.

Sesuai kebijakan akuntansi PT TIMAH, pembukuan semua transaksi dilakukan secara berurutan. Rekonsiliasi
bank dilakukan untuk mencocokkan jumlah transaksi. Akses data dan dokumen dikendalikan dengan password
ke aplikasi sesuai kewenangan.

KPI Perseroan ditetapkan pada tingkat 3 atau masing-masing manajer senior atau bagian. Ukuran kinerja korporat
yang telah ditetapkan dalam RKAP dijabarkan dalam ukuran kinerja unit/satuan kerja sesuai bidang masing-
masing. Ukuran kinerja unit/satuan kerja merupakan sasaran yang harus dicapai oleh unit/satuan kerja terkait.

Sesuai kebijakan akuntansi Perseroan, transaksi yang diakui hanyalah transaksi yang valid sesuai ketentuan
manajemen, dan yang dilakukan oleh personel yang memiliki kewenangan serta telah memenuhi prosedur
otorisasi. Dalam menjalankan operasionalnya, PT TIMAH telah menggunakan aplikasi System Application and
Product in Data Processing (SAP) yang mencakup beberapa modul.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

228 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tantangan yang Dihadapi


Seiring berkembangnya usaha Perseroan, SPI selalu dihadapkan pada tuntutan profesionalitas personel dan
kapasitas kerja yang selalu dinamis dalam berbagai kondisi. Tantangan dan peran SPI dalam menjalankan tugas
dan fungsinya ke depan adalah memastikan bahwa:

• Program manajemen untuk menerapkan dan mengembangkan Good Corporate Governance (GCG) serta
Manajemen Risiko di lingkup Perseroan terlaksana lebih baik dan transparan. Ini menuntut peran aktif SPI
dalam menjalankan kegiatan konsultatif, assurance dan kegiatan lainnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung berkaitan dengan program tersebut, termasuk proses internalisasi GCG dalam organisasi
Perseroan. Salah satu wujud internalisasi GCG sebagaimana diamanatkan dalam pedoman GCG PT TIMAH
serta komitmen manajemen adalah disertakannya GCG sebagai salah satu materi wajib pelatihan internal.

• Program manajemen sehubungan pengembangan investasi Perseroan terkelola dengan baik sesuai ketentuan
yang berlaku. SPI perlu turut aktif membantu manajemen dalam menerapkan dan mengembangkan prosedur
dan kebijakan pengambilan keputusan investasi, dan dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan investasi.

• Perubahan ketentuan dan perundang- undangan, baik yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan
dengan lingkup bisnis Perseroan dapat terfasilitasi dengan baik. SPI dituntut untuk selalu memutakhirkan
pengetahuannya mengenai peraturan perundangan terkait dalam menjalankan fungsinya. Sebagai contoh
adalah Undang-Undang Minerba, Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/M-DAG/ PER/6/2013 tentang
ketentuan ekspor timah, peraturan perpajakan, peraturan ketenagakerjaan, peraturan pertambangan,
peraturan perindustrian dan perdagangan, peraturan daerah, serta peraturan lainnya.

Praktik Anti Korupsi (G4-SO2, G4-SO3, G4-SO4)


PT TIMAH berkomitmen tinggi untuk mendukung gerakan pemberantasan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
yang tengah giat dilaksanakan oleh Pemerintah. Komitmen tersebut diwujudkan melalui realisasi beragam
program, meliputi: pelatihan karyawan yang bertanggung jawab terhadap peran pengawasan, perbaikan sistim
dan prosedur pengadaan barang dan jasa, perbaikan kebijakan operasional, maupun penerapan sistim laporan
pelanggaran (whistleblowing system).

Dalam rangka mendukung upaya mengurangi tindak pelanggaran korupsi, personel SPI telah mengikuti pelatihan
pencegahan tindak pidana korupsi serta memegang sertifikat keprofesian untuk auditor internal, antara lain
Qualified Internal Auditor (QIA) sebanyak 1 orang dan Professional Internal Auditor (PIA) sebanyak 8 orang.

Untuk tahun 2014 Perseroan menyelenggarakan pelatihan terkait pencegahan korupsi yang diikuti karyawan
setingkat Kepala Bagian (Eselon 4B) pada satuan Kerja SPI, yakni Pelatihan Fraud Auditing. Selain itu, sebagian
besar karyawan Perseroan yang tugas dan tanggung jawabnya rentan dengan tindak pidana korupsi telah
mengikuti pelatihan pencegahan korupsi di tahun-tahun sebelumnya.

Indikasi praktik tindak pidana korupsi di seluruh aspek operasional Perseroan, terutama pada bidang-bidang yang
rawan tindakan dimaksud, seperti: pengadaan barang/jasa, pemeliharaan, penjualan dan pengelolaan/pencatatan
transaksi keuangan, yang mewakili sekitar 30% kegiatan operasional Perseroan, terus menjadi fokus pelaksanaan
kegiatan SPI dari tahun ke tahun.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

229

Apabila SPI menerima laporan/mendapati adanya indikasi, tuduhan atau sangkaan tindak pidana korupsi pada
diri salah satu karyawan Perseroan, di tingkatan manapun, maka tuduhan atau sangkaan itu akan diproses sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT TIMAH akan bertanggung jawab menyediakan pendampingan
hukum bagi karyawan tersebut dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah selama proses hukum, hingga
putusan berkekuatan hukum tetap dikeluarkan. Pendampingan hukum selama proses penyelidikan, penyidikan,
dan persidangan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Hukum Perusahaan (Corporate Lawyer).

AKUNTAN PERSEROAN
Pemilihan Kantor Akuntan Publik, atau Akuntan Perseroan yang akan melakukan proses audit atas laporan
keuangan Perseroan dilakukan secara transparan dengan menyampaikan alasan pencalonan tim auditor yang
diusulkan oleh Komite Audit melalui Dewan Komisaris kepada RUPS. Kemudian, Akuntan Perseroan ditunjuk dan
ditetapkan oleh RUPS dari calon yang sebelumnya telah diajukan oleh Dewan Komisaris.

Tugas Akuntan Perseroan adalah menilai Laporan Keuangan yang disusun manajemen dan dapat ditunjuk untuk
melakukan penilaian terhadap hal-hal yang dianggap penting.

RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal 25 Maret 2014 juga telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan
Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers), sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan
mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.

Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers) ditunjuk oleh Perusahaan untuk
mengaudit laporan keuangannya untuk kedua kalinya pada tahun 2014.

Biaya yang dibayarkan kepada Akuntan Perseroan tersebut untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan
Tahun Buku 2014 adalah sebesar Rp1.900.000.000,-.

MANAJEMEN RISIKO DAN FAKTOR RISIKO (G4-14)


Perseroan mengelola risiko terkait kegiatan bisnis yang dijalankannya, dengan tujuan menyakinkan bahwa
risiko penting dengan serangkaian prosedur dan metodologinya telah diidentifikasikan, dianalisis, dievaluasi
dan mendapat perlakuan (mitigasi) yang memadai, yang diharapkan dapat mengurangi dampak yang dapat
menghambat tercapainya sasaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Dasar Acuan
Pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Perseroan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002
tertanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG yang dipadukan dengan konsep Enterprise Risk
Management (ERM) berbasis ISO 31000.

Risiko yang dikelola meliputi berbagai jenis, yang bersumber baik dari pengaruh konteks internal maupun
eksternal. Manajemen Risiko sebagai salah satu alat dalam pengambilan keputusan diharapkan dapat merespons
dan memenuhi harapan semua pemangku kepentingan dengan baik.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

230 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Kebijakan pengelolaan risiko Perseroan mempertimbangkan karakteristik khusus industri pertambangan untuk
keberlanjutan usahanya, yang meliputi: memerlukan modal yang besar, periode pra-produksi yang panjang
dalam kegiatan eksplorasi, berisiko tinggi, sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan berdampak terhadap lingkungan.

Peran dan fungsi organ Manajemen Risiko yang meliputi Risk Sponsor, Risk Manager, Risk Owner, Risk Officer
dan Risk Assurance selalu diberdayakan dan ditingkatkan. Instrumen manajemen risiko meliputi: Kebijakan
Risiko, Manual Risiko, dan dan prosedur kerja dan Kinerja Manajemen Risiko yang mengacu pada prinsip-prinsip
Manajemen Risiko yang tercermin dalam Enterprise Risk Management (ERM) framework didokumentasikan,
dijalankan, dievaluasi, dan direview serta terus ditingkatkan.

Sistem Manajemen Risiko


Sebagaimana telah disinggung diatas, sistem manajemen risiko yang dilaksanakan Perseroan berbasis standar
ISO 31000:2009 Risk Management - Principles and Guidelines. Dalam penerapan standar tersebut ada 3 (tiga)
komponen utama yang diatur, yaitu prinsip-prinsip manajemen risiko, kerangka manajemen risiko dan proses
manajemen risiko.

Dalam rangka penerapan sistem risiko berbasis ISO 31000, Direksi telah menetapkan instrumen-instrumen yang
diperlukan, yaitu :

• Kebijakan manajemen risiko, adalah suatu pernyataan Manajemen Perseroan dan seluruh jajarannya
berkomitmen untuk mendukung, mendorong, dan berperan aktif dalam penerapan manajemen risiko usaha
berbasis Enterprise Risk Management (ERM) ISO 31000:2009 - Principles and Guidelines dalam rangka
memberikan hasil yang optimal dalam membantu pencapian tujuan perusahaan. Penerapan manajemen risiko
usaha dimaksud dilaksanakan berlandaskan tata nilai perusahaan, yaitu: “Integritas, Komitmen, Terbuka,
Rasional, Visioner” dan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, yaitu: “Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency dan Fairness”.

• Panduan manajemen risiko, dalam rangka memberikan arahan bagi manajemen perusahaan dalam penerapan
manajemen risiko usaha secara terintegrasi berbasisi ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and
Guidelines.

• Board of Risk Management Committee, dalam rangka untuk menangani risiko strategis yang memerlukan
penanganan segera. Organisasi ini yang dipimpin oleh Direksi dan beranggotakan satuan kerja MRUI, SPI,
dan Satuan Kerja terkait sebagai “Pemangku Risiko (Risk Owner)”.

• Tim Champion dalam penerapan proses manajemen risiko, dalam rangka membantu efektivitas, efisiensi,
kelancaran dan percepatan, serta kesinambungan jalannya penerapan manajemen risiko usaha secara
terintegrasi.

• SOP (Standard Operating Procedure) dan IK (Instruksi Kerja) manajemen risiko, dalam rangka memberikan
pedoman baku dalam penerapan proses manajemen risiko bagi pemangku risiko.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

231

Dalam panduan manajemen, telah ditetapkan peran, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan pemangku risiko
utama di PT TIMAH yang meliputi:

• Komisaris, sebagai pemangku risiko utama dalam pengawasan pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat
strategis Perseroan, memastikan: adanya suatu upaya pengawasan yang berkesinambungan terhadap
pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat strategis Perseroan. Dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite SDM dan Risiko Usaha.

• Direksi, Sebagai pemangku peran utama pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat stratejik Perseroan,
memastikan keberlangsungan pelaksanaan penerapan pengelolaan risiko Perseroan dengan menciptakan
situasi yang kondusif dan melalui: penetapan prinsip, strategi dan kebijakan penerapan manajemen risiko
usaha, serta elemen-elemen tata kelola manajemen risiko usaha (penetapan organisasi manajemen risiko usaha
yang memadai, struktur peran dan tanggung jawab pengelolaan risiko di Perseroan, keselarasan program
manajemen risiko usaha dengan strategi Perseroan, tolak ukur kinerja pencapaian sasaran manajemen
risiko usaha, selera/toleransi risiko, kriteria risiko (dampak dan kemungkinannya), peta risiko, standar respon
risiko, kategori risiko utama Perseroan, pengambil keputusan dalam pengelolaan risiko di tingkat strategis
Perseroan, mengkomunikasikan manfaat manajemen risiko usaha dalam pencapaian sasaran Perseroan dan
penyediaan sumber daya yang memadai (SDM, dana, dan sarana pendukung lainnya).

Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko, Direksi dibantu oleh Satuan Kerja yang langsung berada di bawah garis
komandonya, meliputi:

1. Manajemen Risiko Usaha dan Investasi (MRUI):


Sebagai satuan kerja yang berfungsi membantu Direksi pada penerapan manajemen risiko usaha Perseroan,
mempunyai peran dan tanggung jawab:
• Memastikan berjalannya pelaksanaan tahapan proses manajemen risiko usaha secara aktif dan efektif,
yang meliputi tahapan: Persiapan, Komunikasi dan Konsultasi, Menentukan Konteks, Monitoring dan
Review dan Pelaporan Manajemen risiko usaha.
• Memastikan pengelolaan risiko berjalan efektif di tiap tingkatan organisasi Perseroan melalui aktivitas
sebagai fasilitator terhadap para pemilik risiko (risk owner), pada tahapan proses manajemen risiko usaha
/investasi yang meliputi: Asesmen Risiko (identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko) dan perlakuan
risiko.
• Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi mengenai penyempurnaan sistem pengelolaan
manajemen risiko usaha serta pelaksanaannya sesuai dengan standar yang berlaku dan praktik-praktik
penerapan manajemen risiko usaha yang baik (best practices).
• Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi mengenai penyediaan sumber daya yang diperlukan
yang meliputi: ketersediaan kecukupan SDM baik jumlah maupun kompetensi, ketersediaan dana, dan
ketersediaan sarana pendukung lainnya terutama kebutuhan sistem informasi teknologi.

2. Satuan Pengawasan Intern (SPI):


Sebagai satuan kerja yang berfungsi membantu Direksi dalam menjamin bahwa pelaksanaan pengelolaan
risiko perusahaan telah berjalan sesuai kebijakan Manajemen risiko usaha dan Panduan Manajemen risiko
usaha, mempunyai peran dan tanggung jawab:

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

232 Laporan Tata Kelola Perusahaan

• Melakukan audit mendasarkan pada proses manajemen risiko usaha (risk based audit) kepada Pemilik
risiko untuk memastikan pengelolaan risiko atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemilik risiko tersebut
telah berjalan sesuai kebijakan Manajemen risiko usaha, Manual Risiko dan kecukupan kontrol risiko.
• Memberikan rekomendasi atau saran dan pendapatnya kepada pemilik risiko, Satuan Kerja MRUI dan
Direksi atas hasil audit yang dilakukan terutama terhadap adanya indikasi ketidaksesuaian antara praktik
pengelolaan risiko dengan kebijakan Manajemen risiko usaha, Manual Risiko, kecukupan kontrol risiko,
serta biaya & manfaatnya.

3. Pemilik Risiko (Risk Owner):


Sebagai satuan kerja dan atau General Manajer yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan risiko
dan laporanya secara aktif dan efektif sesuai area tugas, fungsi, tanggung jawab dan kewenangannya yang
berkoordinasi dengan satuan kerja MRUI sebagai fasilitator, mempunyai peran dan tanggung jawab masing-
masing:
• Melakukan pengelolaan risiko yang dihadapi melalui tahapan proses manajemen risiko usaha dan
investasi yang meliputi: Asesmen Risiko (identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko) dan perlakuan
risiko.
• Menyampaikan laporan hasil pengelolaan risiko termasuk hasil monitoring atas timbulnya risiko baru dan
sisa risiko (residual risk) kepada Satuan Kerja MRUI untuk bahan evaluasi dan tindaklanjut perbaikan
serta bahan pelaporan ke Direksi.

Sasaran Pengelolaan Risiko


Dalam rangka upaya penerapan manajemen risiko secara efektif dan efisien, Satuan Kerja MRUI telah menerbitkan
Buku Penerapan Rencana Perlakuan Risiko (Risk Mitigation Plan) tahun 2014. Buku ini berisi arahan-arahan sesuai
bagaimana praktek mengelola suatu risiko secara baik mengacu kepada ketetapan standar dan best practices dan
di bagian lainnya berisi tentang rencana perlakuan risiko dari masing-masing satuan kerja.

Sasaran yang diharapkan dengan melakukan manajemen risiko, adalah:


• Pada bulanan mengetahui timbulnya risiko baru dan melakukan mitigasi risiko sesuai rencana yang dilakukan
oleh pemangku kepentingan risiko.
• Sampai dengan triwulanan mengetahui adanya sisa risiko (residual risk) setelah dilakukan mitigasi sesuai yang
direncanakan oleh pemangku kepentingan risiko, guna memastikan efektifitas manajemen risiko per triwulan
dan dilaporkan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko Usaha dan Investasi.
• Pada semesteran dan tahunan untuk mengetahui kejadian risiko (risk event) dan mendapatkan kesimpulan
hasil Manajemen risiko yang disajikan dalam laporan semesteran dan tahunan oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko Usaha dan Investasi.

Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko


Evaluasi implementasi manajemen risiko dilakukan melalui monitoring dan review risiko. Monitoring risiko
dan review dilakukan secara periodik. Melalui monitoring dan review risiko, diketahui efektivitas dari rencana
pengendalian dan rencana pengendalian lainnya yang akan dilakukan pada periode mendatang.

Melalui hasil review dan memperhatikan perkembangan bisnis serta kebutuhan bisnis dimasa mendatang,
implementasi manajemen risiko yang saat ini telah dijalankan akan disempurnakan dengan membangun Sistem
Manajemen Risiko berbasis IT serta mengacu kepada framework ISO 31000.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

233

Pengelolaan dan Mitigasi Risiko Utama


Areal operasi yang luas dan penggunaan produk utama yang banyak digunakan oleh industri elektronik untuk
mendukung perkembangan teknologi informasi, membuat Perseroan menghadapi dan harus mengelola beragam
risiko termasuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasinya. Namun demikian untuk efisiensi dan efektivitas
operasional, Perseroan melakukan langkah-langkah mitigasi intensif hanya terhadap risiko-risiko yang masuk
kedalam kelompok risiko sangat tinggi dan ekstrem.

Pengelompokan risiko tersebut dilakukan melalui pengukuran maturity risk sebagai hasil pemantauan terhadap
seluruh potensi risiko yang dihadapi. Setiap periode, jenis risiko yang masuk kategori risiko sangat tinggi dan
ekstrim biasanya berubah seiring dengan dinamika kondisi eksternal dan efektivitas langkah mitigasi yang
dilakukan.

Untuk tahun 2014, Perseroan mengidentifikasi beberapa risiko yang termasuk kategori sangat tinggi dan ekstrem
dimaksud. Perseroan kemudian melakukan pengawasan dan mempersiapkan mitigasi terhadap beberapa risiko
tersebut, untuk menghindarkan PT TIMAH dari potensi risiko.

Risiko-risiko penting yang dikelola dan diupayakan langkah-langkah mitigasinya sepanjang tahun 2014, dijelaskan
pada uraian berikut.
a. Risiko Regulasi
Risiko regulasi adalah risiko-risiko yang ditimbulkan oleh adanya perubahan peraturan perundang-undangan
dan atau aturan pelaksanaannya dari Pemerintah yang dapat mempengaruhi jalannya mekanisme proses
bisnis perusahaan yang menuntut adanya penyesuaian atas kebijakan perusahaan, perubahan organ kerja,
prosedur kerja dan penyesuaian kompetensi yang diperlukan. Dampak yang ditimbulkan atas risiko regulasi
ini adalah berupa tantangan sekaligus peluang pada sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

Penerapan Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009 beserta aturan pelaksanaannya yang mengatur
Penyelenggaraan Usaha Jasa Penambangan Mineral Dan Batubara yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
ESDM No. 28 Tahun 2009 yang jatuh tempo pelaksanaannya pada tahun 2013 berdampak kepada Perseroan,
karena adanya larangan untuk melibatkan Mitra Usaha Jasa Penambangan pada wilayah Ijin Usaha
Pertambangan (IUP) Perseroan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan berupaya merubah Kebijakan skema
usaha penambangan dengan tetap memperhatikan etika bisnis dari Kemitraan Jasa Usaha Penambangan
menjadi Mitra Jasa Sewa Peralatan. Perubahan Kebijakan skema usaha ini diikuti oleh perubahan Prosedur
Tata Cara Penambangan dan pola kerjasama atas hak dan kewajiban para pihak. Perubahan kebijakan dan
prosedur telah disosialisasikan Kepada para mitra perusahaan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan
dan Energi (Distamben) setempat. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra yang pada akhirnya berakibat
pada penurunan perolehan produksi bijih timah tahun 2013.

Selanjutnya diberlakukan Peraturan Menteri ESDM No. 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri ESDM No. 28 Tahun 2009 yang membolehkan penggunaan Jasa Usaha Penambangan dan sekaligus
melibatkan masyarakat. Perubahan aturan pelaksanaan ini mendorong Perseroan untuk menelaah kembali
mekanisme proses bisnis yang dijalankan perusahaan. Perseroan juga membuka peluang bagi masyarakat
yang berminat untuk bermitra dengan Perseroan.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

234 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Dalam mengelola risiko terkait dengan adanya perubahan regulasi, Perseroan tetap mengedepankan
integritas, etika bisnis, dan penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dalam semua
kegiatan usahanya dan dengan prinsip kehati-hatian akan terus memonitor risiko dari semua aktivitasnya.
Perseroan juga secara terus menerus akan membina hubungan baik dengan para pemangku kepentingan,
khususnya pembinaan masyarakat setempat.

b. Risiko Operasi
Risiko Operasi adalah Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi
operasional Perseroan.

Risiko operasi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasi Perseroan seperti ketidak-
efektifan, ketidak-efisienan, pencapaian kapasitas peralatan, keselamatan kerja, kesehatan kerja, upaya
pengelolaan lingkungan dan gangguan keamanan wilayah operasi milik Perseroan. dengan adanya kegiatan
penambangan ilegal.

Dalam upaya pengelolaan risiko yang dapat mengakibatkan ketidak-efektifan, ketidak-efisienan, pencapaian
kapasitas peralatan, Perseroan telah menetapkan standar kinerja pada setiap peralatan produksi yang
dioperasikan. Standar kinerja ini selalu dipantau, didokumentasi dan dievaluasi melalui rapat Evaluasi Produksi
di tingkat Manajer Operasi 2 mingguan dan di tingkat Direksi dan Manajer Senior melalui Evaluasi Unjuk Kerja
Bulanan (EUKB) 1 bulan sekali.

Dampak operasi yang dapat mengganggu keberlangsungan bisnis Perseroan yang signifikan adalah adanya
kegiatan penambangan illegal atau yang dikenal dengan tambang inkonvesional yang secara sporadis
menyebar di wilayah IUP milik Perseroan. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya penambangan ilegal
ini antara lain meliputi: terganggunya validasi cadangan yang berakibat lanjut pada penetapan rencana
kerja penambangan dan ketidaktepatan penempatan peralatan produksi, sering terjadinya kecelakaan
kerja dan kerusakan lingkungan, serta perusakan lahan yang telah direklamasi. Dalam pengelolaan terkait
adanya gangguan penambangan ilegal ini, Perseroan telah melakukan upaya pembinaan melalui kemitraan
kepada masyarakat penambang dengan mematuhi tata cara/praktek penambangan yang baik (Good Mining
Practice) dan mengikutsertakan masyarakat dalam pelaksanaan reklamasi. Perseroan juga melakukan
kerjasama dengan unsur yang terkait dengan upaya pengamanan di wilayah operasinya dengan melakukan
penandatangan MOU dengan pihak Kepolisian RI.

Dalam upaya pengelolaan risiko terkait dengan Keselamatan kerja, kesehatan kerja, upaya pelestarian
lingkungan; Perusahaan telah berusaha mematuhi peraturan-peraturan terkait dengan memenuhi persyaratan
dan kompetensi yang diperlukan. Dalam operasinya Perseroan telah menerapkan sistem Manajemen
Keselamatan Kerja, memiliki Dokumen AMDAL terkait Rencana Kelolaaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan(RPL), Penyusunan Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Penutupan Tambang
(RR dan RPT) dan dalam penerapan rencana kerja tahunan telah disusun dokumen Rencana Kerja Tahunan
Teknis dan Lingkungan (RKTTL), dan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) di setiap wilayah
operasinya. Perseroan juga menerapkan tata kelola lingkungan dan Sistem manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk memenuhi Standar Internasional dengan menerapakan EMS ISO 14001 dan OHSAS

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

235

18001. Kegiatan ini selalu dipantau, dievaluasi dan dilaporkan kepada instansi terkait pemerintah setempat
dan ke Kementerian terkait.

Perseroan di setiap wilayah operasinya melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) yang terus digalakkan dan diselaraskan dengan program-program Pemerintah, sebagai upaya
untuk mewujudkan harmonisasi sosial dengan masyarakat. Dengan upaya-upaya ini diharapkan masyarakat
bangga dan mendapat manfaat atas keberadaan Perseroan.

c. Risiko Finansial
Risiko Finansial adalah risiko-risiko yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tingkat pendapatan
usaha dan keberlabaan usaha. Hal ini dapat berdampak lebih lanjut pada kondisi arus kas. Risiko ini terutama
disebabkan tidak tercapainya sasaran produksi bijih dan penjualan logam timah sesuai sasaran yang
ditetapkan.

Untuk mengurangi dampak risiko finansial, Perseroan telah melakukan berbagai upaya efisiensi, antara lain
dengan melakukan pengetatan skala prioritas sesuai kebutuhan atas biaya-biaya yang dikeluarkan di semua
tingkatan organisasi. Pengetatan yang dilakukan diantaranya adalah melakukan reduksi biaya produksi,
biaya penjualan, pengeluaran biaya dinas, pengeluaran biaya fasilitas jabatan dan biaya kesehatan dengan
mengadakan pelayanan dokter keluarga sebelum dirujuk ke rumah sakit, serta pemanfaatan fasilitas pinjaman
dari bank dalam negeri.

Beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak risiko finansial telah dan sedang dikaji secara seksama oleh
Perseroan, di antaranya dengan mengelola risiko nilai tukar dan perubahan suku bunga pinjaman. Perseroan
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan lindung nilai alami (natural hedging), yaitu menyeimbangkan
nilai kekayaan dan kewajiban masing-masing mata uang. Perseroan juga tidak melakukan kontrak derivatif
valuta asing untuk lindung nilai terhadap risiko mata uang asing.

Perubahan suku bunga pinjaman juga dapat mempengaruhi kinerja keuangan, karena Perseroan mempunyai
utang bank dengan suku bunga tetap dan mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga tersebut,
maka Perseroan harus memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran
yang sesuai atas tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.

d. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran adalah risiko yang berdampak pada tidak terjualnya produk atau customer complaint
karena adanya ketidaksesuaian spesifikasi produk yang diperjual-belikan, gagal waktu serah, tidak tercapainya
kesepakatan harga dan atau karena adanya regulasi baru.

Risiko atas keterlambatan pengapalan biasanya disebabkan oleh penyediaan persediaan logam yang siap
ekspor dan faktor cuaca buruk. Dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya complaint dari Pelanggan
dan pendapatan perusahaan tertunda. Pengelolaan risko ini telah diupayakan dengan meningkatkan
komunikasi dengan bagian produksi tentang jadual rencana pengapalan termasuk pemenuhan persyaratan
fisik, persyaratan administrasi dan pengendaliannya dan atau memberikan penjelasan seperlunya kepada
Pelanggan sesuai dengan prosedur penaganan Customer Complaint yang telah ditetapkan. Upaya lain yang

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

236 Laporan Tata Kelola Perusahaan

dilakukan adalah melakukan buy back untuk memenuhi komitmen dan melakukan shipment non-regular
delivery dengan memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan adanya perubahan regulasi Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/6/2013 Tanggal
28 Juni 2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 Tentang
Ketentuan Ekspor Timah, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang.

Maksud dan tujuan dari Permendag No. 32/M-DAG/PER/6/2013 Tanggal 28 Juni 2013 Tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 Tentang Ketentuan Ekspor Timah adalah
Indonesia sebagai salah satu penghasil & pengekspor logam timah terbesar di dunia bertekad untuk dapat
menjadi penentu harga logam timah dunia, dibentuknya bursa adalah sebagai salah satu upaya dari pemerintah
untuk menertibkan penambangan timah dan meningkatkan nilai komoditi logam timah, Perubahan mendasar
dalam peraturan tersebut, bahwa perdagangan timah harus dilakukan melalui bursa satu pintu BKDI (Bursa
Komoditi dan Derivatif Indonesia) yang dibentuk oleh Pemerintah RI. Perdagangan melalui bursa BKDI untuk
timah ingot berlaku mulai 30 Agustus 2013 dan timah dalam bentuk lainnya mulai 1 Januari 2015. Persyaratan
timah yang diperdagangkan adalah kadar timah minimal 99,9 % dengan pengotor Fe (0.005%) dan Pb
(0.030%).

Untuk menyikapi adanya perubahan regulasi, Perseroan telah melakukan penyesuaian dalam tahapan proses
bisnisnya dari produksi, pemurnian, peleburan dan satuan kerja pemasaran; untuk melakukan penyesuaian
prosedur dan bersinergi dalam mendukung strategi pemasaran. Demikian juga Perseroan berusaha
mengoptimalkan fungsi anak perusahaan PT Indometal London untuk melakukan pricing dan hedging strategy
dalam rangka harga jual yang diperoleh ≥ harga ICDX, melakukan selling, buying & distribution strategy untuk
pemenuhan kebutuhan customer loyalty dan peningkatan volume penjualan. Penetrasi juga dilakukan ke
segmen ceruk pasar (niche market) untuk produk Banka Low Lead dan Banka Four Nine kepada pengguna
akhir yang cenderung lebih loyal.

e. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek hukum. Kelemahan aspek hukum
antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung
atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak.

Risiko hukum menjadi tanggung jawab dari satuan kerja Corporate Lawyer, aspek hukum yang dikelola
meliputi legalitas aset perusahaan di dalamnya menyangkut keabsahan berlakunya ijin operasional, penerbitan
sertifikat tanah sebagai dasar alas hak yang terlindungi, dan pelepasan ke pihak lain terhadap aset yang tidak
berfungsi lagi untuk mendukung operasi perusahaan. Aspek hukum lainya yang dikelola adalah memberikan
bantuan hukum, yang didalamnya meliputi adanya adanya tuntutan aset yang disebabkan perselisihan aset-
aset Perseroan dengan pihak lain, adanya tuntutan operasional yang disebabkan adanya tuntutan tumpang
tindih lahan operasional, legalitas IUP dan tuntutan masyarakat dan pendampingan tuntutan hukum kepada
karyawan yang tersandung kasus hukum.

Penanganan atas risiko hukum yang disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,
Corporate Lawyer selalu mengedepankan porsi profesional dengan mengacu pada praktek-praktek Hukum

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

237

terbaik (Best Practice) yang ada. Dan untuk kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya
kontrak, maka Corporate Lawyer menyediakan jasa layanan langsung atas penyusunan kontrak dan layanan
secara tidak langsung dengan memberikan pendapat dan konsultasi kepada pihak internal Perseroan yang
membutuhkannya.

f. Risiko Investasi
Untuk menjamin kelangsungan usaha pertambangan diperlukan peningkatan ketersediaan sumber daya dan
cadangan dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi. Untuk itu diperlukan kegiatan secara berkala untuk
melakukan survey geologi, inventarisasi dan validasi sumber daya dan cadangan.

Untuk meningkatkan penguasaan teknologi proses pengolahan dan pemurnian bahan galian, Perseroan
akan mengupayakan kerjasama saling menguntungkan berupa aliansi strategis dengan penyedia teknologi.
Perseroan juga mempertimbangkan pelaksanaan kerjasama riset dan pengembangan dengan institusi-
institusi perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk mengurangi kemungkinan “gagal
teknologi”, Perseroan tidak hanya tergantung kepada satu teknologi baru. Beberapa opsi teknologi akan
terus diupayakan dan dikembangkan.

Perseroan tengah melakukan investasi dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi timah dan
pengembangan usaha ke berbagai industri, termasuk akuisisi IUP non-timah. Semua investasi ini masih
berjalan dan belum sepenuhnya terealisasikan, dengan beberapa diantaranya masih dalam tahap studi
kelayakan dan pilot project.

Untuk mengendalikan berbagai risiko yang terkait dengan investasinya, Perseroan telah mengkaji kelayakan
investasi melalui feasibility study yang dilakukan oleh Tim Investasi, sebelum investasi tersebut disetujui dan
dicantumkan dalam RKAP. Perseroan menempatkan prioritas utama pada peningkatan kapasitas produksi
dengan menambah peralatan baru, seperti kapal isap dan BWD, dan peralatan eksplorasi. Perseroan juga
berupaya meningkatkan ekuitasnya melalui pelepasan aset yang sulit dikembangkan untuk memperoleh dana
untuk investasi, sehingga memperkecil ketergantungannya pada fasilitas pinjaman dari bank.

KODE ETIK (CODE OF CONDUCT) DAN BUDAYA PERUSAHAAN

Pedoman Perilaku
Pedoman Perilaku PT TIMAH (Persero) Tbk merupakan kumpulan norma, tata nilai, serta tindakan yang diyakini
sebagai standar perilaku yang ideal bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan yang sesuai dengan Budaya
Perseroan. Pedoman Perilaku PT TIMAH (Persero) Tbk telah diimplementasikan sejak bulan November 2008,
berlaku bagi seluruh elemen di dalam PT TIMAH (Persero) Tbk dan anak-anak perusahaannya, serta dituangkan
dalam buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan.

Pedoman Perilaku dan Kode Etik Perseroan diterbitkan dengan maksud mempercepat pencapaian visi Perseroan
dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

238 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Elemen Kode Etik Timah


Pedoman Perilaku Perseroan merupakan dasar penerapan perilaku yang mengatur hubungan-hubungan antara
setiap pemangku kepentingan, yakni antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, konsumen, pemasok,
kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat luas. Selain itu, Pedoman Perilaku ini juga mengatur
keterlibatan politik seluruh jajaran manajemen dan karyawan, pemberian dan penerimaan donasi maupun hadiah,
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, kerahasiaan informasi, serta pelaporan atas pelanggaran
dan perlindungan bagi pelapor.

Beberapa hal lain yang diatur dalam Pedoman Perilaku Perseroan meliputi:
• Hubungan Karyawan dengan Perusahaan
Mengatur hal-hal yang terkait pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, serta hak dan kewajiban karyawan
berdasarkan ketentuan atau peraturan Perseroan. Perseroan mendukung terbentuknya serikat pekerja
Karyawan Timah dengan nama Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan memfasilitasi perolehan hak-hak karyawan.
• Hubungan Sesama Karyawan
Mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang adil, lingkungan kerja yang kondusif, serta kerja sama
antar karyawan.
• Hubungan dengan Pihak Ketiga.
Mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen, perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan
kompensasi (suap), serta kepatuhan pemasok terhadap Pedoman Perilaku.
• Hubungan dengan Pemegang Saham.
Mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas aset Perseroan, pembukuan, dan laporan Perseroan.
• Hubungan dengan Pemerintah
Mengatur kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi.
• Hubungan dengan Masyarakat
Mengatur hubungan dengan masyarakat dalam hal kegiatan sosial kemanusiaan, pemberian donasi dan
kegiatan lainnya yang merupakan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan terutama di Provinsi Bangka Belitung, PT TIMAH
senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan daerah terkait penambangan timah yang
berlaku di provinsi tersebut. Sejumlah peraturan daerah tersebut adalah:
• Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum.
• Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum
• Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum
• Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 6 tahun 2006 tentang Pengusahaan Pertambangan Umum
• Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. 27 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Penjualan Logam Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
• Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur No. 16 Tahun 2007 tentang Sumbangan Produsen Timah Atas
Produksi Bijih Timah Kepada Pemerintah Kabupaten Belitung Timur
• Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat No. 7 tahun 2008 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga
Kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
• Perda Kabupaten Bangka Barat No. 4 tahun 2012 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

239

Upaya Penegakan Kode Etik Timah


Berbagai upaya yang dilakukan untuk menegakan penerapan Kode Etik dalam kegiatan operasional dan perilaku
sehari-hari mencakup diantaranya:

• Pernyataan Kepatuhan Terhadap Kode Etik Timah


Hal ini dilakukan dengan mengedarkan lembar pernyataan untuk ditanda-tangani oleh seluruh jajaran karyawan
Perseroan. Lembar Pernyataan pada intinya berisi komitmen seluruh karyawan untuk senantiasa menerapkan
butir-butir ketentuan kode etik dalam kegiatan operasional sehari-hari dan dalam bertingkah laku terhadap
sesama, atasan maupun bawahan karyawan bersangkutan.

• Komitmen Manajemen
Komitmen Manajemen ditunjukan dengan pemberian suri tauladan dalam bersikap. Hal ini dapat diperlihatkan
melalui penyelenggaraan dialog terbuka pada kesempatan bersama, maupun dalam memberikan pengarahan
dan pelaksanaan evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala.

• Pakta Integritas
Sejenis dengan pernyataan kepatuhan, pakta integritas ditujukan bagi karyawan yang sering berinteraksi
dengan pihak luar. Intinya dalam menjalin kerjasama dengan para mitra pemasok barang/jasa, para pihak
diharuskan menandatangani dan menjalankan butir-butir pernyataan Pakta Integritas yang berisi beberapa
pokok ketentuan, meliputi: independensi pengambilan keputusan, bebas benturan kepentingan, bebas dari
perkara hukum dan menjunjung tinggi loyalitas dalam bekerja.

Budaya Perusahaan (Corporate Culture)


PT TIMAH memiliki sistem nilai yang dianut dan dijalankan guna membangun budaya perusahaan. Sesuai dengan
perkembangan usaha dan perkembangan lingkungan, Perseroan melakukan review dan merumuskan sistem nilai
secara berkala.

Perseroan telah merumuskan nilai-nilai budaya perusahaan dalam rumusan sikap kerja yang menjunjung tinggi:
Integritas, Komitmen, Terbuka, Rasional dan Visioner. Hal tersebut didukung dengan tiga rumusan Budaya
Perusahaan, yakni:
Budaya Kerja : Kebersamaan, Keterbukaan dan Kebersihan.
Sikap Kerja : Percaya, Terbuka, Positif, Rasional dan Sadar Biaya
Etos Kerja : Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, dan Kerja Tuntas. Disingkat menjadi K-4

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

240 Laporan Tata Kelola Perusahaan

INTEGRITAS KOMITMEN TERBUKA

yaitu memiliki kejujuran, tanggung yaitu mampu memenuhi yaitu mudah menerima masukan
jawab dan konsisten terhadap kesepakatan dan janji dengan dan mampu menyesuaikan diri
semua tindakan dalam mencapai penuh tanggung jawab terhadap setiap perubahan
tujuan perusahaan lingkungan yang terjadi

RASIONAL VISIONER

yaitu mampu melakukan kegiatan yaitu Kemampuan berinovasi


secara terencana, terttur dan dan melihat jauh ke depan tanpa
penuh pertimbngsn serta dibatasi ruang dan waktu
perhitungn yang matang

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN


Perseroan berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan dalam
pengelolaan usahanya. Dalam menjalankan bisnisnya, PT TIMAH senantiasa dituntut untuk melaksanakannya
dengan penuh amanah, transparan, dan akuntabel, serta senantiasa memenuhi ketentuan perundangan yang
berlaku. Oleh karena itu, untuk menyediakan sistem bagi penegakan prinsip-prinsip GCG sehingga menciptakan
situasi kerja yang bersih dan bertanggung jawab, Perseroan menyusun dan menerapkan sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS).

Keberadaan sistem ini memberikan kesempatan bagi insan PT TIMAH dan pihak eksternal untuk menyampaikan
laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip GCG yang baik ataupun nilai-nilai etika yang
berlaku, kepada Perseroan, berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilandasi niat baik
untuk kepentingan Perseroan.

Dasar hukum pelaksanaan Pelaporan Pelanggaran antara lain adalah UU No. 31/1999 yang telah diperbaharui
dengan UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 13/2006 tentang Perlindungan

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

241

Saksi dan Pelapor, UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pedoman Sistem Pelaporan dan
Pelanggaran (WBS) Komite Nasional Kebijakan Governance (2008), Code of Corporate Governance, serta SK No.
004/TBK/SK- 0000/2001-B1 tentang Kebijakan dan Tata Laksana Unjuk Peduli Karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk.

Jenis Penyimpangan
Lingkup pengaduan/penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh Sistem Pelaporan Pelanggaran adalah tindakan
yang dapat merugikan Perseroan, meliputi:
• Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku.
• Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan di luar Perusahaan.
• Pemerasan.
• Perbuatan curang.
• Benturan kepentingan.
• Gratifikasi.

Mekanisme Pelaporan
Prinsip Dasar pelaporan:
• Pelaporan atas suatu pelanggaran harus dilakukan dengan itikad baik, bukan karena kepentingan pribadi atau
balas dendam
• Manfaat pelaporan haruslah untuk kepentingan bersama seluruh Insan Perusahaan dan para pemangku
kepentingan

Pelapor membuat pengaduan/penyingkapan dan mengirimkannya kepada pengelola Sistem Pelaporan


Pelanggaran, yang dapat disampaikan kepada Direktur Utama atau Kepala SPI (apabila pihak terlapor bukan
Direksi). Selain itu, laporan dapat disampaikan dalam amplop tertutup dengan kode WBS pada bagian kanan atas
amplop, ditujukan kepada Direktur Utama atau Kepala SPI (apabila pihak terlapor bukan Direksi). Apabila pihak
terlapor merupakan Direksi, laporan dapat ditujukan kepada Komisaris Utama (Independen).

Tindak Lanjut:
Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan adalah:
• Direktur Utama, jika terlapor adalah Insan Perseroan selain Direksi.
• Dewan Komisaris, jika terlapor adalah Direksi.
• Direktur Utama, jika terlapor merupakan anggota Dewan Komisaris.

Proses tindak lanjut dari laporan yang disampaikan adalah sebagai berikut:
• Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) menerima pengaduan, mencatat, dan
menuangkan laporan dalam format standar.
• Pelaporan yang disampaikan tanpa identitas (anonim) tetap diproses, namun demikian dipertimbangkan
terlebih dahulu kesungguhan isinya, kredibiltasnya, dan bukti-bukti yang diajukan, serta kemungkinan untuk
melakukan konfirmasi pelaporan.
• Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) menerima dan menyaring laporan
pengaduan pelanggaran yang diterima.
• Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) melakukan penelaahan awal/investigasi
atas indikasi awal selama 14 hari kerja dan membuat ringkasannya.

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

242 Laporan Tata Kelola Perusahaan

• Berdasarkan hasil tersebut, Direktur Utama atau Komisaris Utama (Independen) memutuskan tindak lanjut
untuk menghentikan atau meneruskan prosesnya.
• Laporan hasil investigasi diselesaikan dalam waktu selambatnya 90 hari kerja sejak keputusan untuk
melakukan investigasi diterima dari/oleh Tim Investigasi.

Perlindungan Pelapor
Perseroan memberikan perlindungan bagi pelapor dan menjamin kerahasiaan identitasnya. Informasi terkait
pelapor didokumentasikan dengan baik. Kebijakan perlindungan pelapor dimaksudkan untuk mendorong setiap
Insan PT TIMAH dan pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran karena keamanan dan keselamatan
mereka dan keluarganya dijamin.

Perseroan memberikan perlindungan kepada pelapor dari tindakan-tindakan berikut:


• Pemecatan yang tidak adil
• Penurunan jabatan atau pangkat
• Pelecehan dan/atau diskriminasi dan/atau tekanan dan/atau intimidasi dalam segala bentuknya
• Catatan yang merugikan dalam arsip data pribadinya

Realisasi Penanganan Pengaduan


Sepanjang periode pelaporan, Pengelola Pelaporan Pelanggaran (SPI) tidak menerima pelaporan apapun melalui
email WBS atau perangkat lainnya . Bila ada laporan yang masuk akan langsung ditindaklanjuti.

MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-19, G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]


Perseroan memandang keberlanjutan usaha dalam jangka panjang sangat erat kaitannya dengan kemampuan
manajemen beserta segenap jajarannya dalam berinteraksi dan menyelenggarakan hubungan positif yang
memberi mutual benefit dengan para pemangku kepentingan. Bagi pemangku kepentingan, interaksi tersebut
berarti dipahami dan dipenuhinya seluruh harapan. Sementara bagi Perseroan interaksi positif berarti memahami
dan berupaya memenuhi harapan para pemangku kepentingan menggunakan sumber daya tersedia dengan
efesien dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk mencapai keseimbangan tersebut, Perseroan berupaya mempertemukan dua kepentingan tersebut melalui
penyelenggaraan manajemen pemangku kepentingan.

Salah satu langkah penting yang kemudian dilakukan adalah mendefinisikan dan mengelompokan para pemangku
kepentingan dimaksud.

Pemangku kepentingan dalam hal ini adalah individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh
oleh aktivitas penambangan, pengolahan dan pengiriman produk dan jasa serta kinerja Perseroan. Selanjutnya
Perseroan kemudian mengidentifikasi sejumlah kelompok pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal,
yang memiliki peran sentral dalam Perseroan. Keterlibatan dari setiap kelompok kepentingan, berikut dengan
dampak-dampak potensialnya, telah dievaluasi secara komprehensif, baik pada tingkatan manajemen maupun
tingkatan operasional.

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

243

Dalam menentukan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dasar yang digunakan adalah
pengelompokan jenis keterlibatan dari pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis Perusahaan. Pihak- pihak
tersebut telah dikategorikan menjadi:
• Pihak-pihak yang secara langsung menerima dampak, baik positif maupun negatif, dari berbagai kegiatan
bisnis Perusahaan;
• Pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau pengaruh signifikan terhadap jalannya Perseroan; dan
• Pihak-pihak yang memiliki otoritas hukum pada semua tingkatan.

Guna memastikan interaksi hubungan yang timbal balik, Perseroan bersikap proaktif dalam melibatkan semua
pihak dalam setiap kegiatannya. Hal tersebut didasari kesadaran bahwa setiap kelompok pemangku kepentingan
memiliki beragam kebutuhan spesifik yang harus dipenuhi, sehingga dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan mereka, Perseroan menempuh sejumlah metode yang berbeda dan disesuaikan dengan karakter setiap
kelompok pemangku kepentingan.

Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok pemangku kepentingan didasarkan pada analisis
situasi demi situasi yang terjadi, dengan tetap mengacu pada strategi inti Perseroan. Demi diperolehnya hasil
optimal, Perseroan senantiasa berupa menyelenggarakan dialog dalam berinteraksi dengan para pemangku
kepentingan agar mendapatkan umpan balik dari setiap kelompok.

Perseroan pada akhirnya mengidentifikasi tujuh kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dan telah
menerapkan berbagai mekanisme untuk membina hubungan baik dengan masing- masing kelompok pemangku
kepentingan dan mendorong partisipasi mereka. Ketujuh kelompok kepentingan dan interaksinya dengan
Perseroan digambarkan dalam bagan berikut.

GANG SAHA
ME M
PE

PEMASO
AN K&
AW

MI
KARY

TRA
KERJA

D AL
MO
AR
TORITAS PAS

KONSUMEN
&O
H

A
INT
PE M E R
MASY A

AM

KA
RA

AH

TL IA S
UAS & MED PEMEGANG

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

244 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Selanjutnya mekanisme manajemen pemangku kepentingan yang diselenggarakan oleh PT TIMAH dalam
mempertemukan keseimbangan antara pemenuhan harapan dengan upaya yang dilakukan Perseroan disarikan
dalam tabel berikut.

Tabel Interaksi Perseroan dengan Pemangku Kepentingan yang Strategis.

PEMANGKU
KEPENTINGAN UTAMA MEKANISME KETERLIBATAN FREKUENSI
KEPENTINGAN

Pemegang Saham • Kinerja usaha • Rapat Umum Pemegang Saham • 1x setahun


• Imbal hasil atas investasi • Informasi di situs internet • Sepanjang waktu
• Tata kelola Perusahaan • Laporan Tahunan • 1x setahun
• Manajemen risiko • Laporan Kuartalan • 3 bulan sekali
• Strategi bisnis • Laporan Bulanan • 1x sebulan
• Prospek masa depan • Paparan Publik • 1x setahun
• Keberlanjutan usaha
Pemasok dan Mitra • Manajemen • Evaluasi vendor • 2x setahun
Kerja • Kontrak pengadaan dan pengantaran • Supplier gathering • 1x setahun
• Pembayaran
Karyawan • Keamanan dan kesehatan • Employee & family gathering • 1x setahun
• Kesejahteraan • Buletin internal Stannia • 1x sebulan
• Remunerasi dan manfaat kerja • Penghargaan bagi karyawan • 1x setahun
• Pengembangan keahlian dan karir • Layanan pengaduan dan pelaporan • Sepanjang waktu
• Kesetaraan (whistleblowing System)
• Keberlanjutan usaha • Pertemuan formal dengan Ikatan • Sewaktu-waktu
• Kepatuhan pada aturan ketenagakerjaan Karyawan PT TIMAH
Konsumen • Kualitas produk yang tinggi • Survei kepuasan pelanggan • 1x setahun
• Tanggung jawab produk • Layanan pengaduan pelanggan • Sepanjang waktu
• Pemenuhan kontrak
• Pasokan yang dapat diandalkan
Komunitas Setempat • Dampak sosial dan lingkungan dari • Bulan Bakti Timah • 1 bulan setahun
kegiatan usaha • Program pemberdayaan masyarakat • Sepanjang waktu
• Pemberdayaan masyarakat • Program edukasi dan sosialisasi • 3 bulan sekali
• Ketersediaan lapangan kerja • Bina lingkungan • Sepanjang waktu
• Dukungan terhadap inisiatif komunitas • Mitra binaan • Sepanjang waktu
• Perlindungan lahan dan warisan budaya • Survei kebutuhan masyarakat • Sepanjang waktu
• Manfaat pascaoperasi • Dialog • 1x sebulan
• Konsultasi dalam perencanaan usaha
Masyarakat Luas dan • Penyampaian informasi secara profesional • Informasi di situs internet • Sepanjang waktu
Media • Pemberitaan yang akurat dan dapat • Partisipasi dalam event dan pameran • Sewaktu-waktu
diandalkan • Rilis berita dan konferensi pers • Sewaktu-waktu
• Pemanfaatan logam Timah dalam
kehidupan
Pemerintah dan • Kepatuhan pada peraturan perundang- • Forum BUMN • Sewaktu-waktu
Otoritas Pasar Modal undangan • Pertemuan dan rapat ad-hoc • Sewaktu-waktu
• Kontribusi terhadap pendapatan negara • Kunjungan lapangan • Sewaktu-waktu
(pajak)
• Penyediaan lapangan kerja
• Pembangunan
• Pembentukan kebijakan
• Akses ke sumber daya alam

KASUS HUKUM
Pada tahun pelaporan Perseroan terlibat dalam beberapa kasus hukum, baik sebagai pihak yang digugat, maupun
penggugat. Secara akumulatif ada 7 perkara yang melibatkan PT TIMAH, dengan pokok perkara meliputi sengketa
lahan, tumpang tindih lahan dan perkara perdata lain, dengan rekapitulasi sebagai berikut. (MM6, MM7)

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

245

Daftar Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan, 2014.

Posisi Langkah Upaya Hukum yang


No Perkara Status
PT TIMAH harus Ditempuh

1 Perkara Perdata "PT Sumber Cahaya Hasil • Tergugat Masih dalam proses September 2014 PT TIMAH (Persero)
Gemilang/Perusahaan Perkebunan Sawit menunggu putusan Tbk telah Mengajukan Kasasi ke
menggugat PT TIMAH (Persero) Tbk ke dari Mahkamah Agung Mahkamah Agung terhadap putusan
Pengadilan Negeri Tanjungpandan - Belitung Republik Indonesia Pengadilan Tinggi Bangka Belitung
perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
pengrusakan perkebunan sawit milik PT
SCHG
2 Perkara Perdata "PT Rebinmas Jaya/ • Tergugat PT TIMAH (Persero) Tbk Oktober 2014 Lawyer PT TIMAH
perusahaan perkebunan sawit menggugat saat ini mengajukan (Persero) Tbk M. Sidik Latuconsina
PT TIMAH (Persero) Tbk ke Pengadilan Gugatan Pelaksanaan & Partners membuat laporan
Negeri Tanjungpandan - Belitung perihal Eksekusi Putusan dugaan terjadinya tindak pidana
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Mahkamah Agung RI korupsi yang dilakukan oleh direksi
melakukan kegiatan penambangan diatas di Pengadilan Negeri PT Rebinmas Jaya kepada Jaksa
lahan perkebunan sawit milik PT Rebinmas Tanjungpandan - Belitung Agung Muda Tindak Pidana Khusus
Jaya Kejaksaan Agung RI
3 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk • Tergugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
digugat oleh PT Sukma perihal gugatan persidangan di Pengadilan untuk penyelesaian kasus ini
ingkar janji/Wansprestasi terkait perjanjian Negeri Jakarta Pusat mengkuasakan kepada Jaksa
kerjasama pematangan dan pemasaran dengan Nomor Perkara Pengacara Negara/JPN Kejaksaan
tanah milik PT TIMAH yang terletak di 84/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Agung RI mengajukan sidang
Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi tanggal 02 April 2014 pemeriksaan setempat di lokasi
lahan yg disengketakan.
4 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk • Penggugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
menggugat Megawati & Netty Ariani karena persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian kasus
Melakukan Perbuatan dengan sengaja Negeri Pangkalpinang - tersebut kepada Lawyer Sadid
menduduki dan menguasai tanah milik PT Bangka dengan Nomor Alwi & Partners telah mengajukan
TIMAH Tbk secara melawan hukum tanpa Perkara 35/Pdt.G/2014/ gugatan ke Pengadilan Negeri
hak kepemilikan yang terletak di Kelurahan PN.Pgp Tanggal 13 Juni Pangkalpinang sampai saat ini
Pasir Garam, Pangkalpinang, Bangka 2014 agenda sidang pembacaan jawaban
gugatan dari Pihak Tergugat
5 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk • PT TIMAH Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
menggugat Nurwati Juan Djiman, Ruspandi, (Persero) persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian kasus
Darmawi Dimro, Windi, Yuhansyah, Agus Tbk sebagai Negeri Pangkalpinang - tersebut kepada Lawyer Sadid
Tari, Ario , Rizki Ayu Ningsih, Suharli, Erwin, Penggugat Bangka dengan Nomor Alwi & Partners telah mengajukan
Ayi, Suparno, Refi Zulfian, Edi Yulian, Hadi Perkara 47/Pdt.G/2014/ gugatan ke Pengadilan Negeri
Sukrisno, Syamsul Bachri, Dani dan Gilang PN.Pgp Tanggal 19 Pangkalpinang sampai saat ini
Agustus 2014 agenda sidang pembacaan gugatan
dari Pihak Penggugat
6 Perkara Perdata " PT TIMAH (Persero) • Penggugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
Tbk menggugat Abdul Latif dan Dahnil persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian
Julianto karena Melakukan Perbuatan Negeri Tanjung Balai kasus tersebut kepada Lawyer
dengan sengaja menduduki dan Karimun dengan Nomor Saiful Rahman & Partners telah
menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk Perkara 35/PDT./G/ mengajukan gugatan ke Pengadilan
dengan bukti kepemilikan berupa HGB PN.TBK Tanggal 24 Negeri Tanjung Balai Karimun
No.05.06.06.08.3.00136 September 2014 sampai saat ini agenda sidang
pembacaan gugatan dari Pihak
Penggugat
7 Perkara Perdata " PT TIMAH (Persero) • Penggugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
Tbk menggugat Suhidarman dan Dewi persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian
Wahyuni karena Melakukan Perbuatan Negeri Tanjung Balai kasus tersebut kepada Lawyer
dengan sengaja menduduki dan Karimun dengan Nomor Saiful Rahman & Partners telah
menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk Perkara 36/PDT./G/ mengajukan gugatan ke Pengadilan
dengan bukti kepemilikan berupa HGB PN.TBK Tanggal 24 Negeri Tanjung Balai Karimun
No.32.03.05.02.3.355 September 2014 sampai saat ini agenda sidang
pembacaan gugatan dari Pihak
Penggugat

PT Timah (Persero) Tbk.


Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional

246 Laporan Tata Kelola Perusahaan

Dampak Keuangan
Tidak ada dampak keuangan signifikan dari perkara hukum yang tengah melibatkan Perseroan tersebut, sekalipun
demikian, sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko yang bijaksana, PT TIMAH menyisihkan sejumlah
dana yang memadai untuk mengantisipasi putusan yang berdampak merugikan terhadap Perseroan.

Sanksi Dari Pihak Berwenang


Tidak ada sanksi dari pihak berwenang yang dijatuhkan terhadap Perseroan, anggota Direksi maupun anggota
Dewan Komisaris sebagai akibat perkara hukum maupun pelanggaran aturan lainnya. Demikian juga tidak ada
sanksi terhadap jajaran insan PT TIMAH lainnya akibat adanya pelanggaran peraturan pelanggaran maupun
peraturan internal.

AKSES INFORMASI (G4-31)


Perseroan memegang teguh prinsip keterbukaan (transparansi) terhadap publik dan seluruh pemangku
kepentingan dalam hal keterbukaan informasi melalui berbagai media dan keterbukaan menurut Peraturan Pasar
Modal. Ini sejalan dengan kebijakan PT TIMAH untuk menciptakan dan mendorong keterbukaan di seluruh lingkup
Perseroan.

Semua aktivitas yang berhubungan dengan distribusi informasi dilaksanakan di bawah koordinasi Sekretaris
Perusahaan. Perseroan secara konsisten dan berkala menerbitkan rilis pers, majalah internal, pameran, dan
melaksanakan paparan publik, pertemuan analis, dan konferensi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Seluruh Publikasi Perseroan dapat diakses melalui situs internet PT TIMAH (Persero) Tbk di www.timah.com dan
juga di www.bumn.go.id.

Segala pertanyaan yang terkait dengan informasi Perseroan dapat diajukan ke:

Sekretaris Perusahaan.
Kantor Perwakilan PT TIMAH Jakarta
Jl. Medan Merdeka Timur No. 15
Jakarta 10110
Tel.+62 21 344 4011
Fax. +62 21 344 4012
Email: corsec@pttimah.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014


Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014

247

PT Timah (Persero) Tbk.

Anda mungkin juga menyukai