Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Kandang Dan Media Tanam Yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)
Abstrak
Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang digunakan untuk menyediakan unsur hara
bagi tanaman. Pupuk kandang berperan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Komposisi unsure
hara yang terdapat pada pupuk kandang sangat tergantung jenis hewan, alas kandang dan pakan yang diberikan pada
hewan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian pupuk kandang dan media tanam yang
berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun.Penelitian ini menggunakan rancangan acak
kelompok RAK dalam bentuk faktorial. Pemberian pupuk kandang berbeda ( K ) sebagai faktor pertama yang
terdiri dari 3 taraf yaitu : K1: pupuk kandang ayam 200 gram/tanaman, K2: pupuk kandang kambing 200
gram/tanaman, K3: pupuk kandang sapi 200 gram/tanaman. Sedangkan media tanam yang berbeda ( T ) sebagai
faktor kedua yang terdiri dari 3 taraf yaitu : T1: media tanam menggunakan arang sekam, T2: media tanam
menggunakan serbuk gergaji, T3 : media tanam menggunakkan pasir. Sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan
setiap perlakuan menggunakan 2 tanaman sehingga diperoleh 18 kombinasi perlakuan, dengan masing-masing 2
tanaman per perlakuan sehingga diperoleh 54 jumlah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian
berbagai jenis pupuk kandang (K) tidak memberikan pengaruh baik terhadap parameter waktu muncul tunas, tinggi
tanaman, umur berbunga, jumlah buah, panjang buah, dan berat buah. Penggunaan media tanam yang berbeda (T)
memberikan pengaruh baik terhadap parameter waktu muncul tunas, tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah,
panjang buah, dan parameter berat buah.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang subur dan Dalam proses pengembangan tanaman mentimun
kaya akan hasil pertanian dan perkebunan. Potensi sering mengalami kendala, terutama dalam hal sifat
yang ada tersebut dapat menjadi sumber pendapatan fisik dan kimia tanah. Tanah yang kurang subur
bagi masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat menyebabkan produksi menurun. Untuk itu dalam
Indonesia yang menjadikan sektor pertanian penanaman mutlak diperlukan pengolahan tanah dan
menjadi sumber mata pencaharian. Selain itu juga penambahan unsur hara. Dalam hal ini dapat
sektor pertanian ini dapat menyediakan pasar dan dilakukan pemanfaatan pupuk kandang dan
bahan baku untuk produksi bagi sektor industri dan pemupupukan anorganik sebagai solusi yang dapat
menghasilkan devisa yang dapat digunakan untuk dilakukan (Fajar yuyanto 2013).
pembangunan (Arlina 2015).
Produksi tentang mentimun di Indonesia
Mentimun adalah salah satu sayuran buah
sesuai data BPS (2008) masih rendah yaitu 3,5 ton/ha
yang banyak di konsumsi segar oleh masyarakat
sampai 4,8 ton/ha, padahal produksi mentimun
Indonesia. Meskipun bukan tanaman Indonesia, tetapi
hibrida bisa mencapai 20 ton/ha. Budidaya tanaman
mentimun sudah sangat di kenal oleh masyarakat
mentimun dalam skala produksi yang tinggi dan
Indonesia. Jenis sayuran ini dengan mudah
intensif belum banyak dilakukan, pada umumnya
ditemukan hampir seluruh pelosok
tanaman mentimun ditanam sebagai tanaman
Indonesia. Mentimun juga dikenal dalam dunia
selingan (Arlina 2015).
kesehatan sebagai obat batuk, penurunan panas
dalam, bahkan mentimun yang dikukus dan di
simpan sehari semalam lalu di diamkan langsung BAHAN DAN METODE
akan berkhasiat mengurangi sakit tenggorokan dan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
batuk-batuk. Agustus sampai bulan November Tahun 2016 di
Desa Mekkatta Kecamatan Malunda Kabupaten yang dikutib dalam blok (Tanaman advertisemen
Majene Provinsi sulawesi Barat. Penelitian 2015) Bahwa Media tanam bertekstur pasir sangat
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi
dengan pola faktorial. yang terdiri dari 2 ( dua ) (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik.
faktor yaitu : Pertama yaitu Pupuk Kandang Yang Pasir mengandung unsur hara phospor (0,08 g),
Berbeda( K ) terdiri dari 3 taraf yaitu K1: pupuk kalsium (2,53 g), Fe2O3 (5,19 g) dan MgO (1,02 g)
kandang ayam K2: pupuk kandang kambing K3 (Anonim, 2015).
pupuk kandang sapi masing masing 200 g / tanaman Tinggi tanaman ( cm )
Faktor kedua adalah Media Tanam ( T ) dengan 3 Sidik ragam menunjukkan bahwa
taraf perlakuan yaitu T1: Media Tanam pemberian pupuk kandang berbeda ( K ) dan
Menggunakan arang sekam + Tanah, T2 :Media interaksinya (K x T) tidak memberikan pengaruh
Tanam Menggunakan serbuk gergaji + Tanah dan nyata. Sedangkan media tanam berbeda ( T )
T3: Media tanam menggunakan pasir + Tanah memberikan pengaruh sangat nyata terhadap Tinggi
Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, Tanaman.
sehingga terdapat 27 unit penelitian setiap unit
penelitian menggunakan 2 tanaman, sehingga jumlah Tabel 2. Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm) Pada
tanaman seluruhnya 54 tanaman. Pemberian Berbagai Pupuk Kandang Yang
Berbeda Dengan Penggunaan Media Tanam
HASIL DAN PEMBAHASAN Yang Berbeda
Waktu Muncul Tunas ( hari )
Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk Pupuk Media Tanam Berbeda
kandang berbeda ( K ) dan interaksinya (K x T) tidak Rata-
Kandang
memberikan pengaruh nyata. Sedangkan media T1 T2 T3 Rata
Berbeda
tanam berbeda ( T ) memberikan pengaruh sangat
K1 130,93 147,83 148,13 142,29
nyata terhadap waktu muncul tunas.
K2 129,52 146,62 16,07 140,73
Tabel 1. Rata-Rata Waktu Muncul Tunas (Hari) Pada K3 131,68 147,65 146,93 142,08
Pemberian Berbagai Pupuk Kandang Yang
Rata-rata 130,71a 147,36b 147,03a
Berbeda Dengan Penggunaan Media Tanam
Yang Berbeda NP.UJBD
Taraf α 3,26 3,42
Pupuk 0,01
Media Tanam Berbeda
Kandang Rata-Rata Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang
Berbeda T1 T2 T3 tidak sama berarti berbeda nyata pada
uji jarak berganda duncan taraf α 0,
K1 3,67 3,00 3,00 3,22
Hasil analisis statistik Uji Jarak berganda
K2 3,33 3,00 3,00 3,11 duncan taraf α 0,01 pada tabel 2 menunjukkan bahwa
K3 3,67 3,33 3,00 3,33 penggunaan media tanam menggunakan Serbuk
bc a a
Rata-rata 3,55 3,11 3,00 Gergaji ( T2 ) memberikan pengaruh lebih baik dan
NP.UJBD berbeda sangat nyata dibandingkan dengan Media
Taraf α 0,38 0,37 tanam menggunakan arang sekam ( T1 ) dan
0,05 menggunakan Pasir (T3). Hal ini diduga karena
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang kandungan unsur hara Nitrogen 0,04-0,10 % yang
tidak sama berarti berbeda nyata pada terkandung dalam media tanam serbuk gergaji yang
uji jarak berganda duncan taraf α 0,05 mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman,
Nitrogen Berfungsi sebagai Pembentukan atau
Hasil analisis statistik Uji Jarak berganda pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun,
duncan taraf α 0,05 pada tabel 1 menunjukkan bahwa batang, dan akar. Kemudian berperang penting dalam
penggunaan media tanam menggunakan Pasir ( T3 ) hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali
memberikan pengaruh lebih baik dan berbeda sangat dalam proses fotosinesis dan membentuk protein,
nyata dibandingkan dengan media tanam lemak, dan berbagai persenyawaan organik (Anonom
menggunakan Arang Sekam ( T1 ) dan Media tanam 2015).
menggunakan Serbuk Gergaji ( T2). Hal ini diduga Umur Berbunga ( hari )
karena kandungan unsur hara makro yang Sidik ragam menunjukkan bahwa
terkandung dalam media tanam pasir yang mampu pemberian pupuk kandang berbeda ( K ) dan
mempercepat waktu munculnya tuas, hal ini sesuai interaksinya (K x T) tidak memberikan pengaruh
tanam menggunakan pasir ( T3 ) dan Media tanam dapat secara cepat mengatasi devesiensi hara, tidak
menggunakan Arang sekam ( T1 ) terhadap berat bermasalah dalam pencucian hara dan mampu
Buah. menyediakan hara secara cepat namun lambat dalam
Menurut Mang Yono (2015) bahwa pada tanaman proses absorpsim atau penyerapannya pada tanaman
mentimun setelah berbunga banyak melakukan dalam hal ini proses awalnya lebih pada perbaikan
pembentukan buah yang kenyataanya pada waktu- media tumbuh tanah.
waktu tersebut diperlukan unsur-unsur atau zat-zat
pembentuk yang cukup sesuai dengan kegiatan- KESIMPULAN
kegiatan pertukaran zatnya yang intensif, dengan kata Berdasarkan hasil penelitian yang telah
lain sesuai dengan kegiatan kepentingan berbagai dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
proses fisiologisnya dimana tanaman itu memerlukan Interaksi antara pemberian berbagai jenis pupuk
unsur hara yang cukup sehungga berdasar kegiatan kandang dan media tanam yang berbeda tidak
kepentingannya itu perlu pemupukan (pemberian memberikan pengaruh nyata terhadap parameter
unsur hara) yang sesuai dengan keperluannya yang waktu muncul tunas, tinggi tanaman, umur berbunga,
dapat diberikan melalui daun atau melalui tanah jumlah buah, panjang buah, dan berat buah.
untuk selanjutnya di absorbsi melalui akar tanaman. Pemberian berbagai jenis pupuk kandang ( K ) tidak
Panjang Buah ( cm ) memberikan pengaruh nyata terhadap parameter
Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian waktu muncul tunas, tinggi tanaman, umur berbunga,
pupuk kandang berbeda ( K ) dan interaksinya (K x jumlah buah, panjang buah, dan berat buah.
T) tidak memberikan pengaruh nyata. Sedangkan Penggunaan media tanam yang berbeda ( T )
media tanam berbeda ( T ) memberikan pengaruh memberikan hasil terbaik terhadap parameter waktu
sangat nyata terhadap Panjang Buah. Rata-Rata muncul tunas, tinggi tanaman, umur berbunga,
Panjang Buah (cm) pada pemberian berbagai pupuk jumlah buah, panjang buah, dan berat buah.
kandang yang berbeda dengan penggunaan media
tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan DAFTAR PUSTAKA
produksi tanaman mentimun.
Alamtani,2013 pupuk kandang http:
alamtani.com/pupuk kandang.html
Pupuk Media Tanam Berbeda Arlina 2015, Mengenal karakteristik dan syarat
Rata-
Kandang tumbuh.html w.w.w. Petani
T1 T2 T3 Rata
Berbeda hebat.com/2015/10/klasifikasasi dan
K1 19,33 23,33 23,67 22,11 morfologi tanaman timun.html
K2 20,00 23,33 23,00 22,11 Cecep risnandar. Pemberian pupuk kandang.
K3 19,00 23,00 23,00 21,66 http//www.academiedu. diakses 21 juni
Rata-rata 19,44a 23,22b 23,22b 2016.
Fajar Yulyanyo, 2013 Karakteristik Tanaman
NP.UJBD
Mentimun
Taraf α 0,66 0,69
http//anakindonesia95.blogspot.co.id/2013/0
0,01
9/faktor-faktor-yang mempeng aruhi.html
Diakss hari senin 07 februari 2017 jam
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang 16:34
tidak sama berarti berbeda nyata pada Ibu tani 2011, Asal usul Tanaman Mentimun
Uji Jarak berganda duncan taraf α 0, repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
0895/2/Reference.pdf
Hasil analisis statistik Uji Jarak berganda Nangiman,2014,http://www.nangimam.com/2014/02/
duncan taraf α 0,05 pada tabel 6 menunjukkan bahwa manfaat-kotoran-ayam-sebagai-pupuk.html
penggunaan Media tanam menggunakan serbuk Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun Intensif
gergaji ( T2 ) dan Media tanam menggunakan pasir ( dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir.
T3 ) memberikan pengaruh lebih baik dan berbeda Penebar Swadaya. Jakarta. Hal, 1-46
sangat nyata dibandingkan dengan penggunaan media Sutanto, 2002. Penerapan Pertanian Organik,
tanam Menggunakan arang sekam (T1) terhadap bungamasamba.blogspot.com/2010/10/maka
panjang Buah. . Hal ini sesuai dengan pendapat lah-biologi.htm
medionovianto (2008), bahwa pupuk organik adalah Tanaman advertisement, 2015.
hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang http//www.tipsberkebun.com// jenis-jenis
berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan media tanam. Diakses 20 juni jam 13:17
manusia yang mengandung unsur haranya lebih dari
satu unsur, kelebihan dari pupuk organik ini adalah
Repository.usu.ac.id/bitstream/12repository.usu.ac.id 05.37
/bitstream/123456789/28859/2/Reference.pd 12/Refpupukorganiklampung.blogspot.com/2
f 013_09_01_archive.html
Mang Yono, 2015. Ciri ciri Tanaman Mentimun Media neliti, 2013 Manfaat penambahan arang
https://www.mangyono.com/2015/07/ciri-ciri- sekam
tanaman-mentimun.html https://media.neliti.com/media/publications/58740-
Medionovianto, D. 2008. Membuat Pupuk Kompos ID-pengaruh-penambahan-arang-dan-abu-
dari Kotoran Sapi. Tabloid Sinar Tani. sekam.pdf.
Jakarta. Diposkan oleh Hidayattullah di