Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan


Undang-undang Dasar 1945, perlu adanya fondasi yang kuat dalam menjalankan sistem
pemerintahan yang baik, bersih dan berkualitas. Hal tersebut didukung pula oleh
sumber daya manusia yang berintegritas,salah satunya dengan sistem pembelajaran yang
baik. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup pendidikan harus bersikap
profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok maupun
partai, serta menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 12 tahun 2018 dalam penyelenggaraan
diklat prajabatan pola baru peserta diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada
tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Diharapkan
nilai-nilai dasar profesi PNS akan melekat kuat dalam diri sehingga terbentuk PNS yang
profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS.
Adapun kelima Nilai Dasar PNS tersebut adalah tergabung dalam singkatan ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang pendidikan merupakan
profesi yang sangat mulia sekaligus membutuhkan aparat yang ANEKA guna
mencapai tujuan dan sasaran pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang
tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu ASN seharusnya dapat membentuk karakter
dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang kompeten, profesional, berintegritas
dan berkomitmen dalam menjalankan tugas yang diembannya.
Namun pada kenyataannya kegiatan belajar mengajar dikelas belum terlaksana
secara optimal sehingga pencapaian tujuan belajar, hasil belajar akademik dari siswa
masih rendah. Itu semua merupakan masalah umum atau isu yang masih menjadi tugas
bagi para pendidik di negeri ini untuk dicari solusi yang tepat dan sesuai. Guru
diharapkan mampu membuat media pelajaran yang lebih baik dan tepat guna sebagai
sarana penyampaian materi. Pembelajaran bukan hanya sekedar pendalaman materi saja,
tetapi perlu penanaman nilai-nilai dalam membentuk siswa menjadi manusia yang

1
unggul dalam akhlak, berprestasi dalam ilmu, olahraga dan seni budaya serta
berwawasan lingkungan. Guru juga dituntut agar dapat melakukan berbagai kegiatan
yang inovatif dan kreatif dalam upaya tercapainya pendidikan yang lebih berkualitas,
salah satunya adalah memelihara keindahan dan kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu,
diperlukan guru yang berakuntabilitas dan berintegritas tinggi dalam melaksanankan
inovasi di dunia pendidikan.
Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang memiliki
kemampuan yang unggul dan mandiri. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang
Terkait dengan mutu pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai saat ini masih
jauh dari apa yang diharapkan terutama pada kualitas pembelajaran. Upaya untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan secara terus menerus dilakukan agar
menghasilkan masyarakat yang dapat diandalkan baik dari segi pengetahuan dan sikap.
Guru sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya dapat membentuk
karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional,
berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Untuk
menjadi seorang Abdi Negara sebagaimana yang diharapkan, maka sesuai dengan
Peraturan Kepala LAN No. 15 tahun 2015 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III ditetapkan bahwa salah satu
jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional. Diklat ini dilaksanakandalm rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitemen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA). Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk
karakter PNS yang kuat yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional
sebagai Abdi Negara dalam melayani masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan di atas, peserta pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
Tahun 2019 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA dan
mengaktualisasikan di tempat kerja yakni SDN 115506 Sei Palas Kecamatan Panai Hilir
Kabupaten Labuhanbatu sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama
mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar CPNS di Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

1.2. Visi Misi dan Tupoksi


1.2.1. Visi dan Misi
Visi SDN 115506 Sei Palas Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu
Adalah “Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan siswa,Berbudaya dan beriman
2
kepada tuhan Yang Maha Esa” Adapun Misinya SDN 115506 Sei Palas Kecamatan
Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu adalah :
 Menciptakan siswa berpengetahuan melalui pembelajaran paikem gembor.
 Membudayakan sikap ramah tamah didasari dengan taqwa kepada tuhan yang
maha esa
 Terciptanya keterampilan siswa yang berkaitan dengan kehidupan pantai.
 Terwujudnya siswa yang berbudaya dan mencintai budaya daerah.

1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)


Sebagai seorang guru sudah sepatutnya selalu ingat akan tugas
pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan
perubahan zaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas
pokoknya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru professional.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan
angka Kreditnya, diantaranya :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan


2. Menyusun silabus pembelajaran
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran
di kelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
proses pembelajaran
13. Melaksanakan pengembangan diri
3
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.

Tugas pokok guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Pasal 2 tahun 2018 ayat (2)
mencakup:
a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
d. Membimbing dan melatih peserta didik;
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

4
Gambar 1.1 Struktur Organisasi SDN 115506 Sei Palas

STRUKTUR ORGANISASI
SDN 115506 SEI PALAS KECAMATAN PANAI HILIR

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH

BARMAWI,S.Pd AZMAN

BEND. SEKOLAH

SUHAIMI,Am.Pd

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI

NUR LENA,S.Pd SADDAH TINA,S.Pd SUHAIMI,Am.Pd KHAIRUL GUSTIAN,S.Pd NUR ZANNAH,S.Pd SURYA NINGSIH,S.Pd

OP. SEKOLAH Tabel


GURU 1.1 Daftar NamaGURU
MULOK GuruPAI
dan Status Kepegawaian
GURU PJOK PEL. PRAMUKA

- - SATI MISWAL,S.Pd - -

5
SISWA

Kelas I s/d VI
Tabel 1 : Daftar Nama Guru dan Status Kepegawaian

No. Nama Guru / Pegawai NIP Golongan Jabatan Status Guru

1. BARMAWI,S.Pd 196112311983041008 IV/a Kepala Sekolah PNS

2. SURYA NINGSIH HASIBUAN,S.Pd 198507302010012028 III/b Guru Kelas VI PNS

3. KHAIRUL GUSTIAN,S.Pd 198410082014071001 III/a Guru Kelas IV PNS

4. NUR ZANNAH RAMBE,S.Pd 198503162019032007 III/a Guru Kelas V PNS

5. SUHAIMI,A.Ma.Pd 198102042014071001 II/b Guru Kelas III PNS

6. NURLENA,S.Pd - - Guru Kelas I Honor Komite

7. SADDAH TINA,S.Pd - - Guru Kelas II Honor Komite

8. SATI MISWAL HASIBUAN,S.Pd - - Guru PAI Kelas I-VI Honor Komite

6
1.3. Permasalahan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi ASN di SDN 115506 Sei Palas
Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu masih banyak ditemukan permasalahan yang
perlu ditangani sesegera mungkin sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar. Adapun
Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya kegiatan belajar mengajar di Kelas V SDN 115506 Sei Palas
Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu
2. Masih kurangnya kreatifitas siswadalam mewujudkan misi terciptanya siswa yang
berketerampilan.
3. Masih kurangnya pembisaan siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dilingkugan sekolah

7
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1. Identifikasi Isu


Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN 115506 SDN 115506 Sei Palas
Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu,maka teridentifaikasi isu sebagai
berikut :
1. Belum optimalnya kegiatan belajar mengajar di Kelas V SDN 115506 Sei
Palas Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu
2. Masih kurangnya kreatifitas siswa dalam mewujudkan misi terciptanya siswa
yang berketerampilan.
3. Masih kurangnya pembisaan siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dilingkugan sekolah.

2.2. Analisis Isu dan Dampaknya


2.2.1. Analisis Isu
Untuk mengambil isu prioritas yang akan diangkat di SDN 115506 Sei Palas
Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu,terlebih dahulu akan dinilai kualitas isu
dari segi aktualnya isu tersebut dan menyangkut hidup orang banyak serta merupakan
masalah yang kompleks sehingga layak dan realitas untuk dimunculkan inisiatip
pemecahan masalahnya yang dapat dilihat dari Tabel : 2

Tabel 2 : Analisis ISU


Kriteria ISU
No. ISU
A P K L
1. Belum optimalnya kegiatan belajar mengajar di
   
Kelas V
2. Masih kurangnya kreatifitas dalam mewujudkan
   
misi terciptanya siswa yang berketerampilan
3. Masih kurangnya pembisaan siswa dalam
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar    
dilingkugan sekolah

Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa semua telah


memenuhi kriteria yang Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak dengan
penjabaran sebagai berikut :
8
1. Belum optimalnya kegiatan belajar mengajar di Kelas V dalam mengikuti proses
belajar mengajar dianggap aktual karena benar-benar sedang terjadi di
lingkungan SDN 115506 Sei Palas Kecamatan Panai Hilir Kabupaten
Labuhanbatu dengan pembuktian sebagai berikut :
 Masih adanya siswa yang meninggalkan buku pelajaran kesekolah
 Siswa keluar masuk saat jam pelajaran sedang berlangsung dan
 Masih ada siswa yang tidak menyelesaikan tugas (PR).
2. Masih kurangnya kreatifitas siswa dalam mewujudkan misi terciptanya siswa
yang berketerampilan dianggap aktual karena ini juga masih terjadi di lingkungan
SDN 115506 Sei Palas Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu dengan
pembuktian sebagai berikut :
 Belum adanya siswa yang mampu membuat keterampilan
 Masih banyak siswa yang belum memiliki alat untuk membuat keterampilan
 Minat siswa dalam membuat keterampilan masih rendah
3. Masih kurangnya pembisaan siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dilingkugan sekolah dianggap aktual karena ini juga masih terjadi
di lingkungan SDN 115506 Sei Palas Kecamatan Panai Hilir Kabupaten
Labuhanbatu dengan pembuktian sebagai berikut :
 Masih banyaknya siswa yang belum pandai berbahsa Indonesia dengan baik
 Siswa berdialog disekolah masih menggunakan bahasa daerah.
 Masih ada siswa yang belum paham dengan Bahasa Indonesia

2.2.2. Analisis Dampak


1. Belum optimalnya kegiatan belajar mengajar di Kelas V dalam mengikuti
proses belajar mengajar akan berdampak pada :
 Rendahnya minat belajar siswa
 Tidak tercapainya Tujuan pembelajaran
 Rendahnya hasil pencapaian siswa
2. Masih kurangnya kreatifitas siswa dalam mewujudkan misi terciptanya
siswa yang berketerampilan akan berdampak pada :
 Siswa tidak akan punya keterampilan
 Kepemilikikan alat keterampilan siswa sangat minim
 Siswa Tidak punya ketertarikan dengan segala jenis keterampilan

9
3. Masih kurangnya pembisaan siswa dalam menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dilingkugan akan berdampak pada :
 Kurangnya kecintaan siswa terhadap Bahasa Indonesia
 Terbiasanya siswa menggunakan Bahasa Daerah
 Rendahnya pemahaman siswa terhadap penggunaan Bahasa
Indonesia
2.3. Mimilih Isu Prioritas
Selain metode APKL, metode USG(Urgency, Seriousness, dan Growth) juga
dapat digunakan untuk menentukan prioritas isu/masalah. Metode ini merupakan salah
satu alat untuk memilih masalah prioritas dengan menggunakan penilaian/pembobotan
skala nilai 1-5, sehingga dapat diketahui urutan kepentingan isu/masalah dengan
menggunakan 3 (tiga) komponen/variabel pembanding, yaitu:
 Urgency, yakni seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin
tinggi urgensi masalah tersebut.
 Seriousnesss, yakni seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat/dampak jika isu tersebut tidak segera diselesaikan. Semakin besar dampak isu
tersebut maka tingkat keseriusan akan semakin tinggi.
 Growth, yakni seberapa besar isu tersebut berkembang dikaitkan dengan
kemungkinan isu akan semakin memburuk jika dibiarkan. Suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius dibandingkan dengan masalah yang
berdiri sendiri.
Nilai dari ketiga variabel tersebut akan dijumlahkan , isu yang mempunyai jumlah
nilai terbesar merupakan prioritas utama yang hasus diselesaikan. Berikut tabel skala
nilai matriks USG:

Tabel 3 : Skala Nilai


Nilai Keterangan
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Cukup Urgent/Serius/Mendesak
2 Kurang Urgent/Serius/Mendesak
1 Tidak Urgent/Serius/Mendesak

10
Dengan menggunakan skala ini pada tabel diatas maka penetapan isu yang
menjadi prioritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4 : Penetapan ISU

No. Isu Aktual Urgency Seriusly Growth Jumlah

1. Belum optimalnya kegiatan belejar


mengajar di Kelas V sd 115506 Sei
5 4 5 14
Palas Kecamatan Panai Hilir
kabupaten labuhanbatu
2. Masih kurangnya Kreatifitas siswa
dalam mewujudkan misi terciptanya 4 3 4 8
siswa yang berketerampilan
3. Masih kurangnya pembisaan siswa
dalam menggunakan Bahasa
4 3 2 9
Indonesia yang baik dan benar
dilingkugan sekolah

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat ditetapkan bahwa Isu yang paling
prioritas untuk ditangani adalah isu nomor 1 yakni “Belum optimalnya kegiatan
belejar mengajar di Kelas V SDN 115506 Sei Palas Kecamatan Panai Hilir
Kabupaten Labuhanbat” .dengan total nilai 14 . Jika isu ini tidak diangkat maka
tujuan pembelajaran tidak akan pernah tercapai secara optimal.
2.4. Penetapan Gagasan Kegiatan
Tabel 5 : Penetapan Gagasan Kegiatan

No. Isu/Masalah Gagasan Kreatif Gagasan Kegiatan

1. Belum optimalnya Meningkatkan 1. Menyediakan media yang


kegiatan belajar proses kegiatan sesuai dengan tujuan
mengajar di Kelas V belajar mengajar pembelajaran
(Lima) SDN 115506 melalui media 2. Membuat kontrak Pembelajaran
Sei Palas Kecamatan dan metode siswa dengan Siswa
Panai Hilir Kabupaten aktif 3. Model Pembelajaran Learning
Labuhanbatu. menyenangkan Together
4. Menggunakan Metode
Demonstrasi
5. Melaksanakan Evaluasi

11

Anda mungkin juga menyukai