Anda di halaman 1dari 4

2.1.

Instalasi

Dalam instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan beberapa
komponen seperti panel surya, charge controller, inverter, dan baterai.

Gambar 2.1. Instalasi panel surya

Panel surya berfungsi untuk menghasilkan energi listrik tanpa biaya, dengan mengkonversikan
tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon atau solar cells yang disinari matahari membuat foton
menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan tegangan sekitar 0.5 volt. Sebuah panel
surya 12 volt terdiri dari kurang lebih 36 sel untuk menghasilkan tegangan maksimum sebesar 17
volt.

Inverter adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC) menjadi tegangan
bolak balik (AC). Baterai adalah perangkat kimia yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik
dari tenaga surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari.

Charge controller digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai. Unit ini diperlukan
karena tegangan maksimun yang dihasilkan oleh panel surya pada hari yang terik akan
menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai.
Gambar 2.2. Diagram pembangkit listrik tenaga surya

Dari Gambar 2.2, beberapa panel surya disusun secara paralel untuk menghasilkan arus yang
lebih besar. Combiner berfungsi untuk menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel
surya lainnya. Selain itu, kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif
panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller dan kaki negatif panel surya
dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan akan
digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat
AC (alternating current) seperti televisi, radio, komputer, dan sebagainya, arus baterai dipasok
oleh inverter.

2.2. Kelebihan dan Kelemahan Panel Surya

Kelebihan dari penggunaan panel surya sebagai sumber energi terbarukan, antara lain:

a. Ramah lingkungan dan tidak memberikan konstribusi terhadap perubahan iklim.

b. Memanfaatkan energi matahari yang merupakan energi paling berlimbah di dunia.

c. Mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah karena
tidak ada bagian yang bergerak.

d. Tidak menghasilkan polusi suara.

e. Masa pakai yang panjang yaitu sekitar 25-30 tahun.


Selan itu, kelemahan dari penggunaan panel surya adalah sebagai berikut:
a. Relatif masih mahal

b. Memiliki ketergantungan terhadap cuaca

c. Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya

2.3. Aplikasi Panel Surya

Aplikasi panel surya saat ini semakin luas dan cenderung terus bertambah. Hal tersebut
karena mulai munculnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
Penggunaan panel surya merupakan salah satu pilihan metode yan tepat karena memiliki
potensi yang sangat besar khususnya di daerah tropis seperti Indonesia karena jumlahnya
sinar matahari yang melimpah, aman, dan ramah lingkungan. Beberapa aplikasi panel surya
yang saat ini banyak digunakan, antara lain sebagai berikut.

2.3.4. Pembangkit listrik

Dalam pembangkit listrik konvensional, sumber energi non-terbarukan digunakan


untuk merebus air dan menggerakkan aliran sehingga turbin bisa berputar serta
menghasilkan listrik.

Gambar 2.3. Skema PLTS terpusat


2.3.5. Pompa power

Selain sebagai pembangkit listrik, tenaga surya juga dapat membantu dalam sirkulasi
air dalam bangunan. Cara mengaktifkannya adalah dengan menghubungkan pompa
listrik dengan unit catu daya panel surya pada arus DC.

2.3.6. Lampu penerangan tenaga surya

Lampu ini menyimpan energi alami matahari di siang hari kemudian mengubahnya
menjadi energi listrik di malam hari.

2.3.7. Mobil surya

Mobil surya adalah sebuah kendaraan listrik yang diisi ulang dalam bentuk energi
surya. Panel surya yang digunakan pada mobil ini mampu menyerap cahaya dan
mengubahnya menjadi energi listrik. Energi listrik ini disimpan dalam baterai yang
digunakan dalam mobil.

Anda mungkin juga menyukai