Anda di halaman 1dari 19

ILMU EKONOMI

Kegiatan ekonomi manusia dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
memerlukan panduan dalam melakukan kegiatan ekonominya. Permasalahan ekonomi yang dihadapi
manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Hal tersebut
dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi pemerintah.

1. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro mempelajari bagian kecil dari kegiatan perekonomian. Dalam kegiatan ekonomi
manusia terdapat beberapa permasalahan yang tergolong dalam lingkup yang lebih kecil.

Secara umum, ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi dalam lingkup individu, rumah tangga,
perusahaan, dan pasar. Pembahasannya meliputi pemanfaatan sumber daya ekonomi bagi kehidupan
masyarakat serta perilaku produsen dan konsumen dalam melakukan interaksi di pasar. Cakupan
pembahasan ekonomi terbatas pada kegiatan ekonomi yang lebih sempit dan khusus.

Dalam ekonomi mikro terdapat beberapa komponen yang dibahas sebagai berikut:

1. Interaksi di pasar barang


2. Interaksi di pasar faktor produksi
3. Perilaku produsen dan konsumen

2. Ekonomi Makro
Berbeda dengan ekonomi mikro, cakupan pembahasan dalam ekonomi makro lebih luas. Ekonomi
lebih umum dalam mempelajari peristiwa dan kegiatan ekonomi yang terjadi.

Ekonomi makro menganalisis perubahan ekonomi rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara luas.
Hal ini berkaitan dengan permasalahan permintaan dan penawaran agregat, seperti pendapatan
nasional, pengangguran, jumlah uang yang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca
pembayaran internasional.

Dalam ekonomi makro dibahas beberapa komponen sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sumber daya ekonomi


2. Stabilitas ekonomi
3. Pertumbuhan ekonomi
4. Ekonomi internasional
5. Neraca pembayaran internasional
6. Nilai tukar mata uang
7. Inflasi
8. Peredaran uang

3. Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro


Secara umum, perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro terletak pada keluasan pembahasan
dan ruang lingkupnya. Ekonomi mikro memiliki pembahasan yang lebih sempit terhadap kegiatan
ekonomi masyarakat. Sementara itu, ekonomi makro memiliki ruang lingkup yang lebih luas
mengenai kegiatan ekonomi masyarakat. Perbedaan pembahasan ekonomi mikro dan ekonomi makro
dapat dilihat melalui tabel berikut:

Variabel Ekonom Mikro Ekonomi Makro


Produksi Jumlah produksi suatu 1. Jumlah produksi nasional
perusahaan
2. PDB
Harga Harga tiap-tiap barang 1. Harga agregat
2. harga produsen dan konsumen
3. Harga inflasi
Pendapatan Pendapatan pekerja Pendapatan nasional
Ketenagakerjaan Jumlah karyawan di suatu 1. Kesempatan kerja secara nasional
perusahaan 2. Tingkat pengangguran

4. Permasalahan Ekonomi di Indonesia


Permasalahan yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Di
Indonesia permaslahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya suatu keadilan dan kesejahteraan
masyarakat. Beberapa permasalah ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya pertumbuhan ekonomi


2. Kemiskinan
3. Pengangguran
4. Kesenjangan penghasilan
5. Inflasi

5. Kebijakan Ekonomi Pemerintah


Kebijakan yang ditetapkan pemerintah Indonesia bertujuan untuk mengatasi permasalahan di bidang
perekonomian. Sasaran kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sebagai berikut:
 Menambah persediaan dan memperluas distribusi bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, seperti bahan pangan, perumahan, kesehatan, dan
lingkungan yang sehat.
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara memperluas kesempatan kerja, menaikkan
tingkat upah minimum regional, dan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
 Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat secara adil dan
merata. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah membebaskan masyarakat dari penindasan
dan ketergantungan serta mempermudah akses kesehatan dan pendidikan.

Beberapa kebijakan yang ditetapkan pemerintah guna mengatasi permasalahan ekonomi adalah
sebagai berikut:

1. Kebijakan fiskal. Adalah kebijakan terkait dengan penerimaan


dan pengeluaran negara. Biasanya kebijakan fiskal berkaitan dengan penggunaan pajak dan
pengeluaran pemerintah dalam rangka mengatasi masalah kemiskinan.
2. Kebijakan moneter. Adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan arus uang
beredar dalam perekonomian.
3. Kebijakan harga. Adalah kebijakan pemerintah yang terkait dengan hajat hidup
rakyat banyak. Biasanya berupa subsidi supaya semua rakyat memiliki kemampuan untuk
membeli.
4. Kebijakan perdagangan internasional. Kebijakan ini berkaitan dengan kegiatan
atau kerja sama antar negara di dunia.
Ekonomi Mikro dan Makro

Berdasarkan ruang lingkupnya Ilmu Ekonomi dibagi menjadi :


1. Ekonomi Mikro
- Yaitu suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan
perekonomian.
- Aspek-aspek yang dibahas dalam ekonomi mikro meliputi:
a. Interaksi pembeli dan penjual di pasar barang dan jasa dalam menentukan
tingkat harga.
Co: Tawar menawar antara pembeli dan penjual mobil di pasar mobil
b. Interaksi pembeli dan penjual di pasar faktor produksi/pasar input dalam
menentukan tingkat
harga
Co : Tawar menawar antara pelamar kerja dengan bagian personalia di
suatu perusahaan
konveksi
c. Tingkah laku konsumen dan produsen
- Bagaimana seorang pembeli menggunakan pendapatan-nya untuk
membeli barang dan
jasa
- Bagaimana penjual/produsen menentukan tingkat produk-si dan
pengalokasian sumber
daya yang terbatas agar efektif dan efisien
- Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi: Individu Rumah Tangga dan
Perusahaan
- Ilmu ekonomi mikro disebut juga Teori Harga

2. Ekonomi Makro
- Yaitu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis perekonomian secara keseluruhan
(agregat), tidak
membahas hal-hal kecil/rinci.
- Aspek-aspek yang dibahas dalam ekonomi makro meliputi:
a. Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikan harga-harga secara umum yang disebabkan
terjadinya
kelebihan permintaan di hampir seluruh industri dalam perekonomian nasional
b. Pertumbuhan Output
Pertumbuhan output dapat dilihat dari jumlah output/hasil produksi yang
dihasilkan dari
waktu ke waktu. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan output sehingga
kinerja
perekonomian bisa mengalami pasang surut/berfluktuasi.
c. Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan
karena kesempatan
kerja yang tersedia terbatas.
Pengangguran yang tinggi menyebabkan terjadinya krisis
sosial dan penurunan ekonomi.
d. Interaksi denga Perekonomian Dunia
Setiap negara membutuhkan negara lain dalam kegiatan ekonominya, maka
dibutuhkan kerja
sama ekonomi internasional terutama dalam hal perdagangan internasional.
e. Peranan Pemerintah
Untuk supaya kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lancar maka peranan
pemerintah
sangat diperlukan melalui kebijakan-kebijakan yang diambil dalam bidang ekonomi
(kebijakan moneter dan fiskal).
- Ilmu Ekonomi Makro disebut juga Teori Kesempatan Kerja

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Ekonomi Mikro Ekonomi Makro

1. menganalisis harga suatu barang 1. menganalisis harga barang secara

tertentu saja keseluruhan

2. menganalisis tingkah laku pelaku 2. menganalisis permasalahan eko-

ekonomi tertentu saja ( produsen mi secara keseluruhan seperti pro-

atau konsumen ) duksi nasional, pengangguran dan

3. memahami bagaimana mengalokasi pertumbuhan ekonomi

kan faktor produksi agar dicapai kom 3. menganalisis pengaruh kegiatan

binasi yang tepat ekonomi tertentu terhadap kinerja

perekonomian secara nasional

Permasalahan Ekonomi Mikro


Permasalahan ekonomi mikro antara lain:
1. Masalah harga dasar (floor price) dan harga tertinggi ( ceiling price)
Penetapan harga dasar untuk melindungi produsen, sedang harga tertinggi untuk
melindungi konsumen
2. Meningkatnya harga beras yang disebabkan turunnya penawaran beras akibatnya gagal
panen yang
disebabkan puso dan bencana alam (banjir) sedangkan permintaan beras terus meningkat.
3. Kenaikan harga BBM yang menyebabkan turunnya pendapatan para sopir dan pengusaha
angkutan
umum
4. Adanya praktik monopoli oleh suatu perusahaan yang merugikan konsumen dan
masyarakat.
5. Masalah distribusi barang ke konsumen yang panjang akan mengakibatkan tingginya harga
jual barang
ketika barang sampai ke tangan konsumen.

Persoalan Ekonomi Nasional (Makro)


Beberapa persoalan ekonomi nasional (makro) yang dihadapi pemerintah Indonesia yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi yang masih lamban
2. Tingginya angka kemiskinan
3. Tingginya angka pengangguran
4. Tingkat inflasi yang masih tinggi
5. Defisitnya APBN
6. Tingginya utang luar negeri
7. Naiknya harga minyak dunia sebagai sumber energi, maka perlu mencari sumber energi
diluar minyak
bumi dan menciptakan teknologi yang hemat energi
8. Menjaga stabilitasnya sistem moneter/keuangan melalui kebijakan- kebijakan yang dibuat
Bank Sentral

Kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi persoa-lan ekonomi nasional


yaitu:
1. Meningkatkan investasi baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, khususnya
investasi
padat modal yang dapat memperluas lapangan kerja sehingga mengurangi angka
pengangguran.
2. Penerapan program pengentasan kemiskinan, seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT),
Transmigrasi,
Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Bantuan Lansung Tunai (BLT) untuk meringankan beban
penduduk
miskin.
3. Pembangunan proyek padat karya dan Program Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah
(UKM) untuk
menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran dapat dikurangi
4. Penarapan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat kontraktif untuk mengontrol jumlah
uang beredar
sehingga tingkat inflasi berada pada level yang ditargetkan.
5. Meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor pajak dan ekspor untuk mengatasi defisit
APBN.
6. Menerapkan good corporate governance untuk sistem perbankan agar tercipta sistem
perbankan dan
moneter yang sehat dan stabil.
7. Melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari sumber energi alternatif pengganti
BBM,
seperti BBG dan biomassa.
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos)
yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah
tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau
ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Inggris: scarcity).

1. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi


Meskipun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari,
tetapi manusia tetap memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus
memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.

Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia
butuh makan dan minum agar tetap hidup serta membutuhkan pakaian untuk menutupi auratnya.
Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan
kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.

Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang,
manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut
makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.

Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu bertindak rasional yaitu selalu memperhitungkan sebab
akibat dalam mengambil suatu keputusan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya sehingga tidak
merugikan dirinya sendiri. Namun makhluk ekonomi bukanlah makhluk egois yang hanya
mementingkan dirinya sendiri dan mengorbankan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, ia tetap
bertindak sebagai makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri- ciri yaitu:

1. Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri


2. Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien ( selalu memikirkan
perbandingan antara apa yang dikeluarkan dengan apa yang akan dihasilkan).
3. Cenderung memilih suatu kegiatan yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang
diinginkan.

Ketiga kecenderungan ini disebabkan karena kebutuhan atau keinginan manusia yang selalu
bertambah sedangkan sumberdaya / pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.
Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah:

A.Faktor Intern:

1. Sikap dan gaya hidup


2. Selera
3. Pendapatan
4. Intensitas kebutuhan

B.Faktor Ekstern

1. lingkungan
2. Adat istiadat
3. Kebijakan pemerintah
4. Mode / Trend
5. Kemajuan teknologi dan kebudayaan
6. Keadaan alam

2. Definisi Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Oleh sebab itu
sangatlah sukar untuk membuat definisi yang akan memberikan gambaran yang tepat mengenai
analisis-analisis yang diliputi oleh ilmu ekonomi. Namun demikian ini tidaklah berarti bahwa suatu
definisi yang secara ringkas mengenai bidang studi ilmu ekonomi sama sekali tidak dapat dilakukan.
Dalam usaha untuk memberi gambaran ringkas mengenai bidang studi ilmu ekonomi, definisi ilmu
tersebut selalu dihubungkan kepada keadaan ketidakseimbangan di antara (i) kemampuan faktor-
faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, dan (ii) keinginan masyarakat untuk mendapat
barang dan jasa.

Dalam bagian yang terdahulu telah ditunjukkan bahwa faktor-faktor produksi tidak mampu
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi sebuah kebutuhan yang wujud dalam perekonomian.
Oleh sebab itu setiap individu, perusahaan atau masyarakat/ negara harus membuat pilihan-pilihan.
Kebanyakan ahli ekonomi selalu mendefinisikan ilmu ekonomi berdasarkan kepad kenyataan
tersebut. Sebagai contoh, Profesor P.A Samuelson, salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka di
dunia yang menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970 memberikan definisi ilmu
ekonomi secara berikut:

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat
pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan
jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat.
Dalam menganalisis cara-cara individu dan masyarakat membuat pilihan, dimisalkan bahwa pilihan-
pilihan mereka dipertimbangkan secara rasional. Berdasarkan pemisilan ini maka dalam
menggunakan sumber-sumber daya, individu dan masyarakat akan berusaha memaksimumkan
kepuasan dan kemakmurannya. Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam
analisis ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut:

Bagaimanakah caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar


penggunaan tersebut akan memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu
dan masyarakat?

2.1. Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli

Adam Smith. Adam Smith adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia. Teori ekonomi yang
diartikannya adalah laissez faire, yaitu teori ekonomi pasar bebas. Dan didalam bukunya Pengertian
Ekonomui adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.

Abraham Maslow. Abraham Maslow merupakan seorang psikolog dari Amerika. Selain itu beliau
juga terkenal akan pengertian ekonominya. Abraham Maslow membuat sebuah teori hierarchy of
needs. Didalam teorinya ia menyimpulkan ada lima kebutuhan dasar manusia. yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan
biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari
teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan
lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan
minatnya.

Paul A. Samuelson. Paul A. Samuelson seorang ekonom dari Amerika yang mendapat penghargaan
nobel dalam bidang ekonomi di tahun 1970. Ia juga telah memenangkan John Bates Clark
Awardpada tahun 1947 karena beliau menunjukkan karya yang brilian pada usiany ayang kurang dari
40 tahun. Didalam bukunya yang berjudul Foundations of Economic Analysis, beliau berpendapat
pengertian ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan manusia dan memanfaatkan sumber-
sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan memdistribusikan untuk dikonsumsi
oleh masyarakat.

John Stuart Mill. John Stuart Mill seorang ekonom, filsuf dan penjabat senior di sebuah
perusahaanEast-India berkebangsaaan Inggris. John Stuart Mill mengartikan pengertian ekonomi
adalah praktek ilmiah tentang pengeluaran dan penagihan keuangan.
Hermawan Kartajaya. Hermawan Kartajaya seorang Ahli Pemasaran yang dikenal masyarakat
dunia. Ia mengemukakan pengertian ekonomi yaitu platform dimana sektor industri melekat
diatasnya.

3. Sejarah Ekonomi
Sejarah Perkembangan Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang
harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era
sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan
membedakan di antaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait
dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang
dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial
tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari
dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan.
Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai
"unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis
Kristen di Abad Pertengahan.

3.1. Perkembangan Awal

Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian
Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan
kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya.
Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap
sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu
masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang
efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu
kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat
kebersamaan masyarakat.

Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn
Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya
Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga
kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan
populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan
Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk
huruf U).

Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theological selama
Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan
Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam ekonomi
pasar. Kaum skolastik Spanyol pada abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah
harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.

Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul yang
kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe
selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai
barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur dengan
hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi pekerja
(guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain
untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-
aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya yang
diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang
berbeda.

Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori
kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para
bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum
yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai
“murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period,
mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari
munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.

Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang
berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan
mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders,
terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan
yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan
menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.

Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali memahami ekonomi
berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang
terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi
terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi
pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-
output, diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.

Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de
Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak
ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit
setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan
permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih
yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola
pengeluaran.

Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam
pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan
perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja
meskipun akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of
Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang
physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya
yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga,
dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun
1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac
juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government
(terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju.
Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai yang tak
seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga
ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.

Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765 yang
menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan
antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith
menulis hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius,
democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk
kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.

3.2. Ekonomi Modern

Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of
Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang
tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang
dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu
akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan
menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah
sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing
bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut
sebagai "invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu
sendiri.

Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart
Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada
"wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang
sekarang disebut dengan price.

Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi kemungkinan
bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin
produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th,
menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex
division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari
capitalist mode of production.

Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi
penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft
skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan
hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops
untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan
peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga
akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism.
Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan
Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh
Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan
perkembangan market economy.

Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari
sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan
menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel
untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi
pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang
dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian
dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan
pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai
pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.

Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini
biasa disebut sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam
accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini
mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management
dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system
banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak
meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators.
Akhir abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi
mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger
menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang
dibuat pada margins of economic activity.

Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly capitalism," ditandai
oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga
mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh
pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.

3.3. Perkembangan Ekonomi Saat Ini

Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang econometrics
menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel lainnya
serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi
bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari
large industrial trusts mendorong legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari
masa ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih besar
dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards untuk key industries of
special public concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust business
cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great
Depression dari 1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan
pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators
seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism, dengan merujuk pada
kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global depression.

Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan
menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka
mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh
penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah
dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment, Interest and Money"
menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of
aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan
yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai
contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari
sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama
tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of
government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies
ini seringkali disebut dengan "mixed economies."

Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam social
sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup
konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar
hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian
thinkers.

Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian


macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada
pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran
neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh
Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics.

Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi
berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi
seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang
abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang
ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-
return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.

Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises experienced
mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators
politicians untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical
liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman.
Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebih compatible
dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world,
terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s.

Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan keputusan.
Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah
ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena memengaruhi
modern economic dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance
markets, dan Third-World debt relief.

4. Ruang Lingkup Ekonomi


Ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan–batasannya, karena mencakup terlalu
banyak hal. Batasan selalu berubah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek
yang kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama ahli
ekonomi pun sering dijumpai ketidak sepakatan.Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan
ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal maupun non formal.
Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu:

a. Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni :

 Pengantar Ekonomi
 Teori Ekonomi Makro
 Teori Ekonomi Mikro

b. Ilmu Ekonomi Terapan :

 Ekonomi Internasional
 Ekonomi Pertanian
 Ekonomi Tehnik

5. Cabang-Cabang Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas cakupannya. Dibawah ini
adalah cabang-cabang ilmu ekonomi:

1. Ilmu ekonomi pembangunan merupakan teori ekonomi yang mengacu pada masalah-
masalah perkembangan ekonomi yang sifatnya dinamis.
2. Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat produksi, harga, dan hubungan
perdagangan/ pembayaran internasional.
3. Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan teori ekonomi yang menganalisis sumber
daya manusia. Sumber daya manusia (human resources) mengandung dua pengertian: (1)
sumber daya manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan
dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan
seseorang dalam waktu tertentu unutk menghasilkan barang dan jasa; dan (2) SDM
menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja.
4. Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu
ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah
dengan wilayah lain. Ekonomi regional menganalisis suatu wilayah dengan potensinya yang
beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi seluruh wilayah.
5. Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari keberadaan suatu kegiatan di suatu
lokasi dan bagaimana wilayah sekitarnya bereaksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi ekonomi
menggarap kegiatan secara individual, yaitu mempelajari dampak satu atau sekelompok
kegiatan di suatu lokasi terhadap kegiatan lain dilokasi lain.
6. Ilmu ekonomi internasional mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antara satu
Negara dengan Negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua Negara
tersebut maupun antar beberapa Negara. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa
perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.

Ilmu ekonomi memiliki begitu banyak cabang yang saling terkait. Benang merah yang dapat ditarik
bahwa seluruh cabang ilmu ekonomi ini memiliki satu tujuan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas pemanfaatannya.
Diperlukan suatu perencanaan yang handal, pengaplikasian rencana yang tepat sasaran, serta
pengevaluasi yang bijak untuk membangun ekonomi yang menyeluruh dan berkelanjutan.

6. Teori Pokok Ekonomi


Teori pokok dalam analisis ekonomi ada dua. Yaitu teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.

6.1. Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas
faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.

Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga,
pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di
pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal
lain tetap sama (ceteris paribus).

Ilmu ekonomi mikro (microeconomics) membahas cara kerja industri individual dan perilaku unit-
unit pengambil keputusan ekonomi individual: perusahaan bisnis dan rumah tangga. Perusahaan
tentang apa yang akan diproduksi dan berapa harga yang akan dikenakan, dan pilihan rumah tangga
tentang apa dan berapa barang yang akan dibeli, akan membantu kita menerangkan mengapa
perekonomian memproduksi hal-hal yang kita lihat sekarang.

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk
harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan
alternatif. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam
memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi
suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro,
meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam
informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem
pasar.

6.2. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro (makroekonomi) memperhatikan perekonomian secara keseluruhan. Ilmu


ekonomi makro tidak mencoba memahami apa yang menentukan output perusahaan atau industri
tunggal atau pola konsumsi rumah tangga tunggal atau kelompok rumah tangga. Ilmu ekonomi
makro sebaliknya menelaah faktor-faktor yang menentukan output nasional, atau produk nasional.
Jadi, ilmu ekonomi mikro berhubungan dengan pendapatan rumah tangga; sedangkan ilmu ekonomi
makro berhubungan dengan pendapatan nasional.

Ilmu ekonomi mikro berfokus pada harga produk dan harga relatif, sedangkan ilmu ekonomi makro
memperhatikan tingkat harga keseluruhan dan seberapa cepat (atau lambat) tingkat itu meningkat
(atau menurun). Ilmu ekonomi mikro membahas berapa banyak orang yang akan direkrut (atau
dipecat) tahun ini di suatu industri tertentu atau di wilayah geografis tertentu, dan berfokus pada
faktor-faktor yang menentukan berapa banyak tenaga kerja yang akan direkrut suatu perusahaan atau
industri. Ilmu ekonomi makro berhubungan dengan ketenagakerjaan dan pengangguran agregat
(secara keseluruhan): berapa banyak pekerjaan yang tersedia dalam perekonomian secara
keseluruhan, dan berapa banyak orang yang mau bekerja tapi tak mampu menemukan pekerjaan.

7. Sistem Ekonomi
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau
cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
sistem ekonomi juga dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4
macam, yaitu :

1. Sistem Ekonomi Tradisional


2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
3. Sistem ekonomi Komando (Terpusat)
4. Sistem Ekonomi Campuran
7.1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional
secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.

Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah:

 Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana


 Hanya sedikit menggunakan modal
 Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
 Belum mengenal pembagian kerja
 Masih terikat tradisi
 Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
7.2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari
produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai
dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.

Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah:

 Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal


 Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
 Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
 Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
 Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
 Persaingan dilakukan secara bebas
 Peranan modal sangat vital
7.3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan
berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang
dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi,
serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.

Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah:

 Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah


 Hak milik perorangan tidak diakui
 Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan
perekonomian
 Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
7.4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah
dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.

Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah:

 Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat


 Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
 Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan
fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
 Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
 Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem
ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai