Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PELATIHAN PROFESI

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIS MAHASISWA PGSD PENJAS

Ayi Suherman
PGSD Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia Sumedang
email: ayisuherman12@yahoo.com

Abstrak: Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana Program Latihan Profesi (PLP) PGSD Penjas
UPI Sumedang dalam mengelola mahasiswa sebagai calon pendidik di sekolah dasar berusaha mening-
katkan kompetensi pedagogis sesuai dengan tuntutan profesionalisme dan kebutuhan masyarakat? Tu-
juan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogis sebagai calon pendidik Penjas
yang profesional sebagaimana yang diamanatkan pada Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 8 bahwa setiap tenaga pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, kepriba-
dian, sosial dan profesional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengem-
bangan. Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh hasil: (1) draf kerangka pengembangan
model PLP Penjas; (2) penyusunan PLP Penjas; dan (3) studi kelayakan dengan melibatkan guru Pen-
jas sekolah dasar, para ahli kurikulum Penjas untuk mendiskusikan temuan-temuan hasil studi kelayak-
an. Kesimpulan menunjukkan bahwa model PLP Penjas hasil pengembangan dapat meningkatkan kom-
petensi pedagogis calon guru pendidikan jasmani sekolah dasar.

Kata Kunci: kompetensi pedagogis, program latihan profesi, kompetensi lulusan, PLP pendidikan
jasmani

DEVELOPING MODEL OF PROFESSIONAL TRAINING PROGRAM TO IMPROVE


THE PEDAGOGICAL COMPETENCY OF PHYSICAL EDUCATION STUDENT (PGSD)

Abstract: The improvement of pedagogical competency of Physical Education Student (PGSD) UPI
Sumedang by the Implementation of Professional Training Program in Elementary School. The pro-
blem of this study is how the professional training program of physical education PGSD UPI Sume-
dang in managing college students as the educators work to improve the competency of graduates in
accordance with the demands of professionalism and community needs. By the Professional Training
Program (PLP), it will improve the competency of physical education teachers as a potential candidate
for a professional educator as mandated in the laws of the Republic of Indonesia No. 14 year 2005
about teachers and lecturers chapter 8 that all educators should have a pedagogical, personal, social
and professional. The research method in accordance with these problems is Research and Develop-
ment (R&D). After processing and analyzing the data as follows: (1) a draft framework for developing
models of physical education professional training program; (2) arranging the program of professions
physical education training process; and (3) the feasibility study of involving school physical educa-
tion teacher training as the observer and physical education curriculum experts to discuss the findings
of the feasibility study, to be carried out to the model test in the next stage.

Keywords: professional training programs (PLP), pedagogical competence, competency, PLP


physical education

PENDAHULUAN didikan nasional. Kualifikasi akademik yang


Di dalam Undang-Undang Republik In- wajib dimiliki oleh guru dimaksud harus sesuai
donesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan
Dosen ditegaskan bahwa guru wajib memiliki formal yang dipersyaratkan oleh Lembaga Pen-
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pen- didikan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK
didik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki merupakan perguruan tinggi yang diberi tugas
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pen- oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan

138
139

peningkatan kualifikasi akademik guru melalui optimal. Natawijaya (l992:67) menjelaskan bah-
program Sarjana (S1) Kependidikan untuk ca- wa unsur sistemik yang dapat memberikan
lon guru pendidikan formal, pendidikan dasar, konstribusi terhadap kualitas pendidikan se-
dan pendidikan menengah. Oleh karena itu, kurang-kurangnya mencakup: kurikulum dan
Program Sarjana (S1) Kependidikan Prajabatan materi pembelajaran, guru dan tenaga pendi-
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dikan yang lain, anak didik, sarana dan prasa-
Pendidikan Jasmani harus menempuh beban rana penunjang, proses belajar mengajar, sis-
studi secara utuh sebanyak 150 Satuan Kredit tem penilaian dan bimbingan pengelola pro-
Semester, termasuk pelaksanaan Program La- gram pendidikan.
tihan Profesi (PLP) dan bimbingan skripsi. Kompetensi guru tersebut sejalan dengan
Program Latihan Profesi (PLP) pada ha- kinerja guru yang dibutuhkan di lapangan.
kikatnya membekali calon guru mempersiapkan Indikator untuk menentukan kompetensi guru
kompetensi yang harus dimiliki. Kompetensi dalam bentuk sosok kinerja guru yang menurut
yang dimaksud tidak hanya terbatas pada me- Sukmadinata (2004: 65-67) dapat diamati dari
ngelola pembelajaran, tetapi juga kompetensi hal-hal seperti berikut.
lain yang dibutuhkan oleh sosok guru pendi-  Perencanaan pengajaran yang mencakup
dikan jasmani di sekolah dasar. penjabaran isi yang tertuang dalam buku pe-
Melalui PLP ini, diharapkan mahasiswa doman khusus penyusunan silabus penye-
PGSD Penjas dapat mengembangkan potensi suaian pendekatan dan metode, penggunaan
dan pengalaman dirinya sehingga kompetensi sarana dalam proses belajar mengajar, serta
pedagogis akan meningkat. Perwujudan guru alokasi waktu.
yang memiliki kompetensi yang memadai yaitu  Penggorganisasian yang mencakup pengelo-
dapat melaksanakan tanggung jawab sebagai laan pembelajaran.
guru dengan menyusun rencana pembelajaran  Pelaksanaan proses belajar-mengajar yang
sebelum menyampaikan materi kepada siswa. mencakup kegiatan kurikuler dan ekstrakuri-
Selain itu, seorang guru yang profesional di- kuler.
tuntut pula untuk melaksanakan pembelajaran  Penilaian yang mencakup cara menentukan
agar sesuai dengan yang direncanakan sebelum- ketercapaian tujuan.
nya. Selanjutnya, setelah melakukan kedua tu-  Penilaian terhadap proses belajar-mengajar
gas profesional tersebut, guru perlu mengada- (evaluasi pembelajaran).
kan evaluasi kepada siswa tentang hasil peren- Kompetensi merupakan seperangkat tin-
canaan dan pelaksanaan pembelajaran yang di- dakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di-
lakukan. miliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
Pada hakikatnya, PLP merupakan salah mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
satu proses pembekalan agar calon guru men- tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (Dep-
jadi pendidik profesional yang memiliki ber- diknas, 2002). Kompetensi yang dituntut harus
macam-macam kompetensi. Kompetensi terse- dikuasai oleh suatu pekerjaan menjadi kompe-
but berada dalam diri pribadi guru yang ber- tensi khusus atau subkompetensi sehingga kom-
sumber dari kualitas kepribadian, pendidikan petensi khusus yang dikembangkan pada lu-
dan pengalaman. Kompetensi tersebut menurut lusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendi-
Undang-Undang Guru Dosen (Pasal 8 Ayat 1) dikan Jasmani meliputi perilaku pengetahuan,
meliputi: (1) kompetensi pedagogik; (2) kompe- penampilan, dan keterampilan, serta sikap.
tensi kepribadian; (3) kemampuan sosial; dan Jika menyimak makna kompetensi di
(4) kompetensi profesional. atas, kompetensi dipandang sebagai pilar kiner-
Berkenaan dengan hal tersebut, diperlu- ja dari suatu profesi. Hal ini mengandung impli-
kan upaya untuk memperbaiki dan meningkat- kasi bahwa seorang profesional yang kompeten
kan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani harus dapat menunjukkan kemampuan untuk
agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara melakukan suatu pekerjaan tertentu secara

Pengembangan Model Program Pelatihan Profesi untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Mahasiswa PGSD Penjas
140

rasional, menguasai perangkat dan pengetahu- pembelajaran seperti ini adalah: (1) peran guru
an, menguasai perangkat keterampilan, memi- sebagai sumber informasi utama dalam inter-
liki daya motivasi, memahami perangkat per- aksi belajar; (2) pembelajaran dengan bantuan
syaratan ketentuan kelayakan normatif dan me- pemanfaatan teknologi informasi, namun fungsi
miliki kewenangan yang memancar atas pe- guru tetap dominan; (3) antara guru dan media
nguasaan perangkat kompetensinya (Hoover, dalam pemanfaatan teknologi informasi sama-
1976). sama penting; dan (4) pembelajaran dengan tek-
PLP ditempatkan pada posisi sentral se- nologi informasi, posisi guru tidak lagi sebagai
bagai tolok ukur untuk menentukan tingkat satu-satunya sumber belajar bagi siswa, akan
kompetensi yang harus dimiliki setiap lulusan tetapi diganti dengan memanfaatkan teknologi
program studi PGSD Penjas. Posisi ini sekali- informasi (Marchinini,1995).
gus mempertegas anggapan bahwa kompetensi PLP PGSD Penjas berorientasi pada pe-
lulusan mahasiswa Program Studi PGSD Penjas ningkatan kompetensi pedagogis calon pendidik
sama halnya dengan kompetensi yang harus di- pendidikan jasmani di sekolah dasar. Oleh kare-
miliki guru berdasarkan pada Undang-Undang na itu, perlu dikembangkan proses komunikasi
Guru dan Dosen. antara guru dan siswa secara interaktif. Kondisi
PLP PGSD Penjas lebih dari sekedar seperti ini perlu didukung melalui perbaikan
mengembangkan keterampilan berolahraga, dan pembaharuan model PLP PGSD Penjas saat
akan tetapi melibatkan aspek-aspek yang ber- calon pendidik mengikuti pendidikan prajabat-
hubungan dengan kegiatan yang sebenarnya an di LPTK. Model PLP PGSD Penjas yang
dipelajari oleh siswa. Aspek-aspek tersebut ber- akan dikembangkan yaitu pemanfaatan kom-
hubungan dengan neuro muskuler, intelektual, petensi yang dibutuhkan oleh guru pendidikan
emosional, dan bukan aktivitas olahraga se- jasmani di sekolah dasar.
mata. Pendidikan jasmani yang merupakan ba- Salah satu upaya untuk meningkatkan
gian pendidikan keseluruhan yang pada haki- kompetensi pedagogis calon pendidik Penjas
katnya adalah proses pendidikan terjadinya ter- melalui PLP yang harus menempuh semua ke-
jadi interaksi antara peserta didik dengan ling- giatan, mulai kegiatan pembekalan, observasi,
kungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani orientasi, bimbingan, dan ujian. Pengelolaan
secara sistematik menuju pembentukan manusia PLP menitikberatkan pada sejauh mana koor-
seutuhnya. dinasi tugas dan kewenangan antara lembaga
Dalam pengamatan para ahli dan didu- PGSD UPI Sumedang dengan Dinas Pendidik-
kung oleh beberapa penelitian empiris ditun- an Kabupaten Sumedang dalam hal ini sekolah
jukkan bahwa pelaksanaan pendidikan jasmani dasar latihan. Pada prinsipnya, pelaksanaan
di sekolah Indonesia masih kurang menggem- PLP Penjas yang dilaksanakan di sekolah dasar
birakan (Mutohir, 1996:25). Indikatornya antara penyajiannya diberikan dalam bentuk praktik
lain adanya kecenderungan semakin menurun- kependidikan selama satu semester. Dengan
nya tingkat kesegaran jasmani siswa dan ren- bimbingan dosen pembimbing lapangan dan
dahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pen- guru pamong yang harus menempuh program
didikan jasmani maupun ektrakurikuler kegiat- intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Selain itu,
an olahraga. juga latihan administrasi sekolah, serta pem-
Pada hakikatnya, inti proses pembelajar- bimbingan kegiatan ekstrakurikuler dan kema-
an adalah adanya hubungan dua arah antara ko- syarakatan harus dilakukan selama program la-
munikator dengan komunikan. Kekuatan hu- tihan profesi tersebut sebagai bentuk penugas-
bungan di antara dua pihak tersebut terikat de- an.
ngan kondisi pihak-pihak yang terlibat sehingga Dengan demikian, permasalahan utama
interaksi proses pembelajaran dapat dikondisi- penelitian ini terkait dengan usaha peningkatan
kan sedemikian rupa dalam mencapai sasaran kompetensi pedagogis lulusan yang harus
pembelajaran. Posisi guru dan siswa dalam pola dimiliki mahasiswa program studi PGSD Penjas

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIII, No. 1


141

UPI Sumedang dalam pelaksanaan PLP di se- sanakan di sekolah dasar. (2) Merancang model
kolah dasar. PLP PGSD pendidikan jasmani untuk mening-
katkan kompetensi pedagogis mahasiswa calon
METODE guru Penjas di sekolah dasar.
Penelitian ini berfokus pada pengem- Rencana penelitian berikutnya adalah
bangan model Program Latihan Profesi (PLP) mengadakan uji coba model PLP yang terdiri
atau dikenal dengan sebutan Program Praktik atas uji coba terbatas, uji coba lebih luas, dan
Lapangan Keguruan (PPLK) pendidikan jas- uji validasi. Uji coba terbatas dilakukan dengan
mani yang dilakukan oleh para mahasiswa maksud untuk mencari umpan balik guna pe-
PGSD Pendidikan Jasmani UPI Sumedang. nyempurnaan model PLP dengan melibatkan
Penelitian ini pun berusaha untuk meningkatkan para guru pamong pendidikan jasmani di SD
kemampuan dalam mengelola pembelajaran di dan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
sekolah dasar latihan sebagai cerminan sejauh Prodi PGSD Penjas UPI Sumedang. Uji coba
mana lulusan PGSD Penjas dalam penguasaan terbatas ini hanya melibatkan satu sekolah dasar
kompetensi pedagogis, khususnya merencana- latihan yang ditempati beberapa orang praktik-
kan dan melaksanakan pembelajaran pendidik- an. Uji coba lebih luas dilakukan untuk menilai
an jasmani di sekolah dasar latihan. Sebenar- efektivitas dan kebermaknaan model PLP pen-
nya, para lulusan PGSD Penjas ini tidak hanya didikan jasmani yang telah direvisi berdasarkan
menguasai kompetensi pedagogis saja, melain- hasil uji coba terbatas dengan melibatkan sub-
kan kompetensi lain seperti kompetensi sosial, jek penelitian yang lebih luas, yaitu beberapa
kompetensi kepribadian dan kompetensi profe- sekolah dasar latihan yang ditempati praktikan
sional. berkategori satu (kota kecamatan) dan kategori
Metode penelitian yang digunakan adalah dua (pedesaan).
metode penelitian dan pengembangan (R and Tahap penelitian berikutnya adalah tahap
D) dari Borg dan Gall (2003), yaitu sebuah uji validasi dan desiminasi. Uji validasi dilaku-
penelitian gabungan dari pendekatan penelitian kan melalui pendekatan eksperimen dengan
kualitatif dan kuantitatif. Borg dan Gall menge- membandingkan dua kelompok subjek, yaitu
mukakan bahwa bahwa penelitian dan pengem- antara model PLP PGSD Penjas di sekolah la-
bangan (R and D) menghasilkan produk baru tihan yang biasa dilakukan dengan pengem-
yang tidak hanya meliputi objek material, se- bangan model PLP PGSD Penjas untuk me-
perti buku teks, film pembelajaran, dan sejenis- ningkatkan kompetensi pedagogis mahasiswa
nya, tetapi termasuk pula prosedur dan proses lulusan Prodi PGSD Penjas UPI Sumedang.
seperti metode mengajar dan cara mengorgani- Desiminasi dilakukan untuk menyebarluaskan
sir pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pene- model PLP yang telah terbentuk melalui per-
litian ini diharapkan menghasilkan sesuatu, temuan dalam bentuk seminar dan pelatihan
yaitu pengembangan model PLP untuk mening- guru Penjas dan Dosen PGSD Penjas UPI Su-
katkan kompetensi pedagogis mahasiswa calon medang.
guru pendidikan jasmani sekolah dasar. Pelak- Subjek penelitian ini adalah seluruh se-
sanaan penelitian dilakukan dalam jangka wak- kolah dasar latihan yang digunakan pada pelak-
tu satu semester, yaitu semester genap tahun saan PLP PGSD Penjas UPI Kampus Sume-
akademik 2011-2012. Kegiatan ini diawali de- dang Tahun Akademik 2011-2012, yaitu di se-
ngan studi pendahuluan yang meliputi studi li- kolah dasar Kecamatan Cimalaka, Kabupaten
teratur dan studi lapangan pelaksanaan pembe- Sumedang. Untuk menentukan sekolah mana
lajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. yang menjadi sampel dalam penelitian ini, di-
Penelitian ini diawali dengan studi pen- gunakan teknik purposive sampling. Selain itu,
dahuluan untuk mengetahui untuk mengetahui juga digunakan teknik random sampling. Tek-
hal-hal seperti berikut. (1) Kondisi model PLP nik ini dilakukan untuk menentukan praktikan
PGSD pendidikan jasmani yang saat ini dilak- dari mahasiswa PGSD Penjas semester VII

Pengembangan Model Program Pelatihan Profesi untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Mahasiswa PGSD Penjas
142

yang akan melakukan PLP. Pada teknik random ini sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun
sampling, setiap mahasiswa PGSD Penjas se- diakui oleh pihak sekolah dasar latihan masih
mester VII memiliki peluang yang sama untuk ada beberapa kelemahan. Kedua, peralatan Pen-
dipilih menjadi anggota sampel. Kemudian, jas yang ada di sekolah dasar latihan sangat ter-
verdasarkan teknik sampling tersebut terpilih batas, baik jumlah maupun kualitasnya dikare-
sejumlah 20 orang calon praktikan. Uji coba nakan keterbatasan pendanaan. Ketiga, guru
terbatas dilaksanakan di salah satu SD latihan, pamong saat pembelajaran rata-rata mengguna-
yaitu SDN Gajahdepa Kecamatan Cimalaka dan kan pendekatan komando yang diikuti oleh
uji coba lebih luas di dua SD latihan, yaitu SDN praktikan. Keempat, berdaarkan pengakuan pi-
Cimalaka III, yang berada di pusat kota Keca- hak sekolah dasar latihan kurang koordinasi an-
matan Cimalaka (kategori satu), SDN Cibeu- tara pihak sekolah dasar, DPL, dan PGSD. Ke-
reum II, yang berada dipedesaan Kecamatan lima, harapan sekolah dasar latihan terhadap
Cimalaka (kategori dua). PLP Penjas adalah sekolahnya akan terus di-
Teknik pengumpulan data yang diguna- gunakan sebagai ajang latihan calon guru ka-
kan dalam penelitian ini adalah observasi, wa- rena berdampak positif bagi peningkatan karier
wancara, dan dokumentasi. Observasi yang di- guru pamong dan bermanfaat untuk berbagi
lakukan dalam penelitian ini menggunakan pengalaman kepada calon pendidik.
instrumen baku Alat Kemampuan Penilaian Proses pengembangan model PLP PGSD
Guru (APKG), baik untuk merencanakan pem- Penjas menunjukkan bagaimana seharusnya
belajaran (APKG1) maupun dalam melaksana- calon pendidik mengalami serangkaian kegiatan
kan pembelajaran (APKG2). Pedoman wawan- yang meliputi: kegiatan orientasi, observasi,
cara juga sesuai format yang telah disiapkan pembelajaran terbimbing, pembelajaran mandiri
terhadap DPL dan guru pamong tentang pelak- dan masa ujian.
sanaan PLP selama ini dan bagaimana me-  Tahapan kegiatan orientasi. Pada tahap ini,
ngembangkan PLP di masa mendatang. Ana- praktikan harus mengenal seluruh program
lisis data secara kualitatif dianalisis dengan yang ada di lingkungan sekolah latihan, mu-
menggunakan teknik analisis deskripsitif yang lai dari kondisi fisik sekolah, keadaan guru,
dilakukan secara berkelanjutan sesuai data yang sampai ketatalaksanaan sekolah lainnya.
diperoleh. Adapun data kuantitatif dianalisis de-  Tahapan kegiatan observasi. Kegiatan ini di-
ngan menggunakan pendekatan analisis statistik lakukan oleh calon pendidik pada saat guru
(Kariadinata, 2012:193–200), tepatnya teknik pamong mempersiapkan dan melaksanakan
analisis uji t yang dalam proses pengolahannya pembelajaran sebelum calon pendidik me-
menggunakan bantuan komputer dengan pro- lakukan penampilan mengajar.
gram SPSS16,0.  Tahapan kegiatan pembelajaran terbimbing.
Pada kegiatan ini, calon pendidik melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN penyusunan persiapan mengajar dan me-
Hasil penelitian yang disajikan meliputi nampilkan praktik pembelajaran, namun ma-
berbagai hal yang terkait dengan penelitian ini. sih di bawah bimbingan guru pamong.
Hasil tersebut meliputi: (1) studi pendahuluan,  Tahapan kegiatan pembelajaran mandiri. Di
baik dari hasil studi lapangan maupun studi sini calon pendidik diberi kepercayaan pe-
literatur; (2) rancangan model PLP PGSD Pen- nuh untuk mengelola pembelajaran, mulai
jas; (3) hasil uji coba terbatas dan uji coba lebih dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiat-
luas; dan (4) hasil uji validasi untuk menghasil- an akhir. Guru pamong pada kegiatan ini
kan model PLP PGSD Penjas yang dapat me- melakukan penilaian berdasarkan patokan
ningkatkan kompetensi pedagogis calon pendi- yang terdapat pada Instrumen Penilaian Ke-
dik Penjas di sekolah dasar. mampuan Guru (IPKG).
Hasil studi pendahuluan menunjukkan  Tahapan kegiatan ujian. Kegiatan ini ditem-
hal-hal sebagai berikut. Pertama, PLP selama patkan di penghujung PLP, sebagai indikator

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIII, No. 1


143

keberhasilan calon pendidik dalam mengua- test of normality Kolmogorov-Smirnov dengan


sai kompetensi pedagogogik. Kegiatan ini bantuan SPSS 16,0 for Window. Data tersebut
dilakukan bersifat kolaboratif antara pihak berupa skor-skor yang akan menjawab berbagai
sekolah dasar (guru pamong) dengan pihak permasalahan dalam penelitian ini. Pada tahap
prodi PGSD Penjas (DPL). uji validasi ini, dibuatkan program perlakuan
Hasil uji coba terbatas yang dilaksanakan baik pada kelompok eksperimen maupun ke-
di salah satu sekolah dasar latihan, yaitu SD lompok kontrol yang disesuaikan dengan ke-
Gajahdepa Kecamatan Cimalaka Kabupaten giatan pembelajaran yang berlangsung di se-
Sumedang dilakukan selama dua putaran uji kolah dasar. Frekuensi perlakuan secara kese-
coba. Pada putaran pertama, proses pembelajar- luruhan berlangsung selama satu semester, ya-
an masih dipengaruhi oleh model PLP konven- itu semester genap antara bulan Februari sam-
sional yang selama ini digunakan. Pada putaran pai Juni. Sebelum dilaksanakan perlakuan, ter-
kedua, pelaksanaan pembelajaran dapat ber- lebih dahulu dilaksanakan tes awal. Kemudian,
kembang ke arah tuntutan model PLP pengem- setelah melalui beberapa pertemuan, dilakukan
bangan kompetensi pedagogis, namun pada uji tes akhir, baik pada kelompok kontrol maupun
coba terbatas masih harus dilakukan perbaikan kepada kelompok eksperimen.
ke arah penyempurnaan. Produk uji terbatas Berdasarkan data hasil uji validasi pada
yang perlu diperbaiki adalah kegiatan pra pem- kelompok eksperimen, yaitu model PLP PGSD
belajaran, membuka pelajaran, mengelola inti, Penjas di sekolah dasar latihan, kelompok eks-
mendemontrasikan kemampuan khusus, peni- perimen secara umum mengalami peningkatan
laian hasil belajar mengajar, dan kesan umum. pada keenam komponen yang dinilai. Kom-
Hasil uji coba lebih luas merupakan pro- ponen pra pembelajaran mengalami pening-
ses pengembangan model PLP yang melibatkan katan sebesar 24,72% dari sebelumnya sebesar
calon guru dan sekolah dasar latihan lebih 38,88% menjadi 63,61%. Komponen membuka
banyak daripada saat uji coba terbatas. Hasil uji pelajaran meningkat sebesar 22,50% dari
coba pada SD Latihan Cimalaka III (kategori 35,83% menjadi 58,33%. Komponen mengelola
satu) mulai putaran pertama sampai putaran ke- inti pembelajaran meningkat sebesar 25%, dari
dua menunjukkan adanya peningkatan pengelo- 40% menjadi 65%. Komponen mendemons-
laan proses pembelajaran Penjas. Begitu pula trasikan kemampuan khusus pembelajaran
hasil uji coba pada SD Latihan Cibeureum II mengalami peningkatan sebesar 23,33%, dari
(kategori dua) menunjukkan adanya perbaikan 41,66% menjadi 65%. Komponen melakukan
dan peningkatan keterampilan pengelolaan pro- penilaian hasil belajar meningkat sebesar
ses pembelajaran Penjas yang dialami calon 24,16%, dari 37,5% menjadi 61,66%. Kompo-
pendidik. Pada hasil uji coba lebih luas, pelak- nen kesan umum meningkat 22,60%, dari
sanaan pembelajaran Penjas pada model PLP 39,58% menjadi 62,08%.
PGSD Penjas yang mengalami perbaikan dan Berdasarkan analisis data di atas, diketa-
peningkatan adalah kegiatan pra pembelajaran, hui bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen
membuka pelajaran, mengelola inti, mende- lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
monstrasikan kemampuan khusus, penilaian kontrol. Nilai rata-rata kelompok eksperimen
hasil belajar mengajar dan kesan umum. 13,75, sedangkan kelompok kontrol 11,25.
Pada tahap uji validasi PLP Penjas di Hasil perbandingan di atas diperkuat oleh
sekolah dasar latihan, peneliti mengumpulkan hasil uji t-independen. Berdasarkan uji tersebut,
data melalui Alat Penilaian Kemampuan Guru dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan sig-
(APKG), baik pengumpulan data hasil penilaian nifikan antara hasil postes kelompok eksperi-
perencanaan pembelajaran (APKG I) maupun men dan kelompok kontrol yang dibuktikan
penilaian pelaksanaan pembelajaran (APKG 2). dengan nilai t sebesar 1,968 dengan df 18 pada
Data-data yang terkumpul tersebut kemudian uji dua pihak, yaitu 0,024 <0,05. Dengan de-
diolah melalui pengujian data menggunakan mikian, hipotesis terbukti bahwa model PLP

Pengembangan Model Program Pelatihan Profesi untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Mahasiswa PGSD Penjas
144

PGSD Penjas hasil pengembangan dapat me- an dengan kemampuan, intelegensi, maupun
ningkatkan kompetensi pedagogis calon pen- motivasi dan kepribadian.
didik PGSD Penjas. Menurut Mutohir (1996:25), terdapat li-
Hasil pengembangan model PLP PGSD ma (5) kompetensi dalam mengelola pembela-
Penjas di sekolah dasar latihan pada kelompok jaran Penjas. (1) Menyiapkan bahan dan alat
eksperimen akan dijabarkan pada pembahasan yang akan dipergunakan sebagai media pembe-
hasil penelitian di bawah ini. lajaran Penjas yang dapat secara langsung di-
Pertama, tahapan model PLP PGSD Pen- pergunakan siswa. Selanjutnya, siswa diberi ke-
jas dilaksanakan secara sistematis. Artinya, se- sempatan untuk mencoba mengenal dan meng-
tiap tahapan yang dilakukan akan memberikan gunakan media tersebut pada kegiatan pembe-
dampak pada tahapan berikutnya dalam me- lajaran. (2) Melakukan pembelajaran diawali
ningkatkan kompetensi pedagogis calon pendi- dengan kegiatan pendahuluan yang disesuaikan
dik lulusan PGSD Penjas. Tahap pertama, calon dengan rencana kegiatan. Dalam hal ini, guru
guru mengenal dahulu keberadaan sekolah da- membuka pembelajaran dengan mengecek ke-
sar latihan. Berikutnya, calon guru melakukan hadiran siswa dan melakukan kegiatan pema-
pengamatan terhadap perangkat pembelajaran. nasan, yaitu lari, jogging, dan senam khusus.
Setelah calon guru mendapat bimbingan dan (3) Guru melakukan kegiatan inti pembelajaran
memiliki kepercayaan diri, kemudian calon dengan mengembangkan materi, menggunakan
guru secara mandiri melaksanakan pembelajar- media yang diikuti siswa dan melakukan ke-
an. Dalam melaksanakan pembelajaran, diper- giatan penutup. (4) Guru melakukan kegiatan
lukan beberapa kali penampilan, yaitu antara penilaian melalui pengamatan unjuk kerja siswa
30-35 kali sehingga akhirnya dilakukan ujian baik secara berkelompok maupun individu. (5)
untuk menunjukkan apakah calon guru Penjas Kegiatan terakhir adalah guru mengkomuni-
SD termasuk berkompeten atau tidak. Sebagai kasikan hasil kegiatan dan memberikan penje-
pembelajar, guru perlu memperhatikan kete- lasan ulang kepada siswa yang belum mampu
rampilan mengajar, mengelola tahapan pembe- mengikuti kegiatan dengan memberikan moti-
lajaran dan memanfaatkan metode yang terse- vasi agar siswa tersebut menjadi lebih semangat
dia. Mulyasa (1998:46-50) menyatakan bahwa dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya.
tiga pilar utama yang menunjukkan bahwa guru Ketiga, setelah calon pendidik melaksa-
telah bekerja secara profesional dalam melak- nakan model PLP PGSD Penjas di sekolah da-
sanakan tugas kependidikan yaitu: (1) mengua- sar latihan secara umum mengalami peningkat-
sai materi pembelajaran; (2) profesional dalam an pada keenam aspek tahapan pelaksanaan
menyampaikan materi pembelajaran kepada sis- pembelajaran Penjas. Peningkatan yang paling
wa; (3) kepribadian yang matang. tinggi terjadi pada aspek penyajian dan penge-
Kedua, peran guru pamong dalam mem- lolaan inti pembelajaran sebesar 25%, kemu-
bimbing calon guru pada saat mengelola pem- dian diikuti aspek pra pembelajaran sebesar
belajaran pendidikan jasmani sangat strategis 24,72%, aspek penilaian proses dan hasil sebe-
untuk meningkatkan kompetensi pedagogis lu- sar 24,16%, aspek mendemonstrasikan kete-
lusan PGSD Penjas. Dunkin dan Biddle (l997) rampilan khusus pembelajaran sebesar 23,33%,
menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran dan terakhir aspek membuka pembelajaran se-
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan besar 22,50%.
harapan dipengaruhi berbagai variabel. Perilaku Pengembangan model PLP PGSD Penjas
guru sangat penting dalam membangun proses berupaya meningkatkan kompetensi pedagogis
pembelajaran dan variabel konteks. Variabel lulusan calon guru Penjas. Kompetensi yang
bawaan meliputi latar belakang guru (sosial dimaksud adalah kompetensi yang berorientasi
ekonomi, usia dan jenis kelamin), pengalaman pada pada dua hal, yaitu kemampuan menyusun
pelatihan guru, program latihan dan pengala- rencana pembelajaran dan kemampuan melak-
man pelatihan serta keadaan guru, baik berkait- sanakan pembelajaran di sekolah dasar. Kom-

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIII, No. 1


145

petensi dalam perencanaan pembelajaran se- bih fokus pada pengamatan perangkat pembe-
bagai berikut. (1) Menentukan indikator pem- lajaran. Kegiatan terbimbing bergantung pada
belajaran Penjas berdasarkan standar kompe- motivasi guru pamong terhadap calon guru.
tensi dan kompetensi dasar (SKKD) sesuai ku- Kegiatan mandiri lebih pada usaha dan kreati-
rikulum tingkat satuan pendidikan sekolah da- vitas calon guru memperbaiki pembelajaran.
sar mulai kelas satu sampai kelas enam. (2) Me- Kegiatan ujian lebih berorientasi pada kemam-
nentukan rancangan kegiatan pembelajaran. (3) puan calon guru mengelola pembelajaran.
Merancang tujuan dari kegiatan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran Penjas yang
yang disesuaikan dengan indikator, materi dan dapat meningkatkan kompetensi lulusan PGSD
langkah-langkah pembelajaran yang berorien- Penjas meliputi penyusunan rencana pembe-
tasi pada peningkatan kompetensi. (4) Menetap- lajaran yang diikuti dengan pelaksanaan pem-
kan langkah-langkah pembelajaran dengan mem- belajaran. Penyusunan rencana pembelajaran
pertimbangkan materi, media dan strategi pem- lebih terarah pada keterampilan membuat Ren-
belajaran yang sesuai. Karena pembelajaran cana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelak-
yang dilakukan adalah praktik pendidikan jas- sanaan pembelajaran lebih terarah pada usaha
mani, pembelajaran berlangsung di luar kelas calon guru dalam mengelola kegiatan awal, ke-
disertasi dengan penjelasan. Dalam hal ini, pen- giatan inti, dan kegiatan penutup.
jelasan yang dimaksud berkaitan dengan de- Model PLP PGSD Penjas hasil pengem-
monstrasi gerak. (5) Menetapkan rancangan bangan dibandingkan dengan model PLP saat
media dan alat yang diperlukan untuk pem- ini terdapat perbedaan secara signifikan. Bah-
belajaran selanjutnya sebagai tindak lanjut. (6) kan, hasil uji coba menunjukan terjadi pening-
Menetapkan rancangan prosedur penilaian me- katan secara signifikan pada kelompok model
lalui penilaian proses dan produk yang berupa PLP PGSD Penjas pengembangan. Peningkatan
tes dan non tes seperti observasi dan tes praktik. yang terjadi pada kelompok model PLPP GSD
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Penjas lebih disebabkan upaya yang dilakukan
berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemu- dosen pembimbing lapangan (DPL) berkolabo-
kakan sebelumnya, dapat diketahui bahwa pe- rasi dengan pihak guru pamong berkomitmen
nerapan model PLP PGSD Penjas, keterampilan terhadap langkah-langkah model PLP PGSD
mengajar calon guru pendidikan jasmani di se- Penjas yang sistematis dan bertahap.
kolah dasar latihan pada umumnya mengalami
peningkatan yang signifikan. UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih diucapkan kepada Tim Hi-
PENUTUP bah Kompetensi LPPM UPI yang telah mem-
Berdasarkan hasil pembahasan dalam biayai penelitian ini. Terima kasih juga disam-
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model paikan kepada semua pihak yang telah mem-
PLP PGSD Penjas dapat mengembangkan kom- bantu terbitnya artikel ini.
petensi pedagogis mahasiswa prodi PGSD Pen-
jas yang ditempuh melalui kegiatan orientasi, DAFTAR PUSTAKA
observasi, kegiatan terbimbing, kegiatan man- Borg, Wolter R., Gall, Meredith Damien. 2003.
diri dan ujian yang diselenggarakan akhir dari Educational Research an Introduction
tahapan model PLP. Tahapan pengelolaan pem- (Third Edition). New York. Longman
belajaran pendidikan jasmani meliputi pra pem- Inc.
belajaran, membuka pelajaran, mengelola inti,
mendemonstrasikan keterampilan khusus, serta Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pe-
penilaian hasil belajar mengajar dan kesan doman Umum Pelaksanaan Pendidikan
umum. Berbasis Keterampilan Hidup (Life Skill)
Kegiatan orientasi lebih menitikberatkan melalui Pendidikan Broad Based Edu-
pengenalan lingkungan sekolah. Observasi le- cation dalam Pendidikan Luar Sekolah

Pengembangan Model Program Pelatihan Profesi untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Mahasiswa PGSD Penjas
146

dan Pemuda. Jakarta: Ditjend PLS dan Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Serti-
Pemuda. fikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Ros-
dakarya.
Dunkin and Biddle. 1997. The International
Encyclopedia of Teaching and Teacher Mutokhir, Cholik. 1996. Pendidikan Jasmani
Education. England: Pangamoon Press dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Sura-
Hendington Hill Hall. baya: Lembaga Penelitian IKIP Sura-
baya.
Hoover, K.H. l976. The Profesional Teacher’s
Hanbook: A Guide for Improving Ins- Natawijaya, Rochman. l992. “Peningkatan Kua-
truction inToday’s Middle and Scondary litas Profesional Guru Sekolah Dasar me-
Schools. Sydney: Allyn and Bacon. lalui Pemantapan Lembaga Pendidikan-
nya”. Mimbar Pendidikan, No.1 Tahun
Kariadinata & Abdurachman. 2012. Dasar- XI,34-35.
Dasar Statistik Pendidikan. Bandung:
CV. Pustaka Setia. Sukmadinata, Syaodih. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran Kompetensi. Bandung:
Marchinini, Gary.l995. Information Seeking in Kesuma Karya.
Electronic Environment. USA: Cam-
bridge University Press. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 14
Tahun 2005. Guru dan Dosen. Jakar-
Mulyasa. 1998. Menjadi Guru Profesional. ta: Depdiknas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20
Tahun 2003. Sitem Pendididkan Nasional
(Sisdiknas). Jakarta: Depdiknas.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIII, No. 1

Anda mungkin juga menyukai