Anda di halaman 1dari 19

Jembatan Rangka Baja seperti tergambar dengan ketentuan :

1. Bentang Jembatan ( L ) : 24 m
2. Lebar Jembatan ( B ) :6m
3. Tinggi Rangka ( H ) : H1 = 3,6 m ; H2 = 1 m
4. Lebar Trotoar : 90 cm
5. Mutu Beton ( fc’) : 22,5 Mpa
6. Mutu Baja (fy) : 175 MPa (σijin = 1167 kg/cm²)
Diminta :
1. Perhitungan dimensi profil
2. Perhitungan Sambungan
3. Gambar struktur Lengkap dengan Detailnya.

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


1. Perhitungan Dimensi Profil
A. Spesifikasi Perhitungan :
1. Muatan Mati
a. Berat jenis beton = 24,00 kN/m3
b. Berat jenis baja = 78,50 kN/m3
c. Berat jenis perkerasan jalan = 22,00 kN/m3
2. Muatan Hidup
a. Perhitungan kekuatan lantai kendaraan (T) = 100 kN
b. Perhitungan kekuatan gelagar-gelagar :
1) Beban terbagi rata sebesar (q) = 2,2 ton/m’/ Jalur (L < 30 m).
(Sumber: PPPJJR 1987)
2) Beban garis ( P ) = 120 kN/jalur lalu lintas (Sumber: PPPJJR 1987)
3) Muatan hidup pada trotoar sebesar 5 kN/m’ pada kekuatan gelegar
diperhitungkan sebesar 60%.
4) Tiang sandaran pada tiap trotoar harus menahan beban horisontal sebesar 1
kN/m’ yang bekerja pada 90 cm hingga diatas lantai trotoar.
3. Beban Kejut
Untuk memperhitungkan pengaruh gelegar dinamis kerja, maka tegangan akibat
garis “P” harus dikalikan dengan koefisien kejut yang akan memberikan hasil
maksimum, sedangkan beban merata “q” dan beban “T” tidak dikalikan koefisien
kejut ( PPPJJR, 1987 )
Koefisien kejut ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
20
K=1+
(50  L)
Dimana :
K = Koefisien kejut
L = Panjang Bentang Jembatan
Sehingga untuk bentang jembatan 24 meter koefisien beban kejutnya sebesar:
20
k 1  1,27
50  24
4. Muatan angin

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Ditentukan besarnya 1,25 kN/m2 untuk jembatan rangka diambil sebesar 30% luas
bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin ditambah 15% luas bidang sisi
lainnya. (Sumber: PPPJJR 1987)

B. Perhitungan Lantai Jembatan

Lebar total Jembatan 6 m


Lebar Jembatan direncanakan menggunakan gelegar sebanyak :
7 ,6
+ 1 = 1,25 buah
4

Momen plat = 1/4 . T . L


= 1/4 . 100 . 1,25 = 31,25 kNm
dimana, T = Beban merata kendaraan
L = Jarak antar gelagar
C. Lebar manfaat jalan

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


20 cm

Aspal
Pelat Beton

U
B

Jalan kelas II dengan spesifikasi kepadatan lalu lintas padat


 Tebal perkerasan (aspal) = 5 cm
 Tebal plat beton = 25 cm

U1 = lebar roda + tebal aspal + ½ tebal plat beton


= 20 cm + 5 cm + ½ . 25 cm
= 37,5 cm
U1 = lebar roda + tebal aspal + ½ tebal plat beton
= 20 cm + 5 cm + ½ . 25 cm
= 37,5 cm
A = U1 + U2
= 37,5 cm + 37,5 cm = 1406,25 cm2
10000
𝜎 = P= = 7,11 kg/cm3 < fc ijin = 135 kg/cm3
A 1406 , 25

Maka digunakan tebal plat 20 cm sudah aman


Berat plat beton = 0,25 . 1,25 . 24 = 7,50 kN/m’
Berat jalan aspal = 0,05 . 1,25 . 25 = 1,375 kN/m’
q = 8,875 kN/m’
Momen plat total = M plat + 1
8 q L2
= 31,25 + 1
8 . 8,875 . 1,252 = 32,983 kNm
Direncanakan :

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


 Beton menggunakan fc = 22,5 MPa
 Mutu Baja
Ta = 0,58 . 1167 = 676,86 kg/cm2 = 67,7 Mpa
fy = 175 Mpa
 Panjang bentang = 24 m
 Tebal plat lantai = 25 cm
 Penulangan Plat dengan diameter tulangan utama 16 mm dengan tebal penutup
beton 20 mm +

Tinggi efektif (d) = h – selimut beton – ½  tulangan utama


= 250 – 20 – ½ . 16
= 222 mm
Menghitung K perlu
6
Mu 32,983 .10
K = = 2
= 0,84 Mpa
 bd 0,8 .1000 . 222
2

2
175
2 fy 2 2
175 - 175 - 2,36 . . 0,84
fy - fy - 2,36 . .K
22,5
aktual = f' c = 2
fy 2 175
1,18 . 1,18 .
f' c 22,5

= 0,00491

0,85 . f' c .  600


maks = 0,75 - .
fy 600  fy

0,85 . 22,5 . 0,85 600


= 0,75 - . = 0,6782
175 600  175

1,4 1, 4
min = = = 0,008
fy 175

Jadi karena   aktual < min < maks, digunakan min


As =  . b . d
= 0,00491 . 1000 . 222

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


= 1090,02 mm2
Digunakan tulangan Ø 16 – 175 mm  As = 1608,50 mm2
Tulangan bagi / tulangan susut :
As bagi = 20% . b . d
= 0,2 . 0,00491 . 1000 . 222
= 218,014 mm2
Digunakan tulangan Ø 10 – 200 mm  As = 392 mm2

Ø 10 - 200
Ø 10 - 200

Ø 16 - 175 Ø 16 - 175

Ø 16 - 175
Ø 10 - 200

Ø 16 - 175 Ø 12 - 175

Ø 16 - 175

Gambar Sketsa Penulangan Lantai Jembatan


Kesimpulan :
Untuk plat lantai jembatan digunakan tulangan Ø16 – 175 dan tul. bagi Ø10 –200

D. Perhitungan Gelagar Memanjang


Pembebanan untuk gelagar memanjang bagian tengah ditinjau 1 gelagar permeter
searah panjang jembatan.
1. Beban Mati
 Beban mati untuk Stringer ( Qds)
Plat beton bertulang = 0,25 x 1,25 x 2,5 = 0,7500 t/m’
Berat sendiri gelagar = 0,1000 t/m’
Taksiran berat shear connector = 0,0200 t/m’
qDS = 0,8800 t/m’

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


 Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (Qdc)
Lapis aus = 0,05 x 1,25 x 2,2 = 0,138 t/m’
Genangan air hujan = 0,03 x 1,25 x 1 = 0,038 t/m’
Qdc = 0,176 t/m’
2. Beban hidup
 Untuk L = 24 m, beban terbagi rata q = 2,2 t/m’
 Beban garis (P) = 12 t
20 20
 Koefisien kejut (K) = 1 = 1
50  L 50  24
= 1,27
Jadi beban hidup yang diterima gelagar
2,2
QLL = [ . 1,25 ] = 1,0 t/m
2,75

12
PLL = [ . 1,25 . 1,27 ] = 6,93 t/m
2,75
Momen yang terjadi
ML = 1
8 . 1,0 . 62 = 4,500 t m
MD = 1
8 . (0,880 + 0,176) x 62 = 4,752 t m
MP = 1 x 6,93 x 6 = 10,395 t m
4

MTotal = 19,647 t m
= 196470 kg cm
Dicoba Dengan Menggunakan Profil INP 45
Wx = 2040 cm3
Kontrol tegangan

 = M = 1964700 = 586,51 kg/cm < σijin = 1167 kg/cm ....Ok!!


W 2040
Jadi digunakan profil INP 45 (konstruksi aman)

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Pembebanan untuk gelagar memanjang bagian tepi ditinjau 1 gelegar permeter searah
panjang jembatan.
1. Beban mati
 Beban mati untuk Stringer ( Qds)
 Plat beton bertulang = 0,25 x 1,25 x 0,5 x 2,4 = 0,375 t/m’
 Berat sendiri gelagar = 0,100 t/m’
 Taksiran berat shear connector = 0,020 t/m’
 Lain-lain = 0,010 t/m’
qDS = 0,405 t/m’
Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (qDC)
 Lapis aus = ( 0,05 . 1 . 0,5 . 2,2 )= 0,055 t/m’
 Genangan air hujan = ( 0,03 . 1 . 0,5 . 1,0 )= 0,040 t/m’
 Sandaran = 0,030 t/m’
 Beton siklop trotoar = ( 0,15 .1 . 2,2 ) = 0,330 t/m’
 Plat beton penutup trotoar = ( 0,10 . 1 . 2,4 ) = 0,240 t/m’
qDC = 0,695 t/m’

2. Beban hidup
 Beban ”D”
2,2
qLL ={ . 1} 50%
2,75
= 0,40 t/m’
12
PLL ={ . 1 . 1,27} 50%
2,75
= 2,77 t/m
 Beban hidup pada trotoar
Menurut PPJR 1987, dalam memperhitungkan kekuatan gelagar, pengaruh beban
hidup pada trotoar diperhitungkan sebesar 60%.

q = 60% . 500 . 1 = 300 kg/m = 0,30 t/m’

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Momen yang terjadi
ML = 1
8 . 0,40 . 62 = 1,800 t/m
MD = 1
8 . ( 0,405 + 0,695 ) . 62 = 4,950 t/m
MP = 1
4 . 2,77 . 6 = 4,155 t/m
MA = 1
8 . 0,30 . 62 = 1,350 t/m
MTotal = 12,255 t/m
Dicoba Dengan Menggunakan Profil INP 45
Wx = 2040 cm3
Mutu baja fy 175 (σijin = 1167 kg/cm²)
Kontrol tegangan
M 1225500
 = = = 600,74 kg/cm < 1167 kg/cm....Ok!!
W 2040
Jadi digunakan profil INP 45 (konstruksi aman)
E. Perhitungan gelagar melintang
1. Pembebanan gelagar melintang
a. Beban merata
1. Beban mati
Beban mati pada balok baja sebelum terjadi aksi komposit ( q DS )
- Plat beton bertulang = 0,25 . 6 . 2,4 = 3,600 t/m
- Asumsi berat sendiri gelagar = 0,080 t/m
- Asumsi berat shear conector = 0,020 t/m
- Lain – lain = 0,010 t/m
qDs = 2,746 t/m
P

3,8 3,8

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Beban mati pada balok baja setelah terjadi aksi komposit ( q DC )
- Lapisan aus = 0,05 . 6 . 2,2 = 0,66 t/m
- Genangan air hujan = 0,03 . 6 . 1 = 0,18 t/m
qDC = 0,84 t/m
b. Beban trotoar
 Beban Mati
Beban mati
Plat beton = 0,25 . 6 . 2,4 = 3,600 t/m
Ubin spesi = 0,04 . 6 . 0,045 = 0,011 t/m
Kerb trotoar = 0,2 . 6 . 2,4 = 2,880 t/m
Air hujan (5 cm) = 0,05 . 6 . 1 = 0,300 t/m
qDtrtr = 6,791 t/m
 Beban Hidup
Menurut PPPJJR 1987 beban hidup trotoar 500 kg/m2
q = 60 % . 500 = 300 kg/m = 0,30 t/m
1
qLL = [ . 0,30 . 1,27] = 0,139 t/m
2,75
Untuk perhitungan gelagar harus dipergunakan muatan “D” (PPJJR 1987)
untuk (L < 30 m), maka :
q = 2,2
P = 12 ton
Muatan D harus dikalikan dengan koefisien kejut K untuk
memperhitungkan pengaruh getaran dinamis lainnya.
20
Koef kejut, K = 1 + = 1,27
(50+ 24)

Untuk jembatan lebar lantai kendaraan lebih kecil dari 5,5 m, maka muatan
D sepenuhnya (100%) harus dibebankan pada seluruh jembatan
2,2
QLL = [ . 1 . 1,27 ] = 1,016 t/m
2,75

12
PLL = [ . 1 . 1,27 ] = 5,542 t/m
2,75
Untuk menjadi beban ekstrim ditinjau pembebanan pada gelagar
memanjang sebagai berikut :

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


P = PLL + qLL
= 5,542 + {2 . (2,746 + 0,840 + 6,791 + 2,200 + 1,016)}
= 32,728 t
o Perencanaan Dimensi Gelagar

σa = 1167 kg/cm2
σas = 0,58 . 1167
σas = 676,86 kg/cm2
Mencari M maksimal dan D maksimal menggunakan SAP 2000
Didapatkan :
M maksimal = 69,22 tm = 66222000 kgcm
D maksimal = 36,16 t = 36160 kg
M 6222000
W = = = 5331,62 cm3
σa 1167
Digunakan Profil DIE 85 dengan nilai Wx = 9288 cm3

F. PERENCANAAN RANGKA (PPPJR 1987)


A. Pembebanan
a. Beban mati
Di hitung untuk pias 6 m pada arah memanjang.
Berat plat lantai = 7,6 . 0,25 . 2,4 . 6 = 27,36 ton
aus aspal = 7,6 . 0,05 . 2,2 . 6 = 5,016 ton
Berat trotoar = ((0,04 . 1) + (0,40 . 1)) 6 . 2,4 = 6,336 ton
Sandaran = 6 . 0,03 . 2 = 0,36 ton
genangan air hujan = 6 . 0,05 . 1 . 2 = 0,60 ton
Taksiran berat rangka = 12 ton
Shear connector = (5 . 0,020 . 24) + (0,02 . 7,6) = 2,552 ton
Ikatan angin = 1,000 ton
Berat gelagar melintang = 5 . 7,6 . 0,084 = 3,192 ton
Berat gelagar memanjang = 5 . 24 . 0,26 = 31,2 ton

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Lain-lain = 0,250 ton
Total = 89,87 ton

Beban mati tiap joint pada masing-masing rangka = 89,87 = 44,94 ton
2
b. Beban hidup
Untuk perhitungan gelagar harus dipergunakan muatan “D” (PPJJR 1987)
untuk (L < 30 m), maka :
q = 2,2
P = 12 ton

Menurut PPPJJR 1987 beban hidup trotoar 500 kg/m2


q = 60 % . 500 = 300 kg/m = 0,30 t/m
22,5
Koef kejut, K = 1 + = 1,30
(50+ 24)

QLL = (2,2 + 0,30) . 1,30 = 3,25 t/m


PLL = 12 . 1,30 = 15,60 t

c. Beban Sekunder
1. Beban Angin
Beban angin diperhitungkan sebesar 150 kg/m2, bekerja horizontal terbagi rata,
dan dihitung untuk dua kondisi :
h1 = 3,6 – 2 = 1,6 m
h2 = 4,6 + 1,4 = 3,2 m
W1 = 30% . h1 . L . W = 30% . 1,6 . 7,6 . 150 = 547,2 kg
W2 = 100% . h2 . L . W = 100% . 3,2 . 7,6 . 150 = 3648kg
Reaksi vertikal pada gelagar utama
𝑊1 . (0,5 . ℎ1+ℎ2)+𝑊2 (0,5 . ℎ2)
R=
𝐿
547,2 . (0,5 . 1,6 +3,2)+ 3648 (0,5 . 3,2)
R=
7,6
R = 1056 kg = 1,056

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


2. Gaya Rem
Rm = 5 % . D
D = 2 ( ½ . q . ( L + P ))
= 2 ( ½ . 2,2 . ( 24 + 12 ))
= 79,2 t
Rm = 5% . 79,2
= 3,96 t
M = 1,8 R = 1,8 . 3,96
= 7,128 tm
M = 1/8 . q . L²
8. 𝑀 8 . 7,128
q = = = 0.98 t/m
𝐿² 7,6²
P = ½ . 0,89 . 7,6
= 3,724 t

3. Gaya akibat Gempa Bumi


Gaya horizontal ekivalen akibat gempa :
Gh = Kh × M
Kh = Kr × f × p × b
Dengan :
Kh = Koefisien gempa
M = Muatan mati
Kr = Koefisien respon gabungan (dari petunjuk perencanaan tahan
gempa untuk Jembatan Jalan Raya 1986)
F = Faktor konstruksi
P = Faktor kepentingan
b = Faktor bahan
Pada kasus ini :
F = 1 (bangunan atas terpisah dengan bangunan bawah)

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


P = 0,8 (untuk jalan wilayah)
B = 1 (untuk jembatan baja)
Kh = 0,15 × 1 × 0,8 × 1 = 0,12
Untuk lantai jembatan : (pada tiap titik buhul masing-masing rangka)
Gh1 = Kh × M1 = 0,12 . 3. 0,5 . 89,87
= 10,784 ton
Dengan titik tangkap 0,5 m dari dasar rangka.
Untuk rangka jembatan :
Gh1 = Kh × M1 = 0,12 . 6 . 0,5 . 89,87
= 32,35 ton
Dengan titik tangkap 2 m dari dasar rangka
 0,5   2
R1 =  32,35.   10,784.  = 7,55 ton
 5   5

 4,5   2,5 
R2 =  32,35.   10,784.  = 34,51 ton
 5   5 

4. Gaya akibat tumpuan bergerak


Gg = M x K
M = Reaksi tumpuan akibat beban mati
Rv.7,6 36,16.7,6
  137,408 tm
2 2
Gg = 137,408 x 0,01 = 1,3741 tm
5. Beban Khusus
Beban dan gaya selama pelaksanaan, beban peralatan dan orang.
Ditaksir = 0,30 t
G. Dimensi Rangka Batang
1. Batang atas (A1-A4)
Merupakan batang tekan
Pmax = - 195048,6 kg
Lk = 700 cm

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Profil yang digunakan IWF 14 × 16 - 142
ix = 69,61 cm
Fy = 1167 kg/cm2
F = 270 cm2
Lk 700
  = 10,05 (𝜔 = 1,00)
ix 69,61
Tegangan yang terjadi
w.P max 229627,37
   = 1063,1 kg/cm2 < 1167 kg/cm2 ( aman )
Fnetto 0,8.270

2. Batang Bawah (B1 s/d B4)


Merupakan batang tarik :
Pmax = 191009,3 kg
Lk = 600 cm
Profil yang digunakan IWF 14 x 16 - 142
ix = 69,61 cm
Fy = 1167 kg/cm2
F = 270 cm2
Lk 600
  = 8,62
ix 69,61
Tegangan yang terjadi
P max 191009,3
  = 884,3 kg/cm2< 1167 kg/cm2 ( aman )
Fnetto 0,8.270
3. Batang Diagonal (D1 s/d D2)
Pmax = 9473,9 kg
Lk = 700 m
Profil yang digunakan WF 14 x 16 -142
ix = 69,61 cm
Fy = 1167 kg/cm2
F = 270 cm2

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Lk 700
  = 10,05
ix 69,61
Tegangan yang terjadi
w.P max 9473,9
  = 43,86 kg/cm2 < 1167 kg/cm2 ( aman )
Fnetto 0,8.270
4. Batang Vertikal (V1 s/d V3)
Pmax = 73341,3 kg
Lk = 360 cm
Profil yang digunakan IWF 14 x 16 - 142
ix = 69,61 cm
Fy = 1167 kg/cm2
F = 270 cm2
Lk 360
  = 5,17
ix 69,61
Tegangan yang terjadi
w.P max 73341,3
  = 339,54 kg/cm2<1167 kg/cm2 ( aman )
Fnetto 0,8.270

H. Perencanaan Sambungan
a. Batang Atas (A1 s/d A4)
Pmax = -195048,6 kg
Profil yang digunakan IWF 14 x 16 – 142
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1167 = 700,2 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 700,2 ) = 11081,77 kg
195048,6
N = =17,6  18 buah baut
11081,77

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1167 = 1400,4 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t × tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1400,4 = 56467,63 kg

N = 229627,37 = 4,06  4 buah baut


56467,63

Jadi dipakai 22 buah baut.


Baut dipasang 2 baris bersilangan
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,38 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm (Ok)
b. Batang Bawah (B1 s/d B4)
Pmax = 191009,3 kg
Profil yang digunakan IWF 14 x 16 – 142
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1167 = 700,2 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 700,2 ) = 11081,77 kg
191009,3
N = = 17,23 18 buah baut
11081,77
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1167 = 1400,4 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t ×  tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1400,4 = 56476,63 kg

N = 191009,3 = 3,38  4 buah baut


56476,63

Jadi dipakai 18 buah baut.

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Baut dipasang 3 baris bersilangan
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,4 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm (Ok)
c. Batang Diagonal (D1 s/d D2)
Pmax = 9473,9 kg
Profil yang digunakan IWF 14 x 16 – 142
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1167 = 700,2 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 700,2 ) = 11081,77 kg
9473,9
N = = 0,85  1 buah baut
11081,77
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1167 = 1400,4 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t ×  tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1400,4 = 56467,63 kg
9473,9
N = = 0,16  1 buah baut
56467,63

Jadi dipakai 2 buah baut.


Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,4 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm (Ok)
d. Batang Vertikal ( V1 s/d V3 )
Pmax = 73341,3 kg
Profil yang digunakan IWF 14 x 16 – 142
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm

Tugas Terstruktur Struktur Baja III


Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1167 = 700,2 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 700,2 ) = 11081,77 kg
73341,3
N = = 6,61 7 buah baut
11081,77
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1167 = 1400,4 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t ×  tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1400,4 = 56467,63 kg

N = 73341,3 = 1,29  2 buah baut


56467,63

Jadi dipakai 8 buah baut.


Baut dipasang 2 baris bersilangan
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,4 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm (Ok)

Tugas Terstruktur Struktur Baja III

Anda mungkin juga menyukai