2. JENIS-JENIS LAS
1. SMAW (Shielded Metal Arc Welding) = las busur nyala 1istrik terlindung adalah
pengelasan dengan menpergunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair
logam. Jenis las ini yang paling banyak dipakai dimana-mana untuk hampir semua
pengelasan. Untuk keselamatan kerja, maka tegangan yang dipakai hanya 17 - 45
volt saja, sedang untuk pencairan logam digunakan arus listrik hingga 500 amper.
Secara umum berkisar antara 80-200 amper. Untuk mencegah oksidasi (reaksi
dengan zat asam C02) bahan pengisi las (elektroda) dilindungi dengari lapisan zat
pelindung (fluks atau slag). Selama proses pengelasan bahan fluks yang digunakan
untuk membungkus elektroda
mencair dan membentuk terak yang kemudian menutupi logam cair yang terkumpul
ditempat sambungan dan bekerja sebagal penghalang oksidai. Oksidasi dicegah
karena oksidasi metal merupakan senyawa yang tidak mempunyai kekuatan
mekanis. Gambar 2.1 menunjukkan sekema dari SMAW.
2. SAW (Submerged Arc Welding) = Las Busur Terbenam adalah pengelasan dengan
busur nyala listnik. Untuk mencegah oksidasi cairan metal dan metal
tambahan/logam pengisi, dipergunakan fluks/slag dalam bentuk butir-butir kecil
1
Teknik Pengelasan 2011
seperti pasir, sehingga busur nyala listnik terbenam dalam urugan butir-butir
tersebut. Karena panas busur nyala, butir-butir fluks mencair dan mengapung di atas
cairan metal guna menghindari oksidasi. Jenis las ini menggunakan elektroda
2
Teknik Pengelasan 2011
cairan fluks/slag ini cukup tinggi sehingga dapat mencairkan bahan tambah dan
logam dasar yang dilas. Temperatur di dalam kolam/kubangan las mencapal
3.5000F atau 1.925ºC. Cairan slag mengapung di atas cairan metal dan pelan-pelan
mendingin dan memadat. Pada pengelasan ini volume slag dan cairan las sangat
3
Teknik Pengelasan 2011
besar, sehingga jenis pengelasan ini hanya dipakai untuk pengelasan datar (flat)
saja. Bahan-bahan yang akan dilas diberi jarak/gap antara 1 hingga 1,5 in. Pada
awal dan akhir pengelasan dipasang suatu penampung untuk memberikan waktu
yang cukup bagi fluks untuk mencair cukup banyak dan menciptakan suatu cairan
slag yang konduktif. Lihat Gambar 23.
4. Stud Welding = Las Baut Pandasi. Pada las ini elektroda berfungsi sebagai bahan
yang akan dipasang/disambungkan pada bagian lain. Misalnya dalam bentuk baut
yang akan disambungkan/dipasang pada badan kapal. Baut/stud terpasang pada
benda utama melalui tiga tahap: setting posisi, pencairan ujung stud dan benda
utama oleh busur nyala dan penekanan stud pada benda utama sesaat setelah busur
nyala dimatikan. Pengelasan dilaksanakan dengan rnempergunakan tang las khusus.
box control
Box control Arus listrik
IV
Sebelum dilas sernua bahan harus bersih dari karat, cat, minyak/gemuk dan lain-
lain. Sewaktu pengelasan tang las (Welding Gun) harus dijaga pada posisi tetap
hingga jalur las mendingin. Ujung stud harus benar-benar melekat pada dasar stud.
4
Teknik Pengelasan 2011
Dasar stud harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum fillet weld (las sudut)
dilaksana kan. Lihat Gambar 2.4.
transfomator
Pada awalnya las tahanan ini hanya menggunakan elektroda diam yang
menghasilkan lasan berbentuk titik. Lihat Gambar 2.5. Tetapi dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih, maka diciptakanlah las tahanan dengan elektroda
menggelinding dan menghasilkan lasan garis (seam).
5
Teknik Pengelasan 2011
6
Teknik Pengelasan 2011
Untuk memenuhi kebutuhan dikembangkan berbagai bentuk las tahanan listrik yang
meliputi antara lajan: las titik, las interval, las seam (garis) dan proyeksi. Empat
macam las tersebut dalam prosesnya menerapkan panas (tahanan listrik) dan
tekanan. Elektroda berfungsi sebagai penyalur arus dan penekanan benda kerja
berbentuk plat. Lihat Gambar 2.7. Untuk benda berbentuk batangan dipakai las
upset, flash dan las percusion. Las upset merupakan las tahanan yang pertama,
benda kerja ditekan satu sama lain sejak sebelum sampai sesudah arus dialirkan.
Pada las flash, benda keria didekatkan sesaat sesudah arus dialirkan sehingga timbul
busur nyala sesaat (flash) dan diteruskan dengan penekanan samapai selesai. Pada
las percusion digunakan condensator listrik. Tekanan diterapkan sesaat sesudah arus
listrik dihentikan (Alip, 1989:7).
7
Teknik Pengelasan 2011