Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“SENI RUPA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya

Disusun Oleh :
Nama : Robiah Alda Wiyah
Kelas : XI
Absen : 03

MTS-MA MU’ALLIMAT
MALANG
Jl. Ade Irma Suryani III/374 Tongan
SENI RUPA
2.1 Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.

2.1.1 Pengertian Seni Rupa Menurut Drs. Sudarmadji (Dosen Seni Rupa)
Kumpulan perwujudan batiniyah serta pengalaman estetik yang diwujudkan
melalui media bidang , garis, warna, tekstur, volume, serta adanya komposisi gelap
terang.

2.1.2 Pengertian Seni Rupa Menurut Jim Supangkat (Seniman)


Seni yang melibatkan proses pembuatan yang memberikan kepuasan, gugahan
estetis melalui serapan indera rupa. Meliputi, ungkapan ekspresi (seni murni), dan,
gubahan rupa barang fungsional (desain dan kriya).

2.1.3 Pengertian Seni Rupa Menurut Prof. Drs. Suwaji Bastomi (Budayawan)
Aktifitas batiniyah yang didasari pengalaman estetis yang tewujud dalam
bentuk yang indah.

2.2 Sejarah Seni Rupa


Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era
modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai
berikut:
2.2.1 Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-
batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya
yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu,
patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk
gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.

Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa
tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut
merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan
dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.
Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua
tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi
warna memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai
perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan.
Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.

2.2.2 Peradaban Bangsa-bangsa Kuno


Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil
serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi.
Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni
arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx
serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan
bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.

Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni
rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-
bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-
benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita
saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.

2.2.3 Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan


Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal
perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada
saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak
dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut
kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-
ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
2.2.4 Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam
berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh
berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-
penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal
yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang
ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa
ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-
hukum yang dipercayai gereja.

Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da
Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat
pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-
pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi
hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.

2.2.5 Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko


Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak
beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai
pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai
awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman
pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari
keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa
renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan
sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan
tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis
kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-
bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi
lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak
uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi
komoditas yang tidak berharga.

2.2.6 Seni Rupa Abad ke-19


Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya
Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan
alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni
rupa pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:

1. Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme,


realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
2. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas
kesenian secara umum.
3. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai
penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
4. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social
tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-
aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut:
Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis
David (1748-1825)
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.
2.2.7 Seni Rupa Abad ke-20
Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan
dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual.
Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan
bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism
yang dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo
Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan
Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.

2.3 Tujuan Seni Rupa


Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur
budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih
berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan
betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan
bentuk.

Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam


simbolisasi rupa.

Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan


estetis.

Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa


dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya
estetis.

Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam
berungkap seni.

Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau
pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan,
maupun peningkatan nilai ekonomi.

Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa
tertentu yang menyentuh dan bermakna.

Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi


seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat
penikmatnya.

Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga


memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun
penyehatan rohani.
Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga memperoleh
pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu.

Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.

2.4 Fungsi Seni Rupa


 Fungsi Individual
 Fungsi fisik, dipenuhi melalui seni pakai
 Funsi emosional, dipenuhi melalui seni murni
 Fungsi Sosial
 Hiburan
 Alat komunikasi
 Pendidikan
 Keagamaan
 Fungsi Komersial

2.5 Sifat Seni Rupa

 Simbolis
 Metologis
 Religius
 Fungsional

2.6 Unsur – Unsur Seni Rupa

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan
suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis,
bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung,
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-
patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis
dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis
spiral berkesan lentur. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan
menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada
bidang, warna atau ruang.
3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk
sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya
manusia, tumbuhan, dan hewan.
5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah,kuning, dan biru.
b.Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih
dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan
yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur
nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan
tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap
bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan
alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.
2.7 Prinsip – Prinsip Seni Rupa

1. Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa.


Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling
menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi.
Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi
unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang
memiliki kesatuan.

2. Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk


maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

3. Penekanan (kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.

4. Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-
menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa
susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur
yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang
diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan
susunan dengan irama yang harmonis.

5. Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna


secara berangsur-angsur.

6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan
bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh
dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek
satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur
rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian
adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang
berbeda.

8. Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya


menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

9. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur
sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi
susunan.

10. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-
unsur yang ada di sekitamya.

2.8 Bentuk – Bentuk Seni Rupa

2.8.1 Bentuk Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya

1. Seni rupa dua dimensi (dwimatra)

adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang danlebar dan
hanya dapa dilihat nlai estetiknya dari satu arah. Misalnya lukisan, batik,
foto danwayang kulit.

2.Seni rupa tiga dimensi (trimatra)

adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebardan tinggi
dan dapat dilihat estetiknya dari berbagai arah. Misalnya patung, meja dan
kursi. Monalisa (Leonardo da vinci) Batik Batang Wisanggeni Petung
Dewa Wisnu.

2.8.2 Bentuk Seni Rupa


1.Seni rupa murni adalah seni rupa yang mengarah para karya yang anya
untuk tujuan pemuasanekspresi pribadi atau kebutuhan batin. Misalnya seni
lukis, seni patung, kriya hias.

2.Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang memiliki fungsi ganda yaitu
selain untuk pemenuhan kebutuhan batin juga untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-hari sesuai kegunaannya.Misalnya meja, kursi, pakaian dan
perlengkapan rumah tangga.

2.9 Macam - Macam Seni Rupa


1. Seni rupa murni
 Seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari
objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam
fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imajinasi tertentu kepada
media yang digunakan.

 Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya
menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik
Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam
jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal
sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni
orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara
teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam,
biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk
litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain
yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap
sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari
sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-
masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya
tersebut adalah edisi terbatas.

 Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga
dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya
dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).

 Seni instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang,


menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk
pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam
persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer
diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual
merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang
memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan
interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa

 Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya seni yang
melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu.
performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman
dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga
dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti
teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada
umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni
performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau
avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni
kontemporer.

 Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk
membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain
itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas
dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang
pernah ditemukan.

 Seni film
 Seni koreografi
 Seni fotografi

2. Desain
 Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil
proses perancangan tersebut

 Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan


gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain
komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat
merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan
(rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis
mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya
tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak

 Desain industri (bahasa Inggris: Industrial design) adalah seni terapan di mana
estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu
barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau
gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis,
dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau
kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual
karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya,
sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No.
31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan
tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum.
Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun

 Desain Interior
 Desain Busana

3. Kriya
 Kriya tekstil
 Kriya kayu
 Kriya keramik
 Kriya rotan

Beberapa contoh gambar :

Seni Lukis Seni Instalasi

Seni Keramik Seni Grafis


2.10 Manfaat Mempelajari Seni Rupa
1) Dapat berekspresi dengan bebas
2) Dapat melatih imajinasi
3) Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian
(kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
4) Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah
terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5) Memberikan pembinaan ketermpilan
6) Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif,
keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari
berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara
7) Memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah
seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa
8) Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan
kepemimpinan.
9) Mengembangkan bakat dan minat

Anda mungkin juga menyukai