Anda di halaman 1dari 20

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 KUTASARI


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Kelas : XI

Kompetensi Inti : -Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
- Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional
- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
Kompetensi Dasar : - Memahami prinsip kerja mekanisme katup
- Merawat secara berkala mekanisme katup
Indikator : - Menjelaskan dan memahami prinsip kerja mekanisme katup
- Memahami dan merawat secara berkala mekanisme katup
Alokasi Waktu : 48 jam pelajaran (24 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat menjelaskan dan memahami prinsip kerja mekanisme katup
- Peserta didik dapat memahami dan merawat secara berkala mekanisme katup
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, rasa inin tahu, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Prinsip kerja dan perawatan mekanisme katup
Pertemuan Ke-1 s.d. 24
1. Fungsi mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan
mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.
2. Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain:
a. Mekanisme katup dengan poros cam di bawah
b. Mekanisme katup dengan poros cam di atas
3. Komponen utama mekanisme katup adalah sebagai berikut.
a. Katup, berfungsi membuka dan menutup saluran, baik saluran masuk (disebut katup
masuk) maupun saluran buang (disebut katup buang).
b. Poros cam, berfungsi sebagai penggerak katup baik secara langsung atau melalui
rocker arm.
4. Untuk mengembalikan performa mesin terkait efisiensi volumetrik pada ruang bakar,
perlu dilakukan pekerjaan menyetel katup, karena pada pemakaiannya kerenggangan
katup bisa berubah akibat adanya keausan.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 s.d. 24
Pendahuluan (30 Menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan diawali berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan
dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami prinsip kerja
dan perawatan mekanisme katup
3. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta
didik yang berhubungan dengan materi baru yang akan dipelajari
4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai prinsip kerja dan perawatan
mekanisme katup
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran
7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti (1.290 Menit)
Mengamati:
1. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
prinsip kerja dan perawatan mekanisme katup
2. Guru memberikan penjelasan singkat prinsip kerja dan perawatan mekanisme katup,
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya secara disiplin, kerja keras, rasa
ingin tahu, dan tanggung jawab
4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati
Menanya:
1. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk bertanya, memberi gagasan
yang menarik dan menantang untuk didalami
2. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan prinsip kerja dan perawatan mekanisme katup
Mengumpulkan Informasi:
1. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi tentang masalah sehari-hari
yang berkaitan dengan prinsip kerja dan perawatan mekanisme katup
2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban
atas pertanyaan yang sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor XI dan mencari sumber belajar lain
3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor XI
dan referensi lain
4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi
atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk
menjawab pertanyaan
Mengasosiasi:
1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis prinsip kerja dan perawatan
mekanisme katup dalam masalah sehari-hari
2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Mengomunikasikan:
1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai prinsip kerja dan perawatan
mekanisme katup
2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi,
sanggahan dan alasan, tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
3. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Penutup (30 Menit)
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab klasikal dan mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia
Tuhan
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah individu
maupun kelompok
4. Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi atau soal yang
disusun guru sesuai tujuan pembelajaran
5. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang
konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan
atau sumber informasi lainnya
6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling, dan/atau memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
7. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Alat, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat : Laptop
LCD Proyektor
Jangka Sorong
Tool Box
Feeler Gauge
Dial Indikator

2. Media : Guru
PowerPoint
Media Elektronik
Buku
3. Sumber belajar : - Buku paket
- Buku lain yang relevan
- Buku Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor XI
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Rasa inin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
4. Tanggung Pengamatan Proses Lembar
jawab pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Menjelaskan dan Tes Uraian 1. Apa kerugian mekanisme
memahami prinsip tertulis katup dengan satu poros
kerja mekanisme katup kam di atas!
2. Memahami dan 2. Jelaskan konstruksi
merawat secara berkala mekanisme katup OHC!
mekanisme katup 3. Sebutkan konstruksi
mekanisme katup jenis
OHV!
4. Sebutkan keuntungan dan
kerugian mekanisme
katup poros dengan poros
cam di bawah!
5. Jelaskan yang Anda
ketahui tentang tensioner
tipe setelan otomatis
(automatic adjustment)!

Kutasari, Juli 2019


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Drs. DARIMUN, M. Pd. Mujib Budi Antoro


NIP. 19631105 199003 1 008 NIP.
Lampiran
Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis motor 4 langkah dimana berdasarkan
konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup buang. Fungsi
dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan
mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.

Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup
buang. Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros
yang disebut poros cam (camshaft).
Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atu dua poros cam, yaitu
cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol
melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan kecepatan
setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros cam adalah
dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh karena itu lintasan pena
engkol menjadi setengah kali lintasan poros cam.

Gambar 1. 1 Konstruksi Mekanisme


Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain mekanisme
katup dengan poros cam di bawah dekat dengan poros engkol

Gambar 1. 2 Mekanisme Katup dengan Poros Cam di Bawah

yaitu posisi katup diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas dan terletak
disamping silinder, sedangkan poros cam berada di dekat poros engkol.
Konstruksi jenis ini mempunyai keuntungan:
Dalam proses bekerjanya tidak banyak menimbulkan suara (noise) berisik
Konstruksi sederhana
Ukuran mesin relative pendek motor menjadi pendek
Bentuk ruang bakar kurang menguntungkan sehingga relative lebih besar,
akibatnya tekanan kompresi relative lebih rendah
Penyetelan celah katup sulit
Mekanisme katup dengan Katup di kepala silinder (Over Head Valve)

Gambar 1. 3 Mekanisme KatupOHV

Konstruksi mekanisme katup jenis OHV yaitu


Katupnya menggantung
Poros kam terletak di bawah
Katupnya di kepala silinder
Keuntungan
Bentuk ruang bakar baik
Kerugian
Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar tidak ideal untuk
putaran tinggi
Mekanisme katup dengan poros kam di atas
Satu poros kam di kepala (Over Head Camshaft)
Mekanisme katup dengan satu poros kam di atas dikenal dengan istilah OHV
(Over Head Camshaft ), Konstruksi mekanisme katup OHV di buat bahawa poros
kam yang digerakkan oleh poros engkol melalui rantai akan langsung menekan
penekat katup selanjutnya penekan katup akan menekan katup sehingga katup
akan terbuka.

Gambar 1. 4 Mekanisme Katup Satu Poros Cam di Kepala

Keuntungan
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konstruksi motor menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme poros
penekan katup di dekat poros cam

Dua poros kam di kepala (Double Over Head Camsaft)


Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros kam dipasang agar bisa langsung
menggerakkan mangkok penumbuk (tapet) katup seperti terlihat pada gambar di
bawah

Gambar 1. 5 Mekanisme Katup Dua Poros Cam di Kepala

DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama dengan
SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada DOHC jumlah
poros camnya dua, sedangkan pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada yang
memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. katup masuk dan katup buang
dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm
alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan merubah
langkah buka katup.

Keuntungan
Bentuk ruang bakar baik
Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konsrtuksi mahal, lebih berat
Penyetelan celah katup lebih sulit

Komponen-Komponen Utama Mekanisme Katup


Katup
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi membuka
dan saluran, baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun saluran buang
(disebut katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:

Gambar 1. 6 Komponen Katup

Keterangan nama bagian


Valve spring retainer lock adalah komponen yang berfungsi mengunci/menahan
ring penahan katup agar pegas katup dan katup tidak terlepas.
Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi untuk
menahan pegas katup.
Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan cairan
minyak pelumas agar tidak masuk kedalam ruang bakar.
Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan kedudukan katup
seperti semula.
Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi pegas tidak
berubah pada saat bekerja.

Poros Kam
Poros cam adalah komponen mekanisme katup yang terdiri dari beberapa tonjolan
yang berfungsi sebagai penggerak katup baik secara langsung atau melalui rosker
arm.

Gambar 1. 7 Poros Cam

Letak poros kam


Makin dekat dengan katup makin ringan bagian-bagian yang menggerakkan
katup, sehingga makin tinggi pula kemampuan putaran motor
Bagian bagian cam

Gambar 1. 8 Bagian Utama Poros Cam


Keterangan :
1. Bidang buka
2. Bidang tutup
3. Tinggi angkat Cam
4. Diameter lingkaran dasar

Bentuk kam mempengaruhi :


Saat katup mulai membuka
Saat katup menutup
Lamanya katup terbuka ( sudut pengatur )
Tinggi angkat katup

Penggerak poros kam

Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros kam dapat
terletak diatas kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di bawah (type OHV),
sehingga semua mesin baik type SOHC dan DOHC maupun type OHV
menggunakan perantara untuk memutar poros kam antara lain menggunakan roda
gigi, sabuk bergigi atau rantai.
Penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor adalah
penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:

Gambar 1. 9 Penggerak Poros Cam Jenis Rantai


Pada rantai penggerak kam di pasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak
kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah lepas dari roda
giginya ketika sedang bekerja. Karena jika kekencangan rantai berubah akan
berpengaruh pada valve timing sehingga akan mempengaruhi efisiensi volumetric
ruang bakar disamping itu juga jika kendor akan menimbulkan suara berisik
(noise).

Pada umumnya tensioner yang digunakan terdiri dari tiga type yaitu:

a. Tipe setelan manual (manual adjustment)

Type penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala.


Cara penyetelannya dengan cara menekan batang penekan, lihat gambar

Gambar 1. 10 Transioner Manual

b. Tipe setelan otomatis (automatic adjustment)


Tensioner tipe ini didalamnya terdapat konstruksi rachet yang bisa bergerak kea
rah luar karena dorongan pegas dan tidak akan kembali (batang penekan bergerak
searah) batang penekan tensioner akan menekan chain guide (karet) sampai
melengkung, dan akan menekan rantai sehingga rantai akan mengalami
penegangan, Tensioner tipe ini tidak perlu penyetelan.
Gambar 1. 11 Tensioner Tipe Otomatis

c. Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)


Tensioner tipe ini mirip seperti tipe otomatis, tetapi jika akan akan melakukan
penyetelan harus mengendorkan baut pengunci secara manual, selanjutnya batang
penekan tensioner akan menekan secara otomatis karena dorongan pegas di
dalamnya.

Gambar 1. 12 Tensioner Tipe Semi Otomatis


Menyetel katup
Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk pekerjaan melakukan
penyetelan kerenggangan (celah ) antara katup dengan penekan katup.
Celah katup ini akan berubah seiring dengan waktu pemakaian mesin, karena
ketika mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara lain katup dan
mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan komponen lain.
Perubahan celah katup ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mesin karena
akan mempengaruhi efisiensi volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel
katup menjadi sangat penting bagi mesin demi mempertahankan kinerja mesin
Penyetelan katup dilakukan secara periodic sesuai dengan karakteristik mesin,
adapun langkah-langkah penyetelan katup adalah sebagai berikut:

Membuka tutup katup dan tutup magnet


Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada
sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi), dengan memeriksa
tanda “T” pada roda gaya magnet tepat pada garis penyesuai pada rumah magnet
dan kedua katup pada posisi tidak tertekan/bebas.

Gambar 1. 13 Tanda Piston Pada Posisi Top Kompresi

Pada beberapa type kendaraan ada yang menggunakan tanda pada sprocket cam
shaft untuk memposisikan piston pada posisi top kompresi, yaitu dengan cara
memutar poros engkol searah putaran mesin sampai tanda di sprocket segaris
dengan tanda di rumahnya (pada silinder kepala) seperti terlihat pada gambar di
bawah
Gambar 1. 14 Tanda Kompresi pada Sprocket

Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat penyetel katup dan
kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu mengendorkan mur
pengikat baut penyetel (penekan) katup,menggunakan kunci ring, kemudian
memasang feeler gauge dan memutar sekrup penyetel dengan menggunakan kunci
penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur
pengikatnya. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gauge ditarik terasa
agak seret namun tidak sampai tergores.

Gambar 1. 15 Konstruksi Katup yang Disetel

Gambar 1. 16 Menyetel Celah Katup


Video yang saya amati ada di situs berikut:
https://www.youtube.com/watch?time_continue=5&v=2Q6nHGBb6U4
https://www.youtube.com/watch?v=d4adkPFmc6g
pada video diatas terdapat tahapan yang kurang yaitu:
1) Pada pembagian kelompok berdasarkan tingkat konsentrasi pada permainan, padahal
seharusnya kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw yang beranggotakan 3-
5 orang sebaiknya heterogen baik dari kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar
belakang sosialnya
2) Pada video tidak ada sintak/tahap pemberian penghargaan kelompok. Pemberian
penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi
kelompok.
3) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya
diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan
jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak
terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan
apabila tidak mengerti.
4) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami
kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk
mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor
kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat.
5) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus
pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang
untuk mengikuti jalannya diskusi.
6) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai