Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR MODUL 2 BAHASA INDONESIA

NAMA : ZAINAL ABIDIN


NOMOR PESERTA PPG : 19230702710054

1. Kembangkanlah ide pokok tentang "peranan penting pembelajaran Bahasa Indonesia di SD" menjadi
sebuaH teks tulisan minimal terdiri atas dua pargaraf, lalu analisis contoh fonem, morfem, imbuhan,
kata depan, kata majemuk, frase, dan kalimat dari teks tersebut!

‘Peranan penting pembelajaran Bahasa Indonesia di SD’’


Pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015.Mendikbud mencabut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Ada beberapa perbedaan mendasar dari Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Kemampuan berbahasa anak
berkembang bersama pertambahan usianya. Ketika baru lahir, seorang bayi hanya dapat meronta dan
menangis jika basah, lapar, atau sakit. Usia tiga minggu ia dapat tersenyum dan mulai bereaksi
terhadap rangsangan. Usia dua sampai tiga bulan, ia mulai mengeluarkan bunyi-bunyi vokal. Usia
enam bulan ia mulai pandai mengucapkan suku kata dan tidak lama kemudian meraban.
Menjelang usia satu tahun, ia sudah memahami beberapa nama benda dan dapat mengucapkan kata-
kata seperti papa, mama, dan baba. Setelah berumur satu tahun, ia pandai membuat satu kata,
dilanjutkan dengan membuat kalimat dua kata seperti basa-basi. Perbendaharaan kata pada usia menjelang dua
tahun bertambah dengan pesat, demikian pula kemampuannya dalam membuat kalimat yang lebih panjang. Ia sering
kali mencoba menggunakan kata-kata baru, meniru orang dewasa. Pada usia prasekolah ia boleh dikatakan
telah menguasai bahasa ibunya seperti orang dewasa disekitarnya. Waktu antara masa bayi dan masa
prasekolah merupakan waktu yang paling penting dalam perkembangan seseorang. Itulah masa yang paling baik
untuk belajar bahasa yang disebut usia keemasan untuk belajar berbahasa.

Analisis pada kalimat di atas adalah


a. Fonem, contoh fonem /t/ pada awal kata dibaca lepas contohnya pada kata tahun, dan fonem /t/ pada
akhir kata pesat dibaca tidak diucapkan lepas bibir kita masih tetap rapat tertutup.
b. Morfem contoh morfem pada kalimat diatas adalah basa-basi dan bunyi-bunyi.
c. Imbuhan, contoh imbuhan pada kalimat diatas adalah dikembangkan, disempurnakan, disekitarnya,
keemasan dan lain-lain.
d. Kata depan, contoh kata depan pada kalimat diatas adalah pada usia
e. Kata majemuk, contoh kata majemuk pada kalimat diatas adalah suku kata
f. frase. Contoh kata depan pada kalimat diatas adalah usia keemasan

2. Analisislah contoh Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang muatan materinya berkaitan
dengan membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra anak.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secaralisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan danbahasa Negara
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untukberbagai tujuan
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, sertakematangan
emosional dan social
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalusbudi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya danintelektual manusia
Indonesia.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuanberbahasa dan kemampuan
bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4.
Menulis. Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya
Sembilan buku sastra dan nonsastra.
Berikut analiis KD pada kurikulum 2013 dikelas I dan IV Sekolah dasar sebagai berikut :
Membaca
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan 4.1 Mempraktikkan kegiatan
membaca permulaan (cara duduk persiapan membaca permulaan
wajar dan baik, jarak antara mata (duduk wajar dan baik, jarak
dan buku, cara memegang buku, antara mata dan buku, cara
cara membalik halaman buku, memegang buku, cara membalik
gerakan mata dari kiri ke kanan, halaman buku, gerakan mata dari
memilih tempat dengan cahaya kiri ke kanan, memilih tempat
yang terang, dan etika membaca dengan cahaya yang terang)
buku) dengan cara yang benar dengan benar

Menulis
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.2 Mengemuka-kan kegiatan 4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan
persiapan menulis permulaan (cara menulis permulaan (cara duduk,
duduk, cara memegang pensil, cara cara memegang pensil, cara
menggerakkan pensil, cara meletakkan meletakkan buku, jarak antara
buku, jarak antara mata dan buku, mata dan buku, gerakan tangan
pemilihan tempat dengan cahaya yang atas-bawah, kiri-kanan, latihan
terang) yang benar secara lisan pelenturan gerakan tangan
dengan gerakan menulis di
udara/pasir/ meja, melemaskan
jari dengan mewarnai, menjiplak,
menggambar, membuat garis
tegak, miring, lurus, dan
lengkung, menjiplak berbagai
bentuk gambar, lingkaran, dan
bentuk huruf di tempat bercahaya
terang) dengan benar

Berbicara
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal
4.3 Melafalkan bunyi vokal dan
dan konsonan dalam kata bahasa konsonan dalam kata bahasa Indonesia
Indonesia atau bahasa daerahatau atau bahasa daerah
bahasa daerah
3.8 Merinci ungkapan penyampaian
terima kasih, permintaan maaf, tolong, 4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih,
dan pemberian pujian, ajakan, permintaan maaf, tolong, dan pemberian
pemberitahuan, perintah, dan petunjuk pujian, dengan menggunakan bahasa yang
kepada orang lain dengan menggunakan santun kepada orang lain secara lisan dan tulis
bahasa yang santun secara lisan dan
tulisan yang dapat dibantu dengan
kosakata bahasa daerah

Menyimak

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan


3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu 4.11 Melisankan puisi anak atau syair
lagu (berisi ungkapan kekaguman,
(berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua,
kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai
kasih sayang, atau persahabatan) yang bentuk ungkapan diri
diperdengarkan dengan tujuan untuk
kesenangan

Untuk kelas IV Menyimak

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan


3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu 4.11 Melisankan puisi anak atau syair
(berisi ungkapan kekaguman, lagu (berisi ungkapan kekaguman,
kebanggaan, hormat kepada orang tua, kebanggaan, hormat kepada orang tua,
kasih sayang, atau persahabatan) yang kasih sayang, atau persahabatan) sebagai
diperdengarkan dengan tujuan untuk bentuk ungkapan diri
kesenangan

Sastra Anak
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.7 Menentukan kosakata yang 4.7 Menyampaikan penjelasan dengan
berkaitan dengan peristiwa siang dan kosakata Bahasa Indonesia dan dibantu
malam melalui teks pendek (gambar, dengan bahasa daerah mengenai
tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau peristiwa siang dan malam dalam teks
eksplorasi lingkungan. tulis dan gambar

Untuk Kelas IV Sastra Anak

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan


3.5 Menguraikan pendapat 4.5 Mengomunikasikan pendapat
pribadi tentang isi buku pribadi tentang isi buku
sastra (cerita, dongeng, dan sastra yang dipilih dan
sebagainya) dibaca sendiri secara lisan
dan tulis yang didukung oleh
alasan

3. Pilihlah salah satu KD yang berkaitan dengan membaca, menulis, menyimak, berbicara,dan sastra
anak kemudian rumuskan contoh langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
whole language di sekolah dasar

Sebagai contoh KD yang diambil yaitu pada kelas 1 diatas. Adapun rumusan langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan whole language di sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
1. Reading Aloud (membaca bersuara)
Merupakan kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru untuk siswanya. Gurumembacakan
cerita dengan suara nyaring dan intonasi yang baik sehingga siswa dapat mendengarkan dan
menikmati ceritanya. Kegiatan ini dilakukan guru untuk memotivasi memasuki suasana belajar.

2. Journal writing
Menulis jurnal merupakan sarana yang aman bagi siswa untuk mengungkapkan perasaannya,
menceritakan kejadian di sekitanya, mengutarakan hasil belajarnya, dan menggunakan bahasa dalam
bentuk tulisan. Tugas guru adalah mendorong siswa agar mau mengungkapkan cerita yang
dimilikinya. Menulis jurnal bukanlah tugas yang harus dinilai, tetapi guru berkewajiban untuk
membaca jurnal yang ditulis anak dan memberikan komentar atau respon terhadap cerita tersebut
sehingga ada dialog antara guru dan siswa.

3. SSR (Sustained Silent Reading )


SSR adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan ini siswa
diberi kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibacanya.

4. Shared Reading
Shared reading ini adalah kegiatan membaca bersama antara guru dan siswa, di mana setiap
orang mempunyai buku yang sedang dibacanya. Ada beberapa cara melakukan hal ini. Cara-cara
yang dimaksud adalah sebagai berikut
:a) Guru membaca dan siswa mengikutinya (untuk kelas rendah).
b) Guru membaca dan siswa menyimak sambil melihat bacaan yang tertera pada buku.
c) Siswa membaca bergiliran.

5. Guided Reading
Guided reading tidak seperti pada shared reading guru lebih berperan sebagai model dalam
membaca. Dalam guided reading atau disebut juga membaca terbimbing guru menjadi pengamat dan
fasilitator.

6. Guided writing
Guided writing atau menulis terbimbing. Seperti dalam membaca terbimbing, dalam menulis
terbimbing peran guru adalah sebagai fasilitator, yaitu membantu siswa menemukan hal
yang ingin ditulisnya dengan jelas, sistematis, dan menarik.

7. Independent Reading
Independent Reading atau membaca bebas adalah kegiatan membaca yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri materi yang ingin dibacanya.
8. Independent writing
Independent writing atau menulis bebas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis,
meningkatkan kebiasaan menulis, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalammenulis.
Dalam menulis bebas siswa mempunyai kesempatan untuk menulis tanpa ada interfensi dari guru.

Contoh dalam proses pembelajaran dikelas IV dengan KD 3.5 Menguraikan pendapat pribadi
tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya dan KD 4.5 Mengomunikasikan pendapat
pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung
oleh alas an.
Katika pembelajaran dengan video tentang Dongeng anak, sebagai berikut :
a. Guru meminta siswa untuk menyimak video yang ditonton oleh peseta didik.
b. Kemudian guru meminta peserta didik untuk menuliskan kembali apa yang telah ditontonnya.
c. Lalu, peserta didik diminta untuk membacakan apa yang telah ditulisnya tersebut.
d. Setelah itu, guru melakukan koreksi terhadap hasil kerja peserta didik. Mulai dari penggunaan
kata dan kalimat sederhana yang tepat, memperhatikan letak dan penggunaan huruf kapital,
ejaan dan tanda baca yang tepat
e. Terakhir, peserta didik diminta untuk memperbaiki ha;-hal yang masih keliru dari hasil
kerjanya tersebut.
Dari kegiatan ini, peserta didik dapat juga mendapatkan pengetahuan dan melakukan penilaian
terhadap hasil kerjanya dengan hasil kerja teman-temannya.

Anda mungkin juga menyukai