1. Alat
listrik (Venticell), karung goni, kipas angin, timer, stopwatch, penggaris, spons
pembersih, pisau stainless, pemarut ubi jalar, desikator, mangkuk, cawan, nampan
2. Bahan
Penelitian ini menggunakan dua asal ubi jalar. Untuk menghindari kerancuan atau
kesalahan penggunaan varietas maka dalam penelitian ubi jalar yang digunakan
akan disebut dengan asal diprolehnya sampel yakni ubi jalar Gisting dan ubi jalar
Marga. Ubi jalar Gisting diperoleh langsung dari petani ubi jalar dari Kampung
20
Way Tebu Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dan ubi jalar Marga dari
C. Metode Penelitian
tingkat suhu dan kelembaban udara ruang (laboratorium) serta suhu dan
kelembaban dingin dengan dua asal yang berbeda. Masing - masing variasi
R1 : Penyimpanan ubi jalar asal Gisting di dalam kotak plastik dengan suhu
R2 : Penyimpanan ubi jalar asal Marga di dalam kotak plastik dengan suhu
C1 : Penyimpanan ubi jalar asal Gisting di dalam kotak plastik dengan suhu
C2 : Penyimpanan ubi jalar asal Marga di dalam kotak plastik dengan suhu
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Menyiapkan ubi jalar 114 buah masing – masing sampel yang dipanen
d. Menyiapkan kotak plastik untuk penyimpanan ubi jalar dengan suhu dan
karung ke dalam ember hingga basah lalu karung goni diperas agar air
tidak menetes untuk menutup ubi jalar dalam kotak plastik. Karung goni
sekali agar karung tidak kering. Jika karung kering maka karung
lembab maka karung hanya disemprot dengan air ± 500 ml hingga basah.
Karung goni yang basah diberi kipas agar tidak terjadi titik jenuh pada
kelembaban udara.
22
Berikut ini adalah ilustrasi gambar penyimpanan ubi jalar dalam plastik (kotak):
48cm
36 cm
a
b
16,7 cm
48 cm
36 cm
a
b
16,7 cm
c b
Keterangan :
a. Kotak plastik
b. Ubi jalar
2. Tahap pelaksanaan
memilih ubi jalar yang segar dengan kondisi baik (tidak terluka, memar,
bagian ubi jalar yang tidak diperlukan dan pemilihan ubi jalar yang
mengisi 10 buah ubi jalar untuk pengamatan tunas dan susut bobot
e. Membiarkan ubi jalar di dalam wadah kotak plastik dengan suhu dan RH
ruang (30°C, 58% - 70%) masing – masing dengan dua asal ubi jalar
yang berbeda.
f. Mengkondisikan ubi jalar di dalam wadah kotak plastik dengan suhu dan
h. Pengambilan data Total Padatan Terlarut (TPT) serta kadar air ubi jalar
Diagram alir tahap penyimpanan ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 6.
Mulai
Analisis data
Selesai
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan meliputi: suhu dan RH, penurunan bobot ubi jalar
(bobot ubi jalar sebelum penyimpanan dan bobot ubi jalar hingga hari ke- n),
Total Padatan Terlarut (% Brix), pertumbuhan tunas serta kadar air. Pengamatan
dihentikan ketika kondisi ubi jalar berumur 8 minggu dalam tempat penyimpanan.
dan diamati setiap satu jam sekali dalam sehari, yaitu antara pukul 09.00 sampai
dengan pukul 17.00 sore. Pengukuran suhu dan RH di dalam kotak plastik yang
ditumpuk dilakukan pada bagian tengah. Ini dilakukan untuk mewakili suhu dan
RH bagian atas dan bawah. Pengukuran suhu dan RH dilakukan setiap hari.
Pengamatan dilakukan tiga kali dalam satu minggu untuk mengetahui perubahan
bobot ubi jalar sejak awal penyimpanan sampai pada bobot ubi jalar hari ke- n
buah ubi jalar dengan tiga kali ulangan, kemudian ditimbang dengan
menggunakan timbangan mekanik untuk setiap perlakuan. Bobot ubi jalar awal
(w0) adalah ubi jalar sebelum disimpan, sedangkan bobot ubi jalar hari ke-n (wn)
adalah bobot ubi jalar selama penyimpanan. Perhitungan susut bobot ubi jalar
27
dilakukan berdasarkan persen (%) bobot hari ke-n dibandingkan dengan bobot
Keterangan :
Sampel ubi jalar diparut dan diambil cairannya, kemudian diletakkan di atas lensa
refractometer untuk dilakukan pembacaan hasil. Total Padatan Terlarut (TPT) ubi
jalar akan langsung dibaca oleh alat. Setelah selesai menguji, lensa dibersihkan
d. Tunas
Pengamatan dilakukan dengan melihat perubahan panjang, mata dan jumlah yang
bertunas dari awal sebelum ubi disimpan sampai ubi tumbuh tunas selama 8
minggu pada ubi jalar. Pertumbuhan tunas diamati sesuai perubahan masing –
masing asal ubi jalar dan perlakuan dengan cara mengukur memakai penggaris
dan menghitung panjang, mata dan jumlah yang bertunas 2 kali dalam seminggu
28
dengan jumlah sampel 10 buah setiap ulangan dan 3 ulangan untuk setiap
perlakuan. Penentuan tunas jika panjang tunas berukuran 0,5 cm ini dilakukan
untuk memastikan benar – benar tunas atau bukan sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam mengukur panjang tunas. Pada sampel juga dilakukan penghitungan berapa
banyak yang sudah bertunas dan banyak mata tunas yang terdapat pada ubi setiap
buahnya.
e. Kadar Air
Pengukuran kadar air bertujuan untuk mengetahui jumlah air yang terkandung
pada bahan dengan menggunakan oven listrik satu kali dalam seminggu.
bobot sampel sebelum dan sesudah pengovenan. Pengukuran kadar air sebelum
pengovenan, dilakukan dengan menimbang tiga buah sampel ubi jalar yang diiris
sebagai bobot awal. Pengeringan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan pada
bahan awal dan bobot akhir merupakan banyaknya air dalam bahan yang
................................................................. (2)
Keterangan :
4. Analisis data
Data – data hasil pengukuran parameter suhu dan kelembaban udara, susut bobot,
total padatan terlarut, pertumbuhan tunas, dan kadar air dianalisis dan disajikan