TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
NAELI ELFA FAUZA
16.120.0008
Pekalongan,
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman, pola pikir manusia menjadi semakin
berkembang maju dan inovatif. Pola pikir manusia ini telah mendorong
terciptanya berbagai macam teknologi baru, seperti handphone, komputer,
dan berbagai macam alat-alat lainnya, yang mempermudah berbagai
macam pekerjaan. Salah satunya adalah sistem komputerisasi yang dibuat
untuk membantu kebutuhan usaha.
Salah satu sistem komputerisasi yang berkembang pesat adalah sistem
komputerisasi. Sistem komputerisasi ini menawarkan banyak kemudahan
bagi penggunanya, seperti menyajikan laporan dengan cepat dan tepat.
Semakin berkembangnya teknologi informatika, otomatis menuntut segala
bidang terkomputerisasi. Tanpa terkecuali pada Batik Kupu-Kupu
Pekalongan.
Batik Kupu-Kupu Pekalongan merupakan sebuah perusahaan home
industry. Home industry ini bergerak dibidang industri batik yang
berlokasi di Jl. Teratai No. 21, Klego, Pekalongan Timur, Kota
Pekalongan. Batik Kupu-Kupu Pekalongan berdiri sejak tahun 2007
dengan pemilik atas nama Bapak Syaugi Ali Hilaby. Sudah 11 tahun
Batik Kupu-Kupu Pekalongan berdiri. Batik Kupu-Kupu Pekalongan
memiliki karyawan berjumlah 6, yang terdiri atas Supervisor, Admin
Barang, dan Packing Job. Kupu-Kupu Batik Pekalongan memiliki 2
supplier kain, 2 supplier packing attribute, dan 40 customer.
Proses produksi batik yang ada di Batik Kupu-Kupu Pekalongan
dimulai yaitu dari masuknya bahan baku berupa mori putih ke dalam
gudang. Proses selanjutnya adalah pembabaran dan penjahitan yang
dilakukan oleh mitra kerja. Disaat mitra kerja memberikan barang yang
sudah diproses, terdapat bukti penyerahan berupa nota tulis berisi jumlah
barang yang diproduksi dan dicatat dalam buku yang nantinya catatan
tersebut digunakan untuk menentukan harga pokok produksi. Setelah itu
dilakukan pengemasan, pelabelan dan pengepakan dimana terdapat biaya
kemas yang masuk dalam persediaan barang jadi dan dijadikan untuk
menentukan harga pokok penjualan.
Dari rangkaian sistem tersebut ada permasalahan yaitu semua
transaksi dicatat dalam satu buku, sehingga ketika kita hendak mencari
atau telusur balik data akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Maka dari itu perlu dibangun sistem akuntansi persediaan barang di
Batik Kupu-Kupu Pekalongan agar dapat menghasilkan informasi laporan
harga pokok produksi dan laporan persediaan barang dengan lebih cepat
dan akurat kepada pimpinan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah yang
ada yaitu bagaimana membangun sistem akuntansi persediaan barang di
Batik Kupu-Kupu Pekalongan ?
D. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada tugas akhir ini adalah field research
yaitu penelitian yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara
langsung pada Batik Kupu-Kupu Pekalongan untuk mendapatkan data-
data yang akurat yang berkaitan dengan komputerisasi sistem akuntansi
persediaan.
Beberapa teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan data
di Batik Kupu-Kupu meliputi :
a. Pengamatan atau observasi
Dalam hal ini observasi dilakukan dengan kegiatan
membantu karyawan Batik Kupu-Kupu Pekalongan dalam proses
produksi dari awal bahan baku sampai menjadi barang jadi dan
melihat pencatatan pemakaian bahan sampai menjadi barang jadi
dan pembuatan laporan harga pokok produksi sehingga dapat
mengetahui secara langsung masalah yang terjadi pada Batik
Kupu-Kupu Pekalongan.
b. Wawancara atau interview
Wawancara dilakukan secara langsung kepada Admin data
Batik Kupu-Kupu Pekalongan yaitu Mochamad Ali Shahab,
S.Kom tentang alur sistem persediaan barang yang sedang berjalan
untuk menganalisa dari permasalahan yang terjadi dan sekaligus
pengambilan data sebagai pendukung untuk sistem yang akan
dibuat.
c. Library research
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
pengambilan data arsip/formulir/catatan yang berkaitan dengan
Batik Kupu-Kupu Pekalongan contohnya dengan mengambil data
berupa surat tanda penerimaan barang dari costumer, nota
pembabaran dan jahitan.
2. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Metode pengembangan sistem
yang digunakan adalah Waterfall yang terdiri beberapa fase antara lain
sebagai berikut :
a. Perencanaan Sistem
Pada tahap perencanaan dilakukan beberapa kegiatan antara
lain mencari sumber-sumber pustaka, membuat jadwal kegiatan,
pengumpulan data dengan metode wawancara langsung pada
bagian akuntansi dan observasi langsung mengenai proses
akuntansi persediaan di Batik Kupu-Kupu Pekalongan dengan
melakukan pendekatan pada obyek yang dituju dalam hal ini adalah
Batik Kupu-Kupu Pekalongan.
b. Analisa Sistem
Pada tahap ini dilakukan proses menganalisa dan
mengumpulkan kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu
mengevaluasi permasalahan yang ada sehingga diharapkan dapat
diusulkan untuk adanya perbaikan. Tahap ini banyak melibatkan
pemakai dan pengembang sistem. Dalam analisa sistem digunakan
wawancara langsung kepada admin data untuk kendala yang ada.
Sedangkan, untuk proses pengumpulan kebutuhan sistem
dilakukan identifikasi kebutuhan yang mendukung dalam
pembuatan kebutuhan sistem yang dibuat antara lain :
1) Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan sistem yang
tujuannya menyangkut proses pembuatan fungsi pokok yang
harus ada pada sistem yang akan dibuat. Kebutuhan tersebut
antara lain adalah form penginputan master, transaksi barang
masuk, transaksi barang dalam proses hingga ke barang jadi,
hingga mampu membuat laporan harga pokok produksi dan
laporan persediaan barang.
2) Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan tambahan
yang bisa dijadikan sebagai nilai lebih dari sistem yang akan
dibuat seperti, user interface yang dibuat sederhana supaya
mudah dioperasikan serta tampilan yang menarik.
c. Perancangan Desain Sistem
Pada tahap ini yang dilakukan beberapa perancangan
diantaranya perancangan basis data, perancangan suatu antar muka
pengguna, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat
lunak dengan menggunakan alat bantu, yaitu Unified Modeling
Language (UML) sedangkan untuk desain sistem dan desain
interface menggunakan LKT, tahap ini disebut dengan desain
sistem. Dalam tahapan ini akan digambarkan secara rinci
komponen-komponen yang diperlukan. Adapun komponen-
komponen tersebut berupa:
1) Database dengan Diagram Class Entity
Pada desain database dimaksudkan untuk mengidentifikasi
kebutuhan file-file database yang diperlukan untuk sistem
akuntansi persediaan pada Batik Kupu-Kupu Pekalongan yang
diimplementasikan menggunakan Diagram Class Entity.
2) Desain Alur dengan menggunakan Diagram Activity
Pada desain alur aktivitas persediaan barang yang terjadi
pada Batik Kupu-Kupu Pekalongan diimplementasikan
menggunakan Diagram Activity untuk mengetahui secara lebih
jelas proses sistem persediaan barang yang sedang
berlangsung.
3) Desain Masukkan
Merupakan desain layar masukkan yang digunakan untuk
memasukkan data kedalam sistem. Dalam mendesain
masukkan menggunakan Lembar Kerja Tampilan (LKT).
4) Desain Keluaran
Merupakan desain keluaran dari sistem akuntansi
persediaan yang dapat dilihat berupa laporan-laporan yang
dihasilkan, baik hasil dari media kertas berbentuk cetakan
tulisan dikertas atau hasil di media perangkat lunak (tampilan
dalam layar monitor). Dalam mendesain keluaran juga
menggunakan LKT.
d. Implementasi
Dalam tahap implementasi sistem, kegiatan yang dilakukan
terlebih dahulu yaitu pengkodean yang merupakan proses
menerjemahkan rancangan kedalam suatu bahasa yang dapat
dimengerti oleh komputer. Pada tahap ini bahasa pemrograman
yang digunakan adalah java dan dalam pembuatan sistem
menggunakan aplikasi Netbeans IDE 7.4, sedangkan untuk
database nya menggunakan MySQL.
e. Pengujian
Proses selanjutnya dilakukan pengujian (Testing) rincian
logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji.
Pengujian eksternal fungsional untuk mengungkap dan
menghilangkan kesalahan-kesalahan yang ada sehingga program
berjalan sesuai yang diharapkan. Teknik pengujian yang digunakan
adalah teknik pengujian GUI dan UAT.
3. Metode Pengujian
Pada tahap metode pengujian sistem menggunakan metode GUI
dan UAT, yaitu tahap ini dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui
apakah sistem tersebut telah memenuhi atau sesuai dengan kebutuhan
fungsional. Selain itu pada tahap ini dilakukan rincian logika internal
untuk memastikan semua penyataan sudah diuji. Pengujian eksternal
fungsional untuk mengungkap dan menghilangkan kesalahan-kesalahan
yang ada sehingga program dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Komputerisasi
Kata komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang berarti
menghitung dan dalam bahasa inggris disebut to compute. Komputer dapat
didefiniskan sebagai mesin atau alat elektroni yang dapat menerima input
data, mengolah data, serta memeberikan hasil akhir berupa informasi.
(Madcoms 2010).
Komputerisasi merupakan rangkaian kegiatan dengan menggunakan
program yang ada dalam komputer yang akan menggantikan pekerjaan
manual, untuk mengubah informasi mentah (data) menjadi informasi yang
berguna. Rangkaian kegiatan tersebut terdiri dari proses, pemasukan data,
penyimpanan, pengelolaan, proses yang mampu menghasilkan laporan dan
pengendalian. (Purnomo 2004).
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
Komputerisasi merupakan proses pengubahan pengolahan data dari
manual menjadi menggunakan alat bantu komputer.
2. Sistem
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
(Mulyadi 2016).
Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kata kuncinya adalah
sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga sistem terdiri dari
beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya. Komponen penyusun
suatu sistem berinteraksi dan bekerja sama satu dengan yang lain. Suatu
sistem juga memiliki tujuan yang menjadi dasar kerja sistem tersebut.
Dengan menggunakan perspektif sistem, hampir semua hal di dunia ini
dapat dipandang sebagai sistem. Perspektif sistem juga melihat suatu
sistem relatif terhadap komponen penyusunnya maupun sistem yang lebih
besar. (Sarosa 2009).
Berdasarkan definisi sistem yang sudah dipaparkan dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah sekumpulan unsur atau komponen yang saling
berhubungan/berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya
masukan (input) yang merupakan sebagian sumber tenaga untuk dapat
beroperasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (proses)
yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi
(tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).
Gambar 1. Melukiskan proses kegiatan dari sistem.
1) Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu,
yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :
3. Akuntansi
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,
memproses, pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk
diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan
keputusan. (Mursyidi 2010).
Akuntansi adalah “Aktivitas mengumpulkan, menganalisis,
menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat,
meringkas, dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu badan usaha dalam
bentuk informasi keuangan”. (Rudianto 2012).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat ditarik
kesimpulan bahwa akuntansi adalah suatu proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan data transaksi yang digunakan untuk pengambilan
keputusan bagi pihak perusahaan berbentuk informasi keuangan.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu
definisi dari sudut pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses
kegiatannya :
1) Dari Sudut Pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang dipergunakan
untuk melaksanakan kegiatan efesien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
a) Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan
keputusan oleh manajemen.
b) Pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, badan
pemerintahan, dan sebagainya.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut :
a) Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa
organisasi perusahaan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah
informasi tentang organisasi.
b) Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan
perusahaan. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern
organisasi (oleh manajemen yaitu orang yang diberi tugas untuk
memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak
ekstern organisasi (oleh investor yaitu orang-orang yang menanamkan
uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba oleh kreditor yaitu
orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak
lainnya).
2) Dari Sudut Proses Kegiatan
Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan, dan penganalisa data keuangan suatu organisasi. Definisi ini
menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks
dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi
harus :
a) Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan
keputusan yang akan diambil.
b) Memproses atau menganalisis data yang relevan.
c) Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
4. Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah suatu formulir-formulir, catatan-catatan,
prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data
mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik untuk laporan-laporan yang diperlukan oleh
manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan. (Baridwan 2011).
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. (Mulyadi 2016).
Dari definisi yang sudah dikemukakan dapat dinyatakan bahwa
sistem akuntansi adalah alat yang digunakan untuk mengorganisir dan
merangkum semua data yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan
untuk menghasilkan informasi yang diperlukan manajemen perusahaan
dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengawasi jalannya
perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan atau tindakan-
tindakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Unsur suatu sistem akuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri
dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Berikut ini akan
dijelaskan lebih rinci :
1) Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen,
karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi,
direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.
2) Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Seperti telah disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan
dalam jurnal ini adalah formulir.
3) Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-
unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4) Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger).
Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data
keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar.
5) Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan berupa laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan
harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok
penjualan, dll. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran (output)
sistem akuntansi.
5. Persediaan
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang
dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau
di proses lebih lanjut. (Rudianto 2012).
Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual
kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan
dijual. (Baridwan 2011).
Dari pengertian yang sudah dikemukakan dapat disimpulkan
bahwa persediaan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan
untuk dijual, maupun digunakan dalam perusahaan manufaktur untuk
di proses lebih lanjut.
1) Fungsi Persediaan
Tujuan dari manager operasional adalah untuk
menyelaraskan antara investasi persediaan dengan kepuasan
konsumen. Persediaan dapat memberikan fungsi – fungsi kepada
perusahaan sehingga dapat menambah fleksibilitas bagi kegiatan
operasional. Berdasarkan Heizer & Render (2014) keempat fungsi
persediaan bagi perusahaan adalah:
a) Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi
permintaan konsumen yang diantisipasi dan memisahkan
perusahaan dari fluktuasi permintaan. Persediaan seperti ini
digunakan secara umum pada perusahaan ritel.
b) Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.
Jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuatif, persediaan
tambahan mungkin diperlukan agar dapat memisahkan proses
produksi dari pemasok.
c) Mengambil keuntungan dari melakukan pemesanan dengan
sistem diskon kuantitas, karena dengan melakukan pembelian
dalam jumlah banyak dapat mengurangi biaya pengiriman.
d) Melindungi perusahaan terhadap inflasi dan kenaikan harga.
2) Jenis – Jenis Persediaan
Untuk mengakomodasi fungsi – fungsi persediaan, menurut
Heizer dan Render (2014) berdasarkan proses produksi, persediaan
terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
a) Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah
bahan – bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses.
Bahan – bahan dapat diperolah dari sumber alam atau dibeli
dari supplier (penghasil bahan baku).
b) Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang
dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah
melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa
proses perubahan, tetapi belum selesai atau akan diproses
kembali menjadi barang jadi.
c) Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi
(maintenance, repair, operating) yaitu persediaan – persediaan
yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan
operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin –
mesin dan proses – proses tetap produktif.
d) Persediaan barang jadi (finished good inventory) yaitu produk
yang telah selesai di produksi atau diolah dan siap dijual.
3) Metode Pencatatan Persediaan
Ada dua macam metode pencatatan persediaan menurut Zaki
Baridwan (2011) yaitu:
a) Metode Persediaan Buku (perpetual)
Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan
rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu
persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari
rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar.
Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri
dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat
pembelian, penjulan, dan saldo persediaan. Setiap perubahan
dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening
persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat
diketahui dengan melihat kolom saldo rekening persediaan.
Jurnal :
(1) Saat pembelian
Persediaan barang dagang xxx
Kas/utang xxx
(2) Saat penjualan
Kas/piutang xxx
Harga pokok penjualan xxx
Penjualan xxx
Persediaan barang dagang xxx
Jurnal :
(1) Saat pembelian
Pembelian xxx
Kas/utang dagang xxx
(2) Saat penjualan
Kas/piutang dagang xxx
Penjualan xxx
Perencanaan
Sistem
Analisa Sistem
Perancangan
Sistem
Implementasi
Pengujian
2) Diagram Activity
Diagram activity menggambarkan berbagai alur aktivitas
dalam sistem yang sedang dirancang, dan bagaimana masing-
masing alur dimulai, dan keputusan yang mungkin terjadi, dan
bagaimana alur ini berakhir. Sebuah aktivitas dapat
direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas
menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk
melakukan aktivitas. Untuk Notasi dari Diagram Activity
terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2.2 Notasi Diagram Activity
No Simbol Keterangan
NewState
State
1 Merupakan aksi (ekspresi) yang terjadi
pada suatu objek.
Decisions
Memperlihatkan dimana keputusan
2
perlu diambil selama terjadi aliran-
aliran kerja.
No Simbol Keterangan
Activity
NewActivity
3 Menggambarkan langkah-langkah
dalam aliran kerja
Transition
Memperlihatkan bagaimana aliran-
4
aliran kerja bergerak dari suatu aktifiti
ke aktifiti lainnya.
Login berhasil
Tampil pesan
login berhasil
Masuk ke
menu utama
Selesai
5) Diagram StateChart
Diagram statechart menyediakan sebuah cara untuk
memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin
dialami oleh sebuah objek. Jika dalam diagram kelas
menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya,
diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku
dinamik sistem. Untuk Notasi dari Diagram StateChart terlihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Notasi Diagram StateChart
No Simbol Keterangan
Activity
NewActivity
1 Menggambarkan langkah-langkah
dalam aliran kerja
State
NewState
2 Merupakan aksi (ekspresi) yang terjadi
pada suatu objek.
Initial Node
3 Bagaimana objek dibentuk atau
diawali.
Actifity Final Node
4 Bagaimana objek dibentuk dan
diakhiri.
Fork Node
5 Satu aliran yang pada tahap tertentu
berubah menjadi beberapa aliran
6) Diagram Collaboration
Diagram collaboration menunjukkan informasi yang
sama persis dengan diagram sekuensial, tetapi dalam bentuk
dan tujuan yang berbeda. Pada diagram sekuensial,
keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada
diagram kolaborasi, interaksi antar objek atau aktor
ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu. Untuk
Notasi dari Diagram Collaboration terlihat pada Tabel 6.
Tabel.6. Notasi Diagram Collaboration
No Simbol Keterangan
Objek
objek
1 Adalah entitas-entitas yang
dipengaruhi aliran kerja
Aktor
Aktor disebut juga dengan pengguna.
2 Sebuah peran yang dimainkan seorang
pengguna dalam kaitannya dengan
sistem.
Link/message
objek sistem
Komunikasi antara objek yang satu
dengan objek yang lainnya dimana
3
objek yang pertama (client) meminta
objek yang lain (server) untuk
melakukan sesuatu.
No Simbol Keterangan
Komponen
1 Melambangkan sebuah entitas
software dalam sebuah sistem.
Dependency
2 Digunakan untuk menotasikan
relasi antara dua komponen.
No Simbol Keterangan
Komponen
1 Melambangkan sebuah entitas
software dalam sebuah sistem.
Dependency
2 Digunakan untuk menotasikan
relasi antara dua komponen.
Node
3 Menggambarkan bagian -bagian
hardware dalam sebuah sistem.
No :
Tampilan : Navigasi :
Keterangan :
Melakukan pemesanan
kepada supplayer
Proses pemotongan
barang
Selesai
Melakukan pencatatan
dalam buku sejumlah barang
Menerima Memberikan
barang barang
Selesai
Admin Data
Mulai
Dicatat dalam
Buku Laporan
Dijadikan sebagai
Laporan Laba/Rugi
Selesai
Merekap persediaan
barang jadi
Membuat
laporan HPP
Selesai
BATIK KUPU-KUPU
LAPORAN LABA RUGI
NOVEMBER 2019
HPP/Produksi : Xxx
A. Jbjkdbjkxbv
B. Kdsvjdsn