CBD Diare Akut
CBD Diare Akut
Disusun oleh:
Ananta Hutagalung
30101407132
Pembimbing:
dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, M.Si Med
dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, M.Si Med
dr. Neni Sumarni, Sp. A
dr. Adriana Lukmasari, Sp. A
dr. Harancang Pandih Kahayana, Sp. A
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AL
Umur : 5 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Perum Korpri, Tembalang
Tanggal masuk RS : 2 September 2018
Nomor Rekam Medis : 433XXX
Bangsal : Nakula 4
ORANG TUA/WALI
Ayah Ibu
Nama : Tn. T Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun Umur : 23 Tahun
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
A. DATA DASAR
Anamnesis (Autoanamnesis atau Alloanamnesis)
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 6 September
2018 jam 15.00 WIB di bangsal Nakula 4, RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
Semarang.
Keluhan Utama : BAB Cair
Keluhan Tambahan : Mual, Muntah, Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Sehari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami BAB cair lebih dari
10 kali. Keluhan BAB cair muncul sejak semalam sebelum dibawa ke IGD RSUD
KRMT Wongsonegoro Semarang. Diare didapatkan berwarna kekuningan,
jumlahnya kira-kira ½ gelas belimbing, sedikit berampas, konsistensi lembek,
tidak terasa panas, tidak terdapat lendir, tidak terdapat darah, tidak menyemprot,
berbau asam, dan tidak seperti air cucian beras. Bayi juga tampak terlihat
kehausan, terdapat mata cowong, mengalami penurunan frekuensi BAK. Selain
itu, ibu pasien mengatakan anak nya mengalami demam, dimulai bersamaan
dengan keluhan BAB cair, demam dirasakan terus menerus, ibu pasien tidak
mengukur suhu dengan menggunakan thermometer. Makan dan minum agak
berkurang sedikit. Keluhan mual, muntah (+) 2 kali, batuk dan pilek (-) kejang (-
), BAK membaik.
Lalu orangtua pasien membawa pasien ke IGD RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro Semarang pada hari Minggu tanggal 2 September 2018 pukul
15:00 WIB. Saat di periksa di IGD, BB pasien 7,8 kg dengan suhu 39,5˚C, HR
138 x/menit, RR 25 x/menit, dan SpO2 97%. Kemudian di IGD pasien diberi terapi
infus RL 5 cc/kgBB/jam selama 2 jam kemudian diturunkan menjadi 3
cc/kgBB/jam setelahnya. Pasien juga mendapatkan injeksi Ranitidin 2x1/3 amp
dengan obat per oral Zinc tablet 1x20 mg, Paracetamol drop 3x0,6 ml,
Paracetamol supp 1x125mg, dan L-Bio 2x½ cth.
Riwayat Ekonomi
Ayah pasien sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta dan ibu pasien sebagai
IRT. Sumber biaya pengobatan pasien berasal dari BPJS .
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 6 September 2018 jam 15.25 WIB
di bangsal Nakula 4, RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Seorang anak
perempuan usia 5 bulan dengan berat badan 7,8 kg, panjang badan 64 cm.
a. Status Generalis
Kepala : Normocephali , ubun-ubun cekung (+)
Mata : Cekung (+/+), Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Refleks cahaya (+/+), pupil isokor (± 3mm)
Telinga : Sekret -/-, serumen +/+, nyeri tekan tragus-/-, nyeri tarik daun
telinga -/-, nyeri tekan mastoid -/-
Hidung : Sekret (-/-), napas cuping hidung (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), Sianosis (-), trismus (-), labioschizis (-),
palatoschizis (-), Tonsil T1/T1
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Paru-paru
- Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris inspirasi dan
ekspirasi, retraksi suprasternal (-), epigastrik (-),
intercostal (-),
- Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
- Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
- Perkusi : Tidak dilakukan
Abdomen
- Inspeksi : Datar
- Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
- Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat
- Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Genitalia
Jenis kelamin perempuan, normal tidak ada kelainan
Ekstremitas
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”
Deformitas - -
Kimia Klinik
– Glukosa Darah Sewaktu 101 mg/dL 70 – 110
– Natrium 137.0 mmol/dL 135.0 – 147.0
– Kalium 4,30 mmol/dL 3.50 – 5.0
– Calsium 1.39 mmol/dL 1.15 – 1.32
Kesan : Normal
Pemeriksaan (3/9/2018) Hasil Nilai rujukan
Faeces Rutin
Makroskopis
– Warna Kuning
– Konsistensi Lembek Lembek
– Bau Khas
– Lendir (-) (-)
– Darah (-) (-)
Mikroskopis
- Protein Faeces (-) (-)
- Karbohidrat (-) (-)
- Lemak POS (2+) (-)
- Eritrosit 0-1
- Amoeba (-) (-)
- Telur Cacing (-) (-)
- Leukosit 0-2
- Bakteri POS (2+)
- Jamur (-)
- Lain-lain -
B. RESUME
Sehari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami BAB cair lebih dari
10 kali. Keluhan BAB cair muncul sejak semalam sebelum dibawa ke IGD RSUD
KRMT Wongsonegoro Semarang. Diare didapatkan berwarna kekuningan,
jumlahnya kira-kira ½ gelas belimbing, sedikit berampas, konsistensi lembek,
tidak terasa panas, tidak terdapat lendir, tidak terdapat darah, tidak menyemprot,
berbau asam, dan tidak seperti air cucian beras. Bayi juga tampak terlihat
kehausan, terdapat mata cowong, mengalami penurunan frekuensi BAK. Selain
itu, ibu pasien mengatakan anak nya mengalami demam, dimulai bersamaan
dengan keluhan BAB cair, demam dirasakan terus menerus, ibu pasien tidak
mengukur suhu dengan menggunakan thermometer. Makan dan minum agak
berkurang sedikit. Keluhan mual muntah (+) 2 kali, batuk dan pilek (-) kejang (-),
BAK membaik.
Lalu orangtua pasien membawa pasien ke IGD RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro Semarang pada hari Minggu tanggal 2 September 2018 pukul
15:00 WIB. Saat di periksa di IGD, BB pasien 7,8 kg dengan suhu 39,5˚C, HR
138 x/menit, RR 25 x/menit, dan SpO2 97%. Kemudian di IGD pasien diberi terapi
infus RL 5 cc/kgBB/jam selama 2 jam kemudian diturunkan menjadi 3
cc/kgBB/jam setelahnya. Pasien juga mendapatkan injeksi Ranitidin 2x1/3 amp
dengan obat per oral Zinc tablet 1x20 mg, Paracetamol drop 3x0,6 ml,
Paracetamol supp 1x125mg, dan L-Bio 2x½ cth.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis, tampak sakit
sedang, anak kurang aktif, tanda dehidrasi (+), kesan gizi baik, tanda vital : Nadi
138 x/menit, Suhu 39,50C , Pernapasan 25 x/menit. Pada pemeriksaan status
internus, ubun-ubun besar agak cekung, mata cekung(+). Pemeriksaan abdomen
bising usus meningkat. Turgor kembali lambat.
Pada pemeriksaan Hematologi didapatkan penurunan trombosit. Pada
pemeriksaan kimia klinik didapatkan electrolite imbalance berupa hiperkalsemia.
Pada pemeriksaan feces rutin ditemukan bakteri dan lemak positif (+2).
C. DIAGNOSIS BANDING
1. Diare Akut
Berdasarkan Durasi
Diare Akut
Diare Persisten
Diare Kronik
Berdasarkan Dehidrasi
Diare Tanpa Dehidrasi
Diare dengan Dehidrasi Tidak Berat
Diare dengan Dehidrasi Berat
Berdasarkan Etiologi
Bakterial
Viral
Jamur
Parasit
2. Kolera
3. Status gizi
i. Status gizi lebih
ii. Status gizi baik
iii. Status gizi kurang
D. DIAGNOSIS KERJA
Diare Akut dengan Dehidrasi Tidak Berat