Anda di halaman 1dari 3

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM

1. Konsepsi Hukum Islam

Pengertian Hukum Islam


Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama
islam. Jika kita berbicara tentang hukum, yang terlintas dalam pikiran kita adalah
peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia
dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa kenyataan yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun peraturan atau norma yang
dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.
Perkataan hukum yang dipergunakan sekarang dalam bahasa Indonesia berasal
dari kata hukum dalam bahasa arab artinya normaatau kaidah, yakni ukuran,
patokan, pedoman yang dipergunakan untuk menilai tingkah laku atau perbuatan
manusia dan benda.

Hukum Islam Merupakan Bagian Dari Agama Islam


Sebagai sistem hukum, hukum islam tidak boleh dan tidak dapat disamakan
dengan system hukum yang lain yang pada umumnya terbentuk dan berasal dari
kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan hasil pemikiran manusia serta budaya
manusia pada suatu saat di suatu masa.
Dalam masyarakat Indonesia berkembang berbagai maacam istilah, dimana
istilah satu dengan lainnya mempunyai persamaan dan sekaligus juga mempunyai
perbedaan. Istilah-istilah tersebut adalah syari’at islam, fikih islam, dan hukum
islam. Di dalam kepustakaan hukum islam berbahasa inggris, syari’at islam
diterjemahkan dengan Islamic Law, sedang fikih islam diterjemahkan dengan Islamic
Jurisprudence. Di dalam bahasa Indonesia, untuk syari’at islam sering dipergunakan
istilah hukum syari’at atau hukum syara’, untuk fikih islam sering dipergunakan
istilah hukum fikih atau kadang-kadang hukum islam.
Fikih berisi rincian dan syari’ah. Karena itu ia dapat dikatakan sebagai elaborasi
terhadap syari’ah. Elaborasi yang dimaksudkan disini merupakan suatu kegiatan
ijtihad dengan menggunakan akal pikiran atau al-ra’yu. Yang dimaksud ijtihad
adalah usaha atau ikhtiar yang sungguh-sungguh dengan mempergunakan segenap
kemampuan yang ada, dilakukan oleh orang (ahli hukum) yang memenuhi syarat
untuk mendapatkan garis hukum yang belum jelas atau tidak ada ketentuannya di
dalam al-Quran dan Sunnah Rasullullah SAW.

Ruang Lingkup Hukum Islam


Hukum islam baik dalam pengertia syari’at maupun fikih, dibagi kedalam dua
bagian besar, yaitu bidang ibadah dan bidang muamalah. Ibadah adalah tata cara
dan upacara yang wajib dilakukan seorang muslim dalam berhubungan dengan
Allah seperti menjalankan sholatm membayar zakat, menjalankan ibadah puasa dan
haji. Tata cara dan upacara ini tetap, tidak dapat ditambah-tambah maupun
dikurangi. Ketentuannya telah diatur dengan pasti oleh allah dan dijelaskan oleh
Rasul-Nya.
Apabila bagian-bagian hukum Islam tersebut disusun menurut sistematika
hukum Barat yang membedakan hukum pubik dengan hukum perdata, maka
susunan hukum muamalat dalam arti luas, yang termasuk dalam hukum perdata
Islam adalah (1). Munakahat (2). Wirasah (3). Muamalah. Adapun yang termasuk
dalam hukum publik islam adalah (1). Jinayat (2). Al-ahkam al-sulthaniyah (3). Siyar
(4). Mukhashamat.

Tujuan Hukum Islam


Adapun tujuan hukum islam secara umum adalah unutkmencegah
kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka,
mengatahkan mereka pada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup
manusia di dunia ini dan diakhirat kelak dengan jalan mengambil segala
bermanfaat dan mencegah atau menolak yang madharat, yakni yang tidak
berguna bagi hidup dan kehidupan manusia. Abu Ishaq al-Satibi
merumuskan lima tujuan hukum islam, yakni memelihara (agama); (2) jiwa;
(3) akal; (4) keturunan; (5) harta yang disebut maqashid al-khamsah. Kelima
tujuan ini kemudian disepakati oleh para ahli hukum islam. Agar dapat
dipahami dengan baik dan benar, masing-masing tujuan hukum islam
tersebut.

Sumber Hukum Islam


Dari Hadis (H.M. Rasjidi, 1980 : 456) yang dikemukakan tersebutm para
ulama menyimpulkan bahwa sumber hukum Islam ada tiga yaitu Al-Quran,
al-Sunnah, dan akal pikiran orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad.

2. Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan ruang lingkup


hukum Islam, bahwa ruang lingkup hukumIslam sangat luas. Yang diatur
dalam hukum islam bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi
juga hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
manusia lain dalam masyarakat, manusia dengan bendam dan antara
manusia dengan lingkungan hidupnya. Peranan hukum Islam dalam
kehidupan bermasyarakat sebenarnya cukup banyak, tetapi dalam
pembahasan ini hanya akan dikemukakan peranan utamanya saja, yaitu :
Fungsi Ibadah, Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Fungsi Zawajir, Fungsi
Tandhim wa islah al-Ummah.

3. Konsep Hak Asasi Manusia Dalam Islam

Sejarah Hak Asasi Manusia


Dilihat dari segi sejarahnya, umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa
lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 M di
Inggris. Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki
kekuatan absolute (raja yang menciptakan hukumm tetapi ia sendiri tidak terikat
pada hukum), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai
pertanggung jawabannya di muka hukum.

Perbedaan Prinsip Antara HAM Dalam Islam dan Barat


Ada perbedaan prinsip antara hak-hak asasi manusia dilihat dari sudut pandang
Barat dan islam. HAM menurut pemikiran Barat semata-mata bersifat
antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat pada manusia. Dengan demikian,
manusia sangat dipentingkan.
Prinsip-prinsip HAM yang tercantum dalam Universal Declaration of
Human Rights dilukiskan dalam berbagai ayat. Prinsip-prinsip human rights
berikut: Prinsip Martabat Manusia, Prinsip Persamaan, Prinsip Kebebasan
Menyatakan Pendapat, Prinsip Kebebasan Beragama, Prinsip Hak Atas
Jaminan Sosial, Prinsip Hak Atas Harta Benda.

4. Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan dan Penegakkan Hukum

Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakkan hukum di


Indonesia tampak jelas setelah Indonesia merdeka. Sebagai hukum yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakatm hukum islam telah menjadi bagian dari
kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama islam. Penelitian yang
dilakukan secara nasional oleh Universitas Indonesia dan BPHN (1977/1978)
menunjukkan dengan jelas kecendrungan umat islam Indonesia untuk kembali ke
identitas dirinya sebagai muslim dengan mentaati dan melaksanakan hukum Islam.

Anda mungkin juga menyukai