Anda di halaman 1dari 16

Makalah kelompok:

PERENCANAAN STRATEGIS
(Langkah-langkah Perencanaan Strategis)

OLEH:
KELOMPOK IV

MIRZAFANNY NURUL ISTIANA (J1A116325)


ARUM RAFIKA (J1A116
AMALYA FEBRIANI SIJI (J1A116
ANDI CAHYA NUR AMALIA (J1A116
YESTI (J1A116

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

i
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Langkah-langkah perencanaan strategis” dan alhamdulillah tepat
pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen untuk
menunjang mahasiswa(i) agar dapat lebih memahami mengenai mata kuliah
(Perencanaan Strategis), serta mengukur kemampuan kami dalam membuat
makalah dan melatih kemampuan berbahasa.
Namun,kami menyadari makalah ini masih memilik banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi yang dibahasa, mengingat akan pengetahuan
dan kemampuan yang kami miliki masih terbatas, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya.

Kendari, 20 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
II. PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan Strategis 3
B. Pentingnya Suatu Perencanaan 5
C. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen 6
Lainnya
D. Manfaat Dan Keterbatasan Dari Perencanaan Strategis 6
E. Metode Dan Pendekatan Yang Digunakan Dalam
Penyusunan Rencana Strategis 8
F. Tahapan Perencanaan Strategi 8
III. PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
(planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan
prosesproses perencanaan.
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen
yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk
yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja
menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu
kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan
ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya
dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Untuk memikirkan masa depan suatu organisasi, manager yang kompeten
akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Hasilnya mungkin berupa
pemahaman informal mengenai arah masa depan yang akan diambil oleh entitas

1
tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataanformal yang berisi rencana spesifik
mengenai bagaimana untuk sampai kearah sana. Pernyataan formal dari rencana
tersebut disebut sebagai rencana strategis. Dan proses pembuatan dan revisinya
disaebut perencanaan strategis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan strategis?
2. Bagaimana pentingnya perencanaan?
3. Bagaiamana fungsi-fungsi perencanaan dengan manajemen lainnya?
4. Bagaimana manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis?
5. Bagaimana metode dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan
rencana strategis?
6. Bagaimana tahapan perencanaan strategis?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah yang kami buat yaitu untuk mengetahui definisi
perencanaan stretegis dan berbagai langkah-langkah perencanaan strategis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan Strategis


Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia)
untuk mencapai strategi. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam
proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-
cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen
yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang
dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5
sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategis adalah proses memutuskan
program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlaj
sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun
depan.
Dapat disimpulkan bahwa rencana strategis adalah rencana spesifik mengenai
bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entias.
Sedangkan Perencanaa strategis adalah proses memutuskan program-program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang
akan dialokasikan kesetiap program jangka panjang selama beberapa tahun
kedepan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan
strategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahuun
yang akan datang.
Masing-masing orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan
bidang yang mereka kaji dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini
perencanaan diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran,

3
menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara
terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:


1. Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang
dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam
hal ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang
berlaku.
2. Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah
mana organisasi dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun
umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.
3. Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada
beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua
tindakan yang kadang kala tidak efektif
4. Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap
baik namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara
kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara
yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
5. Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang
diinginkan oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu
standar-standar yang berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang


mencoba untuk memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga
apa yang dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perncanaan paling tidak harus
memiliki tiga aspek utama yaitu,
1) Menyangkut masa yang akan datang.
2) Harus menyangkut tindakan.
3) Memiliki serangkaian tindakan di masa yang akan datang yang
akan diambil oleh perencana.

4
B. Pentingnya Suatu Perencanaan
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan.
Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah
pasti. Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik
perseorangan maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat
perencanaan, organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi
ancaman perubahan lingkungan.

Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu perencanaan


antara lain; perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan
selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanaan yang tidak terjamin
memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan
resiko.

Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai


tujuannya, perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
1. Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha
Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan
kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda.
Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan itu tidak
keluar dari tujuan organisasi.
2. Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan
potensial yang akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
3. Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan
sebaliknya, bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan
perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika
mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
4. Untuk pengembangan standar kinerja

5
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja
untuk masa yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa
mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.

C. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya


Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial
lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
1. Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-
sumber daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan
menunjukan cara dan menunjukan sumber daya-sumber daya tersebut
untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
2. Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan
menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-
kekuatan, sumber daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di
perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
3. Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga
sering di sebut sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan
adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Oleh karena itu,
pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja
terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber
daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.

D. Manfaat Dan Keterbatasan Dari Perencanaan Strategis


Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat kepada
organisasi :
1. Kerangka kerja untuk pembangunan anggaran
Suatu anggaran operasi memerlukan memerlukan komitmen sumber daya
untuk tahun mendatang. Maka dari itu penting bahwa manajemen

6
membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas
mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa tahun kedepan. Suatu
rencana strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih luas tersebut.
Dengan demikian, manfaat penting dari pembuatan suatau rencana
strategis adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi formulasi dari
anggaran operasi yang efektif.
2. Alat pengembangan manajemen
Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan
manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer dengan
suatu pemikiran mengenai strategi dan implementasinya.
3. Mekanisme untuk memaksa manajemen memikirkan jangka panjang
Manajer cenderung khawatir mengenai masalah-masalah taktis dan
pengelolaan urusan-urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan mengenai
penciptaan masa depan. Proses perencaan strategis formal memaksa
manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan masalah-masalah
jangka panjang yang penting.
4. Alat untuk menjajarkan manajer dengan startegi korporat
Debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan
mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan menyejajarkan manajer
dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi
korporat bagi manajer individual.
Manfaat lain dari perencanaan strategis adalah :
1) Menentukan batasan usaha/bisnis. Fokus terhadap semua lapisan
manajemen.
2) Memberikan arah perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan
dalam menghadapi perubahan lingkungan.
3) Pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar menawar,
atau komunikasi timbal balik.
4) Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
5) Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
6) Memudahkan dalam menyusun rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

7
E. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan rencana
strategis
1. Pendekatan Klasik
Menganalisis lingkungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga bersifat global. Pendekatan ini relative mudah karena informasi
yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
2. Pendekatan Non-Klasik
Menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, jadi hanyalah lingkungan
langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi
yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut.
3. Pendekatan Administratif
Pendekatan terhadap dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi
syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Akan tetapi pendekatan ini
kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang
manajemen.
4. Pendekatan Keperilakuan
Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana
strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada
komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari dokumen.

F. Tahapan Perencanaan Strategi


David (2012: 6) mengemukakan bahwa dalam perencanaan strategis terdapat
tiga tahap penting yang tidak dapat dilewatkan oleh perusahaan ketika akan
merencanakan strategi yaitu perumusan strategi, penerapan strategi dan evaluasi
strategi. Penjelasan tahapan perencanaan strategi :
1. Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi
peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan
dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian
strategi-strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai
tujuan.
2. Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang pada strategi,
penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya-

8
upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan
informasi, dan pengaitan konvensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir dalam manajemen strategis yang
mencakup tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah:
peninjauan ulang faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi
landasan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja, dan pengambilan
langkah korektif.
Tahapan-tahapan tersebut memiliki detail-detail aktivitas kunci yang akan
memperjelas proses perencanaan strategi pada perusahaan, sebagaimana yang
ditunjukkan pada model manajemen strategis komprehensif.

Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut ini :


1. Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu
Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis tahunan adalah
untuk meninjau dan memperbarui rencana strategis yang disetujui tahun
lalu.
2. Memutuskan asumsi dan pedomanan
Rencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi asumsi luas
seperti perrtumbuhan dalam Produk Domestik Bruto(PDB), pergerakan
musiman, tarif upah tenaga kerja, harga harga dari bahan baku penting,
tingkat bunga, harga jual, kondisi Negara dimana perusahaan beroperasi.
Asumsi-asumsi ini diperiksa kembali dan, jika diperlukan, diubah untuk
memasukkan informasi paling akhir.
3. Iterasi pertama dari rencana strategis
Rencana strategis yang telah selesai berisi laporan laba rugi, persediaan,
piutang, dan pos-pos kunci necara lainnya, jumlah karyawan, informasi
kuantitatif mengenai penjualan dan produksi, pengeluaran untuk pabrik
dan akuisisi modal lainnya, arus kas yang tidak biasa lainnya, dan
penjelasan serta justifikasi naratif.
4. Analisis
Jumlah dari rencana-rencana indifidual tidak mencapai tujuan korporat.
Hanya ada tiga cara untuk menutup kesenjangan perencanaan :

9
1) Temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana unit bisnis
2) Melakukan akuisisi
3) Meninjau ulang tujuan korporat
5. Iterasi kedua dari rencana strategis
Beberapa perusahaan tidak mengharuskan revisi formal dari unit bisnis.
Perusahaan-perusahaan tersebut menegosiasikan perubahan secara
informal dan memasukkan hasilnya ke rencana di kantor pusat.
6. Meninjau dan menyetujui
Suatu pertemuan dengan pejabat-pejabat senior korporat mendiskusikan
rencana yang di revisi secara panjang lebar. CEO memberikan persetujuan
akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dari proses
pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang
penting bagi prose situ.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa rencana strategis adalah rencana spesifik mengenai
bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entias.
Sedangkan Perencanaa strategis adalah proses memutuskan program-program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang
akan dialokasikan kesetiap program jangka panjang selama beberapa tahun
kedepan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan
strategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahuun
yang akan datang.

Perencanaan strategis bermanfaat untuk membangun suatu perencanaan,


membangun manajemen, dan dapat memancing manajemen untuk berfikir jangka
panjang. Namun terdapat keburukan dimana akan timbul suatu perencanaan
strategis yang memakan waktu dan biaya yang mahal.

B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi disuatu perusahaan menggunakan proses dasar manajemen berupa
perencanaan. Tapi dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan tahapan dari
perencanaan strategis dengan baik agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Govindaraja, Vijay. 2005. Sistem Pengendalian


Manajemen terjemahan. Jakarta: Salemba Empat, Edisi
Kesebelas.

L. Daft Richard. 2006. Manajemen., Jakarta: Edisi enam, Salemba empat

Drucker Peter F. 1982. Pengantar Manajemen. Jaya Pirusa, Jakarta.

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga –


Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai