Perlindungan Hak Konsumen Atas Tindakan Ihtikar Pelaku Usaha Dalam Penjualan Gas LPG 3 KG Ditinjau Dari Undang
Perlindungan Hak Konsumen Atas Tindakan Ihtikar Pelaku Usaha Dalam Penjualan Gas LPG 3 KG Ditinjau Dari Undang
Perlindungan Hak Konsumen Atas Tindakan Ihtikar Pelaku Usaha Dalam Penjualan Gas LPG 3 KG Ditinjau Dari Undang
Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa
Jl. Meurandeh – Kota Langsa – Provinsi Aceh
Abstrak
Laporan ini membahas mengenai perlindungan hak bagi masyarakat yang
kesulitan dalam kasus kelangkaan gas LPG 3 kg yang dimanfaat pedagang untuk
melakukan praktek ihtikar dan menaikkan harga gas LPG 3 kg diatas harga pasar.
Pembahan ini merupakan hal yang penting karena LPG merupakan barang pokok
yang penting bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini masyarakat berhak untuk
mendapatkan harga yang wajar atas pembelian gas LPG 3 kg.
Pendahuluan
Sebagai bahan pokok yang penting dalam pemenuhan energi dalam negeri,
maka bahan bakar minyak disubsidi oleh pemerintah. Subsidi atas bahan bahan
1
lib.ui.ac.id/naskahringkas/2017.../S57854-Theresia%20Rimta%20Wahyuni%20Saragih
(Diakses : 2 Desember 2017)
1
bakar minyak diberikan pada jenis premium, minyak tanah dan solar. Minyak
tanah merupakan bahan bakar dengan subsidi paling paling besar, yaitu 50 % dari
subsidi minyak. Dari tahun ke tahun anggaran untuk subsidi minyak semakin
meningkat disebabkan oleh semakin meningkatnya harga minyak dunia.
LPG yang dikeluarkan oleh pemerintan ada yang 12 kg dan 3 kg. LPG 12
kg ditargetkan untuk masyarakat menengah keatas. Sedangkan LPG 3 kg
ditargetkan untuk masyarakat menengah kebawah. Namun pada kenyataannya
banyak LPG 3 kg yang malah dimanfaatkan oleh masyarakat menengah keatas.
Hal ini membuat pemerintah membuat program untuk mengurangi pasokan gas
LPG 3 kg kesetiap daerah. 2
2
Ibid.,
3
Hasil Observasi
2
Pengertian (Konsumen, Pelaku Usaha dan Ihtikar)
1. Konsumen
2. Pelaku Usaha
3. Ihtikar
4
Elsi kartika Sari Dan Advendi Simanunsong, Hukum Dalam Ekonomi Edisi Kedua,
(Jakarta : PT Grasindo, 2008) h. 159
5
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta : Kencana, 2003) h. 188
3
a. Menurut iman Al Ghazali ihtikar yaitu penimbunan barang
dagangan oleh penjual makanan untuk menunggu melonjaknya
harga dan menjualnya saat harga melonjak.
b. Menurut ulama mazhab malikiyah ihtikar yaitu penimbunan barang
oleh produsen, baik makanan, pakaian dan segala barang yang
mengakibatkan rusaknya pasar.
c. Menurut As Sayyid Sabiq dlam Fiqh As Sunnah ihtikar yaitu
membeli barang dan menyimpannya agar barang tersebut berkurang
dimasyarakat sehingga harganya meningkat dan manusia akan
kesulitan akibat kelangkaan dan mahalnya harga barang tersebut.
d. Menurut Fathi Ad Dhuraini ( Guru besar fiqh di Universitas
Damaskus Suriah) ihtikar yaitu tindakan menyimpan harta, manfaat
atau jasa dan enggan menjual atau memberikannya kepada orang
lain yang mengakibatkan melonjaknya harga pasa secara drastis
yang disebabkan oleh terbatasnya persediaan barang atau stok
barang hilang dipasaran, sementara masyarakat, negara atau
binatang ternak sangan membutuhkan barang, manfaat atau jasa
tersebut.6
6
etheses.uin-malang.ac.id/1307/6/08220008_Bab_2.pdf. (Diakses : 16 Desember 2017)
4
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa;
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan;
5. Hak untuk mendapat advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen;
7. Hak untuk diperlalukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.7
7
Elsi kartika Sari Dan Advendi Simanunsong, Hukum Dalam..., h. 161
8
Ibid., h. 162
5
Tinjauan Fiqih Tentang Ihtikar
Menurut hukum Islam, setiap barang yang dibolehkan oleh Allah SWT
untuk memilikinya, maka barang tersebut boleh juga dijadikan sebagai objek
dalam jual beli. Begitu juga sebaliknya, setiap barang yang diharamkan oleh Allah
SWT untuk memilikinya, maka barang tersebut juga haram dijadikan sebagai
objek jual beli. Namun dalam Islam juga dikenal satu ketentuan bahwa setiap
barang yang pada dasarnya merupakan suatu yang dibolehkan, dapat menjadi
barang yang diharamkan, karena sikap dan perbuatan pelaku usaha yang
bertentangan dengan syariat.
َُسوَلَُهللاَصلَّىَهللا
ُ َقالَر:ََ(احدَبنيَعديَبنَكَعب)َقال،َعَنََمَعَمَرََبَنََأَبَىَمَعَمَر
َ :َعليهَوسلَّم
6
keuntungan yang besar, sedangkan masyarakat sebagai konsumen akan menderita
kerugian.11 Namun apabila kita berbicara tentang bentuk ihtikar yang diharamkan,
para ulama mengemukakan pendapat yang berbeda-beda mengenai hal tersebut,
diantaranya yaitu :
11
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta :
Rajawali Pers, 2009) h. 333
12
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2010) h. 331-332
13
Ibid., h. 333
7
Mempujai Simpanan : Menyimpan atau menguasai langsung atau tidak
langsung baik untuk sendiri, maupun orang lain
atau bersama-sama dengan orang lain.
14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1953 Tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Tentang Penimbunan Barang-Barang ( Undang-Undang Darurat Nomor
17 Tahun 1951) Sebagai Undang-Undang.
15
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam., h. 333
16
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar..., h. 332
8
Dampak Ihtikar LPG 3 Kg
Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tahun 2007 Pemerintah Indonesia
membuat suatu Program Nasional yaitu Konversi Minyak Tanah ke Liquefied
Petrolium Gas (LPG) dengan tujuan untuk menjamin penyediaan dan pengadaan
bahan bakar dalam negeri. Program ini bermaksud untuk mengurangi subsidi
Bahan Bakar Minyak (BBM) guna untuk mengurangi beban negara.17 Minyak
tanah merupakan salah satu bahan pokok yang penting dan merupakan barang
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang maksudkan
dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1948
Tentang Pemberantasan Penimbunan Barang Penting, yang berbunyi :
(1) Yang dimaksud dengan barang penting dalam peraturan ini adalah :
beras, gabah, padi, menir, tepung beras, jagung, geplek, tepung
geplek, tapioca, garam, kopi, teh, gula dan minyak tanah.18
17
lib.ui.ac.id/naskahringkas/2017.../S57854-Theresia%20Rimta%20Wahyuni%20Saragih
18
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1948 Tentang Pemberantasan
Penimbunan Barang Penting
9
Kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi di Aceh Tamiang dan sebagain
besar wilayah di Indonesia disebabkan oleh adanya pengurangan kuota gas LPG 3
kg untuk setiap pangkalan. Menurut seorang pemilik pangkalan gas LPG,
pengurangan kuota gas bersubsidi ( LPG 3 kg) karena tidak dinilai tidak tepat
sasaran. Konsumen yang menggunakan gas LPG 3 kg kebanyakan adalah orang
kaya yang pada dasarnya tidak berhak untuk menggunakan gas bersubsidi
tersebut.19
Akibat ulah oknum pedagang yang dengan sesukan hati menaikkan harga
gas LPG 3 kg hingga kisaran Rp. 30.000/tabung membuat masayarakat resah,
karena LPG merupakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, jadi mau tidak
mau mereka harus membeli walaupun dengan harga yang sangat tinggi.20
19
https://aceh.antaranews.com/berita/37890/elpiji-3-kg-di-aceh-tamiang-langka (Diakses:
17 Desember 2017)
20
Hasil observasi
10
telah melanggar hak konsumen untuk mendapatkan barang dengan harga yang
sesuai. Hal tersebut sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 4 ayat 2 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Pelindungan Konsumen, yang berbunyi :
21
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
22
Hasil Observasi
23
PT Mona Cahaya Bunda adalah pangkalan gas LPG yang ada di Kampung Tualang Cut
Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh TAmiang
24
Hasil Observasi
11
Kesimpulan
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Pelaku adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Solusi atas masalah ini ada dua, yaitu pemerintah harus menetapkan harga
eceran tertinggi untuk gas LPG 3 kg sehingga pedagang tidak dapat menetapkan
harga yang menyulitkan konsumen dan dengan membatasi pembelian gas LPG 3
kg bagi setiap konsumen sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya praktek
ihtikar.
12
Daftar Pustaka
Buku :
Al Albani, Muhammad Nasruddin, 2006. Shahih Sunan Abu Daud Jilid 2, Terj.
Abd. Mufid Ihsan dan M. Soban Rohman. Jakarta Selatan : Pustaka Azam.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, 2009. Ekonomi Islam.
Jakarta : Rajawali Pers.
Sari, Elsi kartika Dan Advendi Simanunsong, 2008. Hukum Dalam Ekonomi Edisi
Kedua. Jakarta : PT Grasindo.
Sholihin, Ahmad Ifham, 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Syarifuddin, Amir, 2003. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta : Kencana.
Website :
etheses.uin-malang.ac.id/1307/6/08220008_Bab_2.pdf
https://aceh.antaranews.com/berita/37890/elpiji-3-kg-di-aceh-tamiang-langka
lib.ui.ac.id/naskahringkas/2017.../S57854-Theresia%20Rimta%20Wahyuni%20
Saragih.
Undang-Undang :
13