3ira.sara@gmail.com
3rakhmadslubis@gmail.com
Abstrak— Konduktor ACCC (Alumunium Conductor Composite jaringan listrik. Setiap konduktor yang digunakan sebagai
Core) Lisbon dapat menghantarkan arus maksimal teus- penghantar saluran transmisi harus memiliki besar kekuatan
menerus sebesar 1218 ampere dan mampu bekerja dengan suhu tarik (tension) dan andongan (sag) tertentu agar penyaluran
maksimal 1750C. Permasalahan saluran transmisi adalah daya optimal dan aman dari pengaruh-pengaruh eksternal
andongan dan kekuatan tarik. Besarnya tegangan tarik dan diantaranya temperatur dan angin.
andongan akan mempengaruhi kapasitas hantaran arus. Arus yang diperbolehkan untuk saluran transmisi udara
Konduktor ACCC Lisbon merupakan solusi yang tepat karena dibatasi oleh kenaikan suhu yang disebabkan oleh
bersifat HTLS (High Tension Low Sagging) / mampu bekerja
mengalirnya arus dalam saluran tersebut. Pemuluran dan
dengan tegangan tarik yang besar dan andongan yang rendah.
Tegangan tarik dan andongan juga dipengaruhi faktor suhu dan andongan yang terjadi tidak boleh melebihi batas aman dari
angin. Pengaruh tersebut akan dihitung dengan metode catenary ruang dan jarak bebas minimum [7].
dan menggunakan software octave 4.2.0. Hasil penelitian Suhu yang tinggi ini dapat diakibatkan oleh banyak hal,
menunjukkan bahwa pengaruh terbesar andongan dan salah satunya adalah karena timbulnya rugi-rugi tembaga
kekuatan tarik adalah akibat arus saluran. Setiap kenaikan arus karena arus beban yang lewat pada konduktor tersebut.
sebesar 10 ampere maka andongan akan bertambah sebesar Semakin besar arus beban yang lewat akan menyebabkan
0,0106 meter atau 0,135 % sedangkan kekuatan tarik berkurang kerugian berupa panas semakin tinggi yang pada akhirnya
sebesar 2,5446 kg atau 0,136 %. Setiap kenaikan suhu 1oC maka akan menambah beban berupa panas pada kawat konduktor
andongannya akan bertambah sebesar 0,0534 meter atau 0,7106 %
tersebut [2].
dan kekuatan tarik akan berkurang sebesar 13,64 kg atau
0,69839 %. Setiap kenaikan kecepatan angin sebesar 1 m/s maka Panjang kawat akan tergantung pada panjang gawang
andongan akan bertambah sebesar 0,0013 meter atau 0,0024 % (jarak antara dua menara transmisi) dan besarnya andongan
sedangkan kekuatan tarik akan bertambah sebesar 0,0025 kg yang diijinkan. Sedangkan andongan itu sendiri tergantung
atau 0,000124 %. pada panjang kawat, kekuatan tarik dan temperatur dimana
ketiga besaran tersebut akan saling mempengaruhi satu sama
Kata Kunci— Andongan dan kekuatan tarik, ACCC Lisbon, lain. Karena tegangan kerja dari kawat konduktor yang
Pengaruh arus saluran, suhu lingkungan dan angin, caternary, digunakan untuk transmisi tenaga listrik umumnya tinggi
octave 4.2.0. maka andongan kawat yang terlalu besar akan dapat
menimbulkan bahaya bagi semua objek yang berada di
I. PENDAHULUAN bawahnya dan juga kawat konduktor itu sendiri.[2]
Konduktor merupakan bagian yang sangat penting dalam Saat ini terdapat konduktor jenis baru yaitu ACCC Lisbon.
penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen. Konduktor ini merupakan salah satu jenis konduktor yang
Oleh karena itu, konduktor yang digunakan harus memiliki digunakan sebagai penghantar pada sistem SUTT dan SUTET,
kemampuan hantar arus yang besar dan mempunyai konduktor ini terbuat dari Aluminium jenis Annealed berinti
karakteristik temperatur yang tinggi. Transmisi bertegangan composite yang memiliki daya tarik mencapai 93,2 kN [3].
tinggi menjadi pilihan utama penyaluran daya listrik, hal ini
dilakukan untuk menekan biaya pembangunan jaringan listrik II. DASAR TEORI
dengan kapasitas daya yang sangat besar. Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi merupakan salah satu
bertegangan tinggi memiliki batas penyaluran daya jenis saluran tenaga listrik yang digunakan untuk keperluan
sedangkan kebutuhan energi listrik masyarakat semakin hari transmisi tenaga listrik dalam jarak yang sangat jauh dari
semakin bertambah. pusat pembangkit energi listrik ke pusat beban. Saluran Udara
Menaikkan tegangan pada jaringan transmisi menjadi Tegangan Tinggi (SUTT) menggunakan tegangan 150 kV
salah satu pilihan untuk meningkatkan kapasitas daya yang dalam proses penyaluran tenaga listrik ke pusat beban dari
akan disalurkan, namun hal ini membutuhkan biaya yang stasion pembangkit energi listrik [1].
sangat besar, selain harus menggantikan peralatan di semua Andongan adalah jarak titik terendah dari sebuah
Gardu Induk (GI) juga harus menggantikan tower transmisi konduktor dengan garis lurus konduktor tersebut yang
Gambar 2 Kawat yang dibentang pada menara yang tidak sama tinggi [6].
𝑊𝑐 = 18 △ 𝑡 √𝑝 𝑉𝑚 𝑑 (13)
Bila lengkung kawat BA diteruskan sampai ke titik A’ dimana :
sehingga titik B dan A’ sama tinggi [6], maka besar andongan Wr : Panas radiasi (W/m)
pada menara A dan B sebesar [2] : Wc : Panas Konveksi (W/m)
e : emisivitas relatif permukaan konduktor yang
ℎ 2 bernilai antara 0,2-1,0 (untuk benda hitam=1 dan
𝑑𝐴 = 𝑑 ( − 1) (5) untuk Al atau Cu=0,5)
4𝑑
Tc : Temperatur Konduktor (oC)
ℎ 2 Ta : Temperatur sekeliling (oC)
𝑑𝐵 = 𝑑 ( + 1) (6)
4𝑑 p : Tekanan udara (atm)
Vm : Kecepatan angin (m/s)
dimana : △t : Kenaikan temperatur (oC)
d : Andongan pada menara sama tinggi (m) d : Diameter konduktor (m)
h : Tinggi menara (m)
Sedangkan untuk kekuatan tarik kawat diperoleh dari Sehingga persamaan (9) menjadi :
persamaan berikut ini [2] :
𝑇𝐴 = 𝐻 + (𝑤 × 𝑑𝐴 ) (7) 𝐼 2 𝑅 + 𝛼. 𝐸. 𝑑 = 18 △ 𝑡 √𝑝 𝑉𝑚 𝑑 + 17,9 . 10−8 𝑒(𝑇𝑐4 −
𝑇𝑎4 ) 𝑑 (14)
𝑇𝐵 = 𝐻 + (𝑤 × 𝑑𝐵 ) (8)
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
dimana : nilai kenaikan temperatur sehingga dapat menghitung
H : Kekuatan tarik kawat (kg) andongan dan kekuatan tarik akibat pembebanan arus saluran.
w : Berat kawat (kg/m)
D. Pengaruh Temperatur Terhadap Andongan dan
C. Pengaruh Arus Saluran Kekuatan Tarik
Perhitungan kemampuan hantar arus pada saluran Kekuatan tarik kawat dapat berubah sesuai dengan
transmisi harusmemenuhi persamaan keseimbangan panas, temperatur di sekitar kawat. Kenaikan temperatur dapat
yaitu panas yang dibangkitkan oleh konduktor (panas rugi-
C. Penglahan Data
7,7
Setelah semua data yang diperlukan didapatkan maka
tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pada 7,65
tahapan ini data yang telah kita peroleh dihitung
menggunakan rumus – rumus pada bab 2. Rumus-rumus 7,6
tersebut dimasukkan ke dalam software octave 4.2.0. Yang
pertama dilakukan menghitung andongan dan kekuatan tarik 7,55
pada kondisi tanpa pengaruh internal dan eksternal. 226 248 282 293 304 309 312 323 365 375 380 394
Perhitungannya dilakukan hanya menggunakan data Arus saluran (A)
karakteristik konduktor dengan persamaan 1 dan 2. Gambar 5 Andongan akibat pengaruh arus saluran.
Kemudian dilakukan perhitungan andongan dan kekuatan
tarik akibat arus saluran dengan menggunakan persamaan 14 Dalam perhitungan andongan akibat arus saluran sangat
sampai 20.. Sedangkan untuk menghitung andongan dan dipengaruhi oleh kecepatan angin. Namun dalam peneliatian
kekuatan tarik karena pengaruh suhu lingkungan ini kecepatan angin konstan yaitu 2,342 m/s yang merupakan
menggunakan persamaan 15 sampai 20. Perhitungan akibat kecepatan angin rata-rata pada tahun 2016. Andongan
maksimum yang terjadi akibat arus saluran yaitu sebesar
pengaruh angin dapat diketahui dengan menggunakan
7,7783 meter. Untuk mengetahui sejauh mana perubahan
persamaan 21 sampai 24. Sedangkan untuk pengaruh
gabungan yaitu suhu lingkungan,angin dan arus saluran
perhitungannya menggunakan persamaan 25 dan 26.
1910 1960
1890 1940
1880 1930
1920
1870
226 248 282 293 304 309 312 323 365 375 380 394 1910
Arus saluran (A) 23,4 23,5 23,8 23,8 24,1 24,3 24,5 24,7 24,8 25,1 25,2 25,3
Gambar 6 Kekuatan tarik akibat pengaruh arus saluran. Temperatur(0C)
Gambar 8 Kekuatan tarik akibat pengaruh suhu lingkungan .
Gambar 6 adalah hasil perhitungan kekuatan tarik akibat
pengaruh arus saluran. Kekuatan tarik berbanding terbalik
dengan andongan. Semakin besar andongan yang terjadi maka Sama dengan kekuatan tarik akibat arus saluran, kekuatan
kekuatan tarik akan semakin berkurang. Hal ini sesuai dengan tarik akibat suhu lingkungan juga akan semakin berkurang
hasil yang terlihat pada gambar 5 dan 6. Pada saat nilai seiring dengan bertambahnya suhu. Pertambahan suhu akan
andongannya besar maka kekuatan tariknya kecil begitu pula menimbulkan panas pada konduktor yang mengakibatkan
sebaliknya ketika andongannya kecil maka kekuatan tarik terjadinya pemuaian dan menyebabkan pertambahan
akan bertambah. Sama halnya dengan perhitungan andongan, andongan, dengan bertambahnya andongan maka kekuatan
dalam perhitungan kekuatan tarik kecapatan angin juga tarikpun akan berkurang. Jadi, semakin besar suhu lingkungan
dianggap konstan. Setiap kenaikan arus 10 ampere akan maka kekuatan tarik akan semakin berkurang. Setiap
mengakibatkan kekuatan tarik berkurang sebesar 1,3781 kg kenaikan suhu 1oC maka kekuatan tarik akan berkurang
atau 0,0717 %. sebesar 13,64 kg atau 0,69839 %
C. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat Suhu D. Perubahan Andongan dan Kekuatan Tarik Akibat
Lingkungan Kecepatan Angin.
Gambar di bawah ini merupakan hasil perhitungan Gambar di bawah ini adalah gambar hasil perhitungan
andongan akibat suhu lingkungan : andongan akibat kecepatan angin :
7,329
7,62
7,6
7,3285
7,58
Andongan (m)
Andongan (m)
7,56 7,328
7,54
7,52 7,3275
7,5
7,48 7,327
7,46
7,44 7,3265
23,4 23,5 23,8 23,8 24,1 24,3 24,5 24,7 24,8 25,1 25,2 25,3 1,6 1,9 2,1 2,1 2,3 2,3 2,4 2,4 2,4 2,7 2,9 3
Temperatur (0C) Kecepatan Angin (m/s)
Gambar 7 Andongan akibat pengaruh suhu lingkungan. Gambar 9 Andongan akibat pengaruh kecepatan angin.
REFERENSI
[7] Suprihadi Prasetyono, “Analisis Unjuk Kerja Konduktor ACCR
[1] Aslimeri, dkk. Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2. Jakarta: Dikti, Akibat Perubahan Arus saluran”, [online]. Available:
2008 http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ELK ,
[2] Stephanus A. Ananda,dkk, “Pengaruh Perubahan Arus Saluran 2007.
Tegangan tarik dan Andongan pada Sutet 500 KV di Zona Krian”, [8] Standar Perusahaan Listrik Negara,” Konstruksi Saluran Udara
[online]. Available: Tegangan Tinggi 70 kV Dan 150 kV dengan Tiang Beton Baja”
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ELK , vol .121-7: 1996.
2006. [9] Doughlass, D.A. dan Thrash, Ridley “Sag and Tension of Conductor” ,
[3] Walton, Tom J, ACCC Conductor Instalation Guidelines, USA : CTC Taylor dan Francis Group, LLC, 2006.
Corporation, 2010
[4] Abdul Kadir., Transmisi Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas
Indonesia , 1998.
[5] Turan Gonen, Electrical Power Transmission System Engineering:
Analysis and Design, USA: John Willey & Sons Inc., 1988.
[6] Hutauruk, T.S., “Transmisi Daya Listrik”, Jakarta: Erlangga, 1999.