Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Pengakajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data
yang ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan keputusan
professional yang mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan.
Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber : wawancara,
observasi rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan
anggota keluarga (Padila, 2012).
Tindakan keperawatan terhadap Keluarga Tn.S pada tahap pertama
yaitu pengkajian. Berdasarkan hasil pengkajian menunjukan data subjektif
yaitu Tn.S mengatakan bahwa dirinya sebelumnya mmengalami penyakit
tuberkulosisi paru dan keluarga mengatakan bahwa tidak terlalau paham
tentang penyakit tuberkulosis paru. Ketika sakit keluarga Tn.S biasanya
hanya mengkonsumsi obat warung . Keluarga Tn.S mengatakan jika dirinya
dan istrinya hanya melakukan pemeriksaan ke puskesmas jida tidak ada
perubahan setelah mengkonsumsi obat warung.
Data objektif yaitu pada saat dilakukan wawancara Keluarga Tn.S
tampak bingung saat ditanya terkait tentang penyakit tuberkkulosis paru. Pada
saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada Tn.S menunjukan hasil
150/80 mmHg.
Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan keluarga didapatkan data
keluarga tidak memahami tentang penyakit tuberkulosis paru, Tn.S
mengatakan bahwa ia adalah seorang perokok aktif. Objektif ; TnNy.S dan
keluarga kurang dapat mengingat, Tn.S dan keluarga tampak bingung dan
tidak mengerti ketika ditanya mengenai penyakit tuberkulosis paru. Keluarga
juga tidak terlalu memahami dampak buruk yang rokok terhadap kesehatan
paru dan kualitas hidup keluarga. Riwayat kesehatan keluarga orang tua Tn.S
tidak ada yang menderita tuberkulosis dan Ny.F memiliki riwayat penyakit
asma.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang mengambarkan respon
manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual/potensial) dari
individu atau kelompok peraat secara legal mengidentifikasi dan perawat
dapat memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau
untuk mengurangi, menyingkirkan atau mencegah perubahan (Rohma dan
Walid, 2012).
Masalah keperawatan sampai saat ini masih menggunakan daftar
masalah keperawatan yang dibuat oleh asosiasi perawat Amerika (NANDA),
yang meliputi masalah aktual, risiko atau risiko tinggi, dan potensial (untuk
keadaan wellness/ sejahtera). Penyebab merujuk kepada tugas keluarga
dibidang kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk tindakan, merawat anggota keluarga, memodifikasi
lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan sesuai data yang
telah dikumpulkan dalam pengkajian. Sedang tanda dapat dituliskan atau
tidak karena telah diidentifikasi pada langkah awal.
Penulisan diagnosa keperawatan mengacu pada P-E-S (Problem +
etiologi + simptom) dimana untuk problem (P) dapat digunakan tipologi dari
NANDA. Pada perumusan diagnosa yang didapatkan dari analisa data
berdasarkan data subjektif dan objektif diagnosa yang muncul dan ditemukan
pada tinjauan teori dengan kasus mengenai masalah keluarga dengan
hipertensi.
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosis keperawatan
lebih dari satu. Proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan
oleh Bailon dan Maglaya (1978). Prioritas didasarkan pada diagnosis
keperawatan yang mempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan sampai
yang mempunyai skor terendah. Namun, perawat perlu mempertimbangkan
juga persepsi keluarga terhadap masalah keperawatan mana yang perlu diatasi
segera. Dari hasil analisa data didapatan diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurangnya informasi mengenai
penyakit dan Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d pola hidup yang
kurang sehat.
Pengertian diagnosa ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan adalah
ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan mencari bantuan untuk
mempertahankan kesehatan. Batasan karakteristiknya diantaranya:
menunjukkan kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar, kurang
minat pada perbaikan perilaku sehat, riwayat kurang perilaku mencari
bantuan kesehatan. (NANDA, 2011). Hal ini sesuai dengan hasil pengkajian
pada keluarag Tn.S tidak memahami konsep tentang sehat sakit dan tidak
rutin memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan tidak
memahami tetang penyakit hipertensi dan dampak yang dapat di timbulkan
pada kesehatan, ketika ketika sakit keluarga hanya mengkonsumsi obat
warung saja, dengan data ini sehingga diagnosa keperawatan ketidak
efektifan pemeliharaan kesehatan dapat di tegakan.
Perilaku kesehatan cenderung beresiko menurut SDKI 2018 adalah
hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup untuk memperbaiki
status kesehatan yang di sebabkan pemilihan gaya hidup yang tidak sehat.
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn.S adalah perokok aktif san juga
sering merokok didalam rumah dan tempat ia bekerja yang bisa
mengakibatkan gangguan bagi kesehatan paru-parunya dan anggota keluarga.

C. Intervensi
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian,
diagnosis keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga,
dengan merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative
dan sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak,
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010). Penyusunan intervensi
disesuaikan dengan teori asuhan keperawatan yang ada. Intervensi dari
diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga sakit disusun sesuai dengan NANDA NIC-NOC.
Rencana yang akan dilakukan kepada keluarga Tn.S adalah dengam
memberikan pendidikan kesehatan tentang tuberkulosis paru dan bahaya
merok dan cara pencegahan termasuk merubah perilaku sesuai dengan
kemampuan keluarga. Pendidikan kesehatan adalah proses yang direncanakan
dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi individu-individu untuk
senantiasa belajar memperbaiki kesadaran (literacy) serta meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya (life skills) demi kepentingan kesehatannya
(Nursalam, 2015). Tujuan pendidikan kesehatan adalah suatu perubahan sikap
dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dalam
membina serta memelihara perilaku hidup sehat juga berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
Pendidikan kesehatan diberikan kepada pasien yang mengalami defisit
pengetahuan oleh karena kurang informasi atau pasien yang belum pernah
terpapar dengan informasi yang berkeanaan dengan kesehatannya. Hal ini
sesuai dengan yang didapatkan di keluarga Tn.S dimana hasil dari pengkajian
menunjukkan bahwa belum mengetahui tentang penyakit tuberkulosis paru
dan cara perawatannya agar tidak terualang.
D. Implementasi
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga
dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga dididik untuk
dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan mengembangkannya melalui
implementasi yang bersifat memampukan keluarga untuk : mengenal masalah
kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan kesehatan
yang dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai kondisi
kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap anggota
keluarga, serta memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat (
Sudiharto,2012) Implementasi keperawatan dibuat berdasarkan intervensi
keperawatan keluarga yang telah disusun.
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai
keberhasilan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga
memiliki produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota
keluarga. Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi
adalah tahap yang menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan
menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi
(Sudiharto,2012).

Anda mungkin juga menyukai