Anda di halaman 1dari 9

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036

Vol.2 No.3 2017: 42-50

Pengaruh Suhu dan Angin Terhadap Andongan dan


Kekuatan Tarik Konduktor Jenis ACCC Lisbon
Muhammad Ihsan#1, Ira Devi Sara*2, Rakhmad Syafutra Lubis#3
#
Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Abdul Rauf No. 7, Darussalam, banda Aceh 23111 Indonesia
1muhamamdihsan10104@gmail.com

3ira.sara@gmail.com

3rakhmadslubis@gmail.com

Abstrak— Konduktor ACCC (Alumunium Conductor Composite jaringan listrik. Setiap konduktor yang digunakan sebagai
Core) Lisbon dapat menghantarkan arus maksimal teus- penghantar saluran transmisi harus memiliki besar kekuatan
menerus sebesar 1218 ampere dan mampu bekerja dengan suhu tarik (tension) dan andongan (sag) tertentu agar penyaluran
maksimal 1750C. Permasalahan saluran transmisi adalah daya optimal dan aman dari pengaruh-pengaruh eksternal
andongan dan kekuatan tarik. Besarnya tegangan tarik dan diantaranya temperatur dan angin.
andongan akan mempengaruhi kapasitas hantaran arus. Arus yang diperbolehkan untuk saluran transmisi udara
Konduktor ACCC Lisbon merupakan solusi yang tepat karena dibatasi oleh kenaikan suhu yang disebabkan oleh
bersifat HTLS (High Tension Low Sagging) / mampu bekerja
mengalirnya arus dalam saluran tersebut. Pemuluran dan
dengan tegangan tarik yang besar dan andongan yang rendah.
Tegangan tarik dan andongan juga dipengaruhi faktor suhu dan andongan yang terjadi tidak boleh melebihi batas aman dari
angin. Pengaruh tersebut akan dihitung dengan metode catenary ruang dan jarak bebas minimum [7].
dan menggunakan software octave 4.2.0. Hasil penelitian Suhu yang tinggi ini dapat diakibatkan oleh banyak hal,
menunjukkan bahwa pengaruh terbesar andongan dan salah satunya adalah karena timbulnya rugi-rugi tembaga
kekuatan tarik adalah akibat arus saluran. Setiap kenaikan arus karena arus beban yang lewat pada konduktor tersebut.
sebesar 10 ampere maka andongan akan bertambah sebesar Semakin besar arus beban yang lewat akan menyebabkan
0,0106 meter atau 0,135 % sedangkan kekuatan tarik berkurang kerugian berupa panas semakin tinggi yang pada akhirnya
sebesar 2,5446 kg atau 0,136 %. Setiap kenaikan suhu 1oC maka akan menambah beban berupa panas pada kawat konduktor
andongannya akan bertambah sebesar 0,0534 meter atau 0,7106 %
tersebut [2].
dan kekuatan tarik akan berkurang sebesar 13,64 kg atau
0,69839 %. Setiap kenaikan kecepatan angin sebesar 1 m/s maka Panjang kawat akan tergantung pada panjang gawang
andongan akan bertambah sebesar 0,0013 meter atau 0,0024 % (jarak antara dua menara transmisi) dan besarnya andongan
sedangkan kekuatan tarik akan bertambah sebesar 0,0025 kg yang diijinkan. Sedangkan andongan itu sendiri tergantung
atau 0,000124 %. pada panjang kawat, kekuatan tarik dan temperatur dimana
ketiga besaran tersebut akan saling mempengaruhi satu sama
Kata Kunci— Andongan dan kekuatan tarik, ACCC Lisbon, lain. Karena tegangan kerja dari kawat konduktor yang
Pengaruh arus saluran, suhu lingkungan dan angin, caternary, digunakan untuk transmisi tenaga listrik umumnya tinggi
octave 4.2.0. maka andongan kawat yang terlalu besar akan dapat
menimbulkan bahaya bagi semua objek yang berada di
I. PENDAHULUAN bawahnya dan juga kawat konduktor itu sendiri.[2]
Konduktor merupakan bagian yang sangat penting dalam Saat ini terdapat konduktor jenis baru yaitu ACCC Lisbon.
penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen. Konduktor ini merupakan salah satu jenis konduktor yang
Oleh karena itu, konduktor yang digunakan harus memiliki digunakan sebagai penghantar pada sistem SUTT dan SUTET,
kemampuan hantar arus yang besar dan mempunyai konduktor ini terbuat dari Aluminium jenis Annealed berinti
karakteristik temperatur yang tinggi. Transmisi bertegangan composite yang memiliki daya tarik mencapai 93,2 kN [3].
tinggi menjadi pilihan utama penyaluran daya listrik, hal ini
dilakukan untuk menekan biaya pembangunan jaringan listrik II. DASAR TEORI
dengan kapasitas daya yang sangat besar. Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi merupakan salah satu
bertegangan tinggi memiliki batas penyaluran daya jenis saluran tenaga listrik yang digunakan untuk keperluan
sedangkan kebutuhan energi listrik masyarakat semakin hari transmisi tenaga listrik dalam jarak yang sangat jauh dari
semakin bertambah. pusat pembangkit energi listrik ke pusat beban. Saluran Udara
Menaikkan tegangan pada jaringan transmisi menjadi Tegangan Tinggi (SUTT) menggunakan tegangan 150 kV
salah satu pilihan untuk meningkatkan kapasitas daya yang dalam proses penyaluran tenaga listrik ke pusat beban dari
akan disalurkan, namun hal ini membutuhkan biaya yang stasion pembangkit energi listrik [1].
sangat besar, selain harus menggantikan peralatan di semua Andongan adalah jarak titik terendah dari sebuah
Gardu Induk (GI) juga harus menggantikan tower transmisi konduktor dengan garis lurus konduktor tersebut yang

Vol.2 No.3 2017 42 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
dibentangkan pada dua titik. Sedangkan kekuatan tarik adalah  Temperatur
kemampuan menahan suatu konduktor yang dibentangkan  Tekanan angin
pada dua titik.  Abu (terdapat di daerah gunung berapi dan di daerah
Kawat konduktor yang dipasang antara dua titik struktur industri tetapi pengaruhnya terhadap karakteristik
pendukung menara transmisi tidak akan berbentuk suatu garis mekanis kecil dan dapat diabaikan).
lurus horizontal, melainkan akan membentuk suatu andongan Selain keempat faktor yang telah disebutkan di atas,
(sag). Besar andongan tergantung dari suhu udara sekeliling kondisi topografi suatu wilayah juga mempengaruhi besar
saluran. Pada siang hari, karena terik panas matahari, kawat andongan suatu penghantar. Berdasarkan topografi
juga akan menjadi panas dan sedikit memanjang dan perhitungan andongan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
andongan akan menjadi lebih besar, sebaliknya pada malam untuk permukaan rata (sama tinggi) dan tidak rata (tidak sama
hari dengan kondisi udara yang lebih dingin, kawat akan tinggi) [6].
menjadi lebih pendek sehingga mengencang dan andongan
akan mengecil [4]. A. Andongan Kawat Transmisi Pada Permukaan Yang
Andongan dan kekuatan tarik pada konduktor merupakan Rata.
dua hal yang sangat penting dipertimbangkan pada saluran Naskah anda harus menggunakan ukuran halaman sesuai
transmisi dan saluran distribusi hantaran udara (overhead) dengan ukuran kertas A4s yaitu 215mm (8.46") lebar dan
karena kekuatan tarik pada konduktor dapat menambah beban 297mm (11.69") panjang. Pinggirnya harus diatur sebagai
mekanik pada menara transmisi. Apabila kekuatan tarik berikut:
terlalu besar maka dapat menyebabkan kegagalan mekanik Wilayah yang memiliki topografi permukaan yang rata
pada konduktor itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi akan memiliki menara transmisi yang sama tinggi sehingga
andongan dan kekuatan tarik pada konduktor adalah [5] : kawat yang dibentangkan pada menara juga akan sama tinggi.
 Berat konduktor per satuan panjang Besar andongan dan tegangan tarik dapat dihitung dengan
 Span (jarak antara dua menara transmisi) menggunakan metode catenary seperti pada Gambar 1.
 Temperatur
Apabila sebuah kawat konduktor direntangkan di antara
dua buah titik A dan B seperti pada gambar 2.1 maka kawat
tersebut akan melengkung. Besar lengkungan ini akan sangat
tergantung pada berat dan panjang kawat. Berat kawat ini
yang akan menimbulkan kekuatan tarik pada penampang
kawat tersebut. Jika kekuatan tarik kawat besar dapat
menyebabkan kawat putus, atau dapat merusak tiang pengikat
kawat tersebut [6]. Menurut hukum Stokes, adanya beban
kekuatan tarik ini akan mengakibatkan bertambah panjangnya
kawat sesuai dengan modulus elastisitasnya [6]. Apabila
modulus elastisitasnya kecil, pemuluran kawat menjadi tinggi.
Gambar 1 Kawat yang dibentang pada menara yang sama tinggi.
Perubahan panjang kawat yang kecil mempunyai efek yang
besar terhadap andongan dan kekuatan tarik kawat [5]. Hal Gambar 1 menunjukkan sepotong kawat yang ditumpu
lain yang dapat menambah panjang adalah pemuaian akibat pada titik A dan titik B yang sama tinggi. Andongan kawat
suhu yang tinggi yang diakibatkan oleh arus yang mengalir tersebut dapat dihitung dengan persamaan berikut [5] :
pada konduktor. Menghitung andongan :
Andongan minimum dan maksimum yang mungkin 𝑤𝑆 2
terjadi pada saluran transmisi dapat dilihat pada Gambar 2.1. 𝑑= (1)
8𝐻
Menurut standar Perusahaan Listrik Negara untuk saluran
transmisi 150 kV, tinggi kawat diatas tanah adalah 9 meter Menghitung kekuatan tarik :
dan andongan maksimum adalah 12 meter. Sedangkan untuk 𝑆 2𝑤2 1 𝑆𝑤 2
𝑇𝐴𝐵 = 𝐻 + = 𝐻 [1 + ( ) ] (2)
tegangan tarik maksimum sebesar 1800 kg [8]. Ada dua 8𝐻 8 𝐻
batasan harga untuk merentangkan suatu kawat yaitu [6] :
 Kekuatan tarik tidak boleh melebihi kekuatan tarik Menghitung perubahan panjang kawat akibat andongan :
yang diijinkan pada keadaan apapun. Kekuatan tarik 8𝑑 2
𝐿 = 𝑆 (1 + ) (3)
maksimum akan terjadi pada saat temperatur 3𝑆 2

terendah dan ada beban angin.


Menghitung tahanan kawat :
 Jarak kawat ke tanah tidak boleh lebih kecil dari 𝐿
jarak terkecil. Andongan terbesar terjadi pada saat 𝑅= 𝜌 (4)
𝐴
temperatur maksimum dan pada beban maksimum.
Andongan dan kekuatan tarik selain dipengaruhi oleh dimana :
faktor internal, juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor- S : Panjang gawang/span (meter)
faktor eksternal terdiri dari [6]: H : Kekuatan tarik (kg)

Vol.2 No.3 2017 43 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
w : Berat kawat per satuan panjang (kg/m) rugi listrik + panas penyerapan matahari) sama dengan panas
d : Andongan/sag (meter) yang dilepaskan konduktor secara konveksi dan radiasi [7].
𝑇𝐴𝐵 : Kekuatan tarik kawat (kg)
A : Luas Penampang kawat (mm2) 𝑊𝑒 + 𝑊𝑠 = 𝑊𝑐 + 𝑊𝑟 (9)
L : Perubahan panjang kawat akibat andongan (m)
R : Tahanan kawat (Ω) 𝑊𝑒 = 𝐼 2 𝑅 (10)
ρ : Hambatan jenis (Ωm)
𝑊𝑠 = 𝛼. 𝐸. 𝑑 (11)
B. Andongan Kawat Tranmisi Pada Permukaan Yang Tidak
Rata.
dimana :
Wilayah dengan topografi permukaan yang tidak rata We : Rugi listrik (W/m)
memiliki menara transmisi yang tidak sama tinggi, sehingga I : Arus (A)
kawat yang dibentangkan pada menara tidak akan sama tinggi. R : Tahanan (Ohm/m)
Dua buah menara yang tidak sama tinggi dapat diilustrasikan Ws : Panas yang diserap dari matahari (W/m)
seperti gambar 2 yang menunjukkan kawat yang dibentang α : Koefisien serap matahari (1 untuk konduktor lama,
pada dua titik tumpu, titik A dan B yang tidak sama tinggi. 0,6 untuk konduktor baru)
E : Intensitas radiasi matahari (1000-1500 W/m2)
d : Diameter konduktor (m)

Panas dari penghantar menyebar secara radiasi dan


konveksi. Secara radiasi sesuai dengan hukum Stefan
Boltzman yang menyatakan bahwa jumlah panas tersebar oleh
radiasi berbanding pangkat empat dari suhu mutlak
penghantar [7].

𝑊𝑟 = 17,9 . 10−8 𝑒(𝑇𝑐4 − 𝑇𝑎4 ) 𝑑 (12)

Sedangkan secara konveksi :

Gambar 2 Kawat yang dibentang pada menara yang tidak sama tinggi [6].
𝑊𝑐 = 18 △ 𝑡 √𝑝 𝑉𝑚 𝑑 (13)
Bila lengkung kawat BA diteruskan sampai ke titik A’ dimana :
sehingga titik B dan A’ sama tinggi [6], maka besar andongan Wr : Panas radiasi (W/m)
pada menara A dan B sebesar [2] : Wc : Panas Konveksi (W/m)
e : emisivitas relatif permukaan konduktor yang
ℎ 2 bernilai antara 0,2-1,0 (untuk benda hitam=1 dan
𝑑𝐴 = 𝑑 ( − 1) (5) untuk Al atau Cu=0,5)
4𝑑
Tc : Temperatur Konduktor (oC)
ℎ 2 Ta : Temperatur sekeliling (oC)
𝑑𝐵 = 𝑑 ( + 1) (6)
4𝑑 p : Tekanan udara (atm)
Vm : Kecepatan angin (m/s)
dimana : △t : Kenaikan temperatur (oC)
d : Andongan pada menara sama tinggi (m) d : Diameter konduktor (m)
h : Tinggi menara (m)
Sedangkan untuk kekuatan tarik kawat diperoleh dari Sehingga persamaan (9) menjadi :
persamaan berikut ini [2] :
𝑇𝐴 = 𝐻 + (𝑤 × 𝑑𝐴 ) (7) 𝐼 2 𝑅 + 𝛼. 𝐸. 𝑑 = 18 △ 𝑡 √𝑝 𝑉𝑚 𝑑 + 17,9 . 10−8 𝑒(𝑇𝑐4 −
𝑇𝑎4 ) 𝑑 (14)
𝑇𝐵 = 𝐻 + (𝑤 × 𝑑𝐵 ) (8)
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
dimana : nilai kenaikan temperatur sehingga dapat menghitung
H : Kekuatan tarik kawat (kg) andongan dan kekuatan tarik akibat pembebanan arus saluran.
w : Berat kawat (kg/m)
D. Pengaruh Temperatur Terhadap Andongan dan
C. Pengaruh Arus Saluran Kekuatan Tarik
Perhitungan kemampuan hantar arus pada saluran Kekuatan tarik kawat dapat berubah sesuai dengan
transmisi harusmemenuhi persamaan keseimbangan panas, temperatur di sekitar kawat. Kenaikan temperatur dapat
yaitu panas yang dibangkitkan oleh konduktor (panas rugi-

Vol.2 No.3 2017 44 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
menambah panjang konduktor sehingga panjang andongan dimana :
dapat bertambah dan kekuatan tarik dapat berkurang [5]. P : Tekanan angin (kg/m)
Panjang konduktor bergantung pada perubahan temperatur di p : Tekanan angin pada bidang pipih (kg/mm2)
sekitar konduktor, apabila temperatur di sekitar konduktor v : Kecepatan angin (m/detik)
meningkat maka akan menyebabkan pemuluran konduktor [7]. d : Diameter konduktor (m)
Perubahan kekuatan tarik kawat akibat perubahan suhu dapat w : Berat sendiri kawat (kg/m)
ditentukan dengan persamaan berikut [6] : wtot : Berat total kawat (kg/m)
Adanya tekanan angin menyebabkan perubahan berat
𝜎𝑡 3 + 𝐴𝜎𝑡 3 = 𝐵 (15) spesifik kawat dimana tergantung pada berat kawat itu sendiri
dan berat karena adanya tekanan angin. Besar andongan dan
𝐿2 𝛾2 kekuatan tarik kawat akibat pengaruh tekanan angin
𝐴= 𝐸 + 𝛼 𝐸 (𝑡2 − 𝑡1 ) − 𝜎 (16)
24𝜎 2 ditentukan dengan persamaan berikut:
𝑆 2 𝑤𝑡𝑜𝑡
𝐿2 𝛾2 𝐸 𝑑= (23)
8𝐻
𝐵= (17)
24
1 𝑆𝑤𝑡𝑜𝑡 2
dimana : 𝑇𝐴𝐵 = 𝐻 [1 + ( ) ] (24)
8 𝐻
α : Koefisien muai panjang kawat(/oC)
E : Modulus elastisitas kawat (kN/mm2) F. Pengaruh Temperatur Dan Tekanan Angin Terhadap
t1 : Temperatur mula-mula (oC) Andongan Dan Kekuatan Tarik
t2 : Temperatur akhir (oC) Apabila temperatur berubah maka akan menyebabkan
S : Panjang gawang (m) tegangan spesifik kawat (σ) berubah menjadi tegangan
q : Luas permukaan kawat (mm2) spesifik kawat pada toC (σt) dan tekanan angin akan
σ :Tegangan spesifik kawat (kg/mm2) = T/q menyebabkan perubahan pada berat spesifik kawat (γ)
H : Kekuatan tarik kawat (kg) menjadi berat total spesifik kawat (γtot), sehingga besar
γ : Berat spesifik kawat (kg/m/mm2) = w/q andongan dan tegangan tarik dapat dirumuskan sebagai
W : Berat kawat (kg/m) berikut [5]:
σt : Tegangan spesifik kawat pada t0C (kg/mm2) 𝑆 2 𝑤𝑡𝑜𝑡
A,B : variabel titik A dan B 𝑑= (25)
8𝐻𝑡
Setelah nilai σt diketahui , maka tegangan tarik kawat dapat
dihitung dengan persamaan berikut : 1 𝑆𝑤𝑡𝑜𝑡 2
𝐻𝑡 = 𝜎𝑡 𝑞 (18) 𝑇𝐴𝐵 = 𝐻𝑡 [1 + ( ) ] (26)
8 𝐻𝑡

dimana : G. Konduktor ACCC Lisbon


Ht : Kekuatan tarik kawat pada toC (kg/mm2) Perencanaan suatu jaringan juga meliputi penentuan
Besar andongan dan tegangan tarik kawat akibat perubahan ukuran dan tipe konduktor. Ukuran dan tipe konduktor
temperatur dapat dihitung dengan persamaan berikut [6] : ditentukan oleh arus yang lewat melalui konduktor, karena
𝑆2𝑤
𝑑= (19) besar penampang konduktor berbanding lurus dengan
8𝐻𝑡
kapasitas kuat arusnya. Semakin besar penampang pada
1 𝑆𝑤 2
saluran transmisi maka semakin besar pula daya yang mampu
𝑇𝐴𝐵 = 𝐻𝑡 [1 + ( ) ] (20) dikirim oleh saluran transmisi.
8 𝐻𝑡
Saluran transmisi udara dengan tegangan 150 kV pada
E. Pengaruh Tekanan Angin Terhadap Andongan Dan umumnya menggunakan konduktor ACSR yang memiliki
Kekuatan Tarik batas temperatur kerja yang diijinkan sebesar 90 oC.
Penggunaan konduktor ACSR dapat mengoptimalkan
Tekanan angin juga merupakan faktor eksternal yang penyaluran arus saluran transmisi. Namun penggunaannya
berpengaruh pada besar andongan dan kekuatan tarik kawat. dapat menimbulkan masalah penambahan kekuatan tarik
Tekanan angin mempengaruhi berat spesifik kawat. Berat (tension) dan andongan (sagging) [2].
kawat bekerja vertikal sedang tekanan angin dianggap Perbandingan terbesar ACSR dengan ACCC terletak pada
seluruhnya bekerja horizontal. Resultan dari keduanya pemuaian konduktor yang mempengaruhi andongan disetiap
merupakan berat total spesifik dari kawat. Secara umum kenaikan suhu. ACSR yang menggunakan baja sebagai inti
tekanan angin dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut konduktor mengalami pemuaian yang besar pada setiap
[5] : kenaikan suhu, sehingga memiliki keterbatasan dalam
𝑃=𝑝𝑑 mensuplai daya listrik dengan arus yang besar. Sedangkan
𝑃 = 0,1 𝑣 2 𝑑 (21) ACCC menggunakan inti yang terbuat dari campuran fiber
carbon dan fiber glass clad yang memiliki daya tahan
𝑤𝑡𝑜𝑡 = √𝑤 2 + 𝑃2 (22) terhadap suhu tinggi sehingga hanya akan mengalami

Vol.2 No.3 2017 45 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
pemuaian yang sangat kecil pada setiap kenikan suhu dan
tahan hingga mencapai suhu 175°C [3].
Berikut ini merupakan grafik perbandingan pemuaian
terhadap kenaikan suhu antara ACSR dengan ACCC.

Gambar 3 Grafik perbandingan perbandingan sagging terhadap temperatur


antara ACSR dengan ACCC [3].

Berikut merupakan data perbandingan karakteristik .Gambar 4 Tahapan Penelitian


konduktor antara ACSR Hawk dengan ACCC Lisbon B. Pengambilan Data
Pada tahap pengambilan data ini merupakan tahapan
TABLE I untuk mencari dan mengumpulkan data yang akurat yang
PERBANDINGAN ACSR DENGAN ACCC [3].
bersumber dari PT.PLN (Persero) dan Website NASA. Data
ACSR ACCC yang diambil merupakan data pada bulan januari sampai
PENGHANTAR desember tahun 2016.
HAWK LISBON
Data awal yang diambil dari PT. PLN berupa :
Diameter konduktor 21,79 21,78
 Panjang Rute : 78,47 km
keseluruhan (mm) inti 8,01 7,11  Panjang sirkit : 156,54 kms
konduktor 241,68 318,7  Jenis konduktor : ACCC Lisbon
Isi keseluruhan
(mm²)
inti 39,42 39,7  Hambatan jenis alumunium (ρ) : 2,8 10-8 Ωm
Total 281,1 358,4  Diameter konduktor (d) : 21,78 mm
konduktor 670 804,6  Luas penampang konduktor (q) : 358,4 mm2
Berat (kg/km) inti 308 76  Kekuatan tarik(H) : 2000 kg
Total 978 880,6
 Tegangan kawat spesifik (σ) :5,5804 kg/mm2
 Berat per meter (w) : 0,957 kg/m
Daya Tarik (kN) Total 86,65 93,2
 Berat kawat spesifik (γ) :0,00267
Modulus of konduktor 8360 7040 kg/m/mm2
Elasticity (kg/mm²) inti 2100 11938  Jarak gawang rata-rata (S) : 350 m
Suhu Maksimum
Terus-menerus 90 175  Modulus Elastisitas (E) : 7040 kN/mm2
saat Beroperasi (°C)  Koefisien muai panjang (α) : 23 x 10-6/ oC
Kapasitas Arus (A) Terus-menerus 645 1218  Temperatur operasi maks : 175oC
 Jumlah menara transmisi : 235
 Tinggi menara (h) : 30 m
TABLE III
DATA BEBAN PUNCAK DAN TEMPERATUR KONDUKTOR.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Beban puncak Temperatur
A. Metode Penelitian Bulan arus saluran konduktor
(A) (oC)
Tahapan – tahapan penelitian yang akan dilakukan Januari 323 38,30
adalah sebagai berikut : Februari 226 26,8
Maret 248 29,4

Vol.2 No.3 2017 46 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
April 365 43,28 karena dalam perhitungannya hanya menggunakan
Mei 394 46,72 karakteristik dari konduktornya saja. Nilai ini akan berguna
Juni 312 36,99 untuk mengetahui sejauh mana perubahan andongan apabila
Juli 375 44,47 dipengaruhi faktor-faktor tertentu. Begitu juga dengan
Agustus 309 36,64 kekuatan tarik tanpa pengaruh internal dan eksternal yaitu
September 293 34,75 sebesar 2007,012 kg. Nilai ini sama untuk setiap bulannya,
Oktober 304 36,05 karena dalam perhitungannya sama seperti nilai andongan
November 282 33,44
yang hanya menggunakan karakteristik konduktor. Nilai ini
Desember 380 45,06
dapat digunakan untuk melihat sejauh mana perubahan
kekuatan tarik jika dipengaruhi oleh faktor internal dan
Sedangkan data awal yang diperoleh dari RETScreen
eksternal.
NASA berupa data temperatur bulanan dan kecepatan angin
Perhitungan nilai panjang kawat tanpa pengaruh arus
daerah Langsa dan sekitarnya.
saluran, suhu lingkungan dan kecepatan angin yaitu sebesar
TABLE III 350,41 meter. Nilai ini juga akan digunakan untuk melihat
DATA TEMPERATUR BULANAN DAN KECEPATAN ANGIN DAERAH LANGSA. sejauh mana perubahan panjang kawat yang disebabkan oleh
Kecepatan Tekanan faktor-faktor tersebut dan juga menentukan faktor apa yang
Temperatur membuat perubahan panjang kawat semakin besar. Demikian
Bulan angin Udara
(oC)
(m/s) (kPa) pula dengan hasil perhitungan tahanan kawat. Pada gambar
Januari 23,4 2,9 96,3 tersebut terlihat nilai tahanan setiap bulannya tidak berubah
Februari 23,8 2,4 96,2 yaitu 0,027376 Ω. Hal ini terjadi karena perhitungan tahanan
Maret 24,1 2,1 96,2 kawat tanpa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
April 24,5 1,6 96,1 sehingga nilainyapun tetap.
Mei 24,8 1,9 96,1
Juni 25,2 2,4 96,1 B. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat Arus
Juli 25,1 2,4 96,1 Saluran
Agustus 25,3 2,7 96,2
Gambar di bawah ini adalah hasil perhitungan andongan
September 24,7 2,3 96,2
akibat aliran arus saluran:
Oktober 24,3 2,1 96,2
November 23,8 2,3 96,2
7,8
Desember 23,5 3,0 96,3
7,75
Andongan (m)

C. Penglahan Data
7,7
Setelah semua data yang diperlukan didapatkan maka
tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pada 7,65
tahapan ini data yang telah kita peroleh dihitung
menggunakan rumus – rumus pada bab 2. Rumus-rumus 7,6
tersebut dimasukkan ke dalam software octave 4.2.0. Yang
pertama dilakukan menghitung andongan dan kekuatan tarik 7,55
pada kondisi tanpa pengaruh internal dan eksternal. 226 248 282 293 304 309 312 323 365 375 380 394
Perhitungannya dilakukan hanya menggunakan data Arus saluran (A)
karakteristik konduktor dengan persamaan 1 dan 2. Gambar 5 Andongan akibat pengaruh arus saluran.
Kemudian dilakukan perhitungan andongan dan kekuatan
tarik akibat arus saluran dengan menggunakan persamaan 14 Dalam perhitungan andongan akibat arus saluran sangat
sampai 20.. Sedangkan untuk menghitung andongan dan dipengaruhi oleh kecepatan angin. Namun dalam peneliatian
kekuatan tarik karena pengaruh suhu lingkungan ini kecepatan angin konstan yaitu 2,342 m/s yang merupakan
menggunakan persamaan 15 sampai 20. Perhitungan akibat kecepatan angin rata-rata pada tahun 2016. Andongan
maksimum yang terjadi akibat arus saluran yaitu sebesar
pengaruh angin dapat diketahui dengan menggunakan
7,7783 meter. Untuk mengetahui sejauh mana perubahan
persamaan 21 sampai 24. Sedangkan untuk pengaruh
gabungan yaitu suhu lingkungan,angin dan arus saluran
perhitungannya menggunakan persamaan 25 dan 26.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Andongan dan Kekuatan Tarik pada Kondisi Tanpa
Pengaruh Internal dan Eksternal.
Nilai andongan tanpa dipengaruhi faktor apapun sebesar
7,32703 meter dan bernilai konstan untuk setiap bulannya

Vol.2 No.3 2017 47 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
andongan akibat arus saluran maka dalam perhitungannya Jika dibandingkan dengan arus saluran, andongan yang
kecepatan angin dan suhu lingkungannya harus dianggap disebabkan oleh suhu lingkungan lebih kecil daripada
konstan. Dengan demikian, maka setiap kenakikan arus andongan karena pengaruh arus saluran.. Seperti pada gambar
sebesar 10 ampere andongan akan bertambah sebesar 0,0055 7 terlihat bahwa suhu lingkungan yang tinggi akan membuat
meter atau 0,0718 %. andongan menjadi lebih besar. Suhu lingkungan tertinggi
Dapat disimpulkan bahwa ketika kecepatan angin terjadi pada bulan agustus begitu pula dengan andongannya,
dianggap tetap maka semakin besar arus saluran akan andongan maksimum karena suhu lingkungan yang terjadi
mengakibatkan andongan konduktor semakin besar pula. adalah sebesar 7,6109 meter. Dari hasil perhitungan setiap
Berikut ini merupakan gambar hasil perhitungan kekuatan kenaikan suhu 1oC maka andongannya akan bertambah
tarik akibat arus saluran: sebesar 0,0534 meter atau 0,7106 %. Di bawah ini adalah
gambar hasil perhitungan kekuatan tarik akibat suhu
1930 lingkungan.
1920
1970
Kekuatan tarik (kg)

1910 1960

Kekuatan tarik (kg)


1900 1950

1890 1940

1880 1930
1920
1870
226 248 282 293 304 309 312 323 365 375 380 394 1910
Arus saluran (A) 23,4 23,5 23,8 23,8 24,1 24,3 24,5 24,7 24,8 25,1 25,2 25,3
Gambar 6 Kekuatan tarik akibat pengaruh arus saluran. Temperatur(0C)
Gambar 8 Kekuatan tarik akibat pengaruh suhu lingkungan .
Gambar 6 adalah hasil perhitungan kekuatan tarik akibat
pengaruh arus saluran. Kekuatan tarik berbanding terbalik
dengan andongan. Semakin besar andongan yang terjadi maka Sama dengan kekuatan tarik akibat arus saluran, kekuatan
kekuatan tarik akan semakin berkurang. Hal ini sesuai dengan tarik akibat suhu lingkungan juga akan semakin berkurang
hasil yang terlihat pada gambar 5 dan 6. Pada saat nilai seiring dengan bertambahnya suhu. Pertambahan suhu akan
andongannya besar maka kekuatan tariknya kecil begitu pula menimbulkan panas pada konduktor yang mengakibatkan
sebaliknya ketika andongannya kecil maka kekuatan tarik terjadinya pemuaian dan menyebabkan pertambahan
akan bertambah. Sama halnya dengan perhitungan andongan, andongan, dengan bertambahnya andongan maka kekuatan
dalam perhitungan kekuatan tarik kecapatan angin juga tarikpun akan berkurang. Jadi, semakin besar suhu lingkungan
dianggap konstan. Setiap kenaikan arus 10 ampere akan maka kekuatan tarik akan semakin berkurang. Setiap
mengakibatkan kekuatan tarik berkurang sebesar 1,3781 kg kenaikan suhu 1oC maka kekuatan tarik akan berkurang
atau 0,0717 %. sebesar 13,64 kg atau 0,69839 %

C. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat Suhu D. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat
Lingkungan Kecepatan Angin.
Gambar di bawah ini merupakan hasil perhitungan Gambar di bawah ini adalah gambar hasil perhitungan
andongan akibat suhu lingkungan : andongan akibat kecepatan angin :

7,329
7,62
7,6
7,3285
7,58
Andongan (m)

Andongan (m)

7,56 7,328
7,54
7,52 7,3275
7,5
7,48 7,327
7,46
7,44 7,3265
23,4 23,5 23,8 23,8 24,1 24,3 24,5 24,7 24,8 25,1 25,2 25,3 1,6 1,9 2,1 2,1 2,3 2,3 2,4 2,4 2,4 2,7 2,9 3
Temperatur (0C) Kecepatan Angin (m/s)
Gambar 7 Andongan akibat pengaruh suhu lingkungan. Gambar 9 Andongan akibat pengaruh kecepatan angin.

Vol.2 No.3 2017 48 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
Jika dibandingkan dengan dua pengaruh sebelum ini yaitu TABLE IV
HASIL PERHITUNGAN ANDONGAN DAN KEKUATAN TARIK AKIBAT
arus saluran dan suhu lingkungan maka pengaruh kecepatan
PENGARUH SUHU LINGKUNGAN DAN KECEPATAN ANGIN
angin merupakan pengaruh yang menyebabkan andongan
paling kecil. Bahkan, nilai andongan yang dihasilkan hampir Andongan Kekuatan
Temperatur
menyamai nilai andongan tanpa pengaruh faktor apapun. Kecepatan akibat suhu tarik akibat
lingkungan
Namun, apabila kecepatan angin bertambah maka angin (m/s) dan angin suhu dan
(oC)
andonganyapun ikut bertambah walau hanya sedikit. Setiap (m) angin (kg)
23,4 2,9 7,5108 1958,5972
kenaikan kecepatan angin sebesar 1 m/s maka andongan akan
23,5 3,0 7,5164 1957,2133
bertambah sebesar 0,0013 meter atau 0,0024 %. Oleh karena 23,8 2,4 7,5315 1953,0683
pengaruh angin terlalu kecil maka pengaruh kecepatan angin 23,8 2,3 7,5314 1953,0691
terhadap andongan dapat diabaikan. Di bawah ini adalah hasil 24,1 2,1 7,54731 1948,952
perhitungan kekuatan tarik akibat pengaruh kecepatan angin: 24,3 2,1 7,5580 1946,2132
24,5 1,6 7,5684 1943,499
24,7 2,3 7,5795 1940,7863
24,8 1,9 7,5845 1939,4286
2007,015 25,1 2,4 7,6010 1935,3592
Kekuatan tarik (kg)

5,2 2,4 7,6062 1934,038


2007,014
25,3 2,7 7,6120 1932,6821
2007,013
Dari tabel IV dapat diketahui bahwa andongan akibat
2007,012 pengaruh suhu lingkungan dan kecepatan angin masih lebih
kecil nilainya dibandingkan dengan andongan akibat arus
2007,011 saluran. Namun, andongannya lebih besar daripada andongan
1,6 1,9 2,1 2,1 2,3 2,3 2,4 2,4 2,4 2,7 2,9 3 akibat pengaruh suhu lingkungan saja. Walaupun begitu nilai
Kecepatan angin (m/s)
suhu lingkungan masih lebih berpengaruh daripada kecepatan
Gambar 10 Kekuatan tarik akibat pengaruh kecepatan angin. angin. Pertambahan nilai andongan karena faktor ini sesuai
dengan pertambahan suhu lingkungan. Setiap kenaikan suhu
Sama dengan nilai andongan akibat pengaruh angin, nilai 1oC dan kecepatan angin 1 m/s maka andongan akan
kekuatan tariknyapun hampir sama dengan nilai kekuatan bertambah sebesar 0,3295 meter atau 4,385 %.
tarik tanpa pengaruh internal dan eksternal. Kecepatan angin Berbeda dengan pengaruh tanpa digabungkan dengan
berbanding lurus dengan kekuatan tarik. Jadi semakin besar pengaruh angin. Kekuatan tarik akibat pengaruh suhu
kecepatan angin maka kekuatan tarik juga semakin besar. lingkungan dan pengaruh angin akan bertambah lebih besar
Setiap kenaikan kecepatan angin sebesar 1 m/s maka kekuatan daripada kekuatan tarik akibat pengaruh suhu lingkungan saja
tarik akan bertambah sebesar 0,0025 kg atau 0,000124 %. padahal andongannya pun ikut bertambah. Itulah yang
Namun sama halnya dengan andongan, perubahan kekuatan membedakan perhitungan andongan dan kekuatan tarik
tarik yang terjadi karena pengaruh kecepatan angin tidak apabila dipengaruhi oleh dua faktor, walaupun nilai andongan
terlalu besar maka dapat diabaikan. dan kekuatan tariknya masih berbanding terbalik. Setiap
kenaikan suhu 1oC dan kecepatan angin 1 m/s maka kekuatan
E. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat Suhu tarik akan berkurang sebesar 6,4047 kg atau 0,32793 %.
Lingkungan dan Kecepatan Angin. Panjang dan tahanan kawat juga dipengaruhi oleh nilai
Tabel IV di bawah ini merupakan hasil perhitungan andongan. Seperti terlihat pada tabel 4.1 yang menunjukkan
andongan, kekuatan tarik, panjang dan tahanan kawat akibat bahwa semakin besar andongannya maka panjang kawat juga
pengaruh suhu lingkungan dan kecepatan angin. akan semakin bertambah. Sama halnya dengan panjang kawat,
tahanan juga akan semakin besar apabila panjang kawat
semakin bertambah

F. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat Arus


Saluran, Suhu Lingkungan dan Kecepatan Angin.
Tabel V di bawah ini merupakan hasil perhitungan
andongan akibat pengaruh internal dan eksternal.

Vol.2 No.3 2017 49 @2017 kitektro


KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036
Vol.2 No.3 2017: 42-50
TABLE V V. KESIMPULAN
HASIL PERHITUNGAN ANDONGAN DAN KEKUATAN TARIK AKIBAT
PENGARUH INTERNAL DAN EKSTERNAL Setiap kenaikan kecepatan angin sebesar 1 m/s maka
andongan akan bertambah sebesar 0,0013 m atau 0,0024 %.
Andongan Kekuatan Dibandingkan dengan kecepatan angin andongan lebih
akibat tarik akibat
Tc Ta Vm dipengaruhi oleh suhu lingkungan, semakin tinggi suhu
I (A) arus, suhu arus, suhu
(oC) (oC) (m/s) lingkungan maka andongannyapun semakin besar. Setiap
dan angin dan angin
(m) (kg) kenaikan suhu 1oC maka andongannya akan bertambah
226 26,8 23,8 2,4 7,6497 1923,1124 sebesar 0,0534 m atau 0,7106 %. Untuk pengaruh suhu
248 29,4 24,1 2,1 7,685 1914,2937 lingkungan dan kecepatan angin secara bersamaan setiap
282 33,44 23,8 2,3 7,6909 1912,8661 kenaikan suhu 1oC dan kecepatan angin 1 m/s maka andongan
293 34,75 24,7 2,3 7,6985 1911,00958 konduktornya akan bertambah sebesar 0,3295 m atau 4,385 %.
304 36,05 24,3 2,1 7,7238 1904,7616 Setiap kenaikan kecepatan angin sebesar 1 m/s maka
309 36,64 25,3 2,7 7,6813 1915,3661 kekuatan tarik akan bertambah sebesar 0,0025 kg atau
312 36,99 25,2 2,4 7,7045 1909,5458 0,000124 %. Sedangkan setiap kenaikan suhu 1oC maka
323 38,30 23,4 2,9 7,6788 1916,11689 kekuatan tarik akan berkurang sebesar 13,64 kg atau
365 43,28 24,5 1,6 7,8393 1876,8454 0,69839 %. Sementara setiap kenaikan suhu 1oC dan
375 44,47 25,1 2,4 7,7554 1897,1223 kecepatan angin 1 m/s maka kekuatan tarik akan berkurang
380 45,06 23,5 3,0 7,7151 1907,19156 sebesar 6,4047 kg atau 0,32793 %.
394 46,72 24,8 1,9 7,8265 1879,915 Dengan kecepatan angin konstan maka setiap kenakikan
arus sebesar 10 ampere maka andongan akan bertambah
Dari tabel hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa sebesar 0,0055 meter atau 0,0718 % sedangkan kekuatan tarik
pengaruh ini merupakan pengaruh terbesar terhadap berkurang sebesar 1,3781 kg atau 0,0717 %.
andongan, nilai andongannyapun lebih tinggi daripada nilai Jika dibandingkan andongan maksimum yang terjadi
andongan akibat pengaruh arus saluran saja walaupun hanya dengan andongan tanpa pengaruh internal dan eksternal maka
sedikit. pertambahannya yaitu sebesar 0,51227 meter atau 6,535 %.
Kekuatan tarik akibat pengaruh ini juga sama dengan Sedangkan kekuatan tariknya berkurang sebesar 130,167 kg
kekuatan tarik akibat pengaruh suhu dan angin. Nilai kekuatan atau 6,4856 %.
tariknya bukan merupakan nilai terendah sedangkan Andongan sebanding dengan suhu lingkungan dan
andongannya merupakan andongan maksimum. Bahkan yang kecepatan angin. Andongan juga sebanding dengan arus
menjadi nilai kekuatan tarik terendah adalah saat dipengaruhi saluran jika kecepatan angin dianggap tetap. Kekuatan tarik
arus saluran saja, namun andongannya bukan merupakan sebanding dengan kecepatan angin dan berbanding terbalik
andongan maksimum. Hal ini juga karena perhitungan yang dengan suhu lingkungan dan arus saluran.
dilakukan dengan beberapa faktor sekaligus. Walaupun
demikian, perbandingan andongan dan kekuatan tariknya UCAPAN TERIMA KASIH
masih tetap berbanding terbalik. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada
Panjang kawat akibat pengaruh ini juga dipengaruhi oleh Ibu Dr. Ira Devi Sara, S.T., M.Eng.Sc selaku pembimbing I,
nilai andongan. Semakin besar andongannya maka panjang dan Bapak Dr. Rakhmad Syafutra Lubis S.T.,M.T selaku
kawat juga akan semakin bertambah. Begitu pula dengan pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam
tahanan apabila panjang kawat semakin bertambah, maka penulisan karya ilmiah ini.
tahanannya juga akan semakin besar.

REFERENSI
[7] Suprihadi Prasetyono, “Analisis Unjuk Kerja Konduktor ACCR
[1] Aslimeri, dkk. Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2. Jakarta: Dikti, Akibat Perubahan Arus saluran”, [online]. Available:
2008 http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ELK ,
[2] Stephanus A. Ananda,dkk, “Pengaruh Perubahan Arus Saluran 2007.
Tegangan tarik dan Andongan pada Sutet 500 KV di Zona Krian”, [8] Standar Perusahaan Listrik Negara,” Konstruksi Saluran Udara
[online]. Available: Tegangan Tinggi 70 kV Dan 150 kV dengan Tiang Beton Baja”
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ELK , vol .121-7: 1996.
2006. [9] Doughlass, D.A. dan Thrash, Ridley “Sag and Tension of Conductor” ,
[3] Walton, Tom J, ACCC Conductor Instalation Guidelines, USA : CTC Taylor dan Francis Group, LLC, 2006.
Corporation, 2010
[4] Abdul Kadir., Transmisi Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas
Indonesia , 1998.
[5] Turan Gonen, Electrical Power Transmission System Engineering:
Analysis and Design, USA: John Willey & Sons Inc., 1988.
[6] Hutauruk, T.S., “Transmisi Daya Listrik”, Jakarta: Erlangga, 1999.

Vol.2 No.3 2017 50 @2017 kitektro

Anda mungkin juga menyukai