Anda di halaman 1dari 12

KONSEP MEKANISME ADAPTASI SEL

(Makalah)

DOSEN: SITI FATHONAH,.S.Kp,.M.Kes


KELOMPOK 1

1. AULIA FITRI R (1814401051)


2. PUTRI FADILAH (1814401052)
3. FERA WATI (1814401053)
4. MAHARANY FERYNDA B (1814401054)

POLTEKKES TANJUNG KARANG


JURUSAN DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah Konsep Mekanisme Adaptasi
Sel sebagai tugas dari mata kuliah Patofisiologi.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen mata kuliah dpkomentasi kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandar lampung, 23 juli 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Dokumentasi ......................................................................................1
1.2 Tujuan Dokumentasi ............................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Prinsip-Prinsip Dokumentasi ...............................................................................4

2.2 Manfaat Dokumentasi ..........................................................................................4


2.3 Standar Dokumentasi ...........................................................................................6
2.4 Kecenderungan Dokumentasi ..............................................................................6
2.5 Kegunaan Dokumentasi .......................................................................................6
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Tujuan Dokumentasi Keperawatan ......................................................................8

3.2 Prinsip-prinsip Dokumentasi Keperawatan .........................................................8


3.3 Manfaat Dokumentasi Keperawatan ....................................................................9
3.4 Standar Dokumentasi Keperawatan .....................................................................11
3.5 Kecenderungan Dokumentasi Keperawatan ........................................................13
3.6 Kegunaan Dokumentasi Keperawatan .................................................................15
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................17
4.2 Saran .....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit yang
disebabkan oleh karena ada perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan
tubuh. Patologi mempunyai tujuan utama yaitu mengidentifikasi penyebab
sebuah penyakit sehingga akan memberikan petunjuk pada program
pencegahan, pengobatan dan perawatan terhadap penyakit yang diderita
pasien.Istilah patologi berasal dari Yunani yaitu pathos artinya emosi,
gairah atau menderita sedangkan ology artinya ilmu. Jadi patologi adalah
ilmu penderitaan atau ilmu penyakit.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan,
kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena
yang berhubungan dengan hidup.dan selalu berbuhungan dengan
karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh, melakukan
metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui definisi jejas sel ?
2. Mengetahui apa saja penyebab jejas sel ?
3. Mengetahui mekanisme jejas sel ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi jejas sel.
2. Untuk mengetahui apa saja penyebab jejas sel.
3. Untuk mengetahui mekanisme jejas sel.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Jejas Sel


Jejas sel (cedera sel) terjadi apabila suatu sel tidak lagi dapat
beradaptasi terhadap rangsangan. Sel adalah unit struktural dan
fungsional terkecil dari tubuh manusia. Hal ini dapat terjadi bila
rangsangan tersebut terlalu lama atau terlalu berat. Sel dapat pulih dari
cedera atau mati bergantung pada sel tersebut dan besar serta jenis
cedera. Apabila suatu sel mengalami cedera, maka sel tersebut dapat
mengalami perubahan dalam ukuran, bentuk, sintesis protein, susunan
genetik, dan sifat transportasinya.
Dengan adanya perbedaan spesifikasi, fungsi dan susunan jaringan
/ populasi berbagai sel tubuh, dapat dimengerti adanya perbedaan reaksi
terhadap jejas. Dari aspek jejas ada variabel diantaranya jenis, intensitas,
periode.
Semua bentuk dimulai dengan perubahan molekul atau struktur
sel. Dalam keadaan normal,sel berada dalam keadaan homeostasis
mantap .sel bereaksi terhadap pengaruh yang merugikan denga cara :
Beradaptasi, mempertahankan jejas tidak menetap, mengalami jejas
menetap dan mati.
Adaptasi sel terjadi bila stress fisiologik berlebihan atau suatu
rangsangan yang patologik menyebabkan terjadinya keadaan baru yang
berubah yang mempertahankan kelangsungan hidup sel.contohnya ialah
Hipertropi (pertambahan masa sel) atau atrofi (penyusutan masa sel),jejas
sel yang reversible menyatakan perubahan yang patologik yang dapat
kembali ,bila rangsangannya dihilangkan atau bila penyebab jajes lemah
.jejas yang ireversibel merupakan perubahan patologik yang menetap
dan menyebabkan kematian.
Terdapat dua pola morfolgik kematian sel yaitu nekrosis dan
apoptosis .nekrosis adalah bentuk yang lebih umum setelah rangsang
eksogen dan berwujud sebagai pembengkakan, denaturasi dan

2
koagulasi protein,pecahnya organel sel dan robeknya sel.aptosis datandai
oleh pemadatan kromatin dan pemadatan kromatin dan fragmentasi
terjadi sendiri atau dalam kelompok kecil sel,dan berakibat
dihilanhkannya sel yang tidak dikehendaki selama embryogenesis dan
dalam bebagai keadaan fisiologik dan fatologik.

2.2 Penyebab Jejas Sel


1. Penyebab fisik
Trauma karena suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat
mengakibat cidera pada sel. Selain itu ledakan dan peluru juga dapat
menyebabkan cidera sel akibat efek dari banyaknya energi panas yang
dihamburkan kedalam jaringan sepanjang lintasan peluru. Contoh lain
yaitu trauma radiasi dan trauma listrik. Semua agen fisik tersebut dapat
menyebabkan perubahan atau pergeseran struktur sel yang
mengakibatkan terganggunya fungsi sel yang akhirnya menyebabkan
kematian sel.

2. Penyebab kimiawi
Bahan kimia termasuk obat-obatan dapat menyebabkan perubahan
terhadap berbagai fungsi sel dan sel menjadi rusak dan mati. Sebagai
contoh ulkus lambung yang terjadi karena penderita sering mengkonsumsi
obat analgetik atau kortikosteroid. Obat-obatan tersebut menyebabkan sel
mukosa lambung cidera, rusak dan akhirnya terjadi ulkus. Perhatikan juga
obat-obatan yang disuntikkan melalui vena yang memiliki kemampuan
membakar. Sebagi contoh diazepam yang disuntikkan ke dalam vena harus
hati-hati untuk menghindari ekstravasasi ke dalam jaringan lunak yang
menimbulkan rasa terbakar dan kerusakan jaringan.
Bentuk lain cidera kimia adalah hipoksia, yaitu cidera sel yang
terjadi akibat dari hilangnya suplai darah karena gangguan aliran darah.
Hipoksia dapat juga terjadi karena hilangnya kemampuan darah
mengangkut oksigen seperti anemia atau keracunan. Respons adaptasi sel
terhadap hipoksia tergantung pada tingkat keparahan hipoksia. Sebagai
contoh: Penyempitan arteri femoralis akan menyebabkan otot eksterimas

3
bawah hipoksia dan akhirnya otot menjadi mengecil. Berbeda dengan
penyempitan arteri koroner yang akan menyebabkan hipoksia otot jantung
yang akhirnya terjadi infark otot jantung.

3. Penyebab mikrobiologi
Berbagai jenis bakteri, virus, parasit dan jamur yang merupakan
organisme infeksius bila masuk dalam tubuh akan mengeluarkan toksin
yang dapat merusak dinding sel sehingga fungsi sel terganggu dan
akhirnya menyebabkan kematian sel tersebut.

4. Penyebab reaksi Imun


Reaksi imun sering menjadi penyebab kerusakan sel. Sebagai
contoh penyakit alergi yang sering dialami pasien lanjutusia berupa gatal-
gatal dan penyakit dermatitis kontak yang juga memiliki gejala gatal-gatal
akan menyebabkan kerusakan pada sel kulit. Para mahasiswa yang
budiman, selanjutnya akan dijelaskan mekanisme terjadinya cidera pada
sel dalam beberapa bentuk mekanisme yang dapat Saudara perhatikan
pada

5. Kekuatan mekanis
Kekuatan mekanik yang langsung mengenai sel dapat berakibat
fatal seperti kulit yang terkena iris sehingga membran sel daerah yang
teriris robek. Hal ini berakibat tumpahnya sitoplasma keluar dari sel.
Contoh lain yaitu udara yang sangat dingin menyebabkan pembekuan
terhadap sel. Membran sel akan berlubang akibat kristal es dan akhirnya
terjadi kerusakan sel. Contoh lain yaitu jika terjadi perbedaan tekanan
osmotik antara intraseluler dan ekstraseluler maka akan menyebabkan
pecahnya membran sel.

6. Kegagalan keutuhan membran


Perubahan biokimiawi pada sel dapat menyebabkan kerusakan
membran. Hal tersebut dapat diamati seperti pada sel yang terinfeksi virus
dengan mediator sitotoksisitas yaitu perforin menyebabkan sitolitik. Selain
ituradikal bebas juga dapat menyebabkan kerusakan membran sel.

7. Hambatan metabolisme
Cidera sel dapat terjadi akibat adanya hambatan metabolisme sel
baik bersifat relatif maupun total dari alur mekanisme metabolisme yang
ada. Salah satunya adalah halangan respirasi seluler karena terhalangnya
pemakaian oksigen sebagai sumber energi utama. Sebagai contoh adalah
sel otot jantung yang sangat peka terhadap kebutuhan oksigen dalam
metabolisme selnya. Bila kebutuhan berkurang, maka terjadi cidera sel
yang berakibat infark pada ototjantung.Selain itu hambatan metabolisme
sintesa protein dalam sel juga akan berakibat terjadinya cidera sel.

8. Kerusakan DNA

4
DNA yang mengalami kerusakan tidak akan segera terlihat kecuali
pada DNA sel daerah genom yang diturunkan. Kerusakan DNA akan
mudah terlihat pada sel yang aktif membelah diri seperti sel epitel yang
terkena radiasi.

9. Defisiensi metabolit
Beberapa metabolit esensial seperti glukosa, hormon dan oksigen
bila mengalami defisisensi maka akan terjadi cidera pada sel. Sebagai
contoh pada sel neuron serebral yang sangat tergantung dan sangat
membutuhkan oksigen dan glukosa. Bila terjadi defisiensi oksigen dan
glukosa maka sel neuron akan mengalami cidera.

2.3 Mekanisme Jejas Sel

1.Mekanisme Biokimiawi
Beberapa prinsip biokimiawi dasar yang muncul pada penyebab jejas:
-Deplesi ATP
Hilangnya ATP dan sintesis ATP (baik melalui fosforilasin oksidatif
mitokondrial maupun glikolisis anaerob) menyebabkan penutupan
jalur homeostasis selular yang paling kritis.
-Deprivasi Oksigen atau pembentukan spesies oksigen reaktif
Deprivasi Oksigen menyebabkan terbentuknya spesies oksigen reaktif
atau yang biasadisebut radikal bebas(Superoksida,Hidrogen ,Peroksida
Hidroksi Radikal). Spesies radikal bebas ini menyebabkan peroksidasi
lipid dan efek delesi lainnya pada struktur sel.
-Hilangnya homeostasis kalsium
Konsentrasi kalsium pada cairan intraseluler 10.000x lebih rendah dari
konsentrasi kalsiumpada cairan ekstrasel. Iskemia akan menyebabkan
kalsium ekstrasel masuk ke dalam sitosolyang mengaktifkan
fosfolipasi yang akan merusak membran, ATPase yang mempercepat
lajudeplesi ATP, dan endonuklease yang menyebabkan pemecahan
materi genetik yangmenyebabkan mutasi.
-Defek pada permeabilitas membrane plasma
Hilangnya sintesis ATP dan masuknya kalsium ekstrasel ke sitosol
menyebabkan defek padapermeabilitas membran plasma. Hilangnya

5
barier membrab menimbulkan kerusakangradient konsentrasi metabolit
yang diperlukan untuk mempertahankan aktivitas metabolicnormal.
-Kerusakan Mitokondria
Peningkatan kalsium pada sitosol, stress oksidatif intrasel, dan produk
pemecahan lipidmenyebabkan mebran mitokondria memiliki
kemampuan konduksi yang tinggi atau transisipermeabilitas
mitokondrial. Membrane mitokondria yang memiliki kemampuan
konduksi inimemungkinkan proton pada sitosol masuk ke dalam
mitokondria yang akan menyebabkanpencegahan pembentukan ATP.
Lalu sitokrom yang ada pada mitokondria akan keluar kesitosol dan
menyebabkan jalur kematian apoptotic.

2.Jejas Iskemik dan Hipoksik


-Penurunan aktivitas pompa Natrium
Deplesi ATP menyebabkan penurunan aktivitas pompa Natrium.
Selanjutanya terjadiakumulasi natrium intrasel dan difusi kalium
keluar sel. Penurunan aktivitas pompa natriumini akan menyabkan
pembengkakan akut yang diikuti oleh peningkatan beban osmotic
dariakumulasi metabolic lain seperti fosfat anorganik, asam laktat, dan
nukleosida purin .
-Peningkatan Glikolisis Anaerob
Ketika terjadi deplesi ATP, terjadi peningkatan AMP (Adenosin
Monofosfat) dan terjadiglikolisis anaerob. Glikolisis anaerob
menyebabkan akumulasi asam laktat dan fosfatanorganik akibat
hidrolisis ester fosfat. Peningkatan asam laktat dan fosfat
anorganikmenyebabkan penurunan pH intrasel.
-Penurunan pH intrasel
Penuruan pH intrasel menyebabkan ribosom lepas dari retikukulum
endoplasma kasar.Akibatnya, terjadi penuruna sintesis protein.

3.Jejas Sel Melalui Radikal Bebas

6
Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki satu electron bebas
pada orbit luarnya yangbereaksi dengan segala unsure kimia organic
maupun anorganik. 3 radikal bebas utama pada selada Superoksida,
Hidrogen Peroksida, dan Hidroksi Radikal.Efek radikal bebas
terhadap sel:
-Peroksidasi membran lipid (terutama oleh Hidroksi Radikal)
-Kerusakan protein: cross linking antar asam amino dan peningkatan
aktifitas enzim protease
-Kerusakan DNA: pembentukan strand tunggal yang berakhir dengan
kematian sel atau malah transformasi ganas

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit
kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-
macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan selalu
berhubungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi,
tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan
internal dan eksternal.

3.2 Saran
Mekanisme adaptasi sel memiliki pembahasan yang luas, oleh
sebab itu maka perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar untuk
mempelajari mata kuliah PATOLOGI. Supaya mahasiswa dapat lebih
paham tentang materi perkuliahan berikutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/sel(biologi)#regenerasidandeferensiasisel
http://pato-fkg.blogspot.com/2008_02_01_archive.html
Kimball, John W. 1998. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Adam, Syamsunir. 1995. Dasar-dasar Patologi – seri keperawatan. Jakarta: EGC,
Penerbit Buku Kedokteran.
Brunner & Sudarth. 2013. Text Book of Medical Surgical Nursing. 10 th.Mosby.
Phildelphia.
Candrasoma & Taylor. 2005. Ringkasan Patologi Anatomi. Jakarta: EGC.
Gibson, J.M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern – untuk Perawat.Jakarta:
EGC,Penerbit Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai