Anda di halaman 1dari 13

Respirasi Aerob - Glikolisis

Materi yang akan kita bahas kali ini adalah Respirasi Aerob. Sebenarnya
udah lama sih dosenku ngasi materi ini tapi aku baru sempat buat catatannya
sekarang.. :p Nah, sebelum kita belajar tentang Respirasi Aerob, ada baiknya
kita tahu terlebih dahulu apa sih ATP itu? Karena tujuan utama terjadinya
proses respirasi aerob ini agar tubuh menghasilkan energy berupa ATP yang
digunakan untuk metabolism dan aktivitas manusia. Berikut ini adalah
karakteristik dari ATP :
1. Molekul pembawa energi digunakan sel untuk melakukan proses hidup
2. ATP dibentuk dari adenin, gula-ribosa dan 3 gugus phosphate (PO4)
3. Ikatan PO4 memiliki ikatan berenergi tinggi yang memerlukan energi
ketika dibuat dan melepaskan energi ketika dipecah
4. ATP dibuat dan digunakan secara terus-menerus dalam sel. Setiap menit
ATP di-recycled
5. Fosforilasi menunjuk pada reaksi kimia yg membuat ATP dr
penambahan Pi ke ADP
ADP + Pi + energy « ATP + H2O
6. Enzim yg berperan: ATP synthetase & ATPase. Membantu memecah
dan membentuk kembali ikatan PO4 yg berenergi tinggi dlm proses disebut
fosforilasi tingkat substrat
7. Ketika ikatan phosphate berenergi tinggi dipecah, akan mengeluarkan
energi, sebuah gugus fosfat dan ADP.
Setelah kita tahu tentang ATP akan lebih mudah bagi kita untuk
mengerti pembahasan yang dibahas dibawah ini.
Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen bebas dari udara
sebagai penerima elektron terakhir. Oksigen bebas ini digunakan untuk
pembakaran bahan baku. Proses respirasi secara umum dapat kita lihat
sebagai berikut.

Apabila bahan baku respirasi aerob berupa glukosa (heksosa) maka reaksi
keseluruhan respirasi adalah:
Penggunaan energi hasil respirasi pada tumbuhan.
Dari reaksi di atas, terlihat bahwa respirasi aerob dengan bahan baku
glukosa menghasilkan energi. Pada tumbuhan, energi yang
dihasilkan sebagian berupa panas, sebagian lagi digunakan untuk
aktivitas hidup tumbuhan itu sendiri seperti untuk proses pembentukan zat
organik, untuk proses osmosis, untuk pengaliran protoplasma, atau untuk
pembelahan sel. Penguraian heksosa juga menghasilkan CO2 dan air (H2O).
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Simaklah rangkaian respirasi aerob dengan
bahan baku glukosa di bawah ini. Respirasi glukosa (termasuk karbohidrat)
disebut juga katabolisme karbohidrat.
Bagan respirasi aerob
Berdasarkan jalur reaksinya, respirasi aerob dibedakan menjadi dua
yaitu respirasi aerob melalui jalur daur Krebs dan jalur oksidasi langsung atau
jalur pentosa fosfat (Hexose Monophosphat Shunt = HMS). Apa perbedaan
kedua jalur itu?

1. Respirasi Aerob Melalui Jalur Daur Krebs


1.1. Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa
(yang memiliki 6 atom C) menjadi 2 asam piruvat (senyawa yang memiliki 3
atom C) sehingga menghasilkan NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida
Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron
(H+), sehingga disebut donor electron. ATP (adenosin trifosfat) merupakan
senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan
energi.
Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa (6 atom C) diubah menjadi 2
molekul asam piruvat (3 atom C), menghasilkan 2 NADH (=6 ATP), dan 2
ATP. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung
secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP,
serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah
memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang
lain.
Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan
5 tahapan pelepasan energi.
Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap:
Tahapan glikolisis melalui tahap penggunaan energi dan pelepasan energi.
Keterangan:
a) Tahap penggunaan energi:
1) Penambahan gugus fosfat dari ATP pada molekul glukosa dengan bantuan
enzim heksokinase, sehingga terbentuk glukosa 6-fosfat.
2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi isomernya yaitu fruktosa 6-fosfat dengan
bantuan enzim fosfoglukoisomerase..
3) Fosfofruktokinase mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa 6-
fosfat menghasilkan fruktosa 1,6 bisfosfat.
4) Aldolase membagi molekul gula (fruktosa 1,6 bisfosfat) menjadi 2 molekul
gula yang berbeda dan merupakan isomernya yaitu, gliseraldehid-3-fosfat
(PGAL) dan dihidroksiaseton.
5) PGAL akan menjadi substrat glikolisis berikutnya.
b) Tahap pelepasan energi:
6) Triosafosfat dehidrogenase mengkatalisis pemindahan elektron dan
H dari substrat (gliseraldehid fosfat) ke NAD+ membentuk NADH dan 1,3-
+

bifosfogliserat.
7) Terbentuklah ATP. Kelompok fosfat ditransfer dari 1,3-bifosfogliserat ke
ADP dibantu dengan enzim fosfogliserokinase. Setiap molekul glukosa
menghasilkan dua molekul ATP. Sehingga terbentuk senyawa 3-fosfogliserat.
8) Gugus fosfat dari 3-fosfogliserat dipindahkan sehingga menjadi 2-
fosfogliserat oleh fosfogliseromutase.
9) 2-fosfogliserat melepaskan molekul H2O sehingga terbentuk fosfoenol
piruvat kinase (PEP) oleh enolase.
10) Piruvat kinase mentransfer gugus fosfat sehingga menghasilkan 2 ATP lagi.
Dari skema tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi yang
dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP (tahap 1 dan 3).
Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4
ATP dan 2 NADH. Dengan demikian, hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP +
2 NADH.
Jika kita amati lebih cermat lagi, kita akan mengetahui pada tahapan mana
sajakah energi (ATP) dibentuk. Nah, proses pembentukan ATP inilah yang
disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer
gugus fosfat dari substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga
prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat. Perhatikan Gambar di bawah
ini Keseluruhan reaksi glikolisis, dapat dibuat persamaaan reaksi
sebagai berikut:
Makanan yang kita konsumsi tidak selalu mengandung glukosa tetapi
terdapat karbohidrat kompleks seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Untuk
karbohidrat kompleks ini terlebih dahulu akan dirombak menjadi gula yang
lebih sederhana sehingga dapat dimetabolisme oleh sel.

Fosforilasi tingkat substrat (pada tahap ke-10 glikolisis).


Piruvat merupakan hasil akhir jalur glikolisis. Jika berlangsung respirasi
aerobik, piruvat memasuki mitokondria dan segera mengalami proses
lebih lanjut. Hasil akhir glikolisis sebagai berikut:
Input Output

glukosa 2 asam
piruvat

2 NAD+ 2 NADH

2 ATP 4 ATP

2 ADP + 2
P

Lalu bagaimana dengan macam gula yang lain? Maltosa, sukrosa, dan
laktosa terlebih dahulu diubah menjadi monomer penyusunnya yaitu glukosa
dan gula sederhana yang lain yaitu fruktosa atau galaktosa.
Selanjutnya, glukosa atau gula-gula sederhana akan masuk siklus glikolisis
seperti biasa. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6P dan
seterusnya sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Dan, bagaimana dengan
fruktosa dan manosa? Fruktosa dan manosa dapat langsung diubah
menjadi fruktosa 6P. Untuk memperjelasnya, perhatikan Gambar di bawah
ini
Bagan masuknya senyawa-senyawa selain glukosa ke dalam reaksi glikolisis.

Siklus krebs

Molekul asetil ko-A akan masuk krebs untuk menghasilkan ATP, NADH,
FADH2, dan CO2. Terdapat delapan tahap reaksi dalam siklus krebs yang
terus berputar-putar sehingga disebut sebagai suatu siklus.
Siklus krebs

Tahap-tahap dalam siklus krebs adalah sebagai berikut.


1. Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat,
reaksi ini dikatalisis enzim sitrat sintase.
2. Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
3. Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan
NADH.
4. Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa
ketoglutarat dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan
dihasilkan NADH.
5. Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A
sintetase. Pada reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat
berupah menjadi ATP.
6. Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat
dehidrogenase. Pada reaksi ini akan dihasilkan FADH2.
7. Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
8. Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat
dehidrogenase. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH.

Hasil Siklus Krebs

Satu molekul asetil ko-A yang masuk siklus krebs akan menghasilkan 1 ATP,
3 NADH, 1 FADH2 dan 2 CO2. Karena satu molekul glukosa akan diubah
menjadi dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa yang menjalani siklus
krebs akan menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.

Molekul NADH dan FADH2 nantinya akan masuk transfer elektron untuk
menghasilkan ATP. Satu molekul NADH akan diproses untuk menghasilkan
3 ATP, sedangkan satu molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP

SISTEM TRANSPORT ELEKTRON

 Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi


aerob.
 Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau
sistem oksidasi terminal.
 Terminal oxidation karena Oksigen menerima ion H+ dari NADH dan
FADH atau istilahnya sering disebut akseptor ion H+
 Adanya ion H+ yang direima Oksigen menyebabkan STE ini terjadi
pembentukan H2O
 Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam
mitokondria maka kemudian STE juga dikatakan Fosforilasi Oksidatif
 di Kristae itulah banyak O2 tertambat karena adanya enzim sitokrom
yang menagandung zat Besi (Fe) maka Kristae itulah saya katakan magnet
Oksigen sehingga Kristae mampu menyerap oksigen dari sitoplasma
bergerak semua ke kristae .
 Adanya pergerakan secara difusi O2 dari sitosol ke Cristae itulah
menyebabkan suasana sitosol atau sitoplasma sel Anaerob OK
 Molekul yang berperan penting dalam reaksi STE ini adalah NADH
dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
dan siklus Krebs.
 NAD dan FAD yang disebut Koenzim ini yang berjasa membawa ion
H+ ketemu dengan O2 ..maka agar mudah NAD dan FAD ini sama seperti
angkot ...OK angkot NAD yang mengangkut H+ berjumlah 10 dan FAD
mengangkut H+ sebanyak 2
 Dari Glikolisis 2 NADH, dari DO ada 2 NADH, dari Siklus Krebs 6
NADH dan 2 FADH2
 Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen,
koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
 NADH dan FADH ini berintegrasi dengan O2 dan enzim sitokrom
untuk menghasilkan Air dan ATP
 Setelah terintegrasi dengan melepaskan ion H + maka NAD dan FAD
kembali ketempat asalnya untuk mengikat ion H + lagi , 2 NAD kembali ke
sitoplasma untuk menghanbil ion H + pada proses glikolisis, 2 NAD ke
membran luar mitocondriia untuk mengikat ion H+ pada peristiwa DO dan
6 NAD dan 2 FAD ke matriks mitokondria untuk mengikat ion H+ lagi OK

 Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron


berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim
Q.
 Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan
elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik
menjadi ATP.
 Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan
elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
 Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
 Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c
juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP.

 Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir


dari rantai transpor elektron.
 Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen,
yang merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan
merupakan akseptor terakhir elektron.
 Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian
bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh
sitokrom b membentuk air (H2O).
 Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup
besar untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP.
 Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang
menghasilkan ATP.
 Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan
NADH sebanyak 10 dan FADH2 2 molekul.
 Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua
molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.

 Setiap oksidasi
NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP
 Dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2.
 Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP.
 Ditambah dari hasil Glikolisis (2ATP) dan siklus Krebs (2 ATP), maka
secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP
 Jadi dari satu molekul glukosa menghasilkan total 38 ATP.
 Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor
aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.

Anda mungkin juga menyukai