Anda di halaman 1dari 23

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI

INDONESIA
Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Pemisahan kekuasaan;
2. Pemerintahan konstitusional;
3. Pemerintahan berdasarkan hukum;
4. Pemerintahan mayoritas;
5. Pemilihan umum yang bebas;
6. Partai politik lebih dari satu;
7. Pers bebas;
8. Perlindungan terhadap hak-hak asasi
manusia;
9. Pengakuan terhadap hak minoritas;
10.Peradilan yang bebas.
1.Pemisahan Kekuasaan
 Antitesis Absolutisme kekuasaan
 John Locke (Two Treatises of Civil
Government) membagi 3 kekuasaan:
 Legislatif: kekuasaan pembentuk UU;
 Eksekutif: kekuasaan melaksanakan UU termasuk
yudikatif;
 Federatif: kekuasaan melaksanakan hubungan luar
negeri dan menyatakan perang perang dan damai.
 Montesquieu (L’Esprit de Lois)  Trias Politica:
 Legislatif: kekuasaan pembentuk UU;
 Eksekutif: kekuasaan melaksanakan UU;
 Yudikatif: kekuasaan kehakiman;
Pemisahan Kekuasaan Formal
dan Material
Ismail Suny
Pemisahan Kekuasaan Formal: apabila
pemisahan kekuasaan tersebut tidak
dipertahankan secara tegas;
Pemisahan kekuasaan material = pemisahan
kekuasaan (Trias Politica).
Indikator Trias Politica
Wade & Philips:
1. Apakah orang-orang atau badan-badan
yang sama merupakan bagian dari kedua
badan legislatif dan eksekutif?
2. Apakah badan legislatif yang mengontrol
eksekutif, atau badan eksekutif yang
mengontrol legislatif?
3. Apakah badan legislatif melaksanakan
fungsi eksekutif dan badan eksekutif
melaksanakan fungsi legilatif?
Kondisi Indonesia
UUD Negara RI Tahun 1945:
1. Fungsi legislatif: DPR bersama-sama dengan
Presiden.
2. Fungsi Eksekutif:Presiden dibantu oleh Menteri.
3. Fungsi Yudikatif: MK, MA, dan Badan-badan
peradilan.
4. Fungsi Kepenasehatan: DPA (dulu) dan Dewan
Pertimbangan Presiden (Watimpres) (sekarang) di
bawah Presiden.
5. Fungsi Peraturan Keuangan: DPRbersama Presiden
serta Bank Sentral.
6. Fungsi Pemeriksaan Keuangan Negara: BPK.
7. Fungsi Kepolisian: Polri dan lembaga pemeriksa
serta KPK.
8. Fungsi hubungan luar negeri: Presiden bersama
dengan DPR.
 Indonesia tidak menganut Trias Politica
tidak hanya 3 organ dan 3 fungsi.
2.Pemerintahan Konstitusional
Sheldon Wolin:
Suatu sistem pemerintahan disebut konstitusional atau menganut
paham konstitusionalisme, apabila memiliki 4 ciri:
1. Ada prosedur hukum untuk memberi wewenang kepada pejabat;
2. Ada batasan efektif penggunaan kekuasaan;
3. Ada prosedur yang dilembagakan untuk menjamin
pertanggungjawaban dan akuntabilitas pejabat pemerintah
(pertanggungjawaban politik dari yang memerintah kepada yang
diperintah);
4. Ada sistem jaminan hukum bagi hak-hak warga negara.

Tujuan utama pemerintahan konstitusional: adalah untuk


membatasi pelaksanaan kekuasaan politik untuk mencegah
penyalahgunaan wewenang.
Konstitusionalisme menuntut adanya pengaturan yang ketat
terhadap organisasi jabatan politik tertentu dan cara-cara
pelaksanaan tugas pemerintahan.
3.Pemerintahan Berdasarkan atas
Hukum
Penjelasan UUD 1945
SISTIM PEMERINTAHAN NEGARA
Sistem Pemerintahan Negara yang ditegaskan dalam Undang-
undang Dasar ialah:
I. Indonesia, ialah Negara yang berdasar atas Hukum
(Rechsstaat)
Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat), tidak
berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).
II. Sistem Konstitusionil
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi.
4.Pemerintahan Mayoritas
Pemerintahan yang terbentuk berdasarkan
dukungan suara terbanyak sehingga
memiliki tingkat legitimasi yang kuat karena
dikehendaki oleh rakyat.
Oleh karena itu, presiden dipilih dengan
suara terbanyak. Hal yang sama juga
dilakukan dengan Pemilu Anggota DPR,
DPD, dan DPRD Prov/Kab/Kota yang
menggunakan suara terbanyak.
5.Pemilu yang Bebas
 Free election: is an electoral process which respects
human rights and freedoms, including:
◦ Freedom of speech,
◦ Freedom of association,
◦ Freedom of register as an elector, a party or a candidate,
◦ Freedom from coercion,
◦ Freedom of access to the polls,
◦ Freedom to vote in secret,
◦ Freedom of complain.
 Fair election is an electoral process with a level playing
field, including:
◦ Non-partisan administration of election,
◦ Constitutional protection of electoral law,
◦ Universal suffrage and accessible polling places,
◦ Balanced reporting by the media,
◦ Equitable and non-coercive treatments of parties, candidates, and electors
by the government, the police, the military and the judiciary.
Aplikasi di Indonesia

Sejak Pemilu 1955 s.d 1998 pemilu di


Indonesia menggunakan sistem
proporsional. Wilayah dibagi dalam dapil,
jumlah anggota DPR yang dipilih bagi
setiap dapil ditentukan berdasarkan
imbangan jumlah penduduk. Tiap 400.000
penduduk memperoleh seorang wakil.
Untuk keseimbangan jumlah anggota DPR
di Jawa tidak boleh lebih dari luar jawa.
UU No.10 Tahun 2008
 Pasal 22E ayat (6) UUD Negara RI Tahun 1945:
Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD,
DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota setiap lima tahun
sekali.
 Pemilu untuk memilih 560 anggota DPR, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem
proporsional terbuka.
 Pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan
sistem distrik berwakil banyak.
 Pasal 22 C ayat (2) UUD Negara RI Tahun 1945: Anggota DPD
dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh
anggota DPD itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota
Dewan Perwakilan Rakyat.
 Pemilihan umum diselenggarakan dengan menjamin prinsip
keterwakilan, yang artinya setiap orang Warga Negara
Indonesia terjamin memiliki wakil yang duduk di lembaga
perwakilan yang akan menyuarakan aspirasi rakyat di setiap
tingkatan pemerintahan, dari pusat hingga ke daerah.
UU No.10 Tahun 2008
Daftar bakal calon memuat paling banyak
120% dari jumlah kursi pada setiap daerah
pemilihan.
Daftar bakal calon memuat paling sedikit
30% keterwakilan perempuan yang harus
diverifikasi KPU.
PEMILU DI INDONESIA DALAM ANGKA

Pemilu 1955 Pemilu 1971 Pemilu 1977-1997 Pemilu 1999 Pemilu 2004 Pemilu 2009
Dasar Hukum UU No.7/1953 UU No.15/1969 UU No.5/1975 UU No.3/1999 UU No.12/2003. UU No.10/2008
UU No.9/1954 UU No.2/1980
Peserta 172 Partai, 10 Partai GOLKAR 48 Partai 24 Partai 38 Partai (Nasional)
organisasi, dan PDI 6 Partai Lokal (NAD)
perorangan. PPP
Pemilih Terdaftar 43,1 juta 58,6 juta 69,8 juta (1977) 117,7 juta 148.000.369,- 171.068.667
125,6 (1997)
Suara Sah 37,8 juta (87,7%) 53,5 (91,4%) 64 juta (91,6%) 105,7 juta (89,8%) 113.125.750, 104.099.785
112,9 juta (89,9%) (76,44%) (60,85%)
Pemenang PNI (22%) GOLKAR (63%) Golkar PDI-P (33,7%) Golkar (21,62%) Partai Demokrat (31)
Masyumi (21%) NU (19%) 1977 (62%) Golkar (22,4%) PDI-P (18,31%) 21.703.137 suara (20,85%)
NU (18%) PNI (7%) 1997 (75%) PKB (12,6%) PKB (10,61%) 148 kursi (26,42%)
Partai Golkar (23)
PKI (16%) PPP (10,7%) PPP (8,16%)
15.037.757 suara (14,45%)
PAN (7,1%) PD (7,46%) 108 kursi (19,29%)
PKS (7,20%) PDIP (28) 14.600.091 suara
PAN (6,41%) (14,03%) 93 kursi (16,61%)
PKS (8) 8.206.955 suara
(7,88%) 59 kursi (10,54%)
PAN (9) 6.254.580 suara
(6,01%) 42 kursi (7,50%)
PPP (24) 5.533.214 suara
(5,32%) 39 kursi (6,96%)
PKB (13) 5.146.122 suara
(4,94%) 30 kursi (5,36%)
Partai Gerindra (5)
4.646.406 suara (4,46%) 26
kursi (4,46%)
Partai Hanura (1) 3.922.870
suara (3,77%) 15 kursi
(2,68%)
Partai Di Parlemen 28 Partai 8 Partai Golkar, PPP, PDI, 21 Partai 16 Partai 9 Partai
dan Wakil ABRI.
6.Lebih Dari Satu Parpol

They perform their functions:


 Proposing candidates;
 Stimulating public opinion;
 Getting people to vote;
 Criticism of regime;
 Responsibility for government;
 Choosing appointive officers;
 Unifying the government.
Definisi Parpol
Carl J Friedrich:
Parpol adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan
terhadap pemerintahan.
Sigmund Neumann:
Parpol adalah organisasi dari aktivitas politik yang berusaha
menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan
rakyat dengan bersaing.
UU No. 10 Tahun 2008:
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota,
masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Hak dan Pembatasan Parpol
Hak Warga negara:
 UUD Negara RI Tahun 1945 menjamin kemerdekaan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat
sebagai hak asasi manusia yang harus dilaksanakan
untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang kuat
dalam NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
demokratis, dan berdasarkan hukum.
Pembatasan:
 Larangan bagi Parpol untuk menganut,
mengembangkan, dan menyebarkan ajaran
komunisme/Marxisme-Leninisme sebagaimana
diamanatkan oleh Ketetapan MPRS Nomor XXV
/MPRS/Tahun 1966. Ketetapan MPRS ini diberlakukan
dengan memegang teguh prinsip berkeadilan dan
menghormati hukum, demokrasi, dan hak asasi
manusia.
Fungsi Parpol dlm Negara yang
Demokratis

1. Sebagai sarana komunikasi politik karena


menjadi agregasi kepentingan;
2. Sebagai sarana sosialisasi politik;
3. Sebagai sarana rekrutmen politik;
4. Sebagai sarana pengatur konflik.
Hak Parpol

1. memperoleh perlakuan yang sama, sederajat, dan adil dari negara;


2. mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri;
3. memperoleh hak cipta atas nama, lambang, dan tanda gambar Partai
Politik;
4. ikut serta dalam pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPRD,
Presiden dan Wakil Presiden, serta kepala daerah dan wakil kepala
daerah;
5. membentuk fraksi di tingkat MPR, DPR, DPRD provinsi/kabupaten/kota;
6. mengajukan calon untuk mengisi keanggotaan DPR dan DPRD;
7. mengusulkan pergantian antarwaktu anggotanya di DPR dan DPRD
(sesuai UU No.27 Tahun 2009 ttg MPR,DPR, DPD dan DPRD (Susduk));
8. mengusulkan pemberhentian anggotanya di DPR dan DPRD;
9. mengusulkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, calon
gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati, serta calon
walikota dan wakil walikota;
10. membentuk dan memiliki organisasi sayap Partai Politik;
11. memperoleh bantuan keuangan dari APBN /APBD.
Wewenang Parpol
Melakukan rekrutmen terhadap WNI untuk menjadi:
 anggota Partai Politik;
 bakal calon anggota DPR dan DPRD;
 bakal calon Presiden dan Wakil Presiden; dan
 bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah

Sumber Keuangan Parpol


 iuran anggota;
 sumbangan yang sah menurut hukum berupa uang, barang,
dan/atau jasa;
 bantuan keuangan dari APBN/APBD yang diberikan secara
proporsional kepada Parpol yang mendapatkan kursi di DPR,
DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota yang
penghitungannya berdasarkan jumlah perolehan suara.
Klasifikasi Parpol
Partai Massa yang mengutamakan
kekuatan pada berdasarkan jumlah
anggota partai.
Partai Kader yang mengutamakan
pengkaderan anggota dengan
menekankan pada kesamaan ideologi dan
loyalitas pada partai.
Dampak Putusan MK
 13 Parpol mengajukan pengujian materiil atas UU PEMILU
terhadap UUD Negara RI Tahun 1945 mengenai
persyaratan partai politik peserta Pemilu karena partai
politik yang tidak memenuhi Electoral Threshold (ET) tetapi
mempunyai kursi di DPR RI hasil Pemilu 2004 secara
otomatis dapat mengikuti Pemilu 2009.
 Ketentuan Pasal 316 huruf d menyebutkan:
Partai Politik Peserta Pemilu 2004 yang tidak memenuhi
ketentuan Pasal 315 dapat mengikuti Pemilu 2009 dengan
ketentuan:
(d) memiliki kursi di DPR RI hasil Pemilu 2004.

Ketentuan ini bersifat diskriminatif dan akhirnya


dibatalkan oleh MK.
JUMLAH PARPOL PESERTA PEMILU 2009

1. PARTAI HATI NURANI RAKYAT 23. PARTAI GOLONGAN KARYA


2. PARTAI KARYA PEDULI BANGSA 24. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
3. PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA 25. PARTAI DAMAI SEJAHTERA
4. PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL 26. PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN
5. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA INDONESIA
6. PARTAI BARISAN NASIONAL 27. PARTAI BULAN BINTANG
7. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 28. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
8. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 29. PARTAI BINTANG REFORMASI
9. PARTAI AMANAT NASIONAL 30. PARTAI PATRIOT
10. PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU 31. PARTAI DEMOKRAT
11. PARTAI KEDAULATAN 32. PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA
12. PARTAI PERSATUAN DAERAH 33. PARTAI INDONESIA SEJAHTERA
13. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 34. PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA
14. PARTAI PEMUDA INDONESIA
15. PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME
16. PARTAI DEMOKRASI PEMBARUAN
17. PARTAI KARYA PERJUANGAN TAMBAHAN SETELAH PUTUSAN MK:
18. PARTAI MATAHARI BANGSA 41. PARTAI MERDEKA
19. PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA 42. PARTAI PERSATUAN NAHDLATUL UMMAH INDONESIA
20. PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN 43. PARTAI SARIKAT INDONESIA
21. PARTAI REPUBLIK NUSANTARA (RepublikaN) 44. PARTAI BURUH
22. PARTAI PELOPOR

Anda mungkin juga menyukai