Anda di halaman 1dari 5

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI CINTA PANCASILA SEBAGAI

PERISAI DARI KUTUKAN NARKOBA

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang di merdekakan dengan susah payah
dan sampai titik darah penghabisan. Dan semua itu tidak terlepas juga dari perjuangan
seluruh generasi muda pada saat itu. Sehingga pada tanggal 28 Oktober di tetapkan
sebagai hari “Sumpah Pemuda” dan generasi muda Indonesia selalu di harapkan untuk
menjadi tulang punggung baru yang akan menjadi pemimpin di kemudian hari yang
menjadi tonggak kemajuan Bangsa Indonesia. Dengan adanya kemajuan modernisasi,
seharusnya generasi muda lebih peka terhadap kompetensi dunia luar dan bukannya
menjadi generasi yang buta permasalahan, generasi statis, dan generasi yang
menghabiskan masa mudanya dengan hal hedonis.

Sebagai pilar bangsa ini, sudah seharusnya generasi muda mampu menerapkan
berbagai hal-hal positif dalam kehidupan, dan tentunya menghindari hal-hal negatif.
Belakangan ini, narkoba menjadi momok menakutkan bagi negara. Narkoba dengan
mudahnya merusak generasi-generasi muda yang tentunya akan memberikan dampak
buruk bagi bangsa sehingga karakter bangsa mulai memudar karena krisis moral yang di
lakukan generasi muda Indonesia.

Survei Badan Narkotika Nasional (BNN) sepanjang tahun 2016 menunjukkan


bahwa 5,1 penduduk Indonesia merupakan pengguna narkoba. Hal itu berarti dampak
“Kutukan” narkoba sudah sedemikian parah di negeri kita ini. Yang lebih
mencengangkan lagi 80% dari mereka sudah tahu bahaya narkoba. Pengetahuan yang
dimiliki masyarakat saat ini tentang bahaya narkoba nyatanya tak membuat angka
penyalahgunaan narkoba menurun. Justru diperkirakan jumlahnya semakin banyak pada
tahun ini. Hal ini berarti penyuluhan saja tidak dapat menahan kuatnya “Kutukan”
narkoba.

Jadi muncul pertanyaan, Mengapa jika mereka sudah tahu bahayanya narkoba, tapi
mereka tetap menggunakannya?

Hal itu dikarenakan “Kutukan” narkoba yang sudah sangat mendarah daging
dalam pemikiran mereka. Terlebih lagi, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia tidak
hanya menjadi transit dan tujuan peredaran narkoba. Indonesia juga sudah menjadi
pasar sangat potensial sekaligus produsen narkoba, Hal ini terbukti dengan berhasilnya
diamankan 1,3 ton sabu, disusul 1,2 juta ekstasi oleh BNN dan Kepolisian Republik
Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Indonesia merupakan negara yang kaya, tapi kekayaan kita tidak akan berarti
apabila semua nilai-nilai luhur bangsa telah rusak ditelan “Kutukan” narkoba. Dan yang
lebih mencengangkannya lagi, saya menemukan sebuah fakta yang menyatakan bahwa
80% dari pengguna narkoba masih dalam usia produktif. Mau jadi apa negara kita ini?
Maukah kita masa depan negara kita direnggut oleh “Kutukan” ini? Pasti kita semua
tidak mau.

Jika cita-cita saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik


Indonesia (DPR-RI) tercapai, langkah pertama yang akan saya lakukan adalah
“Membangun Karakter”. Karakter siapa? Karakter generasi muda.

Mengapa ? Jelas, Membangun karakter bangsa adalah membangun pandangan


hidup, tujuan hidup, falsafah hidup, serta pengangan hidup suatu bangsa. Sebagai suatu
bangsa, bangsa Indonesia telah memiliki pegangan hidup yang jelas. Dimulai sejak di
kumandangkannya Proklamasi dan dicetuskannya Pancasila. Oleh karena itu, untuk bisa
menahan diri dari godaan narkoba maka kita harus memiliki sebuah “Perisai”. Salah
satunya adalah dengan mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila dalam segala perbuatan.
Karena pancasila merupakan ideologi negara yang telah disepakati sebagai dasar dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pengamalan
nilai-nilai pancasila tentunya akan membawa pada perkembangan kehidupan
masyarakat yang berketuhanan, berperi-kemanusiaan, bersatu, berkerakyatan, dan
berkeadilan sehingga terciptanya harmonisasi dalam kebhinekaan.

Dibutuhkan usaha keras dan kerja nyata yang harus dilakukan untuk membangun
karakter generasi muda. Sebuah usaha keras yang dilakukan oleh DPR dalam mengatasi
ancaman narkoba yang semakin merajalela yaitu :

1. Komisi III DPR RI mendesak Kepala BNN melakukan pemberantasan seluruh


sindikat jaringan narkoba di Indonesia dengan mengoptimalkan kinerja aparatur
BNN melalui kerjasama dengan berbagai instansi terkait, utamanya Polri, Ditjen
Imigrasi, Ditjen Bea Cukai, Ditjen PAS, BIN, PPATK, Bakamla dan TNI AL.
2. Komisi III DPR RI meminta BNN untuk lebih memaksimalkan fungsi
pencegahan dari dukungan anggaran yang ada, khususnya dalam pelaksanaan
pencegahan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba melalui program sosialisasi
dan program pembangunan berwawasan anti-narkoba kepada masyarakat secara
efektif.
Disamping itu, Ketua DPR-RI Setya Novanto mengatakan bahwa DPR siap
meningkatkan anggaran dalam pemberantasan Narkoba. Terutama dalam peningkatan
penggunaan teknologi informasi dalam melacak, mengidentifikasi, serta mengungkap
keberadaan para bandar Narkoba. Dan juga, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR
RI Firman Soebagyo mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan revisi UU
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Psikotropika. Jika pemerintah masih
lamban dalam menyiapkan Naskah Akademik, maka DPR melalui Baleg akan segera
mengambil alih inisiasi revisi UU ini.

Semua hal diatas menunjukkan bahwa DPR melaksanakan peranannya yang sangat
penting yaitu sebagai perumus kebijakan dan sebagai wakil rakyat yang
memperjuangkan hak dan aspirasi rakyat, terkhusus agar Indonesia dapat bersih dan
bebas dari “Kutukan” Narkoba khususnya bagi generasi muda serta DPR menunjukkan
keseriusannya dalam memberantas virus yang sudah merajalela dari Sabang sampai
Merauke yaitu Narkoba.

Saya selaku anggota DPR akan melaksanakan fungsi serta tugas dan wewenang dari
DPR dengan baik sehingga terbentuknya karakter bangsa. Pelaksanaan fungsi serta
tugas dan wewenang DPR dengan baik, dengan cara:

 Pelaksanaan fungsi DPR dengan baik


 Pelaksanaan fungsi legislasi dengan baik, artinya melaksanakan
fungsi DPR sebagai lembaga pembuat undang–undang. Undang-
undang yang dibuat bertujuan untuk kepentingan masyarakat dan
negara tanpa menyangkut kepentingan pribadi atau golongan.
 Pelaksanaan fungsi anggaran dengan baik, artinya melaksanakan
fungsi DPR sebagai lembaga yang berfungsi untuk menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penetapan APBN
dilakukan secara terbuka tanpa adanya korupsi.
 Pelaksanaan fungsi Pengawasan dengan baik, artinya melaksanakan
fungsi DPR sebagai lembaga legislatif yang melakukan pengawasan
tehadap pemerintahan yang menjalankan undang-undang.
 Pelaksanaan tugas dan wewenang DPR dengan baik
 Membentuk undang-undang yang bertujuan mensejahterakan
masyarakat yang kemudian akan dibahas dengan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.
 Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan
terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang. Perppu
harus dipastikan bertujuan demi kepentingan masyarakat dan negara.
 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat.
 Dan masih banyak lagi.

Setelah berhasil dalam membangun karakter generasi muda Indonesia, maka hal
kedua yang saya lakukan sebagai wakil rakyat adalah mencurahkan seluruh hidup saya
untuk mengabdi pada negara.

Mengabdi pada negara? Apa maksudnya? Mengabdi pada negara maksudnya adalah
sebagai wakil rakyat yang baik, saya akan selalu berusaha untuk mementingkan
kepentingan rakyat dahulu ketimbang kepentingan diri saya pribadi dengan cara-cara
yang sudah saya tuliskan sebelumnya. Saya ingin menjadi seperti founding father
bangsa Indonesia yaitu Ir Soekarno yang selama ini saya idolakan.

Sebagai wakil rakyat sekaligus sebagai warga negara Indonesia yang baik, saya
akan berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang tertuang di alinea ke-2 dan ke-4 dalam pembukaan UUD 1945 sebagai
berikut.

 Cita-cita Bangsa Indonesia:


“Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
 Tujuan Bangsa Indonesia:
 Membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
 Memajukan kesejahteraan umum.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Dari berbagai hal yang saya paparkan di atas, dapat saya simpulkan bahwa jika
saya menjadi salah satu anggota DPR, saya akan memfokuskan program-program saya
untuk membangun “karakter” generasi muda yang berfundamental Pancasila. Apabila
upaya itu terwujud, pastinya para generasi muda akan mampu mencapai cita-cita dan
tujuan bangsa dan menjadi penerus bangsa, penopang bangsa, dan pemersatu bangsa
yang hebat yang akan di kagumi oleh para generasi muda Indonesia selanjutnya dan
bahkan di kagumi oleh dunia. Raihlah masa depan cerah tanpa narkoba.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.suarainvestor.com/dpr-siap-tingkatkan-anggaran-berantas-narkoba/ diakses
pada tanggal 10 Agustus 2017 pukul 19.43 WITA

http://www.dpr.go.id/akd/index/id/Laporan-Singkat-Komisi-III diakses pada tanggal 10


Agustus 2017 pukul 21.25 WITA

https://m.detik.com/news/berita/d-3425965/survei-bnn-80-persen-tahu-bahaya-narkoba-
kenapa-kasus-masih-tinggi diakses pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 20.13 WITA

http://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang diakses pada tanggal 13 Agustus 2017


pukul 14.20 WITA

http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/16196/t/Baleg++Siap+Ambil+Alih+Revisi+UU+
Narkotika diakses pada tanggal 13 Agustus 2017 pukul 15.33 WITA

Anda mungkin juga menyukai